Dosen pembimbing
Yesi Hasneli N,S.KP,MNS
Disusun Oleh :
KELOMPOK C 1
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunianya-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga makalah
dengan judul “Terapi Komplementer Penderita Diabetes Mellitus” tanpa nikmat
yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada-Nya
junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga atas izin Allah SWT penulis dan
teman-teman seperjuangan, semua mendapatkan syafaatnya nanti Amin Ya
Rabbal Alamin.
Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
keperawatan Terapi Komplementer. Penulis banyak mendapat arahan, bimbingan
dan nasehat dari berbagai pihak dalam menyusun, membuat dan menyelesaikan
makalah ini. Oleh karna itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama
kepada Yth. Ibu Yesi Hasneli N,S.KP,MNS selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
Daftar Isi
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................ii
1.1 Latar belakang......................................................................................................................1
1.2 Tujuan penulisan..................................................................................................................2
1.3 Manfaat penulisan................................................................................................................2
2.1. Definisi.................................................................................................................................4
2.2. Etiologi.................................................................................................................................4
2.3. Pencegahan...........................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................9
4.2 Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Tanaman yang ditanam untuk tujuan obat yang biasanya ditanam di sekitar
pekarangan rumah. (Muhlisah, 2014).
Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang
dapat ditanam dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang
dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama
at au obat - obatan ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan tanaman obat
dilingkungan rumah sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki
akses mudah kepelayanan medis seperti klinik, puskesmas ataupun rumah
sakit.
Tanaman obat - obatan dapat ditanam dalam pot - pot atau dilahan sekitar
rumah. Dengan memahami manfaat dan khasiat dan jenis tanaman tertentu,
tanaman obat menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman
Oleh karena itu untuk mengetahui berbagai macam manfaat tanaman herbal
untuk terapi kompementer maka kelompok akan membahas tentang penggunaan
TOGA(Tanaman Obat Keluarga) sebagai salah satu terapi komplementer.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian DM dan TOGA.
2. Untuk mengetahui Etiologi DM.
3. Untuk mengetahui Pencegahan DM.
4. Untuk mengetahui Jenis Tanaman dan Manfaat Tanaman TOGA
mencegah DM.
C. Manfaat Penelitian
Memudahkan mahasiswa perawat untuk mengetahui manfaat TOGA untuk
mencegah DM.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Dasar Diabetes Mellitus
a. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau
glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkannya. Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting,
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang
menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan
prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. (WHO
Global Report, 2016).
3. Glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl bila terdapat keluhan klasik DM seperti
banyak kencing (poliuria), banyak minum (polidipsia), banyak makan (polifagia),
dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
1. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada
asupan kalori minimal 8 jam, atau
2. Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram, atau
3. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik
(poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya), atau
Aloe vera (AV) atau yang lebih dikenal sebagai tanaman lidah buaya
merupakan salah satu tumbuhan multi fungsi yaitu bahan pangan, kosmetik, obat,
dan hiasan. Berbagai bahan kosmetik seperti sampoo, masker, tonik
menggunakan ekstrak AV sebagai bahan dasar atau sebagai bahan tambahan.
Rajeswari et al (2012) menyatakan bahwa AV merupakan tanaman obat tertua
yang pernah dikenal dan paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Berbagai macam produk komersial berdasarkan lidah buaya tersedia di pasar
(Sanchez-Machado et al 2017) seperti sampo, masker wajah dan kosmetik
lainnya.
Lidah buaya
c. Siri Merah
penurunan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus Tipe II dengan tanpa
komplikasi. Dengan cara daun sirih merah sebanyak 6 lembar direbus dengan 300
ml air selama 15 menit, hingga tersisa 100 ml kemudian diminum 2 kali sehari
setelah makan.
Sirih Merah
d. Daun Kelor
Kelor (Moringa oleifera L.) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat
memiliki tinggi batang 7-11 meter. Tanaman kelor di Indonesia sering
dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan.
Daun Moringa oleifera atau yang lebih dikenal dengan nama Kelor,
terbukti memiliki efek antidiabetik dan antihiperglikemik. Ekstrak daun M.
oleifera mampu menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kadar HbA1C
yang merupakan indikator keberhasilan pengobatan pada pasien diabetes melitus
melalui berbagai mekanisme. Tidak dalam pengobatan tradisional saja, dengan
berbagai penelitian lanjut diharapkan ekstrak daun Moringga oleifera juga
digunakan dalam ilmu kedokteran modern.
Daun Kelor
e. Sambiloto
Sambiloto
f. Kunyit
Kunyit
g. Bawang dayak
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) merupakan tanaman khas
Kalimantan. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau dengan bunga berwarna
putih serta umbi berwarna merah yang menyerupai bentuk umbi bawang merah.
Air rebusan atau perasan umbi bawang dayak secara tradisional diyakini
mempunyai berbagai khasiat, antara lain sebagai obat kanker payudara, darah
tinggi (hipertensi), kenc ing manis (diabetes melitus), kolesterol, dan bisul (Galingging,
2007).
Bawang dayak
Salah satu senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman ekor naga
adalah flavonoid. Flavonoid diduga memiliki aktivitas hipoglikemik
dengan kemampuannya sebagai antiok sidan.
i. Temulawak
Temulawak
J. Kumis kucing
Tanaman kumis kucing merupakan salah satu dari bahan jamu yang
banyak digunakan (Delima et al. , 2012).
K. Sambung nyawa
Sambung nyawa
L. Cocor Bebek
Cocor bebek
BAB III
Terapi Komplementer
Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari
tanaman ini dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk
diolah menjadi makanan hingga untuk mengobati berbagai penyakit yang salah
satunya untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes
(Furnawanthi, 2002).
Cara pembuatan jus lidah buaya untuk terapi komplementer pada penderita
diabetes mellitus
Cara membuat jus lidah buaya cukup mudah,berikut bahan dan cara pembuatan
jus lidah buaya
Berdasarkan penelitian ini ,kandungan bahan aktif pada daun binahong yang
diduga kuat dapat membantu menurunkan kadar gula darah diantarnya adalah
saponin, flavonoid, steroid/triterpenoid, dan kumarin (Andrieyani, Hanapi, &
Fasya, 2014; Astuti, Sakinah, Andayani, & Risch, 2011; Djamil, Winarti, & Ernie,
2009; Djamil et al., 2017; Sukandar et al., 2011). Daun binahong juga
mengandung antioksidan, asam askorbat, total fenol yang cukup tinggi, asam
oleanolik dan protein tinggi yang mampu menstimulasi produksi nitrit oksida
yang diberi nama ancordin (Chuang, Lin, & Hou, 2007).
Setiap sajian teh terdapat 2 gram binahong yang diseduh dengan air hangat
200 ml. Teh didiamkan sekitar 5 menit ebelum dikonsumsi.
Oleh karena itu, daun binahong memiliki manfaat untuk mengobati diabetes
selain mudah di buat tanaman binahong sangat mudah tumbuh di perkaranagan
rumah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
TOGA ( Tanaman Obat Keluarga) dapat digunakan sebagai terapi
komplementer untuk mencegah dan mengontrol Diabetes Mellitus.
Selain mudah dalam proses pengobatan dengan tanaman herbal. Terapi
komplementer yang memanfaatkan TOGA bisa menjadi pilihan
pengobatan yang tidak membutuhkan biaya yang besar.
B. Saran
Sebagai seorang perawat kita harus bisa memberikan perawatan
yang terbaik. Baik itu pengobatan farmakologis dan non farmakologi
seperti pemanfaat tanaman obat keluarga untuk terapi komplementer
penderita diabetes mellitus.
Daftar pustaka
Ameer, O.Z., I.M. Salman, M.Z. Asmawi, Z.O. Ibraheem, M.F. Yam. 2012.
Orthosiphon stamineus : traditional uses, phytochemistry,
pharmacology, and toxicology: a review. J. Medicin. Food. 15(8):
1 - 13.
Astuti, S. M., Sakinah, M., Andayani, R., & Risch, A. (2011). Determination of
Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant
(Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases. Journal of
Agricultural Science, 3(4), 224–232.
https://doi.org/10.5539/jas.v3n4p224
Astuti, S. M., Sakinah, M., Andayani, R., & Risch, A. (2011). Determination of
Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant
(Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases. Journal of
Agricultural Science, 3(4), 224–232.
https://doi.org/10.5539/jas.v3n4p224
Chuang, M., Lin, Y., & Hou, W. (2007). Ancordin, The Major Rhizome Protein
Of Madeira- Vine, With Trypsin Inhibitory And Stimulatory Activities In
Nitric Oxide Productions.
Dita Garnita, Faktor Risiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Data Sakerti
2007), FKM UI, 2012 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Hasil Riskesdas 2018
Djamil, R., Winarti, W., & Ernie, E. (2009). Identifikasi Senyawa Flavonoid
Dalam Fase n- Butanol Dari Ekstrak Metanol Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis). In Kongres Ilmiah XVII ISFI (pp. 7–9).
Universitas Pancasia. [
Elya, B., Handayani, R., Sauriasari, R., Azizahwati, A., Hasyyati, U. S., Permana,
I. T., & Permatasari, Y. I. (2015). Antidiabetic Activity And
Phytochemical Screening of Extracts From Indonesian Plants By
Inhibition of Alpha Amylase, Alpha Glucosidase And Dipeptidyl
Peptidase IV. Pakistan Journal of Biological Sciences, 18(6), 279–284.
https://doi.org/10.3923/pjbs.2015.279.284
Febrinda , E. A., Astawan, M., Wresdiyati, T., & Dewi Yuliana, N. (2013).
Kapasitas Antioksidan Dan Inhibitor Alfa Glukosidase Ekstrak Umbi
Bawang Dayak. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan , 24 (2), 161
– 167. https://doi.org/10.6066/jtip.2013.24.2.161
Hasyim, N., Pare, K.L., Junaid, I., Kurniati, N.F., 2012. Formulasi dan Uji
Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalachoe
pinnata) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Majalah Farmasi dan
Farmakologi. 16(2).
Hembing, M. 2011. Mengendalikan Kencing Manis dengan Diet dan Terapi
Herbal. (Online), (www.itokindo.org), di akses tanggal 3 April 2018
Hidayat Taufik. (2013). Sirih Merah Budidaya Dan Pemanfaatan Untuk Obat.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Kemenkes RI, 2016. Profil Dinas
Kesehatan Indonesia 2015. Dinas Kesehatan Republik Indonesia.
Maulidina P, Tari., Risna Agustina., dan Laode Rijai. 2016. Potensi Antipiretik
Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalachoe pinnata L.). Seminar
Nasional Kefarmasian Ke-4.
Qaseem A, Vijan S, Snow V, Cross JT, Weiss KB, Owens DK. (2007). Clinical
efficacy ssassessment subcommittee of the american college of
physicians. Glycemic control and type 2 diabetes mellitus: the optimal
hemoglobin A1c targets. A guidance statement from the American
College of Physicians. Annals of Internal Medicine.; 147: 417– 422.
Rajeswari, R., Umadevi, M., Rahale, C.S., Pushpa, R., Selvavenkadesh, S.,
Kumar, K.P.S., and Bhowmik, D. (2012). Aloe vera: The Miracle Plant
Its Medicinal and Traditional Uses in India. Journal of Pharmacognosy
and Phytochemistry 1(4): 118-123