Anda di halaman 1dari 39

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

LAPORAN AKHIR

PERSEPSI MASYATAKAT TERHADAP


JENIS OBAT-OBATAN
HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)
DI WILAYAH KECAMATAN MANUHING RAYA,
KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH

PENULIS
Rodi, S.Hut

Email : rodhy12345678@gmail.com
Tlpn/Hp : 085388717270

Pendukung.

Yayasan Borneo Instotute (BIT)

Korektor
Desain Cover
Rodi, S.Hut
Penasehat.
Penerbit
Cetakan Pertama

Palangka Raya, Maret 2019


Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com , Tlpn/HP : 085388717270
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

LAPORAN AKHIR

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP


JENIS OBAT-OBATAN
HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)
DI WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN MANUHING RAYA,
KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH

KEGIATAN : Mengetahui jenis obat-obatan yang


digunakan masyarakat sehari-hari
yang berupa Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK)

LOKASI : Wilayah Administrasi Kecamatan


KEGIATAN Manuhing Raya

Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com , Tlpn/HP : 085388717270


Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

KATA SAMBUTAN

Puji syukur penuliskan panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,


karena karunia-Nya Laporan Akhir Jenis Obat-Obatan Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK) di Wilayah Administrasi Kecamatan Manuhing Raya ini dapat
diselesaikan

Laporan Akhir ini penulis susun dari hasil Wawancara dengan masyarakat
di wilayah administrasi Kecataman Manuhing Raya Kabupaten Gunung
Mas.

Penulis susun laporan jenis obat-obatan (HHBK) yang sederhana serta


jauh dari sempurna, Penulis berterimakasih atas berbagai saran dan
masukkan yang telah diberikan, terutama pada saat diskusi yang telah
dilaksanakan dengan masyarakat

Penulis berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Penulis


kerharap kepada semua pIhak agar buku ini dapat dimanfaatkan sebagai
panduan pengenalan jenis obat-obatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)
dan masyarakat diharapkan agar lebih terbuka memberi informasi supaya
jenis obat-obatan tersebut tetap ada dan tidak dilupak oleh masyarakat.

Semoga Laporan Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dalam


mendukung percepatan pembangunan di Wilayah administrasi kecamatan
Manuhing Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Palangka Raya, Maret 2019

Rodi, S.Hut.
Penulis,

Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com , Tlpn/HP : 085388717270

Hal |KS - 1
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

KATA PENGANTAR
Sampai saat ini, masyarakat banyak tidak tau bahwa hasil hutan bukan
kayu itu ada, termasuk jenis obat-obatan. Terutama anak-anak muda
tidak mengetahui manfaat dan kegunaannya seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi tampa harus meninggalkan jenis obat-obatan
tradisional dan menghilangkan pengetahuan kita tentang sumberdaya
alam yang dapat kita menfaatkan disekitar kita.

Dari perbagai pertimbangan penulis susun buku ini supaya anak muda dan
generasi penerus dapat mengetahui asal usul segala jenis obat-obatan
tradisional yang ada. Jangan sampai jenis obat-obatan hasil hutan bukan
kayu hilang seperti ditelan bumi.

Palangka Raya, Maret 2019

Rodi, S.Hut
Penulis,

Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com , Tlpn/HP : 085388717270

Hal |KS - 1
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

DAFTAR ISI

TEKS HALAMAN
KATA SAMBUTAN 1
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
DAFTAR TABEL 2

DESKRIPSI 2
A1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 2
A2. Tujuan 2

KEADAAN UMUM WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN


3
MANUHING RAYA
B1. Jumlah Desa dan Luas Wilayah 3
B2. Geografis dan Iklim 4
B3. Penduduk 4
B4. Pendidikan 4
B5. Kesehatan 5
B6. Sosial Lainnya 5
B7. Industri dan perekonomian 5

JENIS OBAT-OBATAN 6
C1. Persepsi Penulis Terhadap Jenis Obat-obatan Hasil Hutan Bukan
6
Kayu (HHBK)
C2. Persepsi Masyarakat Tumbang Oroi 8
C3. Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Mantuhe 10
C4. Persepsi Masyarakat Desa Putat Durei 18
C5. Persepsi Masyarakat Ulek Luang/Kelurahan Tehang 19
C6. Persepsi Masyarakat Luwuk Tukau 22
C7. Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Samui 23
C8. Cara Memproses Tanaman obat oleh Masyarakat. 24
C9. Kendala yang dihadapi penulis saat mencari informasi/wawancara
26
langsung dengan masyarkat
C10. Persepsi masyarakat tentang cara pengambilan obat-obatan/syarat-
27
syarat
C11. Persepsi dari pendukung Lainnya. 29
C12. HHBK Obat-obatan 29
C13. Kehidupan masyarakat dayak 30

REFERENSI

Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com, Tlpn/HP : 085388717270


DI-1
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

DAFTAR TABEL

NOMOR TEKS HALAMAN


Tabel C-1 Jumlah Desa dan Luas Wilayahnya di Kecamatan Manuhing 3
Raya.

Tabel CII-2 Jenis obat-obatan dan kegunaannya Menurut Masyarakat 8


Tumbang Oroi
Tabel CII-3 Jenis obat-obatan dan kegunaannya jenis obat-obatan 9
dan kegunaannya Menurut Masyarakat Tumbang Oroi.
Tabel CIII-4 Jenis obat-obatan dan kegunaannya Menurut Masyarakat 10
Tumbang Mantuhe.
Tabel CIII-5 Jenis obat-obatan dan kegunaannya Menurut Masyarakat 11
Tumbang Mantuhe.
Tabel CIII-6 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut Masyarakat 12
Tumbang Mantuhe
Tabel CIV-7 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat 15
Tumbang Mantuhe
Tabel CV-8 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut Masyarakat 19
Putat Durei
Tabel VI-9 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat 20
Ulek Luang/ Kelurahan Tehang
Tabel CVII-10 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat 21
Ulek Luang/ Kelurahan Tehang
Tabel CVIII-11 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat 22
Luwuk Tukau
Tabel CIX-12 Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat 23
Tumbang Samui

Penulis : Rodi, S.Hut, Email : rodhy12345678@gmail.com , Tlpn/HP : 085388717270


DT-1
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Deskripsi
A1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Pengelolaan kawasan hutan di tingkat kecematan dan desa harus


tetap dijaga dan di tingkatkan, supaya hutan di sekitar masyarakat tetap
terjaga. Sumber daya hutan di sekitar masyaratat sangat berlimpah,
dengan berlimpahnya sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan
oleh masyarat desa di sekitar hutan, untuk menunjang sumber ekonomi
masyarat. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah salah satu hasil hutan
bukan kayu yang dapat dimanfaatkan oleh masyatakat. Masyaratak sudah
terbiasa dengan keadaan hasil hutan bukan kayu yang dapat di
manfaatkan, namu karena kekurangan pengetahuan dan sosialisan dari
pihak pemerintah dan akadimisi tentang pemanfaatan hasil hutan bukan
kayu yang dapat bermanfaat dan dapat di budidaya berkelanjutan. Hasil
hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dari sekitar
desa/hutan yang ada yaitu tanaman obat-obatan, buah durian, buah
katiau, buah paken, rotan, umbut rotan, buah tangkawang, gatah
tekawang, buah tanggaring, dll.

A2. Tujuan

Tujuan dari mengetahui persepsi masyarakat ini adalah :

1. Mengetahui jenis obat-obatan (HHBK) yang digunakan masyarakat di


wilayah administrasi Kecamatan Manuhing Raya.

2. Persepsi masyarakat tentang kegunaan tanaman obat-obatan (HHBK)


masyarakat di Wilayah administrasi Kecamatan Manuhing Raya

2
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

KEADAAN UMUM WILAYAH ADMINISTRASI


KECAMATAN MANUHING RAYA
B1. Jumlah Desa dan Luas Wilayah

Kecamatan Manuhing Raya adalah Kecamatan yang dibentuk berdasarkan


Peraturan daerah Kabupaten Gunung Mas Nomor : 04 Tahun 2004,
tentang pembetukan kecematan , dan peraturan daerah Kabupaten
Gunung Mas No. 05 Tahun 2005 tentang pembetukan kelurahan serta
peraturan daerah Kabupaten Gunung Mas Nomor : 03 Tahun 2005
Tentang pembetukan desa. BPS Kabupaten Gunung Mas 2013
Letak secara geografis kecamatan manuhing raya berada diwilayah
barat kabupaten gunung mas (Kuala Kurun) dan memiliki batas wilayah
sebagai berikut.

 Sebelah utara : kecamatan damang batu


 Sebelah selatan : kecamatan manuhing
 Sebelah timur : kecamatan rungan hulu dan rungan barat
 Seblah barat : kecamatan sanamang matikei (kabupaten
katingan)

Secara keseluruhan, tofografi manuhing raya merupakan wilayah di


daerah aliran sungai (DAS). Kecamatan Manung Raya Memiliki 6
Desa/Kelurahan.

Tabel BI - 1. Jumlah Desa dan Luas Wilayahnya di Kecamatan Manuhing Raya.


Desa/Kelurahan Luas (Km²)
Tehang 239
Luwuk Tukau 149
Tumbang Samui 87
Tumbang Oroi 28

3
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Putat Durei 44
Tumbang Mantuhe 54
Sumber : Kecamatan Manuhing Raya Dalam Angka
B2. Geografis dan Iklim

Kecamatan manuhing raya memiliki ketinggian daratan dari permukaan


laut berkisar antra 49 sampai 96 mdpl dengan kemiringan lahan rata-rata
kurang dari 15 derajat. Dapat dikatan bahwa manuhing raya merupakan
wilayah darataran rendah. Luas wilayah kecamatan manuhing raya adalah
601 Km², atau sekitar 5,56 % dari total wilayah kabupaten Gunung Mas.
Secara administrasi, kecamatan manuhing raya terdiri dari satu kelurahan
(kelurahan tehang) dan terdiri dari 5 desa. Pusat pemerintahan manuhing
raya adalah Kelurahan Tehang. BPS Kabupaten Gunung Mas 2013

B3. Penduduk

Penduduk wilayah kecamatan manuhing raya adalah kelompok penduduk


usia0-4 tahun jumlah lebih kecil dibandingkan penduduk usia 5-9 tahun.
Selain kelompok itu umur 15-19 yang migrasi ke kecamatan lain (baik
untuk sekolah maupun bekerja) kemudian kembali lagi saat usia 20 tahun
ke atas. BPS Kabupaten Gunung Mas 2013

B4. Pendidikan

Wilayah kecamatan manuhing raya memiliki pasititas pendidikan seperti


TK, SD, SMP, dan SLTA. Pendidikan formal dimana pendidikan di tingkat
desa/kelurahan sangat penting untuk menyadarkan masyarakat tentang
perlunya pengetahuan anak-anaknya melalui sekolah-sekolah yang ada.
Dalam stasistik kecamatan manuhing raya bahwa setiap tahun penikatan
murit setiap sekolah selalu bertambah.

4
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

B5. Kesehatan

fasilitas kesehatan kecamatan manuhing raya , telah tersedia di


masing-masing desa berupa pukesmas, dengan fasiltas medic yang lebih
lengkap yang ditempatkan di inu kota kecamtan, yakni di kelurahan
tehang. Sedangkan didesa lainnya, terdapat 1 postu atau 1 pukesmas.
BPS Kabupaten Gunung Mas 2013

selain mengandalkan obat-obatan yang dari pukesmas atau


pengobatan dari tenaga medik masyarakat di wilayah kecamatan
manuhing raya juga menggunakan obat tradisional dari hutan, obat- obat
yang dari hutan di percaya juga oleh masyarakat sangat ampuh
mengobati berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakat. Oleh karena
itu obata-obatan hasil hutan bukan kayu yang ada di sekitar masyarakat
harus ada peningkatan pemilihaan supaya obat-obatan tersebut tetap
terjaga da ada.

B6. Sosial Lainnya

Di wilayah kecamatan manuhing raya kehidupan beragama


masyarakat kecamatan manuhing raya berjalan harmonis dan saling
hormat. Situasi ini sangat membantu pemerintah dalam upaya
mengembangkan kerukunan umat beragama yang damai dan
memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk. Penganut
agama Kristen 65%, agama hindu kaharingan 34%, agama islam 6 % dan
katolik 4 %. Mendukung terciptanya suasana melaksanakan ajaran agama
masing-masing dengan baik. Telah dibangun berupa gereja, balai
kaharingan, sedangkan untuk umat islam belum ada. BPS Kabupaten
Gunung Mas 2013

5
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

B7. Industri dan perekonomian

Wilayah Kecamatan Manuhing Raya memiliki industry kecil yang berupa


anyaman, desa luwuk Tukau memiliki 1 kerajinan anyaman dan desa
tumbang samui 1 kerajinan anyaman. Sayangnya desa tumbang oroi dan
desa tumbang mantuhe masih belum ada memiliki industry kecil/kerajinan
pada tauhun 2012.

JENIS OBAT-OBATAN
C1. Persepsi Penulis Terhadap jenis Obat-Obatan Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK)

Sejarah tetap mengakui bahwa masyarakat dayak di kalimatan tegah


memiliki pengatahuan pengobatan menggunakan tumbuhan yang hidup di
sekitar hutan maupun yang ditanam sendiri, terutama masyarakat
dayak/Kalimantan tengah memiliki keterikatan dengan alam sekitar. Masyarakat
dayak memanfaatkan tumbuhan dari alam sekitar untuk mengobati berbagai
penyakit yang ialaminya.

Tanaman obat-obatan yang di percaya oleh masyarakat dapat


menyembuh berbagai penyakit yang di derita oleh masyarakat. Obat-obatan
yang diambil secara langsung oleh masyarakat dari hutan tetapi tidak merusak
hutan balantara yang ada. Obat-obtan yang di gunakan masyarakat tersebut di
gunakan dari dulu, sebelum adanya dokter, perwata atau palisitas kesehatan
masuk ke kampung-kampung untuk membantu masyarakat dalam pengobatan
berbagai penyakit. Sekarang makin modern alat-alat yang digunakan untuk
pengolahan obat-obatan dari hasil hutan bukan kayu tersebut dapat diolah
menjadi pil-pil obat. Selain obat-obat dari hasil hutan bukan kayu masyarakat
juga menggunakan obat-obatan yang di dapat dari dokter secara langsung.
Makin banyak hutan kita yang dibuka oleh perusaan-perusaan sehingga
membuat masyarakat semakin kehilang akan kekayaaan alam, khususnya
mengenai hasil hutan bukan kayu (Obat-obatan) dll. Jenis obat-obatan sekarang
yang di hasil dari hasil hutan bukan kayu banyak orang tidak tau kegunaannya,
bahwa alam sudah menyiapkan kekayaan alammya untuk di manfaatkan tampa

6
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

harus merusak hutan. Dari hal itu penulis sadar akan pentingnya pengenalan
jenis obat-obatan hasil hutan bukan kayu yang dapat dipergunkan dan di
manfaatkan untuk menambah sumber ekonomi masyarakat.

Berbagai karakteristik responden yang diwawancarai yaitu sekitar umur


reponden dari 25-60 tahu. Dari orang-orang yang sekirang umur seperti itu
sampai sekarang tidak ada yang menanam sendiri untuk dipeihara, namjun tidak
semuanya yang tidak menanam, sebagian orang juga ada menanamnya dalam
jumlah kecil seperti 1-2 batang saja, untuk yang skala besar penanaman obat
tersebut masih tidak ada. Mereka hanya memanfaatkan yang ada saja dari
hutan, yang telah tersedia, namun sekarang jenis obat-obatan yang dicari kucup
sulit ditemukan sekarang karena banyak dicari dan dimanfaakan serta
pengambilan secara besar maka akan punah juga dan tidak ada penanaman
jenis obat-obatan kembali dan berkelanjutan jadi semua makin sulit untuk di cari
kembali.

Jenis obat-obatan sangat menarik bagi kalangan akademisi dan peneliti


untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Para peneliti dan akademisi tidak takut
mengeluarkan biaya banyak untuk mendapatkan informasi dan penggunaan dari
masyarakat. Tapi masyarakat hanya dapat memanfaatkan jenis obat-obatan dari
hutan tersebut hanya untuk penggunaan sehari-hari. Para peneliti dan akademisi
menggunakan jenis obat-obat hutan tesebut untuk kegunaan ilmu kesehatan dan
pengetahuan yang dapat dihak patenkan oleh penemunya. Padahal para peneliti
dan akademisi hanya memproseskan menjadi bahan yang menarik dan punya
hak paten, padahal masyarakat yang benar-benar tau jenis obat-obatan dari
hutan tersebut tidak berani atau tidak tau cara untuk mendapatkan hak paten
atau kegunaan lain selain untuk kosumsi sendiri, jenis oabat-obatan tersebut
dapat juga digunakan untuk menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Berbagai
jenis obat-obatan hutan sekarang dapat ditemukan diberbagai pasar baik pasar
tradisional, pasar nasional ataupun di pasar internasional. Baik dalam bentuk
kayu, liana, akar dan rumput ataupun yang sudah diproses melalui permentase
yang sudah dibungkus jadi yang siap untuk di kosumsi sehari-hari.

