A. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama
24 jam melalui upaya kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan
rumah sakit, maka rumah sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu
pelayanan umum dan pelayanan medik baik melalui akreditasi, sertifikasi,
ataupun proses peningkatan mutu lainnya.
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat
diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative
yang menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik dan
berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan memecahkan
masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan dari
rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.
Berdasarkan Visi RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang yaitu “Rumah
Sakit Yang Santun, Menarik, Terpercaya Dalam Pelayanan” maka diperlukan
suatu program kerja tahunan guna mewujudkan visi Rumah Sakit pada tahun
2024.
B. LATAR BELAKANG
Pelayanan ruang rawat inap nifas di RSUD Berkah Pandeglang sudah
berjalan sejak tahun 2008, tujuan dari pelayanan ruang rawat inap nifas ialah
“menjamin agar setiap wanita yang telah melahirkan dan wanita yang menyusui
bayinya dapat memelihara kesehatannya secara sempurna agar wanita paska
melahirkan tidak mengalami gangguan apapun dan kemudian dapat merawat
bayinya dengan baik.”
Asuhan selama periode nifas sangat diperlukan karena merupakan masa
kritis baik bagi ibu maupun bagi yang dilahirkannya. Diperkirakan bahwa 60%
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50%
kematian ibu pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Disamping itu, masa
tersebut juga merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, karena dua pertiga
1
kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi
baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Winkjosastro et al,2002).
Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan adalah cakupan pelayanan
kepada ibu nifas pada 6 jam sampai dengan 42 hari paska persalinan. Sesuai
standar paling sedikit 4x dengan distribusi waktu 6-8 jam setelah persalinan.
Pelayan ruang rawat inap nifas di RSUD Berkah tidak terbatas hanya pada
pelayanan maternity care, tapi juga memberikan pelayanan terhadap kasus kasus
ginekologi, dimana sebanyak 92% perempuan memiliki penyakit ginekologi,
salah satu penyakit ginekologi yang sering masuk keruang rawat inap nifas yaitu
mioma uteri yang merupakan tumor jinak paling umum ditemukan dimana 77-
80% perempuan pernah mengalami mioma.
Kunjungan pasien rawat inap nifas setiap bulan dalam kurun waktu 1 tahun
2023 mengalami penurunan yang sangat drastis. Terlepas dari pengaruh
ekonomi, sosial dan budaya yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk
memilih tempat untuk mendapatkan perawatan selama kehamilan, persalinan dan
nifas, ruang rawat inap nifas tetap harus berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan. Untuk itu diperlukan
program yang sistematis untuk mencapai target yang diharapkan. Program kerja
merupakan bagian dari pengelolaan rawat inap secara keseluruhan. Rawat Inap
melakukan berbagai tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Sehingga petugas rawat inap
harus memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional. Petugas rawat
inap mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan tugas sesuai SOP serta
mengontrol bahan atau alat secara baik. Untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas professional tersebut maka perlu di susun program, sebagai acuan
pelaksanaan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya dan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal
pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu pada ibu nifas dan pasien
obsgyn diruang Nifas RSUD Berkah Pandeglang.
2. Tujuan Khusus
2
a. Tersusunnya program kerja di ruang nifas secara komperhansif dan
berkesinambungan sehingga proses pelayanan terhadap pasien rawat inap di
ruang nifas dapat berjalan dengan baik.
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
c. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai.
d. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pegawai, pasien, dan
pengunjung rumah sakit
e. Terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit
D. GAMBARANUMUMRUANG NIFAS
Uraian Tugas
3
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1. Menyusun program kerja tahunan ruang rawat inap nifas
2. Menyusun rencana kerja Ka.Tim dan Anggota Tim.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan kebidanan dari segi
jumlah maupun kualifikasi.
