Anda di halaman 1dari 41

perpustakaan.uns.ac.

id 7
digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Meditasi

a. Pengertian meditasi

Meditasi adalah sebuah usaha untuk membuat pikiran diam selama

beberapa waktu. Biasanya ini dapat dilakukan pertama-tama dengan

berkonsentrasi pada satu hal seperti kata, symbol, atau tindakan seperti

pernapasan sehingga hal-hal lain akan menyingkir (Rodenbeck, 2007).

Meditasi adalah praktek relaksasi, melibatkan pengosongan pikiran,

menanggalkan beban pikiran yang berat, dan bisa merupakan jalan untuk

mengubah hidup kita. Meditasi adalah proses yang dilakukan secara sadar

untuk memusatkan perhatian yang banyak ke satu perhatian saja (Suryani,

2006). Krishna (2003) mencoba menjelaskan konsep yang lebih luas

menyangkut meditasi. Bagi Anand, meditasi bukan konsentrasi. Meditasi juga

tidak dapat diterjemahkan sebagai semedi. Duduk diam selama beberapa

menit atau beberapa jam yang sekarang disebut semedi, bukanlah meditasi.

Meditasi adalah gaya hidup. Bila meditasi telah menjadi dasar kehidupan

seseorang, barulah dia disebut sebagai seorang meditator. Esensi meditasi

adalah berakhirnya pikiran sadar (conscious mind), kemudian memasuki

dimensi lain yang berada di alam bawah sadar (subconsious mind), dan supra

kesadaran (supraconcious mind), (Prijosaksono A dan Erningpraja I, 2003).


commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

Kesadaran merupakan suatu potensi yang ada sejak penciptaan yang

kemudian melekat erat dalam setiap wujud ciptaan. Pada manusia kesadaran

bekerja melalui otak, dan kita mengenalnya sebagai pikiran sadar. Di samping

kesadaran normal ini, manusia masih mengenal dua bentuk kesadaran lain,

yakni bawah sadar dan suprasadar.

Keadaan (alam) bawah sadar masih sangat dekat dengan kesadaran

fisik (pikiran sadar) dan pengalaman yang diterima melalui pancaindra.

Pikiran bawah sadar menerima impuls pikiran atau sugesti dan bereaksi.

Pikiran ini bernalar secara deduktif dan menerima apa yang diberikan dari

pikiran atau perasaan sebagai seluruh kebenaran, fakta lengkap, dan tidak

pernah mempertanyakan, membandingkan atau mengevaluasi. Ia beroperasi

disini dan sekarang ini pada kesadaran saat ini. Ia tidak dibatasi oleh

pengalaman masa lalu. Bawah sadar menerima tanpa bertanya informasi

(sugesti) yang diberikan kepadanya oleh bagian sadar dari pikiran. Apakah

sugesti/saran ini positif atau negatif, bawah sadar menerimanya dan bereaksi

terhadap sugesti itu benar, valid atau tidak. Oleh karena itu kita harus berhati-

hati dengan alam bawah sadar ini, karena apabila kurang beruntung kita akan

dibawa ke arah yang salah, yang merugikan kehidupan secara keseluruhan.

Menakhlukan dan mengendalikan yang satu ini adalah tindakan bijaksana,

caranya juga tidak terlampau sulit. Cukup dengan memastikan bahwa kita

hanya memberinya perintah yang baik, mematahkan dan menyingkirkan

setiap niat jahat, kebiasaan buruk, dan hal-hal negatif lainnya yang merusak.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

Meditasi mengarahkan kita mencapai supra kesadaran, karena hanya

dalam meditasi kita dapat membersihkan sistem syaraf, mengendurkan dan

mengembalikan ke posisi Seharusnya, tertata rapi, teratur dan murni.

Meditasi adalah suatu jalan untuk melahirkan daya hidup yang dapat

kita gunakan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih layak lahir dan

batin. Meditasi dapat dilakukan oleh setiap orang dengan latar belakang

agama dan kondisi yang berbeda. Meditasi juga dapat dilakukan kapan saja

saat kita siap baik di rumah, di kantor ataupun di tempat-tempat ibadah

(Effendi, 2005)

b. Manfaat meditasi

Seseorang yang telah melakukan meditasi, maka organ-organ tubuh,

sel-sel tubuh dan semua zat yang ada dalam tubuh akan mengalami

homeostatis bergerak dalam keadaan seimbang, dan bekerja dalam keadaan

teratur. Semua alat-alat tubuh akan berfungsi semaksimal mungkin dengan

pengeluaran tenaga seminimal mungkin. Meditasi menimbulkan perubahan

fisiologi yang disebut sebagai mind-body berupa menurunnya pemakaian

oksigen, denyut jantung, pernafasan, takanan darah dan kadar asam laktat

dalam serum, resistensi kulit meningkat dan terjadi perubahan aliran darah,

(Suryani, 2007). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Michael (2009)

bahwa selama dan setelah pelatihan, kelompok integrative body–mind

training (meditasi) menunjukkan reaksi fisiologis yang lebih baik secara

signifikan dalam denyut jantung, pernapasan dan tingkat amplitudo, dan

respon konduktansi kulit (SCR) dari pada kelompok kontrol (relaksasi).


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

Effendi (2005), mengungkapkan bahwa manfaat meditasi adalah organ tubuh

manusia akan distimulasi, dirangsang sehingga memproduksi berbagai

hormon yang dapat menghilangkan rasa sakit serta mengembalikan fungsi

tubuh.

Menurut Rodenbeck (2007), manfaat meditasi antara lain: 1)

Meningkatkan kepercayaan dan pengendalian diri, 2) Memberi

kepastian/ketetapan hati, 3) Meningkatkan kemampuan untuk memfokuskan

pikiran, dan bekerja dengan lebih efisien, 4) Hubungan dengan orang lain

menjadi membaik, 5) Postur tubuh membaik, 6) Mengurangi rasa sakit, 7)

Mengeluarkan hormon endorphin. Menurut Haruyama (2011) bahwa

hormone endorphin tidak hanya memberi kita perasaan bahagia, tetapi juga

memicu proses lebih lanjut, diantaranya memperkuat kekebalan serta

menambah daya ingat dan stamina. Endorphin dapat dihasilkan ketika kondisi

gelombang otak (Brainwave) berada pada fase antara alpha dan theta. Para

ilmuwan percaya bahwa bagian otak yang menghasilkan endorphin berada

pada area yang sama yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat. Hasil

penelitian di North Western University membuktikan bahwa ketika seseorang

sedang mempelajari sesuatu, otak “menghadiahkan” dirinya dengan

menghasilkan endorphin. Hal ini diyakini sebagai penyebab mengapa hal-hal

baru lebih gampang untuk diingat dan diulang kembali. Endorphin tidak

hanya membuat merasa bugar dan bersemangat. Zat endorphin juga dapat

meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat (Mustajib, 2010).

Dengan kata lain, belajar dan mengingat, akan lebih mudah dilakukan apabila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

terdapat cukup banyak endorphin dalam otak kita, suatu kondisi yang dapat

terjadi apabila otak berada pada gelombang yang tepat (Mustajib, 2010).

Menurut Ada (2013), manfaat meditasi adalah adanya pikiran harmonis,

yang tidak dibelah oleh hantu masa lalu maupun kekhawatiran akan masa

depan. Dengan terbiasa bermeditasi, seseorang jarang melamun dan punya

pikiran kosong yang mengembara ke sana-sini. Dalam keadaan seperti ini,

wajar bila pikiran orang lalu menjadi tajam dan kuat, hingga efektif untuk

menyelesaikan pekerjaan.

Menurut Sukmono 2011 bahwa salah satu manfaat latihan meditasi

pernafasan adalah saat oksigen yang diterima oleh jaringan tubuh berkurang,

tubuh beradaptasi dengan meningkatkan pembentukan kadar HB sehingga

terjadi peningkatan jumlah HB di dalam tubuh.

c. Kondisi otak saat meditasi

Otak manusia terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap

neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan

gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam

otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave.

Gambar 2.1 Ilustrasi gelombang listrik (brainwave) yang dikeluarkan oleh


neuron otak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph

(EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh

neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang delta,

theta,alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-

beda serta menandakan kondisi mental seseorang.

Gambar 2.2 Grafik gelombang otak dari Delta hingga Beta

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat

jenis gelombang otak yang umumnya muncul pada setiap orang.

Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.

Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam

dan terfokus. Dalam kondisi beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis

dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi

serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar

untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan

konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi

Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan

kondisi beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan

segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan,

memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas

kita.

Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, meditasi, peningkatan memori

lebih lambat dari beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat

kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai

mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan

pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama.

Gelombang Delta: penyembuhan, tidur sangat nyenyak.

Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering

dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi

dalam jangkauan delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan

manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan.

Kondisi delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan

peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke

pikiran sadar, dalam hal ini delta bertindak sebagai “radar” yang mendasari

intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting.

Banyak cara yang ditawarkan oleh beberapa ahli bagaimana

meningkatkan konsentrasi mahasiswa dalam belajar. Misalnya dengan cara

membangkitkan gelombang alfa agar setiap mahasiswa dapat berkonsentrasi


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

dengan santai (Deporter B, Mark R, dan Sarah S, 2000). Meditasi adalah

salah satu cara untuk mengatur pola gelombang otak. Meditasi dapat

membuat gelombang otak kita pada kondisi alfa. Profesor David Haaga,

Ph.D., dan James J. Gray mencatat dalam penelitiannya bahwa meditasi

menghasilkan efek positif pada kesehatan, fungsi otak dan perkembangan

kognitif siswa. Penelitian di sebuah universitas di California yang dilakukan

dengan proses scanning pada otak 44 orang menunjukkan bahwa otak yang

sudah melakukan meditasi lebih besar dari pada yang tidak pernah melakukan

meditasi, hal ini dikarenakan maksimalnya oksigen terpenuhi dalam otak dan

terangsangnya pembentukan sel-sel otak di hipocampus, thalamus dan lobus

temporal. Latihan meditasi dalam jangka waktu 8 minggu ternyata dapat

mengubah struktur otak, berdasarkan analisa magnetic resonance imaging

(MRI) hasil penelitian dari Sara Lazar peneliti dari Psychiatric Neuroimaging

Research Program MassachusettsGeneral Hospital menemukan adanya

kepadatan substansi kelabu (grey matter) yang meningkat di hipokampus

yang penting bagi proses pembelajaran, ingatan, kesadaran, rasa kasihan dan

introspeksi, serta penurunan kepadatan substansi kelabu di amigdala yang

memainkan peran penting dalam kegelisahan dan stres, (Sukmono, 2011). Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian Luders, Toga, Lepore, and Gaser (2009)

yang mendeteksi volume materi abu-abu secara signifikan lebih besar dalam

meditasi di kanan orbito-frontal cortex (serta thalamus kanan dan kiri gyrus

temporal).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

d. Cara bermeditasi

Ada banyak cara untuk mengalihkan berbagai perhatian menjadi satu

perhatian. Cara yang dipilih tergantung dari aliran yang dianut. Ada yang

memusatkan pada nyala lilin, potret, pengaturan napas, menghitung,

mengucapkan mantra, memusatkan pada gerakan-gerakan tubuh atau

mendengarkan musik. Menurut Hidayat S dan Marettih A. (2010) bahwa

musik klasik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

daya tahan konsentrasi dalam belajar pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau angkatan 2010. Meditasi

juga ada yang dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring.

Gambar 2.3 Posisi saat melakukan meditasi

Menurut Suryani (2007) pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan

meditasi, yakni meditasi konsentrasi dan meditasi merasakan (mindfullness).

Pada meditasi konsentrasi, kita memusatkan satu keadaan (terutama melihat

dan mendengar) pada objek tertentu. Sedangkan pada meditasi merasakan

(mindfullness) kita mencoba menyadari keadaan secara menyeluruh dengan


commit
merasakan proses keadaan itu. to user
Meski berbeda dalam mencapai perubahan
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

kesadaran, keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni membawa

seseorang menghayati fungsi fisik dan mental pada tingkat kesadaran yang

berbeda dari biasanya.

Pada meditasi konsentrasi, pikiran, perasaan, dan kemauan dipusatkan

pada subordinasi menetap tertentu. Perhatian dipusatkan pada satu

rangsangan yang datang berulang-ulang seperti kata, suara, doa, ungkapan,

pernapasan atau objek visual tertentu. Jika pikiran menyimpang, kita secara

pasif mengabaikan gangguan itu dan kemudian tiba-tiba menyadari gangguan

itu, maka pemusatan perhatian diulang kembali pada rangsangan meditatif.

Jika mampu mengembangkan meditasi, maka peningkatan perasaan terjadi,

yaitu dari relaksasi meningkat ke dalam perubahan emosional dan kognitif

yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai kesadaran berubah. Pemusatan

perhatian ini perlu untuk melatih seseorang memikirkan sesuatu dengan

penuh perhatian, untuk menyelami lebih dalam suatu masalah dan untuk

menyeimbangkan kondisi tubuh

Cara meditasi konsentrasi / memusatkan perhatian (Suryani, 2007):

1) Duduk bersila di lantai atau dimana dirasakan aman. Atur posisi duduk

dengan punggung dalam keadaan tegak. Letakkan kedua tangan sedemikian

rupa agar otot-otot lengan dalam keadaan relaksasi dan kedua tangan menyatu

dengan tubuh. Rasakan otot-otot tubuh dalam keadaan istirahat atau relaksasi

2) Pusatkan seluruh perhatian, pikiran, perasaan dan angan-angan pada satu titik,

satu meter di lantai depan anda dengan rileks. Bila kelopak mata telah terasa

berat, atau ada sesuatu kekuatan yang menutup mata itu atau kelopak mata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

telah berkedip, atau terasa perih, biarkan mata tertutup pelan-pelan secara

otomatis, mata jangan ditutup atas kemauan sendiri

3) Bila kelopak mata telah tertutup, koreksi letak kepala, punggung dan sikap

duduk tegak lurus dan nyaman. Sesudah posisi ini jangan bergerak lagi

apapun yang terjadi, walaupun ada perubahan atau perasaan nyeri pada tubuh,

perhatian jangan beralih ke hal lain.

4) Pusatkan pikiran, perasaan dan angan-angan pada hidung. Rasakan masuk

dan keluarnya nafas lewat hidung. Mata jangan melirik ke hidung, biarkan

mata dalam keadaan relaksasi, hanya rasa ditujukan pada hidung. Irama

pernafasan jangan diatur, biarkan apa adanya secara alami, dan biarkan nafas

keluar masuk lewat hidung sampai tidak terasa jalannya pernafasan itu.

Waktu merasakan pernafasan semua perhatian dan rasa hanya pada hidung

Cara Meditasi merasakan proses (Mindfullness). Apabila pernafasan

sudah teratur dan pelan maka dapat dilanjutkan pada cara kedua. Atau apabila

dengan cara pertama, pikiran terus berjalan dan sukar dipusatkan pada satu

titik, maka gunakan cara kedua, yakni merasakan proses. Di samping itu cara

ini juga perlu dilatih untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari

yang memerlukan kemampuan memusatkan perhatian tidak hanya pada satu

hal, tetapi banyak hal, yang mungkin satu dengan yang lainnya berhubungan

atau mungkin juga tidak berhubungan. Selama proses ini jangan

membayangkan proses, hanya merasakan proses ini secara alami dan apabila

belum terasa tetaplah melakukan proses ini. Merasakan proses ini tidak harus

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

berurutan, tergantung di mana saat itu anda ingin merasakannya. Lama

melakukan proses ini juga tergantung keadaan saat itu. Caranya yaitu :

1) Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung

dan kemudian ke luar melalui kedua telapak kaki. Lakukan beberapa kali.

2) Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung

dan kemudian ke luar melalui kedua telapak tangan. Lakukan beberapa kali.

3) Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung

dan kemudian ke luar melalui ubun-ubun. Lakukan beberapa kali.

4) Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung

dan kemudian ke luar melalui seluruh tubuh. Lakukan beberapa kali.

5) Pusatkan perhatian pada hidung kembali. Rasakan masuk dan keluarnya nafas

lewat hidung.

6) Apabila anda sudah mengalami ketenangan atau anda merasa sudah cukup,

maka rasakan seluruh otot-otot dan organ-organ tubuh berfungsi seperti

semula.

7) Rasakan tangan dan kaki anda, sadari anda berada di rungan anda

bermeditasi. Setelah anda menyadari semua itu, barulah mata dibuka pela-

pelan.

e. Manifestasi meditasi

Menurut Suryani (2007), manifestasi meditasi pada keadaan-keadaan

tertentu dapat menimbulkan trance atau hipnotik. Keadaan ini akan tercapai

apabila yang melakukan meditasi (meditator) telah berada dalam keadaan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

kesadaran berubah yang menimbulkan perubahan kemampuan kognisi,

persepsi dan sensasi.

Manifestasi meditasi ada dua, yaitu gejala-gejala objektif dan

subjektif. Manifestasi objektif berupa mata yang tertutup berkedip-kedip

lambat, Sensitivitas untuk rangsangan nyeri menurun, Perubahan respons

fisiologik terhadap panas, dingin atau tusukan pada kulit (misalnya tidak ada

luka bakar sesudah menyentuh api). Manifestasi subjektif, misalnya

perubahan perasaan dan persepsi berupa tubuh terasa mengambang atau

terasa ringan. Pada saat ini, perhatian menyempit dengan hilangnya kesadaran

terhadap lingkungan di sekitarnya, mengalami halusinasi, pikirannya terang

seperti dapat melihat dengan mata tertutup.

f. Langkah-langkah meditasi

Langkah meditasi tergantung dari cara meditasi yang dianut. Menurut

Suryani (2007) :

1) Meditasi sebaiknya dilakukan sebelum makan atau dua jam setelah makan

karena pada saat kita melakukan meditasi organ-organ tubuh akan rileks.

2) Pilihlah tempat yang nyaman dan tenang. Gunakan alas berupa karpet atau

matras. Kemudian duduk bersila dan letakkan tangan di atas pangkuan.

3) Tutup mata perlahan-lahan dan pusatkan perhatian pada pernapasan. Hitung

empat ketuk, tarik napas, tahan napas selama empat hitungan, kemudian

hembuskan napas selama empat hitungan. Ulangi sebanyak enam kali.

4) Lakukan hal yang sama seperti no.3, tetapi pada saat menghembuskan napas,

ucapkan mantra di dalam hati. Ulangi mantratersebut dalam setiap hembusan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

napas. Jangan terburu-buru bergerak dari satu mantra ke mantra berikutnya.

Ingatlah untuk tetap menarik napas melalui hidung Anda. Ucapkan mantra

selama 10 menit, kemudian lakukan kembali enam siklus pernapasan dengan

perlahan.

5) Periksa postur tubuh dan ketegangan fisik anda. Lakukan relaksasi pada

setiap otot yang mulai tegang.

6) Ulangi siklus no.4 sekali lagi.

7) Setelah selesai, kembalilah ke kesadaran penuh. Buka mata perlahan-lahan.

Anda mungkin perlu mengguncang tungkai dan menggosok kedua tangan.

Anda seharusnya merasa jauh lebih berenergi dan tenang.

8) Lakukan meditasi secara rutin dua kali sehari untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

2. Kadar hemoglobin

a. Pengertian hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul yang tersusun dari suatu protein globin.

Globin terdiri dari 4 rantai polipeptida yang melekat pada 4 gugus hem yang

mengandung zat besi. Hem berperan dalam pewarnaan darah, (Slonane,

2004).

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas

(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka

oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Pearce, 2009)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

b. Fungsihemoglobin

Fungsi hemoglobin menurut Slonane (2004) adalah :

1) Jika hemoglobin terpajan oksigen, maka molekul oksigen akan bergabung

dengan rantai alfa dan beta untuk membentuk oksihemoglobin.

2) Setiap gram HgA akan membawa 1,3 ml oksigen. Sekitar 97% oksigen dalam

darah yang dibawa dari paru-paru bergabung dengan hemoglobin sisanya

yang 3% bergabung dengan plasma.

Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah transpor oksigen dan

karbondioksida (Muttaqin, 2008). untuk mengetahui apakah seseorang itu

kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar

hemoglobin. Nilai hemoglobin yang meningkat menunjukkan adanya

hemokonsentrasi akibat dehidrasi, sedangkan penurunan hemoglobin

menunjukkan adanya anemia (Hidayat A dan Uliyah M, 2005). Anemia

merupakan keadaan hemoglobin darah kurang dari normal. Anemia

merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa hemoglobin yang

beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan

tubuh. Untuk dapat mengetahui anemia atau tidak maka perlu ditetapkan

batas hemoglobin dan hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas

tersebut sangat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan ketinggian tempat

tinggal dari permukaan laut, (Handayani W dan Haribowo A.S, 2008).

anemia disebabkan karena kurangnya mineral zat besi sebagai bahan yang

diperlukan untuk pematangan eritrosit (sel darah merah), (Febry A dan

Marendra Z, 2010). Anemia ditegakkan berdasarkan kadar hemoglobin.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

Berdasarkan hasil penelitian mengenai IQ dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan bermakna antara anak yang menderita anemia dan yang

Hemoglobinnya normal, namun setelah pemberian zat besi anak yang tadinya

menderita anemia bisa menjadi lebih tinggi secara bermakna jika

dibandingkan dengan penderita anemia yang tidak diberi zat besi

(Hardywinoto dan Setyabudi T, 2003).

c. Kadar hemoglobin

Kadar hemoglobin yaitu ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran

darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15

gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100

persen”(Pearce, 2009). Nilai normal kadar hemoglobin pada laki-laki sekitar

14-18 gram/dL, sedangkan wanita 12-16 gram/dL (Asmadi, 2008). Kadar

Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya

gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.

Nilai normal kadar HB menurut Dacie

1) dewasa laki-laki : 13,5 - 18,0 gr%

2) dewasa wanita : 11,5 - 16,5 gr%

3) bayi (< 3bln) : 13,6 - 19,6 gr%

4) umur 1 tahun : 11,0 - 13,0 gr%

5) umur 12 tahun :11,5 - 14,8 gr%

Nilai diatas dapat berbeda pada masing-masing laboratorium namun tidak

akan terlalu jauh dari nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa dengan lelaki atau

perempuan tua.

d. Faktor-Faktor Mempengaruhi Eritropoiesis (pembentukan sel darah merah)

Menurut Tambayong (2007) bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin

(HB), pengendalian eritropoiesis dipengaruhi oleh :

1) jumlah SDM (sel darah merah) yang beredar, bila SDM yang beredar

menurun, sumsum tulang akan menghasilkan lebih banyak SDM.

2) Hipoksemia, dapat meningkatkan kadar eritropoiten darah merangsang

sumsung tulang untuk lebih banyak menghasilakan SDM, dan penglepasan

lebih banyak retikulosit.

3) Hormon androgen, meningkatkan produksi SDM dan volume darah total

e. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah :

1) Kecukupan Besi dalam Tubuh

Menurut Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga

anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih

kecil dan kandungan hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan

mikronutrien essensil dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi

mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke

dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada sistem enzim

pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi berperan

dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel

otot. Kandungan ± 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat dalam hemoglobin


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

yang disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan

sumsum tulang (Zarianis, 2006).

Kurang lebih 4% besi di dalam tubuh berada sebagai mioglobin dan senyawa-

senyawa besi sebagai enzim oksidatif seperti sitokrom dan flavoprotein.

Walaupun jumlahnya sangat kecil namun mempunyai peranan yang sangat

penting. Mioglobin ikut dalam transportasi oksigen menerobos sel-sel

membran masuk kedalam sel-sel otot. Sitokrom, flavoprotein, dan senyawa-

senyawa mitokondria yang mengandung besi lainnya, memegang peranan

penting dalam proses oksidasi menghasilkan Adenosin Tri Phosphat (ATP)

yang merupakan molekul berenergi tinggi. Sehingga apabila tubuh mengalami

anemia gizi besi maka terjadi penurunan kemampuan bekerja. Pada anak

sekolah berdampak pada peningkatan absen sekolah dan penurunan prestasi

belajar (WHO dalam Zarianis, 2006).

Menurut Kartono J dan Soekatri M, Kecukupan besi yang direkomendasikan

adalah jumlah minimum besi yang berasal dari makanan yang dapat

menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang sehat pada 95% populasi,

sehingga dapat terhindar kemungkinan anemia kekurangan besi (Zarianis,

2006).

2) Metabolisme Besi dalam Tubuh

Menurut Wirakusumah, Besi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat

berjumlah lebih dari 4 gram. Besi tersebut berada di dalam sel-sel darah merah

atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg), phorphyrin

cytochrome, hati, limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk keperluan metabolik

dan bagian yang merupakan cadangan. Hemoglobin, mioglobin, sitokrom,

serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besi fungsional dan berjumlah

antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan besi cadangan apabila dibutuhkan

untuk fungsi-fungsi fisiologis dan jumlahnya 5-25 mg/kg berat badan. Ferritin

dan hemosiderin adalah bentuk besi cadangan yang biasanya terdapat dalam

hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari

proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran

(Zarianis, 2006).

f. Dampak kadar hemoglobin rendah (anemia)

Menurut Astawan (2008)seberapa jauh akibat yang diderita oleh

seseorang akibat kadar hemoglobin rendah tergantung dari masing-masing

individu. Dampak tersebut antara lain :

1) Menurunnya produktivitas kerja

2) Pada siswa dan mahasiswa dapat menurunkan kemampuan untuk dapat

berkonsentrasi dengan baik sehingga akan menurukan prestasi belajar

mereka. Hal ini disebabkan karena kekurangan zat besi dapat menurunkan

kadar hemoglobin. Karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen ke

seluruh jaringan tubuh, maka menurunnya kadar hemoglobin akan berakibat

menurunnya kadar oksigen termasuk yang menuju otak. Oksigen berfungsi

sebagai zat pembakar karbohidrat, protein, lemak untuk menghasilkan tenaga.

Kekurangan oksigen sudah tentu akan mempengaruhi jumlah energi yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

dihasikan (energi menjadi sedikit), dan kebutuhan akan energi untuk proses

belajar mengalami gangguan

g. Cara pengukuran hemoglobin

Pemeriksaan kadar hemoglobin bertujuan untuk mengetahui kadar

hemoglobin dalam darah.Penetapan kadar hemoglobin dapat ditetapkan

dengan berbagai cara, antara lain metode tallquist,sahli, metode

oksihemoglobin, atau metode sianmethemoglobin. Metode tallquist dan sahli

tidak dianjurkan karena mempunyai kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat

distandarisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat ditetapkan, sebagai

contoh karboksihemoglobin, methemoglobin, dan sulfahemoglobin.

Hanya ada 2 metode yang dapat diterima dalam hemoglobinometri

klinik, yaitu oksihemoglobin, dan sianmethemoglobin. Keduanya merupakan

cara spektrofotometrik. Metode oksihemoglobin hanya mengukur semua

hemoglobin yang dapat diubah menjadi oksihemoglobin, sedang

karboksihemoglobin dan senyawa hemoglobin yang lain tidak terukur.

Internasional Committe for Standarization in Hematology (ICSH)

merekomendasikan metode sianmethemoglobin, sebab selain mudah

dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua jenis

hemoglobin terukur kecuali sulfahemoglobin.

1) Metode oksihemoglobin

metode yang paling sederhana dan tercepat dalam fotometri. Tetapi

keterandalan ini tidak dipengaruhi oleh kenaikan bilirubin plasma.

Kerugiannya standar oksihemoglobin tidak stabil.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

a) Dasar

Darah dicampur dengan larutan natrium karbonat 0,1% atau amonium

hidroksida dan dikocok terjadi oksihemoglobin, intensitas warnanya

diukur secara spektofotometrik.

b) Peralatan dan pereaksi

Na-Karbonat 0,1% atau NH4OH 0,04%, pipet ukur 5 ml, mikropipet 20

mikroliter, tabung reaksi ukuran 75X10mm, spektofotometer.

c) Cara kerja

(1)siapkan tabung reaksi yang berisi 5 ml larutan Na-Karbonat 0,1%

(2)tambahkan EDTA atau Darah kapiler 20 mikro, bilaslah mikropipet yang

digunakan, paling sedikit 3 kali.

(3)tutuplah tabung reaksi tersebut dan kocoklah 10 detik. baca serapan

dengan spektrofotometri pada 540 nm

(4)baca kadar hemoglobinnya pada kuvet kalibrasi yang telah dipersiapkan

sebelumnya.

2) Metode sianmethemoglobin

a) Dasar

ferrosianida mengubah besi pada Hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk

ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN

membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna

yang terbentuk yang diukur fotometrok 540 nm. Kalium-hidrogen-fosfat

digunakan agar PH tetap di mana reaksi dapat berlangsung sempurna pada

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisa darah serta

mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

b) Prinsip

hemoglobin diubah menjadi sianmethemoglobin dalam larutan Drabkin

yang berisi kalium sianida dan kalium ferisianida. Absorbansi larutan

diukur pada panjang gelombang 540 nm. Larutan Drabkin dipakai untuk

mengubah hemoglobin. Cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan

sangat dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin dengan teliti karena

standar sianmethemoglobin kadarnya stabil dan dapat dibeli. Larutan

drabkin terdiri dari natrium biokarbonat 1 gram, kalium sianida 50 mg,

kalium ferisianida 200 mg, aquadest 1000 ml, (Gandasoebrata, 2006).

c) Peralatan dan pereaksi

mikropipet 20 mikroliter / mmk atau pipet sahli, pipet volumetrik 5 ml,

tabung reaksi ukuran 75 x 10mm, spektrofotometer/kolorimeter dengan

panjang gelombang 540 nm, larutan drabkin atau modifikasinya

(diperdagangkan dalam bentuk kit), yang berisi kandungan : kalium

ferrosianida 200mg, KCN 50 mg, kalium hydrogen fosfat 140 mg,

detergen 0,5-1 ml, aquadest / detenized water ad. 1000 ml

d) Spesimen : Darah kapiler atau darah EDTA

e) Cara kerja

(1) ke dalam tabung reaksi 75 x 10 mm, pipetkan 5 ml pereaksi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

(2) dengan mikropipet tambahkan 20mikroliter / mmk darah penderita ke

dalam pereaksi tersebut serta hindarilah terjadinya gelembung dan

bersihkan bagian mikropipet.

(3) campurkan isinya dan biarkan pada suhu kamar selama 3-5 menit dan

serapannya dibaca dalam spektrofotometri pada panjang gelombang

540nm dengan pereaksi sebagai blangko

(4) kadar hemoglobin dapat dibaca pada kurva kalibrasi atau dihitung dengan

menggunakan faktor; dimana kadar Hemoglobin = serapan x faktor kurva

kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Prestasi belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Prestasi adalah hasil yang telah diraih oleh seseorang. Prestasi bisa

dimaknai berbeda oleh setiap orang. Bagi siswa ketika hasil pelajaran yang

diperoleh sangat memuaskan, karena ia telah memperolah nilai yang bagus

pada setiap bidang studi,maka siswa tersebut dapat dikatan sebagai siswa

yang berprestasi dalam bidang akademik (Nurdiaman, 2009).

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,

dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain

kemampuan.(Hakim, 2004). Dari definisi di atas yang perlu kita garis bawahi

adalah peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas seseorang

dalam berbagai bidang. Jika dalam suatu proses belajar seseorang tidak

mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat

dikatakan orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau

dengan kata lain ia telah mengalami kegagalam dalam proses pembelajaran

Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan

hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang ditetapkan. Hasil

belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan)

maupun psikomotor (tingkah laku), (Olivia f. , 2011).

Prestasi belajar adalah hasil penilain pendidikan terhadap proses

belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan instruksional yang menyangkut

isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa, Lanawati (1999) dalam

Hawadi (2011).

Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa

adalah dengan melakukan tes prestasi belajar (Olivia f. , 2011). Tes prestasi

belajar mempunyai peranan yang sangat penting baik bagi guru maupun bagi

siswa yang bersangkutan. Bagi guru tes mencerminkan sejauh mana materi

pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh siswa sebagai

tujuan instruksional. Bagi siswa tes prestasi belajar mempunyai manfaat

mengetahui kelemahan-kelemahannya dalam mengikuti pelajaran.

b. Beberapa prinsip belajar

Proses belajar dapat kita perinci di dalam beberapa prinsip dasar.

Dengan memahami prinsip belajar kita dapat memiliki arah dan pedoman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

yang jelas di dalam belajar, metode yang tepat sehingga relatif lebih mudah

dan lebih cepat berhasil dalam belajar, (Hakim, 2004). Prinsip-prinsip belajar

tersebut adalah :

1) Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas

2) Proses belajar akan terjadi jika seseorang dihadapkan pada situasi problematis

3) Belajar dengan pengertian akan lebih bermakna dari pada belajar dengan

hafalan.

4) Belajar merupakan proses yang kontinu

5) Belajar memerlukan kemauan yang kuat

6) Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor

7) Belajar secara keseluruhan akan lebih bermakna dari pada belajar secara

terbagi-bagi.

8) Proses belajar memerlukan metode yang tepat

9) Belajar memerlukan kesesuaian antara murid dan guru

10) Belajar memerlukan kemampuan untuk menangkap intisari pelajaran itu

sendirir

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar seseorang tidaklah

sama, tetapi sangat pariatif/berbeda. Dalam banyak kondisi prestasi remaja

dimotivasi oleh baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa individu

yang sangat berorientasi pada prestasi adalah mereka yang memiliki standar

pribadi yang tinggi dalam berprestasi (internal), dan keinginan yang kuat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

untuk bersaing serta keinginan melakukan yang lebih baik dari orang lain

(eksternal) (Santrock, 2003)

Menurut Hakim (2004) dalam bukunya yang berjudul belajar secara

efektif, perbedaan prestasi balajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor,

yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua; (1) Faktor dari dalam

diri seseoarang (intrinsic) dan (2) Faktor dari luar seseorang (extrinsic).

Beberapa faktor dari dalam (intrinsic), yaitu :

1) Faktor biologis

Faktor biologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan keadaan fisik atau

jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu

diperhatikan adalah :

a) Kondisi fisik yang normal, yang tidak memiliki kecacatan sejak dalam

kandungan sampai dengan lahir terutama yang berkaitan dengan keadaan

otak, panca indra dan lain-lain

b) Kondisi kesehatan fisik, kondisi yang sehat dan bugar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Menurut Saadah dan

Santosa B (2010) dalam penelitiannya menyebutkan ada hubungan antara

kadar hemoglobin dengan prestasi belajar siswa. Hal ini juga didukung

dari hasil penelitian Retno S (2003), bahwa ada perbedaan prestasi belajar

berdasarkan kadar hemoglobin tetapi Tidak ada perbedaan prestasi belajar

berdasarkaan Indeks Massa Tubuh.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

2) Faktor psikologis

a) Inteligensi

Winkel (1986) dalam Hakim (2004) memberi batasan tentang pengertian

inteligensi dengan mengatakan, ineteligensi adalah kemampuan untuk

bertindak dengan mendapatkan suatu tujuan untuk berfikir secara rasional,

dan untuk berhubungan dengan lingkungan disekitarnya secara

memuaskan.

Dari pengertian ini dapat dikatkan bahwa faktor inteligensi menjadi

penting dalam proses belajar seseorang guna mencapai prestasi belajarnya.

b) Motivasi

Winkel (1986) dalam Hakim (2004) menyatakan motivasi adalah motor

penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Hal ini sejalan

dengan Sardiman (2003) yang menyatakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar

dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Jadi jelaslah bahwa motivasi mempunyai peranan penting dalam mencapai

prestasi belajar, sehingga perlu upaya untuk menghidupkan motivasi dari

seseorang.

c) Sikap

Sarwono (1988) dalam Hakim (2004) mendefinisikan sikap adalah

kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu.Seseorang memiliki sikap

tertentu terhadap berbagai hal secara baik positif maupun negatif. Sikap

positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang

sehingga dapat bersikap positip terhadap rangsangan yang diterima yang

pada gilirannya akan mengoptimalkan prestasi belajar yang optimal.

d) Minat

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Pendapat

ini didukung oleh pernyataan beberapa pakar yang mengatakan bahwa:

‘minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan

memegang beberapa kegiatan yang diamati siswa diperhatikan terus

menerus disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan’ (Cony

Semiawan, 1990) dalam Hakim (2004). Juga menurut Winkel (1986)

dalam Hakim (2004) bahwa minat adalah kecenderungan yang

menetapkan untuk rasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.

Seseorang yang didorong oleh minat dan merasa senang dalam belajar

dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Oleh karena itu yang

dapat diupayakan agar siswa dapat berprestasi dengan baik perlu

dibangkitkan minat belajarnya.

e) Bakat

Bakat menurut Tabrina Rusyan (1989) dalam Hakim (2004), adalah

kapasitas seseorang atau potensi hipotesis untuk dapat melakukan suatu

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

tugas dimana sebelumnya sedikit mengalami latihan atau sama sekali tidak

memperoleh latihan lebih dahulu.

Jadi bakat merupakan potensi dan kecakapan pada suatu lapangan

pekerjaan. Apabila kapasitas mendapat latihan yang memadai maka

potensi akan berkembang menjadi kecakapan yang nyata.

f) Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran dengan segala kekuatan

perhatian yang ada pada suatu situasi. Pemusatan pikiran ini dapat

dikembangkan melalui latihan

Beberapa faktor dari luar (extrinsic), yaitu :

1) Faktor keluarga

Faktor keluarga turut mempengaruhi perkembangan prestasi belajar siswa.

Pendidikan yang pertama dan utama yang diperoleh ada dalam keluarga. Jadi

keluarga merupakan salah satu sumber bagi anak untuk belajar. Kalau

pelajaran yang diperoleh anak dari rumah tidak baik, kemungkinan diluar

lingkungan keluarga anak menjadi nakal dan begitu juga sebaliknya.

Pendidikan informal dan formal memerlukan kerjasama antara orang tua

dengan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-

pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya. Orang tua juga harus

menunjukkan kerjasamanya dalam cara anak belajar di rumah. Pendidikan

berlangsung seumur hidup berlangsung dan dilaksanakan dalam lingkungan

rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

2) Faktor sekolah

Faktor ini menyangkut proses pembelajaran yang diterima seseorang dengan

bantuan guru. Metode pembelajaran yang diberikan sekolah sangat

menentukan bagaimana anak dapat belajar mandiri dengan baik. Guru yang

baik adalah guru yang menguasai kelas, memiliki kemampuan dan

menggunakan metode Pembelajaran yang tepat, yaitu

kemampuan membelajarkan dan kemampuan memilih alat bantu

pembelajaran yang sesuai serta kemampuan menciptakan situasi dan kondisi

belajar.

Dengan metode pembelajaran yang baik dan tepat akan dapat menarik minat

siswa, perhatian siswa akan tertuju pada bahan pelajaran, sehingga

diharapkan siswa akan dapat mencapai prestasi belajar. Suci N (2008) dalam

penelitian menyebutkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis

masalah dengan pendekatan kooperatif dapat : a) meningkatkan aktivitas

(partisipasi) mahasiswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), b)

meningkatkan hasil belajar mata kuliah teori akuntansi, c) mendapat respon

yang positif dari mahasiswa karena pembelajaran menjadi lebih bermakna

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga sesudah keluarga dan

sekolah, yang mempengaruhi anak dalam mencapai prestasi belajar yang

baik. Anak haruslah dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, karena

dari pengalaman yang dialami siswa dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang

berguna bagi anak didik.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

4) Faktor waktu

Bahwa waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang.

Sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi mahasiswa bukan ada atau

tidak adanya waktu, melainkan bisa atau tidaknya mengatur waktu yang

tersedia untuk belajar. Selain itu masalah yang sangat perlu diperhatikan

adalah bagaimana mencari dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya

agar disatu sisi mahasiswa dapat menggunakan waktunya untuk belajar dan

disisi lainnya mereka dapat menggunakan waktu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang bersifat hiburan atau rekreasi yang sangat bermafaat untuk

menyegarkan pikiran. Tujuannya agar mahasiswa selain mendapatkan

prestasi yang maksimal, mahasiswa tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan

pikiran yang berlebihan dan merugikan

d. Tes prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil penilain pendidikan terhadap proses belajar dan

hasil belajar siswa. Berdasarkan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 penilaian

adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik, ujian adalah kegiatan yang dilakuan

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan

prestasi belajar dan / atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

1) Definisi

Menurut Bloom B dalam Azwar (2011) menjelaskan bahwa tes prestasi

Belajar adalah salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

kawasan tujuan pendidikan. Ia membagi kawasan tujuan pendidikan mejadi

tiga bagian, yaitu kawasan kognitif, kawasan afektif, kawasan psikomotorik.

2) Fungsi tes prestasi belajar

a) Fungsi penempatan adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk

klasifikasi individu kedalam bidang atau jurusan.

b) Fungsi formatif adalah penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh

mana kemampuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu

program pendidikan.

c) Fungsi diagnostik adalah penggunaan tes prestasi belajar untuk

mendiagnosis kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi kelemahan-

kelemahan siswa yang dapat diperbaiki segera, dan semacamnya.

d) Fungsi sumatif adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk

memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah

direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran. Tes sumatif

merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai

untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus dalam program

pendidikan tersebut atau apakah siswa dinyatakan dapat melanjutkan ke

jenjang program yang lebih tinggi.

3) Prinsip-prinsip pengukuran prestasi belajar menurut Azwar (2011) adalah :

a) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas

sesuai dengan tujuan instruksional

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

b) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil

belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau

pengajaran

c) Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna

mengukur hasil belajar yang diinginkan

d) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan

penggunaan hasilnya

Untuk tes yang digunakan sebagai dasar penempatan biasanya diperlukan

aitem yang tidak terlalu tinggi taraf kesukarannya dan cakupannya pun

tidak perlu luas. Tes sumatif guna mengukur kemajuan belajar tentu harus

disusun aitem yang mencakup bagian-bagian penting dari keseluruhan

materi pelajaran dengan tingkat kesukaran yang rendah, tes sumatif

yangdigunakan untuk melihar posisi hendaknya terdiri atas aitem yang

mempunai taraf kesukaran bervariasi. Tes diagnostik berisi aitem dalam

jumlah besar dari setiap bagian kawasan materi pelajaran, pusat perhatian

tertuju pada kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan siswa, tujuan tes ini

adalah untuk mendeteksi masalah-masalah kesukaran belajar maka taraf

kesukaran aitemnya pun juga rendah.

e) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil

ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati

f) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak

didik

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

4) Cara mengukur prestasi belajar

Prestasi atau hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan tes. Dilihat dari

standarisasi, tes dibagi menjadi tes baku dan tes buatan guru. Tes baku adalah

tes yang sudah diuji baik validitas maupun reliabilitasnya. Tes buatan guru

yaitu tes yang dibuat oleh seseorang atau kelompok dan hanya berlaku intern

serta hanya untuk mengukur satu jenis kemampuan. (Djaali dan Muljono P,

2008)

Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan atau pemahaman belajardapat

dilakukan melalui beberapa tes prestasi belajar antara lain :

a) tes formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu yang diadakan sebelum atau selama pelajaran

berlangsung dan bertujuan untuk memperoleh gambarantentang daya serap

siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b) Tes subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu

yangtelah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat

prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam

menentukan nilai rapor.

c) Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semesteratau

satu catur wulan. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar. Hasil dari tes

sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat

(rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas, ada satu benang merah yang sepertinya

disepakati yaitu bahwa tes prestasi hasil belajar merupakan salah satu cara

untuk menelusuri kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar selama waktu tertentu. Meskipun tes

bukanlah satu-satunya cara untuk mengungkap hasil belajar siswa, tetapi ia

merupakan alat yang paling sering digunakan karena kepraktisan

penggunaannya serta biaya yang murah.

5) Perancangantes prestasi

a) Identifikasi tujuan dan kawasan ukur

Tes yang dirancang disesuaikan dengan tujuan diadakannya tes. Tes yang

digunakan untuk penempatan, aitem haruslah meliputi sampel perilaku

yang luas yang dianggap sebagai indikator penguasan kecakapan yang

disyaratkan tersebut dengan taraf kesukarannya tidak terlalu tinggi. Tes

formatif, harus dirancang agar meliputi semua unit instruksional yang telah

diajarkan. Aitem dalam taraf kesukaran yang disesuaikan dengan

kesukaran masing-masing unit dan sifat tesnya lebih mengacu pada

kriteria. Tes diagnostik, aitem tes haruslah ditulis dalam tingkat kesukaran

rendah. Tes sumatif, dirancang agar aitemnya mewakili secara menyeluruh

kawasan tujuan instruksional yang telah ditetapkan semula, dengan taraf

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

kesukaran bervariasi dan tidak terlalu tinggi, penilaiannya mengacu pada

normayang digunakan

b) Penguraian komponen isi

Dari segi materi haruslah komprehensif dan berisi aitem-aitem yang

relevan.

c) Batasan perilaku dan kompetensi

Pada dasarnya indikator perilaku di buat sebagai penerjemah tujuan

instruksional umum ke dalam bentuk yang paling konkret sehingga dapat

diukur. Agar lebih konkret rumusan tersebut harus dinyatakan dalam taraf

kompetensi kognitif yang lebih spesifik berupa bentuk proses kognitif atau

proses mental yang menjadi indikator tinggi rendahnya tingkat penguasaan

siswa yang dikenai tes. Masing-masing tingkat kompetensi dalam

taksonomi kawasan kognitif biasanya dioperasionalkan dalam bentuk kata

kerja khusus.

d) Tabel spesifikasi

Berupa tabel yang memuat sekaligus uraian tes dan tingkat kompetensi

yang akan diungkap pada setiap bagian isi. Tabel ini seringkali disebut test

blue print yang akan menjadi pegangan yang sangat membantu sewaktu

penulisan aitem berlangsung sebagai suatu pedoman yang akan menjaga

agar penulis aitem tetap terarah pada tujuan pengukuran tes dan tidak

keluar dari batasan isi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

e) Tipe-tipe aitem dalam tes prestasi

Menurut prosedur pemberian angka, aitem tes dibagi menjadi 2 yaitu tes

objektif dengan ciri utama adanya hanya satu jawaban yang dianggap

benar, serta siswa diminta untuk menunjukkan jawaban dengan cara

memilih jawaban dan tes tipe esai atau karangan yang menghendaki siswa

merumuskan jawabannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.

f) Menentukan tipe aitem yang akan digunakan

Tipe aitem yang terbaik adalah yang paling sesuai dengan materi tes,

tingkat kompetensi yang ingin diungkap dan tingkat pendidikan siswa

yang akan dites

g) Menentukan banyaknya aitem

Jumlah batasan aitem dalam suatu tes tidak dapat ditentukan secara umum,

namun karena tes yang mempunyai aitem yang lebih banyak akan

mempunyai reliabelitas yang lebih tinggi dari pada tes yang berisi sedikit

aitem, maka tes haruslah berisi aitem dalam jumlah besar.

B. Penelitian Relevan

1. Saadah, dan Santosa B. (2010). Hubungan kadar hemoglobin dengan prestasi

belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Magetan. Jenis penelitian analitik,

dengan rancangan cross sectional,analisis data menggunakan uji Chi- Square.

Hasil uji statistik yaitu X2 hitung 7,699 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan df

= 1, koefisien kontingensi 0,220. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

antara kadar Hb dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2

Magetan, dengan tingkat hubungan rendah.

http://suaraforikes.webs.com/volume1%20nomor4.pdf#page=60

2. Hidayat S dan Marettih A. (2010). Pengaruh musik klasik terhadap daya tahan

konsentrasi dalam belajar. Desain yang digunakan adalah pretest posttest

control group design. Analisis statistik uncorelated dataatau independent

sample t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik dapat

meningkatkan daya tahan konsentrasi mahasiswa dalam belajar.

http://fpsi.uinsuska.ac.id/sites/default/files/perpustakaan/download/164-

pengaruh%20musik%20klasik-176.pdf

3. Retno S. (2003). Perbedaan prestasi belajar siswi SMK katolik Klaten

berdasarkan status gizi (HB dan IMT). Jenis penelitiaan explanatory dengan

metode survey, Cross Sectional. Analisis data dengan independent T-Test.

Hasil ada perbedaan prestasi belajar berdasarkan kadar HB tetapi Tidak ada

perbedaan prestasi belajar berdasarkaan Indeks Massa Tubuh.

http://eprints.undip.ac.id/10900/

4. Luders, Toga, Lepore, and Gaser. (2009).The underlying anatomical correlates

of long-term meditation: Larger hippocampal and frontal volumes of gray

matter. Hasil : Kami mendeteksi volume materi abu-abu secara signifikan lebih

besar dalam meditasi di kanan orbito-frontal cortex (serta thalamus kanan dan

kiri gyrus temporal rendah ketika co-bervariasi untuk usia dan / atau

menurunkan ambang batas statistik yang diterapkan). Dengan demikian,

volume yang lebih besar di wilayah ini mungkin menjelaskan kemampuan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

tunggal meditator dan kebiasaan untuk menumbuhkan emosi positif,

mempertahankan kestabilan emosi, dan terlibat dalam perilaku sadar.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=5.%09The+underlying+anatomic

al+correlates+of+longterm+meditation%3A+Larger+hippocampal+and+frontal

+volumes+of+gray+matter

5. Michael (2009).Central and autonomic nervus system (ANS)interaction is

altered by short-term meditation. Desain : dilakukan secara acak pada 86

mahasiswa Cina untuk 2 eksperimental (IBMT) atau kelompok kontrol

(relaksasi). Empat puluh enam berpartisipasi dalam percobaan menggunakan

pencitraan otak dan perubahan fisiologis, sedangkan yang lain 40 subyek

berpartisipasi dalam percobaan II menggunakan ukuran EEG dan perubahan

fisiologis.Hasil : Selama dan setelah pelatihan, kelompok IBMT

menunjukkan reaksi fisiologis yang lebih baik secara signifikan dalam

denyut jantung, pernapasan dan tingkat amplitudo, dan respon konduktansi

kulit (SCR) daripada kelompok kontrol (relaksasi) selain itu setelah 5 hari

pelatihan, kelompok IBMT menunjukkan pengaturan yang lebih baik dari

ANS oleh sistem otak midfrontal ventral daripada kelompok relaksasi.

http://scholar.google.com/scholar?hl=en&q=Central+and+autonomic+nervo

us+system+interaction+is+altered+by+short-term+meditation&btnG=

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/1392

6. Suci N (2008), penerapan model problem based learning Untuk

meningkatkan partisipasi belajar dan Hasil belajar teori akuntansi

mahasiswa Jurusan ekonomi undiksha. Desain penelitian tindakan kelas,


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif 1) meningkatkan aktivitas

(partisipasi) mahasiswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 2)

meningkatkan hasil belajar mata kuliah teori akuntansi 3) mendapat respon

yang positif dari mahasiswa karena pembelajaran menjadi lebih bermakna.

http://freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/PENDIDIKAN/APRIL_200

8/Ni_Made_Suci.pdf

C. Kerangka Berpikir

Kadar Hemoglobin Gelombang Meditasi


alfa
Normal Tidak normal Meningkatkan
Membuka Mengeluarkan kepadatan
Suplay pintu alam Hormon grey matter di
Metabolisme
oksigen bawah endorphin hipokampus
tidak
ke otak sadar
optimal
menurun Penurunan
Relaksasi kepadatan
Menerima Meningkatkan
Kosentrasi Tenaga informasi grey matter ingatan
belajar untuk tanpa di amigdala
menurun belajar disadari
kurang Mudah
mengingat dan Menurunkan
berkonsentrasi kegelisahan
dan stres

Prestasi belajar

Bagan 2.2 Kerangka berpikir

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh melakukan meditasi terhadap prestasi belajar, semakin sering

melakukan meditasi prestasi belajar semakin meningkat

2. Ada pengaruh kadar hemoglobin terhadap prestasi belajar, semakin normal

kadar hemoglobin prestasi belajar semakin meningkat

commit to user

Anda mungkin juga menyukai