PENGKAJIAN
Pengkajian pada siswi SMP Harapan Bangsa dilakukan pada tanggal 19 dan 20
Oktober 2016. Populasi pada pengkajian ini menggunakan total sampel siswi-
siswi kelas VII dan VIII SMP Harapan Bangsa yang berjumlah 81 orang tetapi
yang dilakukan pengkajian sebanyak 75 orang (6 orang siswi tidak masuk kelas
dan tidak mau dilakukan screening). Pengkajian dilakukan dengan menggunakan
metode pengisian kuesioner, wawancara, observasi, dan pemeriksaan (BB, TB,
dan HB). Wawancara dilakukan terhadap pihak sekolah (kepala sekolah, guru
termasuk guru BK), siswi-siswi, dan keluarga.
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kuantitatif diperoleh dari instrumen yang berisi kuisioner tentang risiko
anemia pada remaja putri di SMP Harapan Bangsa sedangkan data kualitatif
diperoleh melalui wawancara. Data yang diperoleh dari hasil pengkajian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu dari Siswi SMP Harapan Bangsa,
Bulan Oktober 2016 (n: 75)
No Variabel Frekuensi Proporsi
1 SD 21 28%
2 SMP 25 33,33%
3 SMA 29 38,67%
Total 75 100%
Sumber : Survey Mahasiswi Program Spesialis FIK UI Tahun 2016
Orang tua (ibu) dari siswi-siswi SMP Harapan Bangsa 21 orang (28%)
berpendidikan SD, hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi anaknya.
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Diet yang dilakukan Siswi SMP Harapan Bangsa
Bulan Oktober 2016 (n: 75)
No Variabel Frekuensi Proporsi
1 Diet 62 82,67%
2 Tidak Diet 13 17,33%
Total 75 100%
Sumber : Survey Mahasiswi Program Spesialis FIK UI Tahun 2016
Siswi SMP Harapan Bangsa 62 orang (82,67%) melakukan diet penurunan
BB untuk menjaga bentuk tubuh supaya tetap langsing. Hal ini, dapat
menyebabkan remaja putri mengalami status nutrisi yang kurang baik yang
dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. Namun masih
terdapat 13 orang (17,33%) yang tidak melakukan diet.
Tabel 19 Distribusi Frekuensi Konsumsi Obat Cacing Siswi SMP Harapan Bangsa
Bulan Oktober 2016 (n: 75)
No Variabel Frekuensi Proporsi
1 Ada Kebiasaan 17 22,67%
2 Tidak Ada Kebiasaan 58 77,33%
Total 75 100%
Sumber : Survey Mahasiswi Program Spesialis FIK UI Tahun 2016
Siswi-siswi SMP Harapan Bangsa 58 orang (77,33%) tidak memiliki
kebiasaan mengkonsumsi obat cacing minimal 6 bulan sekali. Hal ini
merupakan kebiasaan yang kurang baik.. Meskipun demikian masih
terdapat 17 orang (22,67%) yang suka melakukan kebiasaan ini.
Tabel 20 Distribusi Frekuensi Jenis Informasi Kesehatan pada
Siswi SMP Harapan Bangsa Bulan Oktober 2016 (n: 75)
No Variabel Frekuensi Proporsi
1 Bahaya Rokok & Narkoba 47 62,67 %
2 Gizi Seimbang 11 14,67%
3 Kespro 2 2,66%
Total 75 100%
Sumber : Survey Mahasiswi Program Spesialis FIK UI Tahun 2016
Informasi kesehatan yang sudah pernah diterima oleh siswi SMP Harapan
Bangsa 11 orang (14,67%) mengenai gizi seimbang. Hal ini dapat
dijadikan informasi awal untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
resiko anemia yang dialami oleh remaja putri.
Masalah yang ditemukan pada remaja terjadi karena gaya hidup remaja yang tidak
sehat seperti kebiasaan makan. Pemenuhan nutrisi yang rendah zat besi akan
membuat remaja berisiko mengalami anemia. Faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya masalah anemia pada remaja adalah masih kurang optimalnya
dukungan keluarga dalam penyediaan fasilitas nutrisi yang cukup dan motivasi
pemenuhan nutri yang baik. Pemberian pelayanan kesehatan yang tidak optimal
juga mempengaruhi status kesehatan remaja. Puskesmas sebagai pemberi
pelayanan kesehatan dasar belum optimal dalam pemberian pelayanan kesehatan.
ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA PENUNJANG
KEPERAWATAN
1 Hasil kuesioner: Domain 5 :
Pengetahuan remaja mengenai penyakit anemia Persepsi/Kognisi
kurang baik sebanyak 31% Kelas 4: Kognisi
Sikap remaja dalam pencegahan penyakit anemia (00126) Defisiensi
negatif sebanyak 52%
pengetahuan remaja
Keterampilan remaja dalam pencegahan penyakit
anemia kurang terampil 65,33% putri mengenai
Siswi SMP Harapan Bangsa yang mengalami anemia masalah resiko
32 % (n=75 siswi) anemia di SMP
Informasi kesehatan mengenai gizi seimbang sudah Harapan Bangsa
pernah diperoleh oleh 14,67% siswi
Terdapat 77,33% sisiwi yang tidak pernah
mengkonsumsi obat cacing
Terdapat 81,33% siswi yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi sayuran mentah
Terdapat 36% siswi yang tidak memiliki kebiasaan
minum Vit C setelah mengkonsumsi Fe
Terdapat 58,67% siswi yang memiliki kebiasaan
minum air teh setelah makan
Terdapat 53,33% siswi yang tidak menyukai buah-
buahan
Terdapat 53,33% siswi yang tidak menyukai sayuran
hijau
Terdapat 49,33% siswi yang tidak mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein hewani
Terdapat 17,33% siswi yang melakukan diet untuk
menjaga tubuhnya supaya tetap langsing
Terdapat 53,33% siswi yang mudah letih, merasa
lemah, lesu, cepat lelah, dan sering mengantuk
Observasi
Terlihat siswa sering mengkonsumsi minuman teh
gelas, makan mie instan, gorengan, cilok
Tidak membawa bekal dari sehat dar rumah
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
PADA AGGREGATE REMAJA DENGAN RESIKO ANEMIA DI SMP HARAPAN BANGSA,
KELURAHAN CURUG, KECAMATAN CIMANGGIS, KOTA DEPOK
KETERANGAN PEMBOBOTAN:
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas masalah keperawatan komunitas adalah:
1. Domain 5 : Persepsi/Kognisi; Kelas 4. Kognisi;
(00126) Defisiensi pengetahuan remaja putri mengenai masalah resiko
anemia di SMP Harapan Bangsa
2. Domain 1:Promosi kesehatan; Kelas 2: Majemen kesehatan
(00188) Perilaku kesehatan cenderung bersiko pada remaja putri di SMP
Harapan Bangsa
(00099) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja putri dengan
risiko anemia di SMP Harapan Bangsa
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGGREGATE REMAJA DENGAN RESIKO ANEMIA
DI SMP HARAPAN BANGSA, KELURAHAN CURUG, KECAMATAN CIMANGGIS, KOTA DEPOK
Prevensi Sekunder:
Prevensi Sekunder:
Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam
1. Terapi aktivitas
mengatasi masalah resiko anemia:
2. Manajemen perilaku
1. Kepatuhan perilaku
3. Modifikasi perilaku
2. Kepatuhan perilaku: diet anemia, aktivitas dan kesakitan
3. Perilaku promosi kesehatan
4. Pencarian perilaku sehat dan kontrol gejala
Prevensi Tersier :
Meningkatnya pengetahuan, perilaku kesehatan, kontrol risiko, dan Prevensi Tersier
keamanan siswa remaja 1. Konsultasi
1. Perilaku keselamatan pribadi 2. Dokumentasi
2. Kontrol risiko 3. Laporan kejadian
Prevensi tersier :
- Mengantisipasi dan identifikasi
kebutuhan keluarga
- Mengetahui emosional keluarga
- Mendiskusikan dukungan sosial untuk
keluarga
RENCANA KERJA (Plan Of Action/POA)
PADA AGGREGATE REMAJA DENGAN RESIKO ANEMIA DI SMP HARAPAN BANGSA,
KELURAHAN CURUG, KECAMATAN CIMANGGIS, KOTA DEPOK
Sumber Daya
Diagnosa
Kegiatan Tujuan Penanggung Alokasi
Keperawatan Waktu Tempat Kelanjutan
Jawab Dana
Defisiensi pengetahuan 1. Skrining anemia Teridentifikasinya kondisi Residen, Minggu 2 - 3 SMP Swadana Data hasil
mengenai masalah kesehatan remaja dengan Koord UKS Oktober 2016 Harapan screening
anemia pada remaja risiko anemia Bangsa dilaporkan pada
putri di SMP Harapan pihak sekolah,
Bangsa Puskesmas, dan
DInkes
Perilaku kesehatan 2. Pendidikan kesehatan Meningkatkan pengetahuan Residen, Minggu ke 2 SMP Swadana
cenderung berisiko pengenalan dan remaja tentang anemia Koord UKS November Harapan
pada remaja putri pencegahan anemia 2016 Bangsa
di SMP Harapan 3. Penyuluhan Meningkatnya pengetahuan Residen, Minggu ke 3 SMP Swadana Ujian komunitas
Bangsa diet/nutrisi remaja remaja terkait kebutuhan Koord UKS dan 4 Harapan 1 dan 2 beda
nutrisi untuk mencegah November Bangsa kelas
anemia 2016
Ketidakefektifan 4. Pelatihan/Demontrasi Meningkatnya keterampilan Residen, Senin kelas
pemeliharaan kesehatan penyusunan menu remaja dalam memenuhi Koord UKS 8a & 8b
pada Siswi di SMP sehat pencegah kebutuhan nutrisi untuk Rabu kelas
Harapan Bangsa anemia pada remaja mencegah anemia 7a & 7b
5. Terapi Komplementer Meningkatkan motivasi dan Residen, Minggu ke 2 SMP Swadana Bekerjasama
Yoga nafsu makan remaja putri Koord UKS dan 3 Harapan dengan aplikasi
Akupunture sehingga dapat meningkatkan Desember Bangsa /residen yang
asupan nutrisi untuk 2016 sudah memiliki
mencegah terjadinya anemia sertifikat
Sumber Daya
Diagnosa
Kegiatan Tujuan Penanggung Alokasi
Keperawatan Waktu Tempat Kelanjutan
Jawab Dana
6. Sosialisasi gerakan Tersosialisasinya gerakan Residen, Setiap hari SMP Siswa/i Surat edaran
bekal makanan sehat bekal makanan sehat Koord UKS Rabu mulai Harapan SMP dari sekolah
minggu ke 4 Bangsa Harapan
November Bangsa
7. Pembentukkan kader Terbentuknya kelompok Residen, Kamis & Jumat, SMP Swadana
kesehatan remaja pendukung (kader kesehtan Koord UKS 17 & 18 Harapan
remaja CERIA) November 2016 Bangsa
8. Pelatihan kelompok Meningkatnya pengetahuan, dan Residen, SMP Swadana
pendukung (kader keterampilan kader remaja dalam Koord UKS Harapan
kesehatan remaja pencegahan anemia Bangsa
CERIA)/peer conselor
9. Pemantauan Terpantaunya kesehatan Residen, Setiap bulan SMP Swadana
kesehatan (deteksi remaja secara berkala Koord UKS minggu ke 4 Harapan
dini tanda dan gejala mulai bulan Bangsa
anemia) november
10. Konseling kesehatan Terlaksananya program Residen Setia saat SMP Swadana
konseling di sekolah Harapan
Bangsa
11. Layanan kesehatan Residen, Setiap hari SMP Swadana
siswa Koord UKS Kamis, setiap Harapan
minggunya Bangsa
12. Supervisi kelompok Kelompok pendukung dapat Residen Setiap bulan SMP Swadana
pendukung melakukan upaya promosi minggu ke 4 Harapan
kesehatan mulai bulan Bangsa
november
Sumber Daya
Diagnosa
Kegiatan Tujuan Penanggung Alokasi
Keperawatan Waktu Tempat Kelanjutan
Jawab Dana
13. Desiminasi tengah Tersosialisasinya pelaksanaan Residen SMP Swadana
program Harapan
Bangsa
14. Desiminasi Akhir Tersosialisasinya program Residen SMP Swadana
yang telah dilaksanakan dan Harapan
tersusunya rencana tindak Bangsa
lanjut
15. Evaluasi akhir Teridentifikasi perubahan Residen SMP Swadana
pengetahuan, sikap, dan Harapan
keterampilan Bangsa