Anda di halaman 1dari 8

Nama : ALMIDA KARINA PURBA LAPORAN

NIM : P07520217002 PKK-MANAGEMENT


Prodi : D-IV KEPERAWATAN Jumat,23 Oktober 2020
Dosen Pembimbing : Doni Simatupang,S,Kep.Ns.M.Kep

LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM (KATIM) 2


RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RUANGAN RINDU RSUD KENANGAN
JUMAT,23 OKTOBER 2020

NO FUNGSI
MANAJEMEN JAM KEGIATAN KATIM
1. Perencanaan 07.00  Mengikuti timbang terima dari dinas malam.
07.15  Menerima serah terima askep dari Karu untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada Tim II dengan
jumlah pasien 3 orang.
1. Tn.A, 26 tahun. DX. Dispepsia
2. Ny.S .,48 tahun. DX.Hipertensi
3. Ny.A , 45 tahun. DX . Asma Bronkial

07.30  Membagi tugas bersama Karu sesuai tingkat


ketergantungan pasien :
1. Tn. A , Ny. S dan Ny. A dengan parsial care.
2. - dengan minimal care
 Memimpin ronde keperawatan

07.45  Membuat rencana keperawatan pada pasien :


08.00  Melakukan pendokumentasian rencana keperawatan
2. Pengorganisasia 08.10  Menjelaskan tujuan pengorganisasian, karu
n mendelegasikan 3 orang pasien untuk dikelola oleh Tim
II dan katim membagi tugas dengan perawat pelaksana
untuk bersama-sama membuat askep dan dilaporkan
pada operan shift. Katim bertanggung jawab penuh
terhadap semua pasien Tim II sedangkan perawat
pelaksana melaksanakan implementasi sesuai dengan
perencanaan terhadap pasien Tn, A, Ny.S Ny.A
Membuat perencanaan tugas anggota tim
08.30  Mengkoordinasikan kolaborasi bersama perawat
ruangan dan pemberian terapi injeksi.
10.00  Mengatur waktu istirahat anggota tim II jam 12.30 s.d
13.00

10.30  Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada


anggota tim
10.40  Melakukan pelaporan pada karu rincian tugas yang telah
dibuat dan melakukan pendokumentasian rencana
tindakan
3. Pengarahan 10.55  Memberikan pengarahan dan informasi ke anggota tim
untuk mengecek injeksi yang telah disiapkan apakah
sudah diberikan atau belum?
11.15  Mengevaluasi proses pemberian askep yang dilakukan
anggota tim
11.40  Melakukan pendokumentasian bersama anggota tim dari
intervensi yang sudah diberikan pada pasien
4. Pengontrolan 13.00  Mengevaluasi askep
13.30  Melakukan pendokumentasian dari hasil evaluasi yang
sudah dilakukan

PERENCANAAN
Kamar 2 bed 1
a. Nama Pasien :.Tn. A , 26 Tahun
b. Diagnosa Medis : Dispepsia
c. Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
d. DS : - Klien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati
- Klien mengatakan nyerinya berada pada skala 7 (berat)
- Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti pedis di daerah ulu hati tembus
kebelakang dan hilang  timbul
DO : - Klien meringis
- Tangan kanan klien memegang abdomen yang sakit
- TD :120/80 mmHg
e. Rencana Tindakan Keperawatan :
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri akut Setelah  dilakukan 1.    Observasi TTV tiap 1.    Sebagai indikator
berhubungan dengan tindakan selama 2 x 24 jam. untuk melanjutkan
iritasi pada mukosa 24 jam diharapkan intervensi
nyeri dapat berkurang berikutnya.
lambung
dengan kriteria hasil : 2.    Kaji tingkat nyeri
-       Mampu beratnya ( 0 – 10 ). 2.    Perubahan
mengontrol nyeri karakteristik nyeri
-       Rasa nyeri dapat menunjukkan
berkurang 3.    Berikan istirahat penyebaran
-       Mampu mengenali dengan posisi penyakit terjadinya
nyeri (skala, semifowler. komplikasi.
intensitas,
frekuensi dan 3.    Dengan posisi semi
tanda nyeri) 4.    Anjurkan klien fowler dapat
-       Menyatakan rasa untuk menghindari menghilangkan
nyaman setelah makanan yang dapat tegangan abdomen
nyeri berkurang. meningkatkan kerja yang bertambah
asam lambung. dengan posisi
terlentang.
5.    Diskusikan dan
ajarkan teknik 4.    Dapat
relaksasi. menghilangkan
nyeri akut / hebat
dan menurunkan
aktivitas peristaltic.

5.    Mengurangi rasa
nyeri atau dapat
terkontrol.

Kamar 2 bed 2
a. Nama Pasien : Ny. S, 48 Tahun
b. Diagnosa Medis : Hipertensi
c. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral
d. DS : - Klien mengatakan sakit pada bagian kepala
DO : - Klien tampak meringis kesakitan, Skala nyeri 6
e. Rencana Tindakan Keperawatan :
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Tidak terjadi - Beri klien posisi semi - Menurunkan
nyaman nyeri pertukaran membran fowler konsumsi oksigen
berhubungan alveolus dengan - Ajarkan klien nafas - Membersihkan jalan
dengan kriteria hasil : efektif dan dalam nafas dan
Peningkatan - Mendemonstrasikan - Kolaborasi dengan memudahkan aliran
tekanan vaskuler ventilasi dan dokter tentang oksigen
serebral ditandai oksigen yang pemberian oksigen - Meningkatkan
dengan klien adekuat tambahan sesuai konsumsi oksigen di
mengatakan - Berpartisipasi dalam indikasi alveolar
sakit pada program pengobatan - Ukur RR klien - Untuk mengetahui
bagian kepala dalam batas adanya peningkatan
dan klien tampak kemampuan pernafasan
meringis
kesakitan, skala
nyeri 6.

Kamar 2 bed 3
a. Nama Pasien : Ny.A, 45 Tahun
b. Diagnosa Medis : Asma Bronkial
c. Diagnosa Keperawatan :
d. DS :
- Klien mengatakan sesak + 2 hari dan mempunyai riwayat asma sudah 2 tahun
- Klien mengatakan tidak nyaman saat bernafas, lelah saat bernafas

DO :
- Klien menggunakan otot bantu pernafasan
- Bunyi nafas klien wheezing
- Tanda Tanda Vital : TD :120/80 mmHg,N : 100 x/mnt, S : 36 oC,RR:34 x/mnt

e. Rencana Tindakan Keperawatan :


Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Pola napas tidak Setelah dilakukan Airway Management Airway management
efektif berhubungan tindakan - Buka jalan nafas, - Mempermudah
dengan keperawatan selama gunakan teknik chin jalan napas
penyempitan 1 x 24 jam, klien lift atau jaw thrust bila - Memberikan
bronkus mampu : perlu kemaksimalan
1.     Respiratory - Lakukan fisioterapi jalanya napas
status : dada - Untuk
Ventilation - Keluarkan sekret memaksimalkan jalan

2.     Respiratory dengan batuk efektif napas

status : Airway atau suction - Untuk mengetahui

patency - Auskultasi suara nafas, adanya suara napas


3.    Vital sign Status catat adanya suara tambahan
Dengan Kriteria tambahan - Untuk
Hasil: - Berikan pelembab mempermudah jalan
- Mendemonstrasikan udara Kassa basah napas
batuk efektif dan NaCl Lembab - Untuk mengetahui
suara nafas yang - Monitor respirasi dan keadan normal saat
bersih, tidak ada status O2 respirasi dan
sianosis dan Terapi Oksigen mengetahui kadar
dyspneu (mampu - Bersihkan mulut, O2
mengeluarkan hidung dan secret Terapi oksigen
sputum, mampu trakea - Untuk mengurangi
bernafas dengan - Atur peralatan secret pada mulut
mudah, tidak ada oksigenasi dan hidung
pursed lips) - Monitor aliran oksigen - Untuk
- Menunjukkan jalan - Pertahankan posisi mempermudah
nafas yang paten pasien tindakan yang
(klien tidak merasa - Observasi adanya tanda dilakukan
tercekik, irama tanda hipoventilasi - Untuk mengetahui
nafas, frekuensi - Monitor adanya oksigen
pernafasan dalam kecemasan pasien - Untuk memberikan
rentang normal, terhadap oksigenasi kenyamanan pada
tidak ada suara Vital sign Monitoring klien
nafas abnormal - Monitor TD, nadi, - Untuk mengetahui
- Tanda Tanda vital suhu, dan RR adanya tanda-tanda
dalam rentang - Catat adanya fluktuasi hipoventilasi
normal (tekanan tekanan darah - Untuk mengetahui
darah, nadi, - Auskultasi TD pada adanya kecemasan
pernafasan) kedua lengan dan dikarnakan kadar
bandingkan oksigen yang
- Monitor TD, nadi, RR, dibutukan kurang
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari Vital sign monitor-ing
nadi. - Untuk mengetahui

- Monitor frekuensi dan keadaan normal TD,


irama pernapasan nadi, suhu dan RR
- Monitor suara paru - Untuk mengetahui

- Monitor pola perkembangan


pernapasan abnormal fluktuasi tekanan
- Monitor suhu, warna, darah
dan kelembaban kulit - Untuk mengetahui

- Monitor sianosis adanya peningkatan


perifer oksigen dalam darah
- Monitor adanya - Untuk mengetahui

cushing triad (tekanan keadaan umum dan


nadi yang melebar, perkembangan saat
bradikardi, peningkatan aktivitas
sistolik) - Untuk mengetahui
kualitas nadi
- Untuk mengetahui
frekuensi dan irama
pernapasan
- Untuk mengetahui
adanya suara napas
tambahan
- Untuk mengetahui
pola napas yang
tidak abnormal
- Untuk mengetahui
keadaan normal
suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Untuk mengetahui
adanya kekurangan
oksigen bisa dilihat
pada jaringan perifer
yang berwarna biru
- Untuk mengetahui
adanya cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)

Pembimbing Katim II

( ) ( Almida Karina Purba )

Anda mungkin juga menyukai