Berbagai alat dan teknologi yang canggih dijual dipasar untuk memproses
jenis obat-obat hatun tersebut sudah dapat ditemui. Masyarakat sudah punya

7
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

modal utama iyaitu mereka tau berbagai jenis obat-obatan tapi takut untuk
memulai dari hal kecil yang masih melengket dan menjadi kebiasan kita. Secara
khus kita takut untuk rugi terdahulu untuk memulai bisnis dari jenis obat-obatan
hutan, masyarakat masih percaya jenis obat-obata hutan dapat digunakan dan
dapat dimanfaatkan jika diambil dengan cara tradisonal atau cara kepercayaan
terdahulu harus memberi sesajian atau minta izin kepemilik hutan serta alam
semesta tersebut yang tinggal mendiami hutan tersebut.

C2. Persepsi Masyarakat Tumbang Oroi

Tanaman obat-obatan yang disebut hasil hutan bukan kayu sering


digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan sehari-hari dengan berbagai cara
dan permentasi mereka sendiri tampa dicampur adanya bahan kimia. Tanaman
obat-obatan yang mereka gunakan baik yang ditanamam sendiri maupun yang
diambil langsung dari hutan, tanaman obat-obatan tersebut mereka mereka
ambil baik dari akarnya, batang, kulit, daun ataupun buahnya yang dapat mereka
dijadikan obat. Seperti yang telah dikatakan oleh bapak Geterson pada tanggal
13-03-2019 jenis tanaman obat-obatan dan kegunaannya, terlampir pada tabel di
bawah ini.

Tabel C II-2. Jenis obat-obatan dan kegunaannya Menurut Masyarakat Tumbang


Oroi
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1. Tikang Tongkat Ali Eurycama Mengobati asam urat,
siau/Pasak longifolia nyilu, dan luka dalam
bumi Jack
2. Uhat tingen Akar alang-alang Imperata Mengobati asam urat,
cylindrical (L) nyilu, dan luka dalam
Beauv
3. Tabalien Akar ulin, kulit ulin, Eusideroxylon Mengobati asam urat,
(upak, daun ulin, dan buah zwageri dan mencret
dawen dan ulin. Teijsm. et
bua) Binn
4 Bajakah Liana Penawar Tinospora Mengonati penyakit
Panawar Sampai crispa Miers malarian tersengat
Gantung lebah
5 Dawen Daun pepaya Carica Mengobati penyakit
mantela papaya malaria
6 Uhat baluh Waluh putih Cucurbita Mengobati penyakit
moschata struk, dan tekanan

8
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

darah tinggi.
7 Saluang Saluang belum Luvunga Mengobati patah
belum eleutheandra tulang
Dalz
8 Sambung X X Mengobati patah
maut tulang
9 Suluh jambu Pucuk daun jambu Psidium Mengobati penyakit
guajava mencret-mencret.
10 Kalamambung Ombung- Blumea Mengobati bengkak
ombung/sembung balsamifera hati dan asam
lambung
11 Upak Kulit kayu Koompassia Mengobati mencret-
tahantang hantangan excelsa mencret dan muntah
ber
12 Henda baputi kunyit putih Curcuma Mengobati luka
domestica dalam, penahan daya
tubuh dan pegal-
pegal
13 Sikur Kencur Kaempferia Mengobati luka
galanga dalam, penahan daya
tubuh dan pegal-
pegal
14 Bua sanggau Buah terong pipit Solanum Untuk menurunkan
torvum tekanan darah tinggi
16 Uru belanda Rumput belanda x Mengobati luka luar
dan untuk
memberhentikan
pendarahan pada
luka
17 Kayu busi Kayu x Mengobati penyakit
asam lambung.
Sumber : Bapak Geterson , 13-03-2019

Jenis tanaman obat lainnya menurut Ibu Neli dan Ibu Riap masyarakat
Tumbang Oroi pada tanggal 13-03-2019 seperti yang terlampir pada tabel di
bawah ini.

Tabel C II-3. Jenis obat-obatan dan kegunaannya jenis obat-obatan dan


kegunaannya Menurut Masyarakat Tumbang Oroi.
No. Jenis Tanaman Obat-obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1 Kayu palis kayu X Mengobati penyakit
luka dalam
2 Kayu inyong X X Mengobati penyakit
himba mencret berdarah
3 Kalanduyung X X Mengobati luka
laut terbakar

9
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

4 sambelum Cocor bebek/daun Kalannchoe Mengobati luka dalam


surga pinnato dan penyakit dalam
5 Tabat barito Tabat barito Ficus Khusus untuk ibu
deltoidea Jack setelah melahirkan
dan penahan badan
6 Kayu busi Kayu X Khusus untuk ibu
setelah melahirkan,
penahan badan dan
asam lambung
7 Uru busi Rumput X Khusus untuk ibu
setelah melahirkan
dan penahan badan
8 Kayu alit Kayu X Khusus untuk ibu
setelah melahirkan
dan penahan badan
Sumber : Ibu Neli dan Ibu Riap , 13-03-2019

Berdasarkan hasil interview dengan masyarkat didapat data-data seperti table di


atas dengan kegunaannya. Tanaman obat-obatan tersebut adalah digunakan
masyarakat sehari-hari untuk pengobatan sesuai pungsi dan kegunaan yang
dipercaya oleh setiap masyarakat. Selain obat-obatan hasil hutan maupun yang
ditaman masyarakat juga menggunakan obat-obatan yang di beri pihak
kesehatan jika mereka cek atau konsultasi dengan pihak rumah sakit/pukesmas.

C3. Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Mantuhe.


Hasil interview/wawancara dengan masyarakat Desa Tumbang Mantuhe
tentang jenis obat-obatan dari hasil hutan bukan kayu ataupun yang ditanaman
secara langsung oleh masyarakat, digunakan sehari-hari oleh masyarakat untuk
mengobati berbagai penyakit yang dialami oleh masyarakat. Berdasarkan hasil
interview dengan Bapak Sikerly, tanggal 14-03-2019, Jenis obat-obatan
tersebut terlampir dalam table berikut.

Tabel C III-4. Jenis obat-obatan dan kegunaannya Menurut Masyarakat Tumbang


Mantuhe.
No. Jenis Tanaman Obat-obatan Kegunaannya
Nama Nama Nama latin
lokal perdagangan
1 Kayu Kumis Pohon Kumis Orthosiphon Mengobati penyakit
Kucing kucing aristatus kencing manis, batu
ginjal
2 Pasak Bumi Pasak Eurycama Menambah daya tahan
bumi/Tongkat Ali longifolia Jack tubuh, mengobati luka
dalam
3 Bengkel X X Mengobati penyakit

10
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

/Taya malaria, menambah


daya tahan tubuh.
4 Bajakah Liana Willughbeia Untuk membuang
Kalalawit coriacea racun yang ada dalam
tubu dan penambah
day atahan tubuh
5 Paku laung Tumbuhan paku- X Mengobati penyakit
pakuan radang kulit
Sumber : Bapak Sikerly, 14-03-2019

Jenis obat-obatan Hasil Hutan Bukan Kayu yang sering digunakan/pengetahuan


dari Ibu Sitae (indu ela), tanggal 16-03-2019, masyarakat Desa Tumbang
Mantuhe seperti pada tabel berikut ini.

Tabel C III-5. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat


Tumbang Mantuhe
No. Jenis Tanaman Obat-obatan Kegunaannya
Nama Nama Nama latin
lokal perdagangan
1 Uhat Akar Mapania enodis Batuk berdahak dan
2 garising
Sahang Cabai hutan Piper pegalinung
Batuk berdahak dan
kariau retrofractum pegalinung
3 Bawang Bawang Tiwai Eleutherine Batuk berdahak dan
dayak americona Merr pegalinung
4 Uhat Akar ulin Eusideroxylon Penambah daya tubuh
tabalien zwageri Teijsm.
et Binn
5 Uhat Akar x Daya tahan tubuh
kanariwu
6 Uhat Akar mengkudu Morinda Menghilangkat gatal-
mangkudu citrifolia L gatal
7 Uhat tingen Akar alang-alang Imperata Tatamban usus buntu
cylindrical (L)
Beauv
8 Uhat sahang Akar cabei rawit Capsicum Tatamban usus buntu
ubit annuum 'Bird's
Eye
7 Tewu ahem Tebu salah Saccharum Tatamban usus buntu
spontaneum L
Sumber : Ibu Sitae (Indu Ela), 16-03-2019

Jenis obat-obatan yang sering juga digunakan oleh masyarkat baik untuk
mengobati penyakit ganas taupun penyakit ringan sesuai kepercayaan
masyarakat masing-masing dalam penggunaannya dan pengalaman mereka
serta dalam penggunaannya. Tabel berikut ini adalah hasil wawancara dengan
Ibu Santi, Ibu Marniasi, dan Ibu Riri wati Masyarakat Tumbang Mantuhe.

11
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Tabel C III-6. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut Masyarakat


Tumbang Mantuhe
No Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
. Nama lokal Nama Nama
perdagangan latin
1 Uhat Kumis Akar kumis kucing Orthosiphan Mengobati
Kucing oristatus penyakit kencing
(Blume) Miq manis
2 Sahang rio Cabei hutan Piper Mengobati
retrofractum Penyakit kolestrol
3 Bua mangudu Buah mangkudu Marinda Mengobati nyeri
citrifolia L pada tubuh
4 Uhat belawan Akar kayu belawan Mengobati nyeri
pada tubuh
5 Kayu Kitat pusa Kayu kumis kucing Ortosiphan Mengobat
oristatus penyakit
(Blume) Miq gulu,kolestrol
6 Bajakah Liana Kuning Coscinium Mengobati
bahendang fenestratum Penyakit kuning
(Gaertn) dan hepatitis
Colebr
7 Kulat petak Jamur tanah Agaricus Mengobati
campestris penyakit hepatitis
8 Uhat mantela Akar pepaya Carica Mengobati
papaya penyakit kencing
manis
9 Upak manggis Kulit manggis Garcinia Menobati
mangostana penyakit tekanan
darah tinggi
10 Upak batang Kulit batang langsat Lansium Mengobati
langsat domesticum penyakit malaria
Corr dan tipus
11 Bawak nangka Biji buah sirsak Annona Mengobati
belanda muricata L penyakit
kembung/masuk
angin
12 Tawas Ut X X Mengobati
penyakit usus
buntu
13 Bajakah baduru liana X Mengobari
penyakit rematik
dan hepatituis
14 Sirih haramaung sirih Piper betle Mengobati
L. penyakit usus
buntu
15 Mahkota X X Mengobati
dewa/buah/akar penyakit
Mimisan/berdara
h hidung

12
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

16 Dawen sasating Dauan Senna alata Mengobati


Gulinggang/Ketepen (L) Roxb penyakit darah
g tinggi
17 Bua sasting Buah Senna alata Mengobati
Gulinggang/Ketepen (L) Roxb penyakit darah
g tinggi
18 Uhat sirih tawar Akar sirih tawar X Mengobati gigitan
ular dan
pendarahan
19 Limau nipis Jeruk nipis Citrus Mengobati
aurantifolia penyakit radang
tenggorokan,
pilek dan batuk
berdahak
20 Pakulaung Tumbuhan paku- X Mengobati
pakuan penyakit
bisul/radang kulit
21 Kayu sambung X X Mengobati luka
maut/uhat/dawe dalam pada
n tubuh
22 Sambelum Daun surga/cocor Kalanchoe Mengobati luka
bebek pinnato dalam pada
(Lam) Pers tubuh
23 Bawang lemba Bawang tawai Eleutherine Mengobati
Americana penyakit struk
Merr
24 Henda baputi kunyit putih X Mengobati gigitan
ular/penawar
bisa ular
25 Dawen nangka Daun nangka kering X Mengobati pusar
keang bayi yang belum
kering
26 Malati batang X X Mengobati gigitan
ular/penawar
bisa ular
27 Uru kalambun Rumput Paspalum Mengobati
bajang Beriwit/Rumput conjugatum Penyakit diare
bajan Berggr dan mah
28 Uhat tingen Akar alang-alang Imperata Menurunkan
Cylindrica panas dalam
29 lae Jahe Zingiber Mengobati masuk
officinale angin dan
kembung
30 Sawang X X Mengobati
Bahandang penyakit liman
dan menret
darah
31 Upak kayu Kulit kayu mahang Leea indica Mengobati
kalapapa penyakit kuning

13
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

32 Pakis babilem Pakis hitam X Mengobati


penyakit radang,
gatal dan bentol-
bentol pada kulit
33 Uru tisik peang X X Mengobati
Penyakit
Paripit/cacar air
34 Dawen lunuk Daun beringin X Mengobati
Penyakit
Paripit/cacar air
35 Bajei bantuk Tumbuhan Paku- X Mengobati
pakuan penyakit Stuk
dan menurunkan
darah tinggi
36 Ginseng Ginseng Panax Mengobati
penyakit sakit
pinggang
37 Uhat kayu mohor Akar kayu mohor X Mengobati
penyakit struk
38 Dawen jambu biji Daun jambu biji X Mengobati
penyakit diare
39 Upak jambu Kulit jambu mente X Mengobati diare
mente
40 Bua sawo manda Buah sawo muda X Mengobati
penyakit diare
41 Uhat terong toso Akar terong susu X Mengobati
penyakit kanker
payu dara
42 Kayu kalenger Kayu X Mengobati
tergeser kantong
peranakan
perempuan
supaya kembali
ketempat semula
43 Jarangau X X Mengobati orang
bahandang dan sehabis
puti melahirkan
supaya tidak ada
pendarahan lagi
dan penambah
daya tahan tubuh
44 Kayu X X Mengobati
alit/uhat/dawen penyakit Luka
dalam, habis
melahirkan
supaya tidak ada
pendarahan lagi
dan penambah
daya tahan tubuh
45 Suluh garising Pucuk Mapania Menurun

14
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

enodis demam/panas
tinggi
46 Uhat gerising Akar Mapania Mengobati
enodis penyakit radang
gusi
47 Dawen kambang Daun bunga merah X Mengobati
bahandang penyakit radang
telinga
48 Gita kambang Gatah bunga kuning X Mengobati
bahenda penyakit radang
telinga
49 Suluh sirih Puncuk sirih Piper betle Mengobati
L. penyakit rabun
ayam
50 Bua busar buah X Mengobati
penyakit radang
telinga
51 Tewu kak Tebu salah Saccharum Mengobati
spontaneu penyalkit batuk
mL berdahak dan
pilek
52 Tondon Paku Atei Angiopteris Mengobati orang
evecata yang setelah
melahirkan, dan
penyakit hati
Sumber : Ibu Santi (Indu Pery), Ibu Marniasi (Indu Didi) dan Ibu Riri
wati (Indu Ojer), 17-03-2019

Hasil diskusi dengan masyarakat desa tumbang mantuhe bahwa didapatlah jenis
obat-obatan tradisonal yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Dari hasil
diskusi dengan Bpk Petik L.sipoi dan Ibu Marniasi (Indu Didi) masyarakat
desa tumbang mantuhe tersebut bahwa obat-obatan tersebut terlampir pada
tabel berikut ini yang menjelaskan kegunaan dari jenis-jenis obat-obatan
tersebut.

Tabel C IV-7. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat Tumbang


Mantuhe
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama Nama Nama latin
lokal perdagangan
1 Kayu alit Kayu X Mengobati
penyakit luka
dalam dan buat
obat orang
sehabis
melahirkan
2 Uhat kayu Akar kayu pasak X Mengobati

15
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

pasak bumi bumi/akar tongkat penyakit nyilu


ali tulang dan
sendi2 dan
penahandaya
tubuh
3 Tabat barito Tabat barito Ficus deltoidea Mengobati orang
Jact yang sehabis
melahiran atau
kena pendarahan
4 Ginseng Ginseng Panax Mengobati
penyakit kuning
dan hati
5 Tawas ut X X Penahan daya
tubuh
6 Akar kuning Akar Kuning Coscinium Mengobati
Fenestratum penyakit kuning
dan hati
7 Kayu Kayu kuning Mengobati
bahenda penyakit kuning
8 Upak batang Kulit batang buah Mengobati
tanggu tanggu penyakit mencret
9 Upak Kulit hantangan Mengobati
tahantang penyakit mencret
10 Upak kayu Kulit kayu bawang Mengobati
bawang penyakit mencret
11 Uhat Akar ulin Eusideroxylon Penahan daya
tabalien zwageri Teijsm.et tubuh
Binn
12 Uhat Akar kayu mahang Leea indica Penahan daya
kalapapa tubuh
13 Uhat akar X Penahan daya
panahan tubuh
14 Kayu kayu X Mengobati
tampelas penyakit paru-
liau paru
15 Kayu kayu X Mengobati
kanaruhung penyakit paru-
paru
16 Uhat Akar X Mengobati
saguntei penyakit paru-
paru
17 Uhat Akar beringin daun X Mengobati
baringin kecil penyakit paru-
kurik dawe paru
18 Upak talatak Kulit talatak ayam Mengobati
manuk penyakit tumor,
dan sakit gigi
19 Uhat Akar X Mengobati
sawang penyakit disentri

16
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

daha berdarah
20 Uhat nangka Akar nangka bubur X Mengobati
bubur penyakit disentri
biasa
21 Uhat Akar X Mengobati
hambiu penyakit disentri
biasa
22 Bajakah Liana Penawar Tinospora Mengobati
Panawar Sampai cordifolia penyakit malaria,
gantung dan kolestrol
23 Uhat Akar X Mengobati
kalenyer penyakit
keputihan
24 Uhat uwei Akar rotan haji Lepidocaryoideae Mengobati
haji penyakit
keputihan
25 Upak Akar X Mengobati mah
gahung kronis
26 Upak Akar X Mengobati
kalapapa penyakit
amandel
27 Bajakah Liana Merah Spatholobus Mengobati
bahandang Littorralis Hassk penyakit
amandel
28 Upak batang Kulit batang manggis X Mengobati
manggis penyakit malaria
tropika
29 Upak katapi Kulit X Mengobati
penyakit malaria
tropika
30 Tungkul Hati pisang emas X Mengobati
pisang amas penyakit
meradang gigi
31 Kayu sipan X X Mengobati guang
ut anak kecil
32 Upak Kulit X Mengobati
karambayan penyakit sakit
gigi/merdang
gigi
33 Sirih Sirih Piper betle L. Mengobati
haramaung penyakit campah
34 Dawen Daun Senna alata (L) Mengobati
sasating gulinggang/ketepeng Roxb penyakit panu
35 Bua sasating Buah Senna alata (L) Mengobati cacing
gulinggang/ketepeng Roxb kerimi
36 Kayu kitat Kayut kumis kucing Orthosiphan Mengobati
pusa oristatus (Blume) penyakit mah
Miq
Sumber : Bpk Petik L. Sipoi dan Ibu Marniasi (Indu Didi), 21-03-2019

17
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

C4. Persepsi Masyarakat Desa Putat Durei.


Hasil observasi kepa beberapa masyarkat tentang tanaman oba-obatan
hasil hutan bukan kayu yang dipergunakan sebagai obat-obatan pleh masyrakat,
terutama dari masyarakat desa putat durei yaitu dari narasumber Bpk Simen
A. Tunang, Ibu Ariandu dan Ibu Rara, 19-03-2019 seperti yang terlampir
dalam table berikut ini.
Tabel C V-8. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut Masyarakat Putat
Durei
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1 Tawas ut X X Ubi tawas ut Mengobati
(ubi dan Penyakit hepatitis dan
daun) buat jamu. Daunya
mengobati luka luar
2 Akar kuning Akar Fibraurea Mengobati penyakit
kuning/akar tinctoria Lour hepatitis
kunyit
3 Uhat Haur Akar bambu X Mengobati penyakit
kuning kuning hepatitis
4 Bawang Bawang Tiwai Eleutherine Mengobati penyakit
lemba Americana kolestrol dan disentri
merr
5 Saluang Saluang belum Luwunga Penahan daya
belum eleutheandra tubuh/penambah daya
Dalz tubuh
6 Uhat Pasak Akar pasak Eurycoma Mengobati penyakit
bumi bumi/tongkat ali longifolia Jack malaria
7 Bajakah Liana Penawar Tinospors Mengobati penyakit
Panawar Sampai crispa Miers malaria
gantung
8 Bajakah liana Spatholobus Mengobati penyakit
kalalawit Littorralis disentri
Hassk
9 Bajakah liana Cayratia sp Mengobati penyakit
lamei disentri
10 Tabat barito Tabat barito Ficus deltoidea Obat pendarahan bagi
Jack orang yang habis
melahirkan dan dijadikan
jamu
11 Dawen Daun cocor Kalanchoe Menambah kesuburan
sambelum bebek/ daun pinnato (Lam) kandungan bagi
surga Pers perempuan dan penurun
panas
12 Sikur Kencur X Mengilangkan bau badan
13 henda kunyit Curcuma Menggobati luka luar dan
domestica

18
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

luka dalam pada tubuh


14 lae Jahe Zingiber Untuk menhangatkan
officinale badan dan dijadikan jamu

15 Dawen Daun jambu biji X Mengobati penyakit


jambu biji mencret
16 Kayu hanyer X X Mengobati penyakit
ambeyen
17 Edan Ranting Drocontomelon Mengobati penyakit
sangkuang sengkuang mati dap kanker payu dara
matei
18 Bua Buah mangkudu Marinda Mengobati penyakit Paru-
mangkudu Citriafolia L. Paru
19 Danum Air dalam Nephentes sp Mengobati penyakit
sempeng kantong semar asma(sengkek) pada anak
kecil, obat maag
20 Rebuk Kayu Kayu jabuk X Mengobati penyakit
radang telinga dan
teteskan air kayu jabuk.
21 Upak batang Kulit pohon X Mengobati penyakit gula
manggis manggis
22 Upak enyuh Batok kelapa X Menobati penyakit
disentri
23 Kayu Kayu cakar X Mengobati penyakit mata
karamak kucing
pusa
24 Dawen sirih Daun sirih Piper Betle L.
Mengobati penyakit
mimisan
25 Kayu alit kayu X Mengobati penyakit
pendarahan pada orang
setelah melahirkan
26 Uhat kayu Akar kayu pat X Mengobati penyakit
pat pendarahan pada orang
setelah melahirkan
Sumber : Bpk Simen A. Tunang, Ibu Ariandu dan Ibu Rara, 19-03-2019

C5. Persepsi Masyarakat Ulek Luang/Kelurahan Tehang.


Persepsi masyarakat ulek luang yang mau memberikan pendapat dan
bersedia diwawancai untuk memberikan informasi tentang tanman obat-obatan
dan kegunaan nya seperti yang di jelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel CVI-9. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat Ulek


Luang/ Kelurahan Tehang
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1. Dawen Daun sambung maut X Mengobati luka
sambung dalam dan patah

19
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

maut tulang
2. uhat dan Akar dan daun kayu X Mengobati luka
dawen kayu palis dalam dan
palis penyakit mah
3. Dawen kayu daun X Mengobati
kanaruhung penyakit sakit gigi
4. Bajakah liana Spatholobus Mengobati
kalalawit Littorralis penyakit diare
Hassk
5. Suluh Pucuk Macaranga Mengobati
marakuwung gigantea penyakit diare
6. Uhat mantela Akar Pepaya Carica papaya
7. Uhat Akar x Mengobati luka
karanuhung dalam, pendarahan
dan untuk orang
habis melahirkan
8. Uhat tingen Akar alang-alang Imperata Mengobati luka
cylindrica dalam, pendarahan
dan untuk orang
habis melahirkan
9. Suluh x x Mengobati luka
sawang dalam, pendarahan
dan untuk orang
habis melahirkan
10. Uhat sawang x x Mengobati luka
dalam, pendarahan
dan untuk orang
habis melahirkan
11. Uhat bajakah Akar liana kuning Coscinium Mengobati
bahenda fenestratum penyakit kuning
(Gaertn)
Colebr
12. Akar kuning Akar kuning Fibraurea Mengobati
tinctoria Lour penyakit kuning
13. Uhat puring Akar bambu kuning Bambusa Mengobati
bahenda Vulgaris Var. penyakit kuning
Striata
14. uhat Akar x Mengobati
sampung penyakit
dalam/biri-biri
15. Suluh kitat Pucuk kumis kucing Orthosiphan Untuk membuat
pusa aristatus jarang melahirkan
(Blume) Miq
16. Uru belanda x x Mengobati
penyakit mah
17. Isin tondon Ubi paku atei merah Angiopteris Mengobati
bahandang evecta (Forst) penyakit hati
Hoffm
18. Pating lepu Ranting Umbut x Mengobati

20
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

belum penyakit bisul-bisul


19. Uhat Akar cocor Kalanchoe Menyuburkan
sambelum bebek/daun surga pinnata (Lam) Rahim perempuan
Pers
20. Uhat Akar karamunting Melastoma Untuk mengobati
karamunting malabathricum sehabis melahirkan
L.
21. Kayu Kayu panahan x Anti body/penahan
panahan biti bereng
22. Uhat Akar Senna alata L. Mengobati
sasating gulinggang/ketepeng Roxb penyakit anak kecil
(sengkek, dan
liman)
23. Uhat Akar x Mengobati
kanaruhung penyakit anak kecil
(sengkek, dan
liman)
24. bawak Biji buah sirsak Annana Mengobati
nangka muricata L. kembung/masuk
belanda anggin
Sumber : Guna D. Krim (Bpk Anis), Lusi (Indu Anis) dan Paris (Indu
Hadi), 01-04-2019

Tabel CVII-10. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat Ulek


Luang/ Kelurahan Tehang
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1. Suluh jambu Pucuk daun Psidium Mengobati penyakit
biji jambu guajava pada hati dan diare
2. Uhat Akar mangkudu Morinda citrifia Mengobati penyakit
mangkudu L. tumor, dan
menurunkan tekanan
3. Dawen, uhat Daun, akar x Mengobati penyakit
kanaruhung sakit gigi
4. Bua sanggau Buah Terong Salanum Menurunkan tekanan
pipit torvum
5. Uhat Akar terong pipit Salanum Mengobati penyakit
sanggau torvum sakit gigi
6. Bajakah Liana kuning Coscinium Mengobati penyakit
bahenda fenestratum kuning
(Geartn)
Colebr
7. Kambang suli x x Mengobati penyakit
tulang ambeyen
8. Sambelum Cocor Kalanchoe Menggobati urat-urat
bebek/Duan pinnata (Lam) yang mati, dan struk
surga Pers
9. Kayu x x Mengobati patah

21
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Sambung tulang dan penyakit


maut dalam
10. Batang Tewu Batang tebu Saccharum Mengobatipenyakit
mata lakang mata salah spontaneum L. ambeyen
(singkit/liman)
11. Tewu kak Tebu salah Saccharum Mengobatipenyakit
Spontaneaum ambeyen
L. (singkit/liman)
12. Batang x x Mengobatipenyakit
sawang ambeyen
(singkit/liman)
Sumber: Bpk Gandi D Karim (bpk Utui), 01-04-2019

C6. Persepsi masyarakat Luwuk Tukau

Tamanan obat dapat ditemukan diberbagai daerah dan kampung


termasuk Desa Luwuk Tukau. Dari hasil ovservasi yang penulis lakukan dan
wawancara kepada salah satu masyarakat tukau yaitu kepada ibu Ririn
(Weriwati) dia mengatakan keluarganya sering menggunakan jenis obat-obatan
untuk mengobati berbagai keluhan pada tubuh mereka seperti yang di jelaskan
pada tabel dibawah ini:

Tabel CVIII-11. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat


Luwuk Tukau
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1. Pasak bumi Pasak Bumi Eurycoma Mengobati sakit
longifolia Jack pinggang dan
menambah daya tahan
tubuh
2. Akar kuning Akar kuning Coscinium Mengobati penyakit
fenestratum kuning
3. Tondon Paku atei Angiopteris Mengobati
evecta pendarahan, meradang
hati, tambah darah
serta untuk penahan
daya tubuh sehabis
melahirkan
4. Tawas ut x x Mengobati luka dalam
tubuh, menambah
daya tahan tubuh
sehabis melahirkan
5. Henda Temu lawak Curcuma Menambah napsu
bangapan xanthorrhiza makan
6. henda kunyit Curcuma Mengobati penyakit
domestica dalam tubuh, dan buat

22
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

jamu
7. Bawang Bawang Tiwai Eleutherine
Mengobati radang
lemba amaricana pada usus, dan luka
merr pada bagian dalam
tubuh lainnya
8. Sambelum Cocor bebek/ Kalanchoe Obat sehabis
daun surga pinnata (Lam) melahirkan dan
Pers penambah daya tahan
tubuh
9. Sirih Sirih Piper btle L. Obat menghilangkan
bau badan dan bahan
jamu
10. Dawen Daun Kembang Hibiscus rosa- Mengobati orang
kambang sepatu sinensis terkena step, struk dan
sapatu penurun panas
11. Sahang leo Cabei Hutan Piper Mengobati sakit
retrofracham pinggang.
Sumber: Weriwati (Ibu Ririn), 23-05-2019

C7. Persepsi masyarakat Desa Tumbang Samui

Berdasarkan hasil ovservasi kepada masyarakat samui yang penulis temui


dan dilakukan wawancara secara langsung. Jenis obat-obatan yang masyarakat
tumbang samui gunakan selama ini untuk pengobatan tradisional mereka selama
ini, mereka sangat menyakini berbagia obat yang mereka gunakan sangat
membantu bagi mereka, selain obat-obatan dari dokter yang mereka gunakan,
obat tradisonal sangat dibutuhkan juga olh masyarakat banyak.

Tabel CIX-12. Jenis obat-obatan dan kegunaannya menurut masyarakat


Tumbang Samui
No. Jenis Tanaman Obat-Obatan Kegunaannya
Nama lokal Nama Nama latin
perdagangan
1. Pasak bumi Pasak Bumi Eurycoma Mengobati sakit
longifolia Jack pinggang dan
menambah daya tahan
tubuh
2. Akar kuning Akar kunig Coscinium Mengobati penyakit
fenestratum kuning
3. Tondon Paku atei Angiopteris Mengobati pendarahan,
evecta meradang hati, tambah
darah serta untuk
penahan daya tubuh
sehabis melahirkan
4. Tawas ut x x Mengobati luka dalam
tubuh, menambah daya
tahan tubuh sehabis

23
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

melahirkan
5. Panawar Akar sampai Tinospora Mengobati penyakit
Gantung crispa Miers malaria, penahan daya
tubuh
6. Kayu Sangkai x x Penahan daya tubuh dan
jamu
7. Kayu x x Mengobati luka dalam
sambung dan luka luar
8. Saluang Saluang belum Luwunga Penahan daya tubuh dan
belum eleutheandra menobati sakit tulang
Dalz dan urat
9. Tabat barito Tabat barito Ficus deltoidea Mengobati orang setelah
Jack melahirkan dan penahan
daya tubuh
10. Ginseng Ginseng Penahan daya tubuh,
buat jamu dan obat kuat
11. Sambelum Cocor bebek/ Kalanchoe Mengobati luka dalam
Daun surga pinnata (Lam)
Pers
12. Upak tinjau x x Mengobati penyakit
disetri
13. Bajakah Liana kuning Coscinium Mengobati penyakit
bahenda fenestratum kuning
(Gaertn)
Colebr
14. Tondon Paku atei Angiopteris Buat jamu, dan
evecta mengobati luka dalam
15. Bunye merah x x Penurun panas dalam
16. Henda Kunyit Curcuma Mengobati luka dalam
domestica dan luka luar
Sumber: Bpk Ngawang (Nandi), 26-05-2019

C8. Cara Memproses Tanaman obat oleh Masyarakat.

Tanaman obat yang dikumpul oleh masyarakat dari hutan maupun yang
ditanam sendiri diproses oleh masyarakat dengan cara mengambil akar, kulit
kayu, daun, batang atau buahnya yang dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi
obat. Cara yang digunakan oleh masyarakat yaitu dengan merebusnya kedalam
ceret dan dicampur dengan air yang secukupnya, sehingga hasil rebusan
tersebut yang diambil oleh mereka dan diminum. Hasil rebusan tanaman obat-
obatan dapat di minum oleh masyarakat setiap hari . Cara memproses tanaman
obat-obatan oleh masyarakat seperti yang dijelaskan berikut ini.

A. Cara memproses khusus akar

24
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

a) Jenis obat-obatan yang diambil oleh masyarakat dari hutan di potong sesuai
kebutuhan mereka
b) Jenis obat-obatan tersebut dicuci sampai bersih
c) Jenis obat-obatan tersebut dimasukan dalam ceret
d) Jenis obat-obatan yang terdapat dalam ceret, kemudian dicampur dengan air
putih
e) Lalu direbus sampai mendidih
f) Setelah mendidih kemudian, diamkan sampai dingin
g) Kemudian dapat diminum.
B. Cara memproses khusus daun yang dapat diminum
a) Kumpulkan daunnya terlebih dahulu
b) Bersih/dicuci bersih
c) Ditumbuk/digosok-gosok
d) Diperaskan airnya kedalam gelas
e) Kemudian baru dapat diminum
C. Cara proses daun kayu yang tidak dimimum
a) Daun dikumpulkan
b) Dicuci bersih
c) Ditumbuk/digosok-gosok
d) Teteskan air hasil tumbukan/hasil gosokan ke luka pada kulit
D. Cara proses lainnya
a) Ada juga daun yang dimakan secara langsung/mentah
b) Ada juga yang dicampur dengan berbagai jenis tanaman obat-
obatan/dicampur dengan beras/dicampur dengan organ tubuh hewan
c) Khusus mengobati penyakit luar (tanaman obat yang berupa kulit kayu/daun
ditumbuk, kemudian ditempel atau diperas air hasil tumbukan yang berupa
kulit kayu atau dari daun-daun ke luka pada kulit atau di oleskan pada
bagian-bagian luka luar.
d) Khusus untuk tanaman obat yang banyak air didalammya seperti liana,
dipotong langsung lalu kemudian dimimum tampa ada proses lain.
e) Setiap kayu yang jadi tanaman obat harus di campur dengan pasannya yang
lain/yang mengobati penyakit yang sama

C9. Kendala yang dihadapi penulis saat mencari informasi/wawancara


langsung dengan masyarkat

25
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Ketika penulis berhadapan langsung dengan narasumber untuk mencari


inforasi tentang tanaman obat-obatan hasil hutan bukan kayu yang dipergunakan
masyarakat untuk mengobati berbagi penyakit baik penyakit yang ganas dan
penyakit ringan. Disetiap desa yang penulis datangi dan melakukan wawancara
dengan berbagai metode pendekatan secara langsung serta penjelasan
mengenai tujuan melakukan dan mencari informasi tersebut secara perlahan
penulis jelaskan kepada mereka namun kendala selalu ada seperti :

1) Sebagian orang menolak wawancara atau memberi informasi tentang


tanaman obat-obatan tersebut.
2) Sebagian orang menolak memberi informasi karena tidak ada persyaratan-
persyaratan sebagai mana mestinya yang harus dilengkapi untuk
mendapatkan informasi
3) Sebagian orang mau memberi informasi tanaman obat-obatan tetapi tidak
mau memberi taukan kegunaannya dan kayu tersebut tidak mau ditunjukan
seperti apa bentuknya
4) Sebagian orang mau menujuk tanaman obat-obatan tetapi tidak
memberitaukan nama kayu dan kegunaannya
5) Sebagian orang takut namanya masuk dalam buka yang ditulis kita dengan
berbagai alasan mereka
6) Sebagian orang mau memberi informasi namun hanya sepotong-sepotong
7) Sebagian orang masih percaya dengan mistis jika tidak ada syarat-syarat
kayu yang dipercaya sebagai obat tidak dapat dipergunkan untuk jadi obat
8) Sebagian orang takut informasi yang ada dari mereka tersebar luas ke publik.

Namun dari berbagi kendala yang penulis tulis dan hasil dari pendekatan
langsung banyak juga masyarakat menerima penjelasan dan mau berbagi
informasi tentang kekayaan alam yaitu tentang tanaman obt-obatan hasil hutan
bukan kayu yang di percaya mereka dapat mengobati berbagai penyakit yang
sering digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Nama-nama masyarakat yang
mau/yang memberi informasi tentang tanaman obat seperti yang tertulis dalam
buku ini yang terdapat disetiap Keterangan Tabel. Penulis juga mencari informasi
dengan narasumber masyarakat di beberapa desa di wilayah Administrasi
kecamatan Manuhing Raya tampa menghilangkan nama narasumber/pemberi
informasi tersebut. Dari berbagai kendala tersebut banyak juga masyarakat yang

26
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

tidak mempercai obat-obatan hasil hutan bukan kayu tersebut dapat diambil dan
digunakan tampa harus ada syarat-syaratnya.

C10. Persepsi masyarakat tentang cara pengambilan obat-


obatan/syarat-syarat

Hasil dari mendengar dan menyimak penjelasan setiap masyarakat yang


penulis wawacara atau yang mau menjadi narasumber bagi penulis bahwa setiap
orang cara pengumpulan tanaman obat-obatan tersebut berbeda-beda dengan
keterangan penjelasan sebagai berikut.

a) Sebagian orang menjelaskan mengambil obat-obatan tersebut dari tempat


tumbuhnya tidak boleh bayangan kita yang ambilnya terlindungi oleh tubuh
kita/bayangan kita di belakang kita
b) Sebagian orang harus mengambil tanaman obat tersebut dari tempat
tumbuhnya sore hari dari jam 4.00 wib sampai jam 6.00 wib waktu yang boleh
di tanaman obat tersebut
c) Sebagian orang dapat mengambil jenis obat-obatan tersebut pagi dari jam 6.00
wib sampai 09.00 wib.
d) Sebagian orang menjelaskan pengambilan kayu tanaman obat-obatan dapat
diambil pada pagi hari antara jam 3 pagi atau sebelum ayam berkokok
e) Sebagian orang menjelaskan juga cara pengambilannya juga harus
menyediakan garam dan paku untuk ditinggalkan ditempat tumbuhnya tanaman
obat tersebut
f) Sebagian orang juga menjelaskan pengambilan kayu yang dapat dijadikan obat
hanya dapat diambil pada malam jumaat(tengah malam) dengan telanjang.
g) Sebagian orang menjelaskan pengambilannya tanaman obat-obatan dari tempat
tumbuhnya harus hari jumaat
h) Sebagian orang menjelaskan tanaman obat yang mau diambil harus dengan
memotong ayam untuk meminta ijin kepada alam tempat tumbuhnya supaya
obat tersebut berguna
i) Sebagian orang menjelaskan ketika mau ambil tanaman obat tersebut dari
orang yang tau kegunaannya kita harus menyediakan emas 3 gram.
j) Sebagian orang mejelaskan car apengambilannya kita harus menghadap ke
barat (tidak boleh menghadapt timur,selatan dan utara)

27
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

k) Sebagian orang juga menjelaskan pengambilan tanaman obat-obatan tersebut


kita menyediakan 1 sampai 3 pasang pakaian.
l) Sebagian orang menjelaskan mengambil tanaman obat-obatan tersebut harus
minta izin dengan penunggu yang ada disitu dan kepada bumi tempatnya
bertumbuh dengan menyediakan syarat-syaratnya.

Dengan berbagai kepercayaan dari masyarakat tentang cara mengetahui dan


penggunaan obat-batan dari hasil hutan bukan kayu tersebut membuat banyak
orang tidak mau tau dan membuat orang takut untuk mengrtahuinya dan
mengumpulkan untuk dijadikan obat-obatan bagi orang-orang yang tidak tau,
sehingga tanaman obat-obatan tradisional tersebut makin tenggelam/hilang
begitu saja tampa kita tau kegunaannya dengan seiring berjalannya waktu.
Dengan berbagai mistik yang dipercaya oleh setiap masyarakat bahwa tanaman
obat tersebut tidak dapat diberikan informasi kepada sembarang orang.

Berbagi penjelasan yang penuis dengar dan simak seperti yang tertulis
diatas, maka penulis berpendapat bahwa jika sampai sekarang kita masih
melekat hal-hal tersebut seperti diatas maka tanaman obat-obatan akan hilang
dan tenggelam begitu saja tampa ada pewaris-pewaris yang mengetahuinya lagi
tanaman obat-obatan tersebut. Maka mulailah kita dari sekarang agar bisa
memberi informasi kepada orang banyak dan menolong orang banyak yang
menderita berbagai penyakit, dengan pengetahuan kita tentang tanaman obat-
obatan satu orang yang kita selamat kan maka kita menjadi penolong banyak
orang kedepannya. Tetapi jika dari sekarang kita anak-anak muda juga tidak
mau untuk mengetahui berbagai jenis tanaman obat-obatan dari orang-orang
yang mempunyai pengelaman dan pengetahuan, maka pengetahuan dari mereka
tidak akan tersampaikan kepada orang-orang yang membutuhkan melauli kita.
Ayo kalo bukan sekarang kapan lagi kita bisa saling membantu?

Mulai sekarang kita sedikit-sedikt menghilangkan rasa takut untuk


mencari informasi kepada orang tua yang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman tentang tanaman obat-obatan. Gunakan juga alat elektronik sebagai
anak untuk mencari informasi tentang tanaman obat-obatan, jangan gunakan
alat elektronik untuk hal-hal yang negative dan tidak ada manfaatnya. Kita
sebagai anak-anak muda jangan sampai hasil kekayaan alam daerah kita

28
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

diklaem/ diakui oleh Negara lain (kita yang punya orang lain yang menikmati dan
mengakuinya).

C11. Persepsi dari pendukung Lainnya.

Berbagai pendapat pendukung mengenai jenis obat-obatan hasil dari


obsevasi kepada masyarakat sepeti yang dijelaskan dalam setiap sub bab diatas,
bahwa tanaman obat-obatan tersebut juga didukung oleh berbagi pendapat dari
semua pihak yang mempercayai obat-obatan hasil hutan bukan kayu menpunyai
kasiat, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa orang yang telah melakukan
riset mengenai jenis obat-obatan HHBK dan dipublikasi yang ditulis dalam jurnal
mereka.

C. 12. HHBK Obat-obatan


Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang mengetahui tata cara
menggunakan tumbuhan obat diperoleh empat belas tanaman yang digunakan
sebagai bahan obat. Pemanfaatannya yaitu untuk mengobati penyakit batuk,
diare, sakit perut, luka terbakar dan demam. Penggunaannya masih secara
tradisional dan pemanfaatan tumbuhan obat tersebut masih dalam skala kecil,
intensitas pemanfaatannya tidak besar dan tidak untuk dijual. Masyarakat
mengetahui kegunaan dari tanaman obat dari turun temurun. Jenis tumbuhan
yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Desa Nanga
Betung. Tumbuhan akar kentut (Paederia scandens) digunakan untuk mengobati
reumatik, perut kembung, dan sakit kuning (hepatitis). Pemanfaatannya dengan
cara dicuci bagian yang digunakan yaitu akar, lalu dijemur dan disimpan di dalam
tempat kering. Selanjutnya akar yang sudah dikeringkan tersebut direbus,
kemudian air rebusannya diminum. Tumbuhan kemunting (Melastoma
malabathricum) digunakan masyarakat untuk mengobat luka ringan. Cara
pemanfaatannya untuk bagian daun yaitu dengan mengunyah beberapa lembar
daun muda kemunting tersebut lalu ditempelkan ke bagian luka. Sedangkan
pemanfaatan pada akar yaitu merebus akar lalu diminum air, Farah Diba1*,
Yayan Hisbullah dan Sofyan Zainal, September 2017

29
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) untuk obat kencing batu, bagian


yang digunakan adalah daunnya, dengan cara daun tersebut direbus kemudian
air rebusannya disaring lalu diminum.
Tumbuhan Entuyut (Nepenthes sp) bagian yang digunakan adalah akar dan
batang. Akar dengan cara
direbus kemudian airnya diminum, untuk mengobati sakit perut. Bagian
batang dimanfaatkan dengan cara dibakar dan abunya ditaburkan di bekas luka
gigitan untuk obat penawar bisa ular. Pasak bumi (Eurycoma longifoia) yang
dimanfaatkan oleh masyarakat adalah akar. Cara pemanfaatannya yaitu merebus
akar pasak bumi tersebut sampai air rebusannya mendidih dan menjadi
berkurang, lalu air hasil rebusannya diminum. Pasak bumi ini dipercaya memiliki
banyak khasiat obat seperti untuk mengobati penyakit demam tinggi, malaria,
dan sakit pinggang. Serugan (Cassia alata L), yaitu untuk mengobati penyakit
kulit seperti kurap dan panu. Bagian yang digunakan daun, dengan cara daun
tersebut ditumbuk sehingga menghasilkan air pati, selanjutnya bagian yang
terkena penyakit tersebut digosok sampai mengelupas, kemudian air pati dari
daun serugan tersebut dioles kebagian yang terkena penyakit kurap atau panu.
Seluruh jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat diambil dari sekitar
kawasan hutan Desa Nanga Betung. Hal ini menandakan peranan hutan dalam
pemenuhan bahan baku obat-obatan sangat besar. Berbagai jenis bahan obat-
obatan yang diramu untuk pengobatan masih banyak belum dibudidayakan.
Harianja et al. (2010) menemukan 156 jenis tanaman obat yang dieksplorasi dari
hutan alam di Kecamatan Barusjahe dan Namanteran serta dari Taman Hutan
Raya (Tahura) di Berastagi. Patimah (2010) dalam jurnal Farah Diba*, Yayan
Hisbullah dan Sofyan Zainal, 2017

C13. Kehidupan masyarakat dayak


Masyarakat dayak tidak terlepas dari hutan yang berlimpah ruah di
sekeliling pulau Kalimantan. Masyarakat dayak sudah terbiasa hidup bersahabat
dengan hutan, masyarakat juga tau bagaimana cara memanfaatkan hutan secara
lestrai tampa merusaknya. Namaun dengan adanya berbagai peraturan yang
berlaku direpublik Indonesia masyarakat dayak sudah terbatasi hak-haknya oleh
Undang-undang. Orang-orang dayak tidak dapat dipisakan dari hutan,
dikarenakan sumber ekonomi dan kehidupan orang dayak berasal dari hutan.

30
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Semakan dibukanya hutan oleh masyarakat maupun perusahan yang masuk,


makin sulit mencari tanaman obat-obatan yang selama ini menjadi bahan
pengotan tradisonal bagi masyarakat. Kehidupa msyarakat dayak, khususnya di
Kalimantan mengandalkan hutan untuk mencari tanaman obat-obat dan tempat
berburu. Dari kehidupan orang dayak dengan sekarang sangatlah berbeda,
jaman dulu masyarakat dayak sangat mudah mencari berbagai jenis obat-obatan
dalam hutan dan hewan burun sedangkan jaman sekarang masyarakat sangat
sulit mencari tanaman obat yang dibutuhkan dan mencari hewan buruan
dikarenakan banyaknya perubahan status fungsi kawasan hutan oleh masyarakat
maupun oleh perusahan-perusahan sehingga menambah menyulitkan untuk
kehidpan orang dayak untuk mencari berbagai obat-obatan dari hasil hutan
bukan kayu. Dengan adanya perusahan-perusahan yang membuka hutan yang
berlebihan sehingga tanaman obata-obatan yang tradisional menjadi hilang
seketika.

31
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jilid I

Referensi
Badan Pusat Stasistik Kabupaten Gunung Mas 2013. Kecamatan Manuhing
Raya.

Noorcahyati, S.Hut. Tumbuhan Berkasiat Obat Etnis Asli Kalimantan. Kementerian


Kehutan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai
Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alama

Francisca Multi Setyowati, Soedarsono Riswan dan Siti Susiarti. Etnobotani


Masyarakat Dayak Ngaju di Daerah Timpah Kalimantan Tengah.
Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Farah diba, Yayan Hisbullah dan Sofyan Zainal, 2017. Pemanfaatan Produksi
Hasil Hutan Bukan Kayu di Hutan Desa Nanga Belitung Kecamatan
Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu. Prosiding seminar
Lignoselulosa 2017 cibonang, 12 September. Fakultas Kehutanan,
Universitas Tanjungpura Pontianank 78124, Kalimantan Barat
Inonesia.

Novi Ani, Immy Suci, Maulana Ustadz, 2018. Pengetahuan masyarakat tentang
Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan Tanaman Wisata Alam
Madapangga Sumbawa. Program Studi Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram Jalan Majapahit
No. 62, 83125, Indonesia. 29 September.

Julita Dewi Pratidini Limbong, Rahmawaty Dan Yunus Afifuddin. Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan Obat Di Hutan Kemasyarakatan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Unit Xiv Toba Samosir. program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara Jl. Tridharma Ujung No.1 Kampus Usu Medan
20155

32

Anda mungkin juga menyukai