Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANUSKRIP

(EVUDEN BASED MIDWIFERY)

DOSEN PENGAMPU :

RIDHA WAHYUNI,SST,.M.Keb

Oleh :

Dinok Fitria Triwibowo

Nim : 200411007

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN

INSTITUSI TEKNOLOGI DAN SAINS

WIYATA HUSADA SAMARINDA

2021
Pengaruh Metode Speos Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Seksio Sesarea di
Rumah Sakit Umum dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2021

Dinok fitria triwibowo *, 2Heni Esti Rahayu , 3Rohmayanti ¹


Program Studi Ilmu Kebidanan, Institusi Teknologi dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Abstrak

Latar Belakang : Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia cukup tinggi. Penyebab kematian bayi adalah pemberian
ASI pada bayi. Satu upaya peningkatan produksi ASI dengan metode speos. Untuk mengetahui pengaruh metode
speos terhadap produksi asi pada ibu post sc di rskd dr kanujoso djatiwibowo balikpapan 2021. Desain yang
digunakan adalah Quasy Experiment dengan one group pre-test control kelompok. Teknik pengambilan sampel
adalah consecutive sampling dengan 38 responden ibu pasca bedah sesar. Metode speos dilakukan 30 menit / hari
selama 3 hari. Hasil analisi produksi asi sedelum dan setelah perlakuan didapatkan nilai p : 0,000. Artinya ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan sedangkan hasil pengukuran kelompok intervensi dan kelompok
kontrol mendapat p value : 0,004 artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Sama adakah pengaruh metode speos terhadap produksi asi ibu post sectio caesarea di rskd dr kanujoso
djatiwibowo balikpapan 2021

Kata kunci : metode speos, produksi asi , operasi caesar


The Effect of the Speos Method on Breast Milk Production in Post-C-section
Mothers at the dr Kanujoso Djatiwibowo Regional General Hospital,
Balikpapan City in 2017

Dinok fitria triwibowo *, 2Heni Esti Rahayu , 3Rohmayanti ¹


Program Studi Ilmu Kebidanan, Institusi Teknologi dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Abstrak
Infant mortality rate (IMR) in Indonesia is still quite high. The cause of infant mortality is the lack of giving breast
milk for infant. One of the efforts to increase the breast milk production with SPEOS method. To know the effect of
SPEOS method on breast milk production on postcesarean mother at RSUD dr kanujoso djatiwibowo Balikpapan
city in the year of 2021. The research design used was Quasy Experiment with one group pre-post test control
group . The sampling technique was consecutive sampling with 38 respondents of post-cesarean mother. The
SPEOS method was done 30 minutes/day for 3 days. Analysis result for breast milk production before and after
treatment got p value: 0,000. It means that there was a difference between before and after treatmeant while the
result of measurement of intervention group and control group got p value: 0,004 meaning there was a significant
difference between intervention group and control group. There was an influence of SPEOS method to breast milk
production on postcesarean mother at RSUD dr kanujoso djatiwibowo Balikpapan city in the year of 2021

Keywords: SPEOS method, breast milk production, cesarean section


1. PENDAHULUAN
Angka Kematian Bayi (AKB) di Daerah dr kanujoso djatiwibowo
Indonesia masih tergolong tinggi. Survey Balikpapan Ketidakefektifan ini
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) disebabkan oleh faktor banyaknya ibu
menyebutkan bahwa di tahun 2012 melahirkan dengan jalan operasi. Data
jumlah Angka Kematian Bayi mencapai yang di dapat dari Rumah Sakit Umum
32 per 1000 kelahiran hidup. Faktor Daerah kota balikpapan sejak bulan
penyebab kematian bayi adalah Januari 2020 sampai dengan Desember
kurangnya pemberian ASI terhadap bayi. 2020 tercatat sebanyak 1184 ibu
Ibu cenderung memberikan susu formula melahirkan dengan cara seksio sesarea
kepada bayi disebabkan oleh faktor dan sebanyak 40 % produksi ASI tidak
produksi ASI kurang. Keadaan semacam lancar. Penyebab produksi ASI kurang
ini jika tidak ditanggulangi akan diantaranya faktor fisiologis dan faktor
berdampak pada kesehatan bayi, bayi psikologis dari ibu. Keadaan semacam ini
yang tidak diberi ASI rentan terkena jika tidak ditanggulangi akan berdampak
infeksi atau jatuh sakit dibandingkan pada kesehatan bayi, bayi yang tidak
dengan anak yang diberi ASI. Rendahnya diberi ASI rentan terkena infeksi atau
pengetahuan ibu menyusui tentang jatuh sakit dibandingkan dengan bayi
pentingnya pemberian ASI Eksklusif di yang diberi ASI. Metode yang dapat
Jawa Tengah masih tergolong rendah. digunakan untuk meningkatkan
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di produktivitas ASI pada ibu sangat
Kalimantan Timur pada tahun 2010 beragam. Salah satu metode yang masih
hanya sekitar 488.495 hanya 181.600 jarang digunakan untuk merangsang
bayi. Pemberian ASI eksklusif di Kota produktivitas ASI yaitu metode SPEOS.
balikpapan tahun 2020 sebesar 52,01% Metode SPEOS adalah penggabungan
atau sebanyak 323 bayi dari seluruh bayi dari stimulasi pijat endorphin, pijat
0-6 bulan. Presentase tahun 2020 oksitosin, dan sugestif, dan konsep dari
mengalami penurunan dibanding metode SPEOS ini adalah seorang ibu
presentase tahun 2019. Kurangnya yang menyusui tidak hanya dipandang
pemberian ASI oleh ibu terhadap bayi atau dibantu dari aspek fisik saja tetapi
juga terjadi di Rumah Sakit Umum proses adaptasi psikologis juga menjadi
kajian. Selain ibu mendapat kenyamanan Metode SPEOS sangat jarang digunakan
saat proses pemijatan berlangsung, ibu dan mayoritas masyarakat belum
juga ditumbuhkan keyakinan atau mengetahui keefektifannya serta belum
tersugesti bahwa ASI ibu akan keluar diteliti, sehingga peneliti tertarik untuk
dengan mudah. Salah satu cara untuk meneliti tentang Pengaruh Metode
memperlancar proses laktasi guna SPEOS Terhadap Produksi ASI pada Ibu
mendukung proses pemberian ASI Post Seksio Sesarea.
Eksklusif dapat dilakukan dengan cara 2. METODE
menggabungkan stimulasi pijat Jenis penelitian ini merupakan
endorphin, pijat oksitosin, dan pemberian penelitian deskriptif kuantitatif dengan
sugestif. Pijat endorphin dapat desain eksperimen semu (quasi
merangsang pengeluaran hormon eksperimen). Rancangan penelitian ini
endorphin dan dapat merangsang menggunakan pre test-post tes control
munculnya reflek prolaktin dan oksitosin group design yaitu jenis penelitian ini
sehingga meningkatkan volume bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengeluaran produksi ASI. Pijat oksitosin yang timbul, sebagai akibat dari adanya
juga membantu untuk merangsang perlakuan tertentu. Hasil dari perlakuan
hormon oksitosin dan pemijatan ini tersebut diharapkan terjadi perubahan
dilakukan di daerah tulang belakang tersebut dibandingkan dan keduanya
leher, punggung, atau sepanjang tulang diukur sebelum dan sesudah dilakukan
belakang sampai tulang kosta kelima intervensi.
sampai keenam. Teknik sugestif 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan untuk mempersiapkan agar 3.1 Karateristik Responden Berdasarkan
ASI bisa mengalir dengan lancar dan tabel 1 didapatkan hasil bahwa usia
memenuhi kebutuhan bayi sejak hari responden yang paling banyak adalah
pertama lahir. Penggabungan dari ketiga usia 20-35 tahun dengan jumlah 13
teknik tersebut disebut metode “SPEOS”. responden (68,4%) pada kelompok
Metode SPEOS berpengaruh pada intervensi dan 16 responden (84,2%)
peningkatan produksi ASI. Ibu post pada kelompok kontrol. Karateristik
seksio sesarea yang diberikan pijat responden berdasarkan pekerjaan paling
oksitosin produksi ASInya lancer. banyak adalah tidak bekerja dengan
jumlah 13 responden (68,4%) pada Rendah
kelompok intervensi dan 16 responden b.Pendidikan 7 36,8 10 52,6
(84,2%) pada kelompok kontrol. Tinggi
Karateristik responden berdasarkan Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil
tingkat pendidikan yang paling banyak bahwa usia responden yang paling
adalah tingkat pendidikan rendah yaitu 12 banyak adalah usia 20-35 tahun dengan
responden (63,2%) pada kelompok jumlah 13 responden (68,4%) pada
intervensi dan tingkat pendidikan paling kelompok intervensi dan 16 responden
tinggi yaitu 10 responden (52,6%) pada (84,2%) pada kelompok kontrol.
kelompok kontrol. Karateristik responden berdasarkan
pekerjaan paling banyak adalah tidak
bekerja dengan jumlah 13 responden
Tabel 1 (68,4%) pada kelompok intervensi dan 16
Karateristik Responden Berdasarkan responden (84,2%) pada kelompok
Usia, Pekerjaan, Pendidikan, dan Uji kontrol. Karateristik responden
Homogenitas berdasarkan tingkat pendidikan yang
Variabel Kelompok Kelompok uji paling banyak adalah tingkat pendidikan
Intervensi Kontrol Homog rendah yaitu 12 responden (63,2%) pada
enitas kelompok intervensi dan tingkat
n % N % pendidikan paling tinggi yaitu 10
Usia 0,293 responden (52,6%) pada kelompok
a.< 20 tahun 2 10,5 1 5,3 kontrol. Uji homogenitas berdasarkan
b.20 – 35 13 68,4 16 84,2 usia, pekerjaan, dan pendidikan dapat
tahun disimpulkan bahwa responden
c.>35tahun 4 21,1 2 10,5 mempunyai varian yang sama atau
Pekerjaan 0,252 homogen. Artinya tidak ada perbedaan
a.Bekerja 6 31,6 3 15,8 berdasarkan usia, pekerjaan, dan
b.Tidak 13 68,4 16 84,2 pendidikan.
Bekerja 3.2. Perbedaan Produksi ASI Sebelum dan
Pendidikan 0,297 Setelah Diberikan Metode SPEOS
a.Pendidikan 12 63,2 9 47,4
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil
bahwa terdapat 4 responden (21,1%) bahwa jumlah keseluruhan pada
produksi ASI sangat kurang, sedangkan kelompok intervensi produksi ASI dalam
setelah dilakukan metode SPEOS dapat kategori cukup, sedangkan pada
dilihat bahwa 100% kelompok yang kelompok kontrol jumlah terbanyak
mendapatkan intervensi produksi ASI adalah dalam kategori kurang yaitu
dalam kategori cukup. P value adalah sebanyak 11 responden (57,9%). Hasil p
0,000, hal ini berarti p < 0,005 yang value 0,004 yang menunjukkan bahwa p
menunjukkan bahwa ada perbedaan value lebih kecil dari nilai signifikansi
produksi ASI yang signifikan sebelum 0,05. Artinya bahwa ada perbedaan
dan setelah dilakukan metode SPEOS produksi ASI ibu post seksio sesarea
pada kelompok intervensi. antara kelompok intervensi dan kelompok
Tabel 2 kontrol.
Produksi Sebelum Sesudah P Value Hasil uji Paired T- Test didapatkan
ASI produksi ASI sebelum dilakukan metode
n % n % SPEOS terbanyak adalah kategori sangat
Cukup 6 31,6 19 100 kurang yaitu dengan jumlah 9 responden
Kurang 9 47,4 0 0 0,000 (47,4%) pada kelompok intervensi dan 12
Sangat 4 21,1 0 0 responden (63,2%) pada kelompok
Kurang kontrol
3.4 Perbedaan produksi ASI ibu post
seksio sesarea pada kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol

sedangkan setelah dilakukan tindakan value < 0,005 ) maka Ho ditolak,


metode SPEOS semuanya produksi ASI sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pada kategori cukup pada kelompok pengaruh metode SPEOS terhadap
intervensi sedangkan, pada kelompok produksi ASI ibu post seksio sesarea di
kontrol dalam kaetgori kurang dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr kanujoso
jumlah 11 responden (57,9%). Hasil uji djatiwibowo kota balikpapan. Hasil uji
statistik didapatkan p value 0,000 (p Independent T- Test digunakan untuk
mengetahui perbedaan antara kelompok tidak dapat dilakukan oleh ibu akan
intervensi dan kelompok kontrol menyebabkan proses menyusu tertunda.
didapatkan hasil bahwa p value 0,004 (p Sugestif / afirmasi positif dilakukan
< 0,05) yang artinya bahwa Ho ditolak untuk mempersiapkan agar ASI bisa
Ha diterima, artinya terdapat perbedaan mengalir dengan lancar dan memenuhi
produksi ASI pada kelompok intervensi kebutuhan bayi sejak hari pertamanya
dan kelompok kontrol. Metode SPEOS lahir di dunia. Tujuan dari metode
merupakan penggabungan antara SPEOS adalah untuk membantu ibu nifas
stimulasi pijat endhorpin, pijat oksitosin, (menyusui) memperlancar pengeluaran
dan sugestif. Penelitian tentang ASI. Metode SPEOS lebih efektif untuk
Endhorphin Massage yang awalnya ibu nifas dengan masalah pengeluaran
ditemukan nyeri berat sekali tidak ASI dengan p value 0,000 (p < 0,05) yang
ditemukan lagi. Endorphin adalah salah artinya ada pengaruh metode SPEOS
satu bahan kimia otak yang dikenal terhadap produksi ASI.
sebagai neurotransmitter yang berfungsi 4. KESIMPULAN
untuk mengirimkan sinyal-sinyal listrik Metode SPEOS sangat efektif untuk
dalam sistem saraf. Endorphin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu
mengurangi atau meringankan rasa sakit post seksio sesarea. Hasil analisis statistic
pada ibu yang akan melahirkan. menunjukkan bahwa tidak ada terhadap
Diciptakanlah endorphin massage yang produksiASI pada kelompok kontrol atau
merupakan teknik sentuhan pemijatan kelompok intervensi.
ringan yang dapat menormalkan denyut REFERENSI
jantung dan tekanan darah, serta [1] Albertina, M, Melly, & Rahmawati,
meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh S. (2015). Hubungan Pijat Dengan
ibu hamil dengan memicu perasaan Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Post
nyaman melalui permukaan kulit. Pijat Partum Seksio Sesarea Hari Ke 2-3.
oksitosin juga mempengaruhi produksi Jurnal Husada Mahakam, Vol. 3, No.9,
ASI. Hal ini juga sesuai dengan teori, Mei 2015. hh 452- 521.
pijat oksitosin ini dilakukan untuk [2] Andriani, D. (2012). Faktor- Faktor
merangsang reflek oksitosin. Menyusui Yang Mempengaruhi Tindakan Seksio
dini di jam-jam pertama kelahiran jika Sesraea Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Dompu Tahun 2010.Skripsi. BPS S Dan B Demak Tahun 2011. Jurnal
Program Stusi Kesehatan Masyarakat Kesehatan, Vol. 2 No. 1, hh.90-96.
Universitas Indonesia.Depok Kekhususan [8] Bobak I. M. (2005). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas Universitas Keperawatan Maternitas. Edisi 4.
Indonesia.Depok. Akarta : EGC.
[3] Apriany, D. (2010). Pengaruh Terapi [9] Bote.(2009). ASI dan Laktasi . 2
Music Terhadap Mual Muntah Akibat Maret 2013.Betofilia.com.
Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah [10] B Budiati, T, Setyowati & Helena,
Yang Menderita Kanker di RSUP Dr. N. (2010). Peningkatan Produksi ASI Ibu
Hasan Sadikin Bandung. Tesis. Program Nifas Seksio sesarea Melalui Pemberian
Megister Ilmu Keperawatan Universitas Paket “ Sukses ASI “. Jurnal
Indonesia. Depok. Keperawatan Indonesia, Vol. 13 No 2,
[4] Aprilina, H. D dan S. Suparti. (2016). Juli 2010.hh.59-66.
Kombinasi Breast Care Dan Teknik [11] Hasniah. (2015). Pengaruh teknik
Marmet Terhadap Produksi ASI Post Cloe Marmet Pada Putting Susu Datar
Seksio Caesarea Di Ruang Flamboyan Terhadap Kepuasan Bayi Menyusui pada
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Ibu Post Partum Di Puskesmas Plus Bara
Purwokerto. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Baraya Makassar Tahun 2015. Tesis.
Kesehatan, Vol. 14, No 2, Agustus 2016, Program Pasca Sarjana Megister
hh.1-9. Kebidanan Universitas
[5] Arikunto, S. (2010). Prosedur Hasanuddin.Makasar.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, [12] Hiyana, C dan Susiyanti. (2015).
Jakarta: RinekaCipta. Pengaruh Metode Stimulasi Pijat
[6] Armini N. W. (2016). Endorphin, Oksitosin, dan Sugestif
Hypnobreastfeeding Awali Suksesnya (SPEOS) Terhadap Produksi ASI Pada
ASI Eksklusif. Jurnal Skala Husada. Vol. Ibu Nifas. Jurnal Kebidanan.
13, No. 13, April. hh: 21-29. [13] Indriyani. D. (2006). Pengaruh
[7] Azizah, I. N, Medyawati, M. N, & Menyusui ASI Dini dan Teratur Terhadap
Novita, N. A. (2011).Pengaruh Endorphin Produksi ASI pada Ibu Post Seksio
Massage Terhadap Intensitas Nyeri Kala Sesarea di RSUD dr. Soebandi Jember
I Persalinan Normal Ibu Primipara Di
dan dr. H Koesnadi Bondowoso. Tesis. [19] Prawirohardjo, S (2010). Ilmu
FIK- UI. Depok. Kebidanan. Edisi 4 : Cetakan 3, yayasan
[14] Jiwantoro, Yudha Anggit. (2016). Bina pustaka sarwono Prawirohardjo,
Modul Riset Keperawatan dan Aplikasi Jakarta. [20] Raudotul, A. & Surtiningsih.
SPSS. Jakarta : STIKES (2009). Efektifitas Tehnik Counter
PERTAMEDIKA. Pressure Dan Endorphin Massage
[15] Mardiyaningsih, E. (2010). Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Pada
Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet Ibu Bersalin Di RSUD Ajibarang. Jurnal
Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Kesehatan.
ASI Pada Ibu Post Seksio Sesarea Di [21] Roesli, U.& Yohwi E (2009).
Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah Manajemen Laktasi. Jakarta ; IDAI
Tahun 2010. Tesis. Program Magister [22] Sarwinanti. (2014). Terapi Pijat
Ilmu Keperawatan Oksitosin Meningkatkan Produksi ASI
[16] Mas’adah. (2010). Teknik Pada Ibu Post Partum. Jurnal Kebidanan
Meningkatkan Dan Memperlancar dan Keperawatan Vol.10, No. 1, Juni
Produksi ASI Pada Ibu Post Seksio 2014. hh.47–53.
Caesarea. Dikutip dari : http:// poltekkes- [23] Sastroasmoro, Sudigdo. (2011).
mataram. ac. id/cp/wp content/ uploads/ Dasar-dasar Metodologi
2015/ 08/ siap - terbit– prima- masadah. PenelitianKlinis.Jakarta [24] Suherni,
pdf%2B. Dilihat pada 4 Januari 2017 dkk. (2007). Perawatan Masa
(09.44). Dilihat pada 4 Januari 2017 Nifas.Yogyakarta : Fitramaya.
(09.44). [25] Sukmaningtyas, W dan P. Anita.
[17] Mongan, M. (2009). HypnoBirthing (2016). Efektifitas Endhorphine Massage
Metode Melahirkan Secara Aman, Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Mudah dan Nyaman. Jakarta: PT. Buana bersalin Primipara.Jurnal Ilmiah
Ilmu Populer. Kebidanan Vol. 7, No. 1, Juni
[18] N ovianti, R. (2009). Menusui itu 2016.hh.53-62.
indah : cara dahsyat memberikan ASI [26] Wattimena, & Yesiana D. W.
untuk bayi sehat dan cerdas. (2012). Manajemen Laktasi dan
Yogyakarta :Octopus. Kesejahteraan Ibu Menyusui. Jurnal
Psikologi. Vol. 42, No. 3, Desember Epidemiologi Program Pasca Sarjana
2015. hh : 231-242. Universitas Diponegoro. Semarang
[27] Widayanti, W. (2014). Efektivitas [28] Yunitasari, E dan Nurul, A. (2012).
Metode “SPEOS” (Stimulasi Pijat Hubungan Dukungan Suami Dengan
Endhorphin, Oksitosin Dan Sugestif Produksi ASI Pada Ibu Post
Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Partum.Dikutip dari
Nifas. Tesis .Program Studi Magister :http://journal.unair.ac.id. Dilihat pada 25
Januari 2017 (23.59).

Anda mungkin juga menyukai