Anda di halaman 1dari 39

LOKMIN 1

MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL ANAK
RSU MAYJEN H.A.THALIB KOTA SUNGAI
PENUH

PEBIMBING AKADEMIK:
PEMBIMBING KLINIK:
Ns. FITRIANOLA REZKIKI, M.
Ns. YANTI NOPITA, M.Kep
Kep
Ns. WIWIT FEBRINA, M. Kep
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
ASIMUDIN SAFITRI
DINALIZA NILA AZRI-
UTAMI TORA
FAHRURROZI SISKA ULI
FEGGI HANDAYANI
NURZARTI TRI WILYA
FITRI YENI NUGRITA
NELLY
PENGUMPULAN DATA DAN
PENGKAJIAN DIRUANGAN
DIMULAI PADA TANGGAL
02 SEPTEMBER 2022 –
06 SEPTEMBER 2022
PROFIL RUANGAN

Ruang Rawat Inap Anak adalah salah satu diantara rungan di RSU Mayjen
H.A Thalib Kota Sungai Penuh yang memberikan pelayanan khusus pada
anak yang sakit. Ruang anak terdapat 7 kamar rawatan dengan jumlah 15
tempat tidur pasien. Dimana rungan rawat inap anak terletak di lantai 2 di
bagian atas rungan persalinan dan bersebelahan dengan ruang rawat inap
perinatalologi. Dan rungan rawat inap ini memiliki berbagai fasilitas yang
memadai dan memiliki tenaga kesehatan yang terampil di bidang khusus
rawat inap anak.
HASIL KAJIAN
UNSUR INPUT

PEMBAHASAN
UNSUR PROSES UNSUR OUTPUT
10 penyakit terbanyak
1 DHF 6 THALASEMIA

2 GEA
7 EPILEPSY

3 KEJANG DEMAM
8 PNEUMONIA

4 FEBRIS
9 TYPOID FEVER

5 VOMITUS 10 ISPA
KETENAGAAN
No NAMA Pelatihan PENDIDIKAN T.M.T
1 Rini Susanty, S.Kep   S1 KEPERAWATAN 01 DESEMBER 2002
2 Reni Mudianti, Amk   DIII KEPERAWATAN 01 JANUARI 2009
3 Ns. Nanda Adi   PROFESI NERS  
Purnama, S.Kep
4 Ns. Friska Wulandari, - PROFESI NERS 01 JUNI 2012
S.Kep
5 Vivi Amelia, Amk - DIII KEPERAWATAN 04 JULI 2007
6 Lola Emisa Fitri, - DIII KEPERAWATAN 01 JANUARI 2019
Amd.Kep
7 Meswanto, Amd.Kep - DIII KEPERAWATAN 22 MEI 2011
8 Titya Fitrah, Amd.Kep - DIII KEPERAWATAN 16 FEBRUARI 2010
9 Putri Agustin, - DIII KEPERAWATAN 24 FEBRUARI 2022
Amd.Kep
10 Ali Rahim, Amd.Kep - DIII KEPERAWATAN  
11 Lara Aftaria, - DIII KEPERAWATAN 10 FEBRUARI 2022
HASIL KAJIAN
UNSUR PROSES

PEMBAHASAN
UNSUR INPUT UNSUR OUTPUT
P Kebutuhan tenaga
PLAN- Observasi : Jumlah
NING perawat di Ruang Rawat Inap
Bangsal Anak sebanyak 11
orang dengan 1 kepala ruan- WAWANCARA : Dari hasil
gan. wawancara kepala ruangan tanggal 03 Sep-
tember 2022 mengatakan bahwa
perhitungan tenaga keperawatan di Ruang
Rawat Inap Bangsal Anak berdasarkan
Analisa : dilihat dari jumlah jumlah perawat yang ada. kepala ruangan
Perawat di Ruang Rawat Inap Bangsal mengatakan jumlah perawat yang ada
cukup dalam memberikan asuhan keper-
Anak perawat sudah cukup memenuhi awatan dengan jumlah pasien yang ada
jumlah perawat yang dibutuhkan diruan-
gan namun metode dan sistemnya belum
tepat.
P Ketersediaan tenaga
PLAN- Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan
NING Tingkat Ketergantungan Tanggal September 2022

Tingkat Ketergantungan
Jumlah pasien Pagi Siang Malam
Pasien

Total 4 Pasien 4 x 0,36 = 1,44 4 x 0,30 = 1,2 4 x 0,2 = 0,8

Parsial 3 Pasien 3 x 0,27= 0,81 3 x 0,15= 0,45 3 x 0,10= 0,3

Minimal 2 Pasien 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14

Jumlah 9 Pasien 2,59 = 3 1,93 = 2 1,24 = 2

Jumlah tenaga perawat 3 perawat 2 perawat 2 perawat


P Ketersediaan tenaga
Observasi : dari observasi yang didapatkan kebu-
PLAN- tuhan tenaga perawat berdasarkan rumus douglas den-
NING gan tingkat ketergantungan pasien yang dihitung pada
tanggal 03 september 2022 didapatkan hasil kebutuhan
tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien sebanyak 7 orang perawat ( shift pagi 3
orang,shift siang 2 orang dan shift malam 2 orang).
Wawancara : Hasil wawancara dengan
Analisis: perawat sudah men- kepala ruangan terdapat ketidaksesuaian
jumlah perawat terhadap ketergantungan
cukupi kebutuhan ruangan, belum
pasien dimana menyatakan bahwa jumlah
optimalnya penggunaan metode, perawat pershift yaitu pada shift pagi
model asuhan keperawatan profes- biasanya 2 orang perawat pelaksana
sional dapat dicoba diterapkan . ditambah 1 orang kepala ruangan, 2 orang
shift siang, dan 2 orang shift malam sesuai
jadwal dinas bulanan yang sudah dibuat
O Struktur organisasi
Kuesioner : Observasi : Dari hasil
observasi diruangan pada
Organiz- berdasarkan diagram di-
tanggal 03 September 2022
atas didapatkan hasil Wawancara :
ing 100% perawat ruangan
bahwa tidak terlihat adanya
struktur organisasi yang pada saat wawancara
menjawab sudah ada struk- terpajang di Ruang Rawat kepada kepala ruangan
tur ruangan Bangsal Anak. Saat diobser- mengatakan sturutuk or-
vasi dan dilihat rencana ganisasi sudah ada tapi
Analisis : terdapat struktur yang baru dibuat, masih dalam tahap penc-
kesenjangan dalam data struktur sudah menggunakan etakan. Namun Kepala
metode tim, dan sebagian Ruangan, dan Perawat
diatas, metode yang di- Pelaksana belum
nama-nama didalam struktur
jalankan saat ini adalah sudah dimutasi keruangan menjalankan tugas
fungsional, struktur yang di- lain atau baru ada pergantian sesuai dengan metode
rancang adalah tim sehingga staf perawat diruang, se- tim, Katim tidak men-
hingga nama-nama pada jalankan tugas sebagai
model yang dilaksanakan struktur tidak sesuai dengan Katim namun langsung
saat ini rancu, perawat ruan- perawat yang ada saat ini. berperan sebagai Per-
gan yang baru juga belum awat Pelaksana atau
diruangan masih men-
memahami metode tim. jalankan metode fung-
O MAKP yang digunakan
Kuesioner :Berdasarkan hasil kuesioner yang
disebarkan kepada seluruh perawat ruangan
Organiz- anak didapatkan hasil sebanyak 100% atau selu-
ruh perawat ruangan mengatakan manajemen
ing asuhan keperawatan profesional (MAKP) yang Analisa : di
digunakan diruangan saat ini adalah metode
Observasi :Berdasarkan fungsional. Ruang Rawat Bangsal
hasil observasi pada tanggal Anak belum
03 September 2022, Perawat
di Ruang Rawat Inap Bangsal
Wawancara :Wawancar menerapkan metode
Anak terdiri dari 1 orang
a: Berdasarkan hasil asuhan keperawatan
wawancara dengan kepala
Kepala Ruangan dan 11 yang optimal. Metode
ruangan pada tanggal 03
orang Perawat Pelaksana.
september 2022 metode yang yang digunakan saat ini
Perawat bekerja sesuai
metode fungsional dan men-
digunakan saat ini diruangan adalah metode
masih metode fungsional dan fungsional, ruangan
jalankan tugasnya sesuai
sempat ingin mencoba metode
dengan perannya masing-
tim tapi belum terlaksana,
anak sangat berpotensi
masing dan sesuai dengan menjalankan metode
Karena seringnya perubahan
kebutuhan pasien. Perawat
ruangan dapat bekerja sama
staff dan perlu pemahaman tim.
ulang tentang metode tim.
dengan baik dengan rekan
A Overan
Observasi : Berdasarkan hasil observasi pada
ACTU- Kuesioner : tanggal 02-03 september 2022 ,Overan diruangan
ATING Berdasarkan hasil kuesioner
yang disebarkan kepada selu-
sudah terlaksanakan dengan metode yang digu-
nakan saat ini adalah SBAR, tapi komuniksi SBAR
ruh perawat ruang anak dida- belum efektif atau optimal, perawat ruangan juga
patkan hasil sebanyak 100% sudah operan ke ruangan pasien namun masih ada
atau seluruh perawat ruangan perawat hanya operan di nurse station tanpa
mengatakan overan yang di- melakukan overran langsung ke ruangan atau
gunakan diruangan adalah melakukan overran tanpa memberi tahu klien
metode SBAR. bahwa adanya overran atau pergantian shift, dan
laporan perawat masih berdasarkan instruksi medis
Wawancara : Berdasarkan hasil
wawancara dengan perawat ruangan pada Analisa : Belum efektif dan opti-
tanggal 03 septembaer 2022 overan yang malnya pelaksanaan operan SBAR secara
dilakukan saat ini menggunakan SBAR dan benar di ruangan , masih terlihat adanya
diruangan sudah diterapkan sejak lama. penggunaan metode operan tradisional
Berdasarkan hasil wawancara dengan diruangan, sebagian point dari SBAR
kepala ruangan sudah diterapkan operan belum adanya tindakan keperawatannya.
dengan komunikasi SBAR.
A PRE POST CONFERENCE
Observasi : berdasarkan
ACTU- hasil observasi yang di-
ATING lakuakan belum terlak-
sananya pre dan post con-
ference diruangan.
Analisa : pre post
conference di ruan-
gan belum efektif
dilaksanakan dan
Wawancara : berdasarkan belum sesuai den-
hasil wawancara kepala ru- gan prosedur yang
angan didapatkan bahwa pre benar.
dan post conference sudah
dilaksanan namun tidak
sesuai dengan prosedur se-
bagai mana mestinya pre
post conference itu dilakukan
dan diterapkan di ruangan.
C
CON-
Rekap Pendokumentasian ASKEP
Kuesioner : Dari hasil persentase kuesioner yang
TROLLIN disebarkan dengan pada ruangan anak tanggal 03 sep-
G tember 2022 didapatkan sebanyak 91,7 % men-
gatakan belum menerapkan 3S (SDKI,SLKI,SIKI).
Observasi : Berdasarkan hasil observasi diruangan pada
tanggal 02 september 2022 didapatkan bahwa dokumentasi
Analisis: pendokum keperawatan di ruangan anak atau asuhan keperawatan ru-
etasian asuhan keperawatan angan anak sudah sesuai dengan 5 tahap asuhan keper-
diruangan masih awatan yaitu pengkajian, diagnose, intervensi, implemen-
berdasarkan Nanda Nic Nic tasi, evaluasi. Proses sudah dijalankan sesuai dg tahapnya
dan belum ada penerapan tetapi diagnose dan intervensi keperawatan masih menggu-
Diagnosa Keperawatan 3S nakan nanda nic noc dan belum menerapkan panduan
( SDKI, SLKI, SIKI) pada Wawancara
kepeerawtan : Setelah
terbaru yaitu dilakukan wawancara dengan per-
3S (SDKI,SLKI,SIKI).
dokumentasi keperawatan awat ruangan anak, mengatakan belum menerapkan 3S (S-
di Ruang Rawat Inap DKI,SLKI,SIKI). Berdasarkan wawancara dengan kepala
Bangsal Anak . ruangan didapatkan bahwa pedoman 3S
(SDKI,SLKI,SIKI) baru akan mulai diterapkan.
HASIL KAJIAN
UNSUR OUTPUT

PEMBAHASAN
UNSUR PROSES UNSUR INPUT
EFISIENSI RUANG RAWAT LOS (Length of Stay = Rata-rata lamanya
BOR (Bed Occupancy Ratio) pasien dirawat)
Hasil perhitungan BOR pada 1 bulan terakhir ( 1 Hasil perhitungan LOS pada tahun 2022
– 31 Agustus 2022 ) didapatkan nilai yaitu 49%. didapatkan nilai 2 hari. Nilai ini menurut Depkes
Nilai ini menurut Depkes masih belum masuk (2008) masih belum masuk dalam rentang normal.
dalam rentang normal. Dari wawancara perawat Menurut Kelompok hal ini terjadi karena adanya
ruangan ada beberapa hal yang menyebabkan pasien pulang dengan keadaan kesehatan yang
kurangnya pemanfaatan tempat tidur di Ruang belum sehat secara optimal dari hasil observasi
Rawat Bangsal Anak salah satunya adalah jumlah kelompok ada beberapa pasien yang mengatakan
pasien yang dirawat pada 1 bulan terakhir ini bahwa ingin pulang saja walau keaadaan nya
BTO (Bed Turncendrung
Over =menurun.
Angka perputaran belum TOI (Turn Over
sepenuhnya Intervaldengan
membaik = Tenggang
alasan dia
tempat tidur) perputaran)
ingin berobat ke luar daerah.
Hasil perhitungan BTO pada 1 bulan terakhir ( 1 – Hasil perhitungan TOI pada 1 bulan terakhir ( 1 –
31 Agustus 2022 ) didapatkan nilai yaitu 5 kali. Ni- 31 Agustus 2022 ) didapatkan nilai yaitu 3 hari.
lai menurut Depkes (2008) adalah 40-50 kali dalam Nilai ini menurut Depkes (2008) adalah normal.
rentang 1 tahun. Menurut kelompok hasil ini belum Menurut kelompok, terdapat nilai BOR 49 % yang
bisa dikatakan dalam rentang tidak normal dikare- jauh dari nilai normal yaitu 60-80%, namun pada
nakan perhitungan hanya dalam 1 bulan terakhir nilai TOI termasuk dalam kategori ideal. Tenggang
yaitu 1 – 31 Agustus 2022. Sedangkan menurut perputaran tempat tidur tidak di tempati dari telah
teori perhitungan BTO yaitu dalam rentang satu diisi ke saat terisi berikutnya pada ruang rawat
tahun. Dilihat nilai 5 kali dalam 1 bulan terakhir anak belum bisa dikatakan normal karena
Kepuasan pasien
Observasi :
Kuesioner : Berdasarkan berdasarkan observasi
hasil kuesioner yang disebarkan
yang dilakukan didap-
kepada 19 keluarga pasien diruangan
anak pada tanggal 02 september atkan bahwa memang
2022 sampai dengan tanggal 04 sep-
tember 2022 didapatkan persentase
tidak ada penjelasan
terkait penyakit oleh per-
Analisa :
data yang sudah diolah , dimana dari awat, hanya penjelasan pasien puas dengan
10 pertanyaan tentang kepuasan Wawancara
awal dari dokter :saja
Dari pelayanan dan sikap
pasien ada 1 pertanyaan yang didap- wawancara dengan kelu- perawat diruangan,
atkan hasil lebih dari separuh re- arga pasien , keluarga tetapi kejelasan infor-
sponden yang menjawab tidak den- mengatakan pelayanan
gan persentase yang didapatkan masi terkait penyakit
diruangan sudah sangat
52,6% , yaitu tentang penjelasan
bagus, ruangan nyaman, belum optimal.
perawat terkait penyakit. Namun 9
pertanyaan lain tentang kepuasan sebagian mengatakan
pasien diruang anak terkait sikap pelayanan di ruangan
perawat, kenyamanan, dan per- bagus hampir semua men-
tanyaan lainnya menjawap iya gatakan begitu, tetapi ada
(puas). 1 yang terkendala yaitu
perawat tidak memberi
Patient safety
Observasi : Berdasarkan hasil observasi diruangan pada
tanggal 03 september 2022 di dapatkan hasil bahwa masih ada
tempat tidur yang tidak ada side rile atau safety railnya , sehingga
dapat meningkatkan resiko jatuh pada anak-anak dan resiko
cidera pada anak. Namun untuk pencegahan infeksi nasokomial
dan resiko lainya sudah optimalnya upaya perawat ruangan den-
gan setiap melakukan tindakan sudah menggunakan APD lengkap
untuk keselamatan pasien dan perawat, hand hygiene sudah diter-
apkan ruangan secara benar dan dilaksanakan dengan baik.
Wawancara : berdasarkan hasil
wawancara dengan perawat ruangan didap-
Analisa : fasilitas ruangan belum atkan bahwa terdapat beberapa bed di kelas
sepenuhnya sesuai standard dan masih ada III tidak adanya safety rail,tetapi lebih dari
yang perlu di benahi, perawat ruangan sudah separuh sudah menggunakan bed yang baru
meningkatkan upaya pencegahan cedera dan
dengan safety rail.berdasarkan wawancara
resiko infeksi nasokomial kepada pasien den-
gan penggunaan APD setiap tindakan dan
dengan kepala ruangan didapatkan bahwa
patuh menerapkan hand hygiene. memang ada beberapa bed yang belum
menggunakan safety rail, namun hanya
Kecemasan
Kuesioner : Berdasarkan hasil kuesioner yang dise-
barkan pada perawat ruangan anak pada tanggal 03 septem-
ber 2022 bahwa sebanyak 58,3 % menjawab belum ada up-
aya perawat ruangan dalam menangani kecemasan pasien ak-
ibat hospitalisasi.
Analisa : berdasarkan Observasi : Dari observasi yang
analisa kelompok upaya mengu- dilakukan ,memang belum ada upaya perawat
rangi kecemasan belum ada dalam mengurangi kecemasan.
diruangan, seperti penjelasan in-
formasi penyakit itu termasuk
salah satu upaya untuk mengu- Wawancara : dari hasil wawancara
rangi kecemasan diruang dan memang belum adanya upaya mengurangi
belum optimal dijalankan, na- kecemasan pasien
mun kepuasan pasien sudah
hampir optimal, adanya potensi
untuk memaksimalkan
pelayanan diruangan anak.
BAB IV
PERMASALA-
HAN
Anal- PRIORI-
TAS
isa SWOT
MASALA
data H
N
o
kuesioner Observasi Wawancara analisa Masala
h
1  50% perawat berusia 26-35  Jumlah perawat se-  Kepala ruangan men- Berdasarkan hasil Belum efek-
tahun banyak 11 orang di- gatakan metode asuhan pengamatan tifnya
.  41,7% perawat berusia 36-45 tambah 1 kepala ruan- keperawatan yang kelompok, metode
tahun gan digunakan adalah metode didapatkan bahwa: asuhan
 8.3% perawat berusia 46-55  Perawat yang bertugas fungsional  Berdasarkan keperawatan
tahun 2-3 orang setiap shift Kepala ruangan berencana jumlah yang digu-

 75% pendidikan perawat DIII,
dan bertugas untuk untuk menerapkn metode perawat di nakan diru-
16,7% pendidikan S1 dan Ners,
memberi asuhan tim, tapi belum diterapkan ruangan, angan.
8,3% pendidikan S1
 33,3% perawat berkerja selama keparawatan pada  Kepala ruangan seharusnya
0-5 tahun,25% berkerja selama semua pasien mengatakan struktur ruang anak
selama 6-10 tahun, 33,3%  Berdasarkan tingkat organisasi ruangan masih dapat mener-
bekerja selama 11-15 tahun, dan ketergantungan pasien dalam tahap penyelesaian apkan
8,3% perawat bekerja selama ≥ umumnya total care  Pembagian tugas belum metode tim.
15 tahun. sebanyak 4 orang sesuai dengan struktur Karena
 100% perawat menyatakan  Struktur organisasi organisasi ruang anak berdasarkan
penerapan asuhan keperawatan ada tapi belum  Kepala ruangan teori rumus
dengan metode fungsional dipajang di ruang anak mengatakan jumlah Douglas jum-
 16,7% perawat menyatakan  Metode yang digu- perawat yang berdinas lah perawat 7
sudah menggunakan metode nakan belum menggu- cukup dalam memberikan sementara
tim, 83,3% perawat menyatakan nakan metode tim asuhan keperawatan den- jumlah per-
belum menggunakan metode   gan jumlah pasien yang awat di ruan-
tim.
ada gan 12 orang,
 41,7% perawat menyatakan
metode asuhan keperawatan  Kepala ruangan men- sehingga
sudah efektif, sedangkan 58,3% gatakan pembagian shift perbandingan
perawat menyatakan belum belum sesuai dengan pasien 1:6-7
N
o
kuesioner Observasi Wawancara analisa Masalah
2  100% perawat  Overan dengan meng-  Asuhan keper- Berdasarkan hasil Belum
. menggunakan gunakan SBAR belum awatan antar pengamatan efektifnya
overan dengan efektif shift berjalan kelompok, pelaksanaan
SBAR  Penulisan SBAR tepat waktu se- didapatkan bahwa: komunikasi
 100% perawat belum optimal tiap pergantian  Penggunaan SBAR pada
menyatakan kepala  Sebagian perawat tidak shift SBAR pada saat overan
ruangan mengikuti memberitahukan  Perawat belum overan belum
setiap overan di adanya pertukaran menjalankan efektif
shift pagi shift pergantian per- overan SBAR  Masih adanya
 66,7% perawat awat pada pasien atau secara optimal metode overan
overan dengan tepat orang tua  Overan dengan tradisional di
waktu, sedangkan  Laporan perawat menggunakan ruangan
33,3% perawat berdasarkan instruksi SBAR belum  Sebagian poin
overan dengan tidak medis lengkap SBAR belum
tepat waktu  Kadang perawat   adanya tindakan
 83,3% perawat melakukan overan keperawatan
mengadakan rapat pada perwakilan per-  
bulanan dengan awat, atau pada per-
semua perawat awat yang datang ter-
ruangan, sedangkan lebih dahulu pada shift
16,7% perawat tidak berikutnya
mengadakan rapat  Kepala ruangan
N
o
kuesioner Observasi Wawancara analisa Masalah
3  100% perawat menyatakan  Laporan berdasarkan  Tidak ada acuan pasti Berdasarkan hasil Belum efektif ter-
kepala ruangan mengikuti instruksi medis dalam melaksanakan ren- pengamatan laksananya pre
. setiap overan di shift pagi  Ruangan anak belum cana dan tindakan kelompok, dan post confer-
 66,7% perawat overan memiliki ketua tim un- keperawatan didapatkan bahwa: ence
dengan tepat waktu, sedan- tuk mendiskusikan  Kepala ruangan men-  Perawat
gkan 33,3% perawat perkembangan keadaan gatakan sudah dilak- belum
overan dengan tidak tepat pasien sanakan pre dan post con- melak-
waktu  Perawat belum verence tetapi belum sanakan pre
 83,3% perawat melakukan pre dan post sesuai prosedur dan post
mengadakan rapat bulanan conference  Perawat belum mengerti conference
dengan semua perawat  Perawat tidak mengenai pre dan post sesuai prose-
ruangan, sedangkan 16,7% melakukan diskusi ter-   dur
perawat tidak mengadakan hadap rencana dan
rapat bulanan perkembangan asuhan
 100% kepala ruangan keperawatan pada
melakukan supervisi pasien
   
91,7% belum menerapkan Penulisan Sebagian perawat belum Berdasarkan hasil Belum efektifnya
4 
panduan asuhan keperawatan

pendokumentasian

mengetahui mengenai pengamatan penerapan
berdasarkan SDKI, SLKI, asuhan keperawatan penulisan asuhan kelompok, pendokumentasian
SIKI belum menerapkan keperawatan berdasarkan didapatkan bahwa: asuhan
 91,7% belum bisa SDKI, SLKI, SIKI SDKI, SLKI, SIKI  Penulisan keperawatan
menggunakan panduan  Perawat melanjutkan atau  Sebagian besar perawat asuhan keper- berdasarkan SDKI,
asuhan keperawatan mengikuti penulisan belum menulis asuhan awatan belum SLKI, SIKI
berdasarkan SDKI, SLKI, asuhan keperawatan dari keperawatan berdasarkan berdasarkan
SIKI shift sebelumnya standar SDKI, SLKI, SIKI standar SDKI,
N
o
kuesioner Observasi Wawancara analisa Masalah
83,3% melakukan discharge Discharge planning Perawat kurang Berdasarkan hasil Belum efek-
5 
planning,sedangkan 16,7% belum

belum terlaksana secara

melakukan up- pengamatan tifnya komu-
melakukan discharge planing optimal aya mengurangi kelompok, nikasi perawat
.  100% SOP tindakan tersedia  Tidak tersedianya kecemasan pada didapatkan dalam men-
 54,5% perawat kadang-kadang ruangan khusus bermain pasien bahwa: gatasi kece-
melakukan tindakan keperawatan ramah anak untuk  Perawat tidak  Kurangnya masan pada
sesuai SOP, sedangkan 45,5% mengurangi tingkat menjelaskan se- komunikasi pasien
melakukan tindakan sesuai SOP kecemasan akibat cara mendetail efektif oleh
 100% kepala ruangan melakukan hospitalisasi pada anak tentang perawat
supervisi  Adanya gelang identitas penyakit, obat pada kelu-
 66,7% tidak melakukan survey pada pasien dan tindakan arga dan
kepuasan pasien, sedangkan 33,3%  Bed yang belum sesuai pasien pasien pasien
melakukan survey kepuasan pasien standar  Perawat mem-  
 16,7% perawat melakukan metode  Adanya orang tua yang berikan obat
ramah anak, sedangkan 83,3% melum mengajak anak keluar sesuai instruksi
melakukan metode ramah anak ruang rawatan sehingga  
 16,7% perawat pernah melakukan memungkinkan
terapi aktivitas bermain, 66,7% kadang- timbulnya infeksi
kadang melakukan terapi aktivitas nosokomial
bermain, 16,7% tidak pernah  Kurang dilakukan ko-
melakukan terapi aktivitas bermain munikasi tentang tujuan
 8,3%menyatakan tersedia tempat dan efek tindakan serta
bermain di ruang anak, 91,7% perawat obat yang diberikan
meyatakan tidak tersedia ruang bermain  Perawat melakukan cuci
 41,7% perawat membantu mengurangi tangan sebelum dan
kecemasan akibat hospitalisasi, sedan- sesudah tindakan
PERMASALA-
HAN
Anal- SW PRIORI-
TAS
isa
data OT MASALA
H
n Masalah S W O T
o Keperawatan Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Belum efek-  Adanya motivasi  Tidak ada acuan  Berdasarkan teori rumus  Perawat menjadi
1 tifnya metode dan bimbingan yang pasti dalam Douglas jumlah perawat 7 ragu dengan metode
asuhan keper- dilakukan oleh pelaksanaan model sementara jumlah perawat di asuhan keperawatan
awatan yang di- kepala ruangan tindakan ruangan 12 orang, sehingga yang digunakan
gunakan diruan-  SDM perawat lebih keperawatan perbandingan pasien 1:6-7  Pemberian asuhan
gan. banyak dan  Perawat ragu den-  Perawat dan kepala ruangan keperawatan tidak
memadai gan metode yang melakukan briefing mengenai efektif
 Usia perawat lebih digunakan model tindakan keperawatan
banyak 26-35 tahun  Model asuhan  Perawat dapat melakukan
 Perawat yang bek- keperawatan komunikasi langsung pada
erja lebih dari 10 menjadi rancu kepala ruangan tentang
tahun dapat menjadi   metode yang digunakan
role model bagi per-    Membuat struktur dengan
awat yang baru metode tim
kerja
Belum  Adanya motivasi  Perawat lebih  Adanya motivasi dan  Kurangnya kekuatan
2 efektifnya dan bimbingan, sering berfokus bimbingan yang dilakukan hukum pada laporan
pelaksanaan serta supervisi yang pada laporan medis oleh kepala ruangan keperawatan yang
komunikasi dilakukan oleh  Perawat biasanya  Komunikasi langsung antara kurang lengkap
SBAR pada saat kepala ruangan mengikuti laporan perawat pelaksana kepada ke-  Kurang informasi
overan  Usia perawat lebih asuhan tua tim dan kepala ruangan atau kejelasan pada
  banyak 26-35 tahun keperawatan dari perawat lain
 Kepala ruangan shift sebelumnya mengenai kondisi
mengikuti overan  Dokumentasi pasien
setiap pagi asuhan keper-  Memungkinkan ter-
n Masalah S W O T
o Keperawatan Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Belum efektif Adanya  Perawat lebih sering  Pembagian tugas  Perawat tidak
3 terlaksananya motivasi dan berfokus pada langsung dari kepala mengetahui cara
pre dan post bimbingan, laporan medis ruangan kepada ketuatim melakukan pre dan
conference serta  Tidak dilakukan  Kepala ruanagn dapat post conference
  supervisi diskusi tentang ren- membarikan semangat  Perawat kurang
yang cana dan tindakan untuk melakukan diskusi berminat melakukan
dilakukan serta perkembangan mengenai kondisi pasien pre dan post confer-
oleh kepala pasien   ence
ruangan
 
Belum efek- Adanya Sumber dan pedoman  Memanfaatkan buku  Penulisan asuhan
4 tifnya motivasi dan penulisan asuhan keper- SDKI, SLKI SIKI keperawatan belum
penerapan bimbingan, awatan belum  Mengaplikasikan asuhan berdasarkan standar
pendokumentas serta berdasarkan standar keperawatan sesuai PPNI
ian asuhan supervisi PPNI standar PPNI  
keperawatan yang  
berdasarkan dilakukan
SDKI, SLKI, oleh kepala
SIKI ruangan
Belum efek- SDM perawat  Tempat bermain  Memanfaatkan dan  Anak menjadi jenuh
5 tifnya komu- yang lebih tidak tersedia mencetak gambar yang selama perawatan
nikasi perawat banyak  Fasilitas bermain bertema anak-anak dari  Anak menjadi cemas
PERMASALA-
HAN
Anal- PRIOR-
isa SWOT ITAS
data MASAL
AH
No MASALAH M Sv Mn Nc Af Skor Prioritas

1 MAKP yang digunakan adalah metode


fungsional, sedangkan di struktur 5 5 5 5 5 3125 1
menggunakan metode tim
2 Belum efektifnya pelaksanaan
komunikasi SBAR pada saat overan 5 5 5 5 5 3125 2

3 Belum terlaksananya pre dan post con-


ference 5 5 4 5 5 2500 3

4 Belum efektifnya penerapan


pendokumentasian asuhan keperawatan 5 5 4 4 3 1200 4
berdasarkan SDKI, SLKI, SIKI
5 Belum efektifnya komunikasi perawat
dalam mengatasi kecemasan pada pasien 5 4 4 4 3 960 5
RENCANA KEGIATAN
POA
Ren-
N cana Sasara Wak
Masalah Tujuan Tempat Target PJ
o n tu
kegiatan
1 Belum Desimi-  Menyamakan Kepala Jumat, Ruang  Perawat yang Mahasis
efektifnya nasi ilmu persepsi antara ruangan 9 rawat bertugas dapat wa
metode   perawat dan dan Septe anak melakukan ren- profesi
asuhan   mahasiswa Perawat mber RSUD cana dan tindakan UFDK
keper-   tentang metode ruangan 2022 Mayjen keperawatan dan per-
awatan   asuhan keper     H.A berdasarkan tugas awat ru-
yang di-       Thalib dan peran mas- angan
gunakan         ing-masing
diruangan.          Perawat
awatan       melakukan ren-
profesional yang   cana dan tindakan
digunakan adalah keperawatan se-
metode tim cara efektif
 Meningkat penge-  
tahuan perawat  
ruangan tentang Target 75%
efektifnya pelak-  
sanaan metode
tim
 
Memperb Perawat mengetahui Kepala Jumat, Ruang Perawat mampu Mahasis
Ren-
N cana Sasara Wak
Masalah Tujuan Tempat Target PJ
o n tu
kegiatan
2 Belum Desimi-  Menyamakan Kepala Jumat, Ruang Perawat dapat Mahasis
efektifnya nasi ilmu persepsi antara ruangan 9 rawat melakukan wa
pelaksanaa   perawat dan dan Septe anak komunikasi SBAR profesi
n   mahasiswa Perawat mber RSUD pada saat overan UFDK
komunikas   tentang keefekti- ruangan 2022 Mayjen   dan per-
i SBAR   fan komunikasi     H.A Target 75% awat ru-
pada saat SBAR saat over-     Thalib angan
overan ran    
   
 Berbagi informasi
 
mengenai
komunikasi
SBAR
Melakuka Membantu perawat un- Kepala Jumat Ruang Perawat dapat berko- Mahasis
n role play tuk melakukan komu- ruangan - rawat munikasi untuk wa
  nikasi SBAR pada saat dan Mingg anak menggambarkan profesi
overan Perawat u, 9 - RSUD keaadan atau kondisi UFDK
  ruangan 11 Mayjen pasien secara efektif dan per-
Septe H.A   awat ru-
mber Thalib Target 75% angan
2022  
Ren-
N cana Sasara Wak
Masalah Tujuan Tempat Target PJ
o n tu
kegiatan
3 Belum Desimi- Meningkatkan penge- Kepala Jumat, Ruang Kepala ruangan, ketua tim, Mahasis
efektifnya nasi ilmu tahuan perawat tentang ruangan 9 rawat dan perawat pelaksana wa
pelaksanaa   pentingnya pre dan post dan Septe anak dapat mendiskusikan profesi
n   conference Perawat mber RSUD asuhan keperawatan UFDK
komunikas   ruangan 2022 Mayjen   dan per-
i SBAR       H.A Target 75% awat ru-
pada saat     Thalib   angan
overan    
   
 
Mengap- Membantu mengetahui Kepala Jumat Ruang Kepala ruangan, ketua tim, Mahasis
likasikan se- keadaan pasien secara ke- ruangan - rawat dan perawat pelaksana wa
tiap hari seluruhan dan Mingg anak dapat mendiskusikan profesi
Perawat u, 9 - RSUD asuhan keperawatan UFDK
ruangan 11 Mayjen   dan per-
Septe H.A Target 75% awat ru-
mber Thalib   angan
2022  
 
Membuat Pedoman perawat dalam Kepala Jumat, Ruang Perawat melakukan pre Mahasis
SOP pre dan melakukan kegiatan pre 9 rawat dan post conferencesesuai wa
Ren-
N cana Sasara Wak
Masalah Tujuan Tempat Target PJ
o n tu
kegiatan
4 Belum efek- Desimi- Meningkatkan penge- Kepala Jumat, Ruang Perawat dapat menuliskan Mahasis
tifnya nasi ilmu tahuan perawat tentang ruangan 9 rawat dokumentasi asuhan wa
penerapan   pelaporan asuhan keper- dan Septe anak keperawatan berdasarkan profesi
pendokumen awatan berdasarkan SDKI, Perawat mber RSUD SDKI, SLKI, SIKI UFDK
tasian SLKI, SIKI ruangan 2022 Mayjen   dan per-
asuhan   H.A Target 80% awat ru-
keperawatan Thalib angan
berdasarkan Membuat Memudahkan perawat Kepala Jumat Ruang Penulisan dokumentasi Mahasis
SDKI, lembar balik dalam mendokumen- ruangan - rawat keperawatan lebih mudah wa
SLKI, SIKI SDKI, tasikan asuhan keper- dan Mingg anak dan cepat dilakukan profesi
SLKI, SIKI awatan secara optimal Perawat u, 9 - RSUD   UFDK
sebagai pe- ruangan 11 Mayjen Target 80% dan per-
doman Septe H.A awat ru-
mber Thalib angan
2022  
 
Mengap- Dokumentasi asuhan Kepala Jumat, Ruang Dokumentasi asuhan Mahasis
likasikan se- keperawatan menjadi lebih ruangan 9 rawat keperawatan yang ditulis wa
tiap efektif dan sesuai standar dan Septe anak oleh perawat, lebih profesi
penulisan PPNI mber RSUD berfokus pada maslah ke- UFDK
Ren-
N cana Sasara Wak
Masalah Tujuan Tempat Target PJ
o n tu
kegiatan
5 Belum efek- Desimi- Perawat dapat menge- Kepala Jumat, Ruang Perawat dapat melakukan Mahasis
tifnya ko- nasi ilmu tahuhi pentingnya mengu- ruangan 9 rawat tindakan sederhana dengan wa
munikasi   rangi kecemasan pada dan Septe anak menempelkan gambar profesi
perawat anak akibat hospitalisasi Perawat mber RSUD pada dinding rawatan UFDK
dalam men- ruangan 2022 Mayjen   dan per-
gatasi kece-   H.A Target 80% awat ru-
masan pada Thalib   angan
pasien Menjelaskan Perawat dapat membantu Kepala Jumat Ruang Kecemasan pasien dan Mahasis
  tentang tin- mengurangi kecemasan ruangan 9 rawat orang tua selama hospital- wa
dakan dan pada orang tua dengan dan Septe anak isasi dapat berkurang profesi
obat menjelaskan tindakan dan Perawat mber RSUD   UFDK
obat yang diberikan ruangan 2022 Mayjen Target 75% dan per-
    H.A awat ru-
Thalib angan
 
Menjelaskan Perawat dapat menjelaskan Kepala Jumat, Ruang Orang tua tidak membawa Mahasis
bahaya in- kepada orang tua bahaya ruangan 9 rawat anak untuk meninggalkan wa
feksi infeksi nosokomial pada dan Septe anak ruang rawatan profesi
nosokomial orang tua Perawat mber RSUD   UFDK
2022 Mayjen Target 75% dan per-
Thank you

Anda mungkin juga menyukai