Nama kelompok :
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia Nya sehingga kelompok manajemen dapat
Keperawatan guna memperoleh gelar Ners pada pada program studi Profesi Ners
Manajemen Keperawatan ini, banyak bimbingan dan saran yang telah diberikan oleh
berbagai pihak.Oleh karena itu kelompok manajemen ini mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan saran dan kritikan pada
laporan ini.
Keperawatan ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan agar dapat menghasilkan laporan yang lebih
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. WAKTU PELAKSANAAN.....................................................................................3
C. TUJUAN...................................................................................................................3
1. Tujuan Umum........................................................................................................3
2. Tujuan Khusus.......................................................................................................3
D. MANFAAT...............................................................................................................3
1. Bagi Rumah Sakit..................................................................................................3
2. Bagi Mahasiswa....................................................................................................4
E. PRAKTIKAN............................................................................................................4
A. Input (5 M)..............................................................................................................17
1. Man......................................................................................................................17
2. Money..................................................................................................................21
3. Material...............................................................................................................22
4. Method.................................................................................................................29
5. Machine...............................................................................................................30
B. Proses......................................................................................................................30
C. Output......................................................................................................................58
A. Analisa Data............................................................................................................66
B. Metode CARL.........................................................................................................70
C. PLAN OF ACTION................................................................................................71
iv
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum aktivitas manajemen dalam organisasi diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen adalah proses
bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Manajemen
secara umum dan khusus memiliki banyak sudut pandang dan persepsi.
Manajemen pada umumnya dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk
meraih tujuan pada organisasi melalui bekerja sama dan bekerja sama dengan
sumber daya yang dipunyai organisasi. Sedangkan manajemen secara khusus
dapat lebih spesifik lagi yaitu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
perencanaan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Mahasiswa sarjana keperawatan di Indonesia melaksanakan praktek klinik
setelah menyelesaikan program sarjana yaitu selama pendidikan profesi Ners yang
dilaksanakan didalam rumah sakit maupun di komunitas. Praktek klinik adalah
bagian penting dalam pendidikan keperawatan dengan tujuan utama menghasilkan
perawat yang percaya diri, kompeten, memiliki konsep diri yang sehat,
berkomitmen melakukan asuhan keperawatan yang berpusat pada klien, dan
menjadi pembelajar mandiri (Levett Jones et al., 2015).
Didalam pendidikan keperawatan Profesi Ners terdapat beberapa stase yang
dipelajari baik secara teori maupun secara Klinik, dan salah satu stase yang
dipelajari selama praktek klinik profesi ners adalah stase manajemen
Keperawatan. Managemen Keperawatan adalah suatu pemahaman tentang
bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mecapai tujuan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
Dalam manajemen Keperawatan di dalam ruangan yang berperan
melaksanakan manajemen keperawatan yaitu terdiri dari ketua tim, kepala
1
ruangan atau perawat pelaksana dalam suatu bagian. Sebagai perawat Profesional,
tidak hanya mengola pasien tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang
memungkinkan perawat dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan menuju kearah kesembuhan.
Pandangan teori manajemen adalah bagaimana manajemen dapat berhasil
sehingga membawa sebuah perubahan atau dapat memperbaiki dimana hal
tersebut merupakan tujuan dari Organisasi. (Nursalam, 2014). Komponen utama
dalam manajemen keperawatan adalah focus pada sumber daya manusia dan
materi secara efektif. Tujuan dari manajemen keperawatann untuk meningkatkan
dan mempertahankan kualitas pelayanann keperawatan, untuk kepuasaan pasien
melalui penigkatan produktifitas dan kualiatas keerja perawat (Nursalam, 2000).
Secara teori pembelajaran tentang manajemen keperawatan itu sangat penting
bagi mahasiswa keperawatan terutama bagi mahasiswa profesi Ners. Dalam
pembelajaran keperawatan mahasiswa dapat belajar mengenai keterampilan
managemen meliputi keterampilan intelektual, keterampilan teknikal, dan
keterampilan interpersonal, selain itu mahasiswa juga bisa belajar langsung
tentang 5 fungsi dari manajemen keperawatan mengenai perencanaan,
pengorganisasian, staffing, directing, dan controling untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan yang tepat.
Dari teori diatas menujukan bahwa pembelajaran manajemen keperawatan
sangat penting bagi mahasiswa profesi ners yang sebentar lagi akan terjun
kelapangan, dan untuk mendapatkan ilmu tentang manajemen keperawatan
mahasiswa profesi ners dapatkan pada tahap akademik yang nantinya akan
diaplikasikan pada dunia kerja dirumah sakit nanti.
Salah satu tempat praktek klinik yang bisa digunakan untuk manajemen
keperawatan adalah rumah sakit karena seperti yang kita ketahui bahwa hampir
40-60% pelayanan dalam rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Dan di
Kabupaten Banjarnegara, RSI Banjarnegara menjadi salah satu rumah sakit yang
digunakan mahasiswa profesi ners UMP untuk menimba dan menerapkan ilmu
manajemen keperawatan yang telah dipelajari, karena seperti yang kita ketahui
bahwa RSI Banjarnegara telah terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan
utama.
Berdasarkan uraian di atas, mahasiswa program profesi ners Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dituntut untuk mengaplikasikan langsung
2
pengetahuan manajerialnya di ruang Al Amin RSI Banjarnegara. Adanya praktik
ini diharapkan mahasiswa mampu mengelola suatu ruang perawatan dengan
pendekatan proses manajemen.
B. WAKTU PELAKSANAAN
Praktik stase manajemen dilakukan selama 4 minggu pada tanggal 21
Desember sampai 17 Januari 2021.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen selama 4 minggu di Ruang Rawat
Inap Al-Amin Rumah Sakit Islam Banjarnegara, mahasiswa Ners mampu
memahami manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana prasarana
maupun mutu pelayanan keperawatan dalam tatanan klinik dan Mahasiswa
Ners mampu mengaplikasikan kemampuan managerial untuk meningkatkan
mutu serta kualitas pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Al-Amin
Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
2. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan
kemampuan dalam beberapa hal, yaitu :
a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan di ruang rawat inap
Al Amin Rumah Sakit Islam Banjarnegara
b. Mampu melakukan analisis situasi, identifikasi masalah dan menyusun
prioritas permasalahan manajemen keperawatan di ruang Rawat Inap
Al Amin Rumah Sakit Islam Banjarnegara
c. Mampu melakukan/menerapkan MPKP (Model Praktek Keperawatan
Profesional) di ruang rawat inap Al Amin Rumah Sakit Islam
Banjarnegara.
d. Mampu menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi masalah yang ada di
ruang rawat inap Al Amin Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
e. Mampu melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
yang telah disusun sesuai prioritas di ruang rawat inap Al Amin Rumah
Sakit Islam Banjarnegara.
3
D. MANFAAT
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan gambaran mengenai manajemen
keperawatan di ruang Rawat Inap Al Amin RSI Banjarnegara dan khususnya
pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan MPKP (Model Praktek Keperawatan
Profesional).
2. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat khususnya
diruang Rawat Inap Al Amin RSI Banjarnegara, sehingga dapat
mengelola manajemen ruang dan asuhan keperawatan pada pasien.
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MPKP (Model
Praktek Keperawatan Profesional) .
c. Mahasiswa dapat mengindentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan
MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) di ruang Rawat Inap Al
Amin RSI Banjarnegara.
E. PRAKTIKAN
Mahasiswa profesi Ners Universitas Muhammadiyah Purwokerto stase
manajemen kelompok 7 sejumlah 8 orang, yaitu :
1. Viana Yuni P S.Kep
2. Eka Desy Yuliana S.Kep
3. Pelangi Jiwa Aobama S.Kep
4. Tri Indriani S.Kep
5. Vina Afriliana S.Kep
6. Anisatul Farodisa S.Kep
7. Lely Oktavia Ningtias S.Kep
8. Deshinta Widianingtyas S.Kep
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum RS
1. Visi, Misi, Moto Rumah Sakit Islam Banjarnegara
a) Visi
Menjadi rumah sakit umum tipe c yang terkemuka di banjarnegara
dan sekitarnya pada tahun 2025 yang memberikan pelayanan prima
b) Misi
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terstandarisasi
- Mengembangkan pelayanan unggulan urologi dan ponek
- Mengembangkan manajemen yang efektif dan dinamis
- Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara optimal
- Melaksanakan promosi dan pemasaran secara masif
c) Moto
“Brayan Waras, Brayan Mulya Rahmatan Lil ‘Alamin.”
2. Struktur Organisasi
5
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Pelayanan rawat inap di rumah sakit adalah pelayanan kepada pasien, untuk
observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik, rehabilitasi mental dan
pelayanan kesehatan lainnya diruang rawat inap. Dalam perkembangannya
pelayanan rawat inap selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dan
teknologi peralatan kesehatan yang digunakan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan harus dilakukan penyesuaian kebijakan terhadap dinamika perubahan
yang terjadi.
7
rawat 1 pasien maksimal hanya 2 penunggu, untuk jam besuk pasien di ruang Al
Amin dimulai pada pukul 11.00-13.00 dan 17.00-19.00. Selain diluar jam tersebut,
tidak diperbolehkan kunjungan. Namun keluarga dapat mengunjungi pasien diluar
jam besuk ketika pasien dalam keadaan gawat darurat. Ruang perawatan Al Amin
menyelenggarakan pelayanan untuk pasien BPJS, Jamkesda maupun untuk pasien
umum.
1. Kelas VIP : 4 TT
2. Kelas I A : 2 TT
3. Kelas I C : 8 TT
8
2. Struktur Organisasi Ruang Perawatan
1.) Ruang Perawatan Al Amin terdiri dari kamar kelas Vip1, Vip2,Vip3,Vip4,
pada kelas 1A terdiri dari kamar 5 dan 6 sedangkan pada kelas 1C terdiri
dari kamar 7a 7b, 8a 8b, 9a 9b, 10a, 10b dengan penjelasan sebagai berikut:
9
4. Almari kecil 1 Baik
5. Kursi 2 Baik
6. AC 1 Baik
7. TV 1 Baik
8. Kulkas 1 Baik
9. Kamar Mandi 1 Baik
10. Ember 1 Baik
11. Gayung 1 Baik
12. Pispot urinal 1 Baik
13. Wastaffle 1 Baik
14. Tissue 1 Baik
15. Dispenser 1 Baik
Tabel 3. 3 Fasilitas Kamar Kelas 1C terdiri dari kamar (7a, 7b), (8a, 8b),
(9a, 9b), (10a, 10b)
10
14. Dispenser 1 Baik
11
2) Ruang Stase Perawat (Nurse Station)
Terletak di dibagian tengah lajur dari ruang perawatan sisi Barat. Dengan
posisi meja perawat di bagian tengah. Kapasitas ruangan kurang luas untuk
mobilisasi perawat terutama pada pagi hari, dengan kondisi rapi, terstruktur
mengenai penempatan status dan asuhan keperawatan pasien, dan perawat
dapat dengan mudah mengontrol pasien
3) Ruang Perawat Jaga
Berada di belakang nurse station
4) Ruang Kepala Ruangan
Berada di sisi nurse station
5) Tempat Linen Bersih Almari
linen
6) Gudang
Ruang Al Amin memiliki gudang yang berada dibelakang kamar pasien
sebelah utara . Terletak pada sisi barat
7) Kamar Mandi Pasien
Ruang Al Amin memiliki kamar mandi untuk pasien berjumlah 10 kamar
mandi untuk total bed 14 bed Vip 1 sampai kamar No 10. Di mana pada
kamar mandi terdapat pegangan bagi pasien untuk meminimalkan resiko
jatuh pasien di kamar mandi.
8) Kamar mandi Petugas
Ruang Al Amin memiliki kamar mandi untuk petugas berjumlah 1 kamar
mandi
12
9) Ruang Tindakan
Berada pada sisi dalam Nurse Station tetapi tidak di fungsikan sebagai
ruang tindakan
10) Ruang Dokter berada didalam Ruang Karu
11) Ruang Linen Kotor
Linen kotor di letakkan pada trolli yang diletakkan pada bagian luar sisi
utara ruang perawat
12) Denah Ruangan
Denah Ruang Al Amin :
13
5) Jam dinding
Terdapat di dalam nurse station
6) Telpon
Terdapat 1 buah telpon diruang Nurse Station
7) Wastafle
Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci tangan bagi petugas
b. Fasilitas Untuk Pasien
1) Tempat Tidur
Tempat tidur berjumlah 14 bed
2) Almari kecil
Almari kecil terdapat di setiap pasien berjumlah 14 almari
3) Kamar mandi
Kamar mandi berjumlah 10 kamar mandi.
c. Prasarana / peralatan
Tabel 3. 4 Peralatan medis
15
pengalaman, dan keterampilan. Dimana semakin banyak pelatihan yang diikuti
maka akan semakin banyak ilmu yang didapatkan. Sehingga bisa berbagi
dengan perawat lain sebagai pembelajaran dan meningkatkan kualitas, karena
kualitas seseorang tidak hanya dilihat dari pendidikan formal semata saja.
5. Layanan Mutu Di Ruang Perawatan
Pengendalian mutu pelayanan rawat intensif dilakukan secara terus menerus
ditahap awal pelayanan, tahap proses pelayanan dan pada hasil pelayanan.
Pengendalian pada awal pelayanan melalui perencanaan yang matang terhadap
ketenagaan (SDM), sarana prasarana dan standar prosedur. Pengendalian selama
proses pelayanan melalui pengawasan/sepervisi yang berjenjang dan
berkesinambungan. Perawat asosiate disupervisi oleh perawat primer, perawat
primer di supervisi PJ perawatan. PJ perawatan di supervisi Ka Instalasi.
Pengendalian selama proses juga dilakukan melalui koordinasi sevcara rutin
setiap hari melalui pertemuan pagi. Evaluasi hasil pelayanan dilakukan secara
berkala, sebulan sekali dalam bentuk laporan bulanan. Laporan bulanan
diantaranya meliputi: SDM, sarana prasarana dan cakupan pelayanan selama 1
bulan terkahir. Pemantauan dan pelaporan mencakup aspek :
1. Pantauan pencapaian SPM (Standar pelayanan Minimal)
2. Pantauan pencapaian pelayanan
BAB III
PENGKAJIAN
A. Input (5 M)
1. Man
a) Struktur Organisasi
16
b) Profil Tenaga Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dengan perawat diruang Al amin
didapatkan tenaga pelaksana diruang Al Amin ini adalah 9 perawat.
Dengan perincian 1 kepala ruang, 4 kepala TIM dan 4 perawat
pelaksana.
Dari 9 tenaga perawat yang ada, dalam pelaksanaannya dibagi
menjadi 3 kelompok perawat perawat penanggung jawab yang
jadwalnya sudah ditentukan oleh kepala ruang. Perawat di ruang Al
Amin dibagi menjadi 3 shif jaga yaitu :
1) Shif Pagi :2
2) Shif Sore :2
3) Shif Malam :2
4) Libur : 8 kali dalam sebulan
Jumlah perawat yang bertugas dalam shif pagi secara menetap adalah
Kepala Ruang, Perawat Penanggung Jawab, sedangkan Perawat
Pelaksana sesuai jadwal shif. Dalam penentuan jumlah tenaga perawat
di ruang Al-Amin ditentukan oleh bidang keperawatan berdasarkan
rasio dan angka ketergantungan pasien. Sedangkan untuk jam
pemberlakuan jam efektif tindakan keperawatan di ruang Al-Amin 3
jam per pasien dalam satu hari (1x24 jam).
17
1) Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swanburg, 1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan
klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori mempunyai nilai
standar per shift nya, yaitu sebagai berikut :
Jumlah 7,54
AxBx 365
Tenaga Perawat :
( 365−C ) X Jam Kerja / Hari
Keterangan :
AxBx 365
Tenaga Perawat :
( 365−C ) X Jam Kerja / Hari
6 x ( 0,83 x 14 ) x 365
:
( 365−108 ) x 6
25,447,8
:
1,542
18
: 16 orang
b) Bulan Oktober
Hari perawatan : 270 pasien
TT : 14
Periode bulan September : 31
270
BOR = x 100 %
14 X 31
270
= X 100 %
434
= 62 %
c) Bulan November
19
Hari perawatan : 304 pasien
TT : 14
Periode bulan September : 30
304
BOR = x 100 %
14 X 30
304
= X 100 %
420
= 72 %
20
b) Bulan Oktober
Hari perawatan = 270
Jumlah pasien keluar hidup = 99
Jumlah pasien meninggal = 4
270
LOS =
99+4
270
= =2,6=3 hari
103
c) Bulan November
Hari perawatan = 304
Jumlah pasien keluar hidup = 96
Jumlah pasien meninggal = 5
304
LOS =
96+5
304
= = 3 hari
101
21
a) Bulan September
( 14 x 30 ) −265
TOI =
94+ 2
420−265
=
96
155
= =2 hari
96
b) Bulan Oktober
( 14 x 31 )−270
TOI =
99+4
434−270
=
103
162
= =1,5=1 hari
103
c) Bulan November
( 14 x 30 ) −304
TOI =
96+ 5
420−304
=
101
116
= =1 hari
101
d) Rata-rata TOI selama 3 bulan terakhir
Berdasarkan hasil perhitungan TOI selama 3 bulan terakhir
(September, Oktober, November 2020 ) didapatkan nilai rata-
rata 1 hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hari
tempat tidur yang tidak ditempati dari saat kosong ke saat
terisi pada waktu berikutnya adalah 0 hari, yang dimana hasil
tersebut belum ideal atau belum sesuai standar menurut
DepKes yaitu 1-3 hari. Semakin kecil angka TOI, berarti
semakin singkat saat tempat tidur menunggu pasien
berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa tempat tidur bisa
sangat produktif, apabila TOI = 0 maka tempat tidur tidak
sempat kosong satu haripun dan segera digunakan kembali
oleh pasien berikutnya, Hal ini dapat menguntungkan dari segi
ekonomi bagi pihak manajemen Rumah Sakit, tetapi dapat
merugikan pasien karena tempat tidur tidak sempat disiapkan
22
secara baik. Sehingga berpotensi untuk terjadinya resiko
infeksi nosokomial, beban kerja tim medis meningkat yang
dapat menimbulkan kepuasan dan keselamatan pasien dapat
berkurang.
2. Money
a. Tata cara pembayaran dan penagihan
Pembayaran biaya pelayanan diselesaikan pada saat pasien akan
meninggalkan rumah sakit di loket pembayaran. Pasien BPJS melakukan
pembayaran dengan melengkapi persyaratan BPJS yang dibuktikan
dengan adanya SEP yang pengurusannya diberikan waktu 2x24 jam,
apabila sampai pasien pulang keluarga belum dapat melengkapi, maka
terpaksa pasien harus membayar seperti pasien umum. Pasien BPJS pada
saat melakukan pembayaran 100% tidak mengeluarkan biaya perawatan
karena pasien BPJS sudah melakukan iuran kesehatan per bulan. Pada
pasien umum biaya perawatan 100% dibayarkan oleh pasien secara
mandiri pada saat akan pulang.
Tarif rawat inap
Tarif rawat inap di ruang Al-Amin:
VIP : Rp. 450.000,-/hari
Kelas 1A: Rp. 350.000,-/hari
Kelas 1C: Rp. 300.000,-/hari
b. Sistem gaji dan remunirasi
Sumber dana gaji pegawai RSI Banjarnegara berasal dari pelayanan
rumah sakit. Pegaturan pola penggajian pegawai diatur sesuai dengan
pangkat/golongan, jabatan, pendidikan, dan masa kerja.
c. Sumber pendapatan dari pelayanan rumah sakit
Dari pasien umum: Dibayar secara mandiri keseluruha oleh pasien
Dari pasien BPJS: Dibayar dengan kartu pasien merupakan peserta BPJS
aktif
d. Rancangan pembelanjaan RS
a. Operasional (kegiatan pelayanan)
b. Manajemen (pembayaran pegawai, listrik, air, telepon, dll)
23
c. Pengembangan, dimana RSI Banjarnegara merupakan rumah sakit
swasta tipe C yang pendanaannya berasal dari pemasukan rumah sakit
sepenuhnya.
3. Material
a. Penataan Gedung / Lokasi Dan Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan pada Ruang Al
Amin Rumah Sakit Islam Banjarnegara dengan urainan denah sebagai berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan Ruang Asalam
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Ruang Firdaus
e. Sebelah Barat berbatasan dengan Gudang
f. Sebelah Timur berbatasan dengan Ruang Haji
g. Penataan Ruangan
24
Tabel 3. 8 Fasilitas Kamar Kelas 1A terdiri dari kamar 5 dan 6
Tabel 3. 9 Fasilitas Kamar Kelas 1C terdiri dari kamar (7a, 7b), (8a, 8b),
(9a, 9b), (10a, 10b)
25
1) Ruang Stase Perawat (Nurse Station)
Terletak di dibagian tengah lajur dari ruang perawatan sisi Barat.
Dengan posisi meja perawat di bagian tengah. Kapasitas ruangan
kurang luas untuk mobilisasi perawat terutama pada pagi hari,
dengan kondisi rapi, terstruktur mengenai penempatan status dan
asuhan keperawatan pasien, dan perawat dapat dengan mudah
mengontrol pasien
2) Ruang Perawat Jaga
Berada di belakang nurse station
3) Ruang Kepala Ruangan
Berada di sisi nurse station
4) Tempat Linen Bersih
Almari linen
5) Gudang
Ruang Al Amin memiliki gudang yang berada dibelakang kamar
pasien sebelah utara . Terletak pada sisi barat
6) Kamar Mandi Pasien
Ruang Al Amin memiliki kamar mandi untuk pasien berjumlah 10
kamar mandi untuk total bed 14 bed Vip 1 sampai kamar No 10. Di
mana pada kamar mandi terdapat pegangan bagi pasien untuk
meminimalkan resiko jatuh pasien di kamar mandi.
7) Kamar mandi Petugas
Ruang Al Amin memiliki kamar mandi untuk petugas berjumlah 1
kamar mandi.
26
8) Ruang Tindakan
Berada pada sisi dalam nurse station tetapi tidak di fungsikan sebagai
ruang tindakan
9) Ruang Dokter berada didalam Ruang Karu
10) Ruang Linen Kotor
Linen kotor di letakkan pada trolli yang diletakkan pada bagian luar
sisi utara ruang perawat
11) Denah Ruangan
Denah Ruang Al Amin :
c. Sarana/Fasilitas
1) Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan
a) Ruang Kepala Ruangan
b) Nurse Station
Kondisi kurang rapi, karena dijadikan juga sebagai tempat untuk
penempatan dokumen. Nurse station terletak tepat di tengah dari
sisi Barat . utara dan selatan kamar perawatan
c) Kamar mandi
Kamar mandi bersih dan lokasi berada di dalam ruang Nurse
Station
d) Kipas Angin
Terdapat 1 kipas angin yang berada di dalam Nurse Station
27
e) Jam dinding
Terdapat di dalam nurse station
f) Telpon
Terdapat 1 buah telpon diruang Nurse Station
g) Wastafle
Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci tangan bagi petugas
2) Fasilitas Untuk Pasien
a) Tempat Tidur
Tempat tidur berjumlah 14 bed
b) Almari kecil
Almari kecil terdapat di setiap pasien berjumlah 14 almari
c) Kamar mandi
Kamar mandi berjumlah 10 kamar mandi.
d. Prasarana / peralatan
NO Nama Alat Standar ( Buah)
1 Stetoskop 3
2 Tensi Digital 2
3 Nebulizer 1
4 Suction 1
5 EKG 1
6 Tempat tidur pasien 14
7 Emergency set 1
8 Reflek hamer 1
9 Senter 1
10 Amubag 1
11 Bengkok 1
12 Rawat luka set 2
13 Oksigen central 5
4. Method
a. Operan
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (data fokus)
b. Ronde keperawatan
Merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatandan memberikan kesempatan
pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta
mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien
(Nursalam & Effendi, 2009).
c. Supervisi
Merupakan segala bantuan dari pemimpin atau penanggungjawab
keperawatan yang tertuju untuk pengembangan para perawat dan
staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan, dilakukan
sebagai dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan
keahlian dan kecakapan para perawat.
d. Pre dan post conference
Preconference: Diskusi tentang aspek klinik setelah operan
sebelum melaksanaan asuhan keperawatan pada pasien.
Postconference: diskusi tentang aspek klinik sebelum operan dan
sesudah melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.
e. Orientasi pasien baru
Merupakan pemberian informasi kepada pasien baru berkaitan
dengan proses keperawatan yang akan dilakukan oleh RS serta
sarana prasarana yang dapat digunakan oleh pasien dan keluarga
f. Perencanaan pulang
Adalah serangkaian keputusan dan aktivitas-aktivitas nya yang
terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang continue dan
terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan
kesehatan (Potter & Perry, 2005).
5. Machine
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
29
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki. (Kesmas, 2015)
B. Proses
2 Membuat jadwal √
dinas koordinasi
dengan PN
3 Menyiapkan materi √
tentang permasalahan
pasien dan ruangan
yang ada pada hari
tersebut laporan
permasalahan dinas
malam
4 Kepala Ruang √
melakukan Meeting
Morning untuk
menindaklanjuti
masalah yang ada
yang diawali dan
diakhiri dengan doa
5 Membagi pasien ke √
dalam grup sesuai
dengan kemampuan
dan beban kerja
6 Memfasilitasi dan √
mendukung
kelancaran tugas PN
30
dan AN
7 Melakukan supervisi √
dan memberi
motivasi seluruh staf
keperawatan untuk
mencapai kinerja
yang optimal
10 Mendelegasikan √
tugas kepada PPJR
pada jaga sore,
malam,libur
13 Memberikan √
pendidikan kesehatan
pada pasien dan
keluarga
14 Mengadakan CNE √
(continuing Nursing
Education) tiap bulan
sekali
31
TOTAL
32
Tabel 3. 11 PENILAIAN PERAWAT PENANGGUNG JAWAB
(PPJA)
33
dan melaporkannya
kepada dokter jaga
dan kepala ruang
15 Menghitung bed √
kosong dan
melaporkan kepada
pendaftaran
16 Memverifikasi √
asuhan keperawatan
yang telah dilakukan
perawat pelaksana
( memberikan paraf
di CPPT yang ditulis
perawat pelaksana
TOTAL
2 Menerima √
pembagian pasien
dari PPJA
3 Mendampingi √
dokter visite
(apabila PPJA
tidak ada)
4 Melaksanakan rencana asuhan keperawatan √
kepada pasien sesuai pembagian pasien
5 Melakukan √
tindakan
keperawatan dan
memberikan terapi
kepada pasien
sesuai rencana
tindakan yang ada
6 Membantu perawat √
pelaksana lain
apabila ada
kesulitan dalam
melakukan asuhan
34
keperawatan
( melakukan
tindakan, menulis
askep di CPPT)
7 Menerima pasien baru √
8 Melakukan √
pengkajian pasien
baru
9 Mempersiapkan √
pasien pulang dan
melengkapi status
pasien pulang
10 Mengecek √
lingkungan pasien,
libatkan keluarga
dalam menjaga
kebersihan pasien
dan lingkungan
11 Memotivasi pasien √
untuk menjaga
kebersihan badan
dan libatkan
keluarga
12 Segera ganti linen √
yang kotor dengan
yang bersih
13 Melakukan √
pemeriksaan tanda-
tanda vital setiap
shift ( tekanan
darah, nadi, RR,
suhu, nyeri)
35
ulang bila sudah 7
hari pemasangan
atau bila
tersumbat/tidak
lancar/bengkak.
