Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN SIKLUS MENSTRUASI

PADA SANTRIWATI DI PONDOK ASSALAFI NURUL HUDA KECAMATAN SUGIO

DITA PUSPITA SARI

Pembimbing: (1) Diah Eko Martini, S,Kep.,Ns., M.Kep. (2) Lilis Maghfuroh, S.Kep.,Ns., M.Kes

ABSTRAK

Pendahuluan: Pada remaja putri masih banyak yang memiliki siklus menstruasi yang bervariasi dan
tidak selalu normal, gangguan siklus menstruasi yang umum terjadi adalah oligomenorea, polimenorea
dan amenorea, hal ini sering terjadi pada santriwati karena beberapa faktor salah satunya karena status
gizi dan usia menarche. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan usia
menarche dengan siklus menstruasi pada santriwati di Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
Kecamatan Sugio.
Metode: Desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik yang
digunakan adalah Simple Random Sampling dengan populasi 59. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner dan observasi dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rho.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (47,5%) santriwati mempunyai status gizi kurus,
hampir sebagian (71,2%) santriwati mempunyai usia menarche lambat, dan sebagian besar (72,9%)
santriwati mengalami siklus menstruasi oligomenorea. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,001
(p<0,05) yang artinya ada hubungan antara status gizi dengan siklus mestruasi, dan dari hubungan usia
menarche dengan siklus menstruasi didapatkan nilai p = 000,4 (p<0,05) yang artinya ada hubungan
usia menarche dengan siklus menstruasi.

Kata Kunci: Status Gizi, Usia Menarche, Siklus Menstruasi.

ABSTRACT

Introduction : Many young women still have menstrual cycle that very and vary and are not always
normal, menstrual cycle disorders that commonly occur in adolescent girls are oligomenorrhea,
polimenorrhea and amenorrhea, this often happens to female students due to several factors on of
which is the nutrional status and age of menarche. The purpose of this study was to determine the
relationship between nutrional status and age of menarche with menstrual cycle in female students at
Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio.
Methode: The researche design is analytic correlation with a cross sectional approach. The technique
used is Simple Random Sampling with a population of 59 female student. The instrument used was a
questionnaire and observation and analyzed using the Spearman Rho test.
Result: The results showed that most (47.5%) female students had thin nutritional status, almost half
(71.2%) of female students had late menarche, and most (72.9%) of female students experienced
oligomenorrhea menstrual cycle. The results of statistical tests obtained p value = 0.001 (p<0.05)
which means that there is a relationship between nutrional status and the menstrual cycle, and from the
relationship between the age of menarche and menstrual cycle, the p value = 0.004 (p<0.05) which
means there is a relationship between the age of menarche and menstrual cycle.

Keyword: Nutritional status, Age of menarche, Menstrual cycle.


1. PENDAHULUAN paling mempengaruhi adalah status gizi. Status
Menstruasi merupakan terjadinya peluruhan gizi merupakan faktor yang dapat
dinding rahim atau endometrium yang disertai mempengaruhi menstruasi terutama melalui
dengan perdarahan sebagai akibat terjadinya penyediaan kembali bahan untuk membuat
proses pembuahan (Sinaga, 2017). Menstruasi lapisan endometrium dan berpengaruh
yang terjadi secara berulang disetiap bulan terhadap kadar hormon perempuan. Status gizi
pada akhirnya akan membentuk sebuah siklus lebih pada remaja putri dapat menyebabkan
menstruasi (Putri Bintari, 2018).Siklus gangguan siklus menstruasi, hal ini disebabkan
menstruasi yang normal rata-rata selama 21-35 terjadinya peningkatan produksi estrogen,
hari (Sitoayu, Pertiwi and Mulyani, 2017). peningkatan cepat kadar estrogen
Pada kenyataannya pada remaja putri masih menimbulkan umpan balik positif terhadap
banyak yang memiliki siklus menstruasi yang hipotalamus dan kelenjar hipofisis sehingga
bervariasi dan tidak selalu normal. Gangguan terjadi peningkatan LH (Luteinizing Hormone).
siklus menstruasi yang umum terjadi pada Sedangkan status gizi yang kurang pada remaja
remaja putri adalah siklus memanjang atau juga dapat menyebabkan gangguan siklus
lebih dari 35 hari (oligomenorea), siklus menstruasi, hal ini disebabkan terjadinya
menstruasi memendek atau kurang dari 21 hari penurunan hormone gonadotropin untuk
(polimenorea) bahkan ada juga yang tidak pengeluaran LH (Luteinizing Hormone) dan
menstruasi selama 3 bulan (amenorea) FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang
berturut-turut. Remaja putri juga belum mengakibatkan estrogen turun sehingga
mengetahui apa yang menjadi penyebab berdampak negatif pada siklus menstruasi.
gangguan pada siklus menstruasi tersebut. Gangguan siklus menstruasi pada santriwati
Menurut World Health Organization sering kali menimbulkan dampak diantaranya
(WHO) 2019) rata-rata lebih dari 75% adalah terdapat gangguan kesuburan, tubuh
perempuan mengalami gangguan siklus terlalu kehilangan banyak darah sehingga
menstruasi. Di Indonesia berdasarkan data memicu terjadinya anemia yang ditandai
memperlihatkan persentase kejadian gangguan dengan mudah lelah, pucat, kurang
siklus menstruasi pada usia 10-29 tahun konsentrasi, dan tanda-tanda anemia lainnya
sebesar 31,6%. Gangguan siklus menstruasi (Rohan, 2017).Gangguan siklus menstruasi
ditaksirkan amenorea primer sebanyak 5,3%, juga merupakan indikator penting untuk
amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50% menunjukkan adanya gangguan sistem
dan polimenorea 10,5% (Sianipar et al (2019). reproduksi yang nantinya dapat dikaitkan
Prevalensi wanita yang mengalami gangguan dengan peningkatan resiko berbagai penyakit
siklus menstruasi di Jawa Timur adalah 13,3%. dalam system reproduksi, diantaranya kanker
Berdasarkan hasil studi pendahuluan rahim, dan infertilitas. Perubahan siklus
wawancara dan membagikan kuesioner kepada menstruasi ini harus lebih diperhatikan, karena
santriwati Pondok Pesantren Assalafi Nurul dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja
Huda pada tanggal15 November 2021, peneliti kedepannya (Sharma, 2018).
menemukan data bahwa terdapat dari (66%) Dengan adanya permasalahan diatas maka
santriwati mengalami gangguan siklus upaya yang perlu dilakukan adalah dengan
menstruasi, (30%) diantaranya mengalami beberapa cara diantaranya memberikan
polimenorea dan (70 %) mengalami konseling, informasi dan edukasi kesehatan
oligomenorea. Dapat disimpulkan bahwah kepada semua remaja yang mengalami
jumlah santriwati yang memiliki gangguan menstruasi, dimana pencegahannya dengan
siklus menstruasi yang tidak normal masih cara mengetahui faktor-faktor yang
cukup tinggi. mempengaruhi gangguan siklus menstruasi
Peningkatan jumlah gangguan siklus agar terbentuk perilaku yang baik. Sehingga
menstruasi pada remaja putri kemungkinan jika remaja mengetahui tentang menstruasi
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti hal-hal yang menyebabkan terjadinya
diantaranya adalah stres, status gizi, aktivitas gangguan siklus menstruasi, maka remaja atau
fisik, diet, paparan lingkungan dan kondisi individu tersebut akan melakukan tindakan
kerja, interaksi social dan lingkungan untuk menghindari hal tersebut (Simanjuntak,
(Kusmiran, 2018).Salah satu faktor yang 2014).
2. METODE PENELITIAN 3) Data Khusus
Desain penelitian yang digunakan dalam (1) Distribusi Status Gizi Pada Santriwati di
penelitian ini adalah korelasi analitik dengan Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda.
pendekatan cross sectional. Populasi dalam Tabel 2 Distribusi Frekuensi Status Gizi
penelitian ini adalah seluruh santriwati di Pada Santriwati di Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda, Assalafi Nurul Huda Kecamatan
KecamatanSugio, Kabupaten Lamongan pada Sugio, Kabupaten Lamongan, Bulan
tahun 2022 sebanyak 69 santriwati dengan Maret 2022.
