Abstrak. Kekurangan energi yang kronik adalah salah satupenyebab Angka Kematian Ibu (AKI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungandenga nkejadian KEK
pada ibu hamil. Jenispenelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan Cross
Sectional Study .Jumlah sampel dalam penelitian ini 30 orang dengan teknik total sampling, data
sampel diambil dari dari data primer dan sekunder hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengaruh repsonden mengalami KEK diakibatkan oleh asupan energi yang kurang,jarak
kehamilan yang dekat, dan Frekuensi Makan. Uji statistic penelitian ini menggunakan Chi Square
diperoleh nilai p value (0,003) < α (0,05), yang artinya hipotesis alternative diterima dan hipotesis
nol ditolak, sehingga ada hubungan anatara jarak kehamilan dengan kekurangan energy kronik
(KEK) pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
Abstract. Chronic energy deficiency is one of the causes of the Maternal Mortality Rate (MMR).
This study aims to determine the factors associated with the occurrence of KEK in pregnant
women. The type of research used was quantitative with a Cross Sectional Study design. The
number of samples in this study were 30 people with a total sampling technique, the sample were
taken from primary and secondary data. The results of this study showed that the effect of
respondents experiencing KEK was caused by insufficient energy intake, spacing of pregnancies
close proximity, and Frequency of Eating. The statistical test of this study using Chi Square
obtained a p value (0.003) < α (0.05), which means that the alternative hypothesis is accepted and
the null hypothesis is rejected, so that there is a relationship between pregnancy spacing and
chronic energy deficiency (KEK) in pregnant women in the Biromaru Health Center, Sigi Regency,
Central Sulawesi
Kata Kunci : Asupan Energi, Jarak Kehamilan, Frekuensi Makan dan KEK
Keywords : Energy Intake, Pregnancies Spacing, Meal Frequency and KEK
PENDAHUALUAN
Kek (Kekurangan Energi Kronis)merupakan kondisi dimana ketika seseorang mengalami
kelelahan secara terus menerus meski telah beristirahat, KEK dapat terjadi pada ibu hamil karena
dapat dipicu oleh stres, infeksi virus, gangguan sistem kekebalan tubuh atau ketidak seimbangan
hormon. Persentase ibu hamil yang mengalami Kek di indonesia sebesar 17,3%. Hal tersebut
berdasarkan data riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Tahun 2018. Jumlah ibu hamil yang terbanyak
mengalami Kek terdapat di NTT sebesar 36,8% dan di Kalimantan Selatan sebesar 17,5%
(Kemenkes RI,2018).
Gejala yang sering dialami oleh ibu hamil pengidap KEK yaitu rasa lelah yang datang terus
menerus, merasa kesemutan, wajah pucat dan tidak bugar, sangat kurus (indeks masa tubuh kurang
dari 18,5) lingkar lengan atas atau LILA kurang dari 23,5 cm, mengalami penurunan berat badan
dan kekurangan lemak, menurunnya kalori yang terbakar saat istirahat, menurunnya kemampuan
beraktivitas fisik. Salah satu gangguan kehamilan yang berpotensi menyebabkan Kek saat hamil
adalah Hiperemesis Gravidarum (HG). Gejalanya hampir sama dengan morning sickness. Hanya
saja gejala yang dialami bisa lebih berat dan parah. Ibu hamil yang mengalami masalah ini dapat
mengalami mual dan muntah berkali kali, serta tidak dapat mempertahankan makanandi dalam
tubuh. Terdapat dampak apabila seorang ibu hamil mengalami Kek. Dampak yang ditimbulkan
yaitu : anemia pada ibu, resiko bayi lahir prematur, terhambatnya perkembangan otak janin, bayi
lahir dengan berat lahir rendah dan bayi berisiko stunting. Oleh karna itu bila mengalami beberapa
gejala yang telah disebutkan di atas lebih baik segera periksakan diri ke bidan dan dokter. Berikut
ini langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah risiko Kek:
Mengkonsumsi makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil, memastikan ketersediaan makanan
bergizi dirumah, menerapkan pola makaan yaang benar dan asupan gizi yang penting saat hamil,
mengobati penyakit infeksi yang mungkin mengganggu pencernaan dan menjaga kebersihan serta
kesegaran makanan yang di konsumsi.hal tersebut dilakukan agar mendapatkan penanganan yang
tepat dan dapat meminimalisir reesiko yang dapat ditimbulkan dari Kek
Maslah yang biasa terjadi yang berkaitan dengan gizi pada ibu hamil adalah seriang terjadi
kekurangan energi kronik atau yang biasa disebut dengan KEK. Kekurangan Energi Kronik
(KEK) adalah keadaan ibu hamil yang mengalami kekurangan makanan yang berlangsung lama
(kronik) dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil(3)
Berdasarkan data WHO tahun 2018, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 126
dari 100.000 kelahiranhidup. Kondisi ini masih sangat jauh dari target SDGs yang menetapkan
AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2030. Dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia
menduduki peringkat tertinggi untuk AKI. Singapura mencatat AKI terendah hanya 10 per
100.000 kelahiran hidup, kemudian Thailand20 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei Darussalam
23 per 100.000 dan Malaysia 40 per 100.000 kelahiran hidup. Angka target Angka
Kematian Bayi (AKB) dalam SDGs adalah 12 per 1000 kelahiran hidup. Negara-negara
ASEAN seperti Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 10 per 1000 kelahiran hidup, dan
Thailand 20 per 1000 kelahiran hidup dan Indonesia sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup(4).
Data KEK dari tahun ke tahun mengalami penurunan tahun 2010 menunjukan bahwa
prevalensi KEK mengalami penurunan yaknisebesar 28% dan ditahun 2013 menunjukan bahwa
prevalensi KEK ada peningkatan yakni sebesar 38,5% dan Ditahun 2018 kembali terjadi
penurunan yakni sebesar 36,3%. Meskipun terjadi penurunan di tahun 2018 angka tersebut masih
cukup tinggi. Provinsi Sulawesi Tenggara menempati urutan 3 setelah Maluku dan Maluku utara
dengan jumlah KEK terbanyak pada wanita usia subur di Indonesia dengan presentasi 30% pada
wanita hamil dan 21 % wanita tidak hamil. Sedangkan untuk di Provinsi Sulawesi Tengah sendiri
kususnya Kota Palu pada tahun 2022 mengintervensi kurang lebih 400 jiwa ibu hamil yang
mengalami kekurangan energi kronis (KEK) melalui sejumlah program guna mencegah
ketengkesan atau stunting. intervensi secara spesifik dilakukan pada sektor kesehatan, Dinkes
tidak hanya menyasar 33 lokus tetapi 46 kelurahan di Kota Palu Ini dimasukkan agar begitu
pencegahan lebih cepat dan efektif.
Data Puskesmas Biromaru tahun 2022 menunjukan bahwa ada 340 ibu yang mengalami KEK
dari 1035 ibu hamil dan hanya 120 orang yang mendapatkan pemberian makanan tambahan
(PMT) dan masih ada 220 orang yang tidak mendapatkan PMT dari 18 desa yang ada di wilayah
kerjanya. Disebabkan kerena sebagian ibu hamil tidak hadir pada saat pembagian PMT dan masih
ada ibu hamil yang menolak untuk makan PMT yang diberikan.
Berdasarkan data diatas maka penulis merasa tertarik perlu dilakukan penelitian tentang
hubungan kurangnya pemberian makanan tambahan dan jarak kehamilan yang dekat dengan
kejadian KEK pada Ibu hamil di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Tahun
2022
TUJUAN
Untuk mengetahui seberapa besar masalah tentang ibu hamil KEK dan cara
penanggulangannya yang meliputi:
a. Mengetahui apakah ada hubungan antara pemberian makan tambahan dengan kejadian KEK
b. Mengetahui apakah ada hubungan antara kehamilan dengan jarak yang dekat dengan
kejadian KEK
c. Mengetahui apakah frekuensi makan pada ibu hamil berhubungan dengan kejadian KEK
d. Mengetahui cara penanganan ibu hamil dengan Kek
METODE
Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study dilakukan
di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah
ibu hamil KEK sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, data
diperoleh dari data yang sudah ada sebelumnya atau data primer yang diperoleh melalui
wawancara mendalam kepada informan utama dan informan triangulasi dan melalui Data
sekunder yang diperoleh dari Puskesmas yang berupa data KIA, Posyandu, SOP, dan data lain
yang mendukung penelitian. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan hasil penelitian diuji
dengan menggunakan chi square untuk memperoleh hubungan dua variabel.
1) Asupan energy
Sikap N %
Kurang 21 70%
Cukup 9 30%
Total 30 100%
Pengetahuan N %
Tidak Sesuai 15 50%
Sesuai 15 50%
Total 30 100%
Sikap N %
Dekat 20 66,7%
Jauh 10 33,3%
Total 30 100%
B. Analisi Bivariat
Cukup 17 57 4 13 21 70
0,001
Kurang 1 3 8 27 9 30
Jumlah 18 60 12 40 30 100
Kejadian KEK
KEK Tidak KEK Jumlah p
Frekuensi value
makan N % N % N %
Tidak sesuai 15 50 0 0 15 50
0,000
Sesuai 3 10 12 40 15 50
Jumlah 18 60 12 40 30 100
Dekat 16 53 4 13 20 67
0,003
Jauh 2 7 8 27 10 33
Jumlah 18 60 12 40 30 100
2. PEMBAHASAN
1. Simpulan
a. Ada hubungan asupan energi dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di
wilayah Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah ( p value 0,001)
b. Ada hubungan frekuensi makan dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil
di wilayah Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah (p value 0,000)
c. Ada hubungan anatara jaraj kehamilan dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu
hamil di wilayah Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah p value (0,003)
2. Saran
a. Bagi Pihak Puskesmas Biromaru, agar dapat memberikan penyuluhan kepada ibu hamil
tentang Kurang Energi Kronik.
b. Bagi ibu hamil agar mencegah terjadinya KEK dengan mengonsumsi makanan yang
tinggi energi atau kalori.
c. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat mengkaji faktor lain penyebab terjadinya KEK pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
d. Bagi lintas sektor, agar lebih meningkatkan kerja sama dalam penanganan gizi kurang
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
DAFTARPUSTAKA
.
Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi,diperoleh informasi bahwa kasus difteri
yangsatudenganyanglainnyamempunyaihubunganepidemiologis.