Anda di halaman 1dari 4

KONSEP GUIDED IMAGERY (IMAJINASI

TERBIMBING)
Diterbitkan pada 14 November 2016

khoirul anis
no job at no compay

https://id.linkedin.com/pulse/konsep-guided-imagery-imajinasi-terbimbing-
khoirul-anis

A. Pengertian Guided Imagery

Imajinasi didefinisikan sebagai penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara


sadar dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual (Kozier,
2010 : 499). Individu berespons baik terhadap citra yang dapat menghasilkan perubahan fisik,
mental, emosional, dan spiritual. Sebagian besar citra tidak disadari dan dapat menghasilkan
perubahan. Imajinasi yang disadari melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan
dapat dibangkitkan dari ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan. Meskipun sering kali dianggap
sebagai visualisasi, imajinasi dapat melibatkan semua indra-melihat, mendengar, merasakan,
meraba, atau bahkan mengecap citra yang tercipta.

Imajinasi terbimbing (guided imagery) adalah sebuah teknik relaksasi yang


bertujuan untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan
obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Imajinasi terbimbing atau imajinasi
mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar
untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan (National
Safety Council, 2004).
Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran dengan
menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara kesehatan atau rileks melalui
komunikasi dalam tubuh melibatkan semua indra meliputi sentuhan, penciuman, penglihatan,
dan pendengaran (Potter & Perry, 2005 : 1503).

B. Dasar Guided Imagery

Imajinasi merupakan bahasa yang digunakan oleh otak untuk berkomunikasi


dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan akan diproses oleh tubuh melalui bayangan.
Imajinasi terbentuk melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera seperti gambar
aroma, rasa suara dan sentuhan (Holistic-online, 2006). Respon tersebut timbul karena otak tidak
mengetahui perbedaan antara bayangan dan aktifitas nyata. Penelitian membuktikan bahwa
dengan menstimulasi otak melalui imajinasi dapat menimbulkan pengaruh langsung pada system
saraf dan endokrin (Tusek, 2000).

C. Manfaat Guided Imagery

D. Mekanisme Kerja Teknik Relaksasi Guided Imagery

Relaksasi dengan teknik guided imagery akan membuat tubuh lebih rileks dan nyaman dalam
tidurnya. Dengan melakukan nafas dalam secara perlahan, tubuh akan menjadi lebih rileks.
Perasaan rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin Releasing
Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan produksi
Proopioidmelano-cortin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal meningkat.
Kelenjar pituitary juga menghasilkan endorphin sebagai neurotransmitter yang mempengaruhi
suasana hati menjadi rileks (Guyton and Hall, 2007 : 677).

Imajinasi terbimbing (Guided Imagery) merupakan suatu teknik yang menuntut seseorang untuk
membentuk sebuah bayangan/imajinasi tentang hal-hal yang disukai. Imajinasi yang terbentuk
tersebut akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra, kemudian rangsangan tersebut akan
dijalankan ke batang otak menuju sensor thalamus. Ditalamus rangsang diformat sesuai dengan
bahasa otak, sebagian kecil rangsangan itu ditransmisikan ke amigdala dan hipokampus
sekitarnya dan sebagian besar lagi dikirim ke korteks serebri, dikorteks serebri terjadi proses
asosiasi pengindraan dimana rangsangan dianalisis, dipahami dan disusun menjadi sesuatu yang
nyata sehingga otak mengenali objek dan arti kehadiran tersebut. Hipokampus berperan sebagai
penentu sinyal sensorik dianggap penting atau tidak sehingga jika hipokampus memutuskan
sinyal yang masuk adalah penting maka sinyal tersebut akan disimpan sebagai ingatan. Hal-hal
yang disukai dianggap sebagai sinyal penting oleh hipokampus sehingga diproses menjadi
memori. Ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai tersebut,
memori yang telah tersimpan akan muncul kembali dan menimbulkan suatu persepsi dari
pengalaman sensasi yang sebenarnya, walaupun pengaruh / akibat yang timbul hanyalah suatu
memori dari suatu sensasi (Guyton and Hall, 2007 : 678).

Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar. Amigdala
berproyeksi pada jalur system limbik seseorang dalam hubungan dengan alam sekitar dan
pikiran. Berlandaskan pada informasi ini, amigdala dianggap membantu menentukan pola respon
perilaku seseorang sehingga dapat menyesuaikan diri dengan setiap keadaan. Dari hipokampus
rangsangan yang telah mempunyai makna dikirim ke amigdala. Amigdala mempunyai
serangkaian tonjolan dengan reseptor yang disiagakan untuk berbagai macam neurotransmitter
yang mengirim rangsangan kewilayah sentralnya sehingga terbentuk pola respons perilaku yang
sesuai dengan makna rangsangan yang diterima (Guyton & Hall, 2007: 678).

Dengan relaksasi nafas dalam secara perlahan sehingga meningkatnya enkephalin dan endorphin
dan dengan adanya suatu rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai, lansia akan
merasa lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya.

E. Prosedur Teknik Relaksasi Guided Imagery

1. Anjurkan klien mengenakan pakaian yang longgar.

2. Tidur dengan posisi yang nyaman.

3. Anjurkan klien untuk menutup mata dengan lembut.

4. Minta klien menarik napas dalam dan perlahan untuk menimbulkan relaksasi.

5. Minta klien untuk menggunakan seluruh pancaindranya dalam menjelaskan bayangan


dan lingkungan bayangan tersebut.

6. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan dapat dinikmati.

7. Minta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh
bayangannya, dan bantu klien untuk mengekplorasi respons terhadap bayangannya.

8. Ulangi 10 sampai 15 menit sampai Anda tertidur.

9. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan (Berman, 2009).

Sebaiknya dilakukan pada waktu kita kesulitan untuk memulai tidur. Untuk mendapatkan hasil
yang optimal dalam relaksasi, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu : posisi yang nyaman,
pikiran yang tenang dan lingkungan yang nyaman. Dengan melakukan latihan selama tujuh hari,
pemenuhan kebutuhan tidur dapat terpenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya.

Anda mungkin juga menyukai