teknik sampling simple random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 59 santriwati. Alat Persentase
ukur yang digunakan adalah lembar, editing, No Status Gizi Frekuensi
(%)
coding, scoring, tabulating, kemudian di 1 Sangat Kurus 10 16,9%
analisa menggunakan uji spearman (rho). 2 Kurus 28 47,5%
3 Normal 17 28,8%
3. Hasil Penelitian 4 Gemuk 2 3,4%
1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5 Sangat Gemuk 2 3,4%
Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
Jumlah 59 100%
ini merupakan sebuah nama pondok pesantren
yang berada di Dusun Suci Desa Jubellor
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan RT
dari 59 santriwati di Pondok Pesantren Assalafi
002 RW 005 Jl. Sawah Rejo. Di Pondok
Nurul Huda Kecamatan Sugio, Kabupaten
Pesantren Assalafi Nurul Huda terdapat
Lamongan didapatkan hasil bahwa hampir
Lembaga Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
sebagian santriwati memiliki status gizi kurus
Aliyah, dan terdapat asrama. Asrama putra dan
(47,5%) dan sebagian kecil memiliki status
putri disediakan bagi santri yang mondok di
gizi gemuk (3,4%).
pesantren ini. Selain asrama, di dalam Pondok
(2) Distribusi Usia Menarche Pada Santriwati
Pesantren Assalafi Nurul Huda ini terdapat
di Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
fasilitas berupa perpustakaan, ruang UKS,
koperasi, dapur, gudang, dan tempat jemur
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Usia Menarche
pakaian.
Pada Santriwati di Pondok Pesantren
2) Data Umum
Assalafi Nurul Huda Kecamatan
(1) Distribusi Umur
Sugio, Kabupaten Lamongan,
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Santriwati
BulanMaret 2022.
Berdasarkan Umur di Pondok
Pesantren Assalafi Nurul Huda
Kecamatan Sugio, Kabupaten Usia Persentase
No Frekuensi
Lamongan, Bulan Maret 2022. Menarche (%)
1 Usia Cepat 7 11,9%
2 Usia Normal 10 16,9%
Umur Frekuensi Presentase 3 Usia Lambat 42 71,2%
15 tahun 39,0% Jumlah 59 100
16 tahun 37,3%
17 tahun 23,7% Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan
Total 59 100% bahwa dari 59 santriwati di Pondok Pesantren
Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio,
Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan Kabupaten Lamongan didapatkan hasil bahwa
bahwa dari 59 santriwati di Pondok Pesantren sebagian besar santriwati memiliki usia
Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio, menarche lambat (71,2%) dan sebagian kecil
Kabupaten Lamongan didapatkan hasil bahwa memiliki usia menarche cepat (11,9%).
hampir sebagian santriwati berumur 15 tahun
(39,0%) dan sebagian kecil berumur 17 tahun
(23,7%).
(3) Distribusi Siklus Menstruasi Pada tidak normal. Hal ini dibuktikan berdasarkan
Santriwati di Pondok Pesantren Assalafi hasil perhitungan dengan menggunakan uji
Nurul Huda. Spearman rho dan analisa menggunakan
program SPSS 16.0 menunjukkan nilai
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Siklus signifikan p = 0,001 (p<0,05) dan didapatkan
Menstruasi Pada Santriwati di Pondok rs= 0,407 sehingga H1 diterima yang berarti
Pesantren Assalafi Nurul Huda terdapat hubungan yang kuat antara status gizi
Kecamatan Sugio, Kabupaten dengan siklus menstruasi pada santriwati di
Lamongan, Bulan Maret 2022. Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
Kecamatan Sugio, KabupatenLamongan.
Persentase
No Status Gizi Frekuensi
(%) (5) Hubungan Usia Menarche dengan Siklus
1 Polimenorea 0 0% Menstruasi Pada Santriwati di Pondok
2 Normal 13 22,0% Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
3 Oligomenorea 43 72,9% Sugio, Kabupaten Lamongan
4 Amenorea 3 5,1% Tabel 6 Tabel Silang Usia Menarche
Jumlah 59 100% dengan Siklus Menstruasi Pada
Santriwati di Pondok Pesantren
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan Assalafi Nurul Huda Kecamatan
bahwa dari 59 santriwati di Pondok Pesantren Sugio, Kabupaten Lamongan,
Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio, Bulan Maret 2022.
