Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(RELAKSASI BENSON)

Dosen Pembimbing: Suyatini ,S.Pd,M.Kes

DISUSUN OLEH:

AMANDA NUARI SOLIHAH


NIM: P27906119001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG NERS
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Meringankan Nyeri


Sub Pokok Bahasan : Relaksasi Benson
Tempat : Wisma Mangga
Sasaran : Ny.M
Waktu : 20 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Maret 2020
Penyuluh : Amanda Nuari Solihah

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, lansia mampu memahami dan
mempraktikan tentang Relaksasi Benson

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang relaksasi benson selama 15 menit,
diharapkan lansia dapat :
1. Menjelaskan pengertian relaksasi benson
2. Mengetahui manfaat relaksasi benson
3. Menyebutkan empat elemen dasar relaksasi benson
4. Mengetahui cara melakukan relaksasi benson

C. Materi:
1. Pengertian relaksasi benson
2. Manfaat relaksasi benson
3. Empat elemen dasar relaksasi benson
4. Cara melakukan relaksasi benson

2
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan
No Tahap Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1. 1. Pembukaan a. Penyampaian salam a. Membalas salam 5 menit
Dan b. Perkenalan b. Memperhatikan
Perkenalan c. Menjelaskan topik penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Apersepsi e. Memperhatikan
2 Inti a. Penyampaian Materi: a. Menyimak/ 10 menit
1. Pengertian relaksasi benson Memperhatikan

2. Manfaat relaksasi benson


3. Empat elemen dasar
relaksasi benson
4. Cara melakukan relaksasi
benson
b. Memberi kesempatan untuk b. Bertanya
bertanya
c. Menjawab pertanyaan c. Menyimak
3. Penutup a. Menyimpulkan a. Menyimak 5 menit
b. Mengevaluasi (memberikan b. Menjawab
pertanyaan) pertanyaan
c. Memberi salam c. Menjawab salam

G. Sumber Bacaan

3
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori dan Praktik. Edisi
Kelima. Jakarta: EGC
PH, Livana. 2014. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Stres Keluarga
Dalam Merawat Klien Gangguan Jiwa Berat Di Poli Jiwa RSUD Dr. H. Soewondo
Kendal. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Solehati, T dan Kosasih, C.E. 2015. Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan
Maternitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Yusuf, S.L.N. 2018. Kesehatan Mental Perspektif Psikologis Dan Agama. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Yosep, I. 2011. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung: PT Refika Aditama

H. Evaluasi :
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah penyuluhan
4. Soal :
1) Jelaskan pengertian relaksasi benson
2) Jelaskan manfaat relaksasi benson
3) Menyebutkan empat elemen dasar relaksasi benson
4) Menyebutkan cara melakukan relaksasi benson

Tangerang, 5 Maret 2020


Penyuluh

( Amanda Nuari Solihah)

Lampiran Materi

4
RELAKSASI BENSON

A. Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah suatu teknik nonfarmakologis di dalam terapi perilaku dengan
tujuan untuk menenangkan pikiran dan fisik seseorang sehingga terhindar dari tekanan
mental, fisik, ataupun emosi yang sedang dialami oleh seseorang (Solehati & Kosasih,
2015).

B. Tujuan Relaksasi
Pelatihan relaksasi bertujuan untuk melatih individu agar dapat mengkondisikan
dirinya untuk mencapai suatu keadaan rileks. Relaksasi dapat menekan rasa tegang dan
rasa cemas dan nyeri yang dirasakan. (Solehati & Kosasih, 2015).

C. Manfaat Relaksasi
Manfaat terapi relaksasi salah satunya untuk menurunkan kecemasan dan nyeri.
Selaras dengan Brooker (2005) yang menyatakan, bahwa pengendalian gejala cemas,
nyeri bahkan stres bisa dilakukan dengan teknik relaksasi (Solehati & Kosasih, 2015).

D. Relaksasi Benson
1. Pengertian Relaksasi Benson
Relaksasi ini merupakan relaksasi menggunakan teknik pernafasan yang biasa
namun menggabungkan dengan system keyakinan individu/ faith factor (difokuskan
pada ungkapan tertentu berupa nama-nama Tuhan, atau kata yang memiliki makna
menenangkan bagi klien itu sendiri) yang diucapkan berulang-ulang dengan ritme
teratur disertai sikap pasrah (Benson & Proctor, 2000 dalam Solehati & Kosasih,
2015).

2. Empat Elemen Dasar dalam Relaksasi Benson


Adapun empat elemen dasar agar teknik relaksai benson berhasil anatara lain:
lingkungan yang tenang, klien secara sadar dapat mengendurkan otot-otot tubuhnya,
klien dapat memusatkan diri selama 30 menit pada ungkapan yang telah dipilih, dan

5
bersikap pasif pada pikiran – pikiran yang menggangu (Benson & Proctor 2000,
dalam Solehati & Kosasih, 2015).

3. Prosedur Teknik Relaksasi Benson


a. Pelaksanaan
1) Langkah pertama
Lakukan teknik relaksasi ini selama 10 menit. Pilihlah ungkapan
singkat yang mencerminkan keyakinan klien. Fungsi ungkapan ini
dapat mengaktifkan keyakinan klien dan meningkatkan keinginan klien
untuk menggunakan teknik tersebut.
2) Langkah kedua
a) Atur posisi klien senyaman mungkin. Mintalah klien untuk
menunjukan posisi mana yang ia inginkan untuk melakukan terapi
relaksasi benson. Pengaturan posisi dapat dilakukan dengan cara
duduk.
b) Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman agar klien tetap
fokus.
3) Langkah ketiga
a) Anjurkan dan bimbing klien untuk memejamkan kedua mata
sewajarnya, jangan terlalu kuat.
b) Tindakan menutup mata ini dilakukan dengan wajar dan tidak
mengeluarkan banyak tenaga.
4) Langkah keempat
a) Anjurkan dan bimbing klien untuk melemaskan otot-ototnya mulai
dari kaki, betis, paha, sampai dengan perut klien.
b) Anjurkan klien untuk mengendurkan semua kelompok otot pada
tubuh klien.
c) Anjurkan klien untuk melemaskan kepala, leher, dan pundak dengan
memutar kepala dan mengangkat pundak perlahan-lahan.

6
d) Anjurkan pasien untuk mengulurkan kedua tangannya, dan
mengendurkan otot-otot tangannya, dan biarkan terkulai wajar
dipangkuan.
e) Anjurkan klien untuk tidak memegang lutut, kaki, atau mengaitkan
kedua tangannya dengan erat.
5) Langkah kelima
a) Anjurkan klien untuk menarik nafas melalui hidung secara perlahan,
pusatkan kesadaran klien pada pengembangan perut, tahanlah nafas
sampai hitungkan ketiga.
b) Setelah hitungan ketiga, keluarkan nafas melalui mulut secara
perlahan – lahan (posisi mulut seperti sedang bersiul).
c) Bimbing klien dalam mengungkapkan ungkapan yang diyakininya
seperti berdzikir (bagi agama islam) sesuai keyakinan klien dan
diulang-ulang sampai klien merasakan ketenangan dalam hatinya.
6) Langkah keenam
a) Anjurkan klien untuk tetap berkonsentarasi dan bersikap pasif pada
hal-hal yang mengganggu. Sikap pasif merupakan aspek penting
dalam membangkitkan respon relaksasi.
b) Anjurkan klien untuk tetap berpikiran tenang.
7) Langkah ketujuh
Klien diperbolehkan membuka mata untuk melihat. Bila sudah
selesai tetap duduk dengan tenang, mula-mula mata terpejam dan
sesudah itu mata dibuka.
8) Langkah kedelapan
Lakukan teknik ini dengan frekuensi 1 kali sehari sampai klien
merasa tidak nyeri dan cemas berkurang. Lebih efektif dilakukan
selama 1 minggu.

Anda mungkin juga menyukai