Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENGEMBANGAN PROPOSAL

Nama : Feni Widya Anggraini


Nim : PO71241230378
1. Hubungan tingkat stress dengan kejadian Dismenore pada remaja putri
Saat seseorang mengalami stres terjadi respon neuroendokrin sehingga menyebabkan
Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) maka terjadi sekresi Adrenocorticotrophic Hormone
(ACTH). ACTH akan meningkatkan sekresi kortisol adrenal. Hormonhormon tersebut
menyebabkan sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
terhambat sehingga perkembangan folikel terganggu. Hal ini menyebabkan pelepasan
progesteron terganggu. Kadar progesteron yang rendah meningkatkan sintesis prostaglandin.
Ketidakseimbangan antara prostaglandin menyebabkan ischemia pada sel-sel miometrium dan
peningkatan kontraksi uterus. Peningkatan kontraksi yang berlebihan menyebabkan
dismenorea (Pundati, 2016). Dalam jurnal jurnal kebidanan pada tahun 2014 sebuah penelitian
dilakukan oleh Bekti Yuniyanti dkk yang dilakukan pada siswi kelas X dan XI SMK Bhakti
Karya Kota Magelang mengatakan bahwa 55,6%, responden yang tidak mengalami stres
merasakan dismenore ringan, sedangkan 60% responden yang mengalami stres berat
merasakan dismonore derajat berat.

2. Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kepatuhan antenatal care pada perdesaan dan
perkotaan
Target SDG’s pada tahun 2030 adalah menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000
kelahiran hidup. Kurangnya pengetahuan tentang sebab dan penanggulangan komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas merupakan penyebab tertinggi kematian ibu, namun hal ini
dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan melalui Antenatal Care (ANC) secara teratur.
Berdasarkan data dinas kesehatan kota jambi terhadap indikator cakupan pelayanan
antenatal secara kuantitas menunjukan bahwa cakupan pelayanan kunjungan kehamilan KI dan
K4 yang rendah dari seluruh puskesmas di kota jambi adalah Puskesmas Talang banjar dan
terjadi juga fluktuatif. Dibanding dengan 3 tahun terakhir cakupan pelayanannya menurun
sangat drastis. Pada tahun 2018 cakupan pelayanan K1 sebanyak 72,8% dan K4 sebanyak
94,8% di tahun 2019 cakupan pelayanan K1 sebanyak 109,5% 3 dan K4 sebanyak 95,3% dan
di tahun 2020 cakupan pelayanan K1 84,1% dan K4 sebanyak 68,1%. Angka K1 dan K4 di
Puskesmas Talang Banjar terjadinya fluktuatif dan belum mencapai angka sesuai yang
ditargetkan, dimana pencapaian target dalam pelayanan antenatal care yang diberikan oleh
Dinas Kesehatan yaitu sebesar 95%.
3. Pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI
Isoflavon yang terkandung pada susu kedelai merupakan asam amino yang memiliki
vitamin dan gizi dalam kacang kedelai yang membentuk flavonoid. Flavonoid merupakan
pigmen, seperti zat hijau daun yang biasanya berbau. Zat hijau daun memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan tubuh. Secara garis besar, manfaat dari isoflavon yang terkandung pada susu
kedelai adalah meningkatkan metabolisme dalam tubuh, merupakan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh, mencegah sembelit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan tulang dan
gigi, mengendalikan tekanan darah, mengendalikan kadar 34 kolesterol, mencegah resiko
obesitas dan menghilangkan gejala penyakit maag. Isoflavon atau hormon phytoestrogen
adalah hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa membantu kelenjar
susu ibu menyusui agar memproduksi ASI lebih banyak (Puspitasari, 2018).
“pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas
di RB bina sehat bantul” dengan hasil Hasil penelitian ini menunjukkan 40 orang responden,
sebelum diberikan intervensi susu kedelai 69 sebanyak 14 orang (35%) mengeluh ASI-nya
sedikit lancar. Peningkatan produksi ASI sesudah diberikan susu kedelai sebanyak 35 orang
(77,5%) dengan kategori ASI sangat lancar dan 5 orang (12,5%) ASI lancar. Hasil analisis
bivariat dengan membandingkan nilai pre dan posttest menunjukkan nilai p=0,000 (p

4. Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
menderita penyakit tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan, dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan terhadap pemberian imunisasi
dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas. sampel adalah Ibu yang mempunyai bayi umur 9-
12 bulan, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 orang. Hasil penelitian
menunjukan dari 79 responden, 48 (60,8%) responden memiliki status imunisasi dasar tidak
lengkap, 53 (67,1%) responden memiliki pengetahuan kurang baik, 49 (62,0%) responden
memiliki dukungan keluarga kurang baik, 48 (60,8%) responden memiliki peran petugas
kurang baik.

5. Hubungan Penggunaan KB Suntik Terhadap Siklus Menstruasi Dan Peningkatan Berat


Badan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas .
Salah satu program pemerintah terkait Keluarga Berencana (KB) Nasional ialah
penggunaan alat kontrasepsi suntik (Injectables).Dampak ditimbulkan berupa siklus menstruasi
yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunnya daya tahan tubuh akibat peningkatan
berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya hubungan penggunaan
KB suntik terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi dan peningkatan berat badan ibu di
Wilayah Kerja puskesmas .
Pemakai kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengalami kenaikan berat badan sebanyak
31 akseptor atau 94% dan yang tidak mengalami kenaikan berat badan sebanyak 2 akseptor
(6%), dan Hasil uji statistik chi-square p value 0,038 < 0,05 yang berarti ada perbedaan berat
badan yang signifikan dimana perbedaan tersebut lebih pada kenaikan.

Anda mungkin juga menyukai