Anda di halaman 1dari 5

https://www.scribd.

com/doc/67553438/Terapi-Benson
https://www.scribd.com/document/366004180/10-SOP-Terapi-Relaksasi-Benson

Terapi Benson
1. Batasan /Definisi

Menurut Benson (2000) relaksasi adalah suatu prosedur untuk membantu individu

berhadapan pada situasi yang penuh stress. Respon relaksasi adalah salah satu teknik

meditasi sederhana untuk mengatasi tekanan dan meraih ketenangan hidup. Sedangkan

Chomaria (2009) mengatakan relaksasi merupakan upaya pengurangan ketegangan

sehingga orang yang mengalami stress mampu beradaptasi dan mengendalikan stress

yang dialami.

2. Macam-Macam Relaksasi (Teknik dan Tipe)


a. Relaksasi Otot
Relaksasi ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara

melemaskan otot-otot badan. Dimulai dari otot ibu jari kaki sampai kepala.
b. Relaksasi Kesadaran Indra
Dalam kondisi rileks, individu diberi perintah-perintah dan diminta untuk merasakan

pernyataan-pernyataan yang membuat rileks, dengan membayangkan situasi yang

menciptakan ketenangan.
c. Relaksasi Meditasi

Relaksasi yang memakai ritual keagamaan atau sejenisnya, sebagai sarana pencarian

tempat bersandar demi terjalinnya kedekatan antara hamba dengan Sang Khalik

3. Mekanisme Kerja Teknik Relaksasi Benson Dalam Memenuhi Kebutuhan Tidur

Teknik Relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas . Dengan latihan nafas

yang teratur dan dilakukan dengan benar, tubuh akan menjadi lebih rileks,

menghilangkan ketegangan saat mengalami stress dan bebas dari ancaman. Perasaan

rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin Releasing

Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan


produksi Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla

adrenal meningkat. Kelenjar pituitary juga menghasilkan  endorphin sebagai

neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati menjadi rileks. Meningkatnya

enkephalin dan β endorphin kebutuhan tidur akan terpenuhi dan lansia akan merasa lebih

rileks dan nyaman dalam tidurnya.

Pernafasan yang panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada

waktu menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (C02) dan saat menghirup

nafas panjang mendapatkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan tubuh untuk

membersihkan darah dan mencegah kerusakan jaringan otak akibat kekurangan oksigen

(hipoksia). Pada waktu tarik nafas panjang otot–otot dinding perut (rektus abdominalis,

transversus abdominalis, internal dan eksternal oblique) menekan iga bagian bawah ke

arah belakang serta mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan

tekanan intra abdominal, sehingga dapat merangsang aliran darah baik pada vena cava

inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi

meningkat ke seluruh jaringan tubuh terutama organ – organ vital seperti otak.

4. Prosedur Tehnik Relaksasi Benson

(1) Berbaring dengan posisi yang nyaman

(2) Anjurkan klien untuk menutup mata

(3) Anjurkan klien untuk relaksasi semua otot secara dalam, mulai dari kaki dan

relaksasikan sampai wajah

(4) Nafas melalui hidung, hembuskan nafas, sambil mengucap satu, tenangkan pikiran.

Nafas dalam…..hembuskan, satu, Nafas dalam……hembuskan satu. Bernafaslah


dengan mudah dan alami….hembuskan sampai tercipta ketenangan dan rileks pada

diri anda.

(5) Ulangi 10 sampai 20 menit sampai anda tertidur.

(6) Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan.

Sebaiknya dilakukan pada waktu kita kesulitan untuk memulai tidur. Memang

sulit untuk menghilangkan gangguan pikiran atau kecemasan, karena itu tehnik ini

memerlukan latihan, dengan konsistensi dan berjalannya waktu, respon relaksasi bisa

dicapai dengan mudah. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda harus membuat

jadwal waktu latihan relaksasi diantara rutinitas sehari – hari. Banyak orang melakukan

tehnik latihan pada waktu yang hampir bersamaan setiap harinya; contohnya setelah lepas

dari kesibukan orang akan memperoleh malam yang rileks dan menyenangkan. Tehnik

relaksasi ini akan memberikan perubahan setelah 1 sampai 3 minggu apabila dilakukan

secara rutin.

5. Manfaat Relaksasi menurut Benson (2000):


(1) Menghilangkan kelelahan
(2) Mengatasi kecemasan
(3) Meredakan stress
(4) Membantu tidur nyenyak
(5) Dapat digunakan di segala tempat
(6) Tidak menimbulkan efek samping
(7)

SOP TEHNIK RELAKSASI BENSON

A. Sop Tehnik Relaksasi Benson Pada Pasien Ami


Menurut Solehati & Kosasih (2015) Adapun langkah-langkah dalam latihan Teknik Relaksasi
Benson adalah sebagai berikut :
1. Langkah Pertama
a. Siapkan pasien, berikan informasi tentang teknik Relaksasi Benson. Mintalah persetujuan
pasien untuk bersedia melakukan relaksasi tersebut (inform consent).
b. Pilihlah salah satu ungkapan singkat yang mencerminkan keyakinan pasien. Anjurkan
pasien untuk memilih kata atau ungkapan yang memiliki arti khusus bagi pasien. Fungsi
ungkapan ini dapat mengaktifkan keyakinan pasien dan meningkatkan keinginan pasien
untuk menggunakan teknik tersebut.
c. Jangan memaksa pasien untuk menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipilih oleh
perawat
2. Langkah Kedua
a. Atur posisi pasien senyaman mungkin. Mintalah pasien untuk menunjukkan posisi yang
diinginkan pasien untuk melakukan terapi Relaksasi Benson
b. Pengaturan posisi dapat dilakukan dengan cara duduk, berlutut, ataupun tiduran, selama
tidak mengganggu pikiran pasien
c. Pikiran pasien jangan sampai terganggu oleh apapun termasuk karena adanya salah posisi
yang tidak nyaman yang mengakibatkan pasien manjadi tidak fokus pada intervansi
3. Langkah Ketiga
a. Anjurkan dan bimbing pasien untuk memejamkan mata sewajarnya
b. Anjurkan untuk menghindari menutup mata kuat-kuat
c. Tindakan menutup mata dilakukan dengan wajar dan tidak mengeluarkan banyak tenaga
4. Langkah Keempat
Anjurkan pasien untuk melemaskan otot-ototnya :
a. Bimbinglah dan mulailah pasien untuk melemaskan otot-ototnya mulai dari kaki, betis,
paha sampai dengan perut pasien
b. Anjurkan pasien untuk melemaskan kepala, leher, dan pundak dengan memutar kepala
dan mengangkat pundak perlahan-lahan
c. Untuk lengan dan tangan, anjurkan pasien untuk mengulurksn kedua tangannya,
kemudian mengendurkan otot-otot tangannya, dan biarkan terkuai wajar di pangkuan
d. Anjurkan pasien untuk tidak memegang lutut, kaki atau mengaitkan kedua tanngannya
dengan erat
5. Langkah Kelima
Napas dan mulailah menggunakan kata-kata atau ungkapan fokus yang berakar pada
keyakinan pasien
a. Anjurkan pasien untuk menarik napas mulai hidung secara perlahan, pusatkan kesadaran
pasien pada pengembangan perut, tahanlah napas sebentar sampai hitungan ketiga
b. Setelah hitungan ketiga keluarkan napas melalui mulut secara perlahan-lahan (posisi
mulut seperti bersiul) sambil mengucapkan ungkapan yang telah dipilih pasien dan
diulang-ulang dalam hati selama mengeluarkan napas tersebut
6. Langkah Keenam
a. Anjurkan pasien untuk mempertahankan sifat pasif. Sifat pasif merupakan aspek penting
dalam membangkitkan respons relaksasi, anjurkan pasien untuk tetap berpikir tenang
b. Saat melakukan teknik relaksasi, kerapkali berbagai macam pikiran datang mengganggu
konsentrasi pasien. Oleh karena itu, anjurkan pasien untuk tidak mempedulikannya dan
bersikap pasif
7. Langkah Ketujuh
Lanjutkan intervensi Relaksasi benson untuk jangka waktu tertentu. Teknik ini cukup
dilakukan selama 5-10 menit saja. Tetapi jika menginginkan waktu yang lebih lama,
lakukan lebih dari 20 menit.
8. Langkah Kedelapan
Lakukan teknik ini dengan frekuensi dua kali sehari sampai pasien mengatakan tidak

nyeri atau cemas lagi.

Anda mungkin juga menyukai