SKRIPSI
Oleh :
B. MAHENDRO H. SIALLAGAN
160100086
SKRIPSI
Oleh :
B. MAHENDRO H. SIALLAGAN
160100086
Judul Penelitian : Pola Peta Kuman dan Sensitivitas Antibiotik pada Pasien
di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit H. Adam Malik
Medan Januari-Desember 2018
Nama Mahasiswa : B. Mahendro H. Siallagan
Nomor Induk : 160100086
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pola Peta
Kuman dan Sensitivitas Antibiotik pada Pasien di Intensive Care Unit (ICU)
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan Januari-Desember 2018” ini dapat
diselesaikan.
Rasa cinta dan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orangtua
penulis, ayahanda Dr. Haposan Siallagan, SH., MH. dan ibunda Lusia Butar-
Butar, SE. , abang penulis Ambrosius Mahendra H. Siallagan, SM. , serta adik
penulis Cosmas Mitcel P. Siallagan atas dukungan doa, kasih sayang, moril, dan
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini dapat diselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Raka Jati Prasetya, M.Ked(An)., Sp.An selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta juga
memberikan arahan, masukan, motivasi, dan dukungan selama proses
bimbingan skripsi ini.
3. Dr. med dr. Yahwardiah Siregar dan dr. Aida Fitri, Sp.S(K) selaku ketua
penguji dan anggota penguji yang telah memberikan saran dan nasihat
dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. dr. Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD selaku dosen penasehat akademik
penulis yang telah membimbing penulis selama menjalani pendidikan di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan dan seluruh
pegawai FK USU yang telah membantu agar skripsi ini dapat
terselesaikan.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Manajemen dan staf RS H. Adam Malik Medan yang memberikan izin
dan bantuan untuk melakukan penelitian.
7. Teman-teman penulis, Nathasia Omega Parhusip, Niko Demus
Simanjuntak dan M. Yogi Pratama Purba yang selalu memberikan
semangat, motivasi, serta ilmunya kepada penulis.
8. Teman-teman sejawat Stambuk 2016 Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang memberi berbagai dukungan selama penyusunan
skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun
tidak langsung, yang tidak mungkin penulis ucapkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis memohon
maaf atas kekurangan dan kesalahan selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para
pembaca.
Mahendro
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.4.5 Escherichia coli ......................................................................................... 10
2.3 ANTIBIOTIK ............................................................................................................... 10
2.3.1 Resistensi Antibiotik ......................................................................................... 12
2.3.1.1 Mekanisme Terjadinya Resistensi ...................................................... 12
2.3.1.2 Pengendailan Resistensi Antibiotik di Ruang Perawatan Intensif
(Intensive Care Unit)..................................................................................................... 20
2.4 KERANGKA TEORI PENELITIAN.................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 22
3.1 RANCANGAN PENELITIAN.............................................................................. 22
3.2 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN ............................. 22
3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN..................................................... 22
3.3.1 Populasi Penelitian ............................................................................................ 22
3.3.2 Sampel Penelitian............................................................................................... 22
3.4 METODE PENGUMPULAN DATA ................................................................. 23
3.5 DEFINISI OPERASIONAL ................................................................................... 23
3.6 METODE ANALISIS DATA ................................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 25
4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien dengan kultur positif di ruang
ICU Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan .................................................................. 25
4.2 Distribusi Frekuensi Sampel Pasien yang dipakai di Rumah Sakit Haji
Adam Malik Medan................................................................................................................. 26
4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kuman pada Pasien ruang ICU Rumah Sakit
Haji Adam Malik Medan ....................................................................................................... 28
4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sensitivitas, Resistensi, dan Intermediate
Antibiotik..................................................................................................................................... 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 33
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................................ 33
5.2 SARAN ........................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 35
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 40
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR SINGKATAN
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Latar Belakang. Infeksi merupakan invasi dan multiplikasi dari mikroorganisme maupun parasit
dalam jaringan tubuh. Penggunaan antibiotik yang tidak efektif dapat menyebabkan resistensi
terhadap antibiotik. Penggunaan antibiotika lebih dari satu jenis dan dalam waktu lama sering
kali untuk penanganan komplikasi infeksi berat di rumah sakit yang merupakan salah satu faktor
pemicu terjadinya resistensi bakteri. Untuk mengurangi resistensi, pemilihan antibiotik harus
berdasarkan informasi spektrum bakteri penyebab infeksi dan pola kepekaan terhadap antibiotik.
Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola kuman dan sensitivitasnya terhadap
antibiotik di ruang ICU Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Metode. Penelitian ini merupakan
studi penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional, total sampling yaitu metode
penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien ICU di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan
Januari-Desember 2018. Hasil. Penelitian ini menunjukkan pasien terbanyak berusia 41-60
tahun. Pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sama banyak. Bakteri gram negatif
memiliki persentase 57%, sedangkan persentase gram positif yaitu 43%. Paling banyak jenis
bakteri yang ditemukan adalah Acinobacter baumanii sebanyak 34 (26%) dan yang paling sedikit
adalah Proteus mirabilis, Micrococcus luteus, Klebsiella oxytoca, Acinetobacter lwoffii,
Staphylococcus caprae, Seratia marcescens, Enterobacter aerogenes, dan Pseudomonas putida
masing-masing sebanyak 1 (1%). Distribusi biakan dikultur dari sputum (46%), urine (21%),
darah (15%), pus (9%), dan sisanya dari feses, cairan, swab, dan jaringan. Pada bakteri gram
negatif, antibiotik amikacin memiliki sensitivitas paling tinggi (82%). Pada bakteri gram positif,
antibiotik cefotaxime dan tigecycline memiliki sensitivitas yang sama tinggi (100%). Kesimpulan.
Pola kuman dan sensitivitasnya terhadap antibiotik telah diketahui.
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Memberikan informasi kepada Rumah Sakit Haji Adam Malik tentang pola
kuman di ICU dan sensitivitasnya terhadap antibiotika serta bermanfaat untuk
dasar rumah sakit mengadakan pencegahan infeksi nosokomial.
TINJAUAN PUSTAKA
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Level 2 :Level ini terdapat di rumah sakit yang lebih besar. ICU ini memberikan
pelayanan intensif dengan standar yang tinggi, termasuk bantuan hidup
multisistem (multisystem life support). ICU ini mempunyai tenaga medis
di tempat yang mendapat akses ke fasilitas farmasi, patologi, dan
radiologi setiap waktu. Pada level ini, dipimpin oleh seorang dokter dan
paling tidak salah satu konsultannya adalah seorang spesialis intensive
care.
Level 3:Level ini terdapat di rumah sakit tersier yang merupakan rumah sakit
rujukan utama atau rumah sakit pendidikan. ICU ini harus menyediakan
semua aspek dan manajemen yang sangat lengkap untuk pelayanan
pasien yang dirujuk. ICU pada level ini memiliki tenaga spesialis
intensivis terlatih, perawat dengan keahlian critical care, tenaga
kesehatan profesional dan staf ahlinya.
2.2 INFEKSI
2.2.1 Definisi
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya
mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh
sehingga menyebabkan kerusakan organ. Mikroorganisme penyebab penyakit
infeksi disebut patogen (Brooks et al., 2013).
2.2.2 Epidemiologi
2.2.3 Patogenesis
Penularan oleh patogen di rumah sakit dapat terjadi melalui beberapa cara
(Ducel, 2002; ECDC, 2017; Broaddus, 2019):
1. Penularan melalui kontak : penularan yang sering pada infeksi nosokomial.
Terdiri dari 3 cara, yaitu:
a.Penularan melalui kontak langsung: melibatkan kontak tubuh dengan tubuh
antara pejamu yang rentan dengan yang terinfeksi.
b.Penularan melalui kontak tidak langsung: melibatkan kontak pada pejamu
yang rentan dengan benda yang terkontaminasi misalnya jarum suntik,
pakaian, dan sarung tangan.
Escherichia coli memiliki panjang sekitar 2µm, diameter 0,7 µm, lebar 04-
0,7µm (Kusuma, 2010). Escherichia coli adalah bakteri fakultatif anaerob,
berbentuk batang, bersifat gram negatif, dan merupakan flora normal intestinal. E.
coli juga merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran
kemih dan infeksi nosokomial (Noviana, 2004). Infeksi E. coli disebabkan oleh
makanan dan air minum yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan
seseorang yang sakit atau dengan hewan yang membawa bakteri. Infeksi dapat
disebabkan oleh daging sapi yang tidak dimasak dengan benar, buah-buahan
mentah dan sayuran mentah, air minum yang tidak sehat, susu yang dipasteurisasi
dan produknya kontak langsung dengan hewan di peternakan. Infeksi E.coli juga
dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Orang dewasa yang terinfeksi
E.coli dapat menginfeksi orang lain hingga satu minggu. Kebersihan dalam
persiapan dan penanganan makanan yang aman merupakan kunci untuk mencegah
penyebaran E.coli (Public health agency of Canada, 2014).
Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan,
khususnya antibiotika golongan β-laktam (Noviana, 2004). Penelitian
menunjukkan bahwa E.coli resisten terhadap Ceftriaxone, Levofloxacin,
Doxycycline, dan Ciprofloxacin (Sumampouw, 2018).
2.3 ANTIBIOTIK
2.3.1Resistensi Antibiotik
a. Selaput bagian luar kuman gram negatif (Gram negative outer membrane)
Untuk mendapatkan efek terapi, antibiotik pertama kali harus mencapai target
kedalam sel kuman. Kuman gram negatif mempunyai outer membrane yang
protein telah dirubah pada strain resisten. Mekanisme resistensi ini yang pada
umumnya terjadi pada kuman-kuman gram positif dan saat ini yang menyebabkan
banyak masalah di klinik. Resistensi oleh karena beta laktamase dapat
ditanggulangi dengan beta laktamase inhibitor, tetapi tidak dapat pada resistensi
oleh karena perubahan pada penicillin binding protein (Wibowo, 2015; Endriani
et al., 2010)
• Resistensi Terhadap Antibiotik Golongan Glikopeptida
Mekanisme resistensi pada vankomisin menghambat sintesis dinding sel
bakteri gram positif dengan cara berikatan dengan C-terminal acyl-D-alanyl-D-
alanine (acyl-D-Ala-D-Ala) dari perkursor peptidoglikan. Resistensi dapat terjadi
dengan perubahan D-Ala-D-Ala menjadi D-alanyl-D-lactate (D-Ala-D-Lac) atau
D-alanyl-D-serine (D-Ala-D-Ser). Hasil akhir dari perubahan menjadi (D-Ala-D-
Lac) adalah terjadinya penurunan afinitas vankomisin hingga 1000 kali lebih
rendah dibanding C terminal prekursor peptidoglikan wild type. (Kuntaman et al.,
2014)
• Resistensi Terhadap Tetrasiklin
Tipe resistensi yang penting terhadap tetrasiklin ini adalah perlindungan
terhadap ribosom. Perlindungan ini diberikan oleh protein sitoplasma, bila protein
sitoplasma ini muncul pada sitoplasma bakteri maka tetrasiklin tidak akan
mengikat ke ribosom. Tipe resistensi ini sekarang sudah diketahui secara luar
pada beberapa kuman patogen, termasuk kuman-kuman gram positif,
mikoplasma, dan beberapa kuman gram negatif seperti Neisseria, Haemophillus,
dan Bacteriodes. Tiga jenis pengkode genetik untuk tipe resistensi ini adalah
tetM,tetO, dan tetQ (Hadi, 2014).
• Resistensi Terhadap Makrolid Dan Linkosamid
Mekanisme kerja antibiotika ini adalah dengan mengikat ribosom dengan
adanya perubahan pada ribosom oleh enzim rRNA methylase maka tidak terjadi
ikatan antibiotik dengan ribosom kuman (Endriani et al., 2010).
• Resistensi Terhadap Kuinolon Dan Rifampin
Resistensi terhadap kuinolon pada umumnya muncul dari titik mutasi yang
merubah afinitas dari DNA gyrase beta subunit untuk antibiotika. Resistensi
terhadap rifampin oleh karena adanya mutasi pada beta subunit dari RNA
polymerase yang mengurangi afinitas subunit tersebut terhadap antibiotika tetapi
RNA polymerase tersebut masih tetap berfungsi (Sudigdoadi, 2015).
Tabel 2.2 Mekanisme Kerja Dan Terjadinya Resistensi Antibiotik (Hadi, 2014)
Target Mekanisme
Antibiotika Cara kerja
utama sel utama resistensi
A Beta laktam (penisilin Dinding sel Menghambat Inaktivasi obat
dan sefalosporin) dinding sel (beta laktamase)
membuat target
sel menjadi tidak
sensitif.
Menurunkan
permeabilitas
pengeluaran
antibiotik secara
aktif.
B Vankomisin Dinding sel Penambahan Perubahan pada
pada struktur target sel
dinding sel
(muramil
peptapeptide)
Bacitracin Dinding sel Merusak Tidak dijelaskan
dinding sel
C Macrolides Sintesa Berikatan Perubahan dari
(erythromycin) protein dengan target sel.
subunit Pengeluaran
ribosom 50s secara aktif.
Lincosamides Sintesa Berikatan Perubahan pada
(clindamycin) protein dengan target sel
subunit (ribosomal
ribosom 50s methylation)
D Chloramphenicol Sintesa Berikatan Inaktivasi obat
protein dengan (chloramphenicol
subunit acetyltransferase)
ribosom 50s
E Tetracycline Sintesa Berikatan Pengeluaran
protein dengan secara aktif.
subunit Membuat target
ribosom 30s sel menjadi tidak
sensitif.
Pengeluaran
secara aktif.
Inaktivasi dari
obat (quinipristin
and dalfopristin)
I Linezolid Sintesa Berikatan Perubahan dari
protein dengan target sel
subunit (mutation of 23S
ribosom 50s rRNA)
J Sulfonamides dan Metabolisme Kompetisi Produksi sel
trimethoprim sel hambatan target yang tidak
enzim pada sensitif
sintesa asam (dihydropteroate
folat synthetase)
(sulfonamides)
dan produksi
dihydrofolate
reductase
(trimethoprim)
yang memintas
hambatan
metabolik dari
antibiotik
K Rifampin Sintesa asam Menghambat Membuat target
nukleat DNA- menjadi tidak
dependent sensitif (mutasi
RNA dari gen
polymerase polymerase).
L Metronidazol Sintesa asam Merusak Tidak dijelaskan
nukleat DNA sel
Faktor Infeksi
Ekstrinsik
Faktor
Mikroorganisme
METODE PENELITIAN
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti dan telah memenuhi
kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah rekam
medik pasien ICU di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
(Sastroasmoro, 2014).
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitan
ini dilakukan dengan metode total sampling yaitu metode penentuan sampel
dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian. Sampel
pada penelitian ini adalah seluruh pasien ICU di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan (Refdanita, 2004).
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
1. Cara Ukur : Melihat data rekam medis pasien ICU RS H. Adam Malik
Medan Januari-Desember 2018
2. Alat Ukur : Rekam Medis tersebut diatas
3. Hasil ukur : Jenis kuman
4. Skala Pengukuran : Nominal
b. Sensitivitas Antibiotik adalah kerentanan strain mikroorganisme untuk
dihambat atau dibunuh oleh obat antibiotik atau antimikroba yang
diberikan.
1. Cara Ukur : Melihat data rekam medis pasien ICU RS H. Adam Malik
Januari-Desember 2018
2. Alat Ukur : Rekam Medis tersebut diatas
3. Hasil Ukur :
• Sensitif (S) : Jenis antibiotika sensitif dari hasil uji kepekaan
terhadap kuman di laboratorium pada rekam medis berdasarkan
setiap obat.
Pada penelitian ini, data yang telah dicatat dan dikumpulkan kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak computer yang
kemudian disajikan dalam bentuk narasi dan table distribusi frekuensi
(Sastroasmoro, 2014).
Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan pada bulan Oktober 2019. Jumlah pasien di ruang ICU
Rumah Sakit Haji Adam Malik adalah 177 orang. Pasien yang dikultur sebanyak
130 orang, dimana kultur positif ditemukan pada 96 orang dan kultur negatif
ditemukan pada 34 orang.
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
Berdasarkan tabel 4.1 menyatakan bahwa kelompok usia paling banyak adalah
41-60 tahun sebanyak 42 orang (43,8%) sedangkan kelompok usia paling sedikit
adalah ≤20 tahun sebanyak 5 orang (5,2%). Hal ini berbeda sedikit dengan penelitian
yang dilakukan oleh Putra di ICU RS USU Periode 2016-2017 dimana, kelompok
usia paling banyak adalah 57-67 tahun sebanyak 36 orang (43,9%) dan kelompok usia
paling sedikit adalah ≤18-27 tahun sebanyak 6 orang (7,3%) (Putra, 2014).
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki dan perempuan
yang dirawat di ICU sama yaitu masing-masing 48 orang (50%). Hal ini juga berbeda
sedikit dengan penelitian yang dilakukan oleh Amriati di ICU RSUP DR. Kariadi
Periode Januari-Mei 2014 didapati persentase pasien ICU jenis kelamin laki-laki
adalah 52 orang (53,1%) dan jenis kelamin perempuan adalah 46 orang (46,9%)
(Armiati, 2014).
Berdasarkan tabel 4.1, didapatkan bahwa lebih banyak pasien dengan 1 jenis
bakteri yaitu sebanyak 68 orang (70,8%) dibandingkan dengan >1 jenis bakteri yaitu
sebanyak 28 orang (29,2%).
4.2 Distribusi Frekuensi Sampel Pasien yang dipakai di Rumah Sakit Haji
Adam Malik Medan
Berikut ini adalah distribusi frekuensi sampel pasien yang dipakai di Rumah Sakit
Haji Adam Malik Medan.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Sampel Pasien di RS H. Adam Malik Medan
Media Biakan N %
Sputum 60 46
Urine 28 21
Darah 19 15
Pus 12 9
Cairan bal 3 2
Swab tenggorok 2 2
Swab colostomi 2 2
Feses 1 1
Cairan bronkus 1 1
Swab kulit 1 1
Swab decubitus 1 1
Jaringan 1 1
Total 131 100
Berdasarkan tabel 4.2 menyatakan bahwa jenis sampel pasien yang paling
banyak digunakan untuk mengkultur bakteri pada pasien di ruang ICU Rumah
Sakit Haji Adam Malik Medan adalah sputum yaitu sebanyak 60 (46%) diikuti
dengan urine sebanyak 28 (21%), dan darah sebanyak 19 (15%) dan yang paling
sedikit digunakan adalah feses, cairan bronkus, swab kulit, swab decubitus, dan
jaringan masing-masing sebanyak 1 (1%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Malo di ICU National Hospital Surabaya periode April 2015-
April 2016 dimana, jenis sampel pasien yang paling banyak digunakan adalah
sputum (58%), diikuti oleh biakan darah (15%), pus (11%), dan sisanya dari swab
hidung, tenggorok, vagina, dan urine (Malo, 2016). Hal ini juga didukung
penelitian Hamdiyati di RSUP SANGLAH Denpasar Bali periode Agustus-
Oktober 2013 yang menyatakan bahwa sputum, darah, dan urin merupakan
sampel pasien terbanyak yang ditemukan. Hal ini disebabkan karena transmisi
infeksi yang sering terjadi di ICU antara lain adalah alat bantu pernapasan,
kateter, alat terapi parenteral seperti cairan infus, serta tindakan invasif lainnya
(Hamdiyati et al., 2016).
4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kuman pada Pasien ruang ICU Rumah
Sakit Haji Adam Malik Medan
Berikut ini adalah distribusi frekuensi jenis kuman pada pasien yang
ditemukan di ruang ICU Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi jenis kuman pada pasien di ruang ICU Rumah Sakit Haji Adam
Malik Medan
No Jenis Kuman N %
Gram Negatif :
1 Acinetobacter baumanii 34 26
2 Klebsiella pneumonia 30 23
3 Escherichia coli 14 11
4 Pseudomonas aeruginosa 10 8
5 Enterobacter cloacae 5 4
6 Burkholderia cepacia 5 4
7 Proteus mirabilis 1 1
8 Klebsiella oxytoca 1 1
9 Acinetobacter lwoffi 1 1
10 Serratia marcescens 1 1
11 Enterobacter aerogenes 1 1
12 Pseudomonas putida 1 1
Gram Positif :
13 Staphylococcus aureus 5 4
14 Staphylococcus hominis 4 3
15 Staphylococcus haemolyticus 4 3
16 Enterococcus faecium 4 3
17 Enterococcus faecali 4 3
18 Staphylococcus pseudintermedius 2 2
19 Staphylococcus epidermidis 2 2
20 Staphylococcus capra 1 1
21 Micrococcus luteus 1 1
Total 131 100
Berdasarkan tabel 4.3 menyatakan bahwa jenis bakteri yang ditemukan adalah
21 jenis bakteri dari total 131 bakteri. Bakteri gram negatif yang ditemukan pada
pasien di ruang ICU Rumah Sakit H. Adam Malik Medan sebanyak 12 jenis
bakteri (57,1%) lebih banyak dibandingkan dengan bakteri gram positif sebanyak
9 jenis bakteri (42,9%). Hal ini didukung oleh penelitian Malo dimana ditemukan
bakteri gram negatif memiliki persentase sebesar 63% lebih banyak ditemukan
dari persentase bakteri gram positif yaitu hanya 37%. (Malo, 2016)
Bakteri gram negatif terbanyak merupakan Acinetobacter baumanii sebanyak
34 (26%) diikuti dengan Klebsiella pneumoniae sebanyak 30 (23%), dan
Escherichia coli sebanyak 14 (11%), sedangkan yang paling sedikit adalah
Proteus mirabilis, Klebsiella oxytoca, Acinetobacter lwoffii, Serratia marcescens,
Intermediate Antibiotik
Berikut dibawah ini adalah persentasi hasil uji sensitivitas, resistensi dan
intermediate antibiotik terhadap bakteri gram negatif dan positif.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil uji sensitivitas, resistensi, dan intermediate antibiotik terhadap
bakteri gram negatif
Antibiotik N Sensitivitas Resistensi Intermediate
Amikacin 104 82% 16% 2%
Ampicillin 93 1% 99% 0%
Ampicillin/Sulbactam 82 12% 83% 5%
Aztreonam 65 6% 86% 8%
Cefazolin 59 0% 100% 0%
Cefotaxime 31 3% 90% 6%
Ceftazidime 104 14% 83% 3%
Ceftriaxone 90 2% 93% 4%
Cefepime 73 23% 75% 1%
Cefoperazone/ 31 39% 61% 0%
Sulbactam
Ciprofloxacin 94 12% 86% 2%
Cotrimoxazole 18 22% 78% 0%
Doxycycline 29 17% 76% 7%
Ertapenem 37 81% 16% 3%
Fosfomycin 58 52% 41% 7%
Gentamycin 102 24% 73% 4%
Levofloxacin 29 24% 59% 17%
Meropenem 104 55% 44% 1%
Netilmicin 74 26% 72% 3%
Norfloxacin 19 5% 95% 0%
Ofloxacin 16 13% 88% 0%
Tigecycline 76 72% 14% 13%
Tetracycline 74 11% 89% 0%
Trimethoprim/ 72 19% 81% 0%
Sulfamethoxazole
Trimethoprim 17 24% 76% 0%
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi hasil uji sensitivitas, resistensi, dan intermediate antibiotik terhadap
bakteri gram positif
Antibiotik N Sensitivitas Resistensi Intermediate
Amoxicillin 22 18% 82% 0%
Ampicillin 10 40% 60% 0%
Ampicillin/ 23 35% 65% 0%
Sulbactam
Cefalexin 10 0% 100% 0%
Cefazolin 14 29% 71% 0%
Cefotaxime 6 100% 0% 0%
Ceftazidime 6 83% 17% 0%
Cefuroxime 14 29% 71% 0%
Ciprofloxacin 25 28% 68% 4%
Clindamycin 24 33% 63% 4%
Erythromycin 26 31% 69% 0%
Fosfomycin 13 69% 31% 0%
Gentamycin 17 47% 41% 12%
Levofloxacin 27 26% 70% 4%
Moxifloxacin 22 32% 64% 5%
Netilmicin 15 60% 33% 7%
Norfloxacin 6 17% 83% 0%
Ofloxacin 6 17% 83% 0%
Tetracycline 27 48% 52% 0%
Tigecycline 19 100% 0% 0%
Trimethoprim 6 67% 33% 0%
Trimethoprim/ 17 53% 47% 0%
Sulfamethoxazole
Vancomycin 27 89% 7% 4%
dari data yang didapat diketahui bahwa vancomycin dan linezolid merupakan
antibiotik yang sensitif terhadap bakteri gram positif (Hamdiyati et al., 2016). Hal
ini berbeda sedikit dengan penelitian Malo, dimana didapatkan antibiotik dengan
sensitivitas paling tinggi terhadap bakteri gram positif adalah linezolid (88%),
doxicycline (78%), vancomycin (74%), amikacin (68%), dan kloramfenikol
(68%) (Malo, 2016).
5.1 KESIMPULAN
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
5.2 SARAN
Agmy, G., Mohamed, S., Gad, Y., Farghally, E., Mohammedin, H. and Rashed,
H. 2013. ‘Bacterial Profile, Antibiotic Sensitivity And Resistance Of Lower
Respiratory Tract Infections In Upper Egypt’, Mediterranean journal of
hematology and infectious diseases, Vol. 5 No.1.
Armiati, H., Arifin J., Saktini, F. 2014. ‘Hubungan Apache II Score dengan Angka
Kematian Pasien di ICU RSUP. DR. Kariadi’. Jurnal Media Medika Muda.
Bersten, A. D. dan Soni, N. 2009. ‘Oh’s Intensive Care Manual Sixth Edition’.
Butterworth Heinemann Elsevier. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=WIaEoONexp4C&pg=PR3&source=kp_r
ead_button&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
ECDC. 2017. ‘ECDC Mission report : ECDC Country visit to Malta to discuss
antimicrobial resistance issues’.
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
Endriani, R., Andrini, F. and Alfina, D. 2010. ‘Pola Resistensi Bakteri Penyebab
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Terhadap Antibakteri di Pekanbaru’. Jurnal Natur
Indonesia, 12(2), pp.130-135.
Hadi, U. 2014. ‘Resistensi Antibiotik dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam’.
Jakarta: Interna Publishing, hal 705-709.
Hamdiyati R., Pinatih K., Fatmawati N. 2016. ‘Pola Mikroba Pasien Yang
Dirawat Di Intensive Care Unit (ICU) Serta Kepekaannya Terhadap Antibiotik
Di Rsup Sanglah Denpasar Bali Agustus - Oktober 2013’. E-jurnal medika,
vol.5 no.4 .hal 1-6.
Karlina. 2008. ‘Pengembangan Model Intensive Care Unit di Rumah Sakit Pusat
Pertamina Jakarta tahun 2008’. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Lestari, I. P., Susanti I., dan Rahmawati H. 2011. ‘Pola Kepekaan Bakteri
terhadap Antibiotik di Ruang Rawat Intensif RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
Jakarta’. The Indonesian Journal of Infectious Disease.
Li, B., Zhao Y., Liu, C., Chen, Z., Zhou, D. 2014. ‘Molecular pathogenesis of
Klebsiella pneumoniae’. Future Microbiologi Medicine, Vol 9, No 9, Hal
1071-1081.
Londok, P. V., Homenta, H., Buntuan, V. 2015. ‘Pola Bakteri Aerob yang
Berpotensi menyebabkan Infeksi Nosokomial di Ruang ICU BLU RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado’. Jurnal e-Biomedik(eBm), vol.3 no.1.
Malo, V. L. 2016. ‘Pola peta kuman dan sensitivitas antiobiotik pada pasien di
Ruang Rawat Intensif Nasional Hospital Surabaya’. Widya Mandala Catholic
University of Surabaya.
Nayak, S., Rana, M., Mayya, S. S., Gupta, G. P., Wazir S. S., and Parmar, K. S.
2016. ‘Antibiotics to cure or harm: Concept of antibiotic resistance among
health professional students in Nepal’. International Journal of Medical
Science and Public Health, Vol. 5 No.12, hal . 2512-17.
Palit, P.L., Tambajong , H., Kambr, B.. 2018. ‘Gambaran Pola Kuman Pada
Pasien yang di rawat di ruang rawat intensif RSUP PROF. DR. R. D.
KANADOU MANADO Periode Juli 2017 - Juli 2018’. Jurnal Medik dan
Rehabilitasi (JMR), Volume 1,Nomor 2, Desember 2018
Refdanita, Maksum, R., Nurgani, A., and Endang, P. 2004. ‘Pola kepekaan kuman
terhadap antibiotika di ruang rawat intensif rumah sakit fatmawati jakarta
tahun 2001 – 2002’. Makara, kesehatan, vol. 8, no. 2, desember 2004: 41-48.
Sikka, R., Mann, J. K., Deep, Vashist, M. G., Chaudhary, U. and Deep, A. 2012.
‘Prevalence and antibiotic sensitivity pattern of bacteria isolated from
nosocomial infections in a surgical ward’. Indian journal of clinical practice,
vol. 22, no. 10. Hal:519-525.
Siti, F., Maksum, R., Nurgani, A. 2011. ‘Hubungan Penggunaan Antibiotika Pada
Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri Di Icu Rsup Fatmawati Jakarta’.
Jurnal Farmasi Indonesia vol. 5 no. 3 hal: 150 -158.
Suharjono, dkk. 2009. ‘Studi penggunaan antibiotik pada Penderita rawat inap
pneumonia (penelitian di sub departemen anak Rumkital dr. Ramelan
Surabaya’. Majalah Ilmu Kefarmasian Edisi-VI vol.3 hal. 142-155
Susilo, J., Sartono, T., Sumarno. 2004. ‘Deteksi Bakteri Klebsiella pneumoniae
pada Sputum dengan Metode Imunositokimia Menggunakan Anti Outer
Membrane Protein Berat Molekul 40 KDA Klebsiella Pneumoniae Sebagai
Antibodi’.
Riwayat Pelatihan :
1. Peserta PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) FK
USU 2016
2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2016
Riwayat Publikasi :
1. Panitia Seksi Konsumsi Acara MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) 2017
2. Panitia Seksi Keamanan Paskah FK USU 2017
3. Panitia Seksi Transportasi Natal FK USU 2017
PERNYATAAN
POLA PETA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN
DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK
MEDAN JANUARI-DESEMBER 2018
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan
hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil
karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Mahendro H. Siallagan
160100086
Kelompok
Umur Jumlah Kelompok
Nama Jenis Kelamin Jumlah
(Tahun) Bakteri Umur
Bakteri
N1 1 52 1 1 3
N2 1 19 1 1 1
N3 2 43 1 1 3
N4 1 58 2 2 3
N5 2 67 2 2 4
N6 2 54 3 2 3
N7 2 92 3 2 4
N8 1 24 3 2 2
N9 1 42 1 1 3
N10 2 45 2 2 3
N11 2 45 1 1 3
N12 2 54 1 1 3
N13 1 33 1 1 2
N14 1 47 1 1 3
N15 1 33 1 1 2
N16 1 62 4 2 4
N17 1 87 2 2 4
N18 1 29 1 1 2
N19 1 48 1 1 3
N20 1 67 1 1 4
N21 2 74 1 1 4
N22 1 57 2 2 3
N23 1 78 1 1 4
N24 1 65 1 1 4
N25 2 21 1 1 2
N26 2 20 3 2 1
N27 1 46 1 1 3
N28 2 64 2 2 4
N29 2 48 1 1 3
N30 2 59 1 1 3
N31 1 60 1 1 3
N32 1 18 1 1 1
N33 2 56 1 1 3
N34 1 62 1 1 4
N35 1 70 1 1 4
N36 1 71 2 2 4
N37 2 27 2 2 2
N38 2 66 1 1 4
N39 2 59 1 1 3
N40 1 73 1 1 4
N41 1 63 1 1 4
N42 1 35 2 2 2
N43 1 44 2 2 3
N44 1 52 1 1 3
N45 1 51 1 1 3
N46 1 50 1 1 3
N47 2 67 1 1 4
N48 1 54 1 1 3
N49 1 24 1 1 2
N50 1 43 2 2 3
N51 2 21 1 1 2
N52 1 47 1 1 3
N53 1 84 1 1 4
N54 1 21 1 1 2
N55 1 50 1 1 3
N56 1 64 2 2 4
N57 2 64 1 1 4
N58 2 60 1 1 3
N59 2 43 1 1 3
N60 1 41 2 2 3
N61 2 62 1 1 4
N62 2 45 2 2 3
N63 2 28 1 1 2
N64 2 53 1 1 3
N65 2 49 1 1 3
N66 2 64 2 2 4
N67 2 71 2 2 4
N68 2 46 1 1 3
N69 2 70 1 1 4
N70 2 27 1 1 2
N71 2 69 2 2 4
N72 2 19 1 1 1
N73 1 45 1 1 3
N74 1 66 1 1 4
N75 2 68 1 1 4
N76 1 69 3 2 4
N77 2 43 1 1 3
N78 2 28 1 1 2
N79 2 51 1 1 3
N80 2 29 1 1 2
N81 2 57 2 2 3
N82 2 66 1 1 4
N83 1 74 2 2 4
N84 2 26 1 1 2
N85 2 20 1 1 1
N86 2 38 1 1 2
N87 1 78 1 1 4
N88 1 48 1 1 3
N89 1 64 1 1 4
N90 2 58 1 1 3
N91 1 59 2 2 3
N92 2 65 1 1 4
N93 2 42 2 2 3
N94 2 56 1 1 3
N95 1 45 1 1 3
N96 1 33 2 2 2
Kelompok Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 5 5,2 5,2 5,2
2 17 17,7 17,7 22,9
3 42 43,8 43,8 66,7
4 32 33,3 33,3 100,0
Total 96 100,0 100,0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 48 50,0 50,0 50,0
Perempuan 48 50,0 50,0 100,0
Total 96 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 68 70,8 70,8 70,8
2 28 29,2 29,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
MEDIA BIAKAN
NO NAMA BAKTERI CAIRAN SWAB TOTAL
PUS SPUTUM DARAH FESES URINE JARINGAN
BRONKUS BAL TENGGOROK KULIT COLOSTOMI DECUBITUS
1 Acinetobacter baumanii 4 25 2 3 34
2 Klebsiella pneumoniae 3 13 5 3 1 2 1 1 1 30
3 Pseudomonas aeruginosa 7 1 1 1 10
4 Enterobacter cloacae 2 2 1 5
5 Enterococcus faecium 1 3 4
6 Escherichia coli 1 1 1 10 1 14
7 Enterococcus faecalis 3 1 4
8 Staphylococcus aureus 4 1 5
9 Proteus mirabilis 1 1
10 Burkholderia cepacia 1 3 1 5
11 Mircococcus luteus 1 1
12 Staphylococcus hominis 4 4
13 Klebsiella oxytoca 1 1
14 Staphylococcus haemolyticus 2 2 4
15 Staphylococcus pseudintermedius 2 2
16 Acinetobacter lwoffii 1 1
17 Staphylococcus caprae 1 1
18 Staphylococcus epidermidis 2 2
19 Serratia marcescens 1 1
20 Enterobacter aerogenes 1 1
21 Pseudomonas putida 1 1
TOTAL 12 60 19 1 28 1 3 2 1 2 1 1 131
PERSENTASI 9% 46% 15% 1% 21% 1% 2% 2% 1% 2% 1% 1% 100%
Ampicillin/ Trimethoprim/
Amoxicillin Ampicillin Cefalexin Cefazolin Cefotaxime Ceftazidime Cefuroxime Ciprofloxacin Clindamycin Erythromycin Gentamycin Levofloxacin Netilmicin Ofloxacin Tigecycline Tetracycline Vancomycin Norfloxacin Trimethoprim Fosfomycin Moxifloxacin
Sulbactam Sulfamethoxazole
R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I
R S I R S I R S R S I I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I R S I
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
11 11 11 11 11 11 11 11 11
12 12 12 12 12 12 12 12 12
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
15 15 15 15 15 15 15 15 15
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 4 0 6 4 0 15 8 0 10 0 0 10 4 0 0 6 0 1 5 0 10 4 0 17 7 1 15 8 1 18 8 0 7 8 2 19 7 1 5 9 1 5 1 0 0 19 0 14 13 0 2 24 1 8 9 0 5 1 0 2 4 0 4 9 0 14 7 1
22 10 23 10 14 6 6 14 25 24 26 17 27 15 6 19 27 27 17 6 6 13 22
82% 18% 0% 60% 40% 0% 65% 35% 0% 100% 0% 0% 71% 29% 0% 0% 100% 0% 17% 83% 0% 71% 29% 0% 68% 28% 4% 63% 33% 4% 69% 31% 0% 41% 47% 12% 70% 26% 4% 33% 60% 7% 83% 17% 0% 0% 100% 0% 52% 48% 0% 7% 89% 4% 47% 53% 0% 83% 17% 0% 33% 67% 0% 31% 69% 0% 64% 32% 5%
NO NAMA BAKTERI
1 Acinetobacter baumanii
2 Klebsiella pneumoniae
3 Pseudomonas aeruginosa
4 Enterobacter cloacae
5 Enterococcus faecium
6 Escherichia coli
7 Enterococcus faecalis
8 Staphylococcus aureus
9 Proteus mirabilis
10 Burk holderia cepacia
11 Mircococcus luteus
12 Staphylococcus hominis
13 Klebsiella oxytoca
14 Staphylococcus haemolyticus
15 Staphylococcus pseudintermedius
16 Acinetobacter lwoffii
17 Staphylococcus caprae
18 Staphylococcus epidermidis
19 Serratia marcescens
20 Enterobacter aerogenes
21 Pseudomonas putida