Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

1. Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.1
Menurut Brunner dan Suddart (2002), relaksasi nafas adalah pernapasan
abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang
dilakukan dengan memejamkan mata.2
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
yang mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi
menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan
ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot.1
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa relaksasi merupakan
metode efektif untuk menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan dengan mekanismenya yang menghentikan
siklus nyeri.

2. Jenis-jenis teknik relaksasi 1,2


Relaksasi ada beberapa macam. Miltenberg (2004) mengemukakan 4 macam
relaksasi, yaitu relaksasi otot (progressive muscle relaxation), pernafasan
(diafragmatic breathing), mediatasi (attention-focusing exercises), dan relaksasi
perilaku (behavioral relaxation training).
a. Autogenic relaxation
Merupakan jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh individu bersangkutan.
Cara seperti dilakukan dengan menggabungkan imajinasi visual dan kewaspadaan
tubuh dalam menghadapi setres. Tehnik ini dapat dlakukan dengan cara :
1. Memberikan sugesti sendiri dengan kata-kata tertentu yang dapat memberikan
ketenangan.
2. Mengatur pernafasan dan rileks (memberikan rasa nyaman) pada tubuh.
3. Membayangkan sesuatu atau tempat-tempat yang indah dan tenang secara fokus
dan terkontrol sambil merasakan sensasi berbeda yang muncul dalam pikiran.
4. Tangan saling melipat pada masing lengan yang berlawanan.
b. Muscle relaxation
Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman pada otot-otot. Ketika
terjadi stress otot-otot pada beberapa bagian tubuh akan menjadi menegang seperti
otot leher, punggung, lengan. Teknik dilakukan dengan cara merasakan perubahan
dan sensasi pada otot bagian tubuh tersebut. Teknik dapat dilakukan dengan
meletakkan kepala diantara kedua lutut (kira-kira selama 5 detik) dan merebahkan
badan kebelakang selama perlahan selama 30 detik, sikap ini dilakukan terus
secara berulang sambil merasakan perubahan pada otot-otot tubuh.
c. Visualisasi
Teknik ini merupakan bentuk kemampuan mental untuk berimajinasi seperti
melakukan perjalanan ke suatu tempat yang damai, atau situasi yang tenang.
Teknik visualisasi seolah-olah menggunakan beberapa indera secara bersamaan.
Beberapa teknik relaksasi lainnya yang familiar dapat dilakukan seperti : Yoga,
Tai chi, meditasi, mendengar musik, pijit (spa), zikir, dan sebagainya.

3. Tujuan
Smeltzer & bare menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah
untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi setres baik setres fisik
maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeridan menurunkan
kecemasan.1

4. Patofisiologi teknik relaksasi nafas dalam terhadap nyeri


Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan
aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Ibu meningkatkan aktifitas
komponen saraf parasimpatik vegetatif secara simultan. Teknik tersebut dapat
mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terrhadap rasa
nyeri. 3
Hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan stres akan menurun, ibu
dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang sehingga memudahkan ibu
untuk mengatur pernafasan sampai frekuensi pernafasan kurang dari 60-
70x/menit. Kadar PaCO2 akan meningkat dan menurunkan PH sehingga akan
meningkatkan kadar oksigen dalam darah.3
Memberikan rasa tenang
Rasa nyeri persalinan
↓hormon adrenalin
↑ oksigen dalam darah
- Kecemasan
- Rasa takut
- Kelelahan
- stress
Mengurangi detak jantung
↓ tekanan darah
Nyeri ↓
Teknik relaksasi nafas dalam
Meningkatkan konsentrasi
Mempermudah mengatur pernafasan
Gambar 1.1. Patofisiologi

5. Manfaat teknik relaksasi nafas dalam


Melakukan relaksasi dapat memberikan keuntungan secara emosional dan
psikologis ketika stress terjadi;4
a. Keuntungan emosional
1) Memberikan pengalaman positif tentang melahirkan pada ibu
2) Mengurangi ketegangan dan ketakutan ibu pada saat persalinan
3) Berpartisipasi nyata dalam melahirkan anaknya
4) Membantu tumbuhnya hubungan antara orang tua dan anak
5) Membantu tumbuhnya hubungan antara ibu dan bapak
b. Keuntungan fisiologis
1) Dapat mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obat-obatan dan dapat
mengurangi risiko terrhadap bayi
2) Mencegah terjadinya komplikasi seperti nyeri sampai dengan menurunnya
oksigen
3) Ibu dapat bekerjasama pada saat pemeriksaan
4) Ibu tidak merasa lelah pada saat dan sesudah melahirkan

6. Metode yang mendasari teknik relaksasi nafas dalam 3,4


a. Metode Dick-Read
Bersamaan dengan pendidikan dan latihan pernafasan, relaksasi telah menjadi
landasan persalinan yang disiapkan sejak Dick-Read pertama kali
mempertahannkannya (1933).
Grantiny Dick-Read dalam dua bukunyya,natural childbirth (1933) dan
childbirth without fear (1944), menuliskan bahwa rasa nyeri melahirkan
merupakan akibat pengaruh sosial dan sindrom tkaut tegang-nyeri, untuk
mengganti rasa takut maupun nyeri program Dick-Read meliputi pemberian
informasi tentang persalinan dan melahirkan disamping nutrisi, hygienis dan
latihan fisik yang diantaranya latihan relaksasi secara sadar dan latihan pola nafas.
Relaksasi secara sadar meliputi relaksasi progresif kelompok otot seluruh
tubuh. Dengan banyak berlatih, wanita mampu relaksasi sesuai perintah, baik
selama kontraksi maupun diantara kontraksi. Pola nafas meliputi nafas dalam
pada abdomen hampir sepanjang masa bersalin, nafas pendek menjelang akhir
tahap pertama, dan sampai pada waktu terakhir ini, menahan nafas pada tahap
persalinan.
b. Metode Lamaze
Metode Lamaze berasal dari karya Povlov tentang classical condotioning.
Metode menurut Lamaze, rasa nyeri merupakan respon bersyarat. Wanita juga
dapat dikondisikan supaya tidak mengalami rasa nyeri pada saat melahirkan.
Metode Lamaze membuat wanita berespon terhadap konraksi rahim buatan
dengan mengendalikan relaksasi otot dan pernafasan sebagai ganti berteriak dan
kehilangan kendali.
Wanita ini diajar untuk merelaksasikan otot-otot yang tidak terlihat saat ia
mengkontraksikan otot tertentu. Ia akan menerapkan latihan ini pada saat
melahirkan, yakni dengan merelaksasikan semua otot bahwa pernafasan dada
mengangkat diafragma dari rahim yang berkontraksi. Pola pernafasan dada
bervariasi, sesuai intensitas kontraksi dan kemajuan persalinan.

7. Prosedur teknik relaksasi nafas dalam 4


a. Teknik relaksasi secara umum
1) Duduk dengan tenang dalam posisi nyaman
2) Tutup mata
3) Ciptakan rasa relaks pada smua otot-otot anda
4) Kosongkan pikiran anda
5) Atur pernafasan dengan cara bernafas dengan hidung dan mengeluarkannya
dengan mulut, lalu hitunglah dengan mulut, lakukan secara berulang-ulang.
6) Saat menarik dan melepaskan nafas lewat mulut rasakan perubahan dan sensasi
pada dada dan anggota tubuh yang lain.
7) Lakukan secara berulang-ulang selama 10 menit.
b. Teknik relaksasi nafas dalam
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
12) Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

8. Faktor- faktor yang memengaruhi teknik relaksasi nafas dalam terhadap


penurunan nyeri 4
Teknik relaksasi nafas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui
mekanisme yaitu:
a. Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasmeyang disebabkan
oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemic.
b. Teknik relaksasi nafas dapat dipercayai mampu merangsang tubuh untuk
melepaskan opiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin.
c. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat
Relaksasi melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain
sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada
fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer
yang mempertahankan homeostasis lingkungan internal individu. Pada saat terjadi
pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi, akan
merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan vasokontriksi yang akhirnya
meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot
yang akhirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan
meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls
nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.

Anda mungkin juga menyukai