Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PELAKSANAAN ROLEPLAY KEPALA RUANG (KARU)

DI RUANG FLAMBOYAN RSUD BANYUMAS

Di Susun Oleh :
IFFAH KHAIRUNNISA
2011040161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala ruang (Karu) memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah sakit.
Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan strategi yang
tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang cetakan, motivator yang
efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh
pertimbangan- pertimbangan yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi.
(Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang juga
meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing, actuating dan
controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi kewenangannya, tanggung
jawabnya, pendelegasian tugas termasuk pengorganisasian perawatan di tingkat ruang dalam
memberikan asuhan keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan fungsi pengarahan
kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan memotivasi staf
keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi dari kepemimpinan seorang
kepala ruangan secara menyeluruh seperti, bagaimana gaya kepemimpinannya, bagaimana
mengelola konflik dan sebagainya (Pratiwi dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di ruangan
yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian dan
pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat memadukan berbagai kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap baik perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya sesuai kebutuhan
pasien (Aditama, 2010). Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional.
Untuk dapat melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian manajemen
yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dengan cara
meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I
keperawatan dan sudah mengambil pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan pendidikan
berguna untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola pelayanan
keperawatan kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat juga
diharapkan mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-masalah yang
ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Namun kondisi saat ini masih banyak perawat S-I yang belum mengambil ners, diharapkan 3
semua pendidikan yang ada di rumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat
profesional (lulusan D-III Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80% perawat
berpendidikan ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada pelayanan
keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang dapat meberdayakan
dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya (Sofarelli and Brown, 2008).
Untuk mengelola dan memimpin para petugas keperawatan tersebut, kepala ruang
memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai
tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya mengelola
orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat
menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan
keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan (Nursalam, 2014). Selain itu,
kemampuan kepala ruang dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan
berkomunikasi dengan staf keperawatan akan menentukan efektifitas fungsi kepalaruangan
(La Monica, 2008).
B. Waktu
Role play dilaksanakan pada, Hari Sabtu, Tanggal 12 Juni 2021.
C. Tempat
Role play dilakukan di ruang Flamboyan RSUD Banyumas.
D. Peserta
Role dipraktikan oleh mahasiswa profesi Ners Iffah Khairunnisa, S.Kep
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kepala Ruangan


Kepala ruang adalah seorang tenaga perawatan professional yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat (Suarli,
2009). Kepala ruang bertugas untuk membantu pembinaan dan meningkatkan kemampuan
pihak dalam pengawasan agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah
ditetapkan secara efisien dan efektif ( Nursalam, 2011).
Menurut Arief (1987) dalam Nursalam (2011) merumuskan kepala ruangsan sebagai
suatu proses kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga
pelaksana rogram, sehingga program itu dapat terlaksana sesuai dengan proses dan hasil yang
diharapkan. Kepala ruangan melakukan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan mencangkup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan
dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.
B. Tujuan Kepala Ruangan
Tujuan kepala ruangan adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung,
sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan hasil yang baik.
C. Fungsi Kepala Ruangan
Menurut Marquis dan Houston (2000) Adapun fungsi kepala ruangan adalahsebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan -
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan
fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya tersebut
sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi,
personalia dan lain - lain.

D. Peran Kepala Ruangan


Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengevaluasi
stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang
di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung
jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan
melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu
melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

E. Uraian Tugas Kepala Ruangan


Menurut Depkes (1994)Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
- Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
- Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
- Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan, harian).
- Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain
yang bekerja di ruang rawat.
- Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak
yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
- Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan sesuai
kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
- Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
- Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
tentangperaturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya.
- Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan
mencatat program pengobatan
- Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat
kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
- Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang sedang
dialami pasien.
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
- Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas
wewenangnya.
- Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
- Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan
keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
- Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh kepala seksi,
kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit
- Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain, pasien dan
keluarga pasien yang dirawat.
- Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungan.
- Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
- Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan berdasarkan macam
dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat pengkajianya.
- Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
- Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta
kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
- Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan,
melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di
bidang perwatan.
- Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang
yang berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/
golongan, melanjutkan sekolah).
- Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat -
obatan secara efektif dan efisien.
- Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
PERENCANAAN
A. Struktur Organisasi Role Play Mahasiswa Ners

Kepala Ruang
Iffah Khairunnisa,S.Kep

Kepala Tim
Indita Wilujeng A,S.Kep

PP Pagi PP Sore
Fini Alfiani C.Kep Anshar rafi S.Kep
Hikmah Safitri S.Kep

B. Uraian Tugas Kepala Ruang Flamboyan


1. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar /lanjut
2. Membuat prioritas diagnosa keperawatan
3. Melakukan support kpatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
4. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
5. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
6. Melakukan komunikasi terpeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
8. Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan tindakan medik khusus
9. Memberikan konsultasi dalam pemberian askep khusus/ bermasalah
10. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
11. Melakukan ringkasan pasien pindah
12. Melakukan perencanaan pasien pulang
13. Melakukan rujukan keperawatan
14. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap: pelaksanaan tindakan
keperawatan
15. Melaksanakan studi kasus keperawatan
16. Melaksanakan survey pelayanan askep
17. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
18. Mengorganisasikan kegiatan pelayanan keperawatan
19. Melakukan sistem / metode pemberian askep
20. Menyusun uraian tugas sesuai peran dan area praktek
21. Melakukan orientasi perawat dan mahasiswa
22. Melakukan pemberian penugasan perawat
23. Melakukan penilian kinerja perawat
24. Melakukan presoptrorship dan metorship
25. Melakukan supervisi klinik dan manajemen
26. Melakukan koordinasi teknis pelaynan keperawatan
27. Melakukan program mutu klinik pelayanan keperawatan
28. Melakukan program money pelayanan keperawatan
29. Membuat rencana bulanan
30. Membuat jadwal dinas
31. Memimpin operan
32. Melakukan supervisi
33. Memantau penyelenggaraan surveilans
34. Melakukan audit dokumen keperawatan
35. Melakukan survey kepuasan pasien dan keluarga
36. Melakukan survey kepuasan perawat dan tenaga kesehatan lain
37. Melakukan survey masalah keperawatan
38. Melakukan bed site teaching
39. Melakukan penilaian kinerja ketua team dan perawatan pelaksana
40. Membuat rencana pengembangan staf
41. Memimpin rapat keperawatan
42. Memimpin cas converence
43. Pemenuhan dan pemeliharaan sarpras perawatan dan logistic
44. Mengikuti kegiatan ilmiah
C. Perencanaa Tenaga Perawat di Ruang Flamboyan
Perencanaan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang Flamboyan pada
hari Rabu, 9 Juni 2021, jumlah pasien total 12, dengan rincian 9 pasien dengan kategori
tingkat ketergatungan pasien minimal, 2 pasien dengan kategori tingkat ketergantungan
pasien parsial dan 1 pasien dengan kategori total care berikut ini jumlah tenaga yang
dihitung dengan metode Daugles, sebagai berikut :
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17 x9 0,27 x 2 0,36 x 1 2.43
Sore 0,14 x 8 0,15 x 2 0,30 x 1 1,72
Malam 0,07 x 8 0,10 x 2 0,20 x 1 0.96

Jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang Flamboyan Tanggal 9 Juni 2021, menurut
perhitungan metode Daugles, sebagai berikut :
Pagi : 2.43 dibulatkan menjadi 2 orang
Siang : 1.72 dibulatkan menjadi 2 orang
Malam : 0,96 dibulatkan menjadi 1 orang
Sehingga kebutuhan jumlah perawat yang dibutuhkan pada tanggal 9 Juni 2021 di ruang
flamboyan RSUD Banyumas untuk shift pagi, siang, malam dengan jumlah 5 orang
D. Tingat Ketergantungan Pasien
No Nomor kamar Nama Tingkat Ketergantungan
1. F1 An.D Minimal Care
2. F2 Tn.S Minimal Care
3. F3 Tn.W Minimal Care
4. F6 Ny.S Minimal Care
5. F7 Tn.A Partial care
6. F9 Tn.N Partial care
7. F11 Tn.S Minimal Care
8. F12 Tn. M Minimal Care
9. F13 Ny.N Minimal Care
10. F14 Ny.S Minimal Care
11. F15 Ny.S Total Care
12. F16 Ny.N Minimal Care

E. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang


No Kegiatan Kepala Ruang Rangkaian Kegiatan Jam
1. Memimpin Meeting - Membuka meeting morning 07.30-7.50
Morning - Memimpin doa bersama
- Memberikan reward dan mengabsen perawat jaga
malam dan jaga pagi
- Memberikan informasi terkait dengan hasil
pengkajian dan POA manajemen keperawatan
diruang Flamboyan yang dilaksanakan tanggal 1-
3 Juni 2021
- Memberi kesempatan kepada Bu Yusrianti
selaku perseptor stase keperawatan manajemen
untuk menyampaikan informasi tambahan
- Memberi kesempatan kepada Bu Sukesi selaku
kepala ruang Flamboyan untuk menyampaikan
informasi tambahan
- Memberi kesempatan kepada staff ruang
Flamboyan untuk menyampaikan informasi
tambahan
- Reinforcement pada staff jaga pagi dan malam
- Menutup meeting morning
2. Memimpin Operan Jaga - Menanyakan kendala kepada perawat pelaksana 07.50 – 08.20
jaga malam
- Memberikan reward kepada perawat jaga malam
dan jaga pagi
- Mengecek SDM serta sarana dan prasarana ruang
Flamboyan dengan menanyakan kepada perawat
pelaksana dan katim ruang Flamboyan.
- Mengecek kebutuhan pasien dengan tingkat
ketergantungan pasien
- Mencatat hasil laporan dari perawa shift malam
- Menutup operan jaga.
- Melakukan operan keliling ke kamar pasien
3. Mengobservasi Pre- - Mengobservasi pre confrence yang dipimpin oleh 08.20 – 08.30
Confrence ketua TIM dari mahasiswa profesi ners ump Iffah
Khairunnisa, S.Kep
4. Evaluasi dengan persetor - Mengevaluasi jalannya meeting morning dan 08.30-0850
operan jaga
- Bu Yusrianti sebagai perseptor memberikan
saran dan masukan untuk kegiatan roleplay
kedepannya
5 Mengecek keadaan pasien - Jumlah pasien 12 08.50 – 09.10
dan melakukan interaksi - Tingkat ketergantungan minimal 9, tingkat
dengan pasien yang ada ketergantungan pasien parsial 2 dan total care 1
diruangan (sisi kiri)
6 Melakukan supervisi - Melakukan supervisi controlling ke ruang 09.10 – 11.45
controlling perawat
- Memberi motivasi kepada PA dan PP untuk
meningkatkan kinerja dan asuhan keperawatan
yang optimal
- Mengecek sarana dan prasarana
- Menyusun rencana POA
- Mengambil foto before dan after
7. Memberikan nilai kinerja - Memberikan rewards kepada perawat yang telah 12.00 – 13.00
tim, rewards dan menelesaikan tugasnya
berupaya meningkatkan - Mengecek kelengkapan asuhan keperawatan
mutu asuhan keperawatan pasien di ruangan
8. Mengobservasi Post- - Mengobservasi jalannya post conference yang di 13.00 – 13.30
Confrence pimpin oleh mahasiswa profesi Ners UMP Iffah
Khairunnisa,.S.Kep
9. Operan jaga dinas dengan- Memimpin jalannya operan 13..50 – 14.20
jaga sore - Memberikan rewards kepada perawat jaga pagi
yang sudah menyelesaikan tugasnya dan kepada
perawat jaga sore sudah datang tepat waktu.
- Menanyakan kendala kepada perawat pelaksana
dinas pagi
- Mengecek SDM serta sarana dan prasarana
ruang Flamboyan dengan menanyakan kepada
perawat pelaksana dan katim ruang Flamboyan.
- Mengecek kebutuhan pasien dengan tingkat
ketergantungan pasien
- Menutup operan jaga.
10. Operan keliling ke kamar - Jumlah pasien 11 14.0 – 14.15
pasien Tingkat ketergantungan minimal 8, tingkat
ketergantungan pasien parsial 2 dan total care 1

F. Kontroling
- Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan perawat primer
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan klien
- Melalui manager area yaitu dengan pengawasan langsung melalui penglihatan sendiri,
pengamatan sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/pengawasi kelemahan – kelemahan yang ada saat ini.
- Pengawasan tidak langsung yaitu dengan mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan
B. Asuhan keperawatan
1) Pasien kelolaan ke -1
Nama Pasien : Tn S/ 48 thn
Kamar : F11
No. RM : 0893685
Dx Medis : CHF
RPS : pasien mengeluh sesak nafas jika beraktivitas, kaki bengkak, nyeri perut, mata kiri kemerahan, tidak bisa
melihat dengan jelas. Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi dan rutin cek di PKU. TD : 164/112, N : 98, S : 36,6 , RR : 24,
SPO2 : 98%

Tujuan dan Kriteria


No Hari/ Tgl Dx Kep Intervensi Implementasi Catatan perkembangan
hasil

1 Senin,14/6/21 Penurunan Setelah dilakukan 1. Monitor saturasi 1. Memonitor keadaan S :


Curah tindakan asuhan oksigen umum,  pasien mengatakan sesak
jantung keperawatan selama 1 2. Monitor intake 2. Memonitor TTV nafas berkurang
b.d x 24 jam diharapkan dan output 3. Memberikan terapi  pasien mengatakan kaki
perubahan tidak terjadi nyeri cairan O2 4lpm sudah tidak bengkak tetapi
irama akut dengan kiteria 3. Posisikan pasien bengkak di srotumnya
jantung hasil : semi fowler O:
4. Anjurkan pasien  pasien terlihat sudah banyak
Indicato A T
r dan keluarga bergerak

Lelah 2 4 mengukur intake  TD : 175/105, N : 89, S :

Edema 2 4 dan output 36,6 , RR : 20, SPO2 : 98%


cairan harian A : Masalah penurunan curah
5. Kolaborasi jantung belum teratasi
Keterangan :
pemberian terapi P : Lanjutkan intervensi
1 : meningkat
₋ Monitor TV dan KU
2 : cukup meningkat
₋ Discharge Planning
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
2) Pasien kelolaan ke -2
Nama Pasien : Tn. Eko
Kamar : F12
No. RM : 017432
Dx Medis : CHF
RPS : Pasien mengatakan terasa sesak nafas saat beraktivitas, bengkak dari perut hingga kaki,pasien mengatakan
tidak bisa tidur dari kemarin sore.

N Hari/
Dx Kep Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Implementasi Catatan perkembangan
o Tgl

1 Senin Penurunan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor saturasi 1. Memonitor keadaan S :


14/6/2 Curah asuhan keperawatan selama 1 oksigen umum,  Pasien mengatakan sesak
1 jantung b.d x 24 jam diharapkan tidak 2. Monitor intake dan 2. Memonitor TTV berkurang
perubahan terjadi nyeri akut dengan output cairan 3. Memonitor output urine  Pasien mengatakan terasa
irama kiteria hasil : 3. Posisikan pasien bengkak di kaki kanan dan
jantung semi fowler kiri
Indicato A T
4. Anjurkan pasien  Pasien mengatakan tangan
r
dan keluarga bengkak sebelah kanan
Lelah 2 4 mengukur intake O:
Edema 2 4 dan output cairan  Pasien Kooperatif
harian  TD :113/80, N 82, S 36.6°,

Keterangan : 5. Kolaborasi RR 21, SpO2 99%

1 : meningkat pemberian terapi A : Masalah penurunan curah

2 : cukup meningkat jantung belum teratasi

3 : sedang P : Lanjutkan intervensi

4 : cukup menurun ₋ Monitor TV dan KU

5 : menurun ₋ Monitor output urin



3) Pasien kelolaan ke -3
Nama Pasien : Ny. Kaput
Kamar : F13
No. RM :
Dx Medis : ISK
RPS : Pasien datang dari IGD dengan keluhan dada sesak, Nyeri perut bawah dan sulit BAK . Terdapat luka di labia
mayornya

Hari/ Dx Tujuan dan Kriteria hasil


N Para
Tangga Keperawata Implementasi Evaluasi
o f
l n

1 Sabtu Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan S:


12-06- b.d agen asuhan keperawatan selama 1 x pengkajian  pasien mengatakan nyeri
2021 cedera fisik 24 jam diharapkan tidak terjadi nyeri secara perut bawah
nyeri akut dengan kiteria hasil : komprehensif  Pasien mengatakan terasa
2. Monitor skala sakit di pinggang kanan
Indicator A T
nyeri  pasien mengatakan nafsu
Skala nyeri 3 4
3. Ajarkan teknik makan berkurang
berkurang relaksasi nyeri O:
 Nyeri tekan di bawah perut
 Terpasang DC dengan

Keterangan : produksi urin 150 cc set 2

1: Sangat berat pagi

2 : Berat  Urin berwarna kuning

3 : Cukup berat keruh

4 : Ringan TD : 144/87, N : 105, S : 36,7.

5 : Tidak ada RR : 21, SPO2 :98%


A : Lanjutkan intervensi
₋ Monitor skala nyeri
₋ Monitor KU, ttv
₋ Monitor Output urine

4) Pasien kelolaan ke -4
Nama Pasien : Ny Warsinah
Kamar : F14
DPJP : dr. Arini
No. RM :
Dx Medis : SVT
RPS : Pasien mengatakan terasa dada berdebar-debar secara tiba-tiba, lemas dan terasa nyeri kepala dan pinggang.
TTV TD : 119/73, N : 56, S : 36,5 , RR : 24x, SpO2 : 99%, GDS 88.

Hari/ Tujuan dan Kriteria


No Dx Kep Intervensi Implementasi Catatan perkembangan
Tgl hasil

1 Senin,1 Penurunan Setelah dilakukan 1. Monitor saturasi 1. Memonitor keadaan S :


4/6/21 Curah tindakan asuhan oksigen umum,  Pasien mengatakan sesak
jantung b.d keperawatan selama 1 2. Monitor intake dan 2. Memonitor TTV nafas berkurang
perubahan x 24 jam diharapkan output cairan 3. Memberikan terapi O2  Pasien mengatakan nyeri
irama tidak terjadi nyeri akut 3. Posisikan pasien 5 lpm dada sudah berkurang
jantung dengan kiteria hasil : semi fowler 4. Memonitor output O :
4. Anjurkan pasien urine  Pasien terlihat lebih segar
Indicato A T
dan keluarga  TD :90/61, N : 68, S : 36,6,
r
mengukur intake RR : 20, SPO2 :98%
Lelah 2 4
dan output cairan A : Masalah penurunan curah
Edema 2 4
harian jantung sudah teratasi
5. Kolaborasi P : lanjutkan intervensi
Keterangan : pemberian terapi - Monitor KU dan vital sig
2 : meningkat n
2 : cukup meningkat - Discharge Planning
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
5) Pasien kelolaan ke -5
Nama Pasien :Ny Sutini
Kamar : F15
DPJP : dr. Farida
No. RM : 017199
Dx Medis : SH
RPS : Pasien datang hari selasa karena kehilangan kesadaran, mempunyai riwayat Hipertensi yang tidak terkontrol,
bagian tubuh kiri pasien lemah. TD : 173/101, N : 66, S : 37,5, RR : 20, SPO2 : 98%

N Hari/
Dx Kep Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Implementasi Catatan perkembangan
o Tgl

1 Jum’at, Perfusi Setelah dilakukan - Monitor TTV - Memonitor TT S :


11/6/21 serebral tindakan keperawatan (TD, nadi, suh V (TD, nadi, su  keluarga pasien mengatakan
tidak selama 3 x 24 jam u, RR dan Sp hu, RR dan SpO pasien mengeluh nyeri
efektif diharapkan Perfusi O2) 2) tungkak atau leher, pusing
Serebral meningkat - Monitor keada - Memonitor kea  Kaki kiri masih susah
dengan kriteria hasil ; an Umum dan daan Umum da digerakkan
Perfusi serebral L.02014 GCS n GCS O:
- Kaji kekuatan - Memberikan su  pasien terlihat membaik,
KH A T
otot ektremita su lewat NGT dapat berkomunikasi dengan
Tingkaat 4 5 s - Mengedukasi ke isyarat tubuh
kesadaran - Berikan nutris luarga untuk me  pasien sudah mampu

Mobilitas fisik L.05042 i (susu) lewat mberikan susu l membuka mata dengan
NGT ewat NGT jangka waktu yang lama
KH A T
- Edukasi kelua - Mengedukasi ke  TD : 154/87, N : 122, S :
Rentang 2 4 rga untuk me luarga agar pasi 37,5, RR : 21, SPO2 : 98%
gerak ROM mberikan susu en tetap bedrest  Terpasang DC
Kekuatan 2 4 lewat NGT - Edukasi Terpasang O2 3L
otot - Edukasi kelua keluarga cara A : Masalah perfusi serebral
rga agar pasie melakukan tidak efektif teratasi sebagian

Keterangann : n tetap bedrest ROM atau P : lanjutkan intervensi

1; Menurun - Edukasi rentang gerak - Monitor TTV (TD, nadi,

2 : Cukup menurun keluarga cara otot suhu, RR dan SpO2)

3 ; Cukup melakukan - Memberikan - Monitor keadaan Umum

4: Cukup meningkat ROM terapi obat : dan GCS

5 : meningkat - Kolaborasi IVFD Manitol - Kaji kekuatan otot ektrem


pemberian 125CC jam1200 itas
terapi obat : - Mengkolaborasi - Berikan nutrisi (susu) le
- IVFD Manitol pasien dengan wat NGT
125 CC jam - Edukasi keluarga cara
1200 Fisioterapi melakukan ROM
- kolaborasi - Kolaborasi pemberian
dengan terapi obat
Fisioterapi - kolaborasi dengan
Fisioterapi
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Berdo’a bersama untuk melaksanakan kegiatan
2. Melakukan meeteng morning dan operan jaga dari shif pagi, yang diikuti oleh
2 perawat shift malam, 5 perawat yang shift pagi, 1 perseptor, 1 administrasi,
dan 2 mahasisa profesi Ners UMP.
3. Mengisi informasi tambahan selama krang lebih 5 menit tentang pelaksanaan
POA yang sudah di lakukan di ruang Flamboyan
4. Menyerahkan kepada ibu Yusrianti selaku Perseptor stase keperawatan
manajemen untuk memberikan informasi tambahan
5. Menyerahkan kepada ibu Sukesi selaku kepala ruang Flamboyan untuk
memberikan informasi tambahan
6. Memberikan waktu pada staff untuk menambahkan jika ada informasi
tambahan
7. Memimpin operan jaga 07.30 – 08.00 WIB
8. Mengecek SDM atau Mengabsensi perawat pelaksana shif malam, dan
mengabsen perawat pelaksana dan kepala tim untuk yang dinas pagi
9. Mengecek sarana dan prasarana ruangan
10. Memberikan reward kepada Perawat pelaksana shift malam dan kepada
kepala tim dan perawat pelasaksana yang untuk yang dinas pagi

11. Melakukan keliling ruangan untk melihat keadaan pasien


12. Mengobservasi pre confrence yang dipimpin oleh ketua TIM dari mahasiswa
profesi ners ump Iffah Khairunnisa, S.Kep
13. Melakukan supervisi dan controlling
14. Melihat dan memantau kondisi pasien untuk mengetahui perkembangan
pasien
15. Mengobservasi post confrence dan memberikan reward kepada perawat
pelaksana dan ketua TIM setelah menyelesaiakn tugasnya
16. Memberikan nilai kinerja tim dan berupaya menningkatkan mutu asuhan
keperawatan
17. 17. Melakukan timbang trima ( operan jaga dengan petgas yang shift sore)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Evaluasi Kerja
a. Katim I : Melaksanakan tugasnya dengan baik
b. PP I : Melaksanakan tugasnya dengan baik
c. PP II : Melaksanakan tugasnya dengan baik
d. PP III : Melaksanakan tugasnya dengan baik
2. Evaluasi kegiatan
a. Proses meteeng morning berjalan dengan baik dan membahas terkait
dengan hasil pengkajian menejemen di ruang Flamboyan ang
dilaksanakan tanggal 1-3 Juni 2021
b. Proses timbang trima berjalan dengan baik
c. Proses pre confrence yang dipimpin oleh Fini Alfiani S.Kep pada
Katim, Pp I dan staff perawat dan administrasi berjalan dengan baik
d. Katim dan perawat pelaksana melaksanakan masukan sari kepala ruang
pada saat supervisi
e. Proses post confrence berjalan dengan baik tentang hasil implementasi
terhadap paien kelolaannya dan melaksanakannya dengan baik tentang
rencana yang telah dibuat .
B. Saran
1. Untuk kepala ruang pada saat memimpin operan sebaiknya mengecek
tingkat ketergantungan pasien, SDM, dan memberikan reinforcement
pada staff jaga malam dam pagi
2. Meningkatkan koordinasi yang optimal antara kepala ruang, perawat
asosiatife dan perawat pelaksana
3. Pertahankan dan tingkatkan proses MPKP ( meeteng morning, operan,
pre conference, dan post conference )
Daftar pustaka

Robbins, Stephen P. & Mary Coulter. (2007). Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta:

Indeks.

Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba

Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC. Siswanto,

H.B. (2009). Pengantar manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Siswana,

Erwin & Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di

Rumah Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai