Anda di halaman 1dari 4

SOP

PENGKAJIAN NYERI PADA ANAK

1. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan sebuah pengalaman sensori serta emosional yang tidak menyenangkan
yang berkaitan pada kerusakan jaringan, aktual maupun potensial atau menggambarkan suatu
kerusakan yang sama menurut Association for the Study of Pain (Black & Hawks, 2014).Nyeri
merupakan suatu pengalaman yang dikatakan oleh seseorang yang sedang merasakan nyeri dan
ada ketika seseorang tersebut mengatakan ada (Black & Hawks, 2014)

2. Pengukuran Skala Nyeri


Intensitas nyeri adalah laporan mandiri tentang nyeri. Perawat bisa mendapatkan laporan
mandiri ini dengan meminta klien untuk mengukur nyeri pada skala yang harus mereka
bayangkan atau menunjukkan skala yang ada pada klien. Individu yang mengalami nyeri
mungkin mendapatkan kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas mental dan merasa kesulitan
untuk berespons terhadap skala yang haru s mereka bayangkan. Di beberapa rumah sakit sangat
menguntungkan jika disediakan salinan skala intensitas nyeri di tempat yang dapat dilihat dengan
jelas oleh tiap klien, biasanya ditempelkan di dinding sebelah tempat tidur (Black & Hawks,
2014).Intensitas nyeri merupakan suatu gambaran untuk mendeskripsikan seberapa parah nyeri
yang dirasakan oleh klien, pengukuran nyeri sangat subyektif dan bersifat individual sehingga
intensitas nyeri yang dirasakan akan berbeda dengan individu lainnya (Tamsuri, 2007 dalam
(Wiarto, 2017).Penilaian dan pengukuran derajat nyeri sangatlahpenting dalam proses diagnosis
penyebab nyeri, sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya yang tepat meliputi tindakan
farmakologi dan tindakan non farmakologi.

3. Pengkajian Nyeri Pada Anak


Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional, beberapa strategi pengkajian harus
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang nyeri salah satu pendekatan terhadap
pengkajian nyeri pada anak-anak adalah QUEST (Wong, 2009).
a. Question the child (tanyakan pada anak) : anak-anak mungkin tidak mengetahui apa
itu arti kata nyeri dan membutuhkan bantuan untuk menjelaskannya dengan bahasa
yang dikenal. Meminta anak untuk menunjukkan lokasi nyeri juga sangat berguna,
bermain dapat menjadi cara lain untuk membantu anak mengungkapkan rasa tidak
nyaman (Wong, 2009).
b. Use a pain rating scale (gunakan skala nyeri) : penggunaan skala nyeri pada anak-
anak merupakan tindakan bersifat kuantitatif. Agar anak-anak tidak bingung dengan
instruksi yang diberikan terlebih dahulu mengenalkan skala tersebut pada anak
dengan memfasilitasi penggunaannya pada saat anak tersebut benar-benar mengalami
nyeri (Wong, 2009).
c. Evalute behavioral and physiologic changes (evaluasi perubahan-perubahan sikap
dan fisiologis) : perubahan perilaku merupakan indikator umum nyeri dan sangat
bermanfaat dalam mengkaji nyeri pada anak-anak. Respon perilaku anak terhadap
nyeri berubah sejalan dengan pertambahan usia (Wong, 2009).
d. Secure parent’s involvement (pastikan keterlibatan orang tua) : orang tua harus
memainkan peranan utama dalam pengkajian nyeri yang dialami anak mereka.
Beberapa orang tua mungkin tidak pernah melihat anaknya dalam keadaan nyeri
berat. Peran orang tua sangat penting untuk mengkaji nyeri anak secara lebih baik,
perawat dapat mewawancarai orang tua tentang pengalaman nyeri anak sebelumnya
(Wong, 2009).
e. Take the cause of pain into account (pertimbangkan penyebab nyeri) : pada saat
anak-anak menunjukkan perilaku atau petunjuk lain yang mengisyaratkan adanya
nyeri, alasan untuk ketidaknyamanan tersebut harus diselidiki. Kondisi patologik
dapat memberikan petunjuk tentang intensitas dan jenis nyeri (Wong, 2009).
f. Take action evaluate results (lakukan tindakan dan evaluasi hasilnya) : evaluasi akhir
merupakan hal yang sang penting. Tidak ada satu pun teknik pengurangan nyeri
efektif untuk semua anak. Oleh karena itu catatan pengkajian nyeri digunakan untuk
memantau efektivitas intervensi (Wong, 2009).
CHECKLIST PENGKAJIAN NYERI PADA ANAK

NAMA MAHASISWA :
NPM :
N ASPEK YANG DINILAI NILAI KET.
O
0 1 2
A. Tahap Pra Intraksi
PERSIAPAN ALAT : form pengkajian
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyebut nama anak dan orang
tua
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada orang tua
3 Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk
berdiskusi
C Tahap Kerja
1 Ciptakan suasana yang nyaman
2 Gali adanya sensasi nyeri pada pasien mulai dari
penyebab,sifat, lama, dan tingkat nyeri
3 a. Untuk neonates (0-1th) Gunakan NIPS (neonatal
infant pain scale)
Ekspresi Wajah : 0= otot relaks, 1 = meringis
Tangisan : 0 = tidak menangis, 1 = merengek, 2 =
menangis keras
Pola Nafas : 0 = relaks, 1 = perubahan pernafasan
Tungkai : 0 = relaks, 1 = fleksi/ekstensi
Tingkat Kesadaran : 0 = tidur/bangun, 1 = gelisah
b. Untuk <3 th gunakan FLACC
Kriteria Skor
0 1 2
Face Tidak ada Sesekali Sering
ekspresi meringis, mengerutk
mengerutk an kening,
an kening, rahang
menarik terkatup,d
diri agu
gemetaran
Legs Normal Cemas, Menendan
atau santai gelisah, g atau
tegang menarik
kaki
Activity Berbaring Menggelia Melengku
tenang, t, mondar ng, kaku
posisi mandir,teg atau
normal, ang menyentak
bergerak
mudah
Cry Tidak ada Mengeran Menangis
teriakan g atau terus,
merintih teriak,
sering
mengeluh
Consolabil Puas/senan Sesekali Sulit utk
ity g, santai diyakinkan dihibur
dg atau dibuat
sentuhan, nyaman
pelukan,
dialihkan

c. Untuk 3-8 th gunakan Wong Beker Faces Scale

d. Untuk >8 th gunakan VAS

4 Interpretasi hasil pengkajian


NIPS : 0 = tidak perlu intervensi, 1-3 = intervensi no
farmakologi, 4-5 = analgetik non opioid, 6-7 = opioid
FLACC : skor total 10 = nyeri hebat
Wong Beker Faces Scale : 0 = tdk nyeri, 2 = nyeri sedikit,
4= agak mengganggu, 6 = mengganggu aktivitas, 8 =
sangat mengganggu, 10 = tdk tertahankan
VAS : 0 = tdk nyeri, 1-3 = Nyeri ringan, 4-6 = Nyeri
sedang, 7-10 = Nyeri berat
5 Rapikan anak
6 Sampaikan kepada anak dan keluarga bahwa pengkajian
sudah selesai
D Tahap Terminasi
Dokumentasikan
TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai