Anda di halaman 1dari 17

Kelom p ok 3

Religiusitas dan
Spiritualitas
Nusantara
Psikologi Nusantara
KELOMPOK 3 Vicky AthaZaky Sulistya Putri 15000120120002
Viona Callista Azarine 15000120130116
ANGGOTA
James Ramoti 15000120140112
Najmi Nurfaza Anindita 15000120140147

PSIKOLOGI NUSANTARA
KESADARAN
Secara harfiah, kesadaran sama dengan
mawas diri (awareness), yang bisa diartikan
sebagai kondisi ketika seorang individu
memiliki kendali penuh terhadap stimulus
internal maupun eksternal. Namun,
kesadaran juga mencakup persepsi dan
pemikiran yang samar-samar disadari oleh
individu tersebut, sehingga perhatiannya
menjadi terpusat.
PENGERTIAN Menurut Natsoulas (1978, 1999)
KESADARAN Kesadaran diartikan berdasarkan Oxford
English Dictionary (OED), yang memiliki 6
arti:
Pengertian kesadaran sangat 1. Pengetahuan bersama
bervariasi, sehingga tidak ada 2. Pengetahuan atau keyakinan internal
satu pengertian umum yang 3. Kesadaran mental yang sedang
dapat diterima semua pihak. menyadari sesuatu
4. Mengenali tindakan atau perasaan sendiri
5. Kesatuan pribadi, yaitu totalitas impresi,
pikiran, perasaan yang membentuk
perasaan sadar
6. Keadaan bangun/terjaga secara normal
Menurut Zeman (2001),
Tiga arti pokok kesadaran yaitu;
1. Kesadaran sebagai kondisi
bangun/terjaga. Implikasi keadaan
Menurut Pawlik (1998), bangun meliputi kemampuan
mempersepsi, berinteraksi, serta
Ada dua rumusan kesadaran;
berkomunikasi dengan lingkungan
1. Aspek fungsional kesadaran dalam
maupun dengan orang lain.
pengertian perhatian dan awareness
2. Kesadaran sebagai pengalaman. Hal
2. Aspek fenomenologis kesadaran
ini menyamakan kesadaran dengan isi
dalam pengertian kesadaran diri (self-
pengalaman dari waktu ke waktu.
awareness dan self-consciousness).
3. Kesadaran sebagai pikiran (mind).
Kesadaran digambarkan sebagai
keadaan mental yang berisi hal-hal
proposisional, seperti keyakinan,
harapan, kekhawatiran, dan keinginan.
Pertama, istilah ”sadar” sering digunakan
untuk merujuk pada kondisi orang dan
makhluk lain ketika terbangun dan responsif

KONSEP terhadap rangsangan sensorik.

KESADARAN Kedua, adalah makhluk yang sadar akan


sesuatu. Seorang individu atau hewan
menyadari menggunakan indera mereka,
Istilah kesadaran sering digunakan juga sadar jika seseorang berpikir tentang
untuk tiga fenomena yang berbeda suatu hal sebagai kehadiran (contohnya,
(Rosenthal, 2009). Meski berkaitan, sebuah pemikiran yang mewakili benda).
fenomena ini berbeda dan penting
untuk dibedakan, baik secara Ketiga, seseorang sadar akan berbagai hal
konseptual mau pun teoritis. karena mereka memiliki persepsi atau
pemikiran tentang mereka, namun persepsi
dan pikiran tersebut dapat disadari atau
tidak disadari.
Religiusitas
AGAMA Religiusitas adalah aspek yang telah
DAN RELIGIUSITAS tertanan secara mendalam dan dihayati
AGAMA oleh individu di dalam hati, getaran hati
dan sikap personal.
Menurut Glock dan Stark religiusitas ini
Kepercayaan, nantinya akan menghubungkan individu
keimanan, ajaran,
kepada sesuatu yang bersifat
hubungan dengan
ketuhanan.
Tuhan

Sigmund Freud menganggap bahwa agama


merupakan salah satu sumber kecemasan
manusia dan Raymond Catell menyatakan
agama merupakan fenomena “superstition” atau
tahayul yang memiliki pengaruh kuat pada
manusia untuk menghindari ketakutan

5 ASPEK RELIGIUSITAS GLOCK


Aspek Ideologi
berkaitan dengan kuatnya keyakinan dan
Aspek Penghayatan
kepercayaan terhadap ajaran agama yang berkaitan dengan kedalaman perasaan
bersifat fundamental dan dogmatik. seseorang terhadap pengalaman
religiusitas yang memiliki makna pada
dirinya.

Aspek Peribadatan Aspek Pengamalan


berkaitan dengan rutinitas pemujaan kepada Tuhan berkaitan dengan perasaan syukur,
nya sebagai bukti bahwa manusia sudah berkomitmen khusyuk dalam beribadah.
dengan agama dan tunduk pada aturannya.
Ritual; aktivitas rutin sebagai tuntutan agama yang
bersifat formal dengan melakukan praktik-praktik Aspek Pengetahuan
suci. berkaitan dengan tingkat pemahaman
Ketaatan; komitmen yang dimiliki umat beragama umat beragama terhadap nilai ajaran
kepada agamanya berupa pelaksanaan ibadah agamanya
yang sesuai dengan anjuran agama
BUDAYA JAWA
MEMPENGARUHI PERSEPSI RELIGIUSITAS

Geertz (1960) menemukan adanya relasi antara individu


Jawa dengan “dunia di luar dimensinya”, yang
disebutnya dengan istilah roh-roh atau bangsa halus.
Relasi itu diwujudkan dengan berbagai upacara seperti
sesajen atau selametan.

Masyarakat Jawa dipenuhi dengan mitos dan religius


serta percaya kepada kekuatan magis yang membuat
masyarakat Jawa sangat menghormati hal-hal bernilai
religi. Budaya Jawa juga dipengaruhi oleh agama
Buddha dan Hindu yaitu kepercayaan Dewi Sri.

Selain Jawa, Suku Sunda juga menjunjung tinggi


budaya yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas
moral dan religiusitas.
SPIRITUALITAS

Berasal dari kata SPIRIT.


Makna spirit dalam literatur agama:
a. Spirit merupakan bagian terdalam dari jiwa, dan
sebagai alat berkomunikasi manusia dengan Tuhan.
b. Semua konsep spirit saling berkaitan dan merupakan
bagian dari suatu kesatuan yang lebih besar

Piedmont, secara eksplisit menjelaskan bahwa


spiritualitas sebagai rangkaian karakteristik
motivasional, kekuatan emosional umum yang
mendorong, mengarahkan, dan memilih
beragam tingkah laku individu.
Aspek Spiritualitas

MISI DALAM HIDUP


DIMENSI TRANSENDENTAL memiliki rasa tanggung jawab
meyakini secara lebih dalam dari terhadap hidup dengan memahami
apa yang dilihat dan dirasakan bahwa eksistensi dirinya terdiri dari
beragam kewajiban yang harus
dijalani.

MAKNA DAN TUJUAN HIDUP KESUCIAN HIDUP


memiliki tujuan hidup yang muncul meyakini bahwa semua kehidupan
dari sebuah proses pencarian dan semua hal didalamnya adalah
makna secara terus menerus. sesuatu yang suci
MANFAAT SPIRITUALITAS
Aspek Spiritualitas nilai – nilai spiritualitas bisa
diwujudkan dalam hubungan
dengan diri sendiri, orang lain,
dan alam.
NILAI - NILAI KEBENDAAN
menyadari bahwa kepuasan dan
kebahaigaan tertinggi berasal dari IDEALISME
nilai – nilai spiritual, bukan dari hal – menghormati potensi – potensi
hal yang bersifat kebendaan. positif dalam semua aspek
kehidupan seseorang.

ALTRUISME
meyakini keadilan sosial, dan
menyadari bahwa tidak ada seorang KESADARAN BEREMPATI
pun yang dapat hidup tanpa adanya kesadaran yang mendalam untuk
interaksi sosial dengan orang lain. mengambil makna dari rasa sakit,
penderitaan, serta kematian, bahwa
hidup itu bernilai.
DIMENSI SPIRITUALITAS
MENURUT HAWARI

Dimensi Dimensi
Keimanan Perilaku
Keyakinan Aktivitas
spiritual spiritual
DIMENSI SPIRITUALITAS
MENURUT GINANJAR (2004)

Tanggung Jawab Pemaaf Pengasih


Kemampuan dalam Sikap menerima Unsur dorongan
menyelesaikan maaf dalam
dalam menyayangi
semua tugas/ mengikhlaskan
sesama manusia
pekerjaan masalah
FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
SPIRITUALITAS
MENURUT DYSON DAN YOUNG (2007)

1. Diri Sendiri: jiwa seseorang dan


daya jiwa
2. Sesama: Hubungan seseorang
dengan sesama
3. Tuhan: dipahami sebagai daya yang
menyatukan, prinsip hidup atau
hakikat hidup
SPIRITUALITAS

Yang Matang Akan


Mengantarkan Seseorang Agar
Dapat Menempatkan Diri Pada
Tempat Yang Sesuai dan
Melakukan Hal Yang
Seharusnya Dilakukan

Piedmont
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai