Oleh :
KELOMPOK II
Prisanti ayu ningtiyas 132110101003
Puji lianti 132110101014
Linda Syahadhatun Nisa 132110101035
Nabila munsyarikha 132110101061
Endah Azmi R. 132110101081
Rizkya Pradita H 132110101098
Pratiwi Nurullaili 132110101115
Syukriyah Valuvi 132110101127
Yanuar Ratna T 132110101138
Dinda destra issanti 132110101149
Agita Brastila Esti 132110101176
Berbagai macam bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia, salah
satunya adalah puskesmas. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes no.75 tahun
2014). Dalam upaya menyelenggarakan pembangunan kesehatan, puskesmas memiliki
program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan.
Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, puskesmas harus mampu menjalankan
fungsinya dengan baik. Hal itu dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan proses
penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian terhadap rencana kagiatan yang telah ditetapkan,
baik rencana upaya wajib maupun pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) yang di dalamnya
mencakup sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas. SIMPUS adalah suatu
tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI,
2004). Dalam menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas, puskesmas wajib
menyampaikan laporan kegiatan puskesmas secara berkala kepada Dinas kesehatan
kabupaten/kota (Permenkes No.75 tahun 2014).
SIMPUS ini dikembangkan sebagai salah pendukung paradigma sehat dalam bidang
pembangunan sistem informasi kesehatan. Seiring dengan perkembangan teknologi,
informasi, dan komunikasi, hampir seluruh puskesmas sudah menggunakan SIMPUS sebagai
sistem informasi kesehatan yang utama, seluruh data administrasi maupun klinis yang
berkaitan dengan data pasien terpusat pada SIMPUS. Dengan keberadaan sistem ini
diharapkan seluruh pengguna memanfaatkan secara maksimal. Tujuan utama di
berlakukannya SIMPUS di seluruh Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas
manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan
secara optimal informasi-informasi yang menunjang kegiatan pelayanan di puskesmas
(Depkes RI, 1997).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui peran SIMPUS sangatlah penting dalam
menjawab tuntutan masyarakat dan pihak yang berkepentingan terhadap informasi kesehatan
serta mengoptimalkan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat.
I. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PUSKESMAS (SIMPUS)
1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
RESP
ONSI
VE
PUBLIC
SERVICE
EFFICIENT S
STANDA
SIM RD
TRANS ACCOU
PAREN NTABL
T E
Database MySQL
Modul registrasi loket ini bisa diakses oleh petugas. Modul ini berfungsi sebagai
pengolahan data pasien yang didesain mengikuti seperti format KTP dan format Kartu
Keluarga sehingga setiap keluarga pasien dapat ditempatkan dalam satu database dan
mempermudah dalam pencarian data pasien. Modul registrasi ini meliputi :
Register Pemeriksaan umum
Register pemeriksaan gigi
Register pemeriksaan gizi
Register pemeriksaan imunisasi
Register pemeriksaan KIA
Register pemeriksaan KB
C. Modul Pelayanan Poli Umum/BP
Modul pelayanan poli umum ditujukan untuk digunakan oleh Dokter/perawat/staf
yang berwenang melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien, dan berwenang
untuk mengisi rekam medis dan rekam medikasi pasien. Modul ini berfungsi untuk
menyimpan data-data riwayat penyakit pasien yang berobat ke puskesmas dimulai
dari pengisian Anamnesa, Diagnosa, Resep, Tindakan, Pemeriksaan Lab, dan Rujukan
semua diatur dalam satu form sehingga semua data akan tersimpan dalam folder
riwayat penyakit pasien.
Modul Simpus ini menyediakan fasilitas untuk mencatat pelayanan kesehatan di Poli
Umum/BP. Menyediakan fitur-fitur sebagai berikut :
1. Master data tindakan Fasilitas pelayanan pasien, meliputi : Diagnosa, Anamnesa,
Tindakan medis, Pemeriksaan laborat / radiologi, Pembuatan resep, Preview
riwayat pasien (medical record), Fasilitas pembuatan surat keterangan: keterangan
sehat, keterangan sakit dan surat kematian, Fasilitas pembuatan surat rujukan:
umum, askes dan askeskin, Fasilitas pembayaran, Fasilitas rujuk/mutasi: ke
unit/poli lain dan ke Rumah Sakit
2. Fasilitas input SP2TP
3. Fasilitas surveilans penyakit, meliputi: master penyakit surveilans, data surveilans
penyakit, Laporan mingguan wabah
4. Laporan-laporan poli BP/Umum : Register rawat jalan, Daftar kunjungan pasien,
Daftar pasien dirujuk, Rekap pasien dirujuk, Medical record pasien, Laporan data
kesakitan, Jumlah penyakit per desa, Laporan bulanan kegiatan diare, Rekapitulasi
jenis kunjungan, Data pasien per klasifikasi umur dan penyakit (detil), Data pasien
per klasifikasi umur dan tindakan (detil), Data pasien per klasifikasi umur,
penyakit, dan desa/kelurahan (rekap), Monitoring campak
L. Modul Kepegawaian
1. Pendataan awal berbagai masalah baik dari segi perangkat keras ataupun calon
petugas data.
2. Pembentukan team informasi baik tingkat puskesmas atau tingkat dinas kesehatan.
Team untuk tingkat puskesmas dapat terdiri dari seorang penanggung jawab program,
disertai beberapa operator. Sedangkan untuk tingkat dinas kesehatan, mungkin
diperlukan satu team khusus untuk mengorganisir alur data dan juga bertanggung
jawab untuk manajemen data-data kesehatan. Apabila dimungkinkan dapat dibentuk
satu sub dinas Informatika / Pengolahan Data Elektronik.
3. Inventarisasi data-data dasar, baik untuk tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas
kesehatan. Data-data dasar itu antara lain : data puskesmas, data petugas medis, data
tempat pelayanan kesehatan, data obat-obat gudang farmasi, data diagnosis, dan
beberapa data-data dasar lainnya. Data-data ini nantinya akan dikodekan karena
SIMPUS akan banyak membutuhkan masukkan data berupa kode.
4. Sosialisasi data-data dasar. Hal ini perlu dilakukan ke semua staf medis dan petugas di
puskesmas supaya lebih mengenal sedini mungkin sistem yang akan dipakai.
7. Evaluasi, dilakukan untuk mencari masukkan dan juga memberi masukkan kepada
semua pihak yang terkait dalam pengembangan SIMPUS.
2. Pada SIM Puskesmas Sobo Banyuwangi terdapat Pojok Berita dan Lintas
Berita yang memberikan seputar informasi mengenai berbagai kegiatan
yang diselenggarakan oleh Puskemas Sobo Banyuwangi
3. Artikel riset disertakan pula didalam SIM Puskesmas Sobo Banyuwangi
sebagai informasi pengetahuan tambahan mengenai issue terbaru terkait
tentang kesehatan baik local maupun global
etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64151/.../S2-2013-322681-chapter1.pdf
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52067/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)