Disusun Oleh
2211040007
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut peraturan menteri kesehatan (2014) rumah sakit merupakan institusi
pelayanan kesehatan yang mengelola pelayanan kesehatan perorangan secara prima
yang menyediakan pelayanan rawat jalan, inap dan rawat gawat darurat. Sebagai
institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit bersaing dalam menyediakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, rumah sakit yang tetap gigih dalam persaingan tentunya
rumah sakit yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mutu pelayanan kesehatan
menjadi misi utama dan penting untuk diperhatikan oleh pengelola keperawatan.
Pelayanan keperawatan menjadi poin utama dalam pelayanan kesehatan karena perawat
selalu siaga digaris terdepan dalam upaya menciptakan system kesehatan yang
mendukung hasil yang positif bagi pasien dengan menyediakan pelayanan 24 jam
penuh (Nyberg, 2010).
Implementasi manajemen keperawatan tidak dapat dipisahkan dari
implementasi fungsi manajemen secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen
mencakup 4 fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan
pengendalian.setiap fungsi manajemen saling berkaitan satu sama lain dan dapat
diterapkan oleh manajer atas, menengah, dan bawah, mulai dari kepala seksi
keperawatan hingga kepala ruang (Dewi, Afiyanti dan Rahayuningsih,
2017).Pelaksanaan manajemen didukung oleh pengorganisasian asuhan keperawatan
yang hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Penerapan metode
pemberian asuhan keperawatan yang dipilih akan sangat menentukkan berhasil atau
tidaknya asuhan keperawatan. Metode pemberian asuhan keperawatan merupakan
sebuah system yang diaplikasikan ketika memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan mencapai derajat
kesehatan pasien secara optimal (Harni, 2016).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Perawat associate adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan
untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien (Harni, 2016).
Keperawatan primer (Primary Nursing) adalah system pemberian asuhan
keperawatan ditingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek
keperawatan professional. Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien
yang secara individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di
RS sampai dengan keluar pindah ke institusi lain (Modul Pelatihan Manajemen Bangsal
Keperawatan, 2009).
B. Metode
Metode ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat. Metode dengan menggunakan perawat primer/
pelaksana dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.
Perawat Assosiate pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan
pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners
dengan pengalaman minimal 1 tahun. Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam
hari, namun sebaiknya perawat primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena
bila bertugas pada malam hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga
sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006, hlm. 26).
C. Kelebihan dalam Perawat Assosiate:
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
kemungkinan pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan
tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi
serta advokasi.
D. Kelemahan dalam Perawat Assosiate
Kelemahan dari metode ini :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta
berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50).
E. Konsep Dasar Perawat Assosiate
Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
F. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang
a) Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah Disusun
b) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c) Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan
catatan keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a) Memberi obat
b) Pemeriksaan laboratorium
c) Persiapan klien yang akan di operasi
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan secara diagnostic
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a) Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b) Sensus harian dan formulir
8. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
a) Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
b) Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
c) Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
d) Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan penyakitnya.
e) Melaporkan sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
f) Membuat laporan harian.
G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Assosiate
1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak
yang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan
masalah yang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
H. Rencana Kegiatan
Nama Perawat Pelaksana : Ghandis Wulandari Subiyanto
Nama Pasien : Tn. K
Ruangan : Bougenville
Tanggal : 9 Mei 2023
Waktu Kegiatan
07.15 Operan
07.30 Mengikuti meeting morning pre conference bersama kepala ruang, ketua
tim dan perawat pelaksana yang lain.
10.00 Melakukan asuhan keperawatan pada pasien kelolaan (sesuai masukan dari
dokter dpjp pasien kelolaan)
14.00 Operan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
P: lanjutkan intervesi
- Memonitor keadaan umum pasien
- Memonitor TTV pasien
- Memberikan transfuse darah
- Memonitor Hb
Nama Pasien : Tn. N
Usia : 67 Tahun DPJP : dr. Laksmi, Sp.S
Alamat : Kroya PPJP : Ghandis
No. RM : 289685 Dx Medis : Hemiparase Dextra dan Suspek SNH
P: Pasien BLPL
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada hari ini Selasa, 9 Mei 2023 saya Ghandis Wulandari Subiyanto bertugas
sebagai Perawat Pelaksana dengan struktur organisasi sebagi berikut:
Kepala Ruang : Ni’matul Khoeriyah
Ketua Tim : Niken Maftukha Saputri
Perawat Associate : Ghandis Wulandari S (Pagi)
Pembagian tugas dilakukan pada saat pre conference. Hasil observasi di ruang
Bougenville kegiatan berjalan dengan baik.
B. Saran
Kepala Tim dan perawat membangun komunikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R., Afiyanti, Y., dan Rahayuningsih, A. 2017. A Primary Nurse Experiences in Applying
Primary Method: A Phenomenology Study. Nursing Care Open Access Journal, 4, 376-
380.
Harni, H. 2016. Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Metode Tim Keperawatan
di Rusng Rawat Inap RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tnajung Pinang. Skripsi. Universitas
Andalas.
Nyberg, Jan J. 2010. A Caring Approach in Nursing Administration. Colorado. University
Press of Colorado.
Sitorus, Ratna. 2006. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Suarli, Yayan Bachtiar. 2009. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta:
Erlangga.