Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KETUA TIM (PERAWAT PRIMER)


D RUANG MARWAH RSUD KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :
LASMARIA SINAGA, S. Kep
NPM. 1726051004

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Ns. Dian Dwiana, S.Kep, M.Kep) ( Ns. Yatimah, S.Kep)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Perawat pelaksana (Perawat Asosiet) adalah perawat yang berperan memberi


asuhan keperawatan secara langsung, mengikuti timbang terima, melaksanakan tugas
yang didelegasikan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan (Suarli & Bachtiar,
2005). Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab
dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada instansi
kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja (Nursalam, 2011). Perawat pelaksana adalah
perawat yang bertugas sebagai pelaksana secara langsung maupun tidak langsung
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien individu, keluarga, dan masyarakat.
Peran perawat sebagai perawat pelaksana perawat sebagai perawat pelaksana disebut
Care Giver yaitu perawat menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu
pasien mengatasi masalah kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung atau tidak langsung (Praptianingsi, 2006).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat sebagai


pelaksana dapat diartikan pelaksana peran perawat yang menyangkut pemberian
pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, atau mayarakat berupa asuhan
keperawatan yang komprehensif meliputi asuhan baik langsung maupun tidak
langsung. Tindakan langsung berarti tindakan yang ditanagani sendiri oleh perawat
yang menemukan masalah kesehatan klien. Sedangkan tindakan langsung atau yang
disebut juga delegasi tindakannya diserahkan kepada orang lain atau perawat lain yang
dapat dipercaya untuk melakukan tindakan keperawatan klien.

B. Tugas Perawat Sebagai Pelaksana


Perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan memiliki tugas-tugas yang di
bebankan kepada mereka, seperti halnya peran-peran yang lain, tugas-tugas dari
perawat pelaksana tersebut diantaranya :
1. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, meliputi :
 Mengkaji keadaan pasien
 Membuat rencana keperawatan untuk mengatasi masalah dan membuat
langkah/cara pemecahan masalah
 Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana
 Melakukan evaluasi, dan
 Pencatatan/dokumentasi
2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab
 Pemberian obat
 Pemeriksaan laboratorium
 Persiapan klien yang akan operasi
3. Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang mencakup pasien dan
peralatan
4. Memerhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual dari
klien
 Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
 Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman, dan
ketenangan
 Pendekatan dan komunikais terapeutik
5. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
keperawatan dan pengobatan atau diagnosis
6. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya
7. Menyiapkan, memelihara, menyimpan alat agar siap pakai
8. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kepala ruangan
9. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
10. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instansi kesehatan dan
lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang berlaku, serta fasilitas yang ada dan
penggunaannya
11. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarganya
maupun dengan anggota tim kesehatan.
12. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang lebih mampu untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat ditanggulangi
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter penanggung
jawab/perawat kepala ruang
14. Menyiapkan pasien yang akan keluar, meliputi :
 Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi, contoh : surat izin
pulang, surat keterangan sakit, petunjuk diit, resep obat jika perlu, surat
rujukan/pemeriksaan ulang, dan surat keterangan lunas membayar.
 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien, misal mengenai pentingnya pemeriksaan ulang di
rumah sakit atau instansi kesehatan lain.
15. Mentaati peraturan yang telah ditetapkan di rumah sakit tempat dia bekerja.

Berikut beberapa tugas lain dari perawat associate :


1. Membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan PP
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga
3. Menerima delegasi peran PP, bila PP tidak ada
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan
6. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan
7. Mengkomunikasikan semua masalah kepada PP
8. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan tindakan
keperawatan
9. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan
10. Melakukan inventarisasi fasilitas
11. Membantu tim lain yang membutuhkan

C. Peran Perawat Sebagai Pelaksana


Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak sebagai:
a. Comferter
Yaitu perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien
(Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi
kenyamanan yaitu memberikan pelayanan keperawatan secara utuh bukan sekedar
fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering kali
memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam
memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan
klien.
b. Protector dan Advocat

Yaitu perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak


dan kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan (Praptianingsi, 2006). Menurut
Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan
lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Untuk menjalankan
tugas sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai
manusia secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila
dibutuhkan. Perawat juga melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang
umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan
kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.

c. Communication
Yaitu perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal
ini terkait dengan keberadaan perawat yang mendampingi pasien selama 24 jam
untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan
di rumah sakit (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai
komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain.
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara sesama
perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan
keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari ancaman terhadap
kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan keperawatan dan lain–lain
tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
d. Rehabilitator
Yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan yaitu
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi
secara normal. Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat
fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif mulai dari
mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu berjalansampai
membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit
kronis (Potter & Perry, 2005)

D. Syarat Perawat Sebagai Pelaksana


Persyaratan untuk menjadi perawat sebagai pelaksana, adalah sebagai berikut :
1. Lulus dari sekolah perawat
Sekolah pada sekolah perawat dan lulus serta mendapat ilmu keperawatan dari
sekolah tersebut adalah syarat utama untuk menjadi perawat pelaksana.
2. Memiliki lisensi sebagai seorang perawat pelaksana
Untuk praktek sebagai perawat, harus memiliki keperawatan lisensi.
3. Mempunyai bakat dan sikap untuk bekerja dengan cinta dan kesabaran
Untuk menjadi perawat pelaksana harus memiliki bakat dan sikap untuk bekerja
dengan cinta dan kesabaran dalam merawat pasien.
4. Bersedia bekerja pada siang atau malam hari
Dalam profesi keperawatan, tidak ada jam kerja tetap. Alasannya dapat dipahami
dengan baik. Seorang perawat harus bekerja baik pada siang hari dan pada malam
hari.

E. Manfaat Perawat Sebagai Pelaksana


Peran perawat sebagai pelaksana memiliki beberapa manfaat diantaranya :
1. Kerja
Profesi keperawatan menawarkan sejumlah besar kesempatan kerja di seluruh
dunia. Menurut data yang diungkapkan oleh para ahli diantara semua pekerjaan
perawatan akan menciptakan angka kedua terbesar pekerjaan baru, saat ini sekitar
100.000 posisi pekerjaan keperawatan yang kosong tergeletak sendirian di AS
(Amerika Serikat) dan dengan demikian memiliki pekerjaan musuh besar calon
potensial.
2. Keuangan Manfaat
Mayoritas pekerjaan yang berhubungan dengan keperawatan menawarkan manfaat
keuangan yang baik. Dalam rangka untuk menarik dan mempertahankan lebih
atasan perawat membuat banyak usaha. Mereka menawarkan bonus
penandatanganan, kenaikan gaji, jadwal kerja yang ramah bagi keluarga mereka,
dan pelatihan bersubsidi.

3. Karir Manfaat
Sebagai perawat karir menawarkan banyak alternatif, baik dari segi peluang
kemajuan dan daerah khusus. Perawat dapat bekerja dirumah sakit, pusat perawatan
rawat jalan, kantor dokter, rumah perawatan kesehatan, perawatan fasilitas
perawatan. Dengan meningkaNyya popularitas pekerjaan perjalanan dalam
perawatan, mereka mendapatkan kesempatan bekerja di berbagai tempat.

F. Asuhan Keperawatan Oleh Perawat Pelaksana


1. Mengedentifikasi kebutuhan klien
Kebutuhan klien sesuai setanda intervensi keperawatan yang merupakan
lingkup tindakan keperawatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia
menurut (henderson) meliputi:
1) Oksigen
2) Cairan dan elektrolit
3) Eliminasi
4) Keamanan
5) Kebersihan dan keamanan fisik
6) Istirahat dan tidur
7) Gerak jasmani
8) Spiritual
9) Emosianal
10) Komuniatas
11) Mencegah dan mengatasi fisik fisiologi
12) Pengobatan
13) Penyuluhan
14) Rehabilitas
2. Mengelompokan data
Dapat dilakukan melalui hasil pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya untuk
memudahkan analisa data.
3. Menganalisa data
Memisahkan dalam komponen untuk memisahkan masalah dalam bagan.
4. Merumuskan masalah
Mengidentifikasi masalah pengkajian, pengelompokan data, menentukan
masalah keperawatan.
5. Diagnosa keperawatan
a. Menentukan adanya diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas yang di dapat
dari pengkajian dan analisa data.
b. Merumuskan tujuan
Berdasarkan respon klien dapat di cipai dalam waktu yang telah ditentukan
situasi, sumber tertentu yang ada.
c. Merumuskan kriteria hasil
Merupakan hasil yang ingin dicapai, diharapkan pedoman penulisan kriteria
hasil berdasarkan SMART

6. Intervensi
1. Membuat pencapaian askep sesuai dengan kebutuhan pasien.
a. Aman bagi pasien
b. Dapat dicapai dengan sumber tersedia
c. Sejalan dengan nilai – nilai kepercayaan klien
d. Sejalan dengan terapi
e. Rasional
f. Selesai dengan kebutuhan
2. Menentukan dan merencanakan tujuan
3. Menentukan tindakan keperawatan intervensi
4. Menulis intervensi keperawatan

7. Implementasi
1. Melakukan strategi keperawatan yang direncanakan proses implementasi.
 Pengkajian ulang
 Validasi (NCP)
 Menentukan strategi keperawatan
 Menentukan kebutuhan yang diberikan
 Mengkomunikasikan kegiatan keperawatan

2. Keterampilan Implementasi
 Kognitif
 Interasional
 Tehchicol

8. Evaluasi
1. Untuk memutuskan .
2. Untuk mengidentifikasi sejauh mana dan tindakan apa setelah tujuan tercapai.
3. Kesempatan evaluasi, menentukan hipertensi keperawatan dihentikan/ pulang.
4. Evaluasi ada dua macam.
 Setelah intervensi
 Beberapa intervensi untuk mencapai tujuan
5. Tujuan agar berperan yang telah dicapai terorganisir untuk mencapai tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Praptianingsi, 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di RS. Jakarta : EGC

Suarli & Bachtiar. 2005.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:


Erlangga

Anda mungkin juga menyukai