Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

DEXA AWARD: SCIENCE SCHOLARSHIP

EFEKTIFITAS RUMPUT LAUT SEBAGAI BINDER DAN


PENGAWET TABLET SUSTAINED RELEASE DIGOXIN
DENGAN METODE GRANULASI PELEBURAN

Axl Aprizal Herawan

S1 FARMASI , FAKULTAS FARMASI ,STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH


CILACAP

RUMPUN KEILMUAN / GROUP OF STUDY

1
SINOPSIS

Rumput laut memiliki karakteristik sebagai bahan pengikat yang baik sebagai
bahan pengikat pada sediaan tablet sustain release karena memiliki sifat fisika dan
kimia yang dapat menjadikan bahan pengikat tablet sustain release dan juga
memiliki zat antimikroba dan antioksidan sebagai bahan pengawet.

KATA KUNCI
Rumput laut , sustain release , antioksidan , antimikroba
PENDAHULUAN

Beberapa jenis rumput laut dari berbagai marga telah diketahui berkhasiat
sebagai obat . Sebagian besar di antaranya terdapat di Indonesia . Di Indonesia
sendiri sebenarnya pemanfaatan rumput laut sebagai obat, telah terungkap sejak
lama (HYENE 1922, ZA-NEVELD 1955). SUGIARTO et al. (1978) menyebutkan
beberapa jenis rumput laut di Indonesia yang dapat dipergunakan sebagai obat.
Namun karena penelitian, pengolahan dan minat ke arah itu belum berkembang di
Indonesia, maka pemanfaatannya sampai saat ini masih sangat terbatas.
Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan tambahan obat sudah dipakai sejak
dahulu kala. Rumput laut dapat menjadi bahan pengikat pada tablet dan juga dapat
menjadi bahan pengawet dalam pembuatan tablet. Pembuatan tablet sustain
release/lepas lambat dapat menggunakan rumputlaut sebagai bahan pengikat.
Pada jurnal dengan judul “ Penggunaan Tepung Agar Sebagai Bahan Pengikat
Dalam Tablet Antidiabetes Ekstrak Etanol Bawang Merah” (Kurniawan et al., 2013)
tepung agar/ rumput laut dapat berpotensi menjadi bahan pengikat pada
pembuatan tablet.
Rumput laut mengandung sejumlah besar polisakarida. Polisakarida tersebut
antara lain alginat dari rumput laut coklat, karagenan dan agar dari rumput laut
merah dan beberapa polisakarida minor lainnya yang ditemukan pada rumput
laut hijau (Anggadiredja et al, 2002). Kebanyakan dari polisakarida tersebut bila
bertemu dengan bakteri di dalam usus manusia, tidak dicerna oleh manusia,
sehingga dapat berfungsi sebagai serat. Kandungan serat rumput laut dapat
mencapai 30-40% berat kering dengan persentase lebih besar pada serat larut air.
Kandungan serat larut air rumput laut jauh lebih tinggi dibanding dengan
tumbuhan daratan yang hanya mencapai sekitar 15% berat kering (Burtin, 2003).
Antioksidan adalah zat yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah
terjadinya proses oksidasi. Antioksidan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
berperan penting untuk mempertahankan mutu produk pangan. Manfaat
antioksidan bagi kesehatan dan kecantikan, misalnya untuk mencegah penyakit
kanker dan tumor, penyempitan pembuluh darah, penuaan dini, dan lain-lain.
Dalam produk pangan, antioksidan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
proses oksidasi yang dapat menyebabkan kerusakan, seperti ketengikan,
perubahan warna dan aroma, serta kerusakan fisik lainnya vitamin E dan C, non-
gizi (pigmen karoten, likopen, flavonoid, dan klorofil), dan enzim (glutation
peroksidase, koenzim Q10 atau ubiquinon). Antioksidan dapat dibagi menjadi 3
golongan, yaitu antioksidan preventif (enzim superoksidadismutase, katalase, dan
glutation peroksidase), antioksidan primer (vitamin A, fenolat, flavonoid, katekin,
kuersetin), dan antioksidan komplementer (vitamin C, β-karoten, retinoid).
Tablet lepas lambat adalah tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat
aktif akan tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. Istilah
lepas lambat digunakan untuk tujuan farmakope dan persyaratan pelepasan obat
dijelaskan dalam masing-masing monografi. (Sumber: FI. IV, 6)
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme
pengikatan tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan
granul terbagi, kapsul, maupun tablet. Berbagai proses granulasi telah
dikembangkan, dari metode konvensional seperti slugging dan granulasi dengan
bahan pengikat musilago amili hingga pembentukan granul dengan peralatan
terkini seperti spray dry dan freeze dry. Granulasi peleburan atau hot melt
granulation merupakan metode pembentukan dispersi padat berbentuk granulat
dengan bahan pengikat yang melebur di atas suhu kamar. Granulasi peleburan ini
dapat digunakan untuk membentuk granul dengan bahan pengikat hidrofob
seperti lemak dan wax dengan tujuan penyalutan dan/atau pembentukan matriks
sediaan pelepasan dimodifikasi (modified release drug). Keunggulan dari granulasi
peleburan ini adalah : tidak membutuhkan bahan pelarut, tidak memerlukan
proses pengeringan, dan prosesnya berlangsung cepat serta bersih (Parikh, 1997;
Reza, 2003, Liu 2001; Sohi, 2004).
STRATEGI

Menjadikan rumput laut sebagai bahan pengikat yang baik pada tablet
sustained release digoxin dengan metode granulasi peleburan dan digunakan
dalam skala industri.
METODOLOGI

PROSES PEMBUATAN
Digoxin dicampur homogen dengan carnauba wax dan tepung rumput laut di
dalam mortir, dipanaskan dengan tangas air hingga campuran melebur di atas
suhu lebur carnauba wax, digerus agar homogen selama + 5 menit. Leburan
didinginkan pada suhu kamar kemudian dilewatkan pada pengayak 16 mesh.
Granul dievaluasi kemudian dilubrikasi dengan magnesium stearat dan talk untuk
dicetak menjadi tablet. Tablet dievaluasi.
EVALUASI GRANUL
Parameter yang diamati adalah: uji homogenitas, uji sifat alir, uji kompresibilitas
granul, dan uji distribusi ukuran granul (Anonim, 1995 ; Lieberman dan Lachman,
1986, Aulton, 1988)

EVALUASI TABLET
Evaluasi terhadap sediaan tabletmeliputi : penampilan fisik, keseragaman ukuran,
kekerasan tablet, keregasan, keragaman bobot, kandungan bahan aktif, dan uji
disolusi.

1. Pengamatan Penampilan Fisik


2. Keseragaman Ukuran
3. Uji Kekerasan Tablet (Fi Iv ,1995; Parrot ,1971)
4. Uji Keregasan Tablet (Lieberman ,1988)
5. Uji Keseragaman Bobot
6. Uji Disolusi
7. Uji Kandungan Bahan Aktif

• PEMBUATAN GRANUL
1 • EVALUASI GRANUL

• PEMBUATAN TABLET
2 • EVALUASI TABLET

• UJI STABILITAS OBAT


3 • UJI MIKROBA
SIGNIFIKANSI DAN KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN

Rumput laut dapat menjadi bahan pengikat yang efektif dan stabil pada
pembuatan tablet sustained release. Rumput laut dapat digunakan secara masif
dalam pembuatan tablet sustained release karena pada daerah Cilacap penghasil
rumput laut. Penelitian ini dapat menjadikan rumput laut menjadi bahan
tambahan tablet yang lebih sering digunakan.

PERNYATAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. ide dan proposal yang diajukan adalah orisinal, bukan jiplakan atau
mengambil ide orang lain;
2. seluruh literatur yang digunakan telah disitasi dan tercantum pada daftar
referensi;
3. untuk ide yang menang, maka Dexa Medica akan diakui sebagai sponsor ide
tersebut;
4. proposal yang menang menjadi milik Dexa Medica dan tidak boleh diusulkan
untuk kompetisi lain. Penggunaannya untuk tujuan akademik kandidat
pengusul diperbolehkan (misalnya sebagai usulan penelitian untuk thesis
master).

Cilacap ,29 Juni 2018

Axl Aprizal Herawan


REFERENSI

1. Kurnia Wahyu Dhadang, Adi Yugatama, Rahajeng Puput Aryani,


Penggunaan Tepung Agar Sebagai Pengikat Dalam Tablet Antidiabetes
Ekstrak Etanol Bawang Merah, Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi (2013) 15.
2. Nugrhani Ilma, Hasan Rahmat , Joshita Djajadisastra, Karakteristik Granul
Dan Tablet Propanolol Hidroklorida Dengan Metode Granulasi Peleburan,
Majalah Ilmu Kefarmasian vol. 2. (2005) 101-104.
3. Olii Audia Triani , Aztriana, Optimasi Bahan Polimer Pembentuk Matriks
Tablet Sustained Relelase Na. Diclofenak, As-Syifa vol (7). (2015)
4. Suparmi , Achmad Sachri , Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian
Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut Dari Aspek Industri dan Kesehatan.
(2009) 100-102.

Anda mungkin juga menyukai