Anda di halaman 1dari 14

Epilepsi

Keperawatan Medikal Bedah III


Oleh KelompoK 6

Anggota :
Riana Paramitha 09190000095
Aulia Hikmah 09190000064
Siti Rahma 09190000080
Dicky Rachman 09190000103
Ditha Dewi Fitria 09190000094
Ayunita Pratiwi 09190000038
Lutfia Karimah 09190000109
Ahmad Wahid 09190000070
Pryna Choeriyah 09190000088
Galih Pangestu 09190000180
Outline

1. Latar Belakang
2. Definisi Epilepsi
3. Etiologi Epilepsi
4. Gejala Klinis Epilepsi
5. Patofisiologi
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Tatalaksana Medis & Keperawatan
8. Teori Asuhan Keperawatan Pada Pasien Epilepsi
Latar Belakang

What is Epilepsi?
Epilepsi merupakan gangguan neurologi kronik yang sering terjadi dan dikarakteristikan sebagai
kejang. Kejang epilepsi dihasilkan dariaktivitas neuronal di otak yang abnormal, terus menerus
dan berlebihan.
Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan kognitif dalam epilepsi, termasuk diantaranya
adalah etiologi kejang, lesi otak yang berkaitan dengan onset epilepsi, tipe kejang, usia saat onset
epilepsi, frekuensi kejang, durasi dan keparahan kejang, disfungsi fisiologis intraiktal dan
interiktal, kerusakan struktur otak yang disebabkan kejang berulang, faktor keturunan, faktor
psikososial, gejala sisa akibat terapi epilepsi termasuk akibat penggunaan OAE dan karena bedah
epilepsi. Keseluruhan faktor tersebut memberikan kontribusi dalam deficit kognitif.
Definisi

Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat


akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal. Hal itu
menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak
biasa, hingga hilang kesadaran.
Etiologi

Registered nurses
in the USA

Epilepsi idiopatik Epilepsi simptomatik


Cedera kepala, Stroke, Tumor otak, infeksi,
Penyebab pastinya tidak dapat contohnya meningitis atau ensefalitis, Cedera
ditemukan Tidak dapat dipastikan atau kerusakan otak saat masih di dalam
bagaimana epilepsi bermula atau kandungan, akibat infeksi atau nutrisi yang
berlanjut pada kasus ini, karena tidak buruk pada saat kehamilan, Gangguan
perkembangan, contohnya penyakit autisme dan
ditemukan kelainan yang dapat
neurofibromatosis, Kelainan genetik.
menyebabkan epilepsi.
Gejala Klinis
Gangguan otak dengan berbagai gejala klinis, disebabkan
oleh lepasnya muatan listrik dari neuron-neuron otak secara
berlebihan dan berkala, reversibel dengan berbagai etiologi.
Aktifitas kejang dapat terlokalisasi pada area khusus di otak
atau menyeluruh. Kejang fokal dapat meluas menjadi kejang
umum. Mekanisme terjadinya epilepsi ditandai dengan
gangguan paroksimal akibat penghambatan neuron yang
tidak normal atau ketidakseimbangan antara
neurotransmiter eksitatori dan inhibitori.
Patofisiologi

Epilepsi secara sederhana merupakan manifestasi klinik dari pelepasan yang berlebihan dan
tidak normal dari sel neuron diotak. Seiring dengan kemajuan teknologi diagnosis penyebab
epilepsi semakin jelas diketahui. Perubahan yang umumnya ditemukan dari ahsil CT-scan
adanya atrofi, klasifikasi, dan malformasi.

Epilepsi memiliki lesi yang jelas atau biasa disebut lesi epileptogenik yang merupakan
penyebab utama terjadinya suatu epilepsi.
Lesi epileptogenik bisa timbul dalam berbagai macam bentuk seperti zona yang
tanpa sel neuron, gliosis ( bekas luka ), ataupun kehilangan jaringan-jaringan yang lain seperti
malformasi vaskuler dan tumor otak.
Pemeriksaan Penunjang

CT Scan
Elektroensefalografi
(EGG) 01 02

MRI
03
Tatalaksana Tatalaksana
medis keperawatan
1. Terapi medikamentosa adalah terapi lini
Serangan kejang umumnya pertama yang dipilih dalam menangani
berlangsung singkat dan berhenti penderita epilepsi yang baru terdiagnosa.
sendiri. Pengelolaan pertama untuk Monoterapi lebih dipilih ketika mengobati
serangan kejang dapat diberikan pasien epilepsi, memberikan keberhasilan
yang sama dan tolerabilitas yang unggul
diazepam per rektal dengan dosis 5
dibandingkan politerapi.
mg bila berat badan anak < 10 kg
atau 10 mg bila berat badan anak > 2. Terapi bedah epilepsi adalah mengendalikan
10 kg. Jika kejang masih belum kejang dan meningkatkan kualitas hidup
berhenti, dapat diulang setelah pasien epilepsi yang refrakter. Terapi bedah
selang waktu 5 menit dengan dosis epilepsi dilakukan dengan membuang atau
dan obat yang sama. memisahkan seluruh daerah epileptogenik
tanpa mengakibatkan risiko kerusakan
jaringan otak normal didekatnya
Nursing Infographics
Asuhan
Keperawatan

01 02 03 04 05

Assessment Diagnosis Planning Implementatio Evaluation


n
Teori Asuhan Keperawatan pada Pasien Epilepsi
• Pengkajian  identitas, kondisi umum, keluhan utama dll
• Mengkaji kesadaran pasien  kenalkan diri, dan tanya nama pasien  perhatikan
respon
• Mengkaji dengan metode AVPU apabila terdapat penurunan kesadaran
 Alert (A) : Klien tidak berespon terhadap lingkungan sekelilingnya.
 Velbal (V) : klien tidak berespon terhadap pertanyaan perawat.
 Nyeri (P) : klien tidak berespon terhadap respon nyeri.
 Tidak berespon (U) : klien tidak berespon terhadap stimulus verbal dan nyeri
ketika dicubit dan ditepuk wajahnya

Pemeriksaan Fisik
• Mengkaji ke-efektifan jalan napas  sumbatan jalan napas? & kemungkinan fraktur
cervical ?  pada pasien epilepsi, biasanya pasien mengatupkan gigi sehingga
menghalangi jalan napas
• Kaji eksposure  buka pakaian klien utk pemeriksaan thoraks, adakah cedera tambahan
akibat kejang?
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang akan muncul
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi mucus
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, peningkatan sekresi mucus
3. Ketidakefekifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipoksia
5. Hipertermi berhubungan dengan infeksi mikroorganisme
6. Resiko aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran sekunder terhadap kejang
7. Resiko trauma pada saat serangan berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran dan kejang

Kemungkinan intervensi
1. Monitor TTV
2. Manajemen jalan napas
3. Penghisapan lendir pada jalan napas
4. Monitor pernapasan
5. Manajemen sensasi perifer
6. Perawatan demam
Sumber

RATNA SARI, J. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN


PADA AN “F” DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT EPILEPSI DIRUANGAN
INSTALASI UNIT GAWAT DARURAT (UGD) ANAK RSUP Dr.WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR. Karya Ilm. Akhir 1, 1–147 (2018).

Ratih Kumala Fajar Apsari, Sri Rahardjo, Eko Prayunanto A.N*. MANAJEMEN ANESTESI
PADA EPILEPSI. jurnal komplikasi anestesi. VOLUME 5 NOMOR 2, (2018)

Yuni Kurniawaty, Viskasari Pintoko Kalanjati. MEKANISME GANGGUAN NEUROLOGI


PADA EPILEPSI. Majalah Biomorfologi. Universitas Airlangga. Volume 26 No. 1 (2013)
TERIMAKASIH
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai