Anda di halaman 1dari 23

Aspek Spiritual, Meditasi, dan

Kaitannya dengan Penyembuhan


Biologis
Psikologi Faal
Dosen : Dr. Ghozali, M.Si
Hania Balqis - 121207032
Savina Zahra - 121207002
Table of contents

01 02
Spiritualitas Meditasi

03
Dampak Meditasi terhadap
Biologis
01
Spiritualitas
Pengertian, aspek-aspeknya, God spot
Pengertian Spiritualitas

Menurut Elkins, dkk (Wahyunungsih, 2009), spiritualitas berasal dari bahasa latin
‘spiritus’ yang berarti nafas hidup, sehingga spiritual merupakan cara untuk
memahami sesuatu yang datang melalui kesadaran pada dimensi transenden
(kepercayaan terhadap Tuhan) dan ditandai oleh nilai-nilai tertentu yang dapat
diidentifikasi terhadap diri sendiri, orang lain, alam, kehidupan, dan apapun yang
dipersepsikan sebagai Yang Kuasa.

Spiritual berkaitan erat dengan kepribadian. Dalam tubuh terdapat energi positif pada
dimensi fisik dan psikologis. Spiritualitas merupakan bentuk kesadaran manusia
yang dapat menemukan diri dan tujuan hidupnya (Azania & Naan, 2021).
Aspek-aspek Spiritualitas
Menurut R.L Piedmont, (1999) dalam Azania & Naan, (2021), menyebutkan tiga aspek spiritualitas, antara lain :

a sense of connectedness Universality Prayer Fulfillment


Memberikan arti bahwa segala bentuk Manusia dapat menggambarkan
keyakinan yang terjadi berdasarkan
Manusia mampu menggambarkan segala bentuk perasaan yang
pada sisi keyakinan pada sesuatu yang
paling besar dalam mempengaruhi
segala bentuk keyakinan pada bahagia dan sesuatu yang
kehidupan manusia serta sangat kehidupannya sendiri bahkan pada disukainya yang merupakan hasil
dibutuhkan demi terciptanya kehidupan alam semesta dari adanya perjumpaan antara
manusia yang lebih harmonis manusia dan religiulitasnya
God Spot dalam Otak Manusia
● Kajian neurosains terhadap aspek spiritualitas menyimpulkan di dalam otak manusia
terdapat satu bagian yang berperan dalam proses spritual atau pengalaman” transenden →
prefrontal korteks (berfungsi : pengendalian emosi, penilaian, serta pengambilan
keputusan)(Saad, 2005).
● Penelitian Andrew Newberg pada pria yang selalu melakukan meditasi budha mengungkap
bgmn mekanisme otak saat seseorang mengalami pengalaman spiritual, orang-orang
tersebut dipasangi kabel IV EEG yang berfungsi memantau aktivitas otak ketika mencapai
tahapan tertinggi dalam meditasi.
● Hasil menyatakan bahwa pada tahapan tertinggi meditasi, pada bagian prefrontal korteks
menyala merah terang yang mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan aliran darah
serta aktivitas saraf.
● Andrew meyakini bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan ruang
dan waktu, termasuk membatasi aliran informasi dari dunia luar yang bawa oleh saraf
sensorik.
● Sebagai hasil dari kondisi ‘hampa informasi’ pada akhirnya seseorang akan merasa
kehilangan eksistensi terhadap segala sesuatu selain dzat yang transenden termasuk dirinya
sendiri
02
Meditasi
Pengertian, Cara, Tujuan, dan Teknik
Pengertian Meditasi

Menurut Walsh (1983) meditasi merupakan teknik atau latihan yang digunakan
untuk melatih perhatian agar dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya
dapat membawa proses” mental dapat lebih terkontrol secara sadar.

Meditasi adalah suatu kondisi rileks yang terjadi pada kejadian yang sedang
berlangsung, atau suatu kondisi rileks dimana terbebas dari segala macam pikiran,
atau terbebas dari semua kejadian yang melelahkan dan hanya terfokus kepada
Tuhan, atau sedang berada pada konsentrasi yang tinggi. Meditasi akan menjadikan
otak tenang dan dapat memulihkan kondisi tubuh (Widodo & Purwaningsih, 2013).
Tujuan Meditasi

● Dlm tradisi keagamaan tertentu, meditasi bertujuan untuk meningkatkan kehidupan


rohani, mendekatkan diri pada Tuhan, dan mencapai kesadaran mistik
● Secara psikologis, agar dapat memiliki perkembangan insight (kesadaran, identitas, dan
realitas) yg paling dalam tntg proses mental dlm dirinya
● Agar seseorang dpt memperoleh perkembangan kesejahteraan psikologis dan kesadaran
optimal
● Untuk pengobatan psikoterapi dan keuntungan psikofisiologis lainnya.
Berbagai Cara Meditasi

1. Meditasi Menghitung Pernapasan → tujuan utamanya adlh memperhatikan hitungan, bukan


bernapas itu sendiri.
2. Meditasi Pernapasan → pusat perhatian diarahkan pd kegiatan bernapasnya, kita diajak
memperhatikan keluar masuknya udara lewat hidung.
3. Meditasi Suara → objek yg diperhatikan adalah suara, baik yg ada dlm diri maupun yg ada di
sekitar.
4. Meditasi Visual → seseorang hrs memilih satu objek sbg stimulus untuk memusatkan perhatian.
Misalnya lilin, dan memandang objek tsb dlm jangka waktu tertentu.
5. Meditasi Gelembung Pikiran → dilaksanakan dg memperhatikan pikiran” yg muncul yg
diibaratkan gelembung udara dan diminta untuk memperhatikan gelembung” tsb.
6. Meditasi dg Mantra → mantra disini berupa kata / frasa yg dibaca berulang-ulang sperti dzikir
dlm islam, menyebut kata ‘haleluya’ dlm Kristen, kata ‘Om’ dlm Hindu.
Teknik Meditasi

2. Gate-control Theory
1. Hypnosis Theory Teori ini berkaitan dengan struktur sistem saraf. Dimana rangsangan
sakit bisa ditolak masuk ke otak jika ada rangsang lain yang lebih kuat
Menurut Safarino (1990) hypnosis merupakan salah satu teknik untuk atau karena otak (kesadaran orang) itu sendiri yang menolak untuk
menghilangkan rasa sakit dalam pembedahan (bius). masuk.
Sehingga pada meditasi dapat dipandang sebagai self hypnosis, dimana Meditasi dapat membawa perubahan kesadaran sehingga seseorang
seorang di pusatkan dalam objek meditasi yang membuat orang tidak dapat mencapai kondisi ASC, karakteristik dari ASC menurut Ludwig
merasakan rangsangan yang ada di sekitarnya, termasuk rangsang (1971) adalah timbulnya perasaan yang sulit diceritakan, dimana pada
sakit. umumnya perasaan itu mengarah kepada hal yang positif.
Teknik Meditasi

3. Endorphin Theory 4. Relaksasi


Beberapa ilmuwan menemukan bahwa dalam otak Safarino (1992) menyajikan berbagai penelitian
manusia mempunyai potensi untuk memroduksi zat melaporkan bahwa relaksasi merupakan teknik latihan
penenang alamiah yang di sebut sebagai endogenous yang dapat mengatasa rasa sakit.
morphin/endorphins. Menurut Prawitasari (1987) berbagai teknik baik relaksasi
Produksi endorphins dalam tubuh dapat di stimulasi otot, yoga maupun kesadaran indera ternyata dapat
dengan berbagai aktivitas antara lain dengan meditasi. menurunkan keluhan-keluhan fisik. Salah satu efek
meditasi terhadap fisik yakni tubuh menjadi rileks.
03
Dampak Meditasi terhadap
Biologis
Meditasi dan Gelombang Otak

● Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman yang melibatkan 300 peserta ke dalam program meditasi selama
Sembilan bulan,Jenis pertama fokus pada kesadaran (mindfulness meditation), kedua belas kasih, dan yang ketiga
adalah kemampuan kognitif
● para peneliti kemudian mengukur dan memantau otak para peserta dengan mesin MRI pada awal percobaan dan
setiap selesai periode tiga bulan
● Pd jenis meditasi kesadaran → peserta menunjukkan penebalan di korteks prefrontal otak. Bagian otak tersebut
merupakan area yang terlibat dalam proses penalaran yang rumit, pengambilan keputusan, dan kewaspadaan.
● Pd meditasi kasih sayang → peserta mengalami perubahan pada daerah otak yang penting untuk pengaturan
emosional. Tidak hanya otak peserta yang mengalami perubahan. Tim peneliti juga menemukan perubahan pada
perilaku peserta, sesuai dengan perubahan otak mereka
● Pd jenis kognitif → peserta mengalami perubahan dan penurunan gelombang beta pada otak ketika seseorang
bermeditasi yang mana hal ini berdampak pada kemampuan otak dalam mengolah informasi
Meditasi dan Gelombang Otak
Meditasi dan Gelombang Otak

● Lobus depan adalah bagian otak yang paling berkembang yang fungsinya adalah memberi pertimbangan,
perencanaan, emosi, dan kesadaran diri, pada saat meditasi, bagian ini cenderung offline.
● Lobus parietal adalah bagian otak yang memproses informasi sensorik tentang kondisi sekitar kita,
membuat kita mengenali ruang dan waktu. Selama meditasi, aktivitas di lobus parietal melambat
● Thalamus sebagai penjaga indera, organ ini memfokuskan perhatian kita dengan menyalurkan data
sensorik lebih dalam ke otak dan menghentikan sinyal lain di jalurnya. Meditasi mengurangi arus
informasi yang masuk hingga minimal
● Dalam penyelidikan ilmiah ditemukan bahwa gelombang pikiran dibagi kedalam empat jenis, dimana
menurut Singh dalam Donder (2005: 202) menampilkanya dalam bentuk table seperti berikut:
Meditasi dan Gelombang Otak

No Waves Frequency State

1 Beta 14 - 30 Hz Wakefull

2 Alpha 8 - 13 Hz Restfull

3 Tetha 4 - 7 Hz -Superralert -Disappointment & Frustatsion

4 Delta 0,5 - 3Hz Deep Sleep

● Meditasi akan membawa seseorang untuk memasuki kondisi meditative dimana gelombang pikiran manusia menurun
sehingga ia mencapai ketenangan dalam pikiran.
● Kondisi beta adalah kondisi dimana seseorang dalam keadaan sadar terjaga dengan segala aktivitasnya sehingga
gelombang otaknya cenderung aktif dengan getarannya yang mencapai 30 Hz
● Saat seseorang bermeditasi maka secara otomatis gelombang otak seseorang akan menurun ke dalam kondisi alpa
dimana gelombang pikiran ini bersifat tenang dan sering dimanfaatkan untuk melakukan hypnosis serta afirmasi-
afirmasi positif yang mampu dibawa ke alam bawah sadarnya
Meditasi dan Peningkatan Sistem Imun
Penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) dmn program mindfullness meditation diaplikasikan menunjukkan
perubahan dasar pd proses biologis yg berhubungan dg perubahan kesehatan fisik. Aktivitas listrik dlm otak diukur sblm
dan setelah pelatihan meditasi, lalu mrk diberi vaksinasi influenza. Hasil menunjukkan bhwa pd kelompok yg melakukan
meditasi terjadi peningkatan antibodi influenza dlm waktu singkat.

Meditasi dan Fibromialgia


Fibromialgia merupakan penyakit kronis dg karakteristik spt rasa nyeri, kelelahan, gangguan tidur, dan resistensi thd
pengobatan. Sebanyak 77 pasien fibromialgia melakukan program penurunan stress dg meditasi, dan hasil studi
menunjukkan bahwa program tsb efektif krn trdapat perbaikan pd 51% subjek ke arah moderate.

Meditasi dan Kanker


Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) yg diberikan pd 49 pasien rawat jalan kanker payudara & 10 pasien kanker
prostat dlm 1 tahun menunjukkan adanya penurunan kadar kortisol, sitokin, dan tekanan darah sistolik dan kerap
digunakan sebagai intervens dlm perawatanpenyakit kanker.
Meditasi dan Pikiran

● Meditasi menjadi obat bagi pikiran dan tubuh fisik manusia yang mampu membantu seseorang dalam menjaga
kesehatannya, sehingga meditasi ini merupakan obat bagi pikiran serta tubuh manusia atau disebut sebagai mind body
medicine. Meditasi sebagai mind body medicine bekerja melalui manfaat-manfaat positif dan ditimbulkan dari praktik
meditasi baik secara jasmani maupun rohani.
● Dalam istilah kesehatan pikiran-pikiran positif, keyakinan-keyakinan positif serta persepsi-persepsi yang positif yang
timbul dari praktik meditasi ini disebut sebagai efek plasebo (placebo effect). Efek plasebo adalah efek sugesti atau
keyakinan yang membuat kondisi seorang pasien membaik ketika mengkonsumsi obat yang tidak mengandung unsur
penyembuh apapun dengan yakin (Lipton, 2019: 245).
Efek plasebo terjadi karena tiga faktor utama yaitu:
○ 1. Keinginan untuk sembuh.
○ 2. Pengharapan bahwa mereka akan disembuhkan, atau bahwa sesuatu yang positif dan baik akan terjadi.
○ 3. Keyakinan bahwa mereka akan disembuhkan, baik karena mereka percaya pada obat yang digunakan atau karena
mereka percaya pada keahlian dokter yang merawat mereka (Gunawan, 2018: 15).
Meditasi dan Pikiran

● Lipton (2019: 259-260) mengatakan bahwa ketika kita mengubah cara pandang kita terhadap dunia serta yakin
ketika kita mengubah keyakinan kita, kita mengubah komposisi neurokimia darah, yang kemudian memicu
perubahan komplementer di dalam sel-sel tubuh.
● Persepsi dari pikiran positif mampu meningkatkan kesehatan melalui peningkatan fungsi imun. Sementara itu,
fungsi imun yang terhambat oleh persepsi-persepsi negatif dapat memicu timbulnya berbagai penyakit. Persepsi
negatif juga dapat menimbulkan stress psikologis kronis yang melemahkan dan menyebabkan pengaruh negatif
pada fungsi gen.
● Bagaimana besarnya pengaruh pikiran terhadap sistematika biologis manusia sepatutnya diketahui oleh setiap
orang yang hendak merubah kondisi kesehatannya. Menjaga gelombang positif dalam pikiran menjadi kunci
utama untuk mencegah ataukah menanggulangi Penyakit psikosomatis yang ditimbulkan.
Beberapa Penelitian Dampak Meditasi Terhadap Biologis

● Dampak-dampak positif yang dihasilkan dari pikiran yang positif yang mampu menghasilkan tubuh
yang sehat bagi manusia tentunya akan berdampak pada kehidupan jangka panjang manusia. Jiwa
yang kuat tentunya diterjemahkan dari spirit kehidupan yang selalu ada dimana hal itu dipadukan dari
kesehatan pikiran serta tubuh manusia.
● Menurut Broto (1994), menunjukan bahwa meditasi menimbulkan sinkronitas yang semakin
meningkat pada gelombang otak.
● Menurut Wulff (1992), menunjukan pada sistem pernapasan pada para meditator menurun drastis
bahkan sampai 4 kali dalam 1 menit, dimana mereka lebih banyak menggunakan pernapasan dada
daripada perut serta menurunnya ketegangan otot.
● Walsh (1983), Meditasi dapat menurunkan kadar kolesterol serta cukup efektif untuk penderita asma
dan hipertensi.
Referensi
● Ada, M. 1999. Meditasi Kesehatan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

● Arta, Y. K. 2019. Meditasi Sebagai Mind Body Medicine. JURNAL SANJIWANI Volume 10. Nomor. 2.

● Azania D., Naan. 2021. Peran Spiritual Bagi Kesehatan Mental Mahasiswa Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Keislaman. Volume 7 Nomor 1.

● Husnaini R., Adnan, Ahmad, F. C. 2021. Urgensi Kematangan Spiritual Terhadap Kesehatan Otak. Jurnal Studi
Psikologi Sufistik. Volume 6 Nomor 1.

● Luciana, E. 2007. Meditasi Untuk Kesehatan dan Kebahagiaan. Volume 13. Nomor 4.

● Rahmawati, M. 2020. Literatur Review : Penatalaksanaan Terapi Meditasi Pada Pasien Hipertensi. Karya Tulis
Ilmiah.

● Buku M.A Subandi. Latihan Meditasi Untuk Psikoterapi.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai