Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR TEMU 10

“KONSEF MIND TERAPI”

Disusun Oleh
Kelompok 13

1. Anak Agung Ratna Wahyundari (193213004)


2. Ayu Novita Sari Tampubolon (193213008)
3. Febriyani Falentien Fairnap (193213011)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGARAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Keperawatan Komplementer Dasar yang
berjudul “Konsef Mind Terapi” ini selesai tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah
Keperawatan Komplementer Dasar. Dalam penulisan makalah ini tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan dari para pihak, untuk itu melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis juga mengharapkan agar hasil dari penulisan ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
masukan dari pembaca sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.

25 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Depresi merupakan suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan,
keputusasaan, kesedihan, kelesuan, tidak bersemangat, tidak berguna sehingga menimbulkan
rasa/ide bunuh diri. Sebanyak 40% penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan
lebih kurang 15% darinya sukses melakukannya (Yosep dalam Mardiyanti dan Yoyok, 2012).
Depresi pada lansia merupakan proses patologis, bukan merupakan proses normal dalam
kehidupan. Umumnya orang-orang akan menanggulanginya dengan mencari dan memenuhi
rasa kebahagiaan. Bagaimanapun, lansia cenderung menyangkal bahwa dirinya mengalami
depresi. Gejala umumnya, banyak diantara mereka muncul dengan menunjukkan sikap rendah
diri.
Lubis (2009) mengatakan resiko yang ditimbulkan jika depresi tidak diatasi antaralain
meningkatkan resiko percobaan bunuh diri, mengalami gangguan tidur, mengalami gangguan
dalam hubungan sosial diakibatkan oleh depresi yang menyebabkan seseorang lebih mudah
tersinggung. Gangguan dalam pola makan, dan bisa menimbulkan perilaku-perilaku merusak
(Mardiyanti dan Yoyok, 2012).
Depresi harus segera diatasi sebelum menimbulkan masalah yang dapat memperburuk
kondisi kesehatan lansia. Salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
adalah terapi komplementer atau modalitas. Terapi modalitas merupakan metode pemberian
terapi yang menggunakan kemampuan fisik atau elektrik yang membantu proses penyembuhan
dan mengurangi keluhan pasien (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011).
Terapi komplementer atau terapi modalitas diakui sebagai upaya kesehatan nasional oleh
National Center for Complementary/Alternative Medicine (NCCAM) di Amerika. Terapi ini
digunakan juga dalam praktik keperawatan profesional sebagai terapi alternatif dibeberapa
klinik keperawatan (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011). Menurut NCCAM terapi komplementer
dikategorikan menjadi empat katergori. Kategori tersebut antara lain terapi pikiran tubuh
(mindbody therapies), terapi berbasis biologi (biologically based therapies), terapi manipulatif
dan berbasis tubuh (manipulative and body based therapies), dan terapi energi yang termasuk
dalam kategori energi hayati dan bioelektromagnetik (energy and biofield therapies) (Setyoadi
dan Kushariyadi, 2011).
Biblioterapi adalah terapi yang masuk ke dalam golongan terapi pikiran tubuh (mind
body therapies). Biblioterapi berasal dari kata biblion dan therapia yang artinya buku dan
penyembuhan. Biblioterapi merupakan upaya penyembuhan dengan menggunakan buku.
Menurut Jachna (2005), biblioterapi adalah dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk
membantu seseorang yang mengalami masalah personal (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Mind Terapi ?
2. Apa saja Jenis-Jenis Mind Terapi ?
3. Apa saja Manfaat Terapi Terhadap Penyakit ?
4. Apa saja Indikasi Dan Kontra Indikasi Mind Terapi ?
5. Apa saja Evaluasi Mind Terapi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mind Terapi ?
2. Untuk mengetahui apa saja Jenis-Jenis Mind Terapi ?
3. Untuk mengetahui apa saja Manfaat Mind Terapi Terhadap Penyakit ?
4. Untuk mengetahui apa saja Indikasi Dan Kontra Indikasi Mind Terapi ?
5. Untuk mengetahui apa saja Evaluasi Mind Terapi ?

1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Adapun manfaat bagi penulis dari penyusunan makalah ini agar mahasiswa memperoleh
pengetahuan tambahan dan dapat mengembangkan wawasan mengenai terapi
komplementer pada konsef mind terapi pada keperawatan komplementer.
2. Manfaat bagi pembaca
Adapun manfaat bagi pembaca dari penyusunan makalah ini agar para pembaca
mengetahui dan dapat menerapkannya terapi komplementer pada konsef mind terapi
pada keperawatan komplementer.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mind Terapi


Mind body merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk mengoptimalkan
fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan antara pikiran,
emosi, dan pernapasan
Mind Terapi yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk untuk
memfasilitasi kapasitas berpifir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh
misalnya (iimagery), yoga, terapi music, berdoa, jurnaling, biofeedback, humor, tai chi,
dan terapi seni.
Pada terapi pikiran tubuh, individu berfokus pada penyejajaran atau penciptaan
keseimbangan proses mental guna menimbulkan penyembuhan. Advokat terapi ini perlu
menghindari mempromosikan gagasan Pikiran menyembuhkan melalui “kendali”
kesadaran. Fokus terapi pikiran tubuh adalah menciptakan keseimbangan pikiran, emosi,
atau pernafasan tersebut. Karena individu adalah satu kesatuan yang utuh hal ini dapat
membantu memulihkan kedamaian dan keseimbangan.

2.2 Jenis - Jenis Mind Terapi


Terapi keseimbangan tubuh meliputi:
1. Relaksasi progresif
Tekhnik relaksasi banyak digunakan guna menurunkan tingkat stress dan nyeri kronis.
Tekhnik relaksasi memungkinkan klien mengendalikan respon tubuhnya terhadap
ketegangan dan kecemasan. Selama beberapa tahun, perawatan unit maternitas
menganjurkan ibu bersalin untuk releks dan bernafas secara ritmik.
2. Umpan Balik Hayati
Umpan balik hayati merupakan tekhnik yang mengajarkan berbagai bentuk relaksasi
dengan memberikan respon dari proses fisiologis. Umpan balik biologis sering kali
digambarkan sebagai tekhnik yang membawa proses tubuh dibawah kendali kesadaran,
dan oleh karena itu, dokter sering memprogramkannya. Maksud dan motivasi terapi ini
untuk meningkatkan aliran darah pasien, sementara fokusnya adalah mengajarkan klien
untuk releks.
3. Imajinasi
Imajinasi didefinisikan sebagai “penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara sadar
dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual” (Schaub
& Dossey, 2000, hlm. 541). Individu berespon baik terhadap citra yang dapat
menghasilkan perubahan fisik, mental, emosional dan spiritual. Imajinasi yang didasari
melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari
ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.
4. Yoga
Kata Yoga, berasal dari bahasa Sansakerta yug yang berarti “mengikat” atau
“menyatukan” adalah penyatuan semua kekuatan tubuh, fikiran, dan jiwa. Yoga
merupakan pendekatan dalam mencapai keseimbangan hidup menurut ajaran kuno yang
ditemukan dirisalat spiritual Hindu yang ditulis pada 800-400 sebelum masehi.
Berlatih Yoga juga memerlukan disiplin yang keras. Untuk mengatasi masalah ini,
Yoga  memberikan delapan tahapan berjenjang untuk mendisiplinkan  tubuh dan pikiran.
Delapan tangga  tersebut  disebut Astangga Yoga, yaitu :   (1) Yama, (2) Niyama, (3)
Asana,  (4) Pranayama,  (5) Prathyahara, (6) Dharana,  (7) Dhyana,  dan  (8) Samadhi.
Dua yang pertama, yaitu Yama  dan Niyama dipandang sebagai etika Yoga yang harus
dilaksanakan sebelum menginjak  tahapan berikutnya. Yama, artinya  pantangan yang
mencakup pantang menyakiti makhluk lain baik dalam pikiran, kata-kata maupun
perbuatan (ahimsa), pantang berbuat salah (satya),  pantang mencuri (asteya), pantang
mengumbar nafsu (brahmacharya), dan pantang memiliki  hak orang lain (aprigraha).
Niyama, artinya pembudayaan diri  dan termasuk penyucian (sauca) eksternal dan
internal, kedamaian (santosa), bertapa (tapa), belajar (svadhyaya) dan pemujaan
kehadapan Tuhan (Isvharapranidhana).
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Buku Yogasutra tidak
mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada siswa sikap
duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan dapat menguatkan konsentrasi dan
pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat sikap duduk yang
dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta
mampu mengendalikan sistim saraf sehingga terhindar dari goncangan-goncangan
pikiran. Sikap duduk yang relax antara lain : silasana (bersila) bagi laki-laki dan
bajrasana (metimpuh-bhs. Bali, menduduki tumit) bagi wanita, dengan punggung yang
lurus dan tangan berada diatas kedua paha, telapak tangan menghadap keatas.
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lobang
hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Pranayama terdiri
dari : Puraka yaitu memasukkan nafas, Kumbhaka yaitu menahan nafas, dan Recaka yaitu
mengeluarkan nafas. Puraka, kumbhaka dan recaka dilaksanakan pelan-pelan bertahap
masing-masing dalam tujuh detik. Hitungan tujuh detik ini dimaksudkan untuk
menguatkan kedudukan ketujuh cakra yang ada dalam tubuh manusia yaitu : muladhara
yang terletak di pangkal tulang punggung diantara dubur dan kemaluan, svadishthana
yang terletak diatas kemaluan, manipura yang terletak di pusar, anahata yang terletak di
jantung, vishuddha yang terletak di leher, ajna yang terletak ditengah-tengah kedua mata,
dan sahasrara yang terletak diubun-ubun.
Prathyahara, artinya mengontrol indra-indra dan terdiri atas penarikan  indra-
indra  dari objek-objeknya. Indra-indra kita mempunyai  kecendrungan yang besar
bergerak ke luar untuk memenuhi  keinginannya. Indra-indra tersebut harus selalu dicek
dan diarahkan  agar bergerak ke dalam, revolusi ke dalam. Ini merupakan proses
introversi diri.
Dharana, artinya memusatkan pikiran pada satu objek meditasi seperti ujung
hidung atau tengah-tengah jidat atau bayangan suatu deva, dan sebagainya. Pikiran harus 
ditegakkan, kuat dan terfokus, seperti  nyala lilin. Ia tenang, tegak, tak tergoyahkan  oleh
fluktuasi-fluktuasinya.
Dhyana, artinya meditasi dan terdiri atas aliran yang tak terganggu  pikiran di
sekitar objek meditasi (prtyayaika-tanaka). Ini adalah  kontemplasi  teguh tanpa  adanya
istirahat. Samadhi, artinya konsentrasi. Ini merupakan  tahapan terakhir di dalam sistem
yoga. Disini pikiran  benar-benar  diserap di dalam objek meditasi. Di dalam dhyana 
tindakan meditasi dan objek meditasi tinggal terpisah. Tetapi  di sini mereka menjadi
satu. Ini merupakan alat bantu tertinggi untuk merealisasikan penghilangan modifikasi
modifikasi  mental yang merupakan tujuannya
5. Meditasi
Meditasi adalah sebuah tekhnik yang digunakan untuk menenangkan fikiran dan
memfokuskan fikiran pada masa sekarang serta untuk melepaskan rasa takut, ansietas dan
memfokuskan keraguan yang berkaitan dengan masa lalu dan masa datang. Meditasi
menghasilkan keadaan kedamaian dan istirahat yang dalam dipadukan dengan
kewaspadaan mental, awalnya meditasi dipandang sebagai praktik keagamaan dan masih
dipraktekan oleh banyak orang sebagai sebuah cara berdoa Meditasi terdiri atas relaksasi
dan perhatian berfokus. Keterampilan bermed itasi meningkat saat orang tersebut terlebih
dahulu menguasai keterampilan pernapasan, relaksasi progresif dan imajinasi.
Ada dua macam meditasi apabila dilihat dari kondisi yang dialaminya, yaitu:
a. Meditasi bentuk (form meditation)
Dalam meditasi bentuk, seseorang memperhatikan sebuah obyek, hingga pikiran menjadi
tenang. Bentuk obyek bisa berupa napas, sensasi kembung kempis perut, suara (seperti:
pelafalan doa, mantra), visualisasi tertentu, bahkan gerakan tubuh tertentu, atau apa aja,
yang bisa mengkondisikan pikiran masuk pada tingkat bawah sadar. Dalam meditasi ini
tingkat gelombang otak akan menurun dan menjadi gelombang alfa atau theta. Pada
keadaan pikiran ini terjadi relaksasi dan pelepas stres, selain tentu juga untuk
mengembangkan potensi spiritual yang dilanjutkan dalam meditasi tanpa bentuk.
Beberapa tradisi spiritual menggunakan inner yoga untuk mengaktifkan cakra-cakra
tubuh sebelum akhirnya berlatih meditasi tanpa bentuk. Tidak semua tradisi
memahaminya dari sudut pandang sistem cakra seperti ini. Yang jelas, ciri utama dari
meditasi bentuk adalah penggunaan konsep sebagai bagian dari obyeknya, karena itu
disebut meditasi bentuk.
b. Meditasi tanpa bentuk (formless meditation)
Dalam meditasi bentuk, jika ketenangan terasa semakin mendalam, antara kesadaran
(subyek) dan obyek terasa menyatu dan bukan menjadi dua hal yang terpisah. Secara
alami, ketenangan akan membawa seseorang memasuki meditasi tanpa bentuk. Sering
disebut sebagai deep meditation, namun keadaan ini masihlah kondisional.
Dalam kondisi pikiran yang tenang ini, seorang praktisi menggunakannya sebagai sarana
untuk menembus obyek. Menembus disini adalah mengamatinya “apa adanya”. Dalam
bahasa lain adalah membiarkan persepsi langsung tanpa jembatan konsep. Hal ini adalah
sebuah cara memandang yang benar-benar “apa adanya”, ketika seseorang mengalami
setiap momen sepenuhnya. Dua macam meditasi ini keduanya saling terkait.
6. Berdoa
Berdoa hampir sama dengan meditasi tetapi ditujukan untuk berkomunikasi dengan
Tuhan, seorang santo atau beberapa bentuk lain yang menjawab doa, berdoa dapat dilakukan
secara individu atau dalam kelompok dan bahkan dapat dilakukan dengan jarak jauh oleh
individu yang tidak dikenal untuk orang yang didoakan sembuh tersebut
7. Terapi music
Terapi musik dapat disebut sebagai ilmu perilaku yang berkaitan dengan pemakaian
musik yang sistematik untuk menimbulkan musik yang rilaksasi dan perubahan mosi,
perilaku, dan fisiologis yang diinginkan”(Guzzeta, 2000, hlm.585).Melalui terapi musik
individu dapat mengalihkan pesepsi waktu mereka dari waktu jam, menit, dan detik
sebenarnya menjadi waktu yang dipersepsikan lewat ingatan. Musik yang tenang tanpa lirik
sering kali digunakan untuk menginduksi relaksasi.
8. Humor dan tertawa
Profesional baru-baru ini telah memusatkan perhatian pada pengaruh positif humor dan
tertawa terhadap kesehatan dan penyakit. Humor melibatkan kemampuan untuk menemukan,
mengungkapkan, atau menghargai ketidakpatutan secara menggelikan atau kocak
menertawakan ketidaksempurnaan diri atau aspek kehidupan yang aneh, dan melihat sisi lucu
situasi yang serius. Humor dalam keperawatan didefinisikan sebagai membantu klien
“menerima, menghargai dan mengungkapkan sesuatu yang lucu, dapat ditertawakan, atau
menggelikan dan upaya membina hubungan, meredakan ketegangan, melepaskan kemarahan,
memfasilitasi belajar, atau mengatasi perasaan yang menyakitkan
”Rincian manfaat humor dalam situasi keperawatan adalah sebagai berikut:
(1) Membina hubungan
(2) Meredakan ketegangan dan kecemasan
(3) Melepaskan rasa marah dan agresi
(4) Memfasilitasi belajar
(5) Mengatasi perasaan yang menyakitkan
9. Hipnosis
Hipnosis adalah perubahan status kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan
distraksi minimal. Hipnosis dapat digunakan untuk mengendalikan nyeri, mengubah fungsi
tubuh, dan mengubah kebiasaan gaya hidup. Ilmuwan tidak dapat memahami bagaimana
sebenarnya hipnosis dapat meredakan nyeri, namun satu teori menyebutkan bahwa hipnosis
mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus fikiran sadar. Teori lain menyebutkan bahwa
hipnosisbekerja dengan mengaktifkansaraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat
seperti morfin alamiah yang disebut enketalin dan endorfin.Hipnosis tidak menghilangkan
kendali diri seseorang, bahkan orang yang berada dibawah hipnosis tidak dapat disuruh
melakukan sesuatu yang menganggap tidak bermoral atau berbahaya. Dalam keadaan tidak
sadarkan diri hipnosis klien tidak jatuh tidur, tetapi menjadi sangat berfokus sehingga
distraksi minor dapat diabaikan.
10. Aromaterapi
Orang Mesirkuno menggunaakan aroma terapi sebagai untuk meredakan nyeri, dan pada
abad ke-19, daun rosemary dibakar dirumah sakit untuk pengasapan. Sekarang ahli
aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif
termasuk perbaikan alam persaan, edema, jerawat, alergi, memar dan stress.Minyak esensial
yang digunakan dalam aroma terapi disuling dari bunga, akar, kulit kayu, daun, damar kayu,
dan kulit lemon atau jeruk. Minyak dapat dipijatkan ketubuh, dapat dipakai kompres dingin,
ditambah ke air mandi, atau dihirup.

2.3 Manfaat Mind Terapi Terhadap Penyakit


A. Beberapa manfaat fisik dari terapi pikiran tubuh:
1. Sisanya-sedalam diukur dengan tingkat metabolisme menurun, denyut jantung
lebih rendah, dan mengurangi beban kerja jantung.
2. Menurunkan kadar kortisol dan laktat-dua bahan kimia yang terkait dengan stres.
3. Pengurangan radikal bebas-molekul oksigen tidak stabil yang dapat menyebabkan
kerusakan jaringan. Mereka sekarang dianggap sebagai faktor utama dalam
penuaan dan dalam berbagai penyakit.
4. Penurunan tekanan darah tinggi.
5. Tinggi resistensi kulit. Resistensi kulit yang rendah berkorelasi dengan stres
tinggi dan tingkat kecemasan.
6. Penurunan kadar kolesterol. Kolesterol tinggi berhubungan dengan penyakit
kardiovaskular.
7. Peningkatan aliran udara ke paru-paru sehingga bernapas lebih mudah. Ini telah
sangat membantu untuk pasien asma.
8. Biologis lebih muda usia. Pada ukuran standar penuaan jangka panjang Meditasi
Transendental (TM) praktisi (lebih dari lima tahun) diukur 12 tahun lebih muda
dari usia kronologis mereka.
9. Tinggi tingkat DHEAS pada orang tua. Tanda tambahan kemudaan melalui
Meditasi Transendental (TM); tingkat lebih rendah dari DHEAS berhubungan
dengan penuaan.

B. Beberapa manfaat psikologis dari terapi pikiran tubuh:


1. Peningkatan gelombang otak koherensi. Harmony aktivitas gelombang otak di
bagian berbeda dari otak dikaitkan dengan kreativitas yang lebih besar,
peningkatan penalaran moral, dan IQ lebih tinggi.
2. Penurunan kecemasan.
3. Penurunan depresi.
4. Penurunan iritabilitas dan kemurungan.
5. Peningkatan kemampuan belajar dan memori.
6. Peningkatan aktualisasi diri.
7. Peningkatan perasaan vitalitas dan peremajaan.
8. Peningkatan kebahagiaan.
9. Peningkatan stabilitas emosi.

2.4 Apa saja Indikasi Dan Kontra Indikasi Mind Terapi


Semua pasien dapat memilih mind body terapi sebagai pilihan dalam melakukan
perawatan kesehatan kecuali :
1. Psikopat dan sosiopat
2. Selalu diam dan/atau autistic
3. Delusi yang tidak terkontrol
4. Klien yang mudah bosan
5. Pasien rehabilitasi ambulatory yang tidak termasuk psikosis berat, tidak menunjukkan
gejala regresi, halusinasi, ilusi berat dan orang-orang dengan kepribadian schizoid
serta neurotic
6. Pasien dengan ego psiko patologi berat yang menyebabkan psikotik kronik sehingga
menyebabkan toleransi terhadap kecemasan rendah dan adaptasi yang kurang

2.5 Apa saja Evaluasi Mind Terapi


Dalam pemberian mind-body terapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Terapi yang memberikan memberikan mind body terapi diusahakan memiliki lisensi
terapi (utamanya hypnotherapy)
2. Terapi dalam melakukan mind-body terapi diharapkan selalu berkomunikasi dengan
tenaga kesehatan lainnyan agar kesembuhan pasien dapat tercapai dengan baik.
3. Dalam pemberian mind body terapi pasien diharapkan tidak terlalu memaksakan diri,
sebagai kemampuan pasien tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Mind body merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk mengoptimalkan
fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan antara pikiran,
emosi, dan pernapasan
Mind Terapi yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk untuk
memfasilitasi kapasitas berpifir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh
misalnya (iimagery), yoga, terapi music, berdoa, jurnaling, biofeedback, humor, tai chi,
dan terapi seni.
Pada terapi pikiran tubuh, individu berfokus pada penyejajaran atau penciptaan
keseimbangan proses mental guna menimbulkan penyembuhan. Advokat terapi ini perlu
menghindari mempromosikan gagasan Pikiran menyembuhkan melalui “kendali”
kesadaran. Fokus terapi pikiran tubuh adalah menciptakan keseimbangan pikiran, emosi,
atau pernafasan tersebut. Karena individu adalah satu kesatuan yang utuh hal ini dapat
membantu memulihkan kedamaian dan keseimbangan.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, dimana setelah membaca
makalah yang kami buat ini para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat
memahami serta menerapkan isi makalah kami dalam kehidupan sehari-hari dalam
menerapkan asuhan keperawatan komplementer dalam pemberian terapi yaitu berupa
terapi komplementer mind body terapy, serta terus mengembangkan ilmu keperawatan
sesuai fenomena-fenomena keperawatan yang ditemukan dilapangan sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariasa Giri, I Made . 2006, Yoga Asanas, Pranayama, dan Meditasi . Denpasar: IHDN
Denpasar

Damiyanti, M,. & Iskandar. (2012). Asuhan keperawatan jiwa. Bandung. Refika Aditama

Lubis, N. L., 2009. Depresi dan tinjauan psikologis. Jakarta: Prenada Media Group.

Somvir, Dr. 2006. Sehat Dengan Yoga dan Ayur weda. Paramita Surabaya

Setyoadi, & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Pasien Psikogeriatrik.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai