Disusun Oleh :
NIM. 22223001
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Tim di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan acuan
bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga
Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.
menjadi kelolaan.
Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat waktu. Adapun yang
kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai laporan pendahuluan Kepala
Ruangan di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan acuan bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan praktik manajemen keperawatan ada
hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada
kita semua.
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan
jasa kepada masyarakat. Peran yang diemban oleh rumah sakit adalah pemberi jasa secara
sosial yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
pengguna jasanya. Tanggung jawab tersebut dapat berupa pelayanan yang berkualitas
dengan biaya yang memadai. Salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah sumber daya manusia pemberi pelayanan, yang termasuk
di dalamnya SDM keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat perawat yang
berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual. Perawat merupakan sumber daya manusia
terpenting di rumah sakit karena selain jumlahnya yang dominan juga merupakan profesi
yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien, oleh
karena itu rumah sakit harus memiliki perawat yang berkinerja baik yang menunjang
kinerja rumah sakit. Kinerja perawat merupakan tindakan yang dilakukan seorang
perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari subsistem dengan
atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, saling bergantung, saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien sehingga
mempunyai peranan, sasaran dan tujuan tertentu. Sistem manajemen keperawatan sesuai
dengan pendekatan system terbuka dimana setiap komponen saling berhubungan dan
berinteraksi serta dipengaruhi oleh lingkungan.. Proses manajemen keperawatan
merupakan suatu system yang terdiri dari lima elemen yaitu input, output, control, dan
mekanisme umpan balik. Imput dari proses manajemen keperawatan antara lain
informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur beberapa hal
secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal yang diatur
berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan manajemen
keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara umum, dengan menggunakan
pendekatan fungsi- fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan Evaluasi).
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Dengan dilaksanakannya praktek manajemen keperawatan berupa kegiatan role
play sebagai kepala ruang ICCU RSUD Banyumas, diharapkan mahasiswa
mampu mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan profesional dengan
menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan sesuai peran dan
tanggungjawabnya sebagai kepala ruang.
b. Tujuan Khusus
Diharapkan dengan dilaksanakannya role play sebagai Kepala Ruang, mahasiswa
mampu :
1. Mengetahui pengertian dari Kepala Ruang
2. Mengetahui tugas dan tanggung jawab Kepala Ruang
3. Mengetahui fungsi Kepala Ruang
4. Mengetahui uraian tugas Kepala Ruang
5. Mengetahui fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
6. Mengetahui pengorganisasian ruangan
c. Manfaat
Praktek manajemen keperawatan ini diharapkan akanmemberikan manfaat kepada
mahasiswa agar lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan dan agar mahasiswa mendapat pengalaman
baru di lapangan dalam hal penerapan manajemen keperawatan khususnya menjadi
kepala ruang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perencanaan
a. Mengatur Jadwal Perawat
Jadwal perawat yang ada di ruangan yaitu shift pagi, sore. Untuk pembelajaran
saat ini 3 perawat semua masuk pagi, pada pukul 07.15 sampai 14.15 WIB dan 2
perawat lagi masuk pada pukul 14.15 sampai 20.15.
b. Pembagian Tim
Pengelolaan pasien ada 1 pasien yang akan dikelola oleh 3 perawat dalam satu tim.
c. Menunjuk Ketua dan Anggota Tim
1. Ketua Tim : Kezya Calista Gliselda Frans
2. Perawat Pelaksana : Diana Raffidah Ariga
d. Mengadakan laporan antar shift
Disepakati laporan antar shift dilakukan pada pagi hari dan siang hari
e. Mengidentifikasi Jumlah Perawat Yang Dibutuhkan
Menurut Douglas (1992) pada suatu layanan profesional jumlah tenaga yang
dibutuhkan bergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien
terhadap keperawatan yaitu minimal, partial, total. Pada perawatan ruang dengan
Melati sebagian kebutuhan pasien memerlukan bantuan total 1 pasien, parsial 1
pasien dan mandiri 1 pasien dengan jumlah pasien 3 orang, maka perhitungan tenaga
adalah :
Kepala Ruangan
Adelia Intan Kencana, S.Kep
Katim I Katim II
Adella Shafira Purnomo Putri,
Alfandi, S.Kep
S.Kep
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Anggel Putri Inten Murtia,
Andri Purnomo, S.Kep S.Kep
Merumuskan metode penugasan
Metode penugasan yang digunakan adalah PN (Primary Nurse) modifikasi dengan
metode tim
1. Membuat rincian tugas katim
a) Mengelola asuhan keperawatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya
yaitu terdapat 5 TT dengan 2 pasien
b) Mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam pemberian asuhan
langsung maupun tidak langsung.
c) Melakukan konsultasi dengan Katim tentang kondisi pasien.
d) Mendelegasikan beberapa tugas kepada perawat primer (PP) dengan tepat.
e) Mempersiapkan pasien atau keluarga apabila pasien akan pulang.
2. Membuat rincian tugas PP
a) Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan perawat primer (PP).
b) Memberi bimbingan terapeutik dengan pasien atau keluarga sebgai
lanjutan kontrak yang sudah dilakukan perawat primer (PP).
c) Menerima pasien baru.
d) Melakukan tindakan keperawatan.
e) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
f) Mengikuti visite dokter bila perawat primer (PP) tidak ada ditempat.
g) Memberikan kerapihan dan kelengkapan status.
h) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
i) Berperan serta dalam pemberian pendidikan kesehatan.
j) Membantu tim lain yang membutuhkan.
k) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan
Untuk pagi ini tenaga keperawatan mencukupi, satu perawat pelaksana (PP)
mengelola 1 pasien.
1. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan Kebutuhan semua pasien terpenuhi
atau tercukupi.
2. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik.
3. Pendelegasian tugas kepada ketua tim
4. Tugas untuk membagi pasien kelolaan kepada praktikan diserahkan kepada
ketua tim I
5. Mengidentifikasi masalah-masalah dan cara penangganan
6. Ditugaskan kepada ketua tim untuk mengidentifikasi masalah pasien
dan penanganan masalahnya bila perlu koordinasi dengan kepala ruang.
h. Pengarahan
Memberi pengarahan kepada ketua tim tentang tugas. Tugas ketua tim
dibacakan supaya diketahui dan ditindak lanjuti.
1. Menginformasikan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dimohon untuk memperhatikan hal-hal yang penting untuk mencegah
pasien jatuh, kekeliruan pemberian obat.
2. Memberi bimbingan kepada ketua tim dan anggota tim.
bekerja sesuai prosedur apabila ada kesulita segera berkolaborasi dengan kepala
ruangan
i. Pengawasan
1. Mengevaluasi pelaksanaan dengan rencana keperawatan
Dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan ketua tim membandingkan rencana
dengan pelaksanaan.
j. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan
NO Waktu Kegiatan
1 07.00-07.15 A. Memimpin meeting morning
1. Menyiapkan tempat
2. Mengecek kesiapan perawat jaga malam dan perawat jaga pagi
3. Berdoa untuk memulai tugas
4. Menanyakan permasalahan jaga malam
5. Mengecek kesiapan alat
6. Memberikan informasi dan membahas tentang kejadian yang perlu
didiskusikan
07.45-08.00
D. Memantau pre conference
09.00-12.00
E. Memonitor keberlangsunganya asuhan keperawatan kepada ketu tim dan
perawat pelaksana
12.00-12.30
F. Menerima laporan dari ketua tim tentang evaluasi pemberian asuhan
keperawatan
13.30-13.45
A. Kesimpulan
Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,
penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari pengorganisasian
aktivitas yang tepat, baik vertikasl maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan organisasi. Kepala ruang adalah perawat profesional yang diberi
wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu
ruang perawatan. Adapun fungsi pokok kepala ruang adalah mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya. Sedangkan fungsi yang lain yaitu kepala ruang sebagai fungsi
perencanaan, sebagai fungsi pengorganisasian dan pelaksanaan, sebagai funsi
pengawasan, pengendalian dan penilaian.
B. Saran
Kepala ruang diharapkan mempunyai jiwa kepemimpinan yang mampu
mengkomunikasikan, mengarahkan. Memotivasi, serta memberdayakan anggotanya dan
mau berkontribusi untuk keberhasilan organisasi sehingga dapat tercipta pelayanan yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, Wiwin, dkk. 2019. Pengaruh Fungsi Pengarahan Ketua Tim Terhadap Kinerja Perawat
di Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan Indra Husada. 7(1): 42-51
Widya, N, dkk. 2016. Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Irina F RSUP Prof DR. R. D.
Kandou Manado. E-journal Keperawatan. 4(2): 1-5
Susanti SS, dkk. 2020. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Rikki A, editor.
Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Putra, KR & Subekti,I. 2010. Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Manajerial Kepala Ruang Dalam
Metode Penugasan Tim Terhadap Kinerja Ketua Tim Di Rsu Dr Saiful
Anwar Malang. Jurnal Keperawatan,. Vol 1(2).
Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Tim di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan acuan
bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga
Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.
Adelia
Intan Kencana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992). Model tim didasarkan
pada keyakinan bahwa setiap staf mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul
motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi, sehingga setiap
anggota tim merasakan kepuasan karena diakui kontribusinya dalam
mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas asuhan keperawatan
yang bermutu.
Model tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua konsep
utama yang harus ada, yaitu kepemimpinan dan komunikasi yang efektif.
Kemampuan kepemimpinan harus dikuasai oleh Ketua Tim, yaitu perawat
profesional (Registered Nurse). Registered Nurse ditunjuk oleh Kepala
Ruangan untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam
merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan penugasan kepada
anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan
yang diberikan. Prosese komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan
aktif melalui laporan pre atau post conference atau pembahasan dalam
penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan asuhan
keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.Pelaksanaan
model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. Model tim dapat
diimplementasikan pada tugas pagi, sore dan malam. Apakah terdapat 2
atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas
tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga
keperawatan untuk 10-20 pasien.
Hasil penelitian Lambertson seperti dikutip oleh Douglas
(1984), menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar
merupakan model asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan
pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam
memberikan asuhan keperawatan. Hal ini berarti bahwa model tim
dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga
keperawatan bervariasi. Kegagalan model ini, jika penerapan konsep tidak
dilaksanakan secara menyeluruh atau total dan tidak dilakukan pre dan
post conference dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk
pemecahan masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi
pemenuhan kebutuhan pasien.
Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan
konsep berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan tehnik kepemimpinan.
2. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
3. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan
berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.
Perencanaan kegiatan
Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 2 Shift, 4 orang pagi (1 KaRu, 1
KaTim, 1 PG dan 1 PP), 1 orang jaga sore, dan untuk jaga malam kosong, mengelola sebanyak 3
pasien.
Pukul 07.10 WIB mengikuti apel pagi yang dilaksanakan di lapangan apel RSUD
Banyumas. Selanjutnya 8.10 serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan
keliling kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas
pagi. Pukul 08.30 WIB melakukan pre conference, menyampaikan tujuan dari pre conference
dan menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi
tugas kepada anggota tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit
dokter, mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat
laporan dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post conference,
menyampaikan tujuan post conference, menerima dan mencatat laporan hasil implementasi dari
anggota Tim/ PP, mencatat masukan dan tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan
apresiasi kepada anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas. Pukul 13.30 WIB
melengkapi buku laporan jaga, Pukul 13.50 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada
dinas siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke
dinas siang/ sore.
PASIEN KELOLAAN KETUA TIM
B. Evaluasi
1. Uraian tugas kepala tim sesuai dengan perencanaan
2. Perencanaan yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik
3. Menerapkan asuhan keperawatan yang sudah di rencanakan dapat
dilaksanakan dengan baik
BAB V
A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan yang sudah dilakukan menjadi ketua tim, semua
uraian kegiatan dan tugas telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan.
B. Saran
1. Mahasiswa Dapat mengaplikasikan tugas sebagai ketua tim sesuai dengan
teori dan praktik.
2. Institut Dapat memberikan materi tentang manajemen keperawatan
khususnya uraian tugas sebagai kepala ruangan.
Ruang ICCU Semoga ruang ICCU dapat terus membimbing dan memberikan contoh yang baik
dan sesuai dengan teori dan aplikasi mahasiswa praktik manajemen keper awatan.
DOKUMENTASI