16 Membentuk tim √
bantuan hidup
dasar pada saat ada
pasien kritis,
dipimpin oleh
PPJA
17 Mengidentifikasi √
nilai kritis
pemeriksaan
penunjang
18 Melaporkan nilai √
kritis kepada PPJA
19 Melaporkan √
kendala yang
dihadapi pada saat
melaksanakan
asuhan
keperawatan
kepada PPJA
20 Mengecek √
kelengkapan status
setiap shift
( termasuk
kelengkapan
BPJS), segera di
lengkapi apabila
masih ada yang
kurang
21 Mengecek obat √
pasien yang datang
apakah sesuai
dengan resep atau
belum. Segera cari
penyebabnya bila
ada obat yang
kurang atau tidak
sesuai resep dan
mintakan resep
baru kepada dokter
jaga bila perlu
36
22 Menulis semua √
kegiatan dalam
CPPT dan
diverifikasi oleh
PPJA
TOTAL
B Tahap kerja
1 Karu memberikan √
arahan kepada staf
dengan materi yang
telah disiapkan
sebelumnya
termasuk
37
memberikan
informasi-informasi
terbaru yang ada di
rumah sakit
2 Karu melakukan √
klarifikasi masalah
yang terjadi pada
shift malam
3 Memberikan √
kesempatan kepada
staf untuk
mengungkapkan
permasalahan yang
muncul di ruangan
4 Bersama-sama staf √
mendiskusikan
pemecehan masalah
yang dapat ditempuh
5 Karu memberi √
motivasi dan
reinforcement
kepada staf
6 Karu menyimpulkan √
hasil kegiatan
7 Karu menutup √
meeting morning
C Tahap Terminasi
8 Karu mendokumentasikan hasil kegiatan √
dalam catatan ruangan
TOTAL
38
2 Menyiapkan rekam medik pasien dalam √
tanggung jawabnya
B Tahap kerja
1 Menyampaikan salam √
C Tahap Terminasi
1 Mengakhiri pre conference √
2 Mendokumentasikan hasil pre
conference
TOTAL
39
Tabel 3. 15 PENILAIAN POST CONFERENCE
B Tahap kerja
1 Menyampaikan salam √
40
6 Mendiskusikan tentang diagnosa keperawatan √
yang
muncul pada pasien
C Tahap Terminasi
1 Mengakhiri post conference √
TOTAL
3 Memperkenalkan diri √
B. Tahap Kerja
41
dirumah)
b. Menjelaskan pedoman 2 (Pengobatan)
c. Menjelaskan pedoman 3 (periksa
ulang/kontrol)
d. Menjelaskan pedoman 4 (Latihan/
exercise)
C. Tahap Terminasi
TOTAL
B. Tahap Kerja
42
1 Memulai dengan doa bersama √
C. Tahap Terminasi
13 Mendokumentasikan operan jaga √
TOTAL
43
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
INSTRUMEN SOP
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
44
identitas, tetap dikonfirmasi sebelum
mendapat pengobatan
6 Bila pasien tidak dapat menyebutkan √ √ √ √ √
nama, identitas pasien dapat ditanyakan
kepada penunggu pasien
7 Bila pasien tidak dapat menyebutkan
nama, gelang identitas harus diperiksa
kecocokannya dengan rekam medik
oleh dua orang staf
8 Ucapkan terimakasih dan sampaikan √ √ √ √ √
”Terima kasih atas pengertian dan
kerjasamanya”
Hasil
Persentase rata-rata
45
3. Etika batuk
No Tahapan prosedur pelaksanaan P1 P2 P3 P4 P5
.
1. Semua pasien, pengunjung, dan petugas √ √ √ √ √
kesehatan harus di anjurkan untuk selalu
mematuhi etika batuk dan kebersihan
pernapasan untuk mencegah sekresi
pernapasan
2. Lakukan cuci tangan ini dengan √ √ √ √ √
menggunakan antiseptik berbasis alkohol
atau sabun cair pada saat :
1. Tutup hidung dan mulut anda dengan
menggunakan tissue/ sapu tangan atau
lengan dalam baju
2. Segera buang tissue yang sudah di
pakai ke dalam tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alcohol sesuai prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila
anda sedang batuk
Hasil
Persentase rata-rata
46
2. Ucapkan salam “Selamat siang √ √ √ √ √
ibu/bapak ....Saya perawat (nama)..akan
memasang transfusi pada bapak/ibu
memalui pembuluh darah ibu/bapak...”
3. Jelaskan maksud dan tujuan “Berdasarkan √ √ √ √ √
hasil laborat hemoglobin
bapak/ibu/sdr/sdri rendah makan
bapak/ibu/sdr/sdri perlu untuk transfusi
darah sesuai dengn golongan darah
bapak/ibu/sdr/sdri
4. 1. Pastikan surat persetujuan pemberian √ √ √ √ √
trasfusi darah sudah ditandatangani oleh
pasien/keluarga
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Cek identitas pasien digelang identitas
dan identitas darah,pastikan identitas
dengan benar.goyang goyangkan kantong
darah sebanyak 20kali dengan cara darah
diletakan ditelapak kedua tangan
kemudian tangan kanan naik maka tangan
kiri turun sebaliknya.
4. Melepas selang infus Nacl dari flabot
dan memindahkan kantong darah
5. Menghitung jumlah tetesan sesuai
program
6. Observasi pasien selama 15 menit
pertama setelah darah masuk
7. Pantau tanda-tanda vital pasien dan
tanda-tanda reaksi pasien
5. 1. Melakukan evaluasi tindakan √ √ √ √ √
2. Membereskan alat-alat
3. Berpamitan dengan keluarga dan pasien
4. Mencatat kegiatan dilembar catatan
perawat meliputi:
47
a.jam pemberian transfusi
b.urutan transfusi yang diberikan
c.tetesan yang diberikan
d.reaksi alergi yang muncul
e.mencatat pada lembar mutu RS
Hasil
Persentase rata-rata
5. Kebersihan tangan
No Tahapan prosedur pelaksanaan P1 P2 P3 P4 P5
.
1. Membebaskan tangan dari pakaian √ √ √ √ √
2. Menggosok telapak tangan secara √ √ √ √ √
bersamaan
3. Menggosok punggung kedua tangan √ √ √ √ √
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela √ √ √ √ √
jari
5. Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua √ √ √ √ √
tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam √ √ √ √ √
genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
7. Goso dengan memutar ujung jari-jari √ √ √ √ √
tangan kanan di telapak tangan kanan dan
di telapak kiri dan sebaliknya
Hasil
Persentase rata-rata
48
Administrasi Penunjang Rekam Medik
Dalam mengkaji administrasi penunjang rekam medik kami
menggunakan instrumen A kelengkapan dokumentasi keperawatan
menurut DepKes RI. Seperti berikut ini :
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Al Amin RSI
Banjarnegara
N=5
49
2. Dx. Keperawatan mencerminkan
PE/PES
3. Merumuskan diagnosa 5
keperawatan aktual/potensial. 5
SUB TOTAL 15
TOTAL 15
100
PROSENTASE
%
C. Perencanaan
1 Berdasarkan Dx. Keperawatan 5
2 Disusun menurut urutan 4 1
prioritas.
3 Rumusan tujuan mengandung 4 1
komponen pasien/subyek,
perubahan, perilaku, kondisi
pasien, dan atau kriteria waktu.
4 Rencana tindakan mengacu pada
tujuan dengan kalimat perintah, 4 1
terinci dan jelas.
5. Rencana tindakan
menggambarkan keterlibatan
3 2
pasien/keluarga
6. Rencana tindakan
menggambarkan kerjasama
5
dengan tim kesehatan lain.
SUB TOTAL 25 5
TOTAL 25
PRESENTASE 83 %
D. Tindakan Ya Tidak
1. Tindakan dilaksanakan mengacu 5
pada rencana keperawatan.
2. Perawat mengobservasi respon 5
pasien terhadap tindakan
keperawatan.
50
3. Revisi tindakan berdasarkan 3 2
hasil evaluasi
4. Semua tindakan yang telah 5
dilaksanakan dicatat ringkas dan
jelas.
SUB TOTAL 18 2
TOTAL 18
PROSENTASE 90 %
SUB TOTAL 9 1
TOTAL 9
PROSENTASE 90 %
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak Keterangan
CATATAN ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Menulis pada format yang baku 5
2. Pencatatan dilakukan sesuai 5
dengan tindakan yang
dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, 3 2
ringkas, istilah yang baku dan
benar.
4. Setiap melakukan tindakan atau 2 3
kegiatan perawat mencantumkan
paraf/nama jelas dan tanggal jam
dilakukannya tindakan
5. Berkas catatan keperawatan 5
disimpan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
SUB TOTAL 20 5
TOTAL 20
PRESENTASE 80 %
51
Nilai rata-rata:95+100+83+90+90+80= 89% (Sangat Baik)
6
Kategori (Nursalam , 2005) :
76-100 % : Sangat baik
51-75% : Baik
25-50% : Cukup
<25% : Kurang
Analisa Data :
Berdasarkan hasil penilaian dengan instrumen A dapat dianalisa
bahwa proses asuhan keperawatan dalam kategori sangat baik yaitu 89%.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pada bagian
pengkajian, perawat sudah sesuai dalam melakukan pengkajian pasien dari
awal masuk sampai pasien keluar sesuai dengan standar yang sudah di
tentukan. Namun masih ada perawat yang tidak mencatat data yang sesuai
dengan pedoman pengkajian.. Pada bagian diagnosa ada beberapa yang
perlu diperhatikan yaitu masih terdapat dokumen keperawatan yang belum
lengkap seperti lembar diagnosa keperawatan yang tidak tercantum.
Format diagnosa keperawatan sudah diisi, namun ada beberapa Diagnosa
Keperawatan berdasarkan masalah yang lain belum dirumuskan dan hanya
berfokus pada diagnosa utama saja dan belum merumuskan secara aktual/
potensial. Pada bagian perencanaan belum mencantumkan rumusan tujuan
yang mengandung komponen pasien, perubahan perilaku kondisi pasien
dan kriteria beserta waktu. Pada bagian rencana tindakan juga masih ada
beberapa yang belum menggambarkan keterlibatan pasien/keluarga.
Sedangkan, pada kolom catatan perkembangan perawat sudah diisi dan
dibuat berdasarkan masalah.
Pada bagian evaluasi tindakan keperawatan masih ada yang
terlewatkan dalam pendokumentasian dalam rekam medik.Berdasarkan
penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
pendokumentasian askep oleh perawat diruang Mina sudah lengkap namun
52
pada catatan asuhan keperawatan sebagianperawat kurang mencantumkan
paraf atau nama jelas dan tanggal / jam dilakukannya tindakan.
Kelengkapan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan sangat
penting karena nantinya hal tersebut dapat mempengaruhi outcome dan
kepuasaan pasien.
C. Output
1. Mutu asuhan keperawatan
Indikator mutu klinis adalah pengukuran manajemen klinis dan/atau luaran
pelayanan (Collopy 2000) dan diwujudkan dalam angka (Takaki et al. 2013).
Indikator mutu, dengan demikian, selalu merupakan pengukuran kuantitatif
atau semi kuantitatif yang memiliki numerator (pembilang) dan denominator
(penyebut / pembagi). Umumnya, denominator adalah populasi tertentu dan
53
numerator adalah kelompok dalam populasi yang memiliki karakteristik
tertentu. Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) di Amerika
Serikat mempublikasikan empat kelompok indikator mutu, yaitu prevention
quality indicator, inpatient quality indicator, patient safety indicator, dan
pediatric quality indicator (dapat diakses di sini). Sementara itu, Joint
Commission International juga menerbitkan International Hospital Inpatient
Quality Measures yang terdiri dari sepuluh kelompok indikator klinis (dapat
diunduh di sini). Contoh dari kedua sumber tersebut sering dipakai
bergantian dalam ceramah mengenai akreditasi rumah sakit di Indonesia. Di
Indonesia, penetapan indikator dipandu Peraturan Menteri Kesehatan No. 129
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit. Dalam
lampiran Permenkes tersebut, diatur 21 jenis pelayanan dan 107 indikator
yang telah ditetapkan standar minimalnya dengan nilai tertentu. Kementrian
Kesehatan menetapkan standar ini menjadi tolak ukur pelayanan rumah sakit
badan layanan umum daerah.
54
Mudah diakses / Pelayanan kesehatan yang tepat waktu, wajar secara
Accessible geografis, dan disediakan dalam kerangka yang tepat dari
sisi keterampilan dan sumber daya untuk memeuhi
kebutuhan.
Diterima / Accepted Pelayanan kesehatan yang mempertimbangkan pilihan dan
(Patient-centred) aspirasi individu pengguna layanan dan budaya
komunitasnya.
Tidak berpihak / Pelayanan kesehatan yang tidak berbeda dalam kualitas
Equity karena karakteristik personal seperti gender, ras, etnis,
lokasi geografis, dan status sosio ekonomi.
Aman / Safe Pelayanan kesehatan yang meminimalisasi resiko dan harm.
3. Kepuasan perawat
Tabel 3. 19 Kepuasan Perawat Ruang Al Amin RSI Banjarnegara
N : 10 Perawat
No Pertanyaan SP P TP STP
55
1 Jumlah gaji yang diterima sebanding 10
dengan pekerjaan yang saudara lakukan.
2 System penggajian yang dilakukan oleh 10
institusi tempat saudara bekerja.
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 10
dengan pendidikan saudara
4 Pemberian insentif tambahan atas suatu 4 6
prestasi atau kerja sama.
5 Tersedianya peralatan dan perlengkapan 4 6
yang mendukung pekerjaan.
6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti 3 7
kamarmandi, tempat parkir dan kantin.
7 Kondisi ruang kerja terutama berkaitan 4 6
dengan ventilasi udara, kebersihan dan
kebisingan.
8 Ada jaminan atas kesehatan atau 2 8
keselamatan kerja
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap 2 8
saudara.
10 Hubungan antar karyawan dan kelompok 4 6
kerja.
11 Kemampuan dalam bekerjasama antar 5 5
karyawan.
12 Sikap teman-teman terhadap saudara. 4 6
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar 4 6
belakang pendidikan saudara.
14 Kemampuan dalam menggunakan waktu 4 6
bekerja dengan penugasan yang
diberikan.
15 Kemampuan supervise atau pengawas 3 7
dalam membuat keputusan.
16 Perlakuan atasan selama saudara bekerja 4 6
disini.
17 Kebebasan dalam melakukan metode 2 8
sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan.
18 Kesempatan untuk meningkatkan 2 8
56
kemampuan kerja melalui pelatihan dan
pendidikan tambahan.
19 Kesempatan untuk mendapatkan posisi 10
yang lebih tinggi.
20 Kesempatan untuk mendapatkan prestasi 10
dan kenaikan pangkat.
Jumlah total: 5 134 21
51-75% : Puas
4. Kepuasan pasien
57
Dalam mengkaji tingkat kepuasan pasien kami menggunakan
instrumen B menurut DepKes RI, yaitu :
No Kriteria Ya Tidak
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 10
2 Apakah perawat melarang anda atau pengunjung 10
merokok diruangan.
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana 8 2
nafsu makan anda/keluarga anda.
4 Apakah perawat menayakan pantangan dalam hal 7 3
makaanan anda/ keluarga anda.
5 Apakah perawat menyakan / memperhatikan berapa 6 4
jumlah makanan dan minuman yang biasa anda/
keluarga anda habiskan.
6 Apakah anda / keluarga anda tidak mampu makan 1 9
sendiri, apakah perawat membantu menyuapinya.
7 Pada saat anda / keluarga anda dipasang infuse, 10
apakah prawat selalu memeriksa cairan / tetesannya
dan area sekitar pemasangn jarum infuse.
8 Apabila anda/keluarga anda mengalami kesulitan 8 2
buang air besar apakah perawat menganjurkan
makan buah-buahan, sayuran, minum yang cukup
banyak bergerak.
9 Pada saat perawat banyak membantu anda/keluarga 8 2
anda saat buang air besar- buang air kecil apakah
perawat memasang sampiran/ selimut menutup
pintu/jendela, mempersilahkan pengunjung keluar
ruangan.
10 Apakah ruangan tidur anda / keluarga anda selalu 10
dijaga kebersihannya dengan di sapu dan dipel
setiap hari.
11 Apakah lantai kamar mandi/ WC selalu bersih, tidak 10
58
licin, tidak berbau dan cukup terang
12 Selama anda/keluarga anda belum mampu mandi 10
( dalam keadaan istirahat total) apakah perawat
menawarkan untuk membantu dalam pemenuhan
personal hygiene mandi
13 Selama anda/ keluarga anda sakit, tidak mampu 10
melakukan perawatan personal hygiene, perawat
menawarkan untuk membantu : menggosok gigi,
membersihkan mulut, mengganti pakaian atau
menyisir rambut
14 Apakah alat-alat tenun seperti sprei, selimut diganti 10
setiap kotor
15 Apakah perawat penah memberikan penjelasan 3 7
akibat dari : kurang gerak, berbaring terlalu lama.
16 Pada saat anda/ keluarga anda masuk rumah sakit 7 3
apakah perawat memerikan penjelasan tentang
fasilitas yang tersedia dan cara pennggunaannya,
peraturan/ tata tertib yang berlaku dirumah sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan 10
apakah perawat: memanggil nama dengan benar.
18 Selama anda/ keluarga anda dalam perawatan 10
apakah perawat mengawasi keadaan anda secara
teratur pagi, sore, maupun malam hari.
19 Dalam perawatan apakah perawat segera memberi 10
bantuan bila diperlukan.
20 Apakah perawat bersikap sopan dan ramah 10
21 Apakah anda/ keluarga anda mengetahui perawat 4 6
yang bertaggung jawab setiap kali pergantian dinas.
22 Apakah perawat selalu memberi penjelasan sebelum 5 5
melakukan tindakan perawatan dan pengobatan.
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan 8 2
memperhatikan setiap keluhan anda/ keluarga anda.
24 Dalam hal memberikan obat, apakah perawat 9 1
membantu menyiapkan / meminumkan obat.
25 Selama anda/ keluarga anda dirawat apakah 9 1
59
diberikan penjelasan tentang perawatan/ pengobatan
/ pemeriksaan lanjutan setelah anda/ keluarga anda
diperbolehkan pulang.
Jumlah 203 47
Presentase 81%
Analisa data
Sebagian besar pasien ruang Al Amin sudah merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat, berdasarkan
hasil kuesioner didapatkan dengan presentase kepuasan 81%
yang artinya pasien sangat puas dengan pelayanan perawat di
ruang Al Amin. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien
menyatakan puas dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh
para staf perawat sudah sesuai dengan standar profesional.
60
61
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERENCANAAN
A. Analisa Data
1. Analisa SWOT
Kekuatan (Strongth): Kelemahan (Weak):
1. Seluruh perawat di ruang Al Amin sudah mengikuti 1. Ketenagakerjaan perawat di Ruang Al Amin
pelatihan-pelatihan dasar sesuai dengan kompetensi masih banyak berlatar pendidikan D3,
EKSTERNAL
yang ada di ruangan hanya ada 3 orang perawat di Ruang Al
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan Amin yang berlatar pendidikan S1+Ners.
Rekam Medik manual 2. Penerapan MPKP pada Meeting morning,
INTERNAL
3. Ruang Al Amin memiliki fasilitas O2 terminal di pre conference, post conference ,operan jaga
setiap tempat tidur pasien yang masih berfungsi berjalan dengan baik, masih banyak yang
dengan baik dan perawat menggunakanya. terlewatkan.
4. Semua tenaga perawat menggunakan APD lengkap 3. Tidak tersedianya ruangan untuk
apabila akan melakukan tindakan ke pasien. menyiapkan obat dan ruangan pertemuan
5. Tersedianya fasilitas untuk cuci tangan (sumber air untuk berdiskusi khususnya bagi mahasiswa
mengalir, tersedianya sabun, maupun handscrub) dan yang sedang praktek di Ruang Al Amin
handrub tersedia di setiap tempat tidur pasien serta sedangkan Ruang Al Amin digunakan
terdapat tempat sampah non infeksius di setiap kamar
62
pasien. sebagai lahan praktek bagi mahasiswa.
6. Mutu pelayanan di ruang Al Amin baik ditandai 4. Belum adanya buku panduan untuk orientasi
dengan sebagian besar pasien ruang Mina sudah pasien baru
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh 5. Belum maksimalnya pemberian informasi
perawat, berdasarkan hasil kusioner didapatkan menggunakan media leaflet pada pasien
dengan presentase kepuasan 73% yang artinya pasien untuk perencanaan pulang.
puas dengan pelayanan perawat di ruang Al Amin. 6. Belum optimalnya kepatuhan keluarga dan
Tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien pasien terhadap penggunaan masker.
menyatakan puas dikarenakan pelayanan yang
diberikan oleh para staf perawat sudah sesuai dengan
standar profesional.
Peluang (Opportunity): SO: WO:
1. Adanya kesempatan para perawat
1. Optimalkan proses keperawatan dengan bantuan 1. Meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk
untuk melanjutkan pendidikan
mahasiswa manajemen. menambah mutu pelayanan rumah sakit.
dan pelatihan ke jenjang yang
2. Maksimalkan pelatihan-pelatihan yang harus dimiliki 2. Akreditasi menjadikan perawat meningkatkan
lebih tinggi
perawat ruang cendana sebgai ruang khusus paru untuk pengetahuan dan skill serta menjadikan
2. RSI Banjarnegara merupakan
memenuhi peningkatan kualitas kesehatan pasien. perawat melaksanakan tugas sesuai dengan
Rumah Sakit tipe C.
3. Optimalkan Standar Prosedur Operasional yang ada di protap yang sudah ada.
3. Wilayah RSI Banjarnegara
ruangan untuk meningkatkan pelayanan di ruangan 3. Mengupayakan adanya hiasan dinding bacaan
63
strategis dari tempat pelayanan 4. Optimalkan pelaksanaan MPKP untuk meningkatkan doa untuk orang sakit sehingga mencerminkan
kesehatan lain untuk dijadikan mutu pelayanan dan untuk mencapai tujuan asuhan rumah sakit berbasis islamiyah.
rumah sakit rujukan. keperawatan serta mempertahankan 4. Meningkatkan kepatuhan keluarga dan pasien
4. Adanya akreditasi yang berulang kepercayaan/kepuasan pasien terhadap pelayanan. terhadap penggunaan masker di ruang Al
dapat meningkatkan kualitas Amin terkait cara pengendalian pengurangan
Rumah Sakit. infeksi
5. Adanya mahasiswa profesi ners
yang praktek dengan stase
manajemen Keperawatan sebagai
sarana untuk evaluasi diri. Selain
itu, juga ada mahasiswa praktek
dari institusi lain dengan stase
berbeda.
Tantangan (Treat): ST: WT:
1. Adanya Rumah sakit lain yang
1. Optimalkan pelayanan perawat dalam hal 6 sasaran 1. Memaksimalkan penggunaan sarana prasarana
jaraknya dekat dengan RSI
keselamatan pasien untuk mempertahankan mutu untuk mempertahankan mutu pelayanan rumah
Banjarnegara sebagai kompetitor.
pelayanan. sakit.
2. Karakteristik pasien yang semakin
2. Memanfaatkan tersedianya perlengkapan dan peralatan 2. Menargetkan untuk mencapai keberhasilan
kritis dan sadar akan pentingnya
yang mendukung pekerjaan dan pendokumentasian akreditasi.
64
kesehatan terhadap pelayanan asuhan keperawatan dengan menggunakan aplikasi 3. Memfasilitasi perawat untuk mendapatkan
keperawatan. berbasisi komputer (EMMRI) untuk memenuhi tuntutan pelatihan/pendidikan
3. Adanya kebijakan rumah sakit tinggi dari masyarakat untuk pelayananan lebih
menuntut perawat untuk bekerja sesuai profesional
SPO ( Standar Prosedur Operasional ). 3. Optimalkan penerapan MPKP untuk meningkatkan mutu
4. Adanya tuntutan tinggi dari pelayanan keperawatan.
masyarakat untuk pelayanan lebih
professional
65
B. Metode CARL
66
C. PLAN OF ACTION
Plan of Action (PoA) Praktik Manajemen Keperawatan Mahasiswa Profesi Ners
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Di Ruang Al Amin RSI Banjarnegara
Waktu dan Penanggung
No Masalah Tujuan Metode Sasaran
Target Tempat Jawab
1) Pasien dan keluarga mampu - Ceramah - Pasien dan Setelah dilakukan Desember
1. Media orientasi memahami dan mengetahui - Diskusi keluarga orientasi pasien baru, 2020-
Pasien Baru sarana dan prasarana fasilitas - Praktek diharapkan pasien dan Januari
kesehatan yang ada di ruang keluarga mengetahui 2021
Al-Amin RSI Banjarnegara sarana dan prasarana Di Ruang
2) Pasien dan keluarga mampu yang ada di ruang Al- Al Amin
menggunakan serta Amin, dan mampu
memanfaatkan fasilitas menggunakan serta
kesehatan yang disediakan memanfaatkan fasilitas
dengan baik kesehatan yang
disediakan dengan baik
3) Pasien dan keluarga mampu - Ceramah - Pasien dan Setelah dilakukan Desember
2. Pasien Safety:PPI
memahami dan mengetahui - Diskusi keluarga tindakan edukasi 2020-
Pasien dan keluarga pentingnya menggunakan - Praktek (Pendidikan Januari
sering tidak patuh masker Kesehatan) diharapkan 2021
dalam penggunaan 4) Pasien dan keluarga mampu Di Ruang
presentase penerapan
masker memperaktekan dan Al Amin
pencegahan dan
menggunaan masker yang
benar pengendalian infeksi
meningkat
5) Pasien dan keluarga mampu - Ceramah - Pasien dan Setelah dilakukan Desember
3. Pemberian memahami informasi yang - Diskusi keluarga tindakan edukasi 2020-
informasi diberikan oleh perawat - Praktek Januari
(Pendidikan
menggunakan mengenai penyakitnya. 2021
Kesehatan) diharapkan
media leaflet pada 6) Pasien dan keluarga mampu Di Ruang
Keluarga memahami
perencaan pasien memahami informasi yang Al Amin
informasi yang
pulang. diberikan oleh perawat untuk
perawatan mandiri di rumah. diberikan dan
pemeliharaan
kesehatan pasien
meningkat.
72