4. Koordinasi dengan Ka. Perawatan, Komite Keperawatan dan kebidanan,
Ka.Bag Tu. untuk kelancaraan pelaksanaan pelayanan Keperawatan dan
kebidanan di ruangan.
b. Melaksanakan Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan meliputi :
1. Mengatur & mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan keperawatan
dan kebidanan di ruangan, melalui kerjasama dengan petugas lain yang
bertugas di ruangan.
2. Menyusun jadwal dinas tenaga keperawatan dan kebidanan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan dan kebidanan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja di ruangan.
4. Memberikan orientasi kepada mahasiswa keperawatan dan kebidanan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek.
5. Memberikan orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi penjelasan
tentang peraturan RS, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada serta
kegiatan rutin sehari-hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan dan kebidanan untuk melaksanakan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu dengan staf
Keperawatan dan kebidanan atau petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya.
8. Memberikan kesempatan atau izin kepada staf keperawatan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah.
9. Mengupayakan pengaadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan kebijakan RS.
10. Mengatur dan mengkoordiansikan pemeliharaan alat kesehatan selalu
dalam keadaan siap pakai.
11. Mendampingi visite Dokter khususnya bila ada perubahan program
pengobatan Pasien.
4
12. Melakukan serah terima pasien dan lain-lainnya pada saat pergantian
dinas.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan dan
kebidanan yang telah ditentukan.
2. Mengawasi dan menilai mahasiswa/siswa keperawatan dan kebidanan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
3. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan dan kebidanan yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga perawat,
peralatan dan obat-obatan.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai
standar yang berlaku berdasarkan koordinasi dengan tim pengendali mutu
asuhan keperawatan dan kebidanan.
5
8. Menetapkan tujuan dan menyusun rencana keperawatan dan kebidanan
Pasien.
9. Membuat Dx keperawatan dan kebidanan.
10. Mengkomunikasikan rencana keperawatan dan kebidanan kepada anggota
tim.
11. Mengarahkan dan membimbing anggota tim dalam melakukan tindakan
keperawatan dan kebidanan.
12. Melakukan evaluasi keperawatan dan kebidanan dan membuat laporan shift.
13. Melakukan kolaborasi dengan Tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan dan kebidanan.
14. Melakukan audit Asuhan Keperawatan dan kebidanan yang menjadi tanggung
jawab Timnya.
15. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan dan kebidanan.
16. Memimpin ronde keperawatan dan kebidanan bersama Ka.Ruangan.
17. Mengikuti kegiatan ilmiah.
18. Memberikan edukasi kesehatan.
19. Membuat resume keperawatan dan kebidanan.
20. Membuat Discharge planning.
21. Melakukan kolaborasi dengan petugas kesehatan lainnya (Gizi, Fisioterapi)
10
adanya kesalahan medis atau adanya keluhan pasien yang tersebar luas di
media sosial.
f. Perubahan tren permintaan dan kebutuhan pasien yang dapat mengarah
pada penurunan penggunaan layanan ruang rawat inap nifas.
g. Ancaman kegagalan teknologi informasi yang dapat mengganggu
pelayanan dan komunikasi dengan pasien.
h. Perubahan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien
untuk mengakses layanan ruang rawat inap VIP.
i. Ancaman terhadap kualitas dan ketersediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan ruang rawat inap nifas.
12
L. RINCIAN KEGIATAN
JADWAL
SASARAN
SUB RENCANA LANGKAH TAKSIRAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN
NO PENANGGUNG
PROGRAM KEGIATAN BIAYA I II III IV
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Meningkatkan a. Pemberian edukasi Sasaran :
keikutsertaan kepada penunggu pasien (Bidan, Pasien dan
keluarga dalam (keluarga) tentang keluarga)
pemberian ASI pentingnya ASI esklusif Penanggung Jawab :
esklusif b. Melarang pembelian susu Katim
formula Target : 100%
c. Melarang penggunaan dot
dan empeng
d. Rawat Gabung
2 Melaksanakan a. Melakukan SHK kepada Sasaran :
skrinning secara seluruh bayi baru lahir (Bidan, Pasien dan
komprehensif, yang berusia 48 jam keluarga)
deteksi dini, b. Melakukan pengisian Penanggung Jawab :
mengobati atau MEWS Katim
merujuk bila Target : 100%
terjadi
komplikasi pada
ibu maupun
bayi
3 Program a. Survey kepuasan pasien. Sasaran:
pengendalian seluruh pasien rawat
mutu pelayanan inap di ruang nifas
Instalasi Rawat Penanggung Jawab:
Inap Katim
Target : 80%
4 Upaya a. Membudayakan hand Sasaran :
menurunkan hygiene • Bidan Pelaksana
resiko infeksi b. Penggunaan APD • Pasien
pada pasien dan • Pengunjung
13
petugas Penanggung Jawab :
kesehatan Katim
Target : 100%
5 Memberikan Mengajari personal hygine Sasaran :
pendidikan dan cara perawatan luka (Bidan )
kesehatan perineum atau luka operasi Penanggung Jawab :
tentang SC Katim
perawatan Target : 100%
kesehatan diri, Edukasi pola nutrisi yang
nutrisi, KB, cara bergizi
dan manfaat
menyusui , Konseling KB yang sesuai
pemberian
imunisasi serta
perawatan bayi
sehari-hari
6 Meningkatkan Membuat rapat rutin 1 Sasaran :
kedisiplinan bulan sekali, dan evaluasi (Bidan )
petugas diruang melalui katim Penanggung Jawab :
nifas Katim
Target : 100%
7 Meningkatkan Mengajukan penambahan Sasaran :
pemenuhan Bidan (Bidan )
kebutuhan SDM Mengadakan pelatihan Penanggung Jawab :
di ruang nifas resusitasi Katim
Mengadakan pelatihan Target : 100%
perawatan luka
Mengadakan drill
emergensi
8 Mengajukan
RKBU dan
RKPBU
9 Mengajukan
Pendidikan dan
Pelatihan untuk
14
bidan nifas
15
M. USULAN PELATIHAN DI RUANG NIFAS
16
3. Program pengembangan sumber daya manusia.
a. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dapat dilihat dari pelaksanaan jadwal kegiatan. Dilakukan sesuai
kebutuhan
b. Pelaporan
Pelaporan masing- masing dilakukan oleh staf yang ditunjuk dan diajukan oleh
kepala rawat inap.
4. Program keselamatan dan kesehatan kerja rawat inap.
a. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dapat dilihat dari pelaksanaan jadwal kegiatan. Dilakukan sesuai
kebutuhan
b. Pelaporan
Pelaporan masing- masing dilakukan oleh staf yang ditunjuk dan diajukan oleh
kepala rawat inap
17
c. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan sekali setahun pada bulan desember oleh kepala
instalasi rawat inap.
3. Program pengembangan sumber daya manusia.
a. Pencatatan
Pencatatan dan pendokumentasian dilakukan secara rutin. Catatan kegiatan
dikumpulkan sebagai bahan evaluasi pada akhir tahun.
b. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dilakukan sekali setahun pada akhir tahun di tujukan kepada
bidang pelayanan medis
c. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan sekali setahun pada bulan desember oleh kepala
instalasi rawat inap.
4. Program keselamatan dan kesehatan kerja rawat inap.
a. Pencatatan
Pencatatan dan pendokumentasian dilakukan secara rutin. Catatan kegiatan
dikumpulkan sebagai bahan evaluasi pada akhir tahun.
b. Pelaporan
Pelaporan kegiatan yang berkaitan dengan insiden dilakukan setiap ada insiden.
Dan pelaporan secara umum di laporkan sekali setahun pada akhir tahun di tujukan
kepada bidang pelayanan medis
c. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan sekali setahun pada bulan desember oleh kepala
instalasi rawat inap.
18