Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN KEPALA RUANG

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG AL AMIN RSI BANJARNEGARA

Disusun Oleh :
VIANA YUNI PURWO INDAHSARI
2011040133

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang
berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati proporsi terbesar
dibanding tenaga kesehatan lain dan merupakan tenaga profesional yang paling
lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010).
Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah
sakit. Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu
menentukan strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi
organisator yang cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan
rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan yang
subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi. (Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang
juga meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing,
actuating dan controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi
kewenangannya, tanggung jawabnya, pendelegasian tugas termasuk
pengorganisasian perawatan di tingkat ruang dalam memberikan asuhan
keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan fungsi pengarahan kepala
ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan memotivasi
staf keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi dari
kepemimpinan seorang kepala ruangan secara menyeluruh seperti, bagaimana
gaya kepemimpinannya, bagaimana mengelola konflik dan sebagainya (Pratiwi
dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di
ruangan yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan,
pengorganisasian dan pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat memadukan
berbagai kegiatan pelayanan di ruang rawat inap baik perawatan maupun medis
serta kegiatan penunjang lainnya sesuai kebutuhan pasien (Aditama, 2010).
Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional. Untuk
dapat melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian
manajemen yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
yang optimal dengan cara meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu
dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I keperawatan dan sudah mengambil
pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan pendidikan berguna untuk
mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola pelayanan keperawatan
kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat juga diharapkan
mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-masalah yang
ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas
pelayanan. Namun kondisi saat ini masih banyak perawat S-I yang belum
mengambil ners, diharapkan 3 semua pendidikan yang ada di rumah sakit sudah
memenuhi kriteria minimal sebagai perawat profesional (lulusan D-III
Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80% perawat berpendidikan
ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada pelayanan
keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang dapat
meberdayakan dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya
(Sofarelli and Brown, 2008). Untuk mengelola dan memimpin para petugas
keperawatan tersebut, kepala ruang memerlukan suatu pemahaman tentang
mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan
yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya mengelola orang tetapi sebuah
proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat menyelesaikan
tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan keadaan
kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan (Nursalam, 2014). Selain itu,
kemampuan kepala ruang dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan
berkomunikasi dengan staf keperawatan akan menentukan efektifitas fungsi
kepala ruangan (La Monica, 2008).
Pelayanan keperawatan di RSUD Banyumas diruang Seruni harus diakui
dalam manajemen keperawatan di ruangan tersebut mendapat perhatian khusus.
Hal ini terlihat saat diruangan bahwa seorang kepala ruang rawat inap perlu waktu
banyak diruangan serta diluar ruangan saat ada panggilan rapat dalam mengurusi
akriditasi dikarenanakan kepala ruangan di ruang seruni menjadi salah satu tim
akriditasi di rumah sakit. Sehingga penerapan fungsi manajemen keperawatan
sebagai suatu pelayanan profesi yang mandiri, sudah dilakukan meskipun belum
optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap?
2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap?

C. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi fungsi dan peran kepala ruang
2. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000)
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan - peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana
perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,
menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang
paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta
melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta
wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari,
orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf,
dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti
motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan
memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek
legal, dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan
kelima fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang
penjualan, pembelian, produksi, personalia dan lain - lain.
B. Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,
mengembangkan dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab
untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang
kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau
kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal
tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung
jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff
dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan
dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori
pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

C. Uraian Tugas Kepala Ruangan


Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut
Depkes (1994) adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan,
Mingguan, harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau
tenaga lain yang bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan
pengadaan sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain
yang diperlukan di ruang rawat.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
j. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan
cara penggunaannya.
k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien
dan mencatat program pengobatan
l. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
untuk tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang sedang dialami pasien.
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
o. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas
wewenangnya.
p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan
asuhan keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
r. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh
kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah
Sakit
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain,
pasien dan keluarga pasien yang dirawat.
t. Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan.
u. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
v. Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/
meneliti ulang saat pengkajianya.
w. Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
x. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian,
meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan, melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan
pengetahuan keterampilan di bidang perwatan.
b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan
tenaga lain di ruang yang berada di bawah tangung jawabnya untuk
berbagai kepentingan (naik pangkat/ golongan, melanjutkan sekolah).
c. Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta
obat - obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Tabel Rencana Harian Kepala Ruangan


Nama : Viana Yuni P
Jumlah perawat : 3 orang
Jumlah pasien : 4 orang
Tanggal : 6 Januari 2021

Waktu Kegiatan Kepala Ruang


07.30 – 07.50 Melakukan operan jaga
09.30 – 11.00 Melakukan komunikasi langsung dengan ketua tim maupun
perawat pelaksana mengenai asuhan keperawatan kepada
pasien.
Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
12.00 – 12.20 Mengecek ulang keadaan pasien kelolaan, perawat,
lingkungan yang belum teratasi
13.00 – 13.30 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan untuk sore
sesuai kebutuhan pasien
14.00-14.30 Operan jaga/timbang terima bersama ketua tim, perawat
pelaksana untuk sore hari
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan Harian Kepala Ruang Al Amin


Nama : Viana Yuni Purwo Indahsari

Nim : 2011040133

Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Januari 2021

Waktu Kegiatan Keterangan


07.45 – 08.30 Mengikuti Operan Jaga Penyampaian Kondisi Umum pasien
kelolaan disampaikan oleh operan jaga
malam (Tri) ke dinas pagi (Eka)
08.00 – 08.15 Operan keliling pasien Keliling pasien ke tiap-tiap kamar
pasien dan mengecek kondisinya
09.30 – 10.00 Melakukan komunikasi langsung Perawat pelaksana menyampaikan
dengan ketua TIM maupun Perawat mengenai kondisi pasien beserta dokter
pelaksana mengenai Asuhan yang visit
keperawatan kepada pasien kelolaan
12.00 – 12.20 Mengecek ulang keadaan pasien Keadaan umum pasien kelolaan makin
kelolaan membaik
14.00 – 14.30 Melakukan Operan jaga/timbang Operan jaga dilakukan ketua Tim
terima kepada perawat pelaksana yang jaga
sore (Vina).

B. Evaluasi
1. Kurangnya pemahaman pada teori yang akan di aplikasikan pada saat menjadi kepala
ruang
2. Kurangnya koordinasi antara katim dan perawat pelaksana
3. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama

Anda mungkin juga menyukai