Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan perubahan zaman yang semakin maju
memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan ekonomi,
pembangunan gedung, tersedianya sarana dan prasarana yang canggih adalah
dampak positif dari perkembangan tersebut. Dibidang kesehatan,
perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan suatu bentuk
tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan
derajat kesehatan. Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia. Oleh sebab itu pemerintah
memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia
(Maramis, 2005).
Kemajuan teknologi menuntut manusia beradaptasi dengan perubahan
tersebut dan harus bersaing untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini memberikan
tekanan bagi manusia itu sendiri dan apabila tidak bisa ditangani dengan baik
akan menjadi faktor peningkatan masalah kesehatan baik itu fisik maupun
kesehatan mental yang menjadi dampak negatif perkembangan teknologi.
Perubahan yang tidak diinginkan, kehilangan sesuatu yang berharga,
tekanan bisnis, dan tekanan lingkungan akan membuat perasaan sedih. Apabila
perasaan sedih ini berlarut-larut dan terjadi dalam waktu yang lama akan terjadi
depresi. Kehilangan harapan, kesepian, isolasi, keputusasaan akan mengusai
perasaan seseorang yang mengalami depresi.
Berbagai macam pengobatan yang mampu mengurangi depresi,
walaupun obat-obatan dapat mengendalikan gejala atau tanda-tanda yang
muncul, obat-obat tersebut tidak bisa menyembuhkan depresi. Terapi obat dan
ECT membutuhkan biaya yang mahal. Retret dan psikoterapi, hipnotis dan
bahkan latihan lahir merupakan cara-cara yang baik untuk menangani depresi.
Tetapi alat penyembuhan yang bermanfaat serta mudah ditemukan sering kali

1
dilupakan, alat tersebut adalah meditasi. Seseorang yang mengalami rasa sedih
atau mengalami depresi, meditasi dapat memberikan bantuan yang luar biasa
bagi kesehatan mental. Apabila dapat mengabungkan antara meditasi dan
imajinasi yang terarah dan jenis musik yang tepat akan berpengaruh baik bagi
penderita depresi (Mucci and Kate, 2002).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
asuhan keperawatan dalam perawatan paliatif.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian dan definisi meditasi.
2. Untuk mengetahui mekanisme meditasi.
3. Untuk mengetahui manfaat meditasi.
4. Untuk mengetahui testimoni dan penelitian yang pernah dilakuakan
mengenai meditasi.

1.3 Sistematika Penulisan


Makalah Askep Paliatif & Terapi Komplementer dengan judul Meditasi ini
terdiri atas 3 bab pembahasan. Pada awal makalah berisi bab pertama yang
menjelaskan tentang pendahuluan, berisi mengenai latar belakang. Lalu
dilanjutkan oleh rumusan masalah yang kemudian dijawab dalam tujuan
penulisan. Adapun sistematika penulisan yang memaparkan bagaimana
tersusunnya makalah dengan judul Meditasi ini.
Selanjutnya, pada bab kedua berisi mengenai tinjauan teori yang membahas
mengenai Asuhan Keperawatan dalam Perawatan Paliatif secara mendetail dan
jelas, sesuai dengan tujuan awal penulisan.

2
Kemudian diperjelas dalam Bab terakhir yang menjelaskan penutup dengan
memaparkan kesimpulan secara ringkas pembahasan dari makalah ini dan juga
berisi saran penulis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Meditasi


Meditasi adalah salah satu topik yang banyak di bahas dalam psikologi
transpersonal (Walsh & Vaughan,1993 dalam Davis, 2004 : Daniels,2005).
Dalam psikologi transpersonal, kebanyakan meditasi bentuknya adalah
melibatkan fokus perhatian pada suatu objek (seperti nafas atau kata-kata yang
di ucapkan berulang-ulang) atau perhatian penuh pikiran kepada semua isi dari
kesadaran (Davis, 2004).
Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan
selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan
mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan
tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku. Dengan kata
lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang
sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan
kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu.
Meditasi umumnya mengacu pada keadaan dimana tubuh secara sadar
menjadi rileks dan pikiran di biarkan menjadi tenang dan terpusat. Beberapa
agama mengembangkan pula meditasi ritual, meskipun meditasi itu sendiri
tidak haru smerupakan aktivis religius atau spiritual. Kebanyakan dari meditasi
yang populer berasal dari Timur, terutama yang berasal dari tradisi meditasi
Kristiani, Yahudi dan Islam (Wikipedia Encyclopedia, 2005).
Narayo dan Onstein (Tart,1997; Prabowo,2007) mengklarifikasikan
meditasi menjadi tiga jenis (1) Meditasi Konsefatif, (2) Meditasi Pembukaan
(Opening up meditation), dan (3) Mediatsi Ekpresif. Namun tart hanya
memberikan gambaran pada dua jenis meditasi yaitu meditasi konserfatif dan
meditasi opening up meditation.
Teknik meditasi konserfatif pada dasarnya memberikan instruksi untuk
memperhatikan secara penuh pada hal tertentu, dapat berupa objek eksternal
yang terlihat nyata atau sensasi internal seperti tarikan nafas. Sedangkan

4
opening up meditation pada dasarnya mengacu pada keragaman teknik
bertujuan membantu seseorang meningkatkan kepekaan dan kesadaran penuh
dari apapun yang terjadi padanya, menjadi pengamat yang sadar (Consius
Observer) dalam mengamati apa yang terjadi tanpa harus bereaksi padanya.
Ken Wilber (Rowan,1993;Prabowo,2007) untuk memahami proses
perkembangan psikospiritual dapat digunakan dua dimensi, dimana keduanya
dilakukan dengan cara yang berbeda yakni eros melawan thanos (cinta
melawan mati). Berdasarkan kesadaran tersebut Wilber membagi teknik
meditasi dalam 4 kuadran yaitu The Way of Form, The Expressive Way, The
Negative Way, dan The Falisitative Way :
1. The Way of Form dikenal sebagai meditasi konserfatif atau Absortif,
yaitu beberapa cara yang melibatkan objek nyata, seperti mantra, yantra
(desain simbolik), mudra (gerakan tangan), bija (Afirmasi), Kasina
(permurkaan atau warna), symbol (seperti naga, salib, teratai, hati,
matahari).
2. The Expressive Way berkaitan dengan Tuhan, sipirit dan energy.
Merupakan versi dari meditasi dinamis meliputi: pernafasan kasar,
gerakan cepat, nyanyian keras dan lain-lain. Dengan cara ini seseorang
mengambil sesuatu yang menggangu, dan dalam bentuk meditasi lain
seringkali musuh harus dikatakan dan menjadi pusat dari meditasi.
Berapa bentuk Shematic, Metode Tantri, dan Sufi Dancing (Dzikir) dan
“Berbicara dilidah” dalam gereja Charimastic.
3. The Negative Way, seseorang mencoba mensingkirkan semua bentuk
dan semua ekspresi. Cara kerjanya adalah Letting Go, namun dalam cara
mengosongkan pikiran. Berapa contohnya adalah meditasi Pantjali yoga,
Latihan Zen Shikantaza, Neti-neti (bukan ini bukan itu).
4. The Facilatative Way, seseorang membuka kesadaran kepada “apa yang
ada disana”. Bentuk meditasi ini merupakan semua hal tentang kesaksian
terhadap apa yang terjadi, fokusnya adalah mengalir dengan apapun yang
dialami, mengikutinya dan membiarkannya. Dengan meditasi Vipassana,

5
Mahavipassana, dan Satipathana, seseorang berada pada pikiran yang
penuh dari apapun yang berlalu.

2.2 Tujuan Meditasi

Semadi atau meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama


dengan melamun sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan
tidak ada gunanya. Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena
orang yang melakukan meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia
lakukan.

Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak
langsung kita rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut adalah
kesembuhan yang kita peroleh, jika kita menderita sakit tertentu. Dari sudut
pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Saat anda
mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan
menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa hormon-hormon
stres.

Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan


darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres
menurun. Selama meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan
jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut
jantung dengan irama keluar masuknya napas. Pada masa lalu testimoni
mengenai manfaat meditasi datang hanya dari orang-orang yang
mempraktikkan meditasi.

Saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara


objektif. Riset atas para pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan
bahwa praktik meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak
gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang merasa bahagia. Dari
penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat

6
untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi
melatonin dan serotonin serta menurunkan hormon stres kortisol.

Dr. Herbert Benson, seorang ahli jantung dari Universitas Harvard,


adalah orang pertama yang dengan penuh keyakinan menggabungkan manfaat
meditasi dengan pengobatan gaya barat. Secara ilmiah, ia menjelaskan
manfaat-manfaat dari meditasi yang telah dipraktikkan orang selama berabad-
abad. Manfaat meditasi :

1. Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan


sel tubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
2. Mampu mengatur dan mengendalikan orang lain serta memaafkannya.
3. Mampu mengerti orang lain dan memaafkannya.
4. Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi
sesama.
5. Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup
dengan baik.

2.3 Indikasi Meditasi


2.3.1 Kecemasan atau suasana yang menegangkan.
2.3.2 Rasa kehilangan yang kronis.
2.3.3 Sindroma kelelahan kronis.
2.3.4 Rasa nyeri kronis.
2.3.5 Penyalah gunaan obat (narkoba atau tembakau))
2.3.6 Hipertensi.
2.3.7 Kegelisahan
2.3.8 Harga diri rendah atau menyalahkan diri.
2.3.9 Depresi ringan
2.3.10 Gangguan tidur.

2.4 Kontra Indikasi Meditasi


2.4.1 Anak kecil yang usia di bawah 5 tahun

7
2.4.2 Stres berat.

2.5 Prosedur Tindakan Meditasi


Praktik semadi atau meditasi adalah alami dan bukanlan praktik baru
atau impor di Indonesia. Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk
meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi, musik, dan
visualisasi. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang
melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya
tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang
melakukannya sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan
diri dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi),
ada yang melakukannya sambil memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang
bermeditasi sambil mempertajam sensitivitas indra tubuh dan menghayatinya.
Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah,
dan tekanan darah meningkat. Meditasi dapat menurunkan detak jantung
kembali. Selain itu, meditasi juga dapat mengatur aliran dan tekanan darah
menjadi normal. Saat bermeditasi, Anda turut berlatih mengesampingkan
berbagai pikiran negatif, yang bisa menyebabkan datangnya stres. Hal ini
membuat pikiran menjadi lebih tenang dari sebelumnya.
Di samping itu, meditasi juga diduga efektif dalam mengaktifkan
gelombang gamma di otak yang berperan dalam proses belajar, konsentrasi,
ingatan, dan kesadaran. Oleh sebab itu, meditasi dipercaya mampu
menghasilkan emosi positif berupa kebahagiaan.
Praktik semadi atau meditasi adalah alami dan bukanlan praktik baru
atau impor di Indonesia. Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk
meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi, musik, dan
visualisasi. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang
melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya
tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang

8
melakukannya sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan
diri dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi),
ada yang melakukannya sambil memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang
bermeditasi sambil mempertajam sensitivitas indra tubuh dan menghayatinya.
Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuensi
gelombang otak terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang
yang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam
meditassi agar dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi
selaras. Ada banyak buku bagus mengenai teknik bermeditasi, tetapi berikut
dasar-dasarnya:

1. Cari tempat yang tenang.


2. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
3. Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk
di atas bantalan atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi,
tetapi usahakan duduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada
orang-orang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu untuk
mencegah kedinginan.
4. Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
5. Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
6. Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda
terpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam
pikiran Anda perlahan menghilang.
7. Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu
waktu untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit,
dimulai dengan ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
8. Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa
tempat yang nyata atau khayalan.

Waktu yang baik untuk melakukan meditasi adalah antara pukul 02.00-
04.00 dini hari atau subuh. Namun, jika waktu tersebut tidak memungkinan
maka dapat dipilih waktu yang cocok tanpa gangguan saat melakukan meditasi

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka
waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil
langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau
penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku. Dengan kata lain, meditasi
melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat
subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan
kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu. Meditasi umumnya mengacu pada
keadaan dimana tubuh secara sadar menjadi rileks dan pikiran di biarkan
menjadi tenang dan terpusat.

Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak
langsung kita rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut adalah
kesembuhan yang kita peroleh, jika kita menderita sakit tertentu. Dari sudut
pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Saat anda
mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan
menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa hormon-hormon
stres.

Praktik semadi atau meditasi adalah alami dan bukanlan praktik baru
atau impor di Indonesia. Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk
meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi, musik, dan
visualisasi. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang
melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya
tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang
melakukannya sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan
diri dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi),

10
ada yang melakukannya sambil memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang
bermeditasi sambil mempertajam sensitivitas indra tubuh dan menghayatinya.

3.2 Saran
Tidak ada salahnya untuk mencoba terapi komplementer seperti
meditasi untuk menjaga kesehatan tubuh kita, baik fisik maupun mental.
Manfaat dari terapi komplementer meditasi sediri juga cukup banyak bagi
kesehatan salah satunya untuk mengurangi tingkat stres, jadi apabila tidak ada
kontraindikasi meditasi dapat dilakukan untuk membantu menenangkan
pikiran.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.gunadarma.ac.id/266/1/BEBERAPA%20MAMFAAT%20MEDI
TASI_UG.pdf

https://www.scribd.com/doc/132916964/Makalah-Meditasi-Print

https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=400034760&escape=false&metadata=%7B%22context%
22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2
C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%2
2platform%22%3A%22web%22%7D

https://id.wikipedia.org/wiki/Meditasi

12

Anda mungkin juga menyukai