Anda di halaman 1dari 7

HASIL OBSERVASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN DI

RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Heru Supriyatno, MN

DISUSUN OLEH :

1. Rani Novita Sari / P1337420517047


2. Veny Setiawati / P1337420517048
3. Aji Bayu Utomo / P1337420517049
4. Yuda Puspita / P1337420517050
5. Rina Lumban A. / P1337420517051
6. Sheila Anjani E. / P1337420517052
7. Anna Miftakhul R. / P1337420517053
8. Dian Trisnawati / P1337420517055
9. Umi Fita Sari / P1337420517056
10.Era Ziadatul H. / P1337420517084

ANTASENA 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MAGELANG
TAHUN 2019
A. Tempat pelaksanaan
Observasi ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Temanggung.
B. Waktu pelaksanaan
Observasi ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2019.
C. Hasil wawancara
1. Cara menyusun rencana harian individu
- “Bagaimana penyusunan rencana harian individu di RSUD
Kabupaten Temanggung ?”
Rencana penyusunan harian individu dibuat oleh kepala ruangan
dengan mempertimbangkan berdasarkan struktur keperawatan
- “Apakah ada perawat yang merasa tidak adil dengan pembagian
rencana harian individu yang telah dibuat ?”
Tidak ada, karena para tenaga kesehatan sudah memahami tugas
dan wewenang yang telah diberikan kepada masing-masing
individu.
2. Cara menghitung tingkat ketergantungan klien
- “bagaimana cara mengukur tingkat ketergantungan klien terhadap
perawat?”
Penentuan tingkat ketergantungan kien dilakukan 1 kali sehari pada
waktu yang sama, setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria
klasifikasi pasien(minimal memenuhi 3 kriteria), sehingga dalam
waktu 1 hari dapat diketahui berapa jumlah pasien yang ada dalam
klsifikasi minimal, parsial dan total
3. Prosedur pre konference
- “bagaimana pelaksanaan prosedur pre conference yang dilakukan
di RSUD Kabupaten Temanggung?”
Sebelum pre conference dilaksanakan, kepala ruang mengadakan
morning meeting yang dihadiri seluruh perawat yang akan berdinas
pagi dan yang selesai dinas malam. Setelah morning meeting
selesai kepala ruang menyerahkan kepada ketua tim untuk
melakukan pre conference. Pre conference dilakukan sebelum
pergantian shift, dan dipimpin oleh ketua tim. Jika pre conference
dilakukan di pergantian shift malam-pagi dan pagi-siang dipimpim
oleh ketua tim dan dikuti oleh perawat pelaksana. Jika pre
conference dilakukan pada pergantian shift siang-malam dilakukan
oleh perawat yang shift siang kepada perawat yang shift malam.
- “siapa yang wajib mengikuti jalannya pre conference?”
Ketua tim dan perawat asosiasi.
- “apa saja yang disampaikan selama pre conference?”
Jumlah pasien, nama, diagnosa medis, dokter yang menangani,
keluhan, TTV, kesadaran, hasil pemeriksaan yang paling baru,
masalah keperawatan, rencana keperawatan hari ini, perubahan
keadaan terapi medis, rencana medis.
4. Prosedur timbang terima
- “kapan timbang terima dilakukan?”
Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift dari pagi-siang-
malam.
- “siapa yang memimpin dan menghadiri timbang terima?”
Jika timbang terima dilakukan di pergantian shift malam-pagi dan
pagi-siang dipimpim oleh ketua tim dan dikuti oleh perawat
pelaksana. Jika timbang terima dilakukan pada pergantian shift
siang-malam dilakukan oleh perawat yang shift siang kepada
perawat yang shift malam.
- “apakah ada interaksi dengan pasien saat timbang terima
dilakukan?”
Ada, namun hanya interaksi singkat seperti menanyakan keluhan
pada pasien secara langsung.
5. Prosedur middle konference
6. Prosedur post konference
- “Tujuannya dilakukan post conference”
untuk memeberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
dan membandingkan masalah yang dijumpai.
- “bagaimana pelaksanaan post coference”
post conference dilakukan setelah dilakukan kegiatan timbang terima,
dilakukan sekitar selama 10 sampai 15 menit, dan post konferen
dilakukan di ruang perawat yang membahas tentang perkembangan
klien pada saat itu dan terapi ysng dibutuhkan untuk dinas
selanjutnya. Yang mengikuti kegiatan post conference terdiri dari
katim, dan perawat asosiet.
7. Cara melakukan kolaborasi
- “Dalam melakukan asuhan keperawatan perawat melakukan
kolaborasi dengan siapa saja.”
Dalam melakukan asuhan keperawatan biasanya perawat melakukan
kolaborasi dengan
1. Ahli gizi: guna menentukan diit bagi pasien
2. Dokter: memberikan asuhan kedokteran pada pasien
3. Farmasi: Guna memberikan terapi farmakologis sesuai resep
dokter
4. Analis kesehatan: guna memeriksa urine, darah, dahak dan
melakukan PA
5. Fisioterapi :untuk melakuakan pengajaran mobilisasi pada pasien
6. Radiologi : untui melakukan pemeriksaan diasnotik seperti
rongen ,ct-scan, MRI,
7. Dokter bedah : untk melakuakn prosedur operasi

8. Cara melakukan negosiasi


- “Bagaimana cara melakukan Negosiasi di bangsal ?”
Berikut ini adalah salah satu cara melakukan negosiasi antara
dokter ,perawat, pasien dan anggota keluarga :
1. negosiasi pertama dilakuakan oleh dokter dengan perawat
mengenai rencana tindakan operasi yang akan dilakukan pada salah
satu pasien
2. Kemudian perawat dan dokter berkomunikasi dengan pasien
beserta keluarga mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan.
Dalam hal ini dokter beserta perawat menjelaskan mengenai
perbaikan kesehatan jika dilakukan operasi dan dampak yang akan
terjadi jika tidak dilakukan operasi sehingga klien dapat
mempertimbangkan dengan matang.

D. Hasil observasi
1. Cara menyusun rencana harian individu
Menurut hasil pengamatan observasi kami di RSUD Kabupaten
Temanggung, rencana harian individu klien dibuat oleh kepala ruang
yang disesuaikan berdasarkan pembagian struktur keperawatan.
Perawat melaksanakan tugas individu yang telah disusun oleh kepala
ruang sesuai wewenangnya masing-masing.
2. Cara menghitung tingkat ketergantungan klien
Menurut hasil pengamatan observasi kami di RSUD Kabupaten
Temanggung, tingkat ketergantungan klien dihitung berdasarkan
klasifikasi yang telah ditetapkan untuk menilai tingkat ketergantungan
klien.
3. Prosedur prekonference
Menurut hasil pengamatan observasi kami di RSUD Kabupaten
Temanggung , sebelum dilakukan pre conference, kepala ruang akan
melakukan moring meeting, setelah itu akan menyerahkan kepada
ketua tim untuk melakukan pre conference. Pre conference dihadiri
oleh ketua tim dan perawat asosiasi, hal-hal yang disampaikan pada
saat pre conference meliputi :
a) Jumlah pasien
b) Nama pasien
c) Diagnosa medis
d) Dokter yang menangani
e) Keluhan
f) TTV
g) Kesadaran
h) Hasil pemeriksaan laboratorium yang terbaru
i) Masalah keperawatan
j) Rencana keperawatan hari ini
k) Perubahan keadaan terapi medis
l) Rencana medis
4. Prosedur timbang terima
Menurut pengamatan kami di RSUD Kabupaten Temanggung timbang
terima dilakukan saat pergantian shift yaitu pagi-siang-malam.
dilakukan di kamar pasien. Perawat biasanya menanyakan keluhan
yang dirasakan oleh pasien. Perawat yang selesai berjaga biasanya
menjelaskan pada perawat yang akan berjaga meliputi :
a) Nama
b) Dokter yang bertanggung jawab
c) Keluhan pasien
d) Tindakan medis seperti operasi yang akan dijalankan, rontgen,
x-ray, USG dll.
5. Prosedur middle conference
6. prosedur post conference
Jadi prosedur post conference dilakukan untuk menyelesaikan suatu
masalah setelah dilakukannya timbang terima biasanya dilakukan
diruang perawat yang dilakukan oleh katim dan perawat asosiet
7. Cara melakukan kolaborasi
Dalam melakukan asuhan keperawatan di ruangan biasanya RS
temanggung saling berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya guna
meningkatkan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
8. Cara melakukan negosiasi
Jadi negosiasi dilakukan guna menghindari adanya risiko
kemungkinan terburuk dan adanya tanggung gugat dari pihak keluarga
pasien
E. Kesimpulan
Jadi model asuhan keperawatan yang diterapkan di RSUD
Kabupaten Temanggung adalah model keperawatan tim yang biasanya
terdiri dari 2 tim dan masing-masing tim memiliki ketua tim. Ketua tim
bertanggung jawab atas kamar pasien yang telah dibagi.

Anda mungkin juga menyukai