Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson & Prector, 2000). Cara kerja teknik relaksasi benson ini adalah berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur. Pernafasan yang panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada waktu menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang otot-otot dinding perut (rektus abdominalis, transversus abdominalis, internal dan ekternal obligue) menekan iga bagian bawah kearah belakang sera mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan tekanan intra abdominal, sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi meningkat keseluruh tubuh terutama organ-organ vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi didalam otak dan tubuh menjadi rileks (Benson & Proctor, 2000). Kelebihan latihan teknik relaksasi benson adalah lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki efek samping apapun (Novitasari & Aryana, 2013). Sebelum diberikan terapi relaksasi benson, sebagian besar pasien mempunyai skala nyeri sedang dan berat. Saat diberikan terapi relaksasi benson, 18 responden mengikuti perintah peneliti dengan baik dan mengatakan bahwa mereka merasa lebih nyaman dan rasa nyeri berkurang. Setelah diberikan terapi relaksasi benson, sebagian besar skala nyeri mengalami perubahan yang signifikan dengan menurunnya skala nyeri menjadi skala nyeri ringan. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap skala nilai sesudah diberikan teknik relaksasi benson sebanyak 3 kali selama 15-30 menit (Manurung dkk, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Manurung,dkk (2019) yang melakukan teknik relaksasi benson pada 18 responden mendapatkan hasil sebanyak 18 responden tersebut mengalami penurunan nyeri. Sedangkan pada penelitian Sunaryo, dkk (2015) didapatkan dari 17 responden yang diberikan perilaku terapi relaksasi benson ini mengalami penurunan tingkat nyeri dan membuat responden tenang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi benson ini dapat mempengaruhi penurunan tingkat nyeri seseorang karena dapat membuat seseorang fokus dan rileks sehingga mengurangi rasa nyerinya. Perawat dalam peran sebagai pemberi asuhan keperawatan khususnya dalam penurunan skala nyeri, lebih peka terhadap populasi khusus yaitu individu dengan berbagai penyakit yang menyebabkan nyeri. Dan memiliki peran yang sangat penting mendampingi pasien dalam proses relaksasi benson, karena hal ini dapat menurunkan skala nyeri dengan memberikan ketenangan psikologis pada pasien tersebut.
b. SOP
SOP TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK MENGURANGI
NYERI
Pengertian Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan factor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Purwanto, 2006) Tujuan Pelatihan relaksasi benson dapat menimbulkan keadaan tenang dan rileks dimana gelombang otak mulai melambat sehingga akhirnya membuat seseorang menjadi tenang dan nyaman (Benson, 2000 dalam Guyton, 2007) Prosedur 1. Berbaring dengan posisi yang nyaman 2. Anjurkan klien menutup mata 3. Anjurkan klien untuk relaksasi semua otot secara dalam, mulai dari kaki dan relaksasikan sampai wajah 4. Nafas melalui hidung, hembuskan nafas, sambil mengucap satu, tenangkan pikiran. Nafas dalam… hembuskan, satu, Nafas dalam….. hembuskan satu. Bernafaslah dengan mudah dan alami… hembuskan sampai tercipta ketenangan dan rileks pada diri anda (sambil menyebut nama Allah, kalimat istighfar) 5. Lakukan selama 5-10 menit. Kegiatan ini minimal dilakukan 1 kali sehari. 6. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan. 7. Lakukan terapi 1 kali sehari