Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

Evidence Based

a. Efektivitas Terapi Dalam Menurunkan Nyeri


Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal
sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi
(Benson & Prector, 2000). Cara kerja teknik relaksasi benson ini adalah berfokus pada kata
atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur. Pernafasan yang
panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada waktu menghembuskan nafas
mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen
yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan jaringan
otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang otot-otot dinding perut
(rektus abdominalis, transversus abdominalis, internal dan ekternal obligue) menekan iga
bagian bawah kearah belakang sera mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat
meninggikan tekanan intra abdominal, sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena
cava inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi
meningkat keseluruh tubuh terutama organ-organ vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi
didalam otak dan tubuh menjadi rileks (Benson & Proctor, 2000). Kelebihan latihan teknik
relaksasi benson adalah lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak
memiliki efek samping apapun (Novitasari & Aryana, 2013).
Sebelum diberikan terapi relaksasi benson, sebagian besar pasien mempunyai skala nyeri
sedang dan berat. Saat diberikan terapi relaksasi benson, 18 responden mengikuti perintah
peneliti dengan baik dan mengatakan bahwa mereka merasa lebih nyaman dan rasa nyeri
berkurang. Setelah diberikan terapi relaksasi benson, sebagian besar skala nyeri mengalami
perubahan yang signifikan dengan menurunnya skala nyeri menjadi skala nyeri ringan.
Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap skala nilai sesudah diberikan teknik relaksasi
benson sebanyak 3 kali selama 15-30 menit (Manurung dkk, 2019).
Penelitian yang dilakukan oleh Manurung,dkk (2019) yang melakukan teknik relaksasi
benson pada 18 responden mendapatkan hasil sebanyak 18 responden tersebut mengalami
penurunan nyeri. Sedangkan pada penelitian Sunaryo, dkk (2015) didapatkan dari 17
responden yang diberikan perilaku terapi relaksasi benson ini mengalami penurunan tingkat
nyeri dan membuat responden tenang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi benson
ini dapat mempengaruhi penurunan tingkat nyeri seseorang karena dapat membuat seseorang
fokus dan rileks sehingga mengurangi rasa nyerinya. Perawat dalam peran sebagai pemberi
asuhan keperawatan khususnya dalam penurunan skala nyeri, lebih peka terhadap populasi khusus
yaitu individu dengan berbagai penyakit yang menyebabkan nyeri. Dan memiliki peran yang sangat
penting mendampingi pasien dalam proses relaksasi benson, karena hal ini dapat menurunkan skala
nyeri dengan memberikan ketenangan psikologis pada pasien tersebut.

b. SOP

SOP TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK MENGURANGI


NYERI

Pengertian Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi


dengan melibatkan factor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Purwanto, 2006)
Tujuan Pelatihan relaksasi benson dapat menimbulkan keadaan tenang dan rileks
dimana gelombang otak mulai melambat sehingga akhirnya membuat
seseorang menjadi tenang dan nyaman (Benson, 2000 dalam Guyton, 2007)
Prosedur 1. Berbaring dengan posisi yang nyaman
2. Anjurkan klien menutup mata
3. Anjurkan klien untuk relaksasi semua otot secara dalam, mulai dari kaki
dan relaksasikan sampai wajah
4. Nafas melalui hidung, hembuskan nafas, sambil mengucap satu,
tenangkan pikiran. Nafas dalam… hembuskan, satu, Nafas dalam…..
hembuskan satu. Bernafaslah dengan mudah dan alami… hembuskan
sampai tercipta ketenangan dan rileks pada diri anda (sambil menyebut
nama Allah, kalimat istighfar)
5. Lakukan selama 5-10 menit. Kegiatan ini minimal dilakukan 1 kali
sehari.
6. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
7. Lakukan terapi 1 kali sehari

Anda mungkin juga menyukai