SKRIPSI
Oleh:
Desliana Manalu
141101035
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia-Nya sehingga
Pencegahan Pasien Risiko Jatuh di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. R.M Djoelham
Binjai” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari da,
dukungan, dan semangat dari berbagai pihak sehingga penulis mengucapkan terima
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Wakil Dekan I, Ibu Cholina
T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB sebagai Wakil Dekan II dan Ibu Dr.
Siti Saidah, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat sebagai Wakil Dekan III Fakultas
yang selalu meluangkan waktu dan perhatian dengan penuh kesabaran dalam
v
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Rosina Br. Tarigan, S.Kp., M.Kep., Sp. KMB, selaku dosen penguji I dan
Ibu Diah Arruum, S.Kep, Ns, M,Kep sebagai dosen penguji II yang telah
8. Direktur RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai yang telah mengizinkan saya
9. Seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Dr. R.M Djoelham
10. Teristimewa kepada keluarga yang saya cintai ayahanda Jarlis Manalu dan
Wantry Manalu, serta adik- adik saya (Enjelia Manalu, Nova Manalu, Partogi
setiap dukungan baik doa, moril maupun materi yang terus menolong dan
vi
Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
viii
Universitas Sumatera Utara
Bab 4 Metodologi penelitian........................................................................................... 33
4.1 Desain penelitian ............................................................................................. 33
4.2 Populasi, sampel, teknik sampling .................................................................. 33
4.2.1 Populasi .................................................................................................. 33
4.2.2 Sampel .................................................................................................... 33
4.2.3 Teknik sampling ..................................................................................... 34
4.3 Lokasi dan waktu penelitian............................................................................ 36
4.3.1 Lokasi penelitian .................................................................................... 36
4.3.2 Waktu penelitian .................................................................................... 36
4.4 Pertimbangan etik penelitian ........................................................................... 36
4.5 Instrumen penelitian ........................................................................................ 37
4.6 Uji validitas dan reabilitas ............................................................................... 38
4.6.1 Uji validitas ............................................................................................ 38
4.6.2 Uji reliabilitas ......................................................................................... 39
4.7 Rencana pengumpulan data............................................................................. 40
4.8 Analisis data ................................................................................................... 41
Bab 5 Hasil dan Pembahasan ......................................................................................... 42
5.1 Gambaran umum RS ....................................................................................... 42
5.2 Hasil penelitian................................................................................................ 43
5.2.1 Karakteristik responden ......................................................................... 44
5.2.2 Hasil pengetahuan perawat .................................................................... 45
5.3 Pembahasan ..................................................................................................... 53
Bab 6. Kesimpulan dan Saran ....................................................................................... 65
6.1 Kesimpulan...................................................................................................... 65
6.2 Saran ................................................................................................................ 65
6.2.1 Pihak rumah sakit ................................................................................ 65
6.2.2 Pendidikan keperawatan...................................................................... 65
6.2.3 Penelitian selanjutnya.......................................................................... 66
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 67
ix
Universitas Sumatera Utara
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Jadwal tentative penelitian
Lampiran 2. Surat penjelasan dan persetujuan
Lampiran 3. Instrumen penelitian
Lampiran 4. Surat izin penelitian (reliabilitas)
Lampiran 5. Surat izin penelitian
Lampiran 6. Persetujuan komisi etik
Lampiran 7. Lembar persetujuan validitas
Lampiran 8. Hasil uji validitas
Lampiran 9. Hasil uji reliabilitas
Lampiran 10. Master data
Lampiran 11. Hasil pengolahan data
Lampiran 12. Surat keterangan selesai reliabilitas
Lampiran 13. Surat keterangan selesai penelitian
Lampiran 14. Lembar bukti bimbingan
Lampiran 15. Taksasi dana
Lampiran 16. Riwayat hidup
x
Universitas Sumatera Utara
Daftar Tabel
xi
Universitas Sumatera Utara
Daftar Skema
Skema 3.1 kerangka konsep penelitian ................................................................31
xii
Universitas Sumatera Utara
Judul : Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Pasien Risiko Jatuh di
Ruang Rawat Inap RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai
Nama : Desliana Manalu
Nim : 141101035
Fakultas : Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Tahun : 2018
ABSTRAK
Risiko jatuh adalah peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan
bahaya fisik. Jatuh adalah suatu peristiwa/ kejadian yang mengakibatkan seseorang
mendadak terbaring atau tidak sengaja tergeletak di lantai atau tempat yang lebih
rendah. Memberikan keselamatan kepada pasien merupakan hal yang sangat penting,
dan untuk mewujudkan keselamatan pasien terutama menurunkan risiko cedera akibat
terjatuh maka langkah awal yang diperlukan adalah pencegahan yang didasari oleh
pengetahuan. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan
pendekatan Proporsional random sampling. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Populasi pada penelitian ini adalah
perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai sebanyak
92 orang. Jumlah sampel 75 orang menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 43 orang responden (57,3%) memiliki pengetahuan dalam
kategori baik. Berdasarkan penelitian ini diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk
memberikan pelatihan dan mengadakan seminar kepada perawat untuk meningkatkan
pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh.
xiii
Universitas Sumatera Utara
xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
tuntutan dari pemakai jasa pelayanan (pasien) yang mengharapkan penyembuhan dan
pemulihan yang berkualitas dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang nyaman dan
aman. Pelayanan tidak hanya berfokus pada kepuasan pasien tetapi lebih berfokus
Patient safety dirumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit yang
membuat asuhan pasien lebih aman meliputi asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
sakit dan hal itu terkait dengan peningkatan issue mutu pelayanan dan citra suatu
rumah sakit. Rumah sakit menuju pengakuan internasional harus melalui proses
kesehatan. Salah satu lembaga akreditasi internasional rumah sakit yang telah diakui
oleh dunia adalah Joint Commission International (JCI), JCI merupakan salah satu
divisi dari Joint Commission International Resqurces (Setyarini & Lusiana, 2013).
(Setyarini & Lusiana, 2013). Rumah sakit yang memperoleh suatu akreditasi
international harus menerapkan beberapa sasaran atau syarat yang diterapkan untuk
keselamatan pasien (Permenkes RI, 2017). Standar keselamatan pasien yang telah
keselamatan pasien di rumah sakit atau disebut dengan National Patient Safety Goals
yang efektif, menggunakan obat secara aman, memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi, menurunkan resiko infeksi, dan mengurangi pasien
Pasien jatuh diartikan sebagai insiden di rumah sakit yang sering terjadi yang dapat
mengakibatkan cedera serius bahkan kematian, sehingga Pasien jatuh masih menjadi
hal yang menghawatirkan terutama pada seluruh pasien rawat inap di rumah sakit dan
menjadi adverse event kedua terbanyak dalam perawatan kesehatan setelah kesalahan
pengobatan. Berdasarkan angka insiden pasien jatuh setiap tahun di seluruh rumah
sakit yang terdapat di Amerika Serikat dilaporkan data sebanyak 700.000 sampai
1.000.000 orang mengalami jatuh setiap tahun di rumah sakit. Laporan dari rumah
sakit dan unit kesehatan mental di Inggris pada tahun 2011 sebanyak 282.000 pasien
jatuh setiap tahun, dimana 840 pasien mengalami patah tulang pinggul, 550 pasien
mengalami fraktur, dan 30 pasien mengalami cidera intra cranial (Nur dkk., 2017).
sakit akut setiap tahun, dengan lebih dari 26.000 dilaporkan dari unit kesehatan
mental dan 28.000 dari rumah sakit masyarakat (Lombogia dkk., 2016). Di Indonesia
data terkait insiden pasien jatuh berdasarkan hasil survey kejadian keselamatan pasien
yang dilakukan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) di Indonesia
pada bulan Januari-April (2011) melaporkan adanya kasus kejadian tidak diharapkan
(KTD) dan kejadian nyaris cidera (KNC) yang disebabkan oleh pasien jatuh sebesar
(PERSI, 2012) menunjukkan bahwa kejadian pasien jatuh termasuk ke dalam tiga
besar insiden medis rumah sakit dan menduduki peringkat kedua setelah medicine
error. Data dari laporan tersebut memperlihatkan bahwa sebanyak 34 kasus atau
setara (14%) insiden jatuh terjadi di rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan data yang
pasien jatuh periode Januari- Juni 2017 terdapat 9,2% perawat tidak melakukan
assessment risiko jatuh pada pasien rawat inap, terdapat 14,2% perawat tidak
melaksanakan tata laksana risiko jatuh sesudah melakukan assessment. Hal ini
membuktikan bahwa insiden pasien jatuh masih tinggi dan masih jauh dari standar
akreditasi yang menyatakan untuk insiden pasien jatuh diharapkan tidak terjadi di
Melihat begitu banyaknya insiden pasien jatuh dan dampak yang ditimbulkan,
maka Joint Commision International (JCI) dan Komite Akreditasi Rumah Sakit
dan menjadi salah satu penilaian akreditasi (Nur dkk, 2017). Sistem keselamatan
pasien sudah dilakukan diberbagai Rumah Sakit di Indonesia, namun faktanya masih
ada kejadian pasien jatuh yang merupakan salah satu indikator terwujudnya
keselamatan pasien. Seperti berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eliwarti
(2016) di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Februari s/d Desember 2013
dilaporkan parameter keselamatan pasien dengan angka kejadian pasien jatuh sebesar
0,18%. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Kilateng, dkk (2015) di
RSUD Maria Walanda Marmis Airmadidi pada bulan Agustus- Oktober (2015) ada
sebanyak 26 pasien beresiko jatuh, dimana pada bulan Agustus ada 6 pasien,
September 9 pasien dan Oktober 11 pasien dan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nur, dkk (2017) di RSUD RA. Kartini Jepara dilaporkan bahwa pada
bulan Maret- September (2016) ada sebanyak 43 kasus insiden keselamatan pasien,
dimana 6 diantaranya adalah kasus insiden pasien jatuh.Hal ini menandakan belum
Rumah sakit wajib melakukan penanganan pasien resiko jatuh dan untuk
memanajemen resiko pasien jatuh tersebut yang dapat dilakukan yaitu pengkajian
saat pertama kali pasien masuk maupun pengkajian ulang yang dilakukan secara
berkala atau periodik jika terjadi perubahan fungsi fisiologis pada pasien, termasuk
pemberian obat serta mengambil tindakan untuk mengurangi semua risiko yang telah
diidentifikasi tersebut. Pengkajian resiko jatuh ini dapat dilaksanakan sejak pasien
mulai mendaftar atau pada saat melakukan registrasi, yaitu dengan menggunakan
dan untuk mewujudkan keselamatan pasien terutama menurunkan risiko cedera akibat
terjatuh maka langkah awal yang diperlukan adalah pencegahan yang didasari oleh
lama dan paling sering berinteraksi dengan pasien. Perawat haruslah berpengetahuan
baik karena setiap tindakan yang akan diaplikasikan harus didasari oleh pengetahuan.
lebih lanjut mengenai Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
1.3 Tujuan
resiko jatuh pada pasien di ruang rawat inap, maka rumah sakit dapat merencanakan
penelitian selanjutnya yang terkait dengan pencegahan pasien risiko jatuh di rumah
sakit.
TINJAUAN PUSTAKA
Pasient safety adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
Patient safety adalah suatu sistem yang memastikan rumah sakit membuat
pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisa
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Budiono dkk., 2014). Patient safety
adalah suatu usaha untuk menurunkan KTD yang sering terjadi pada pasien selama di
rawat di rumah sakit sehingga sangat merugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak
rumah sakit.
pelayanan yang memerlukan pengamatan dan perbaikan lebih lanjut, misalnya untuk
menunjukkan adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu, bahwa suatu
area pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik atau terapi sebagaimana
diharapkan, tingginya variasi antar rumah sakit dan antar pemberi layanan,
d. Perawataan diri.
e. Kecemasan pasien.
pasien fasilitas pelayanan kesehatan yang merupakan acuan bagi fasilitas pelayanan
a. Hak pasien
kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit
pelayanan.
proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau
pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan
perbaikan tertentu dalam soal keselamatan pasien.Sasaran dalam sistem ini menyoroti
solusi hasil consensus yang berdasarkan nasihat para pakar. Sasaran keselamatan
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima akan mengurangi
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.Salah lokasi,
prosedur, pasien operasi, adalah kejadian yang mengkhawatirkan dan biasa terjadi
yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah, tidak melibatkan
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.Jumlah kasus jatuh menjadi
bagian yang bermakna peyebab cedera pasien rawat inap. Dalam konteks
Banyak cedera yang terjadi di unit rawat inap akibat pasien jatuh. Berbagai
faktor yang meningkatkan risiko pasien jatuh adalah kondisi pasien seperti gangguan
status kognitif), situasi atau lingkungan rumah sakit, riwayat jatuh pasien, konsumsi
obat tertentu, konsumsi alkohol. Pasien yang pada assessmen awal dinyatakan
beresiko rendah untuk jatuh dapat mendadak menjadi beresiko tinggi, hal tersebut
pelayanan kesehatan untuk dapat menilai kemajuan yang telah dicapai dalam
memberikan asuhan yang lebih aman. Dengan tujuh langkah menuju keselamatan
1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien: Ciptakan budaya adil dan
terbuka
Pastikan staff anda mudah untuk melaporkan insiden secara internal (local) dan
eksternal (nasional).
untuk mencapa hal-hal di atas dibutuhkan perubahan budaya dan komitmen yang
mendadak terbaring atau tidak sengaja tergeletak di lantai atau tempat yang lebih
rendah, hal tersebut tidak termasuk jika seseorang yang sengaja berpindah posisi
ketika tidur, Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis atau lingkungan (WHO,
mempunyai satu atau lebih faktor beresiko jatuh pada saat pengkajian. Faktor risiko
a. Tingkat pencahayaan
Cahaya yang tidak adekuat, tombol yang tidak tepat dan tidak dapat diakses.
b. Permukaan lantai
c. Furniture
Kaki furniture yang sudah goyang, lemari yang terlalu rendah atau tinggi dan
e. Call bell;
Berdasarkan JCI, 2017 ada beberapa elemen penilaian risiko pasien jatuh:
a. Rumah sakit menerapkan proses pengkajian untuk semua pasien rawat inap
yang memiliki risiko jatuh dan menggunakan alat bantu/ metode pengkajian
pasien rawat inap yang dapat berisiko jatuh karena adanya perubahan kondisi,
pengkajian.
dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian pasien jatuh di Rumah Sakit yaitu
a. Pada saat klien pertama masuk, orientasikan klien terhadap lingkungan sekitarnya
b. Kaji secara teliti kemampuan klien untuk berjalan dan berpindah. Berikan alat
c. Awasi klien secara ketat yang berisiko jatuh terutama pada malam hari.
d. Dorong klien untuk menggunakan bel panggilan jika perlu bantuan. Pastikan bel
e. Letakkan meja dan overbed table di dekat tempat tidur atau kursi pasien sehingga
klien tidak akan kesulitan dalam menjangkaunya yang bisa mengakibatkan klien
semakin tinggi.
f. Atur agar tempat tidur selalu dalam posisi rendah dan rodanya terkunci ketika
tidak sedang melakukan tindakan sehingga klien dapat ke tempat tidur atau
g. Dorong klien untuk menggunakan palang genggam yang berada di dinding bagian
j. Jaga kebersihan lingkungan agar tetap rapi, dan singkirkan kabel dari tempat yang
k. Pasang kedua pagar tempat tidur klien yang sedang dalam kondisi konfusi, sedasi,
gelisah, dan tidak sadar serta biarkan pagar tetap naik bila klien ditinggal sendiri.
Walaupun menaikkan pagar tempat tidur merupakan cara yang efektif untuk
mencegah jatuh, namun tidak perlu dilakukan secara rutin untuk tujuan tersebut.
kemampuan, nokturia, dan gangguan tidur lainnya lebih rentan terjatuh saat berusaha
meninggalkan tempat tidur dengan pagar yang dinaikkan (Berman, dkk., 2009).
beresiko jatuh di Rumah Sakit yaitu dengan penilaian awal risiko jatuh, penilaian
pasien dengan risiko jatuh serta memberikan tanda identitas khusus kepada pasien
tersebut, misalnya gelang kuning, penanda risiko, serta informasi tertulis kepada
7. Anjurkan pasien tidak menggunakan kaus kaki atau sepatu yang licin
pengobatan
3. Pasang gambar risiko jatuh diatas tempat tidur pasien dan gantung pada pintu
kamar pasien
4. Tempatkan stiker tanda risiko jatuh pada map rekam medik pasien
seperti guling.
