Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY PERAWAT PELAKSANA DI RUANG ICCU


RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

Adelia Intan Kencana

NIM. 22223001

Pembimbing Akadaemik : Miskiyah Tamar, S.Kep.,Ns.,M.Kep


Pembimbing Lahan : Ida Nur Setia BW, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Tim di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan acuan
bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga
Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.

Banyumas, November 2023

Adelia Intan Kencana


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
asuhan keperawatan dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk
tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan
yang bermutu. Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan
keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau di ruang mereka
bekerja.
Perawat sebagai pelaksana juga diartikan sebagai pelaksana peran
perawat yang menyangkut pelayanan kesehatan kepada individu keluarga,
atau masyarakat berupa asuhan keperawatan yang komprehensif me;iputi
asuhan pencegahan pada tingkat satu, dua atau tiga, baik langsung maupun
tidak langsung. Tindakan langsung bearti tindakan yang ditangani sendiri
oleh perawat yang menemukan masalah kesehatan klien. Sedangkan
tindakan tidak langsung atau disebut juga delegasi adalah tindakannya
diserahkan kepada orang lain yang dapat dipercaya untuk melakukan
tindakan keperawatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui definisi perawat pelaksana
2. Mengetahui metode perawat primer/pelaksana
3. Mengetahui kelebihan dalam perawat primer
4. Mengetahui kelemahan dalam perawat primer
5. Mengetahui konsep dasar perawat primer
6. Mengetahui tugas pokok
7. Mengatahui peran perawat primer
C. Manfaat
Dengan dilakukannya praktik manajemen keperawatan ini di harapkan
akan memberikan manfaat kepada mahasiswa supaya menjadi lebih
terampil dalam melakukan penerapan aplikasi prinsip manajemen
keperawatan di lapangan dan mahasiswa mendapat pengalaman baru di
lapngan dalam hal penerapan manajemen keperawatan khususnya menjadi
perawat pelaksana.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian
asuhan keperawatandi tingkat rawat inap yang dapat mempermudah
realisasi praktek keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan
yang berfokus pada pasien yang secara individual dan komprehensif,
berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar
pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal keperawatan,
2009).
B. Metode Perawat Primer
Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terusmenerus
antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan, dan mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.
Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan
koordinasiasuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.
Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan
dengan pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah
perawat Skep/Ners dengan pengalaman minimal 1 tahun. Perawat
dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat
primer(PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas
pada malam hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari
sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006, hlm. 26).
C. Kelebihan Dalam Perawat Pimer Kelebihan dalam keperawatan primer
adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil
dan kemungkinanpengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit
(Billies, 1998). Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa
dihargai karena terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu
asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan
yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi
serta advokasi.
D. Kelemahan dalam Perawat Primer
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, menguasai
keperawatan klinik, akuntabel sertaberkolaborasi dengan berbagai disiplin
(Suarli, 2009, hlm. 49-50).
E. Konsep Dasar Perawat Primer Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
F. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengansentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon
klien dan catatan keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman
dan ketenangan
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan perawatandan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara
administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahanruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
13. Membuat laporan harian.
G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer
1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai
lanjutan kontrakyang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila
menemukan masalahyang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
Rencana kegiatan

Waktu Rencana kegiatan


08.00 Berdoa bersama
08.15
Mengikuti pre conference bersama kepala ruang, ketua tim dan

perawat primer lain.

Melaksanakan tugas asuhan keperawatan terhadap pasien yang

menjadi kelolaan.

08.30 Melaksanakan pemberian terapi kepada pasien kelolaan sesuai

dengan peranan medis

10.00 Melanjutkan asuhan keperawatan pasien kelolaan

12.00 Istirahat siang

14.00 Melaporkan hasil evaluasi asuhan keperawatan kepada ketua tim

Mengikuti post conference dan Handover


DOKUMENTASI
LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY KEPALA RUANGAN DI RUANG ICCU
RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

Adelia Intan Kencana


NIM 22223001

Pembimbing Akadaemik : Miskyah Tamar, S.Kep.,Ns.,M.Kep


Pembimbing Lahan : Ida , S.Kep.,Ns

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat waktu. Adapun yang
kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai laporan pendahuluan Kepala
Ruangan di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan acuan bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan praktik manajemen keperawatan ada
hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada
kita semua.

