DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
No Nama NIM
A. Perencanaan (Planning)
Dari hasil pengkajian di diruang ICU didapatkan hasil perawat yang bertugas di ICU
sebanyak 21 orang, yang terdiri dari 1 karu, 2 katim dan selebihnya menjadi perawat
pelaksana. Ruang ICU dibagi menjadi 2 yaitu ruang ICU dan ruang RIE. Adapun
pembagian jadwal dinas pada ruang ICU yaitu pagi sebanyak 3 orang, sore 2 orang,
malam 2 orang, tenaga off 2 orang.
Pada ruang ICU terdapat 6 tempat tidur, maka dari itu penilaian tempat tidur
menggunakan Bed Occupancy Rate (BOR) dinyatakan belum ideal, karena idealnya nilai
BOR adalah 60%-85%. Berdasarkan hasil wawancara, ruangan ICU terletak dilantai 3,
terdiri dari ruangan perawat, 1 ruangan kepala ruang, 1 ruang obat, 2 nurse station, 2
ruang isolasi beserta tempat cuci tangan, 1 ruang linen, 1 ruang utilitas bersih, 1 ruang
utilitas kotor, 1 ruang penyimpanan alat dan 1 ruang dokter. Alat-alat yang ada diruangan
ICU sudah lengkap, dan ruangan ICU terdapat Visi Misi.
B. Pengorganisasian (Organizing)
Struktur organisasi ICU terdiri dari 1 kepala instalasi, 1 kepala ruangan, 2 ketua tim,
dan 19 perawat pelaksana. Kepala ruangan dalam memimpin anggotanya menggunakan
gaya kepemimpinan demokrasi. Dimana semua anggota ikut andil dalam organisasi
untuk mencapai tujuan. Pembagian tanggung jawab pasien berdasarkan banyak perawat
pelaksana yang bertugas pershift dan banyak pasien yang ada (kondisional).
Penyusunan daftar dinas pagi, sore dan malam dilakukan oleh kepala ruangan
dengan ketentuan:
1. Katim : didalam satu bulan masuk pada hari senin sampai sabtu dan libur pada hari
minggu.
2. Perawat pelaksana : didalam satu bulan masuk dinas pagi, dinas sore, dan malam,
jumlah perawat pelaksana pershift sebanyak 3-4 orang.
Metode penugasan perawat adalah metode tim. Model tim ini dilakukan oleh
sekelompok perawat dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang
berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered
nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua
grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab mengarahkan anggota grup/tim sebelum
tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu
anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan. Selanjutnya ketua
grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan/asuhan
keperawatan.
C. Pelaksanaan (Actuating)
Pelatihan
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, belum semua perawat di ruang ICU
mengikuti pelatihan, dimana perawat diberikan izin dan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan formal dengan biaya sendiri dan pendidikan non formal atau pelatihan
dengan tidak menggangu jam dinas. Jumlah perawat yang sudah mengikuti pelatihan
adalah sebanyak 12 orang dan 9 orang belum mengikuti pelatihan dasar ICU. Biaya
pelatihan ataupun seminar yang diikuti oleh perawat sebagian disubsidi oleh Rumah
Sakit USU guna meningkatkan keterampilan ataupun pengetahuan perawat.
Jenjang Karier
Berdasarkan hasil pengkajian sebagia besar perawat di ruang rawat ICU memiliki
jenjang pendidikan Profesi Ners yaitu sebanyak 14 orang, dan jenjang D3-keperawtan
sebanyak 7 orang. Hal ini sesuai dengan pembagi tenaga keperawatan berdasarkan
Intermountain health care dengan komposisi tenaga keperawata yang diperlukan yakni
12 orang profesi ners, dan 5 orang D3 keperawatan. Berdasarkan pengkajian sebagian
besar tenaga keperawatan diruang ICU memiliki pengalaman kerja 5-10 tahun
sebanyak , dan yang lainnya memiliki pengalaman kerja 0-5 tahun.
Kepegawaian
Berdasarkan hasil pengkajian pembagian jam kerja di ruangan ICU sesuai dengan
peraturan jam kerja yang berlaku di Rumah Sakit, adapun pembagian jam kerja sebagai
berikut :
a) Dinas pagi : pukul 07.30 - 14.30 WIB
b) Dinas sore : pukul 14.00 - 21.00 WIB
c) Dinas malam : pukul 20.30 - 08.00 WIB
Pembuatan jadwal baru dilakukan setiap 1 bulan sekali dan akan diatur sesuai
dengan kebutuhan ruangan oleh kepala ruangan. Akan tetapi Selama pandemic covid-
19, ruang icu di bagi menjadi dua ruangan , yaitu ruang ICU yang berada di Lt.3 dan
ruang RIE yang berada di luar gedung RS USU . dalam Pembuatan jadwal tugas,
kepala ruangan membagi jumlah perawat yang secara bergantian bertugas di ruang ICU
dan RIE, dalam seminggu, setiap perawat pelaksana mendapat jadwal shift malam
sebanyak 2 hari. Setelah selesai shift malam 2 hari, perawat diberi hari libur selama 2
hari. Banyaknya perawat pelaksana pada shift pagi sebanyak 1 ketua tim dan 2 orang
perawat pelaksana, shift sore 2 orang, dan shift malam 2 orang. Untuk jadwal kepala
ruangan dan ketua tim selalu shift pagi setiap minggu, dan mendapat libur 2 hari di hari
sabtu dan minggu, jam kerja kepala ruangan 8,5 jam dalam sehari, dimulai dari pukul
08.00 – 16.00 WIB.
Setiap perawat yang ingin cuti harus memberitahukan kepada kepala ruangan
sebelum pengajuan tanggal cuti.Perawat mendapat jatah cuti sebanyak 12 hari dalam
setahun.Cuti yang diajukan atau diminta harus bertahap dalam satu tahun. Dokumentasi
keperawatan, dari hasil pengkajian kelompok didapatkan tingkat kepatuhan perawat
dalam mengisi rekam medis keperawatan sudah baik dengan persentase 100%
Penugasan
a. Metode Penugasan
Penetapan tugas staf didasarkan pada jenjang pendidikan (minimal DIII
keperawatan), pengalaman kerja (minimal 2 tahun dilingkup keperawatan), serta
memiliki sertifikat pelatihan ICU dan pelatihan-pelatihan tambahan.
1. Tidak ada ketetapan survey penilaian tingkat kepuasan perawat terhadap pekerjaan
2. Tidak efektifnya pembagian kerja perawat karena terbagi menjadi dua ruangan
3. Diskusi tentang refleksi kasus jarang dilakukan
4. Tidak ada format laporan supervisi secara tertulis
5. Struktur organisasi perawat di ruangan ICU masih yang lama
6. SAK di ruangan ada, tapi belum maksimal digunakan
SKORING
Prioritas Masalah
1. Asuhan Tidak ada format Supervisi Diharapkan setelah - Menyusun konsep Adanya
Keperawatan laporan supervisi dilakukan secara dilakukan praktik supervisi keperawatan pendokumentasian
lisan namun tidak profesi ners - Menyusun materi tindakan supervisi
supervisi keperawatan
ada format khusus manajemen
- Mensosialisasikan
supervisi baik itu keperawatan oleh supervisi keperawatan
format saat mahasiswa - Melaksanakan
supervisi maupun Fakultas supervisi keperawatan
saat setelah / hasil Keperawatan USU - Mengevaluasi hasil
supervisi. mampu pelaksanaan supervisi
menerapkan keperawatan
- Mengusulkan hasil
kegiatan supervisi
pelaksanaan supervisi
secara optimal keperawatan
2. Asuhan Diskusi tentang Diskusi refleksi Diharapkan setelah - Bekerja sama dengan Diskusi refleksi
keperawatan refleksi kasus pada bulan ini dilakukan praktik Kepala Ruangan ICU, kasus terlaksna
jarang dilakukan belum tidak ada profesi ners untuk mendorong secara rutin
Katim dan Perawat
dilakukan di manajemen
Pelaksana dalam
ruangan ICU keperawatan oleh mewujudkan diskusi
mahasiswa refleksi kasus.
Fakultas - Menyusun materi
Keperawatan USU untuk diskusi refleksi
diskusi refleksi kasus
kasus dilakukan - Melaksanakan diskusi
refleksi kasus
secara rutin
- Mengusulkan hasil
refleksi kasus
3. Asuhan SAK ada, tetapi Sebelumnya SAK Dengan adanya - Mengumpulkan - SAK digunakan
Keperawatan belum maksimal sudah ada, namun SAK dapat materi dari kepala dalam asuhan
dipergunakan karena sosialisasi memberikan ruangan keperawatan
- Bekerja sama dengan
yang belum pelayanan dan
Kepala Ruangan
maksimal asuhan untuk
menyebabkan keperawatan yang mensosialisasikan
SAK belum optimal SAK
maksimal
digunakan di
ruang ICU.
4. Pelayanan Tidak ada Survey penilaian Dengan adanya - Melakukan survey - Hasil survey
keperawatan ketetapan survey tingkat kepuasan survey penilaian tingkat kepuasan dapat digunakan
penilaian tingkat perawat terhadap tingkat kepuasan perawat terhadap sebagai acuan
pekerjaannya dengan dalam
kepuasan perawat pekerjaan perawat terhadap
menyebarkan meningkatkan
terhadap pekerjaan sebelumnya pekerjaannya dapat kuisioner kepada pelayanan
pernah dilakukan diketahui dorongan perawat di ruang ICU keperawatan
tapi hanya oleh dan kendala RS USU menjadi lebih
peneliti yang perawat dalam - Melaporkan hasil baik
melakukan melakukan survey kepada kepala
penelitian terkait tugasnya. ruangan ICU RS USU
hal tersebut
6. Pelayanan Tidak efektifnya Perawat ICU saat Diharapkan setelah Mengusulkan adanya Adanya
keperawatan pembagian kerja ini bekerja di dua dilakukan praktik penambahan perawat penambahan
perawat karena tempat yaitu di profesi ners ruang ICU kepada untuk perawat di
kepala ruangan
terbagi menjadi ruang ICU dan manajemen ruang ICU
dua ruangan RIE sehingga keperawatan oleh
terkadang mahasiswa
pembagiannya Fakultas
belum optimal Keperawatan USU
pembagian kerja
perawat ruang ICU
lebih optimal