10. Menilai penerangan yang adekuat, biarkan lampu hidup di malam hari
11. Pastikan anak dan keluarga mendapatkan penjelasan tentang risiko jatuh
7. Anjurkan pasien tidak menggunakan kaus kaki atau sepatu yang licin
3. Pasang tanda risiko jatuh diatas tempat tidur pasien dan pada pintu kamar
pasien
4. Tempatkan stiker tanda risiko jatuh pada map rekam medik pasien
pengobatan
Scale (MFS) untuk pasien dewasa, penilaian resiko jatuh pada anak dengan skala
MFS adalah metode yang cepat dan sederhana untuk menilai kemungkinan
pasien jatuh pada pasien dewasa. MFS digunakan secara luas pada pasien perawatan
akut di rumah sakit dan rawat inap yang membutuhkan perawatan jangka panjang
Table 2.1 Penilaian Risiko Jatuh Pasien Dewasa Skala Morse Fall Scale
No Risiko Skor
1 Mempunyai riwayat jatuh, baru atau dalam 3 bulan
terakhir
□ tidak 0
□ ya 25
2 Diagnosis sekunder >1
□ tidak 0
□ ya 15
3 Ambulasi berjalan
□ bedrest/ dibantu perawat 0
□ penyangga/ tongkat/ walker/ threepot/ kursi roda 15
□ mencengkeram furniture 30
4 Terpasang IV line/ pemberian antikoagulan
(heparin)/ obat lain yng digunakan mempunyai side
effects jatuh
□ tidak 0
□ ya 20
5 Cara berjalan/ berpindah
□ normal/ bedrest/ imobilisasi 0
□ kelelahan dan lemah 10
□ keterbatasan/ terganggu 20
6 Status mental
□ normal/ sesuai kemampuan diri 0
□ lupa keterbatasan diri/ penurunan kesadaran 15
(Nursalam, 2016)
Tabel 2.2 Penilaian Resiko Jatuh Pasien Anak Skala Humpty Dumpty
No Parameter Skor
1 Umur
□ < 3 tahun 4
□ 3-7 tahun 3
□ 7-13 tahun 2
□ 13-18tahun 1
2 Jenis kelamin
□ perempuan 2
□ laki-laki 1
3 Diagnosis
□ kelainan neurologi 4
□ gangguan oksigenasi 3
□ kelemahan fisik/ kelainan psikis 2
□ ada diagnosis tambahan 1
4 Gangguan kognitif
□ tidak memahami keterbatasan 3
□ lupa keterbatasan 2
□ orientasi terhadap kelemahan 1
5 Faktor lingkungan
□ riwayat jatuh dari tempat tidur 4
□ pasien menggunakan alat bantu 3
□ pasien berada di tempat tidur 2
□ pasien berada di luar area ruang perawatan 1
6 Respon terhadap operasi/ obat penenang/ efek anestesi
□ kurang dari 24 jam 3
□ kurang dari 48 jam 2
□ lebih dari 48 jam 1
7 Penggunaan obat
□ penggunaan obat sedative (kecuali psien ICU yang 3
menggunakan sedasi dan paralisis). Hipnotik, barbitural,
fenotiazin, antidepressant, laksatif/diuretic, narkotik/metadon.
□ salah satu obat diatas 2
□ pengobatan lain 1
TOTAL SKOR
(Nursalam, 2016)
2.3 Pengetahuan
dan peraba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
formal dan juga non formal, dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka
akan semakin luas pula pengetahuan seseorang, tetapi bukan berarti orang yang
tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
Dari pengalaman dan penelitan terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh
d. Mulai mencoba (trial), yakni orang tersebut memutuskan untuk mulai mencoba
perilaku baru.
perilaku tidak selalu melewati tahapan di atas. Jika penerima perilaku baru atau
adopsi perilaku melalui proses seperti ini yaitu didasari oleh pengetahuan, kesadaran
dan sikap yang positif, maka perilaku itu akan bersifat langgeng atau lama.
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran,
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan & Dewi (2010) yaitu
1. Tingkat pendidikan
adalah salah satu upaya mencari pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku
positif.
2. Umur
3. Budaya
Tingah laku dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi adat dan kepercayaan.
4. Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia yang dapat
5. Informasi
6. Pekerjaan
sebagai berikut:
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum
tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat dipecahkan.
baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai
prinsip orang lain. yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula mula dikembangkan oleh Francis Bacon
suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
menggunakan pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda atu multiple choice. Untuk
jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, hasil pengukuran skor
dikonversikan dalam persentase maka secara logika dapat dijabarkan untuk jawaban
benar skor 1 = 1x100%, dan salah diberi skor 0 = 0x0%= 0% (Sugiyono, 2011).
kategori kurang baik. Pengetahuan dikategorikan baik jika nilainya >75%, dan
konsep yang satu dengan yang lainnya atau variabel satu terhadap variabel lainnya
dari masalah yang ingin diukur ketika penelitian dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
berikut:
Risiko Jatuh
1.Defenisi Baik
2. Faktor risiko jatuh Pengetahuan
3. Elemen Penilaian perawat
Risiko Jatuh Kurang
4. Pencegahan pasien baik
Jatuh
5. Skala pengkajian
risiko jatuh
31
diamati atau diteliti, perlu sekali variabel tersebut diberi batasan atau definisi
Operasional
METODOLOGI PENELITIAN
peristiwa atau kondisi dari populasi (Sugiyono, 2011). Tujuan penelitian ini adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang
rawat inap RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai yang berjumlah 92 orang perawat.
Rumus sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Slovin,
( )
Keterangan:
n= Besar sampel
N= Besar populasi
33
n= ( )
n= ( )
n=
sampel dilakukan secara proporsional dengan mengambil subjek dari setiap strata/
setiap wilayah secara rata/ seimbang, seimbang dengan banyaknya subjek dalam
Sampel pada penelitian ini diambil dari 11 ruang rawat inap yang ada di
RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai. Sampel di setiap ruang rawat inap didapatkan
1 Melur 8 7
2 Anggrek (PICU) 5 4
3 Anggrek (NICU) 5 4
4 Kenanga 4 3
5 Flamboyan 10 8
6 Nusa Indah 9 7
7 Tanjung 11 9
8 Sedap Malam 8 7
9 Boungevil 10 8
10 Anting Putri 10 8
11 Tapak Dara 12 10
TOTAL 92 75
2). Kriteria eksklusi pada sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang
tidak bersedia menjadi responden dan perawat yang tidak hadir pada waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai.
Adapun alasan peneliti memilih rumah sakit ini sebagai tempat penelitian karena
tersedianya responden yang memadai dan wilayah ini mudah di jangkau sehingga
efisien waktu dan biaya. RSUD Dr. R.M Djoelham termasuk kedalam klasifikasi
rumah sakit umum tipe B, Rumah sakit pendidikan yang digunakan oleh mahasiswa
sebagai tempat praktek, dan merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi seluruh
hasil penelitian diruang rawat inap RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai, dimulai dari
bulan September 2017 sampai Juni 2018 dan pengumpulan data dilakukan pada bulan
April- Mei 2018 di ruang rawat inap RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai.
confidentiality, beneficence (Polit & Beck, 2012). Prinsip autonomy yaitu responden
mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi responden atau tidak
tanpa ada sanksi apapun dan responden tidak mengalami kerungian, peneliti harus
memberikan penjelasan dan informasi secara lengkap dan rinci serta bertanggung
penelitian. Kerahasiaan data responden dijaga, untuk itu perlu adanya Informed
(tanpa nama) dan Confidentiality (kerahasiaan), lembar tersebut hanya diberi nomor
dan kode tertentu. kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh
peneliti dan data- data yang diperoleh dari responden mutlak digunakan untuk
pengumpulan data dalam bentuk kuisioner. Pada bagian awal instrumen penelitian
karakteristik dari responden yang meliputi inisial nama, kode responden, umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, lama kerja. Instrumen kedua berisi sejumlah pertanyaan
untuk mengukur pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien resiko jatuh yang
resiko jatuh pada pasien yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kajian literatur
pada tinjauan pustaka. Kuisioner terdiri dari 20 pertanyaan dimana pertanyaan dengan
jawaban benar akan diberi skor 1 dan jawaban yang salah akan diberi skor 0. Kategori
nilai untuk penilaian pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh
terdiri dari Definisi (Pertanyaan no. 1, 2), faktor risiko jatuh (pertanyaan no. 3),
elemen penilaian risiko jatuh (pertanyaan no. 4,5,6,7), pencegahan pasien jatuh
15,16,17,18,19,20).
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji content validity yaitu
instrumen dibuat mengacu pada isi tinjauan pustaka yang sesuai dengan variabel yang
diteliti. Instrumen pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh dalam
penelitian ini berbentuk kuisioner yang telah dilakukan uji validitas, uji validitas telah
dilakukan dengan uji content validity indeks (validitas isi) oleh dosen ahli di bidang
pencegahan pasien risiko jatuh yaitu Ibu Liberta Lumbantoruan, S.kp., M.Ns dan Ibu
Nilai Content Validity Indeks Kuisioner ini adalah 1 dengan beberapa perubahan
dan pergantian pertanyaan yaitu pada item nomor 1,2,3,4,9, 10. Pada item nomor 1
dari pertanyaan peneliti tentang faktor entrinsik risiko jatuh diganti menjadi apa
Pada item nomor 2 dari pertanyaan peneliti tentang yang bukan merupakan
faktor ekstrinsik risiko jatuh menjadi urutan keberapa pencegahan pasien risiko jatuh
dalam sasaran keselamatan pasien. Pada item nomor 3 dari pertanyaan peneliti
tentang faktor intrinsik risiko jatuh menjadi apa faktor penyebab pasien berisiko jatuh
di rumah sakit. Pada item nomor 4 dari pertanyaan peneliti kapan pasien
berisiko jatuh. Pada item nomor 9 dari pertanyaan peneliti bagaimana penanganan
terhadap pasien bila ditentukan pasien tersebut termasuk kedalam pasien berisiko
jatuh menjadi setiap berapa jam dilakukan pemantauan ulang pasien dengan risiko
jatuh tinggi. Pada item nomor 10 dari pertanyaan peneliti tentang skor dalam
penggunaan Morse Fall Scale menjadi salah satu intervensi yang harus dilakukan
Uji reliabilitas kuisioner pada penelitian ini dilakukan kepada perawat yang
bekerja di ruang rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam pada 30 orang
instrumen pengetahuan, dimana responden untuk uji tersebut adalah perawat yang
reliabel jika nilainya lebih dari 0,70. Jika kurang dari 0,70 maka instrumen tersebut
tidak layak digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian (Polit & Beck,
2012). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebesar 0,73, maka kuisioner
terlebih dahulu mendapat surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, surat izin dari Komisi Etik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari tempat
penelitian yaitu RSUD Dr. R. M Djoelham Binjai, yang berkoordinasi dengan Bidang
Tata Usaha, Bidang Keperawatan, dan kepala ruang masing- masing ruangan rawat
inap. Ruangan yang dijadikan tempat penelitian adalah Ruang Melur, Angrek PICU,
Kenanga, Sedap Malam, Boungevil, Anting Putri, Angrek NICU, Flambonyan, Nusa
tujuan, manfaat dari penelitian dan bagaimana cara pengisian setiap lembar kuisioner.
Setelah semua data penelitian terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui
beberapa tahapan. Tahapan pertama editing, yaitu hasil pengamatan dari lapangan
dilakukan pengecekan dan perbaikan isian kuisioner terlebih dahulu. Tahap kedua
coding, yakni melakukan peng “kodean” yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data kode atau angka untuk mempermudah peneliti memasukkan data.
yang dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam program atau software komputer.
Tahap ke empat yaitu cleaning yaitu mengecek kembali data yang sudah dimasukkan
dari variabel. Hasil analisis karakteristik responden: usia, jenis kelamin, pendidikan,
lama bekerja, dan data pengetahuan perawat disajikan dalam bentuk distribusi
perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh di RSUD Dr. R M Djoelham Binjai.
ini dilakukan mulai pada tanggal 21 April sampai dengan 28 Mei 2018 terhadap 75
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. RM Djoelham Binjai berdiri pada tahun 1927
yang didirikan oleh Tengku Musa, pada awalnya rumah sakit ini bernama Rumah
Sakit Umum Binjai tetapi pada tahun 1992 Rumah Sakit Umum Binjai berubah nama
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. RM Djoelham Binjai hingga saat ini.
Adapun visi dari RSUD Dr. RM Djoelham Binjai adalah menjadi rumah sakit rujukan
yang bermutu, berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Dengan misi adalah
informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi, mewujudkan rumah sakit yang
keuangan secara akuntabel, transparan,efektif dan efisien. Rumah Sakit ini termasuk
dalam klasifikasi Rumah Sakit Umum Daerah kelas B yang terletak dijalan Sultan
42
Rumah Sakit ini termasuk dalam kategori Rumah Sakit Umum yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit dan
merupakan Rumah sakit pendidikan yang digunakan oleh mahasiswa sebagai tempat
praktek, serta merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk yang
berada di wilayah kota binjai. Rumah sakit ini memiliki 13 Ruang rawat inap dengan
jumlah tenaga kesehatan perawat yang bekerja diruang rawat inap yaitu sebanyak 92
orang.
responden di RSUD Dr. RM Djoelham Binjai dari tanggal 21 April sampai dengan 28
Mei 2018 di ruang rawat inap yaitu ruang rawat inap Melur, Angrek PICU, Kenanga,
Sedap malam, Boungevil, Anting putri, Angrek NICU, Flambonyan, Nusa indah,
Tapak dara, dan ruang rawat inap Tanjung. Proses pengambilan data terhadap
pasien risiko jatuh diruang rawat inap RSUD Dr. R M Djoelham Binjai.
kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja perawat di RSUD Dr. R M Djoelham
banyak memiliki rentang usia 30-39 tahun yaitu 49,3%, berjenis kelamin perempuan
yaitu 93,3%, paling banyak D3 Keperawatan yaitu 76%, serta memiliki pengalaman
bekerja >3 tahun yaitu 85,3%. Hasil penelitian tentang deskriptif karakteristik
50-59 4 5,3 3 1
Total 75 100
Jenis Kelamin
Laki-Laki 5 6,7 1 4
70 93,3 42 28
Perempuan
Total 75 100
Pendidikan
SPK 2 2,7 1 1
D3 57 76 30 27
NERS 16 21,3 1 15
Total 75 100
Lama Kerja
<1tahun 3 4 1 2
1-3tahun 8 10,7 7 1
>3tahun 64 85,3 35 29
Total 75 100
pencegahan pasien risiko jatuh dengan kategori baik sebanyak 43 orang (57,3%), dan
adalah hasil olah data dari kuisioner yang disebarkan oleh peneliti dengan jumlah 20
Baik 43 57.3
Total 75 100
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat dilihat hasil distribusi frekuensi dan
terdapat pada item 1 dan 2, dari hasil penelitian perawat paling banyak menjawab
benar pada pertanyaan item 1 yaitu 64 orang (85,3%). Hasil penelitian Indikator
Pengetahuan Perawat tentang Definisi Pasien Risiko Jatuh dapat dilihat pada table
dibawah ini.
Benar 18 30 13 3 5 59 2 50 12 3 8 53
f(%)
64
Pengertian (85.3)
1
risiko jatuh Salah 1 7 2 1 0 11 0 7 4 0 0 11
f(%)
11
(14.7)
Urutan Benar 9 19 7 3 2 36 1 23 14 2 6 30
pencegahan f(%)
pasien risiko 38
jatuh dalam (50,7)
2 sasaran
keselamatan Salah 10 18 8 1 3 34 1 34 2 1 2 34
pasien f(%)
37
(49.3)
Hasil penelitian pada tabel 5.4. menunjukkan bahwa sebanyak 58 orang
(77,3%) perawat menjawab benar pada indikator Faktor Risiko Jatuh. Hasil penelitian
Pengetahuan Perawat pada indikator Faktor Risiko Jatuh dapat dilihat pada table
dibawah ini.
Pendidikan Terakhir
Jenis Lama Bekerja
Usia (Tahun)
Kelamin (Tahun)
Indikator
No
Faktor Risiko Jatuh
21- 31- 41- 51-
L P D3 Ners <1 1-3 >3
30 40 50 60
SPK
Benar 14 31 10 3 3 55 2 40 16 2 6 50
f(%)
Faktor
58
penyebab
(77.3)
1 pasien
Salah 5 6 5 1 2 15 0 17 0 1 2 14
berisiko jatuh
f(%)
di Rumah
17
(22.7)
Hasil penelitian pada tabel 5.5. tentang indikator Elemen Penilaian Risiko
Jatuh menunjukkan bahwa sebanyak 72 orang (96%) perawat menjawab benar pada
item pertanyaan nomor 3 yaitu Kapan dilakukan pencegahan pasien Risiko Jatuh.
Jenis Pendidikan
Lama Bekerja
Indikator Usia (Tahun) Kelami Terakhir
(Tahun)
No Elemen Penilaian n
Risiko Jatuh 20- 30- 40- 50- 1-
29 39 49 59 L P SPK D3 Ners <1 >3
3
Kapan Benar 14 30 13 3 2 58 1 46 13 0 4 56
dilakukan f(%)
pengkajian 60(80)
1
awal pasien Salah 5 7 2 1 3 12 1 11 3 3 4 8
berisiko f(%)
jatuh 15(20)
Kapan Benar 11 25 12 4 4 48 2 37 13 2 5 45
dilakukan f(%)
pengkajian 52 (69,3)
2 ulang risiko 8 12 3 0 1 22 0 20 3 1 3 19
Salah
jatuh/
f(%)
reassessme
23 (30,7)
nt
Kapan Benar 17 36 15 4 5 67 2 54 16 2 8 62
dilakukan f(%)
pencegahan 72 (96,0)
3 pasien Salah 2 1 0 0 0 3 0 3 0 1 0 2
risiko jatuh f(%)
3
(4,0)
Akibat Benar 18 35 14 4 4 67 1 55 15 2 8 61
Kesalahan f(%)
pengkajian 71 (94,7)
4
risiko jatuh Salah 1 2 1 0 1 3 1 2 1 1 0 3
f(%)
4 (5,3)
Hasil penelitian pada tabel 5.6. tentang indikator Pencegahan Pasien Risiko
Jatuh menunjukkan bahwa sebanyak 69 orang (92%) perawat menjawab benar pada
item pertanyaan nomor 1 yaitu hal yang harus dilakukan saat pasien pertama sekali
Pencegahan Pasien Risiko Jatuh dapat dilihat pada table dibawah ini.
Hasil penelitian pada tabel 5.7. tentang indikator Skala Pengkajian Pasien
benar pada item pertanyaan nomor 3 yaitu Hal yang harus dikaji dari pasien seputar
pencegahan risiko jatuh dengan menggunakan skala humpty dumpty. Hasil penelitian
Indikator Pengetahuan Perawat tentang Skala Pengkajian Pasien Risiko Jatuh dapat
Benar 16 32 13 3 4 60 2 49 13 2 5 57
Hal yang f(%)
4 harus dikaji 64
dari pasien (85,3)
seputar 3 5 2 1 1 10 0 8 3 1 3 7
pencegahan
pasien Salah
risiko jatuh f(%)
dengan 11
Morse Fall (14,7)
Scale
Pada Benar 15 27 15 4 5 56 2 44 15 3 7 51
pasien f(%)
lansia, 61
salah satu (81,3)
6 yang perlu 4 10 0 0 0 14 0 13 1 0 1 13
Salah
dikaji pada
f(%)
saat
14
penilaian
(18,7)
risiko jatuh
banyak menjawab benar pada komponen faktor risiko jatuh, dan paling banyak
menjawab salah pada komponen defenisi risiko jatuh. Untuk lebih jelasnya hasil
Baik 12 16 6 0 1 33 1 24 9 2 6 26
f(%)
34
Pencega (45,3)
4 han Kurang 7 21 9 4 4 37 1 33 7 1 2 38
baik
Pasien f(%)
Risiko 41
Jatuh (54,7)
Baik 11 16 8 3 2 36 2 25 11 2 4 32
f(%)
38
(50,7)
Skala 8 21 7 1 3 34 0 32 5 1 4 32
5 Kurang
pengkaji baik
an f(%)
resiko 37
jatuh (49,3)
5.3 Pembahasan
berada ditempat yang lebih rendah yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan faktor
pasien dari bahaya cidera atau terjatuh selama pasien menjalani masa perawatan,
upaya atau tidakan yang dilakukan harus didasari oleh pengetahuan (Purba & Enie,
2013).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan diperoleh setelah seseorang melakukan
Pengetahuan merupakan landasan utama dan penting bagi tenaga kesehatan dalam
satu pihak yang paling berperan dalam pencegahan pasien berisiko jatuh.
pasien. perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab utama dalam
2004). oleh karena itu untuk mencegah pasien cedera karena terjatuh, perawat harus
memiliki pengetahuan yang baik. Pengetahuan yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah pengetahuan perawat tentang pengertian risiko jatuh, faktor penyebab risiko
jatuh, elemen penilaian, pencegahan risiko jatuh, dan skala pengkajian risiko jatuh.
beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama kerja. Hal ini sesuai
dengan hasil data penelitian yang diperoleh yaitu perawat paling banyak berada pada
rentang usia 30-39 tahun sebanyak 37 orang (49,3%). Rentang usia tersebut adalah
masa dewasa awal, Masa dewasa awal merupakan rentang usia produktif, dimana
pada rentang ini seseorang biasanya dianggap lebih mampu menyelesaikan tugas-
tugas sosial, lebih bertanggung jawab, berpikir rasional, memiliki pengalaman hidup
Menurut Budiman & Agus (2013), usia mempengaruhi daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang daya tangkap
dan pola pikir seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini dimana diperoleh hasil sebanyak 20
orang (54,1%) perawat berada pada rentang usia 30- 39 tahun memiliki pengetahuan
Hal lain yang mempengaruhi penelitian adalah jenis kelamin, pada penelitian
ini didapatkan bahwa lebih banyak responden memiliki jenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 70 orang (93,3%), responden yang berpengetahuan baik adalah jenis
bahwa variabel individu yaitu jenis kelamin dapat mempengaruhi kinerja. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Rita (2017) menyatakan bahwa
lebih banyak perawat memiliki jenis kelamin perempuan yaitu (83,3%), pada
dengan pekerjaan yang sesuai dengan sifat perempuan yang lebih sabar, lemah
(76.5%). Perawat yang memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik lebih
banyak responden yang memiliki latar belakang pendidikan NERS yaitu sebanyak 15
Budiman & Agus (2013) semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan pula
diperoleh dari pendidikan formal, akan tetapi dapat diperoleh dari pendidikan
nonformal.
Sejalan dengan hasil penelitian Prasetyo & Rita (2017) menyatakan bahwa
memiliki pengalaman bekerja >3 tahun yaitu 64 orang (85,3%), dengan tingkat
pengetahuan dalam kategori baik lebih banyak dimiliki oleh perawat dengan
pengalaman bekerja 1-3 tahun yaitu sebanyak 7 orang (87,5%). Seiring bertambahnya
yang dihadapi pada masa lalu. pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 43 responden (57,3%), kategori kurang
baik yaitu sebanyak 32 responden (42,7%). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh di ruang rawat inap RSUD Dr. RM
Yogyakarta Unit I dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II” yaitu diperoleh
70% perawat memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik tentang pencegahan
Hal yang sama disampaikan oleh Timur, Maria, Supriyadi (2014) dalam
Peneliti berasumsi bahwa tenaga kesehatan seperti perawat sudah Namun berbeda
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Purba & Enie (2013) dengan judul “
Pengetahuan Perawat Pada Pasien Risiko Jatuh” diperoleh hasilnya bahwa 82%
responden termasuk kedalam kategori tingkat pengetahuan rendah. Hal ini dapat
mendalami ilmu tentang pencegahan pasien risiko jatuh, belum memiliki kesadaran
yang tinggi serta belum mengetahui pentingnya menjaga keselamatan pasien terutama
pencegahan pasien risiko jatuh pada saat memberikan tindakan keperawatan. dan hal
ini dapat juga disebabkan oleh kurangnya pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak
bahwa ada tiga item pertanyaan yang lebih banyak dijawab benar oleh responden
yaitu pertanyaan nomor 6 (kapan Pencegahan pasien risiko jatuh dilakukan), nomor 7
(akibat dari Kesalahan penilaian pengkajian risiko jatuh), dan nomor 17 (Hal yang
harus dikaji dari pasien dengan menggunakan skala humpty dumpty). Dalam JCI
mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh dan dikatakan bahwa penilaian
pengurangan risiko cedera pasien akibat jatuh yang pertama adalah proses pengkajian
Dalam penelitian ini juga diperoleh bahwa masih banyak perawat yang
menjawab salah pada setiap item pertanyaan. Untuk pertanyaan nomor 2 tentang
urutan pencegahan pasien risiko jatuh dalam sasaran keselamatan pasien hampir
setengah dari responden menjawab salah yaitu sebanyak 37 orang (49,3%). Hal ini
menunjukkan bahwa tenaga kesehatan yaitu perawat masih banyak yang tidak
mengetahui tentang urutan keberapa pencegahan pasien risiko jatuh dalam sasaran
berfokus pada pengkajian pasien risiko jatuh, bukan urutan dari sasaran keselamatan
pasien, dikarenakan urutan sasaran keselamatan pasien lebih condong kedalam teori
bukan pengkajian keselamatan pasien. Seperti yang tercantum dalam SNARS (2017)
bahwa Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) wajib diterapkan disemua rumah sakit
dengan tujuan untuk mendorong rumah sakit agar melakukan perbaikan spesifik
jatuh masih didapati sebanyak 15 orang (20%) perawat menjawab salah. Dilihat dari
data demografi bahwa mayoritas perawat yang menjawab salah pada item ini
merupakan perawat yang berusia 30-39 sebanyak 7 orang, Jenis kelamin perempuan
>3tahun sebanyak 8 orang. Sejalan dengan teori Mulyaningsih (2013) dalam Wibowo
(2013) berpendapat bahwa orang yang memiliki lama kerja yang lebih lama kadang-
pasien dengan risiko jatuh tinggi diperoleh sebanyak 34 orang (45,3%) yang
menjawab salah. Dilihat dari data demografi bahwa mayoritas perawat yang
menjawab salah pada item ini merupakan perawat yang berusia 30-39 sebanyak 19
25 orang, dengan lama bekerja >3 tahun sebanyak 31 orang. Hal ini menandakan
masih banyak perawat yang tidak mengetahui tentang kapan Pemantauan ulang
pasien dengan risiko jatuh tinggi dilakukan. Pemantauan ulang dilakukan saat kondisi
pasien berubah atau ada suatu perubahan dalam terapi medik yang dapat
menimbulkan risiko jatuh pada pasien atau mungkin saja pasien sudah mempunyai
rendah diperoleh sebanyak 35 orang (46,7%) menjawab salah. Dilihat dari data
demografi bahwa mayoritas perawat yang menjawab salah pada item ini merupakan
perawat yang berusia 30-39 sebanyak 19 orang, Jenis kelamin perempuan sebanyak
32 orang, tingkat pendidikan D3 sebanyak 23 orang, dengan lama bekerja >3 tahun
sebanyak 34 orang. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pelatihan yang diikuti
oleh perawat sehingga pengetahuan yang dimiliki tidak berkembang. Hal ini juga
menandakan masih banyak perawat yang tidak mengetahui tentang intervensi yang
dilakukan pada pasien risiko jatuh rendah. Pencegahan risiko jatuh merupakan
Untuk pasien yang memiliki risiko jatuh rendah salah- satu intervensi yang
harus dilakukan yaitu tempat tidur dalam posisi rendah dan pastikan roda tempat tidur
oleh Setyarini & Herlina (2013) menjelaskan bahwa tempat tidur merupakan salah
satu fasilitas yang digunakan oleh pasien dan sangat berpengaruh terhadap risiko
cedera karena terjatuh bila posisinya tidak diatur rendah. Dengan demikian untuk
pencegahan pasien berisiko jatuh posisi tempat tidur harus diatur rendah dan pastikan
rodanya terkunci.
identifikasi pasien risiko jatuh rendah diperoleh sebanyak 34 orang (45,3%) perawat
menjawab salah. Dilihat dari data demografi bahwa mayoritas perawat yang
menjawab salah pada item ini merupakan perawat yang berusia 30-39 tahun sebanyak
sebanyak 29 orang, dengan lama bekerja >3 tahun sebanyak 30 orang. Berdasarkan
asumsi peneliti hal ini disebabkan oleh kurangnya keikutsertaan perawat dalam
pelatihan maupun sosialisasi, serta ketidakaktifan dalam mencari informasi dari buku,
rendah pada Komponen pengertian risiko jatuh. Pada Komponen ini diperoleh
pengetahuan perawat dalam kategori baik sebanyak 29 orang dan kurang baik yaitu
sebanyak 46 orang (61,3%). Dilihat dari data demografi bahwa mayoritas perawat
yang memiliki pengetahuan kurang baik pada Komponen ini merupakan perawat
yang berusia 30-39 sebanyak 24 orang, Jenis kelamin perempuan sebanyak 43 orang,
tingkat pendidikan D3 sebanyak 39 orang, dengan lama bekerja >3 tahun sebanyak
43 orang. Hal ini menandakan bahwa tenaga kesehatan yaitu perawat masih banyak
yang tidak mengetahui tentang pengertian pasien risiko jatuh. Peneliti berasumsi
bahwa hal ini dapat terjadi dikarenakan perawat yang bekerja kurang memiliki
terhadap pengetahuan merupakan aspek kognitif dari seseorang (Nur, dkk., 2017).
pengetahuan tenaga kesehatan khususnya perawat, hal yang perlu dilakukan yaitu
baik pada Komponen Faktor risiko jatuh. Pada Komponen ini diperoleh pengetahuan
perawat dalam kategori baik sebanyak 58 orang (77,3%) dan kurang baik yaitu
sebanyak 17 orang (22,7%). Apabila dilihat dari data demografi bahwa mayoritas
perawat yang memiliki pengetahuan baik pada Komponen ini merupakan perawat
yang berusia 30-39 sebanyak 31 orang, Jenis kelamin perempuan sebanyak 55 orang,
tingkat pendidikan D3 sebanyak 40 orang, dengan lama bekerja >3 tahun 50 orang.
Peneliti berasumsi bahwa hal ini diakibatkan karena untuk melaksanakan pengkajian
awal pasien atau assessment awal pasien risiko jatuh, hal pertama yang harus
diketahui perawat yaitu faktor risiko jatuh, sehingga perawat tidak salah dalam
memberikan skor penilaian pada saat pengkajian awal pasien atau assessment awal
sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Sesuai dengan teori dalam JCI (2017), menyatakan bahwa Rumah sakit menerapkan
proses pengkajian untuk semua pasien rawat inap yang memiliki risiko jatuh dan
menggunakan alat bantu/ metode pengkajian yang sesuai dengan pasien yang
diberikan layanan.
pengetahuan perawat berada dalam kategori baik, berdasarkan hasil penelitian ini
pengetahuan perawat dalam kategori baik sebanyak 43 orang (57.3%). Apabila dilihat
dari data demografi bahwa mayoritas perawat yang memiliki pengetahuan baik pada
Komponen ini merupakan perawat yang berusia 30-39 sebanyak 20 orang, Jenis
dengan lama bekerja >3 tahun 39 orang. Hal ini menandakan bahwa masih banyak
perawat yang tidak mengetahui tentang elemen penilaian risiko jatuh yaitu sebanyak
kurangnya ketelitian perawat dalam hal memberi skor penilaian risiko jatuh, padahal
pelaksanaan atau intervensi yang akan diberikan. kesalahan dalam penilaian ini dapat
berakibat fatal yaitu menyebabkan pasien jatuh yang mempengaruhi isu mutu dan
komponen pencegahan pasien risiko jatuh masih dalam kategori rendah yaitu
baik. Dilihat dari data demografi bahwa mayoritas perawat yang memiliki
pengetahuan kurang baik pada Komponen ini merupakan perawat yang berusia 30-39
D3 sebanyak 33 orang, dengan lama bekerja >3 tahun sebanyak 38 orang. Hal ini
menandakan bahwa tenaga kesehatan yaitu perawat masih banyak yang tidak
mengetahui tentang pencegahan pasien risiko jatuh, yang dapat disebabkan karena
semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut. Menurut siagian (1995) pendidikan akan
tingkat pendidikan seseorang semakin mengerti dan memahami tentang sesuatu ilmu
serta akan berpengaruh pada perilakunya , sehingga perilaku kepatuhannya akan lebih
tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kilateng, Julianus, &
patient safety dengan tindakan pencegahan risiko jatuh berada pada kategori kurang
pengetahuan perawat berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 38 orang (50,7%).
Dilihat dari data demografi bahwa mayoritas perawat yang memiliki pengetahuan
baik pada Komponen ini merupakan perawat yang berusia 30-39 sebanyak 21 orang,
orang, dengan lama bekerja >3 tahun sebanyak 32 orang. Hal ini menandakan bahwa
dari 75 perawat, masih ada sebanyak 37 orang (49.3%) perawat yang tidak
mengetahui tentang skala pengkajian risiko jatuh yang digunakan. Hal ini dapat
mematuhi standar prosedur operasional yang telah ditetapkan oleh rumah sakit untuk
ruang rawat inap RSUD Dr. R M Djoelham Binjai yang menjadi responden memiliki
6.1 Kesimpulan
Pada penelitian yang dilakukan mulai pada tanggal 21 April sampai dengan 28
Mei 2018 terhadap 75 responden diperoleh hasil bahwa pengetahuan perawat tentang
pencegahan pasien risiko jatuh di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.RM Djoelham Binjai
dalam kategori baik. Hal ini didukung karena rumah sakit telah menetapkan standar
6.2 Saran
Terkait dengan hasil penelitian terdapat beberapa saran yang dapat diadikan
Binjai, maka perlu dilakukan perbaikan yang menuju pada peningkatan pengetahuan.
yang baik dan kurang baik. Pendidikan dapat memberikan perubahan melalui
pemberian materi kuliah tentang pencegahan pasien risiko jatuh kepada mahasiswa.
66
jatuh, sementara perilaku memiliki tiga domain yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. untuk itu, peneliti merasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang pencegahan pasien risiko jatuh yaitu hubungan pengetahuan dan sikap dengan
kepatuhan perawat dalam melaksanakan pencegahan pasien risiko jatuh sehingga kita
68
safety) di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
Manado. E-journal Keperawatan Volume 4(2). Diakses pada tanggal 13
Desember 2017, dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/
view/pdf.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. ( 2012).Metodologi penelitian kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Nur, H. A., Edi, D., & Agus, S. (2017). Pelaksanaan asesmen risiko jatuh di
rumahsakit.Indonesian journal of nursing and midwifery.Diakses pada
tanggal 4 Februari 2018, dari http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/
article/ download/pdf.
Nursalam. (2016). Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan
professional, Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien, Jakarta.
Polit & Beck, P. (2012). Essensial of Nursing Research: method, appraisal, and
utilization (7th Ed). Philadephia: Lippincot Williams & Wilkins.
Purba, I. M. & Enie, N. (2013). Pengetahuan perawat pada pasien risiko jatuh.
Fakultas ilmu keperawatan universitas indonesia : Depok.
Prasetyo, B. I. D., & Hartati, R. D. (2017). Gambaran upaya pencegahan risiko jatuh
oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan.Program Studi Ners STIKES Muhammadiyah Pekajanan
Pekalongan. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018, dari http://www.e-
skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-skripsi/pdf.
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan, Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Setyarini, E. A., & Lusiana, L. H. (2013). Kepatuhan perawat melaksanakan standar
prosedur operasional: pencegahan pasien risiko jatuh di Gedung Yosef 3
Dago dan Surya Kencana Rumah Sakit Borromerus. Jurnal Kesehatan
STIKES Santo Barromeus.Diakses pada tanggal 4 Februari 2018, dari
https://www.academia.edu/pelaksanaan_standar_prosedur_operasional_identif
ikasi_resiko_pasien_jatuh_dengan_menggunakan.
Siagian, S.P. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Simamora, Roymond. H. (2010). Komunikasi dalam keperawatan. Jember University
Press.
1 Pengajuan judul
Proses persetujuan
2
judul
Menyusun Bab 1
3
Pendahuluan
Menyusun Bab 2
4
Tinjauan Pustaka
Menyusun Bab 3
5
Kerangka Penelitian
Menyusun Bab 4
6
Metodologi Penelitian
Menyusun instrumen
7
penelitian
8 Sidang proposal
9 Perbaikan proposal
Uji validitas dan
10
reliabilitas instrument
11 Uji etik penelitian
12 Pengumpulan data
13 Analisa data
14 Penyusunan laporan
15 Sidang akhir penelitian
Perbaikan laporan
16
akhir
Penyerahan laporan
17
dan manuskrip
Setelah saya memperoleh penjelasan dari peneliti, dengan ini saya memberikan
persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya mengetahui bahwa
saya menjadi bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi
pengetahuan perawat tentang pencegahan pasien risiko jatuh. Saya mengetahui bahwa
tidak ada resiko yang akan saya alami dan saya beritahukan tentang adanya jaminan
kerahasiaan informasi yang akan diberikan dan saya juga memahami bahwa
Medan, 2018
Responden
─────────────
Nama Inisial :
Petunjuk Pengisian :
ini dengan memahami baik-baik setiap pertanyaan dan mengisi kolom yang
tersedia.
responden.
A. Karakteristik Responden
1. Umur :
2. Jenis kelamin :
3. Tingkat pendidikan :
SPK Ners
D3 Keperawatan
4. Lama kerja :
1-3 tahu
Lampiran 7
\\
( )
Keterangan :
S = R-Lₒ
Lₒ = Angka penilaian validitas terendah
C = Angka penilaian validitas tertinggi
R = Angka yang diberikan oleh penilai
n = Jumlah penilai ahli
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16
2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
3 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
3 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 13
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15
3 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 13
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 13
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 8
1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 10
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 10
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
TOTAL 27 20 28 26 23 28 22 22 23 26 23 27 22 28 22 22 23 26 25 21 484
(∑X)² 234256
Mean 16.13333333
Variance 10.32643678
( )
R21= ( )( )
( )
R21= ( )( )
R21= ( )( )
R21= ( )( )
R21= 0,73
STATISTICS
LA
JENIS MA
US KELA PENDIDI KER P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 PENGETA
IA MIN KAN JA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 HUAN
N Vali 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
d
Miss 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ing
Mode 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-29 19 25.3 25.3 25.3
30-39 37 49.3 49.3 74.7
40-49 15 20.0 20.0 94.7
50-59 4 5.3 5.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 5 6.7 6.7 6.7
PEREMPUA 70 93.3 93.3 100.0
N
Total 75 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SPK 2 2.7 2.7 2.7
D3 57 76.0 76.0 78.7
NERS 16 21.3 21.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
LAMA KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <1TAHUN 3 4.0 4.0 4.0
1- 8 10.7 10.7 14.7
3TAHUN
>3TAHUN 64 85.3 85.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 11 14.7 14.7 14.7
BENAR 64 85.3 85.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 37 49.3 49.3 49.3
BENAR 38 50.7 50.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 17 22.7 22.7 22.7
BENAR 58 77.3 77.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 15 20.0 20.0 20.0
BENAR 60 80.0 80.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 23 30.7 30.7 30.7
BENAR 52 69.3 69.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 4 5.3 5.3 5.3
BENAR 71 94.7 94.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 6 8.0 8.0 8.0
BENAR 69 92.0 92.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 34 45.3 45.3 45.3
BENAR 41 54.7 54.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 15 20.0 20.0 20.0
BENAR 60 80.0 80.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 35 46.7 46.7 46.7
BENAR 40 53.3 53.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 34 45.3 45.3 45.3
BENAR 41 54.7 54.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 16 21.3 21.3 21.3
BENAR 59 78.7 78.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 8 10.7 10.7 10.7
BENAR 67 89.3 89.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 15 20.0 20.0 20.0
BENAR 60 80.0 80.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BENAR 75 100.0 100.0 100.0
P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 11 14.7 14.7 14.7
BENAR 64 85.3 85.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
P20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 14 18.7 18.7 18.7
BENAR 61 81.3 81.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 32 42.7 42.7 42.7
BAIK
BAIK 43 57.3 57.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Defenisi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang baik 46 61.3 61.3 61.3
baik 29 38.7 38.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Faktor risiko
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 17 22.7 22.7 22.7
Baik 58 77.3 77.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Elemen Penilaian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 32 42.7 42.7 42.7
Baik 43 57.3 57.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Pencegahan Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 41 54.7 54.7 54.7
Baik 34 45.3 45.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Skala Pengkaian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 37 49.3 49.3 49.3
Baik 38 50.7 50.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Faktrrisik
Kurang Baik Baik Total
PENDIDIKAN SPK Count 0 2 2
% within PENDIDIKAN .0% 100.0% 100.0%
D3 Count 17 40 57
% within PENDIDIKAN 29.8% 70.2% 100.0%
NERS Count 0 16 16
% within PENDIDIKAN .0% 100.0% 100.0%
Total Count 17 58 75
% within PENDIDIKAN 22.7% 77.3% 100.0%
usia * p1 Crosstabulation
p1
salah benar Total
usia 20-29 Count 1 18 19
% within usia 5.3% 94.7% 100.0%
30-39 Count 7 30 37
% within usia 18.9% 81.1% 100.0%
40-49 Count 2 13 15
% within usia 13.3% 86.7% 100.0%
50-59 Count 1 3 4
% within usia 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 11 64 75
% within usia 14.7% 85.3% 100.0%
usia * p2 Crosstabulation
p2
salah benar Total
usia 20-29 Count 10 9 19
% within usia 52.6% 47.4% 100.0%
30-39 Count 18 19 37
% within usia 48.6% 51.4% 100.0%
40-49 Count 8 7 15
% within usia 53.3% 46.7% 100.0%
50-59 Count 1 3 4
% within usia 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 37 38 75
% within usia 49.3% 50.7% 100.0%
usia * p3 Crosstabulation
p3
salah benar Total
usia 20-29 Count 5 14 19
% within usia 26.3% 73.7% 100.0%
30-39 Count 6 31 37
% within usia 16.2% 83.8% 100.0%
40-49 Count 5 10 15
% within usia 33.3% 66.7% 100.0%
50-59 Count 1 3 4
% within usia 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 17 58 75
% within usia 22.7% 77.3% 100.0%
usia * p6 Crosstabulation
p6
salah benar Total
usia 20-29 Count 2 17 19
% within usia 10.5% 89.5% 100.0%
30-39 Count 1 36 37
% within usia 2.7% 97.3% 100.0%
40-49 Count 0 15 15
% within usia .0% 100.0% 100.0%
50-59 Count 0 4 4
% within usia .0% 100.0% 100.0%
Total Count 3 72 75
% within usia 4.0% 96.0% 100.0%
usia * p7 Crosstabulation
p7
salah benar Total
usia 20-29 Count 1 18 19
% within usia 5.3% 94.7% 100.0%
30-39 Count 2 35 37
% within usia 5.4% 94.6% 100.0%
40-49 Count 1 14 15
% within usia 6.7% 93.3% 100.0%
50-59 Count 0 4 4
% within usia .0% 100.0% 100.0%
Total Count 4 71 75
% within usia 5.3% 94.7% 100.0%
usia * p9 Crosstabulation
p9
salah Benar Total
usia 20-29 Count 4 15 19
% within usia 21.1% 78.9% 100.0%
30-39 Count 19 18 37
% within usia 51.4% 48.6% 100.0%
40-49 Count 8 7 15
% within usia 53.3% 46.7% 100.0%
50-59 Count 3 1 4
% within usia 75.0% 25.0% 100.0%
Total Count 34 41 75
% within usia 45.3% 54.7% 100.0%
Jeniskelamin * p2 Crosstabulation
p2
salah benar Total
Jeniskelamin laki-laki Count 3 2 5
% within Jeniskelamin 60.0% 40.0% 100.0%
Perempuan Count 34 36 70
% within Jeniskelamin 48.6% 51.4% 100.0%
Total Count 37 38 75
% within Jeniskelamin 49.3% 50.7% 100.0%
Jeniskelamin * p3 Crosstabulation
p3
salah benar Total
Jeniskelamin laki-laki Count 2 3 5
% within Jeniskelamin 40.0% 60.0% 100.0%
Perempuan Count 15 55 70
% within Jeniskelamin 21.4% 78.6% 100.0%
Total Count 17 58 75
% within Jeniskelamin 22.7% 77.3% 100.0%
Jeniskelamin * p4 Crosstabulation
p4
salah benar Total
Jeniskelamin laki-laki Count 3 2 5
% within Jeniskelamin 60.0% 40.0% 100.0%
Perempuan Count 12 58 70
% within Jeniskelamin 17.1% 82.9% 100.0%
Total Count 15 60 75
% within Jeniskelamin 20.0% 80.0% 100.0%
pendidikan * p2 Crosstabulation
p2
salah benar Total
pendidikan spk Count 1 1 2
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
d3 Count 34 23 57
% within pendidikan 59.6% 40.4% 100.0%
ners Count 2 14 16
% within pendidikan 12.5% 87.5% 100.0%
Total Count 37 38 75
% within pendidikan 49.3% 50.7% 100.0%
pendidikan * p3 Crosstabulation
p3
salah benar Total
pendidikan spk Count 0 2 2
% within pendidikan .0% 100.0% 100.0%
d3 Count 17 40 57
% within pendidikan 29.8% 70.2% 100.0%
ners Count 0 16 16
% within pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Total Count 17 58 75
% within pendidikan 22.7% 77.3% 100.0%
pendidikan * p4 Crosstabulation
p4
salah benar Total
pendidikan spk Count 1 1 2
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
d3 Count 11 46 57
% within pendidikan 19.3% 80.7% 100.0%
pendidikan * p5 Crosstabulation
p5
salah benar Total
pendidikan spk Count 0 2 2
% within pendidikan .0% 100.0% 100.0%
d3 Count 20 37 57
% within pendidikan 35.1% 64.9% 100.0%
ners Count 3 13 16
% within pendidikan 18.8% 81.3% 100.0%
Total Count 23 52 75
% within pendidikan 30.7% 69.3% 100.0%
pendidikan * p6 Crosstabulation
p6
salah benar Total
pendidikan spk Count 0 2 2
% within pendidikan .0% 100.0% 100.0%
d3 Count 3 54 57
% within pendidikan 5.3% 94.7% 100.0%
ners Count 0 16 16
% within pendidikan .0% 100.0% 100.0%
Total Count 3 72 75
% within pendidikan 4.0% 96.0% 100.0%
pendidikan * p7 Crosstabulation
p7
salah benar Total
pendidikan spk Count 1 1 2
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
d3 Count 2 55 57
% within pendidikan 3.5% 96.5% 100.0%
ners Count 1 15 16
% within pendidikan 6.3% 93.8% 100.0%
Total Count 4 71 75
% within pendidikan 5.3% 94.7% 100.0%
pendidikan * p9 Crosstabulation
p9
salah Benar Total
pendidikan spk Count 1 1 2
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
d3 Count 25 32 57
% within pendidikan 43.9% 56.1% 100.0%
ners Count 8 8 16
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
Total Count 34 41 75
% within pendidikan 45.3% 54.7% 100.0%
p1
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 0 3 3
% within lamakerJa .0% 100.0% 100.0%
1-3tahun Count 0 8 8
% within lamakerJa .0% 100.0% 100.0%
>3tahun Count 11 53 64
% within lamakerJa 17.2% 82.8% 100.0%
Total Count 11 64 75
% within lamakerJa 14.7% 85.3% 100.0%
lamakerja * p2 Crosstabulation
p2
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 1 2 3
% within lamakerJa 33.3% 66.7% 100.0%
1-3tahun Count 2 6 8
% within lamakerJa 25.0% 75.0% 100.0%
>3tahun Count 34 30 64
% within lamakerJa 53.1% 46.9% 100.0%
Total Count 37 38 75
% within lamakerJa 49.3% 50.7% 100.0%
lamakerja * p3 Crosstabulation
p3
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 1 2 3
% within lamakerJa 33.3% 66.7% 100.0%
1-3tahun Count 2 6 8
% within lamakerJa 25.0% 75.0% 100.0%
>3tahun Count 14 50 64
% within lamakerJa 21.9% 78.1% 100.0%
Total Count 17 58 75
% within lamakerJa 22.7% 77.3% 100.0%
lamakerja * p4 Crosstabulation
p4
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 3 0 3
% within lamakerJa 100.0% .0% 100.0%
1-3tahun Count 4 4 8
% within lamakerJa 50.0% 50.0% 100.0%
lamakerja * p5 Crosstabulation
p5
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 1 2 3
% within lamakerJa 33.3% 66.7% 100.0%
1-3tahun Count 3 5 8
% within lamakerJa 37.5% 62.5% 100.0%
>3tahun Count 19 45 64
% within lamakerJa 29.7% 70.3% 100.0%
Total Count 23 52 75
% within lamakerJa 30.7% 69.3% 100.0%
lamakerja * p6 Crosstabulation
p6
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 1 2 3
% within lamakerJa 33.3% 66.7% 100.0%
1-3tahun Count 0 8 8
% within lamakerJa .0% 100.0% 100.0%
>3tahun Count 2 62 64
% within lamakerJa 3.1% 96.9% 100.0%
Total Count 3 72 75
% within lamakerJa 4.0% 96.0% 100.0%
lamakerja * p7 Crosstabulation
p7
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 1 2 3
% within lamakerJa 33.3% 66.7% 100.0%
1-3tahun Count 0 8 8
% within lamakerJa .0% 100.0% 100.0%
>3tahun Count 3 61 64
% within lamakerJa 4.7% 95.3% 100.0%
Total Count 4 71 75
% within lamakerJa 5.3% 94.7% 100.0%
lamakerja * p9 Crosstabulation
p9
salah benar Total
lamakerJa <1tahun Count 2 1 3
% within lamakerJa 66.7% 33.3% 100.0%
1-3tahun Count 1 7 8
% within lamakerJa 12.5% 87.5% 100.0%
>3tahun Count 31 33 64
% within lamakerJa 48.4% 51.6% 100.0%
Total Count 34 41 75
% within lamakerJa 45.3% 54.7% 100.0%
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Desliana Manalu
Tempat, Tanggal Lahir : Pealinta, 20 Desember 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : khatolik
Alamat : Jl. Harmonika nomor 70, padang bulan Medan.
No HP : 082168544156
Alamat E-mail : deslianam1@gmail.com
Data Keluarga
Nama Ayah : Jarlis Manalu
Nama Ibu : Rusmawati Sitompul
Pendidikan Formal :
Sekolah – Universitas Tahun
S1 Ilmu Keperawatan/ Fakultas Keperawatan 2014 - Sekarang
SMA N 1 PAGARAN 2011- 2014
SMP N 1 PAGARAN 2008 - 2011
SD 173389 Doloksaribu, PAGARAN 2002 - 2008