Banyumas, November 2023

Adelia Intan Kencana


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan
jasa kepada masyarakat. Peran yang diemban oleh rumah sakit adalah pemberi jasa secara
sosial yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
pengguna jasanya. Tanggung jawab tersebut dapat berupa pelayanan yang berkualitas
dengan biaya yang memadai. Salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah sumber daya manusia pemberi pelayanan, yang termasuk
di dalamnya SDM keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat perawat yang
berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual. Perawat merupakan sumber daya manusia
terpenting di rumah sakit karena selain jumlahnya yang dominan juga merupakan profesi
yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien, oleh
karena itu rumah sakit harus memiliki perawat yang berkinerja baik yang menunjang
kinerja rumah sakit. Kinerja perawat merupakan tindakan yang dilakukan seorang
perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari subsistem dengan
atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, saling bergantung, saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien sehingga
mempunyai peranan, sasaran dan tujuan tertentu. Sistem manajemen keperawatan sesuai
dengan pendekatan system terbuka dimana setiap komponen saling berhubungan dan
berinteraksi serta dipengaruhi oleh lingkungan.. Proses manajemen keperawatan
merupakan suatu system yang terdiri dari lima elemen yaitu input, output, control, dan
mekanisme umpan balik. Imput dari proses manajemen keperawatan antara lain
informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur beberapa hal
secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal yang diatur
berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan manajemen
keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara umum, dengan menggunakan
pendekatan fungsi- fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan Evaluasi).

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Dengan dilaksanakannya praktek manajemen keperawatan berupa kegiatan role
play sebagai kepala ruang ICCU RSUD Banyumas, diharapkan mahasiswa
mampu mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan profesional dengan
menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan sesuai peran dan
tanggungjawabnya sebagai kepala ruang.
b. Tujuan Khusus
Diharapkan dengan dilaksanakannya role play sebagai Kepala Ruang, mahasiswa
mampu :
1. Mengetahui pengertian dari Kepala Ruang
2. Mengetahui tugas dan tanggung jawab Kepala Ruang
3. Mengetahui fungsi Kepala Ruang
4. Mengetahui uraian tugas Kepala Ruang
5. Mengetahui fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
6. Mengetahui pengorganisasian ruangan
c. Manfaat
Praktek manajemen keperawatan ini diharapkan akanmemberikan manfaat kepada
mahasiswa agar lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan dan agar mahasiswa mendapat pengalaman
baru di lapangan dalam hal penerapan manajemen keperawatan khususnya menjadi
kepala ruang.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kepala Ruangan


Kepala ruangan adalah seorang perawat profresional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab serta mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan


a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
b. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
e. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan

C. Fungsi Kepala Ruangan


a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
didelegasikan oleh kepala ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi.

D. Uraian Tugas Kepala Ruangan


a. Perencanaan
1. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
a) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
b) Membimbing penerapan proses keperawatan.
c) Menilai asuhan keperawatan.
d) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
e) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
b. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2. Merumuskan tujuan metode penugasan.
3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
4. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan
perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
6. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
8. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat
primer.
9. Mengembangkan kemampuan anggota.
10. Menyelenggarakan konferensi.
c. Pengarahan
1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
2. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
5. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
6. Meningkatkan kolaborasi.
d. Pengawasan
1. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
2. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahankelemahan yang
ada saat ini.
3. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar laporan dari
perwat primer.
e. Evaluasi
1. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2. Audit keperawatan.
BAB III
PERENCANAAN

A. Perencanaan
a. Mengatur Jadwal Perawat
Jadwal perawat yang ada di ruangan yaitu shift pagi, sore. Untuk pembelajaran
saat ini 3 perawat semua masuk pagi, pada pukul 07.15 sampai 14.15 WIB dan 2
perawat lagi masuk pada pukul 14.15 sampai 20.15.
b. Pembagian Tim
Pengelolaan pasien ada 1 pasien yang akan dikelola oleh 3 perawat dalam satu tim.
c. Menunjuk Ketua dan Anggota Tim
1. Ketua Tim : Kezya Calista Gliselda Frans
2. Perawat Pelaksana : Diana Raffidah Ariga
d. Mengadakan laporan antar shift
Disepakati laporan antar shift dilakukan pada pagi hari dan siang hari
e. Mengidentifikasi Jumlah Perawat Yang Dibutuhkan
Menurut Douglas (1992) pada suatu layanan profesional jumlah tenaga yang
dibutuhkan bergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien
terhadap keperawatan yaitu minimal, partial, total. Pada perawatan ruang dengan
Melati sebagian kebutuhan pasien memerlukan bantuan total 1 pasien, parsial 1
pasien dan mandiri 1 pasien dengan jumlah pasien 3 orang, maka perhitungan tenaga
adalah :

ketergantungan Pagi Sore Malam

Minimal 0,17 X 2 0,14 X 2 0,07 X 2

Partial 0,27 X 2 0,15 X 2 0,10 X 2

Total 0,36 X 1 0,30 X 1 0,20 X 1

Jumlah 1,24 0,88 0,54


f. Alat Medis

No Nama Alat Jumlah di Kondisi Standar


Ruangan
1 Stetoskop 2 Baik Sesuai
2 Thermometer Digital 2 Baik Sesuai
3 Tensimeter 4 Baik Sesuai
4 Timbangan Dewasa 2 Baik Sesuai
5 Timbangan Bayi 1 Baik Sesuai
6 Pen light/ lampu
2 2 2
senter
7 EKG 1 Baik Sesuai
8 Infus Pump 2 Baik Sesuai
9 Syringe Pump 3 Baik Sesuai
10 Pulse Oksimetri 2 Baik Sesuai
11 Reflek hammer - Baik Sesuai
12 Emergency kit dan 1 Baik Sesuai
set resusitasi: set
BHP emergency
13 Troli emergency 1 Baik Sesuai
dengan defibrillator
14 Tiang Infus 21 Baik Sesuai
15 Oksigen set dan 21 Baik Sesuai
flowmeter
16 Kursi roda 2 Baik Sesuai
17 Lampu periksa 1 Baik Sesuai
18 Nebulizer 1 Baik Sesuai
19 Suction Pump 2 Baik Sesuai
20 Film viewer 1 Baik Sesuai
21 Vena suction set - Baik Sesuai
22 Suction pump - Baik Sesuai
dinding
23 Handscrub 24 Baik Sesuai
24 Oksigen Transport 1 Baik Sesuai
g. Pengorganisasian

Kepala Ruangan
Adelia Intan Kencana, S.Kep

Katim I Katim II
Adella Shafira Purnomo Putri,
Alfandi, S.Kep
S.Kep

Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Anggel Putri Inten Murtia,
Andri Purnomo, S.Kep S.Kep
Merumuskan metode penugasan
Metode penugasan yang digunakan adalah PN (Primary Nurse) modifikasi dengan
metode tim
1. Membuat rincian tugas katim
a) Mengelola asuhan keperawatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya
yaitu terdapat 5 TT dengan 2 pasien
b) Mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam pemberian asuhan
langsung maupun tidak langsung.
c) Melakukan konsultasi dengan Katim tentang kondisi pasien.
d) Mendelegasikan beberapa tugas kepada perawat primer (PP) dengan tepat.
e) Mempersiapkan pasien atau keluarga apabila pasien akan pulang.
2. Membuat rincian tugas PP
a) Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan perawat primer (PP).
b) Memberi bimbingan terapeutik dengan pasien atau keluarga sebgai
lanjutan kontrak yang sudah dilakukan perawat primer (PP).
c) Menerima pasien baru.
d) Melakukan tindakan keperawatan.
e) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
f) Mengikuti visite dokter bila perawat primer (PP) tidak ada ditempat.
g) Memberikan kerapihan dan kelengkapan status.
h) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
i) Berperan serta dalam pemberian pendidikan kesehatan.
j) Membantu tim lain yang membutuhkan.
k) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan
Untuk pagi ini tenaga keperawatan mencukupi, satu perawat pelaksana (PP)
mengelola 1 pasien.
1. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan Kebutuhan semua pasien terpenuhi
atau tercukupi.
2. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik.
3. Pendelegasian tugas kepada ketua tim
4. Tugas untuk membagi pasien kelolaan kepada praktikan diserahkan kepada
ketua tim I
5. Mengidentifikasi masalah-masalah dan cara penangganan
6. Ditugaskan kepada ketua tim untuk mengidentifikasi masalah pasien
dan penanganan masalahnya bila perlu koordinasi dengan kepala ruang.
h. Pengarahan
Memberi pengarahan kepada ketua tim tentang tugas. Tugas ketua tim
dibacakan supaya diketahui dan ditindak lanjuti.
1. Menginformasikan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dimohon untuk memperhatikan hal-hal yang penting untuk mencegah
pasien jatuh, kekeliruan pemberian obat.
2. Memberi bimbingan kepada ketua tim dan anggota tim.
bekerja sesuai prosedur apabila ada kesulita segera berkolaborasi dengan kepala
ruangan
i. Pengawasan
1. Mengevaluasi pelaksanaan dengan rencana keperawatan
Dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan ketua tim membandingkan rencana
dengan pelaksanaan.
j. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan

NO Waktu Kegiatan
1 07.00-07.15 A. Memimpin meeting morning
1. Menyiapkan tempat
2. Mengecek kesiapan perawat jaga malam dan perawat jaga pagi
3. Berdoa untuk memulai tugas
4. Menanyakan permasalahan jaga malam
5. Mengecek kesiapan alat
6. Memberikan informasi dan membahas tentang kejadian yang perlu
didiskusikan

B. Menutup meeting morning

2 07.15-07.45 C. Memantau timbang terima dari shift malam mengidentifikasi atau


kunjungan ke pasien untuk validasi permasalahan pasien

07.45-08.00
D. Memantau pre conference
09.00-12.00
E. Memonitor keberlangsunganya asuhan keperawatan kepada ketu tim dan
perawat pelaksana
12.00-12.30
F. Menerima laporan dari ketua tim tentang evaluasi pemberian asuhan
keperawatan
13.30-13.45

14.00-14.30 G. Memantau post conference

H. Memantau timbang terima dari jaga pagi ke jaga siang


BAB IV
LAPORAN HASIL

A. Laporan Hasil Kegiatan

NO Waktu Kegiatan Petugas


1 07.15-7.45 1. Memimpin meeting morning
a. Menyiapkan tempat
b. Mengecek kesiapan perawat jaga malam dan perawat
jaga pagi
c. Membuka meeting morning
d. Berdoa untuk memulai tugas
e. Menanyakan permasalahan jaga malam
f. Mengecek kelengkapan alat
g. Mengingatkan kembali untuk perawat dalam
menggunakan buku identifikasi pada saat memberikan
obat ataupun tindakan perawatan lainnya dan
mengingatkan untuk pemilahan linen infeksius dan non
infeksius dan juga menempatkan baju pasien baru yang
bajunya belum sempat di bawa pulang oleh
keluarganya
07.45-08.00 h. Menutup meeting morning Husni

2. Memantau handover dari PJ jaga malam pasien yang


08.00-08.30
dioperkan berjumlah 18 pasien
08.30-13.00 3. Memantau pre conference
4. Memonitor berlangsungnya asuhan keperawatan kepada
kedua tim dan perawat pelaksana
5. Menerima laporan dari kedua katim tentang evaluasi
pemberian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan sudah
14.00-14.15
terlaksana dari pemberian terapi, program pagi, serta advis
14.15-14.45 dokter

6. Memantau post conference

7. Memantau handover dari jaga pagi ke jaga siang


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,
penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari pengorganisasian
aktivitas yang tepat, baik vertikasl maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan organisasi. Kepala ruang adalah perawat profesional yang diberi
wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu
ruang perawatan. Adapun fungsi pokok kepala ruang adalah mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya. Sedangkan fungsi yang lain yaitu kepala ruang sebagai fungsi
perencanaan, sebagai fungsi pengorganisasian dan pelaksanaan, sebagai funsi
pengawasan, pengendalian dan penilaian.
B. Saran
Kepala ruang diharapkan mempunyai jiwa kepemimpinan yang mampu
mengkomunikasikan, mengarahkan. Memotivasi, serta memberdayakan anggotanya dan
mau berkontribusi untuk keberhasilan organisasi sehingga dapat tercipta pelayanan yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, Wiwin, dkk. 2019. Pengaruh Fungsi Pengarahan Ketua Tim Terhadap Kinerja Perawat
di Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan Indra Husada. 7(1): 42-51

Widya, N, dkk. 2016. Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Irina F RSUP Prof DR. R. D.
Kandou Manado. E-journal Keperawatan. 4(2): 1-5

Susanti SS, dkk. 2020. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Rikki A, editor.
Jakarta: Yayasan Kita Menulis.

Putra, KR & Subekti,I. 2010. Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Manajerial Kepala Ruang Dalam
Metode Penugasan Tim Terhadap Kinerja Ketua Tim Di Rsu Dr Saiful
Anwar Malang. Jurnal Keperawatan,. Vol 1(2).

Mugiaat,Sri. 2016. Managemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Jakarta:


Pusdik SDM Kesehatan.
DOKUMENTASI
LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY KEPALA TIM DI RUANG ICCU
RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

Adelia Intan Kencana


NIM 22223001

Pembimbing Akadaemik : Miskiyah Tamar, S.Kep.,Ns.,M.Kep


Pembimbing Lahan : Ida Nur Setia, S.Kep.,Ns

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Tim di Ruang ICCU RSUD Banyumas. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan acuan
bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga
Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.

Banyumas, November 2023

Adelia
Intan Kencana
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992). Model tim didasarkan
pada keyakinan bahwa setiap staf mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul
motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi, sehingga setiap
anggota tim merasakan kepuasan karena diakui kontribusinya dalam
mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas asuhan keperawatan
yang bermutu.
Model tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua konsep
utama yang harus ada, yaitu kepemimpinan dan komunikasi yang efektif.
Kemampuan kepemimpinan harus dikuasai oleh Ketua Tim, yaitu perawat
profesional (Registered Nurse). Registered Nurse ditunjuk oleh Kepala
Ruangan untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam
merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan penugasan kepada
anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan
yang diberikan. Prosese komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan
aktif melalui laporan pre atau post conference atau pembahasan dalam
penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan asuhan
keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.Pelaksanaan
model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. Model tim dapat
diimplementasikan pada tugas pagi, sore dan malam. Apakah terdapat 2
atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas
tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga
keperawatan untuk 10-20 pasien.
Hasil penelitian Lambertson seperti dikutip oleh Douglas
(1984), menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar
merupakan model asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan
pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam
memberikan asuhan keperawatan. Hal ini berarti bahwa model tim
dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga
keperawatan bervariasi. Kegagalan model ini, jika penerapan konsep tidak
dilaksanakan secara menyeluruh atau total dan tidak dilakukan pre dan
post conference dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk
pemecahan masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi
pemenuhan kebutuhan pasien.

B. Tujuan Menjadi Ketua Tim


1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
3. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota.
5. Menyelenggarakan konferensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Metode Tim


Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi
sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.Ketua tim
merupakan seorang petugas yang membawahi anggota tim untuk membuat
pengkajian sampai perencaan pada pasien.

B. Tujuan Metode Tim


1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif.
2. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda.

Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan
konsep berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan tehnik kepemimpinan.
2. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
3. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan
berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.

C. Persyaratan Menjadi Ketua Tim


1. S1 Keparawatan/ DIV Keperawatan Dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun.
2. D3 Keperawatan : Dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3
tahun
3. Memiliki kemampuan kepemimpinan
4. Memiliki sertifikat BLS/PPGD/Resusitasi Anak
5. Memiliki SIP dan SIK
6. Berwibawa dan bertanggung jawab
7. Sehat jasmani dan rohani

D. Kelemahan dan Kelebihan Metode Tim


Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group
yang terdiri dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu
grup kecil yang saling membantu. Dalam penerapannya ada kelebihan dan
kelemahannya yaitu (Nursalam, 2002).
1. Kelebihan Metode Tim
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
b. Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
2. Kelemahan Metode Tim
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.

E. Kelemahan Metode Tim


1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
3. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota.
5. Menyelenggarakan konferensi.

F. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Tim


Pelaksanan tugas Kepala Tim di Ruang Dahlia RSUD Banyumas meliputi
1. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benar sesuai dengan kebutuhannya, serta prosedur
tetap yang berlaku. Segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter penanggung jawab pasien (DPJP) / Dokter konsulen.
2. Mendokumentasikan dengan lengkap asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Memberi pengarahan dan motivasi kepada anggota tim untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/ standar yang
berlaku.
4. Mengatur, mengontrol dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan
yang dibutuhkan pasienya agar selalu dalam keadaan siap pake pada
jam dinasnya.
5. Melaksanakan program orientasi kepada pasien baru dan keluarganya
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan
fasilitas yang ada.
6. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) dan
mencatat rencana medik dari dokter.
7. Menyiapkan perlengkapan untuk pasien yang akan keluar atau pulang
seperti obat – obatan, hasil pemeriksaan dan surat – surat yang
diperlukan (surat istirahat, resume keperawatan, surat keterangan
kematian) dan meretur obat sisa bila ada.
8. Mengontrol dan memeriksa ketepatan pemberian asuhan keperawatan
dan pemberian obat/ atau pemeriksaan penunjang pada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai rencana medik dari dokter.
9. Mengisi daftar permintaan makanan, berdasarkan macam dan jenis
makanan pasien kemudian memeriksa ulang pada saat penyajiannya
sesuai dengan diitnya pada sift sore malam dan hari libur.
10. Melaksanakan serah terima tugas pada penanggung jawab (PJ) sift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
11. Berkoordinasi dengan kepala ruang atau PJ sift atau dokter spesialis
terkait untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pasien
atau keluarga.
12. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala ruang apabila
diperlukan.
13. Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang apabila
terdapat hal – hal yang harus segera dilaporkan.
14. Menjaga kerahasiaan pasien.
BAB III
PERENCANAAN

A. Uraian Tugas Ketua Tim


1. Pengakajian Mengumpulkan data kesehatan klien
2. Perencanaan Fungsi perencanaan dan ketenagaan
a. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
b. Bersama Karu melaksanakan pembagian tugas
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
d. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
e. Melakukan ronde keperawatan Bersama kepala ruangan
f. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
g. Melakukan pelaporan dan pengdokumentasian
2. Impelementasi Fungsi pengorganisasian
a. Melaksanakan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
b. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
c. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
d. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan
bersama tim kesehatan lain
e. Mengatur waktu istirahat anggota tim
f. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota
tim
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian Fungsi
pengarahan
h. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
i. Memberikan bimbingan pada anggota tim
j. Memberikan informasi yang berhubungan dengan askep
k. Mengawasi proses pemberian askep
l. Melibatkan anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
m. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
n. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
3. Evaluasi Fungsi pengendalian
a. Mengevaluasi asuhan keperawatan
b. Memberikan umpan balik pada pelaksanan
c. Memperhatikan aspek legal dan etik
d. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

Perencanaan kegiatan

No Hari/Tanggan/Jam Kegiatan Keterangan


1 Sabtu, 1 desember 2023 Mengikuti jalannya Di ikuti oleh
operan jaga Malam semua perawat
07.15 – 08.10 WIB Ke Pagi dan mahasiswa
praktekan
08.10 – 08.20 WIB Keliling ke pasien Di ikuti oleh
untuk cek kondisi semua perawat dan
pasien dan mahasiswa
menginformasikan praktekan
pertukaran jam tugas
antara perawat jaga
Malam dan Pagi.

08.25 – 08.40 WIB Memimpin pre Di ikuti oleh


conference semua perawat dan
- Membuat mahasiswa
perencanaan
praktekan
program
tindakan.
- Pembagian beban
kerja
08.45 WIB Melaksanan tindakan Dilakukan oleh
asuhan keperawatan Perawat ruangan
yang sudah dan
direncanakan.
mahasiswa
praktekan
13.20 – 13.35 WIB Memimpin post Di ikuti oleh
conference semua perawat dan
mahasiswa
praktekan
13.40 – 13.55 WIB Mengevaluasi Di bantu oleh
tindakan Ruangan
keperawatan yang
sudah dilakukan
Mendokumentasikan
tindakan dan
perkembangan pasien

14.05 – 14.30 WIB Memimpin jalannya Di ikuti oleh


operan jaga Pagi semua perawat dan
dengan jaga Sore mahasiswa
praktekan
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

LAPORAN PELAKSANAAN KETUA TIM

Nama : Adelia Intan Kencana


NIM : 22223001
Kelompok :1
Hari/ tanggal : Senin, 27 November 2023
Jabatan : Ketua Tim
Ruangan : Ruang ICCU RSUD Banyumas

Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 2 Shift, 4 orang pagi (1 KaRu, 1
KaTim, 1 PG dan 1 PP), 1 orang jaga sore, dan untuk jaga malam kosong, mengelola sebanyak 3
pasien.
Pukul 07.10 WIB mengikuti apel pagi yang dilaksanakan di lapangan apel RSUD
Banyumas. Selanjutnya 8.10 serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan
keliling kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas
pagi. Pukul 08.30 WIB melakukan pre conference, menyampaikan tujuan dari pre conference
dan menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi
tugas kepada anggota tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit
dokter, mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat
laporan dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post conference,
menyampaikan tujuan post conference, menerima dan mencatat laporan hasil implementasi dari
anggota Tim/ PP, mencatat masukan dan tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan
apresiasi kepada anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas. Pukul 13.30 WIB
melengkapi buku laporan jaga, Pukul 13.50 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada
dinas siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke
dinas siang/ sore.
PASIEN KELOLAAN KETUA TIM

NO. IDENTITAS PASIEN KAMAR KETERANGAN


1. karsim 1 Dx. Medis : VT monomorfik

2. Yasem 5 Dx. Medis : ADHF ec VHD (susp MS),


AFNVR, BRPN, Stroke infark luas
3. Suwito 10 Dx. Medis : NSTEMI Killip IV, CHF, ec
HHD, Syok kardiogenik SCAI B, AR,
moderate, HT stage II, AKI dd acute on
CRF, anemia severe ec susp related renal
Laporan Hasil Kegiatan

No Hari/Tanggan/Jam Kegiatan Keterangan


1 Senin, 27 November 2023 Mengikuti apel pagi Di ikuti oleh
di RSUD Banyumas pegawai, perawat
07.00 – 7.45 WIB dan mahasiswa
praktekan
Senin, 27 November 2023 Mengikuti jalannya Di ikuti oleh semua
operan jaga Malam perawat dan
07.50 – 08.15 WIB Ke Pagi mahasiswa
praktekan
08.15 – 08.25 WIB Keliling ke pasien Di ikuti oleh semua
untuk cek kondisi perawat
pasien dan dan mahasiswa
menginformasikan praktekan
pertukaran jam tugas
antara perawat jaga
Malam dan Pagi.
08.30 – 08.45 WIB Memimpin pre Di ikuti oleh semua
conference perawat dan
- Membuat mahasiswa
perencanaan
praktekan
program tindakan.
- Pembagian beban
kerja
09.00 WIB Melaksanan tindakan Dilakukan oleh semua
asuhan keperawatan Perawat ruangan dan maha
yang sudah
direncanakan.
13.20 – 13.30 WIB Memimpin post Di ikuti oleh semua
conference perawat
dan mahasiswa
praktekan
13.35 – 13.45 WIB Mengevaluasi Di bantu oleh KaTim
tindakan Ruangan
keperawatan yang
sudah dilakukan
-
Mendokumentasikan
tindakan dan
perkembangan
pasien
14.00 – 14.40 WIB Memimpin jalannya Di ikuti oleh semua
operan jaga Pagi perawat
dengan jaga Sore dan mahasiswa
praktekan
FORM TINDAKAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
a. Perawatan diri : seka
b. Memberikan posisi semifowler
c. Memberikan terapi O2 4 lpm
d. Manajemen nyeri,
e. relaksasi nafas dalam
f. Memonitor tekanan darah
g. Memonitor saturasi oksigen
h. Memberikan nutrisi
i. Memberikan obat Bisoprolol Pasien tampak bersih Pasien merasa nyaman Pasien
tampak merasa membaik P: Nyeri bertambah ketika memiringkan badan Q: Nyeri
seperti ditekan R: Nyeri di dada S: Skala nyeri 3 T: Nyeri hilang timbul Pasien
tampak membaik Pasien tampak lebih tenang Pasien menghabiskan nutrisi yang
diberikan Pasien meminum obat yang diberikan

B. Evaluasi
1. Uraian tugas kepala tim sesuai dengan perencanaan
2. Perencanaan yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik
3. Menerapkan asuhan keperawatan yang sudah di rencanakan dapat
dilaksanakan dengan baik
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan yang sudah dilakukan menjadi ketua tim, semua
uraian kegiatan dan tugas telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan.
B. Saran
1. Mahasiswa Dapat mengaplikasikan tugas sebagai ketua tim sesuai dengan
teori dan praktik.
2. Institut Dapat memberikan materi tentang manajemen keperawatan
khususnya uraian tugas sebagai kepala ruangan.

Ruang ICCU Semoga ruang ICCU dapat terus membimbing dan memberikan contoh yang baik
dan sesuai dengan teori dan aplikasi mahasiswa praktik manajemen keper awatan.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai