Anda di halaman 1dari 12

Patofisiologi Peradangan

pada Sistem Kardiovaskular


dan Asuhan Keperawatan
pada Anak: Rheumatic
Heart Disease (RHD)
Ns. Nur Eni Lestari, M.Kep., Sp.Kep.An
Penyakit Jantung Rematik (PJR) / Rheumatic
Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi
dimana terjadi kerusakan pada katup
jantung yang bisa berupa penyempitan atau
kebocoran, terutama katup mitral (stenosis
katup mitral) sebagai akibat adanya gejala
sisa dari Demam Rematik (DR).
Demam rematik adalah penyakit
peradangan (inflamasi) yang dapat timbul
sebagai komplikasi dari infeksi pada
tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati
atau tidak ditangani dengan baik.
Peradangan kemudian dapat terjadi pada
sendi, jantung, otak dan kulit.
Jika peradangan terjadi pada jantung inilah
yang disebut dengan Penyakit Jantung
Reumatik.
Jika sampai terjadi Penyakit Jantung
Reumatik, akan terjadi cacat permanen
pada jantung, terutama pada bagian
katup jantung, tetapi dapat juga pada
otot jantung itu sendiri.
Ini tidak dapat disembuhkan dengan
pemberian obat.
Terutama jika yang terkena adalah
bagian katup jantung, katup ini tidak
lagi membuka dan menutup dengan
baik, sehingga dapat terjadi perubahan
pada aliran darah.
Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan
jantung akan menetap – seperti cepat lelah,
sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung
yang cepat – dan dapat mempengaruhi
kehidupan seseorang.
Jika sampai kerusakan jantung itu sangat
parah, tidak menutup kemungkinan terjadi
gagal jantung – keadaan di mana jantung
tidak lagi mampu memompa darah ke
seluruh tubuh sesuai kebutuhan – yang
dapat berakibat kematian.
PREVALENSI
Demam reumatik paling
sering terjadi pada usia 5
sampai 15 tahun dan sangat
jarang terjadi pada usia di
bawah 5 atau di atas 15
tahun, apalagi pada orang
dewasa.
PENYEBAB
Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal
Genetik
Demam Reumatik dapat berawal dari infeksi
tenggorokan. Infeksi tenggorokan ini seringkali terjadi
akibat bakteri streptokokus grup A. Pada semua orang,
infeksi seperti ini akan menimbulkan reaksi imun atau
reaksi kekebalan tubuh untuk melawan bakteri ini.
Pada orang-orang yang ”berbakat”, reaksi imun ini tidak
hanya akan membantai si bakteri streptokokus, tetapi
juga akan menyerang tubuh sendiri. Terutama pada
bagian-bagian tubuh tertentu, seperti sendi, jantung,
kulit dan otak, sehingga timbul reaksi inflamasi atau
peradangan.
Manifestasi Klinis
Demam
Radang tenggorokan --> nyeri dan batuk
Pembesaran kelenjar getah bening di leher
Peradangan pada sendi (sendi-sendi besar, terutama pada lutut, siku,
pergelangan tangan dan pergelangan kaki,
akan membengkak, tampak kemerahan,
terasa hangat)

Jika penyakit ini mempengaruhi otak, akan


terjadi gejala chorea
Jika sampai jantung akan sesak nafas, jantung
berdebar-debar, detak jantung yang cepat, nyeri
dada, dan cepat lelah.
Modifikasi Kriteria Jones (American Heart Association)

KRITERIA MAYOR KRITERIA MINOR


Karditis Atralgia
Poliartritis migratori Demam
Nodul subkutan Peningkatan LED atau
Eritema marginatum protein C-reaktif
Korea Sydenham Interval PR memanjang
PENGKAJIAN
Kaji riwayat penyakit dan keluhan utama: perhatikan demam dan
nyeri sendi.
Kaji nyeri tenggorok selama 2-3 minggu terakhir.
Kaji riwayat demam rematik masa lalu.
Observasi adanya korea Sydenham
Inspeksi kulit: ruam klasik, eritema marginatum, ruam merah
makulopapular dengan bagian tengah bersih dan pinggir menebal.
Auskultasi jantung: bising.
Palpasi permukaan pergelangan tangan, siku dan lutut untuk
merasakan nodul subkutan yang tegas dan tidak nyeri.
Catat perpanjangan interval PR dan karditis pada
elektrokardiogram
Periksa kultur tenggorok dan antibodi streptokokus
Intervensi Keperawatan
Pastikan kepatuhan terhadap rangkaian akut antibiotik dan
profilaksis.
Fasilitasi anak untuk mengungkapkan rasa frustasi terkait
gejala korea.
Berikan dukungan dalam mengatasi pergerakan abnormal.
Edukasi anak dan keluarga bahwa gerakan kejut korea
terjadi secara mendadak dan akan menghilang meskipun
berlangsung beberapa bulan.
Jika diperlukan kolaborasi agens neuroleptik seperti
haloperidol.
Kolaborasi kortikosteroid atau agens anti inflamasi non
steroid.
Kolaborasi tindakan pembedahan
THANK YOU.

Anda mungkin juga menyukai