Kabupaten Lamongan didapatkan hasil bahwa
sebagian besar santriwati memiliki siklus Siklus Menstruasi
Usia Oligomenore Jumlah
menstruasi oligomenorea (72,9%) dan No.
Menarche Normal
a
Amenorea
sebagian kecil memiliki siklus menstruasi N % N % N % N %
amenorea (5,1%). 1 Usia 1 14,3% 6 85,7% 0 0% 7 100%
Cepat
2 Usia 9 90,0% 1 0% 0 0% 10 100%
(4) Hubungan Status Gizi dengan Siklus Normal
Menstruasi Pada Santriwati di Pondok 3 Usia 3 7,1% 36 85,7% 3 7,1% 42 100%
Lambat
Pesantren Assalafi Nurul Huda. Total 13 22,0% 43 72,9% 3 5,1% 59 100%
Tabel 5 Tabel Silang Status Gizi dengan Uji Spearmen rs: 0,372 p: 0,004
Siklus Menstruasi Pada Santriwati
di Pondok Pesantren Assalafi Nurul
Huda Kecamatan Sugio Kabupaten Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan
Lamongan, Bulan Maret 2022. bahwa dari 59 santriwati sebagian besar
santriwati mempunyai usia menarche
Siklus Menstruasi lambat mengalami siklus menstruasi
Status Oligomeno
No.
Gizi
Normal
rea
Amenorea Jumlah oligomenorea (85,7%). Dan sebagian kecil
N % N % N % N % santriwati yang mempunyai usia menarche
1 Sangat 0 0% 9 90,0% 1 10,0% 10 100% cepat mengalami siklus menstruasi
Kurus
2 Kurus 0 0% 27 96,4% 1 3,6% 28 100% oligomenorea (85,7%).
3 Normal 13 76,5% 3 17,6% 1 5,9% 17 100% Dapat disimpulkan bahwa semakin hal ini
4 Gemuk 0 0% 2 100% 0 0% 2 100% dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan
5 Sangat 0 0% 2 100% 0 0% 2 100% dengan menggunakan uji Spearman rho dan
Gemuk
analisa menggunakan program SPSS 16.0
Total 13 22,0% 43 72,9% 3 5,1% 59 100%
menunjukkan nilai signifikan p = 0,004
Uji Spearmen rs: 0,407 p: 0,001
(p<0,05) dan didapatkan rs = 0,372 sehingga
H1 diterima yang berarti terdapat hubungan
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan yang kuat antara usia menarche dengan siklus
bahwa dari 59 santriwati hampir sebagian menstruasi pada santriwati di Pondok
santriwati memiliki status gizi kurus Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
mengalami siklus menstruasi oligomenorea Sugio, Kabupaten Lamongan.
(96,4%). Dan sebagian kecil santriwati
memiliki status gizi sangat gemuk mengalami
siklus menstruasi oligomenorea (100%).
Dapat disimpulkan bahwa semakin kurus
santriwati maka semakin siklus menstruasinya
4. PEMBAHASAN akan dapat dicapai dengan baik (Dieny,
1) Status Gizi Pada Santriwati Di Pondok 2018).
Pesantren Assalafi Nurul Huda 2) Usia Menarche Pada Santriwati Di
Berdasarkan tabel 2 hasil penelitian yang Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
didapatkan dari data santriwati di Pondok Berdasarkan tabel 3 hasil penelitian yang
Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan didapatkan dari data santriwati di Pondok
Sugio diperoleh bahwa santriwati hampir Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
sebagian mempunyai status gizi kurus. Sugio diperoleh bahwa santriwati sebagian
Berdasarkan uraian diatas, peneliti besar mengalami usia menarche lambat.
berasumsi bahwa status gizi kurus yang Berdasarkan uraian diatas, peneliti
dialami oleh santriwati di Pondok Pesantren berasumsi bahwa usia menarche lambat yang
Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio dialami perempuan di Pondok Pesantren
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio
psikologis dan aktivitas pondok yang dikarenakan akibat dari beberapa faktor yaitu
berlebihan, stress pada santriwati dapat terjadi pengaruh genetic dan status gizi. 1) pengaruh
akibat banyaknya tugas sekolah sedangkan genetik, faktor genetik merupakan faktor yang
aktivitas yang berlebihan karena banyaknya tidak bisa dimodifikasi dan adanya hubungan
aktivitas di sekolah dan pada saat di pondok, yang juga berkaitan dengan lokus yang
kegiatan yang dilakukan yaitu sholat mengatur estrogen yang mewarisi. 2) Status
berjamaah, wiridan, istighosah, mengaji Al- gizi, status gizi semakin rendah Indeks Massa
Qur’an, dan khotibah. Dimana jika santriwati Tubuh (IMT) pada perempuan maka usia
psikologisnya terganggu dan terlalu banyak menarche nya semakin lambat.
aktivitas yang dilakukan maka akan Hal ini sesuai dengan teori Proverawati dan
mempengaruhi nafsu makannya, jika nafsu Maisaro (2019) bahwa usia menarche adalah
makan berkurang maka status gizi tidak umur seseorang wanita mengalami menarche
tercukupi sehingga semakin kurus berat badan. atau perdarahan dari uterus. Usia saat
Hal ini sesuai dengan pernyataan perempuan mulai mendapat menstruasi sangat
Arisman (2018) bahwa perkembangan bervarias yang dikategoerikan menjadi usia
perekonomian dan teknologi menyebabkan menarche awal terjadi pada usia <11 tahun,
perbaikan gizi jika dibandingkan dengan menarche normal pada usia 11-13 tahun dan
beberapa dekade sebelumnya. Faktor- usia menarche lambat pada usia >13 tahun.
faktor yang mempengaruhi status gizi Menarche lambat merupakan menstruasi
kurus pada dasarnya ditentukan oleh faktor pertama yang dialami pada usia diatas 13
tahun. Kondisi menarche lambat terjadi karena
internal dan eksternal. Faktor internal
produksi hormon estrogen kurang dibanding
terdiri dari faktor stress dan aktivitas fisik. wanita lain pada umumnya. Usia menarche
Faktor eksternal terdiri dari faktor yang lambat kemungkinan dipengaruhi oleh
pertanian, faktor ekonomi, faktor social faktor keturunan, gangguan kesehatan dan
budaya, dan pengetahuan gizi. Selain itu, kurang gizi.
banyak hal yang turut mempengaruhi 3) Siklus Menstruasi Pada Santriwati Di
keadaan status gizi. Faktor teknologi juga Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
merupakan faktor yang penting dalam Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian yang
mempengaruhi status gizi remaja didapatkan dari data santriwati di Pondok
(Suhardjo, 2017). Gizi kaum remaja yang Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
dicerminkan oleh pola makannya akan Sugio diperoleh bahwa santriwati sebagian
besar mengalami siklus menstruasi
sangat menentukan apakah mereka bisa oligomenorea.
mencapai pertumbuhan fisik yang optimal Berdasarkan uraian diatas, peneliti
sesuai dengan potensi genetik yang berasumsi bahwa siklus menstruasi
dimilikinya. Pertumbuhan fisik remaja oligomenorea yang dialami oleh santriwati
akan sangat ditentukan oleh asupan kalori kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor
dan protein. Dengan mengkonsumsi kalori diantaranya adalah status gizi, stress, aktivitas
dan protein secara cukup maka fisik, diet, paparan lingkungan dan kondisi
pertumbuhan badan yang menyangkut kerja, gangguan endokrin serta gangguan
pertambahan berat badan dan tinggi badan perdarahan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Gustinah
dan Djannah (2019) bahwa menstruasi
merupakan salah satu faktor yang dipondok, kegiatan yang dilakukan pada saat
mencerminkan potensi fungsional seorang dipondok diantaranya sholat berjamaah,
perempuan yang dapat dipengaruhi oleh wiridan, istighosah, mengaji Al-Qur’an, dan
sejumlah variabel yang meliputi usia, riwayat khotibah. Dimana jika santriwati psikologisnya
keluarga, status social-ekonomi, pendidikan, terganggu dan terlalu banyak aktivitas akan
aktivitas fisik, kepribadian, olahraga, berat mempengaruhi nafsu makannya, jika nafsu
badan, tinggi badan, stress, infeksi, persentase makan berkurang makan status gizi tidak
distribusi lemak maupun hormonal (Osayande, tercukupi sehingga semakin kurus berat badan
2018). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi maka siklus menstruasi tidak normal, hal ini
gangguan siklus menstruasi adalah faktor berkaitan dengan kurangnya nafsu makan yang
hormone, enzim, vascular, prostaglandin, dapat memicu kurangnya lemak sehingga
psikologi, penyakit kronis, gizi buruk, aktivitas dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak
fisik dan konsumsi obat-obatan (Kusmiran, normal. Berdasarkan fakta diatas dapat
2011). disimpulkah bahwa semakin kurus santriwati
Dampak yang timbul dari gangguan siklus maka semakin siklus menstruasinya tidak
menstruasi yang tidak ditangani segera dan normal (oligomenorea).
secara benar adalah terdapatnya gangguan Hal ini sejalan dengan teori Prathita (2019)
kesuburan, tubuh terlalu kehilangan banyak yang menyatakan bahwa Indeks Massa Tubuh
darah sehingga memicu terjadinbya anemia (IMT) merupakan salah satu ukuran untuk
yang ditandai dengan mudah lelah, pucat, memprediksi presentase lemak di dalam tubuh
kurang konsentrasi, dan tanda-tanda anemia manusia yang diperoleh dari perbandingan
lainnya. Gangguan siklus menstruasi juga berat badan dalam kilogram dengan tinggi
merupakan indikator penting untuk badan dalam sentimeter. Jika terjadi berat
menunjukkan adanya gangguan system badan kurang maka, tidak dapat menyimpan
reproduksi yang nantinya dapat dikaitkan lemak didalam tubuh, dimana lemak
dengan peningkatan resiko berbagai penyakit merupakan salah satu senyawa di dalam tubuh
dalam system reprosuksi, diantaranya kanker yang mempengaruhi proses pembentukan
rahim, dan infertilitas. Perubahan siklus hormone estrogen, dan salah satu faktor
menstruasi ini harus lebih diperhatikan, karena dominan penyebab gangguan menstruasi
dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja adalah hormone estrogen. Memiliki IMT yang
kedepannya (Sharma, 2020). rendah dapat menyebabkan gangguan
4) Hubungan Status Gizi Dengan Siklus menstruasi diantaranya tidak adanya
Menstruasi Pada Santriwati Di Pondok menstruasi atau amenorea, menstruasi tidak
Pesantren Assalafi Nurul Huda normal dan nyeri saat menstruasi. Siklus
Kecamatan Sugio, Kabupaten menstruasi yang tidak normal ini kemungkinan
Lamongan dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui hormonal, status gizi, tinggi rendahnya IMT
bahwa hampir sebagian santriwati memiliki dan tingkat stress (Retissu, 2020).
status gizi kurus mengalami siklus Hal ini dapat terjadi karena perempuan
oligomenorea. Dari kedua variabel tersebut yang mengalami kekurangan gizi akan
diuji signifikasinya dengan menggunakan uji berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus
SPSS 16.0 Uji Spearmen dengan nilai α = 0,05 yang tidak memberikan rangsangan kepada
dan nilai significant 0,001, yang artinya H0 hipofisa anterior untuk menghasilkan FSH
ditolak dan H1 diterima, dengan rs = 0,407 (Follicle Stimulating Hoemone) dan LH
yang berarti ada hubungan status gzi dengan (Luteinizing Hormone) , dimana FSH ini
siklus menstruasi pada santriwati di Pondok berfungsi merangsang pertumbuhan sekitar 3-
Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan 30 folikel yang masing-masing mengandung 1
Sugio dengan tingkat keeratan hubungan kuat. sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang tumbuh
Berdasarkan uraian diatas, peneliti yang lainnya hancur. Sedangkan LH berfungsi
berasumsi bahwa status gizi kurus dalam pematangan sel telur atau ovulasi (fase
berhubungan dengan siklus menstruasi hal ini sekresi) yang nantinya jika tidak dibuahi akan
kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor mengalami peluruhan (menstruasi), sehingga
diantaranya adalah faktor psikologis dan apabila produksi FSH dan LH terganggu maka
aktivitas yang berlebihan. Faktor psikologis siklus menstruasi juga akan terganggu
yaitu dengan banyaknya tugas sekolah, (Caroline, 2020).
sedangkan aktivitas yang berlebihan yaitu
dengan adanya aktivitas di sekolah maupun
5) Hubungan Usia Menarche Dengan 5. PENUTUP
Siklus Menstruasi Pada Santriwati Di 1) Kesimpulan
Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda Berdasarkan hasil penelitian dan
Kecamatan Sugio, Kabupaten pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
Lamongan (1) Sebagian besar santriwati di Pondok
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
bahwa sebagian besar santriwati memiliki usia Sugio mengalami status gizi kurus.
menarche lambat mengalami siklus menstruasi (2) Sebagian besar santriwati di Pondok
oligomenorea. Dari kedua variabel tersebut Pesantren Assalafi Nurul Huda Kecamatan
diuji signifikasinya dengan menggunakan uji Sugio mengalami usia menarche lambat.
SPSS 16.0 Uji Spearmen dengan nilai α = 0,05 (3) Rata-rata santriwati di Pondok Pesantren
dan nilai significant 0,004, yang artinya H0 Assalafi Nurul Huda Kecamatan Sugio
ditolak dan H1 diterima, dengan rs = 0,372 mengalami gangguan siklus menstruasi
yang berarti ada hubungan usia menarche oligomenorea.
dengan siklus menstruasi pada santriwati di (4) Terdapat Hubungan Status Gizi dengan
Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda Siklus Menstruasi Pada Santriwati di
Kecamatan Sugio dengan tingkat keeratan Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
hubungan kuat. Kecamatan Sugio.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti (5) Terdapat Hubungan Usia Menarche dengan
berasumsi bahwa usia menarche yang lambat Siklus Menstruasi Pada Santriwati di
berhubungan dengan siklus menstruasi, hal ini Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor Kecamatan Sugio.
diantaranya adalah faktor suku, genetic, gizi, 2) Saran
sosial, ekonomi dan lain-lain. Berdasarkan Dengan melihat hasil kesimpulan di atas
fakta diatas dapat disimpulkan bahwa semakin maka ada beberapa saran dari penulis yaitu
usia menarche lambat maka semakin siklus sebagai berikut:
menstruasinya tidak normal (oligomenorea). 1) Bagi Akademik
Hal ini sesuai dengan penelitian Wallace et Dari hasil penelitian ini dapat menjadi
al (2019) yang menyatakan bahwa ada bahan kajian ataupun referensi di perpustakaan
hubungan positif antara usia menarche dengan serta mengembangkan pengetahuan tentang
siklus menstruasi. Menurutnya terdapat hubungan status gizi dan usia menarche
perbedaan pada siklus menstruasi pada dengan siklus menstruasi pada santriwati di
perempuan dengan menarche dini dan lambat. Pondok Pesantren Assalafi Nurul Huda
Perempuan dengan menarche dini Kecamatan Sugio.
menunjukkan siklus menstruasi yang regular 2) Bagi Praktisi
atau normal daripada perempuan dengan usia (1) Bagi Peneliti
menarche lambat. Perempuan dengan Dapat menambah ilmu, wawasan dan
menarche yang lambat memiliki siklus pengalaman peneliti serta dapat
menstruasi yang panjang dan bervariasi. Dan mengembangkan ilmu yang telah didapat
sependapat dengan Anai et al (2019) dalam perkuliahan dan merupakan syarat untuk
mendapatkan bahwa keterlambatan usia menyelesaikan pendidikan sarjana
pertama menstruasi sebagai resiko tinggi keperawatan.
terjadinya gangguan siklus menstruasi. Banyak (2) Bagi Peneliti Selanjutnya
faktor yang dapat mempengaruhi hubungan Diharapkan dapat memberikan bahan kajian
usia menarche dengan gangguan siklus untuk melakukan penelitian selanjutnya dan
menstruasi pada remaja putri, diantaranya dapat menyempurnakan penelitian ini sebagai
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara pembanding atau dengan metode lain dengan
lain faktor suku, genetic, gizi atau nutrisi, menggunakan jumlah responden yang lebih
social, ekonomi, dan lain-lain. besar, serta dapat meneliti dari faktor lain.
(3) Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah pengetahuan
bagi para remaja dalam upaya mengontrol
status gizi.
DAFTAR PUSTAKA Lestari, M., & Amal, F. (2019).Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Siklus Haid
Access, O. (2019).Hubungan antara Status Tidak Teratur Pada Mahasiswi Kebidanan
Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Siswi Poltekes Kemenkes Jayapura.Jurnal Sehat
MAN 1 Lamongan The Correlation Mandiri, 14(2), 57-63. https://doi.org/
between Nutritional Status and Menstrual 10.33761/jsm.vli4.107.
Cycle of Female Students at Islamic Notoadmojo, S. (2010).Metodeologi Penelitian
Senior High School 1 Lamongan.310-314. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
https://doi.org/10.2473/amnt.v3i4.2019. Jakarta: Rineka Cipta.
Afi Lutfiyati dan Dwi Susanti. (2021). Nursalam. (2016). MetodeologiPenelitian Ilmu
Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Keperawatan (4and ed). Jakarta: Salemba
Siklus Menstruasi di SMPN 1 Sleman Medika.
Yogyakarta.Riset Informasi Kesehatan, Olaf S, Adjie S, Nur C, Natasha R. (2019).
10(1). 18-24. https://doi.org/10.30644/ Prevalensi Gangguan Menstruasi dan
rik.v8i2.514. Faktor-Faktor yang Berhubungan pada
Andriana.(2018). Faktor-Faktor yang Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung
Mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Jakarta Timur.
Mahasiswi di Universitas Pasir Pengarian. Olivia, F. (2013).Mengatasi Gangguan Haid.
Jurnal Maternity and Neonatal. In Jakarta, PT Alex Media Komptindo.
Basili, I., & Dewi, T. P. (2017).Mahasiswi Sari, E. P. (2019).Faktor-Faktor yang
Berstatus Gizi Obesetas Dengan Status Berhubungan Dengan Perubahan Siklus
Gizi.2 (November), 23-27. Menstruasi Pada Mahasiswi Dharma
Felicia, Esther H, Rina K. (2017). Hubungan Husada Pekanbaru Tahun 2019. 27, 417-
Status Gizi dengan Siklus Menstruasi 429.
pada Remaja Putri di PSIK FK UNSRAT Yana, A. P., Syahredi, & Nur, I. L.
Manado.e-Jurnal Keperawatan (e-Kp), (2017).Hubungan Status Gizi dengan
3(1).1-7. Siklus Menstruasi pada Mahasiswi
Fitri, I. (2017). Lebih Dekat Dengan Sistem Fakultas Kedokteran Universitas
Reproduksi Wanita. Gosyen Publishing. Andalas.Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1).
Fitrianingtya, Eno, Dkk. 2017.Usia Menarche, Yuli Trisnawati, T. A. (2018). Korelasi Indeks
Status Gizi, Dan Siklus Menstruasi Santri Masa Tubuh dengan Siklus Menstruasi
Putri: Jurnal Preventia Universitas pada Mahasiswi Akademi Kebidanan
Negeri Malang Volume 2 No 2. YLPP Purwokerto. Jurnal Publikasi
Hardiningsih A& K. 2016.Faktor-faktor yang Kebidanan.
Berhubungan dengan Status Menarche Yuliati A, Nurul F. (2018). Hubungan Status
pada Siswi Sekolah Dasar (SD) dan Gizi dengan Siklus Menstruasi pada
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Remaja di Bandar Lampung.Jurnal Ilmiah
As-Syafi’iyah Bekasi Tahun 2016. Keperawatan Sai Betik, 14(2).194-199.
Gustina, E., & Djannah, S.N. (2015).Sumber Zulfahm, Z., & Juliandika, R.
Informasi Dan Pengetahuan Tentang (2019).Hubungan Status Gizi Dengan
Menstrual Hygiene Pada Remaja Perubahan Siklus Haid Pada Mahasiswi
Putri.Jurnal Kesehatan Masyarakat, Tingkat III Kebidanan U’budiyah Banda
10(2), 147. https://doi.org/10.15294/ Aceg. Journal Of Healthcare Technology
kemas.vl0i2.3375 And Medicine. https://doi.org/10.33143/
Kurniawan, A. F., Trisetiyono, Y., & Pramono, mjhtm.v4il.998.
D. (2016).Menstruasi Pada Mahasiswi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang Tahun 2016.5(4), 298-
306.
Laras S, Dewi A.P, Erry Y.M. (2017).
Kecukupan Zat Gizi Makro, Status Gizi,
Stress, dan Siklus Menstruasi pada
Remaja.Jurnal Gizi Klinik Indonesia,
13(3).121-128.

Anda mungkin juga menyukai