Anda di halaman 1dari 26

Ns Reni Purwo Aniarti., S.Kep., M.

Kep
Teknik relaksasi “metode,
proses, atau kegiatan yang
dapat membantu seseorang
menjadi rileks, meningkatkan
ketenangan, menurunkan
cemas, stress atau marah.”
 Relaksasi Progresif.
 Guided Imagery.
 Biofeedback.
 Metode yang digunakan untuk mengontrol fungsi tubuh yang
normal secara otomatis yang terhubung pada sensor eletronik
sehingga diperoleh tentang kondisi tubuh seperti tekanan suhu,
ketegangan otot, jantung atau tekanan darah
NAMA PENELITI TAHUN TEMUAN
SMITH LEVETT, COLLINS, 2011 RELAKSASI DAPAT MENURUNKAN NYERI PADA SAAT
CROWTHER MELAHIRKAN

KHIANMAN, PATTANTTUM 2012 RELAKSASI DAPAT MENGURANGI STRESS, CEMAS PADA


IBU HAMIL

BERTISCH, WELIS, SMITH, 2012 RELAKSASI DAPAT MENURUNKAN GEJALA INSOMNIA


McCARTHY
 Pernafasan dalam
 Latihan Ten-to-one-Count
 Latihan Alternate-Nostril Breathing
NAMA PENELITI TAHUN TEMUAN
Fernandes, Cukier, Feltrim 2011 Pernafasan diaphragma
dapat meningkatkan pola
dan efisiensi ventilasi
pernafasan tanpa
menimbulkan dispnea pada
pasien COPD.
Holland, Hill, Jones, 2012 Latihan nafas dalam
McDonald (pranayama dalam Yoga)
dapat meningkatkan volume
ekspirasi dari 30% menjadi
50% pada pasien dengan
COPD.
Valenza, Valenza-Pena, 2014 Latihan pernafasan yang
Torres-Sanchez dikontrol dapat mengurangi
kecemasan dan depresi
pada pasien yang dirawat
Efek Meditasi:
1. Pencapaian istirahat yang dalam.
Cara mendisiplinkan diri
untuk mencapai kedamaian
2. Penurunan jantung berkurangnya
dan harmoni dalam konsumsi oksigen bagi tubuh.
diri/mental individu dengan 3. Terjadinya penurunana asam laktat dalam
memusatkan perhatian darah.
terhadap satu objek tanpa 4. Fungsi kardiovaskuler saat istirahat dan
memberikan kritikan pada situasi stess yang akut dapat
(Benson & Klipper, 2012) meningkatkan vitalitas.
5. Efektif dalam menurunkan gejala
gangguan mood dan sindrom stress pada
pasien dengan kanker.
6. Pada gangguan saluran pencernaan
seperti diare, kembung, ber-gas dapat
melakukan meditasi 2 kali sehari selama
15 menit selama 6 minggu.
a. Posisikan duduk nyaman dengan kepala dan tulang belakang luruk tegak
selama 20 menit meditasi tanpa mengalami stress fisik seperti:
1/ Duduk di kursi dan kedua belah lengan berada diatas kedua belah
paha.
2/ Duduk bersila diatas lantai dan gunakan bantal tipis yang menyangga
pada bagian bawah pantat.
3/ Duduk ala Jepang juga gunakan bantal tipis agar ;ebih nyaamn selama
proses meditasi.
4/ Duduk dengan posisi Yoga lotus.
5/ Tutup mulut dan bernafas dari hidung, tempatkan lidah pada langit-
langit rongga mulut.
b. Pusatkan kepada diri sendiri.
c. Tutup mata dan fokuskan kepada tempat dimana tubuh menyentuh bantal
atau kursi/lantai. Rasakan sensasi tanagn yang diletakakn diatas paha, kaki
yang terlipat dan pada tubuh.
d. Masih menutup mata bernafaslah dengan dalam dan rasakan pada rongga
dada naik dan turun saat bernafas, rasakan sensasi pergerakan perut.
e. Pertahankan sifat pasif selama meditasi agar tidak menggangu konsentrasi
diri ataupun lingkungan.
f. Lakukan meditasi 2 jam setelah makan, lakukan dengan kondisi yang
nyaman. Mulailah dengan 5 menit kemduain tambahkan waktu menjadi
lebih laam lagi antara 20-30 menit setiap hari 1-2 kali.
 1/ Meditasi dasar (Basic meditation)
Meditasi mantra, meditasi menghitung pernafasan dan mengamati
sebuah objek.
 2/ Meditasi melepaskan ketegangan otot (Releasing muscular tension)
 3/ Meditasi lembut (Softening)
 Merespon nyeri dengan cara melunakkan/ melembutkan dengan
menyadari adanya nyeri dan bernafaslah dalam, katakan pada
diri sendiri dengan lembut “tenang, rileks...rasa sakit akan
hilang”
 4/ Meditasi keberadaan (Being present in the present)
NAMA PENELITI TAHUN TEMUAN

Prakhinkit, Suppapitiporn, 2013 Meditasi berjalan dapat menurunkan depresi.


Tanaka, Suksom.

Kao, Zhu, Chao, Chen et al 2014 Meditasi dan melukis kaligrafi dapat menurunkan
frekwensi detak jantung dan pernafasan.

Elder, Nidich, Moriarty, 2014 Meditasi dapat menurunkan stess, depresi, dan gejala
Nidich burnout.

Ding, Tang, Tang, Posner 2014 Meditasi jangka pendek dapat meningkatkan
kreatifitas dalam berpikir konvergen dan
meningkatkan pengaturan emosional.
Jain, Nazarian, Lavretsky 2014 Meditasi dan Imagery dapat menurunkan cemas,
depresi dna insomnia pada lansia.
 Hipnosis berasal dari kata “hypnos” artinya dewa tidur
orang Yunani.
 James Braid’s (1843) Istilah lain “neuro-hypnotism” yang
berarti “tidurnya sistem syaraf”.
 Manusia terdiri dari fikiran sadar (conscious) dan bawah
sadar (sub-conscious/unconscious).
 Fikiran sadar (conscious) terdiri dari fungsi analisis yang
bersifat rasional, keinginan, kekuatan, kontrol, memori
jangka pendek tersimpan, sehingga segala fikiran,
perasaan dan perilaku manusia dapat disadari dan
terkontrol.
 Fikiran bawah sadar (sub-conscious/unconscious)
memiliki area lebih besar dibandingkan dengan alam
sadar dan tersimpan bermacam potensi internal yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan seperti fungsi reflex, emosi, kepribadian,
persepsi, kreatifitas, memori panjang dan fungsi otomatis
dari organ tubuh.
“suatu kondisi dimana fungsi analitis
logis fikiran direduksi sehingga
memungkinkan seseorang masuk ke alam
bawah sadar (sub-conscoius). Pada
kondisi “hypnotic Trance” akan lebih
terbuka terhadap sugesti/afirmasi (apa
yang dikatakan/diperintahkan) dari
terapis dan individu dalam hipnosis
masih dapat menyadari apa yang terjadi
disekitarnya.”
 Hipnosis adalah sebuah keterampilan.
 Praktek hipnosis akan menetap.
 Semua hipnosis adalah hipnosis diri sendiri (self hipnosis).
 Hipnosis memerlukan praktek.
 Hipnosis bukan tidur.
 Hipnosis dapat merasakan sesuatu.
 Hipnosis meningkatkan daya sugesti.
 Tidak ada posisi terbaik saat melakukan hipnosis.
 Hipnosis dapat diterminasi.
SEJARAH HIPNOTERAPI
1. Ditemukan di abad ke 18 oleh Dr. Franz
Anton Mesmer (1743-1815) Hypnotherapy
masih disebut dengan kata Trance.
2. Fr. Joseph Gassner Marquis chastenet De
Puyseger Dr James Esdaile (1846)
menggunakan Hypnotehrapy pada proses
pembedahan amputasi.
3. Modern Clinical Hypnotherapy mulai
diajarkan di Inggris pada pendidikan
dokter/bahkan di Inggris sudah memiliki
program Diploma.
 Usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan
suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan
gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
 Musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rilkes, bersturktur
dan universal.
 Jenis terapi musik:
 Terapi musik aktif : klien diajak bernyanyi, belajar menggunakan
alat musik, menirukan nada dan membuat lagu singkat.
 Terapi musik pasif : klien cukup mendengarkan dan menghayati
suatu alunan musik sesuai dengan kondisi klien saat itu.
Kate and Richard Mucci dalam
bukunya The Healing Sound of
Music memaparkan tubuh manusia
memiliki ritme tersendiri dan
suara-suara dalam diri membuat
penyembuhan musikal menjadi
semakin efektif.

Manfaat terapi musik:


• Relaksasi, mengisitirahtkan tubuh dan pikiran
• Meningkatkan kecerdasan
• Meningkatkan motivasi
• Pengembangan diori
• Meningkatkan kemmapuan meningkat
• Kesehatan Jiwa
• Mengurangi rasa sakit
• Menyeimbangkan tubuh
Jenis Musik Pengaruh Musik dalam kehidupan manusia

Gregorian Menciptakan ketenangan dan kedamaian.

Barok (ciptaan Johann Sebastian Menimbulkan perasaan tenang, stabil, keteraturan yang
Bach, Georg Friedrich Handel, sangat diperlukan saat belajar maupun bekerja.
Antoniow Vivaldi

Musik Klasik (ciptaan Franz Menciptakan daya konsentrasi, m,emori, dan persepsi
Joseph Haydn dan Wolfgang ruang. Cocok pula digunakan untuk mengiringi belajar
Amadeus Mozart) maupun bekerja.

Romantic (ciptaan Franz Schubert, Dipercaya mampu menggugah perasaan nasionalisme.


Robert Schumann, Peter Iliich)
 Lim H.A (2010) bahwa terapi musik dapat meningkatkan produksi berbicara pada
anak dengan autis
 Madson A.T, Silverman M.J (2010) menetapkan bahwa terapi musik dapat
menurunkan kecemasan, nyeri yang dipersepsikan, dan nausea pada pasien
penerima tansplantasi organ.
 Hunter B.C; Olivia R; Sahler OJ, et al (2010) bahwa terapi musik dapat menurunkan
ketegangan pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik.
 Gooding L.F. (2011) membuktikan bahwa terapi musik dapat meningkatkan
kemampuan sosial pada anak – anak dan remaja yang mengalami kekurangan
dalam kemampuan bersopsialisasi.
 Maryati , Nurgiwiyati, E (2011) bahwa Terapi Musik dapat meningkatkan
komunikasi klien dengan gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai