2018
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8913
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa
SKRIPSI
Oleh
141101101
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di RSUD. Dr.
Pirngadi Medan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk
Skripsi ini tidak akan terlaksana penulisannya tanpa ada dukungan, doa,
semangat dan motivasi oleh kedua orang tua tercinta ayahanda Benro Simbolon dan
mendiang ibunda saya Linaria Situmorang yang telah merawat, mendidik dan
memberikan dukungan penuh baik secara material dan non material. Penulis juga
telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak
selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Cholina Trisna Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan
5. Ibu Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing
skripsi ini dan memberikan masukan serta arahan yang sangat inspiratif
6. Bapak Asrizal, S.Kep, Ns, M.Kep, WOC(ET)N selaku dosen penguji I yang
7. Ibu Reni Asmara Ariga S.Kp, MARS selaku dosen penguji II yang telah
8. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns, M.Biomed selaku dosen pembimbing akademik
9. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp, MNS selaku validator panduan wawancara dalam
penelitian ini.
10. Seluruh Staff, Dosen dan Pegawai administrasi pada program studi S1
11. Pusat Dialisis RSUD. Dr. Pirngadi Medan yang telah banyak membantu saya
12. Sandes Dominicus Simbolon dan Berlindo Stevanus Simbolon selaku abangda
13. Khairul Fadly yang selalu memberikan motivasi dan membantu penulis dalam
angkatan 2014.
Sumatera Utara dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi peningkatan
dan pengembangan ilmu dan praktik keperawatan. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis,
Lampiran 4 Kuesioner
ABSTRAK
PEDAHULUAN
tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah suatu organ vital dalam tubuh,
apabila tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan cairan dan elektrolit dalam
waktu yang cukup lama akan mengakibatkan fungsi ginjal terganggu (Kemenkes
RI, 2010). Akibat dari fungsi ginjal yang terganggu dapat menyebabkan gagal
ginjal. Kemenkes RI (2010) mengatakan gagal ginjal kronik merupakan salah satu
dunia maupun negara Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang setiap orang baik
penderita gagal ginjal pada tahun 2013 meningkat 50% dari tahun sebelumnya
yaitu lebih dari 500 juta orang dan yang bergantung pada hemodialisa sebanyak
1,5 juta orang. Di Amerika Serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal
meningkat 50% di tahun 2014. Data menunjukan bahwa setiap tahun 200.000
artinya 1.140 dalam satu juta orang Amerika adalah pasien dialisis (Widyastuti,
terdapat sekitar 70.000 orang penderita gagal ginjal kronik dan hanya 13.000
tahun 2013 mencapai 400.000 orang tetapi belum semua pasien tertangani oleh
tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat ditangani, artinya ada
80% pasien yang tidak mendapat pengobatan dengan baik. Di Sumatera Utara
jumlah pasien hemodialisa yang menjalani terapi rutin pada tahun 2015 sebanyak
1.235 orang. Berdasarkan data yang diperoleh Siagian (2016) dari data RSUD Dr.
Pirngadi Medan pada bulan Februari 2015 sebanyak 157 pasien, bulan Mei 2015
sebanyak 153 pasien dan bulan Maret 2016 tercatat 136 pasien. Data yang
diperoleh dari Instalasi Hemodialisa RSUD. Dr. Pirngadi Medan pada bulan April
Perawatan bagi penderita gagal ginjal kronik dapat dilakukan dua tahap
yaitu terapi konservatif dan terapi pengganti ginjal. Terapi konservatif untuk
dengan cara pengaturan diet pada pasien gagal ginjal kronik. Terapi pengganti
ginjal yang banyak dilakukan, CAPD digunakan sebagai alternatif terapi dialisis
dan transplantasi ginjal merupakan pengobatan yang paling disukai pada penyakit
gagal ginjal kronik namun membutuhkan dana yang sangat mahal (PERNEFRI,
2015).
atau lebih dikenal dengan sebutan cuci darah, yang dapat mencegah kematian
komplikasi terkait pengobatan (Smeltzer & Bare, 2010). Hemodialisa adalah suatu
bentuk tindakan pertolongan dengan menggunakan alat yaitu dializer yang akan
penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau
endokrin yang dilaksanakan oleh ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapi
sepanjang hidupnya biasanya 1-3 kali seminggu dan setiap kalinya memerlukan
waktu 2-5 jam, atau sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan
terapi yang lama, mahal, serta membutuhkan retriksi cairan dan diet. Pasien akan
kualitas hidup pasien gagal ginjal. Dukungan keluarga merupakan salah satu
terhadap penderita yang sakit. Dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronis
Hasil studi di Amerika Serikat dan luar negeri lainnya terhadap sejumlah
pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis, didapat bahwa dukungan keluarga
dipengaruhi oleh faktor geografis, status sosial ekonomi dan kebudayaan serta
memberikan perbedaan rata-rata angka kematian pada pasien gagal ginjal kronis
(Widyastuti, 2014).
sebesar 25,7%, dukungan keluarga cukup 29,2% dan dukungan keluarga yang
kurang 45,1%.
perhatian, kasih sayang, motivasi kondisinya akan jauh lebih baik daripada
mereka yang tidak memilikinya, selain itu dukungan keluarga dapat meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Pasien juga harus mengontrol gejala dan komplikasi dari
penyakitnya. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal
hasil hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronis (Griva et al, 2011).
kualitas hidup yang buruk dan cenderung mengalami komplikasi seperti depresi,
mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit ini. Kualitas hidup diukur
berdasarkan rasa subjektif dari kesejahteraan umum yang dirasakan oleh pasien
yang juga akan digunakan sebagai ukuran klinis dalam hal perawatan medis
skor yang lebih rendah disebagian besar domain kualitas hidup. Hasil penelitian
yang dilakukan Zurmeli, Bayhakki dan Utami (2015) menunjukan 51,4% kualitas
hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan, tetapi juga kesejahteraan fisik,
mental dan sosial. Hal-hal tersebut merupakan hal yang menjadi masalah pada
serta sifat psikososial hidupnya dalam konteks budaya dan sistem nilai untuk
mengenai dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani
dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani terapi
bagaimana dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani
terapi hemodialisa?
hemodialisa.
hemodialisa.
TINJAUAN PUSTAKA
komposisi solute darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui membran
suatu proses pemisahan atau penyaringan atau pembersihan darah melalui suatu
ginjal baik akut maupun kronik (Suhardjono, 2014). Tujuan dari hemodialisa
adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah pasien ke
pasien. Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisa yaitu difusi, osmosis
dan ultrafiltrasi. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah
metabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan tampak dari gagal ginjal
elektrolit, dan untuk menambahkan serum bikarbonat. Zat terlarut yang terikat
dengan protein tidak dapat dibuang melalui difusi karena protein yang terikat
Sedangkan ultrafiltrasi adalah aliran konveksi (air dan zat terlarut) yang
tekanan negatif yang terbentuk pada kompartemen dialisat yang dihasilkan oleh
difusi dan filtrasi berjalan secara bersamaan serta dapat diprogram sesuai dengan
Jika kondisi ginjal sudah tidak berfungsi diatas 75 % (gagal ginjal terminal
atau tahap akhir), proses cuci darah atau hemodialisa merupakan hal yang sangat
(Wijayakusuma, 2008).
mengingat adanya efek uremia. Apabila ginjal yang rusak tidak mampu
mengekskresikan produk akhir metabolisme, substansi yang bersifat asam ini akan
menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun dan toksin. Gejala yang
terjadi akibat penumpukan tersebut secara kolektif dikenal sebagai gejala uremia
dan akan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Diet rendah protein akan
jantung kongestif serta edema paru. Dengan demikian pembatasan cairan juga
merupakan bagian dari resep diet untuk pasien. Dengan penggunaan hemodialisis
agar kadar obat-obat ini dalam darah dan jaringan dapat dipertahankan tanpa
10
2.2.1. Keluarga
adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk
adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan
Definisi lain dari keluarga menurut U.S Bureau of the Census dalam Friedman
(2013) adalah terdiri atas individu yang bergabung bersama oleh ikatan
pernikahan, darah atau adopsi dan tinggal didalam suatu rumah tangga yang sama.
adalah sekumpulan orang yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi yang biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap saling
11
Tipe keluarga yang bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
a. Secara Tradisional
Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. (b)
bibi).
b. Secara Modern
(a) Tradisional Nuclear adalah keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal
dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah. (b) Reconstituted
anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah. (c) Niddle Age/
12
sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya
bekerja diluar rumah. (e) Single Parent adalah satu orang tua sebagai akibat
dirumah atau diluar rumah. (f) Dual Carrier adalah suami istri atau keduanya
orang karir atau tidak mempunyai anak. (g) Commuter Married adalah suami
istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.
Keduanya saling mencari pada waktu tertentu. (h) Single Adult adalah wanita
atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
kawin. (i) Three Generation adalah tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu
dalam suatu panti-panti. (k) Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau
dalam penyedian fasilitas. (l) Group Marriage adalah satu perumahan terdiri
dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap
individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari
anak-anak. (m) Unmarried Parent and Child adalah ibu dan anak dimana
dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin. (o) Gay and
Lesbian Family adalah Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
banyaknya bentuk sruktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang
penting adalah keluarga harus dipahami dalam konteksnya, label dan jenisnya
13
sebuah kerangka kerja serta setiap upaya perlu memperhatikan keunikan dari
setiap keluarga.
berikut:
keluarga.
dalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga. (3)
14
menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai. (3) Membina tugas
(5) Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan
c. Fungsi cinta kasih: (1) Menumbuh kembangkan potensi kasih sayang yang
optimal dan terus menerus. (2) Membina tingkah laku saling menyayangi
baik antar anggota keluarga secara kuantitatif atau kualitatif. (3) Membina
secara serasi, selaras, dan seimbang. (4) Membina rasa, sikap, dan praktik
sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera
15
keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari
luar keluarga. (2) Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis
dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar. (3)
dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak dan jumlah ideal anak yang
sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
16
dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja dapat
keluarga berjalan serasi, selaras, dan seimbang. (4) Membina kegiatan dan
dan praktik pelestrian lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
17
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu:
perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan
keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
18
Dalam keluarga individu belajar memperhatikan orang lain dan bekerja sama.
suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka rasa percaya diri akan bertambah dan
motivasi untuk menghadapi masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher
yang diberikan keluarga kepada salah satu anggota keluarga. Anggota keluarga
hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga. Dukungan keluarga adalah
19
merupakan bantuan bantuan sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga
dari anggota keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi –fungsi yang
merupakan salah satu diantara fungsi pertalian atau ikatan sosial yang mencakup
dan bantuan material. Menurut Cohem dan Syme (dalam Anggina, 2010)
dukungan keluarga merupakan suatu keaddan yang bermanfaat yang diterima oleh
individu dari orang lain, sehingga individu mengetahui bahwa orang lain
bentuk, yaitu :
1. Dukungan instrumental
pelayanan. Bentuk ini dapat mengurangi stres karena individu dapat langsung
20
dapat dikontrol .
2. Dukungan informasional
balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat
3. Dukungan emosional
masalah dengan baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan
4. Dukungan pengharapan
kejadian stres lebih baik dan juga sumber stres serta strategi koping yang dapat
orang-orang berfokus pada aspek-aspek yang lebih positif dari situasi tersebut.
Individu diarahkan kepada orang yang sama yang pernah mengalami situasi yang
21
dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun
1. Dukungan informasional
3. Dukungan instrumental
22
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari
suami atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
yang kuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga berbeda-beda dalam berbagai
23
keluarga adalah :
1. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
24
2. Faktor eksternal
a. Faktor sosioekonomi
Seseorang biasanya akan mencari dukungan dari kelompok sosialnya, hal ini akan
tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala
pribadi.
ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan
25
lingkungan Mereka.
mengenai posisi individu dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai
dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yang
Menurut Suhud (2009) kualitas hidup adalah kondisi dimana pasien kendati
penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis,
sehari-hari.
Menurut Cohan & Lazarus (dalam Handini, 2011) kualitas hidup adalah
26
sendiri, adaptasi, merasakan perhatian orang lain, perasaan kasih dan sayang,
seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan tempat hidup
seseorang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standar dan kepedulian
selama hidupnya. Kualitas hidup individu yang satu dengan yang lainnya akan
berbeda, hal itu tergantung pada definisi atau interpretasi masing-masing individu
tentang kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup akan sangat rendah apabila
ditentukan dari sudut pandang pasien itu sendiri dan ini dapat diketahui hanya
kualitas hidup dipandang dari seluruh aspek kehidupan seseorang secara holistik
Kritpracha, 2011).
Dari beberapa uraian tentang kualitas hidup diatas maka dapat ditegaskan
bahwa yang dimaksud dengan kualitas hidup dalam kontek penelitian ini adalah
persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupannya baik dilihat dari
27
hubungannya dengan tujuan hidup, harapan, standart dan fokus hidup mereka
tubuh.
tempat tinggal atau rumah yang layak dan fasilitas-fasilitas yang memadai
5. Kejadian dalam hidup, hal ini terkait dengan tugas perkembangan dan
stress yang diakibatkan oleh tugas tersebut. Kejadian dalam hidup sangat
28
Sumber daya pada dasarnya adalah apa yang dimiliki oleh seseorang
sebagai individu.
Selain itu, kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
29
seksual.
menyangkut dimensi yang lebih luas termasuk kesehatan fisik, psikologis, tingkat
lingkungan. Konsep kualitas hidup secara umum dibagi menjadi empat domain
yaitu domain kesehatan fisik dan fungsinya, domain sosial dan lingkungan,
obat-obatan atau bantuan medis, nyeri, energi (kelelahan), istirahat dan tidur,
30
sosial yang diterima dan aktivitas seksual. Domain ini terkait dengan keadaan
kebahagiaan secara umum, perawatan kesehatan yang diterima dan social care.
3. Domain psikologis
sendiri terkait dengan kemampuan tubuh dan penampilannya. Domain ini juga
4. Domain spiritual
dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kesehatan, kepemilikan, dan harapan.
31
Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
secara fisik, psikologis, dan spiritual. Secara fisik yang terdiri dari kesehatan
secara umum. Secara psikologis yang terdiri dari kesehatan dan penyesuaian
psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep diri dan kontrol diri.
kepercayaan spiritual.
b. Kepemilikan
kualitas hidup di bagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan sosial. Secara
c. Harapan
32
masalah tidur, status kesehatan fisik yang menurun dan depresi yang dapat
kualitas hidup meliputi 4 aspek yaitu aspek fisik, psikologis, sosial dan
33
KERANGKA PENELITIAN
dibagi mejadi tiga kategori dukungan keluarga yaitu dukungan keluarga baik,
cukup dan kurang ) dengan kualitas hidup (kesehatan, kepemilikan dan harapan)
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yang dipengaruhi
oleh usia dan jenis kelamin, sehingga didapat kualitas hidupnya baik dan buruk.
sebagai berikut :
Dukungan Keluarga
1. Dukungan
instrumental
2. Dukungan
informasional Dukungan Keluarga
3. Dukungan
1. Baik
emosional
Pasien Hemodialisa 2. Cukup
4. Dukungan
3. Kurang
pengharapan
5. Dukungan Kualitas Hdiup
harga diri
1. Baik
Kualitas Hidup 2. Buruk
1. Kesehatan
2. Kepemilikan
3. Harapan
Skema 3.1. Kerangka Penelitian Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisa
34
35
METODE PENELITIAN
4.2.1. Populasi
yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan pasien yang menjalani hemodialisa rutin dalam satu bulan di RSUD
4.2.2. Sampel
menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan dari penelitian. Adapun kriteria inklusi
sampel dalam penelitian ini adalah pasien hemodialisa RSUD Dr. Pirngadi Medan
berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi sampel pada penelitian ini.
36
100, maka lebih baik diambil semua sebagai sampel. Tetapi, jika jumlah populasi
besar dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih. Dari keseluruhan
populasi semuanya berjumlah 172 orang, maka sesuai pendapat diatas jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat diambil 25% dari keseluruhan populasi.
n= 25% x N
n= 25% x 172
n= 43
4.3.1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 18 April 2018 – 18 Mei 2018. Sehingga
37
jika calon responden bersedia menjadi peserta penelitian maka responden diminta
responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dibuat
dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini diambil dari penelitian sebelumnya yaitu
Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan”
(Desita, 2010). Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner pertama
hemodialisa.
38
Kuesioner yang pertama berisi data demografi yang terdiri dari kode
ditampilkan hanya untuk melihat distribusi demografi dari responden saja dan
tidak akan dianalisis terhadap dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien
hemodialisa.
(No 9-12), dukungan pengharapan (No 13-16) dan dukungan harga diri (No
17-20). Penilaian menggunakan skala likert yang terbagi mejadi dua bagian
pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS) bernilai 4, sering (S) bernilai 3,
jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP) bernilai 1. Pernyataan negatif
dengan 4 pilihan jawaban sangat sering SS) bernilai 1, sering (S) bernilai 2,
jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP) bernilai 4. Nilai terendah yang
39
rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 60 dan banyak
kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk dukungan keluarga, maka akan
sebagai batas bawah kelas pertama, maka dukungan keluarga pada pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi
tertinggi yang mungkin dicapai adalah 16 dan nilai terendah adalah 4. Maka
40
RSUP Haji Adam Malik Medan” (Desita, 2010). Kuesioner ini terdiri dari 25
komponen harapan (No. 21-25). Kategori jawaban yaitu sangat sering (SS),
sering (S), jarang (J), dan tidak pernah (TP). Penilaian menggunakan skala
likert yang terbagi mejadi dua bagian yaitu penyataan positif dan pernyataan
negatif. Pernyataan positif dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS)
bernilai 4, sering (S) bernilai 3, jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP)
bernilai 1, sering (S) bernilai 2, jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP)
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, dan 25. Kuisioner pernyataan negatif
yaitu nomor 6, 7, 8, 9dan 21. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 25
kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 75
dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk kualitas hidup maka akan
sebagai batas bawah kelas pertama, maka kualitas hidup dikategorikan atas
41
kepemilikan dan harapan) nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20 dan
4.6.1. Validitas
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu dengan uji validitas isi, yaitu dengan instrumen dibuat mengacu pada isi
yang sesuai dengan variabel yang diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam
4.6.2. Reliabilitas
reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat alat ukur
42
sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel yang sama. Uji
gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Instrumen yang diuji yaitu
kuesioner dukungan keluarga (20 pertanyaan) memiliki nilai 0,892 dan kuesioner
kualitas hidup (25 pertanyaan) memiliki nilai 0,842. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika memiliki reliabilitas labih dari 0,70 (Notoatmodjo, 2012). Peneliti
penelitian.
kuesioner.
43
sendiri.
kelengkapannya
Semua data yang terkumpul, maka analisa data akan dilakukan melalui
beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing, yaitu mengecek nomor
diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu
tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kueisoner ke dalam program
data yang telah dientry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Dilanjutkan
44
keluarga dan kualitas hidup pasien hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Penelitian ini dimulai pada tanggal 18 April 2018 sampai dengan tanggal 18 Mei
Hasil dari penelitian ini dibagi atas tiga bagian yaitu data demografi
tahun sebanyak 20 orang (46,5%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang
(53,5%).
45
46
(23,3%) dan 7 orang (16,3%) dalam kategori baik. Mayoritas pasien yang
orang (65,1%), kategori kurang sebanyak 13 orang (30,2%) dan 2 orang (4,7%)
dari keluarga dalam kategori baik sebanyak 33 orang (76,7%), sebanyak 7 orang
(16,3%) dalam kategori cukup dan 3 orang (7,0%) dalam kategori kurang.
kurang dan 6 orang (14%) dalam kategori baik. Mayoritas pasien yang
(67,4%) dan 13 orang (30,2%) dalam kategori kurang serta 1 orang (2,3%) dalam
kategori baik.
keseluruhan masuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 67,4% (29 orang) dan baik
47
psikologis dan spiritual), kepemilikan dan harapan. Berdasarkan hasil analisa data
Medan maka distribusi frekuensi dan persentase kualitas hidup adalah sebagai
berikut:
48
kualitas hidup dari komponen kesehatan fisiknya dalam kategori baik yaitu
sebanyak 23 orang (53,5%) dan dalam kategori buruk sebanyak 20 orang (46,5%).
psikologisnya dalam kategori baik yaitu sebanyak 28 orang (65%) dan sebanyak
hidup dari komponen kesehatan spiritual dalam kategori baik sebanyak 39 orang
(90,7%) dan sisanya 4 orang (9,3%) dalam kategori buruk. Mayoritas pasien
yaitu sebanyak 26 orang (60,5%) dan sebanyak 17 orang (39,5%) dalam kategori
dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 orang (58%) dan sebanyak 18 orang (42%)
Berdasarkan hasil analisa data untuk mengukur kualitas hidup, maka dapat
mayoritas dalam kategori baik yaitu sebanyak 29 orang (67,4%) dan sebanyak 14
5.2. Pembahasan
5.2.1. Karakteristik Data Demografi Responden
a. Umur
hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi Medan berada pada rentang umur 41-60 tahun
49
tahun. Penurunan fungsi ginjal yang terjadi pada usia lebih dari 40 tahun
merupakan salah satu bentuk proses degeneratif yang dialami manusia. Hal ini lah
seseorang yang berusia diatas 40 tahun beresiko terhadap kejadian gagal ginjal
b. Jenis kelamin
laki berjumlah 23 orang (53,5%). Menurut Roach (2010) gangguan pada sistem
perkemihan terutama pada ginjal dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
ginjal dapat terjadi karena penurunan fungsi yang progresif dan perubahan gaya
hidup, jenis kelamin bukanlah suatu faktor resiko terkena gagal ginjal kronik.
lebih berisiko terkena gagal ginjal kronik. Kebiasaan merokok dan minum alkohol
keras. Asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk kedalam
dtubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbon
sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen alkohol yang disaring keluar dari tubuh
melalui ginjal juga mengubah sel DNS dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini
50
terapeutik dalam setiap tahap sehat dan sakit para anggota keluarga yang sakit.
serangkaian keputusan dan peristiwa yang terlibat dalam interaksi antara sejumlah
tentunya akan memberikan ketenangan dan kenyamanan pada pasien yang sedang
menjalani hemodialisa tersebut. Pendapat ini sesuai dengan Friedmen (2013) yang
dengan menurunya mortalitas lebih mudah sembuh dari sakit dan kesehatan
51
ini keluarga memberikan informasi yang cukup baik kepada responden berupa
saran, masukan, nasehat dan informasi penting lainnya terkait dengan kondisi
yang dialami oleh pasien hemodialisa dalam upaya untuk meningkatkan status
kesehatannya.
dukungan yang paling baik yang diberikan oleh keluarga kepada pasien
memperoleh kembali keyakinannya dan merasa dicintai oleh keluarga. Dalam hal
merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tapi masih ada keluarga yang
Dukungan pengharapan dalam penelitian ini adalah upaya dari keluarga untuk
52
hemodialisa.
penelitian ini bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif terhadap individu,
positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam
(67,4%). Hal ini disebabkan karena dukungan keluarga adalah dua atau lebih dari dua
individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
Sugiyanto, 2017).
dan semangat kepada pasien. Akan tetapi ada juga beberapa keluarga pasien yang
53
Cipta (2016) mengenai hubungan dukungan keluarga dan kecemasan pasien gagal
nyaman, tenang dan lebih kuat dalam menerima keadaan fisiknya sehingga akan
penelitian ini dikuatkan oleh Effendi (2009) yang berpendapat bahwa peran
keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahap
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2012)
mengenai gambaran dukungan keluraga pada pasien gagal ginjal dalam menjalani
cukup baik sebesar 73% dan dukungan penilaian cukup baik sebesar 71,5%.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dewi (2011) yang menyatakan
baik yaitu sebanyak 52,7%. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
54
kategori cukup ini dapat diartikan bahwa keluarga memiliki cukup kemampuan
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan masih ada pasien yang
tidak mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga. Hal ini disebabkan
keluarga pasien yang merasa pasien mampu untuk melakukan terapi hemodialisa
secara mandiri sehingga tidak perlu di dampingi atau diantar oleh keluarga. Selain
itu juga dapat disebabkan karena keluarga yang sibuk bekerja sehingga tidak
keluarga yang tinggal di luar kota sehingga sulit untuk mengontrol, menemani,
Dukungan keluarga yang tinggi dipengaruhi oleh usia (Friedmen, 2013). Hal
ini sesuai dengan data demografi responden yang menyatakan bahwa rata-rata
usia responden berkisar 41-60 tahun, dimana pada usia tersebut keluarga masih
pada masa produktif untuk memberikan bantuan dana serta masih kuat untuk
55
program pengobatan yang dapat mereka terima. Selain itu keluarga juga memberi
Menurut Brunner & Suddarth (2014), pasien gagal ginjal kronis yang
baik (53,5%). Kesehatan fisik dalam penelitian ini adalah upaya pasien untuk
56
Dalam hal ini pasien mampu menyesuaikan psikologis, kesadaran, perasaan, harga
diri, serta konsep diri terhadap yang dideritanya. Kesehatan spiritual dalam
yang paling tinggi diantara domain kesehatan karena pasien mampu menilai diri
Dalam hal ini pasien mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan
berhubungan dengan keluarga dan tetangga dalam lingkungan tempat tinggal nya.
Komponen harapan merupakan keinginan dan harapan yang ingin dicapai sebagai
wujud terpenuhnya nilai sehingga pasien merasa berharga atau dihargai dalam
kualitas hidup pasien hemodialisa dalam penelitian ini dikategorikan baik (67,4%)
Hal ini disebabkan karena kualitas hidup adalah kondisi dimana pasien tetap
merasa nyaman secara fisik, psikologis, spiritual kendati penyakit yang sedang
57
melakukan hemodialisa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parwanti
(2015) yang menyatakan bahwa 68,1% pasien memiliki kualitas hidup dalam
orang normal lainnya. Permasalahan psikologis yang dialami pasien yang baru
pasien divonis mengalami gagal ginjal kronik. Perasaan hilang kendali, bersalah
dan frustasi juga turut berperan dalam reaksi emosional pasien. Penyakit gagal
ginjal kronik dan terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak berdaya,
menyadari akan terjadinya kematian tubuh membuat pasien merasa cemas sekali
dan merasa hidupnya tidak berarti lagi sehingga terjadi penurunan kualitas hidup
Hal ini sesuai dengan penelitian Desita (2010) yang menyatakan bahwa
menyatakan bahwa kualitas hidup tidak terkait dengan lamanya seseorang akan
58
(2014) menyatakan bahwa 51,4% memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil ini
sesuai dengan teori bahwa kualitas hidup adalah kondisi dimana pasien kendati
penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis
Kualitas hidup pasien yang optimal menjadi isu penting yang harus
Pasien bisa bertahan hidup dengan bantuan mesin hemodialisis, namun masih
tingkat rendah dengan kondisi fisik merasa kelelahan, kesakitan dan sering
gelisah. Pada kondisi psikologis pasien tidak memiliki motivasi untuk sembuh,
secara hubungan sosial dan lingkungan pasien menarik diri dari aktivitas di
masyarakat. Tetapi hal ini dipertegas lagi yakni terdapat perbedaan yang
59
menyertai.
Keterbatasan fisik yang dialami oleh pasien gagal ginjal yang menjalani
terapi hemodialisa menyebabkan mereka merasa tidak berguna atau bahkan tidak
berharga. Hal ini sesuai dengan pendapat Monicabiheria (2010) yang menyatakan
bahwa kondisi fisik yang dialami oleh pasien yang menjalani hemodialisa akan
mengakibatkan individu tidak percaya pada dirinya, merasa tidak mampu, tidak
60
6.1. Kesimpulan
merupakan dukungan yang paling tinggi diberikan oleh keluarga kepada anggota
keluarganya.
kualitas hidup yang paling baik dipersepsikan oleh pasien yang menjalani terapi
hemodialisa.
6.2. Saran
karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya perlu dikaji faktor-faktor yang
61
dapat menjadi tambahan informasi dan bahan pengajaran mata kuliah keperawatan
62
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Yusnaini, (2016). Hubungan manajemen cairan dan status nutrisi dengan
kualitas hidup pasien hemodialisa di RSUD DR. Pirngai Medan. Universitas
Sumatera Utara
Sidharta, B. (2008). Kompas. Usia muda makin rentan gagal ginjal.
http://www.biofirstore.com/penjelasan-biofir/usia-muda-makin-rentan-
gagal-ginjal.html. Akses 10 Juni 2018
Smeltzer & Bare. (2010). Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8. Jakarta.
EGC
Smet. (2010). Psikologi kesehatan. Semarang. Gramedia
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suhardjono, E. (2014). Hemodialisis: prinsip dasar dan pemakaian kliniknya.
Dalam setiati s, alwi i, penyunting buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:
Interna Publishing
Suhud, M. (2009). Apakah itu kualitas hidup.
http://www.ygdi.org/foto_prod/upload_pdf/769design%20dialife_april%200
9. Akses 27 Oktober 2017
Susanti, E., Santoso, R., Khadijah, S., (2016). Hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang
hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin. STIKES Sari Mulia Banjarmasin
Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Urifah, R. (2012). Hubungan antara strategi koping dengan kualitas hidup pada
pasien skizofrenia remisi simptom. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan
Mental. Akses 30 Oktober 2017
Widyastuti, R. (2014). Korelasi lama menjalani hemodialisis dengan indeks massa
tubuh pasien gagal ginjal kronik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Riau. Poltekkes Kemenkes Riau
Wijayakusuma, H. (2008). Bebas penyakit ginjal & saluran kemih. Jakarta: Pustaka
Bunda
World Health Organization. (2010). WHO Quality of Life-BREF (WHOQOL)-
BREF.
http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqol.
pdf. Akses 20 Oktober 2017
World Health Organization. (2014). The World Helath Report 2013.
http://www.who.int. Akses 15 November 2017
2016 2017
No. Uraian Kegiatan
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust
Mengajukan judul penelitian dan penyusunan
1.
Bab 1
2. Menyusun Bab 2
3. Menyusun Bab 3
4. Menyusun Bab 4
5. Menyerahkan proposal penelitian
6. Sidang proposal penelitian
7. Revisi proposal penelitian
8. Uji validasi instrumen
9. Uji etik penelitian
Uji reliabilitas instrumen
Analisis hasil ujian reliabilitas
Revisi instrumen berdasarkan hasil uji
10. Pengumpulan data responden
11. Analisis data
12. Penyusunan laporan
13. Sidang akhir penelitian
14. Perbaikan laporan akhir
15. Penyusunan manuskrip
Penyerahan laporan dan manuskrip yang telah
16.
disetujui pembimbing
INFORMED CONSENT
NIM : 141101101
Peneliti
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan serta
memahami penelitian yang dilakukan dengan judul : “Dukungan Keluarga dan
NIM : 141101101
_______________________
Petunjuk pengisian : Berikan tana (√) pada setiap kolom jawaban yang tersedia di
bawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami.
SS = Sangat Sering
S = Sering
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
No Pernyataan TP J S SS
1. Keluarga membantu saya dalam mengatasi masalah
perekonomian dengan memberikan bantuan dana
untuk terapi hemodialisa
2. Keluarga peduli terhadap makanan dan minuman yang
saya konsumsi selama menjalani terapi hemodialisa
3. Keluarga dekat dan teman-teman saya mengunjungi
saya waktu sakit atau masa pengobatan
4. Keluarga membantu saya melakukan aktivitas yang
tidak bisa saya lakukan sehari-hari
5. Keluarga memberikan kekuatan kepada saya untuk
mengatasi rasa takut saat menjalani terapi hemodialisa
6. Saya dan anggota keluarga lainnya berdiskusi untuk
mengatasi masalah yang timbul karena penyakit yang
saya derita
7. Keluarga mencari informasi tentang pengobatan
alternatif untuk membantu saya dalam penyembuhan
penyakit yang saya derita
8. Keluarga saya memberi dukungan berupa informasi
dalam mengatasi komplikasi akibat terapi hemodialisa
Petunjuk pengisian : Berikan tana (√) pada setiap kolom jawaban yang tersedia di
bawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami.
SS = Sangat Sering
S = Sering
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
No Pernyataan TP J S SS
1. Saya dapat melakukan kebersihan diri sendiri seperti:
mandi, menggosok gigi, berpakaian dan lain-lain
selama menjalani terapi hemodialisa
Riwayat pendidikan :
1. SD Negeri 068008 Perumnas Simalingkar Medan, Sumatera Utara (2002-
2008)
2. SMP Negeri 1 Medan, Sumatera Utara (2008-2011)
3. SMA Negeri 17 Medan, Sumatera Utara(2011-2014)
4. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (2014-sekarang)
N %
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.892 20
N %
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.842 25
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Jumlah Kode
1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 59 2
2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 60 2
3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 63 3
4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 57 2
5 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 63 3
6 4 3 1 3 4 3 1 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 59 2
7 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 61 3
8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 57 2
9 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 1 55 2
10 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 53 2
11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 Jumlah Kode
1 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 67 2
2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 62 1
3 1 2 3 2 3 1 1 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 1 2 3 3 64 2
4 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 68 2
5 4 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 73 2
6 1 1 3 3 3 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 1 2 1 4 65 2
7 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 3 71 2
8 3 3 2 2 2 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 69 2
9 4 1 1 3 1 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 1 3 69 2
10 4 2 2 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76 2
11 4 3 1 3 3 1 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1 3 3 1 61 1
12 2 1 1 1 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 4 1 1 3 66 2
13 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 1 2 2 1 50 1
14 2 1 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 1 58 1
15 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 69 2
16 4 2 3 4 3 1 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 67 2
17 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 1 4 2 76 2
18 3 2 3 3 4 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 72 2
19 1 1 1 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 58 1
20 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 68 2
21 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 87 2
22 2 3 2 1 1 2 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 1 3 1 2 62 1
23 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 78 2
24 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 2
25 4 1 2 3 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 62 1
26 1 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 3 3 65 2
27 3 2 1 1 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 69 2
P1 5 12 19 7 43
P2 5 5 25 8 43
P3 10 14 19 0 43
P4 6 14 21 2 43
P5 5 5 27 6 43
P6 7 11 25 0 43
P7 13 15 14 1 43
P8 11 14 17 1 43
P9 4 3 29 7 43
P10 3 4 33 3 43
P11 32 7 4 0 43
P12 36 2 2 3 43
P13 4 8 27 4 43
P14 5 4 32 2 43
P15 14 4 24 1 43
P16 5 4 28 6 43
P17 6 5 30 2 43
P18 4 4 32 3 43
P19 22 7 14 0 43
P20 10 8 23 2 43
P1 8 6 16 13 43
P2 13 16 12 2 43
P3 10 8 22 3 43
P4 9 11 21 2 43
P5 5 11 25 2 43
P6 6 2 15 20 43
P7 17 11 10 5 43
P8 17 13 13 0 43
P9 11 11 20 1 43
P10 5 8 30 0 43
P11 3 6 24 10 43
P12 5 35 3 1 43
P13 0 4 35 4 43
P14 0 6 33 4 43
P15 0 1 37 5 43
P16 8 9 26 0 43
P17 7 8 28 0 43
P18 7 10 17 9 43
P19 4 6 27 6 43
P20 2 4 36 1 43
P21 14 15 7 7 43
P22 14 6 21 2 43
P23 9 11 22 1 43
P24 10 6 25 2 43
P25 10 8 22 3 43
Usia_Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Dari 40 Tahun 16 37.2 37.2 37.2
41 Tahun - 60 Tahun 20 46.5 46.5 83.7
61 Tahun atau Lebih 7 16.3 16.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 23 53.5 53.5 53.5
Perempuan 20 46.5 46.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
Dukungan_Instrumental
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 10 23.3 23.3 23.3
Cukup 26 60.5 60.5 83.7
Baik 7 16.3 16.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Statistics
Dukungan_Informasional
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.74
Std. Error of Mean .082
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .539
Variance .290
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 75
Statistics
Dukungan_Emosional
N Valid 43
Missing 0
Mean 2.70
Std. Error of Mean .091
Median 3.00
Mode 3
Std. Deviation .599
Variance .359
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 116
Dukungan_Emosional
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 3 7.0 7.0 7.0
Cukup 7 16.3 16.3 23.3
Baik 33 76.7 76.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
Dukungan_Pengharapan
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.91
Median 2.00
Mode 2
Variance .372
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 82
Dukungan_Pengharapan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan_Harga_Diri
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.72
Median 2.00
Mode 2
Variance .254
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 74
Dukungan_Harga_Diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan_Keluarga
N Valid 43
Missing 0
Mean 2.05
Median 2.00
Mode 2
Variance .331
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 88
Dukungan_Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Kesehatan_Psikologis
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.65
Std. Error of Mean .074
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .482
Variance .233
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 71
Kesehatan_Psikologis
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kesehatan_Spiritual
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Kepemilikan
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.60
Std. Error of Mean .075
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .495
Variance .245
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 69
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Harapan
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.58
Std. Error of Mean .076
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .499
Variance .249
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 68
Harapan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kualitas_Hidup
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.67
Median 2.00
Mode 2
Variance .225
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 72
Kualitas_Hidup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
N Valid 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P1
P2
Cumulative
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 5 11.6 11.6 11.6
Valid Tidak Pernah 5 11.6 11.6 11.6
Jarang 12 27.9 27.9 39.5
Jarang 5 11.6 11.6 23.3
Sering 19 44.2 44.2 83.7
Sering 25 58.1 58.1 81.4
Sangat Sering 7 16.3 16.3 100.0
Sangat Sering 8 18.6 18.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
P3 P4
Cumulative Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 10 23.3 23.3 23.3 Valid Tidak Pernah 6 14.0 14.0 14.0
P5
Cumulative P6
Frequency Percent Valid Percent Percent Cumulative
Valid Tidak Pernah 5 11.6 11.6 11.6 Frequency Percent Valid Percent Percent
Jarang 5 11.6 11.6 23.3 Valid Tidak Pernah 7 16.3 16.3 16.3
Cumulative Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 13 30.2 30.2 30.2 Valid Tidak Pernah 4 9.3 9.3 9.3
Sangat Sering 1 2.3 2.3 100.0 Sangat Sering 7 16.3 16.3 100.0
P8
Cumulative P11
Frequency Percent Valid Percent Percent Cumulative
Valid Tidak Pernah 11 25.6 25.6 25.6 Frequency Percent Valid Percent Percent
Sangat Sering 1 2.3 2.3 100.0 Tidak Pernah 32 74.4 74.4 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14 P15
Cumulative Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 5 11.6 11.6 11.6 Valid Tidak Pernah 14 32.6 32.6 32.6
Sangat Sering 2 4.7 4.7 100.0 Sangat Sering 1 2.3 2.3 100.0
P16 P17
Cumulative Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 5 11.6 11.6 11.6 Valid Tidak Pernah 6 14.0 14.0 14.0
Sangat Sering 6 14.0 14.0 100.0 Sangat Sering 2 4.7 4.7 100.0
P20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent