Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ROLEPLAY KEPALA RUANG

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG BOUGENVILLE RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh:

Ghandis Wulandari Subiyanto

2211040007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang berperan
penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Yang mana tenaga perawat menempati proporsi terbesar dibanding tenaga kesehatan lain
dan merupakan tenaga profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama,
2013).
Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah sakit.
Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan strategi yang
tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang cetakan, motivator
yang efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh
pertimbangan- pertimbangan yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi.
(Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang juga
meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing, actuating dan
controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi kewenangannya, tanggung
jawabnya, pendelegasian tugas termasuk pengorganisasian perawatan di tingkat ruang
dalam memberikan asuhan keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan fungsi
pengarahan kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan
memotivasi staf keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi dari
kepemimpinan seorang kepala ruangan secara menyeluruh seperti, bagaimana gaya
kepemimpinannya, bagaimana mengelola konflik dan sebagainya (Pratiwi dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di ruangan
yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian dan
pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat memadukan berbagai kegiatan pelayanan di
ruang rawat inap baik perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya sesuai
kebutuhan pasien (Aditama, 2013).
Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional. Untuk dapat
melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian manajemen yang
dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dengan cara
meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I
keperawatan dan sudah mengambil pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan
pendidikan berguna untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola
pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat
juga diharapkan mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-masalah yang
ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Namun kondisi saat ini masih banyak perawat S-I yang belum mengambil ners, diharapkan
3 semua pendidikan yang ada di rumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai
perawat profesional (lulusan D-III Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80%
perawat berpendidikan ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada pelayanan
keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang dapat meberdayakan
dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya (Sofarelli and Brown, 2008).
Untuk mengelola dan memimpin para petugas keperawatan tersebut, kepala ruang
memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain dalam
mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya
mengelola orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat
menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan
keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan (Nursalam, 2014). Selain itu,
kemampuan kepala ruang dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan
berkomunikasi dengan staf keperawatan akan menentukan efektifitas fungsi kepala
ruangan (La Monica, 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap?
2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap?

C. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi fungsi dan peran kepala ruang
2. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian

Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggungjawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
B. Fungsi Kepala Ruangan
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2013) sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan -
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan
fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari
staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya
tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian,
produksi, personalia dan lain - lain.
C. Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan
dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan
anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur
unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi
masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif
(Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, Perlu
melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya
mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih
disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman
staf di unit yang bersangkutan.
D. Uraian Tugas Kepala Ruangan
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Depkes (2014)
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan,
harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain
yang bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak
yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan
sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
j. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya.
k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan
mencatat program pengobatan
l. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat
kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
m. Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
sedang dialami pasien.
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
o. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas
wewenangnya.
p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan
keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
r. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh kepala seksi,
kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain, pasien
dan keluarga pasien yang dirawat.
t. Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungan.
u. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
v. Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan berdasarkan macam
dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat pengkajianya.
w. Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
x. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta
kegiatan Iain di ruang rawat.
2. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan,
melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di
bidang perwatan.
b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang
yang berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/
golongan, melanjutkan sekolah).
c. Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat -
obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang
Nama : Ghandis Wulandari Subiyanto
Jumlah perawat : 3 (Perawat pelaksana)
Ruangan : Bougenville
Jumlah pasien :8
Tanggal : 11 Mei 2023
Waktu Kegiatan Keterangan
07.15 Operan 1. Timbang terima dilakukan oleh semua perawat (dari dinas
Pre conference malam ke dinas pagi)
2. Memberikan informasi internal RS (Karu ruangan)
3. Supervisi ke pasien

08.00 Mengecek kebutuhan pasien Berkeliling supervisi setelah timbang terima sambil mengecek
kebutuhan pasien seperti kebersihan linen (mengganti linen
yang kotor setiap hari )

09.00 Melakukan interaksi dengan 1. Melakukan pemantauan pada pasien By. Ny Eni Ernawati
pasien baru atau pasien yang dengan diagnosa BBLR
memerlukan perhatian 2. Melakukan pemantauan pada pasien By. Ny Erlinawati
khusus dengan diagnosa p. Vk. Asfikisia

10.00 Melakukan supervise pada 1. Melakukan supervisi perawat 1 pada pasien A6B, injeksi
group/ perawat pelaksana ampi, dieet pemberian asi 20cc
Perawat 1 : Suci Melly 2. Melakukan supervisi perawat 1 menginjeksi obat melalui IV
Injeksi ampi (infus) pada pasien B1, diiet pemberian susu 20cc
Perawat 2 : Uci Yuning
Injeksi ampi 140 mg
Perawat 3 : Ritma Ratri
Amoxilin drop

11.00 Hubungan dengan bagian 1. Merundingkan temuan masalah yang ada di Peristi dengan
lain terkait rapat terstruktur/ Karu senior (tentang alat non kritikal dengan menggunakan
insidentil alkohol 70 %)
2. Berkolaborasi dengan Karu ruangan tentang pembuatan
stand bener edukasi cara menyusui
12.00 Mengecek ulang keadaan 1. Mengecek keadaan pasien yang membutuhkan pemantauan
pasien, perawat, lingkungan lebih lanjut bersama Karu ruangan
yang belum teratasi 2. Mengecek kebutuhan yang diperlukan untuk tindakan
keperawatan selanjutnya
13.00 Mempersiapkan dan 1. Membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk shift
merencanakan kegiatan berikutnya hingga besok pagi
asuhan keperawatan untuk 2. Melakukan post conference sebelum dilakukan operan
sore, malam dan esok hari
sesuai tingkat
ketergantungan pasien
Mengobservasi post
conference
14.00 Operan Memimpin kegiatan timbang terima yang dilakukan oleh
semua perawat (dari dinas pagi ke dinas siang)
Melakukan supervise ke pasien
B. Pengorganisasian

Kepala Ruang Kepala Ruang


Ghandis Wulandari Subiyanto Sigit Septriyadi, S.Kep., Ns

Ketua TIM Ketua Tim Pagi


Rizki Rahmadhani K 1. Siti Uswatun KH, S.Kep., Ns
2. Ani Kuniawati, S.Kep., Ns
Ketua Tim Sore
3. Kurdianingsih, S.Kep., NS
4.

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Pagi Pendek Pagi
Sore Perawat Pelaksana Pagi
Ni’matul Khoeriyah Berliana Pangestu 1. Mukti Elsmutriyadi, A.MK
Niken Maftukha S
2. Dian Ismawanti, S.Kep., Ns
3. Safitri Dewi, S.Kep., Ns

Perawat Pelaksana Sore


1. Syihabul Mila R, Amd.Kep
2. Bono Pambudi, Amd.Kep

Perawat Pelaksana Malam


1. Ridho Handoko, S.Kep., Ns
2. Dwi Kurniawan, A.MK
C. Perencanaan Tenaga
Data Kebutuhan Perawat Menurut Shif Jaga
Menurut Douglas
Minimal Intermediet Total Jumlah

Pagi 0,17 x 0 = 0 0,27 x 8 = 0 0,36 x 0 = 0 3

Siang 0,14 x 0 = 0 0,15 x 8 = 0 0,30 x 0 = 0 2

Malam 0,07 x 0 = 0 0,10 x 8= 0 0,20 x 0 = 0 1

Total 6

Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas didapatkan jumlah tenaga


keperawatan yang diperlukan yaitu 6 orang perawat sudah termasuk kepala ruang 1 dan
ketua tim 2. Sedangkan di Ruang tersedia 12 orang perawat, hal tersebut menunjukkan
bahwa kebutuhan tenaga perawat sudah terpenuhi/mencukupi. Dari 12 perawat tersebut
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu shift pagi, sore, malam, dan libur/lepas/cuti.

