Pengertian Cachexia
TUBUH TUMO
Sitokin inflamasi: R Faktor katabolisme
TNFα, IL1β, spesifik tumor:
INFγ, IL-6 PIF, LMF
Supresi
Respon fase akut pusat makan Mobilisasi lipid
Sintesis protein
turun Degradasi
protein
Sindrom
Kaheksia kanker
Suatu hasil penelitian menyatakan bahwa, pemberian nutrisi yang sesuai dapat
meningkatkan respon imun serta membantu untuk mencegah terjadinya cachexia
(Merkadante, 1998, di dalam Holmes, 2010). Konsumsi makanan yang tepat juga dapat
mengurangi efek samping dari terapi kanker yang dijalani pasien, mengurangi fatique
serta meningkatkan kemampuan aktivitas fisik pasien (Dimeo et al., 1997 di
dalamHolmes, 2010).
Pemberian nutrisi melibatkan pemberian intake oral yang maksimal dengan
memperhatikan tipe, jumlah dan waktu pemberian makan. Intake yang diberikan
haruslah sesuai dengan kebutuhan pasien dengan memperhatikan keseimbangan diet
pasien. Makanan sebaiknya mengandung protein yang tinggi seperti daging, telur
dan ikan serta daily product, seperti susu, keju dan soya ( Holmes, 2010).
Oral suplement dapat membantu diet pasien jika intake makanan itu tidak adekuat
(Dardai, 2009, di dalam Holmes, 2010). Suplemen nutrisi ini sangat berguna sekali bagi
mereka yang dapat makan tetapi membutuhkan peningkatan protein dan energi yang
tinggi. Suplemen seharusnya diberikan diantara waktu makan untuk mengurangi efek
terhadap nafsu makan pasien.
2. Penggunaan artifisial nutrition
Artifisial nutrisi tidak dapat mengkoreksi cachexia pada kanker stadium lanjut,
tetapi berguna untuk mencegah terjadinya gangguan nutrisi yang lebih parah sehingga
dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan status psikologi pasien (Bozetti et al.,
1999; Bruera & Sweeney, 2000, di dalam Holmes, 2011).
Penggunaan nutrisi artifisial dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui
pemberian nutrisi enteral dan pemberian nutrisi parenteral. Nutrisi enteral merupakan
pilihan yang disarankan ketika fungsi saluran gastrointestinal bagus sedangkan
pemasukan makanan secara oral tidak adekuat. Nutrisi enteral mempunyai kelebihan
dapat menurunkan komplikasi infeksi jika dibandingkan nutrisi parenteral serta
diasosiasikan dengan penampakan klinik yang lebih bagus, kualitas hidup yang
lebih bagus dan biaya yang lebih rendah (Mercadante, 1998, di dalam Holmes, 2010).
Nutrisi enteral seharusnya diberikan dengan volume yang rendah dan meningkat
secara perlahan-lahan tergantung toleransi pasien. Cara pemberiannya dapat melalui
bolus, gravity drip feeding dan pump kontrol feeding. Pemberian melalui bolus
digunakan ketika pasien hanya bisa tidur dan tidak ingin makan melalui selang.
Penggunaan cara ini mempunyai keuntungan dapat menstimulasi pasien makan secara
normal serta memfasilitasi pergerakan pasien. Namun efek sampingnya dapat
menyebabkan nausea, diare, kram perut dan muntah. Bagi pasien dengan usia lanjut
pemberian nutrisi enteral sebaiknya menggunakan pump control feeding karena pasien
dengan usia lanjut beresiko terjadinya aspirasi.
3. Andreyev, H., Norma, A., Oates, J., & Cunningham, D., (1998). Why do patients with
weight loss have a worse outcome when undergoing chemotherapy for gastrointestinal
malignancies? European Journal of Cancer. 34, 503-509
4. Argilés JM, Garcia-Martinez C, Llovera M, López-Soriano FJ. The role of cytokines in muscle
wasting: its relation with cancer cachexia. Med Res Rev 1992;12:637-52.
5. Argilés JM, Alvarez B, López-Soriano FJ. The metabolic basis of cancer cachexia. Med Res
Rev 1997;17:477-98.
6. de Blaauw I, Deutz NEP, von Meyenfeldt MF. Metabolic changes in cancer cachexia—first of
two parts. Clin Nutr 1997;16:169–76.
7. de Blaauw I, Deutz NEP, von Meyenfeldt MF. Metabolic changes of cancer cachexia—second
of two parts. Clin Nutr 1997;16:223–8.
8. Tisdale MJ. Cachexia in cancer patients. Nat Rev Cancer 2002; 2:862–71.
9. Wood JR, Cammileri M, Low PA, Malagelada J-R. Brainstem tumor presenting as an upper
gut motility disorder. Gastroenterology 1985;89:1411-14.
11. Slaviero KA, Read JA, Clarke SJ, Rivory LP. Baseline nutritional assessment in advanced
cancer patients receiving palliative chemotherapy. Nutr Cancer 2003; 46:148–57.
12. Grimble RF. Nutritional therapy for cancer cachexia. Gut 2003; 52:1391–2.
13. Gordon JN, Green SR, Goggin PM. Cancer cachexia. Q J Med 2005; 98:779–788.
14. Arends J, Bodoky G, Bozzettic F, Fearond K, et al. ESPEN Guidelines on Enteral Nutrition:
Non-surgical oncology. Clinical Nutrition 2006;25:245–259.