Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STASE


MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERIODE 12 APRIL 2022
SAMPAI 30 APRIL 2022

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

No Nama NIM

Rahmiati, S.Kep. 211102131


1.

Mila Sari Nasution, S.Kep. 211102082


2.

Cut Tamara, S.Kep. 211102006


3.

Devita Siregar, S.Kep. 211102048


4.

Theresia Florens FL, S.Kep. 211102030


5.

Fitri Andini Siregar, S.Kep 211102057


6.

Rasta Theresia Gabriela Barus, S.Kep. 211102024


7.

Erisa Putri, S.Kep. 211102055


8.

Pajar Rezeki Siregar, S.Kep. 211102094


9.

Laura Vera Elisabeth, S.Kep. 211102068


10.
PENGKAJIAN RUANGAN

A. Perencanaan (Planning)
Dari hasil pengkajian di diruang ICU didapatkan hasil perawat yang bertugas di ICU
sebanyak 21 orang, yang terdiri dari 1 karu, 2 katim dan selebihnya menjadi perawat
pelaksana. Ruang ICU dibagi menjadi 2 yaitu ruang ICU dan ruang RIE. Adapun
pembagian jadwal dinas pada ruang ICU yaitu pagi sebanyak 3 orang, sore 2 orang,
malam 2 orang, tenaga off 2 orang.
Pada ruang ICU terdapat 6 tempat tidur, maka dari itu penilaian tempat tidur
menggunakan Bed Occupancy Rate (BOR) dinyatakan belum ideal, karena idealnya nilai
BOR adalah 60%-85%. Berdasarkan hasil wawancara, ruangan ICU terletak dilantai 3,
terdiri dari ruangan perawat, 1 ruangan kepala ruang, 1 ruang obat, 2 nurse station, 2
ruang isolasi beserta tempat cuci tangan, 1 ruang linen, 1 ruang utilitas bersih, 1 ruang
utilitas kotor, 1 ruang penyimpanan alat dan 1 ruang dokter. Alat-alat yang ada diruangan
ICU sudah lengkap, dan ruangan ICU terdapat Visi Misi.

B. Pengorganisasian (Organizing)
Struktur organisasi ICU terdiri dari 1 kepala instalasi, 1 kepala ruangan, 2 ketua tim,
dan 19 perawat pelaksana. Kepala ruangan dalam memimpin anggotanya menggunakan
gaya kepemimpinan demokrasi. Dimana semua anggota ikut andil dalam organisasi
untuk mencapai tujuan. Pembagian tanggung jawab pasien berdasarkan banyak perawat
pelaksana yang bertugas pershift dan banyak pasien yang ada (kondisional).
Penyusunan daftar dinas pagi, sore dan malam dilakukan oleh kepala ruangan
dengan ketentuan:
1. Katim : didalam satu bulan masuk pada hari senin sampai sabtu dan libur pada hari
minggu.
2. Perawat pelaksana : didalam satu bulan masuk dinas pagi, dinas sore, dan malam,
jumlah perawat pelaksana pershift sebanyak 3-4 orang.

Metode penugasan perawat adalah metode tim. Model tim ini dilakukan oleh
sekelompok perawat dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang
berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered
nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua
grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab mengarahkan anggota grup/tim sebelum
tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu
anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan. Selanjutnya ketua
grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan/asuhan
keperawatan.

Operan tanggung jawab perawat dilakukan setiap perawatan. Operan dilakukan


oleh semua perawat yang bertugas. Operan dengan cara penyampaian status dan keadaan
pasien di ners station dilakukan saat operan dinas pagi ke dinas sore, dinas sore ke dinas
malam, dinas malam ke dinas pagi. Hasil observasi didapatkan system operan yang
dilakukan sudah terkoordinasi dengan baik. Penyampaian informasi tentang kondisi
pasien, tindakan yang telah dilakukan, dan rencana tindakan keperawatan lainnya
disampaikan pada pertemuan pagi dan untuk operan bed to bed dilakukan pada seluruh
pasien diruangan.

C. Pelaksanaan (Actuating)

 Pelatihan
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, belum semua perawat di ruang ICU
mengikuti pelatihan, dimana perawat diberikan izin dan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan formal dengan biaya sendiri dan pendidikan non formal atau pelatihan
dengan tidak menggangu jam dinas. Jumlah perawat yang sudah mengikuti pelatihan
adalah sebanyak 12 orang dan 9 orang belum mengikuti pelatihan dasar ICU. Biaya
pelatihan ataupun seminar yang diikuti oleh perawat sebagian disubsidi oleh Rumah
Sakit USU guna meningkatkan keterampilan ataupun pengetahuan perawat.
 Jenjang Karier
Berdasarkan hasil pengkajian sebagia besar perawat di ruang rawat ICU memiliki
jenjang pendidikan Profesi Ners yaitu sebanyak 14 orang, dan jenjang D3-keperawtan
sebanyak 7 orang. Hal ini sesuai dengan pembagi tenaga keperawatan berdasarkan
Intermountain health care dengan komposisi tenaga keperawata yang diperlukan yakni
12 orang profesi ners, dan 5 orang D3 keperawatan. Berdasarkan pengkajian sebagian
besar tenaga keperawatan diruang ICU memiliki pengalaman kerja 5-10 tahun
sebanyak , dan yang lainnya memiliki pengalaman kerja 0-5 tahun.
 Kepegawaian
Berdasarkan hasil pengkajian pembagian jam kerja di ruangan ICU sesuai dengan
peraturan jam kerja yang berlaku di Rumah Sakit, adapun pembagian jam kerja sebagai
berikut :
a) Dinas pagi : pukul 07.30 - 14.30 WIB
b) Dinas sore : pukul 14.00 - 21.00 WIB
c) Dinas malam : pukul 20.30 - 08.00 WIB
Pembuatan jadwal baru dilakukan setiap 1 bulan sekali dan akan diatur sesuai
dengan kebutuhan ruangan oleh kepala ruangan. Akan tetapi Selama pandemic covid-
19, ruang icu di bagi menjadi dua ruangan , yaitu ruang ICU yang berada di Lt.3 dan
ruang RIE yang berada di luar gedung RS USU . dalam Pembuatan jadwal tugas,
kepala ruangan membagi jumlah perawat yang secara bergantian bertugas di ruang ICU
dan RIE, dalam seminggu, setiap perawat pelaksana mendapat jadwal shift malam
sebanyak 2 hari. Setelah selesai shift malam 2 hari, perawat diberi hari libur selama 2
hari. Banyaknya perawat pelaksana pada shift pagi sebanyak 1 ketua tim dan 2 orang
perawat pelaksana, shift sore 2 orang, dan shift malam 2 orang. Untuk jadwal kepala
ruangan dan ketua tim selalu shift pagi setiap minggu, dan mendapat libur 2 hari di hari
sabtu dan minggu, jam kerja kepala ruangan 8,5 jam dalam sehari, dimulai dari pukul
08.00 – 16.00 WIB.
Setiap perawat yang ingin cuti harus memberitahukan kepada kepala ruangan
sebelum pengajuan tanggal cuti.Perawat mendapat jatah cuti sebanyak 12 hari dalam
setahun.Cuti yang diajukan atau diminta harus bertahap dalam satu tahun. Dokumentasi
keperawatan, dari hasil pengkajian kelompok didapatkan tingkat kepatuhan perawat
dalam mengisi rekam medis keperawatan sudah baik dengan persentase 100%
 Penugasan
a. Metode Penugasan
Penetapan tugas staf didasarkan pada jenjang pendidikan (minimal DIII
keperawatan), pengalaman kerja (minimal 2 tahun dilingkup keperawatan), serta
memiliki sertifikat pelatihan ICU dan pelatihan-pelatihan tambahan.

b. Alur Pendelegasian Tugas


Berdasarkan hasil pengkajian melalui observasi terhadap kepala ruangan,
sistem pendelegasian tugas keperawatan di ruangan ICU dilaksanakan sesuai dengan
metode penugasan, dimana pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan kepada
ketua tim dan selanjutnya ketua ti mendelegasikan kepada perawat pelaksana.
Kepala ruangan melakukan pendelegasian dengan mencatatnya. Apabila kepala
ruangan sedang cuti, tugas akan didelegasikan kepada ketua tim, pendelegasian
dilakukan dengan menggunakan surat resmi dari rumah sakit.
D. Pengarahan (Leading)
- Operan
Dari hasil pengkajian yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, untuk operan terapi dan obat kepada
pasien dilakukan di Nurse Station dan Bed to Bed begitupun dengan pergantian
shift dilakukan di Nurse Station dan Bed to Bed. Proses operan di ruangan ICU
RS USU menggunakan teknik SBAR sehingga untuk operan diruangan ICU RS
USU sudah dilakukan secara optimal.
- Pre dan Post Conference
Dari hasil pengkajian yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara bahwa Pre dan Post Conference tidak
dilakukan secara optimal.
- Motivasi kepada perawat
Dari hasil pengkajian yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara bahwa motivasi kepada perawat
dilakukan oleh kepala ruangan.
- Pendelegasian
Dari hasil pengkajian yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara bahwa pendelegasian oleh kepala
ruangan dilakukan hanya dalam bentuk lisan.
- Supervisi
Dari hasil pengkajian yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara supervisi dilakukan secara langsung
oleh bidang keperawatan di ruangan ICU RS USU kepada kepala ruangan dan
ketua tim yang ada di ruangan, dan ketua tim secara langsung melakukan
supervisi pada perawat pelaksana. Kemudian ketua tim melaporkan hasil
supervisi pada kepala ruangan dan perawat pelaksana dan hasil ini dijadikan
dokumentasi untuk ruangan.
- Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi yang didapatkan diruangan ICU (Intensive Care Unit)
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara pada tanggal 11 April-16 April 2022
belum pernah dilakukan Ronde Keperawatan.
E. Pengawasan (Controlling)
Penilaian kinerja perawat di ruang ICU RS USU dilakukan setiap 6 bulan sekali
oleh kepala ruangan ICU RS USU. Penilaian kinerja perawat dilakukan dengan
menggunakan SKP yang dibuat pihak RS USU yang terdiri dari penilaian sikap kerja,
kinerja pelayanan, dan mutu pelayanan.
Ketetapan penilaian tingkat kepuasan perawat di ruang ICU RS USU tidak ada
dan tidak pernah dilakukan langsung oleh pihak rumah sakit, baik komite rumah sakit
maupun komite keperawatan. Survey kepuasan perawat terhadap pekerjaan di ruang
ICU RS USU hanya dilakukan oleh peneliti yang ingin mengkaji perihal tersebut.
Survey kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan umumnya ada di catatan
keperawatan yang dikaji oleh perawat. Namun di ICU RS USU survey tersebut tidak
dilakukan oleh perawat melainkan pihak RS USU sendiri yang langsung mengkaji
tingkat kepuasan keluarga pasien di ruang ICU RS USU.
Di ruang ICU RS USU terdapat beberapa bentuk pengawasan yang dilakukan
kepala ruangan seperti menetapkan jadwal dinas ketua tim dan perawat pelaksana.
Kemudian melakukan pengawasan terhadap kehadiran perawat selama dinas, dalam
pengawasannya jika menemukan perawat yang tidak disiplin dalam jam dinasnya,
kepala ruangan akan memberikan teguran lisan yang kemudian peringatan tertulis jika
tidak terdapat perubahan pada perawat tersebut.
Kegiatan supervisi harian didelegasikan kepala ruangan kepada ketua tim, dimana
ketua tim akan melakukan supervisi setiap hari pada perawat pelaksana baik kinerja
maupun dokumentasi asuhan keperawatan dan kemudian akan melaporkan hasil
supervisinya kepada kepala ruangan. Supervisi langsung yang dilakukan kepala
ruangan terhadap perawat di ruang ICU RS USU dilakukan tiap sebulan sekali. Setiap
perawat dengan kinerja yang buruk akan diberika punishment, untuk di RS USU
punishment yang berlaku yaitu mutasi perawat misalnya dari mutasi perawat ICU ke
ruang rawat inap, namun hal tersebut belum pernah terjadi di ICU RS USU. Sedangkan
untuk rewards bagi perawat yang memiliki kinerja baik masih kurang, sebelumnya
diberikan pelatihan namun dengan kuota yang minim dan sekarang hanya diberikan
jasa medis bagi perawat dengan kinerja baik.
Kepala ruangan juga bertanggung jawab dalam melakukan laporan perhitungan
BOR, AvLOS, dan TOI di ruangan. Di ICU RS USU, kepala ruangan melakukan
perhitungan tersebut tiap bulannya. Dalam hal pengawasan di ruangan, kepala ruangan
dinilai sudah cukup baik dalam menjalankan tugasnya.
Tabel Analisis SWOT Ruang ICU RS USU

Strength Weakness Opportunity Threathed


Sudah ada penjadwalan dinas yang dirancang Jumlah kebutuhan perawat Banyaknya lulusan perawat Adanya tuntutan tinggi dari
kepala ruangan setaip bulan diruangan IICU sudah yang lulus setiap tahunnya masyarakat atau keluarga
terpenuhi yaitu berjumlah dan adanya mahasiswa untuk pelayanan yang lebih
21 perawat. Karena perawat keperawatan maupun bidan profesional
yang dibutuhkan menurut yang praktik di RS USU
Depkes yaitu 15 perawat
Patient safety sudah dilaksanakan dengan baik MPKP yang digunakan
Planning ruangan ICU belum ideal
(model primer atau kasus)
Realita MPKP yang
digunakan ialah Modular
Memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap dan
memadai
Penyampaian informasi jelas maupun antar
perawat ICU dan keluarga pasien
Organizing Ada 13 orang perawat yang sudah Sebanyak 8 orang Institusi pendidikan di Persaingan antar tenaga
menempuh pendidikan S1 Ners dari 21 perawat masih D3 atau kota Medan sudah keperawatan akan semakin
orang perawat ICU. advokasi. banyak yang tinggi dan ketat seiring
menyediakan pendidikan dengan perkembangan
keperawatan S1 Ners. dunia kesehatan.
Sudah ada penjadwalan dinas yang
dirancang kepala ruangan setiap bulan.
Adanya uraian tugas yang jelas untuk
kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana.
Ruang ICU sudah menerapkan MPKP,
yaitu metode tim.
Perawat melakukan handover, pre and Diskusi tentang refleksi
post conference setiap pergantian shift dan kasus jarang dilakukan.
telah sesuai dengan SOP yang ada.
Gaya kepemimpinan yang digunakan
kepala ruangan ICU adalah demokratis.
Setiap pegawai mendapatkan penghasilan
setiap bulan.
Ruang ICU memberikan pelayanan
kepada pasien BPJS, umum, dan asuransi
kesehan lainnya.
Tersedianya media informasi yang
lengkap (elektronik dan non elektronik).
Penyampaian informasi jelas. Rumah sakit USU
memiliki SIRS.
Actuating Pengalaman kerja perawat ICU rata-rata Perawat belum memiliki Organisasi profesi
5-10 tahun sertifikat ICU (7 orang banyak membuka
sudah memiliki dan 11 pelatihan dan workshop
orang belum memiliki
sertifikan ICU)
Perawat melakukan handover, pre and Diskusi tentang refleksi
post conference setiap pergantian shift dan kasus jarang dilakukan
telah sesuai dengan SOP yang ada.

Leading Proses operan di ruangan ICU RS USU


menggunakan teknik SBAR sehingga
untuk operan diruangan ICU RS USU
sudah dilakukan secara optimal
Pre dan Post Conference
tidak dilakukan secara
optimal.
Motivasi kepada perawat dilakukan oleh
kepala ruangan.
Tidak ada format laporan
supervisi secara tertulis
SAK di ruangan ada, tapi
belum maksimal
digunakan
Pendelegasian di ruang ICU RS USU Pendelegasian oleh
dilakukan oleh kepala ruangan ke ketua kepala ruangan dilakukan
tim hanya dalam bentuk
lisan.
Supervisi dilakukan secara langsung oleh
kepada kepala ruangan dan ketua tim dan
ketua tim secara langsung melakukan
supervisi pada perawat pelaksana.
Belum pernah dilakukan
Ronde Keperawatan
Controlling Penilaian kinerja perawat diruangan ICU
dilakukan setiap 6 bulan sekali
oleh kepala ruangan menggunakan form
SKP yang dibuat oleh RS USU
Tidak ada ketetapan Survey tingkat kepuasan Survey tingkat kepuasan
survey tingkat kepuasan perawat terhadap perawat terhadap
perawat terhadap pekerjaan pernah pekerjaannya dapat
perkerjaan dilakukan oleh peneliti membantu dalam
sebelumnya. mengetahui kendala dalam
pelayanan keperawatan
Survey penilaian tingkat kepuasan
keluarga pasien dilakukan langsung oleh
pihak RS USU
Pendokumentasian asuhan keperawatan Pengawasan terhadap Pendokumentasian yang
dan rekam medik pada ruang ICU sudah pendokumentasian rekam tidak lengkap dapat
dilakukan. medik belum maksimal mengakitbatkan kesalahan
dalam memberikan tindakan
pelayanan.
Adanya punishment kepada perawat yang Reward yang diberikan Pihak rumah sakit dapat
diberikan oleh kepala ruangan Oleh rumah sakit kepada memberikan reward pada
Perawat dengan kinerja Perawat dengan kinerja
Yang baik masih kurang yang baik berupa
pelatihan
Pengawasan dokumentasi keperawatan
dilakukan setiap hari oleh kepala ruangan
Laporan perhitungan BOR, AvLOS, dan
TOI dilakukan kepala ruangan ICU setiap
bulan
RUMUSAN MASALAH

1. Tidak ada ketetapan survey penilaian tingkat kepuasan perawat terhadap pekerjaan
2. Tidak efektifnya pembagian kerja perawat karena terbagi menjadi dua ruangan
3. Diskusi tentang refleksi kasus jarang dilakukan
4. Tidak ada format laporan supervisi secara tertulis
5. Struktur organisasi perawat di ruangan ICU masih yang lama
6. SAK di ruangan ada, tapi belum maksimal digunakan

SKORING

No. Masalah Manajemen Mg S Mn NC A Tota Priority


l

1 Tidak ada ketetapan survey penilaian 2 2 4 3 5 240 IV


tingkat kepuasan perawat terhadap
pekerjaan

1. Tidak efektifnya pembagian kerja 4 3 4 4 5 920 II


perawat karena terbagi menjadi dua
ruangan
2. Diskusi tentang refleksi kasus jarang 2 2 4 2 4 128 VI
dilakukan
3. Tidak ada format laporan supervisi 4 4 5 5 5 2000 I
secara tertulis
4. SAK di ruangan ada, tapi belum 3 3 4 4 3 432 III
maksimal digunakan
5. Struktur organisasi perawat di ruangan 2 3 4 3 2 144 V
ICU masih yang lama

Prioritas Masalah

1. Tidak ada format laporan supervise secara tertulis


2. Tidak efektifnya pembagian kerja perawat karena terbagi menjadi dua ruangan
3. SAK di ruangan ada, tetapi belum maksimal digunakan
4. Tidak ada ketetapan survey penialaian tingkat kepuasan terhadappekerjaan
5. Struktur organisasi perawat di ruang ICU masih yang lama
6. Diskusi tentang refleksi kasus jarang dilakuka
Planning of Action

No. Objek Masalah Deskripsi Tujuan POA Indikator


Keberhasilan

1. Asuhan Tidak ada format Supervisi Diharapkan setelah - Menyusun konsep Adanya
Keperawatan laporan supervisi dilakukan secara dilakukan praktik supervisi keperawatan pendokumentasian
lisan namun tidak profesi ners - Menyusun materi tindakan supervisi
supervisi keperawatan
ada format khusus manajemen
- Mensosialisasikan
supervisi baik itu keperawatan oleh supervisi keperawatan
format saat mahasiswa - Melaksanakan
supervisi maupun Fakultas supervisi keperawatan
saat setelah / hasil Keperawatan USU - Mengevaluasi hasil
supervisi. mampu pelaksanaan supervisi
menerapkan keperawatan
- Mengusulkan hasil
kegiatan supervisi
pelaksanaan supervisi
secara optimal keperawatan
2. Asuhan Diskusi tentang Diskusi refleksi Diharapkan setelah - Bekerja sama dengan Diskusi refleksi
keperawatan refleksi kasus pada bulan ini dilakukan praktik Kepala Ruangan ICU, kasus terlaksna
jarang dilakukan belum tidak ada profesi ners untuk mendorong secara rutin
Katim dan Perawat
dilakukan di manajemen
Pelaksana dalam
ruangan ICU keperawatan oleh mewujudkan diskusi
mahasiswa refleksi kasus.
Fakultas - Menyusun materi
Keperawatan USU untuk diskusi refleksi
diskusi refleksi kasus
kasus dilakukan - Melaksanakan diskusi
refleksi kasus
secara rutin
- Mengusulkan hasil
refleksi kasus
3. Asuhan SAK ada, tetapi Sebelumnya SAK Dengan adanya - Mengumpulkan - SAK digunakan
Keperawatan belum maksimal sudah ada, namun SAK dapat materi dari kepala dalam asuhan
dipergunakan karena sosialisasi memberikan ruangan keperawatan
- Bekerja sama dengan
yang belum pelayanan dan
Kepala Ruangan
maksimal asuhan untuk
menyebabkan keperawatan yang mensosialisasikan
SAK belum optimal SAK
maksimal
digunakan di
ruang ICU.

4. Pelayanan Tidak ada Survey penilaian Dengan adanya - Melakukan survey - Hasil survey
keperawatan ketetapan survey tingkat kepuasan survey penilaian tingkat kepuasan dapat digunakan
penilaian tingkat perawat terhadap tingkat kepuasan perawat terhadap sebagai acuan
pekerjaannya dengan dalam
kepuasan perawat pekerjaan perawat terhadap
menyebarkan meningkatkan
terhadap pekerjaan sebelumnya pekerjaannya dapat kuisioner kepada pelayanan
pernah dilakukan diketahui dorongan perawat di ruang ICU keperawatan
tapi hanya oleh dan kendala RS USU menjadi lebih
peneliti yang perawat dalam - Melaporkan hasil baik
melakukan melakukan survey kepada kepala
penelitian terkait tugasnya. ruangan ICU RS USU
hal tersebut

5. Pelayanan Bagian struktur Bagian struktur Membuat struktur - Melakukan - Struktur


organisasi yang organisasi perlu organisasi yang koordinasi untuk organisasi yang
keperawatan ada di ruangan diperbaharui baru perbaharuan bagan baru terpajang di
Nurse Station
ICU belum karena ada - Membuat bagan
diperbaharui beberapa perawat struktur organisasi
yang telah yang baru
menyelesaikan - Mencetak bagan
jenjang struktur organisasi
pendidikan yang yang baru
lebih tinggi,
beberapa perawat
pindah ruangan,
dan beberapa
perawat telah
lulus CPNS

6. Pelayanan Tidak efektifnya Perawat ICU saat Diharapkan setelah Mengusulkan adanya Adanya
keperawatan pembagian kerja ini bekerja di dua dilakukan praktik penambahan perawat penambahan
perawat karena tempat yaitu di profesi ners ruang ICU kepada untuk perawat di
kepala ruangan
terbagi menjadi ruang ICU dan manajemen ruang ICU
dua ruangan RIE sehingga keperawatan oleh
terkadang mahasiswa
pembagiannya Fakultas
belum optimal Keperawatan USU
pembagian kerja
perawat ruang ICU
lebih optimal

Anda mungkin juga menyukai