D. Perencanaan kegiatan
1. Peningkatan melakukan kegiatan post konference setiap shift
2. Peningkatan pengguaan alat non kritikal dengan pembersihan menggunakan alkohol
70%

E. Kontroling
1. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan perawat primer
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan klien
2. Melalui manager area :
Pengawasan langsung melalui inspeksi, pengamatan sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki/pengawasi kelemahan – kelemahan yang ada
saat ini.
3. Pengawasan tidak langsung
Mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tgl/ Jam Kegiatan Keterangan
Kamis, 11 Mei 2023 Memimpin jalannya meeting morning Dilaksanakan
07.15 – 07.30 WIB yang meliputi :
− Memimpin doa untuk memulai
meeting morning
− Menyampaikan kegitan selama 1
minggu tentang jadwal role play
mahasiswa profesi ners
− Menyampaikan penjelasan ulang
mengenai inovasi yang dibuat
− Memberikan kesempatan perawat
menyampaikan keterkaitan infomasi
baru
− Memberikan apresiasi pada perawat
jaga malam
− Karu menyerahkan waktu untuk
operan jaga kepada KaTim dinas pagi
Rabu, 10 Mei 2023 Mengikuti operan jaga Dilaksanakan
08.00 – 08.30 WIB
Rabu, 10 Mei 2023 Keliling rungan untuk melihat kondisi Dilaksanakan
08.30 – 08.40 WIB pasien
Rabu, 10 Mei 2023 Mengikuti pre conference Dilaksanakan
08.40 – 09.00 WIB
Rabu, 10 Mei 2023 Mengawasi pelaksanaan pemberikan Dilaksanakan
09.00 – 11.00 WIB pelayanan kesehatan
Rabu, 10 Mei 2023 Melihat dan memantau kondisi pasien Dilaksanakan
11.00 – 12.00 WIB untuk mengetahui perkembangan pasien
Rabu, 10 Mei 2023 Operan jaga shift pagi ke siang Dilaksanakan
14.00 - selesai WIB
B. Evaluasi
1. Kegiatan meeting mporning berjalan dengan lancar, peserta mempertahatikan saat
pemberian informasi
2. Kegiatan sosialiasi mengenai inovasi berjalan dengan lancar dan diskusi berjalan
dengan baik
3. Kegiatan operan jaga atau timbang terima berjalan dengan baik
4. Kegiatan pre conference yang di pimpin berjalan dengan baik dan semua perawat
pelaksana jelas dan paham tentang rencana yang dibuat oleh KaTim
5. Post conference
6. Kegiatan operan jaga berjalan dengan lancar, implementasi yang dilakukan kepada
pasien kelolaan oleh perawat pelaksana berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana
yang telah di buat oleh KaTim
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kepala ruang (Ghandis Wulandari Subiyanto) membawahi ketua tim (Rizki
Rahmadhani Kurniawan) beserta perawat pelaksana (Berlian Pangestu, Ni’matul
Khoeriyah, dan Niken Maftukha), teman – teman berperan sebagaimana mestinya,
melaporkan hasil asuhan keperawatan kepada ketua tim setelah itu ketua tim melaporkan
hasil shift pagi ke shift sore.
B. Saran
1. Lakukan pre dan post conference setiap shift
2. Lakukan koordinasi yang optimal antara kepala ruang, ketua tim, dan perawat
pelaksana
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, (2013). Model praktek keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta :


EGC.
La Monica. E. EL. (2008). Nursing Journal: Nursing leadership and management
experience
Manggala gatot. (2013). Smart Nursing: Pengorganisasian. (online).
perorganisasian.blogspot.com.html.
Marquis dan Houston, (2013). Manajemen Keperawatan dengan pendekatan praktik.
Jakarta : Erlangga.
Nursalam, (2015). Manajemen keperawatan, aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. Penerbit : Salemba Medika.
Pratiwi A., (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Surakarta
Sofarelli D. and BrownD. (2008). The need for nursing leadership in uncertain timer.
Journal of nursing managemen 1365-2834.2008.6(4): 201-207.

Anda mungkin juga menyukai