MANAJEMEN PUSKESMAS)
Kelompok 2
02 PUSKESMAS
KEDUDUKAN
05 TANTANGAN SIMPUS
03 PENGELOLAAN SIMPUS
TEORI SIMPUS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), yang dulu
dikenal sebagai Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) merupakan salah satu program yang
dibuat oleh aparatur pemerintah kepada setiap Puskesmas di
seluruh daerah-daerah untuk mempermudahkan pengaksesan
data-data pasien yang merupakan sebuah sistem Informasi
yang terintegrasi dan didesain multiuser yang disiapkan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen Puskesmas.
) ) ) ) ) ) )
Kedudukan puskesmas dalam
Sistem Kesehatan Nasional
sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama
yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
PENGELOLAAN SIMPUS
PROSES sumber
PENGELOLAAN 2. Dikumpulkan
DATA 3. Direkap
4. Diolah
5. Diinterprestasikan
6. Disajikan
7. Dimanfaatkan
8. Didistribusikan
ALUR DATA SIMPUS
Mengapa HARUS SIMPUS?
- Bisa digunakan untuk melihat -profl pasien
3.Perilaku Petugas, Listrik, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Perangkat Lunak
Kemampuan petugas tidak berkembang karena tidak adanya pelatihan. Terdapatnya petugas yang pensiun akan
tetapi tak ada penggantinya menjadikan SIMPUS tak dapat dijalankan dengan optimal. Sedangkan petugas di
Puskesmas Jongaya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. (NURUL KHAFIDA ASSYIDDIKYA, 2021)
Kesimpulan
Software Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) merupakan software
yang ditujukan untuk mengelola aktivitas keseharian Puskesmas
mulai dari pendaftaran pasien, manajemen diagnosa, manajemen
obat, manajemen pasien, sampai dengan rekap pelaporan data.
program aplikasi yang didesain khusus untuk membantu
memudahkan pencatatan data pasien, pengolahan dan penyajian
data menjadi informasi dalam waktu yang cepat dan tepat. Dasar
hukum dari SIMPUS terkandung dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas dari pasal 1 sampai pasal 32.
Daftar Pustaka
Heryana, A. (2020). TANTANGAN PELAKSANAAN PKBM. Universitas Esa Unggul.
2. Menurut kelompok, mengapa ada pelaksanaan SIMPUS yang belum optimal? (Penanya, Mevia )
JAWAB: (Kelompok 2, Hilma)
di beberapa litelatur yang kami baca, di puskesmas terkadang masih ditemukan masalah teknis pada
jaringan sehingga arus data dan informasi terhambat dan membuat pelayanan rekam medis menjadi
kurang optimal. lalu juga ada dari segi software yang digunakan belum optimal karena terdapat
puskesmas yang menggunakan beberapa program yang tidak saling terintegrasi, bahkan ditemukan juga
terdapat puskesmas yang Terdapatnya petugas yang pensiun akan tetapi tak ada penggantinya
menjadikan SIMPUS tak dapat dijalankan dengan optimal.
SESI DISKUSI
3. Bagaimana SIMPUS memastikan keamanan data pasien yang tercatat dalam sistem? Apa langkah-
langkah yang diambil untuk melindungi privasi pasien? (Penanya, Rizky Anggraeni)
JAWAB: (kelompok 2, Richard)
SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) memastikan keamanan data pasien yang tercatat
dalam sistem dengan mengimplementasikan langkah-langkah berikut untuk melindungi privasi pasien:
Keamanan fisik, otorisasi akses, keamanan jaringan, enkripsi data, audit dan pemantauan, pelatihan dan
kesadaran, kebijakan privasi, perlindungan data pribadi, backup dan pemulihan, kepatuhan terhadap
regulasi
4. Apa perbedaan menggunakan aplikasi simpus dan p care dalam pelayanan bpjs? (Penanya, Rifa )
JAWAB: (Kelompok 2, Qurrota )
SIMPUS adalah sebuah sistem kesehatan daerah yang disediakan untuk dapat memberikan informasi
tentang kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas di suatu wilayah. Aplikasi P Care merupakan sistem
informasi yang disediakan untuk melayani pasien peserta BPJS Kesehatan.