Oleh Kelompok 2:
Dosen pengampu :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Keperawatan yang diberikan kepada kami. Pembuatan makalah ini tidak akan
untuk itu kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila banyak kesalahan penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
D. Manfaat ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Struktur Organisasi..........................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakan oleh tenaga kerja yang
dalam hal ini tenaga kerja menjadi syarat utama dalam mengoprasikan
sangat penting dan bahkan proses prerkrutan tenga kerja yang tidak tepat akan
pelatihan,job description yang jelas,sistem upah atau gajih yang tepat, adanya
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukan. Rekrutmen adalah suatu proses untuk
mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga
kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam
tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
(MenurutA.F.Stoner)
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
struktur informal tidak direncanakan dan sering kali tidak dipublikasikan (Hein,
1998).
dan fungsi ditetapkan serta diatur secara sistematis, orang yang berbeda memiliki
tanggung gugat yang tidak jelas atau bergeser. Orang perlu mengetahui bahwa
organisasi staf. Mereka yang memiliki kewenangan staff dapat disebut sebagai
organisasi staf. Kedua jenis struktur organisasi ini sering ditemukan dalam
fasilitas layanan kesehatan yang besar dan biasanya serupa dengan rancangan asli
Karena sebagian besar orang mengenal struktur ini, hanya sedikit kesulitan
secara cepat untuk memperbaiki kesulitan suatu situasi. Masalah lain dalam
posisi garis didefinisikasn dengan jelas, keluar dari rantai komando untuk
proyek dalam organisasi garis formal. Struktur ad hoc adalah sarana mengatasi
ad hoc menggunakan pendekatan tim atau tugas proyek dan biasanya dibubarkan
induk.
Struktur organisasi matriks dirancang untuk berfokus pada produk dan
menghasilkan produk, dan produk adalah hasil akhir fungsi. Sebagai contoh,
hasil ahir yang memuaskan dari masalah klien adalah produk, dan semua
tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan hasil akhir adalah fungsi (Brooks,
1995).
wakil direktur layanan ibu dan wanita (manajer produk) dan wakil direktur
yang lebih sedikit dan beberapa tingkat hierarki, struktur matriks dapat
lambat dilakukan karena perlunya berbagai informasi, dan hal itu dapat
menimbulkan kebingungan dan rasa frustasi bagi para pekerja karena rancangan
besar untuk mengatasi sedikitnya jumlah perawat, yang merupakan hal yang
umum terjadi pada organisais birokratik besar tradisional. Garis layanan, kadang
kala disebut organisasi berpusat pada asuhan, berskala lebih kecil daripada sistem
birokratik besar. Misalnya, dalam rancangan organisasi ini, keseluruhan tujuan
ditentukan oleh organisasi yang lebih besar, tetapi garis layanan mengambil
al.,2001).
Rencana yang telah kita susun sedemikian rupa tidak akan ada artinya jika
satuansatuan kerja yang merupakan bagian dari organisasi. Mau tidak mau
yang tepat dengan unit lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal yang
yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-tugas
kebutuhan tenaga harus tepat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal
yang kalah tidak penting berkaitan dengan tempat dan tugas dari masing-
apa ini juga dapat dijadikan dasar unutuk melakukan rekrutmen individu-
harmonis dan tidak sampai terjadi tumpang tindih kegiatan, struktur harus
Interaksi antar inidividu menjadi salah satu kunci yang menentukan lancar
dapat terjadi pada level yang sama, sebagai contoh antarkepala ruangan,
antara perawat dan tim kesehatan yang lain (dokter, fisioterapis, ahli gizi,
pasien.
2. Tipe-tipe organisasi
Orang yang duduk dalam satuan organisasi staf adalah individu ahli
organisasi staf. Pada bentuk organisasi ini, staf tidak hanya diplot
membantu pelaksanaannya.
batas-batas wewenangnya.
pasien. Berikut akan dijelaskan secara rinci tugas pokok dan fungsi
primer.
di ruang perawatan.
diagnosis keperawatan.
perawat lain dengan tenaga kesehatan yang lain atau rencana yang
telah dibuat.
perawat
f) Perawat primer melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah
dicapai.
penyuluhan).
Menurut Asmuji (2012), tugas pokok dan fungsi kepala ruang pada
metode primer tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada metode
berikut :
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
tahunan).
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
Memimpin operan.
Mengatur pendelegasian.
Melakukan supervisi.
Fungsi Pengendalian
b) Compensatory Rewand
c) Hubungan professional
ada salah satu tugas yang harus dijalankan oleh kepala ruang
Kelebihan Kelemahan
1. Akuntabilitas Dibutuhkan perawat yang benar-benar
2. Otonomi mempunyai pengalaman, pengetahuan,
3. Advokasi sikap, kemampuan (skill) yang mumpuni.
4. Kontinuitas
5. Komprehensif
6. Komunikasi
7. Koordinasi
8. Kolaborasi
9. Komitmen
10.Kepuasan pasien
11.Kepuasan perawta
12.Kepuasan dokter
13.Kepuasan rumah sakit
14.Penghargaan
15.Kesempatan untuk
mengembangkan diri
sebagai berikut :
yang berisi jadwal dinas (shift pagi, siang, dan malam), perawat
yang liburdan perawat yang cuti. Dafta dinas ini biasanya dibuat
untuk kurun waktu dinas selama satu bulan. Pembuat daftar dinas
terhadap pasien yang ada dalam ruangan. Daftar pasien berisi nama
seorang perawat profesional yang sering disebut “ketua tim”. Selain itu,
TIM I TIM I
Ketua Tim Ketua Tim
Anggota Anggota
Tim Tim
Pasien Pasien
efisien, tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi harus jelas dan
berikut :
1. Kepala ruangan
a) Pendekatan manajemen
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
Memimpin operan
Mengatur pendelegasian
Melakukan supervisi
Fungsi Pengendalian
b) Compensatory Rewand
c) Hubungan Profesional
2. Ketua tim
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
Fungsi Pengendalian
b) Compensatory Rewand
c) Hubungan Profesional
b) Asuhan keperawatan
terdapat perbedaan uraian tugas dari kepala ruang, ketua tim, dan
Kelebihan Kelemahan
1.Pelayanan keperawatan yang 1.Kegiatan-kegiatan konferen
komprehensif memerlukan waktu yang
2.Proses keperawatan dapat cukup lama sehingga
diterapkan. kegiatan konferen tidak akan
3.Metode tim memungkinkan dapat dapat dilaksanakan jika
bekerja lebih efektif dan efisien.
dalam kondisi sibuk.
4.Metode tim memungkinkan
untuk dapat bekerja sama antar- 2.Jika jumlah perawat sedikit,
tim.
menyebabkan pre-conference
5.Metode tim memungkinkan
tingginya kepuasan pasien conference mungkin tidak
terhadap pelayanan keperawatan. dapat dilaksanankan. Untuk
6.Metode tim meningkatkan kegiatan conference dan
motivasi dan kepuasan perawat post-conference tim minimal
sebagai pemberi pelayanan terdiri dari dua orang.
keperawatan.
3) Metode fungsional
dan “asuhan melalui orang lain” menjadi frase yang digunakan untuk
Kepala ruangan
Perawat : merawat luka: pengobatan: merawat luka: pengobatan
fungsional sebagai cara hemat biaya dalam meberikan asuhan. Hal ini
tersebut dapat berjalan dengan baik dan masih sangat banyak ditemukan.
keterampilan yang lebih tinggi dan akan jauh lebih ekonomis; namun, hal
ini belum terbukti (Huston, 1996). Sebagian besar pimpinan modern pasti
dan individu adalah hal yang memiliki risiko. Selain itu, keperawatan
keperawatan sebanyak satu atau dua jenis tindakan. Jenis tindakan lainnya
diberikan oleh perawat lainnya. Berdasarkan struktur di atas, tergambar
ada jelas bahwa ada pembagian tugas perawat, yaitu ada perawat yang
ruang yang besar, pihak rumah sakit dapat memodifikasi struktur tersebut
ruang. Selain mengurangi beabn kerja kepala ruang, dengan adanya wakil
pekerjaan.
4) Metode kasus
Kepala Ruangan
Perawat Perawat Perawat Perawat
palin tua. Pada metode ini, perawat mengemban tanggung jawab total
kerja mereka. Pada pergantian abad ke-19, asuhan pasien total umumnya
dan keperawatan untuk kelas atas dan kelas menengah selama masa ini
diberikan di rumah; rumah sakit pada masa itu terutama digunakan untuk
kaum miskin dan sakit keras. Asuhan keperawatan pasien total kadang
Selama masa depresi pada tahun 1930-an, orang tidak lagi mampu
dengan tugas khusus di rumah. Selama masa itu, perawat dan mahasiswa
program asuhan tersebut. Oleh karena itu, jika ada tiga kali pergantian
bentuk asuhan pasien lainnya. Pendukung metode ini membantah hal ini
dapat diselesaikan oleh orang lain yang kurang berlatih sehingga biayanya
5) Metode Modular
lebih efektif.
tanggung jawab paling besar tetap ada pada perawat professional. Perawat
keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat
tim.
Peran perawat kepala ruangan (nurse unit manager) diarahkan
tim.
Keuntungan :
kepuasan pasien.
4. Biaya efektif.
Kerugian :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus,
model fungsional, model tim, model primer, dan model modular. Masing-masing
tugas dan prosedur keperawatan. Metode kasus adalah metode dimana perawat
bertanggung jawab terhadap pasien tertentu yang didasarkan pada rasio satu
perawat untuk satu pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk periode
tertentu.
B. Saran
Setelah mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang Jenis metode
dapat memberikan pelayanan secara optimal terhadap pasien atau klien serta
yang telah kami selesaikan. Semoga bermanfaat. Kritik dan saran senantiasa
DAFTAR PUSTAKA
Sitorus, R, Yulia (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit;