Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEPERAWATAN LAPORAN PENDAHULUAN

“PERAWAT PELAKSANA”
DI RUANG SERUNI RSAB HARAPAN KITA

Di Susun Oleh:
Adi Puspita Nirmala

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA JAKARTA 2024
PERAWAT PELAKSANA

A. Definisi Perawat Pelaksana

Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan


keperawatan ditingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek
keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada
pasien yang secara individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak
pasien dirawat dirumah sakit sampai keluarpindah ke institusi lain (Modul
pelatihan manajemen bangsal

keperawatan, 2009).

Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab


dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada
instansi kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja.

Perawat sebagi pelaksana juga dapat diartikan pelaksana peran perawat yang
menyangkut pemberian pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, atau
mayarakat berupa asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi asuhan
pencegahan pada tingkat satu, dua atau tiga, baik langsung maupun tidak
langsung.

B. Metode Perawat Pelaksana

Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara
pasien danperawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
mengkoordinasi asuhankeperawatan selama pasien dirawat. Metode dengan
menggunakan perawat
primer/ pelaksana dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :

1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan


koordinasi asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.

3. Perawat Primer/ Perawat (PP) bertanggung jawab 24 jam.

4. Rencana pulang kalien dapat diberikan lebih awal.

5. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel.


Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan
pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat
Skep/Ners dengan pengalaman minimal 1 tahun. Perawat dapat bertugas
pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer (PP) hanya
bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat
primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan
klien (Sitorus, 2006).

C. Kelebihan dalam keperawatan

Kelebihan dalam Perawat primer

Primer adalah :

1. Bersifat kontinue dan komprehensif.

2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap


hasil dan kemungkinan pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies,
1998).

4. Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena


terpenuhinyakebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan
bermutu tinggi dan akantercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan, proteksi dan informasi serta advokasi.
D. Kelemahan dalam Perawat primer

Kelemahan dari metode ini :

Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta
berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009).

E. Konsep Dasar Perawat Primer

Konsep dasar keperawatan primer adalah :

1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.

2. Ada otonomi.

3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.

F. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer

1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.


2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan
kontrak yang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan
masalahyang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
G. Peran Perawat Sebagai Pelaksana

Dalam melaksanakan peran sebagai pelaksana perawat bertindak sebagai :

1. Comforter

yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien
atau pasien.

2. Protector dan advocat

yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan
sebagaimana mestinya.

3. Communicator
yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota
tim kesehatan lainnya.
4. Rehabilitator

yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan yaitu


mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat
berfungsi secara normal. Peran perawat pelaksana juga dapat ditunjukkan
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok atau
masyarakat berupa asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi
pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1, 2 atau 3 baik direct maupun
indirect.

H. Tugas Perawat sebagai Pelaksana

Perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di instansi kesehatan, tentunya


memiliki tugas-tugas yang di bebankan kepada mereka, seperti halnya peran-
peran yang lain, tugas-tugas dari perawat pelaksana tersebut diantaranya :
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.

c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien


dan catatankeperawatan
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab

3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien.

4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi


tindakan perawatandan pengobatan secara diagnostic
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.

6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.

7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratifa.

diruangan.

8. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan,


kenyamanan dan keindahan ruangan.
9. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
10. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
11. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
12. Membuat laporan harian
DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Ratna. 2006. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit.

Jakarta: EGC

Suarli, Yayan Bachtiar. 2009. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik.

Jakarta: Erlangga

Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2009. Manajemen bangsal keperawatan

Anda mungkin juga menyukai