Anda di halaman 1dari 17

SIMPUS (SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PUSKESMAS)
Kelompok 2

1. Qurrota Nurul Aini 2105015017


2. Hilma Amalia Maulani 2105015033
3. Audina Yosephine 2105015212
4. Richard Dimas Aditya 2105015204
01 TEORI SIMPUS 04 HAMBATAN SIMPUS

02 PUSKESMAS
KEDUDUKAN
05 TANTANGAN SIMPUS

03 PENGELOLAAN SIMPUS
TEORI SIMPUS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), yang dulu
dikenal sebagai Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) merupakan salah satu program yang
dibuat oleh aparatur pemerintah kepada setiap Puskesmas di
seluruh daerah-daerah untuk mempermudahkan pengaksesan
data-data pasien yang merupakan sebuah sistem Informasi
yang terintegrasi dan didesain multiuser yang disiapkan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen Puskesmas.

Fungsi utamanya adalah mengatur semua data pasien mulai


dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan (diagnosis) serta
pengobatan pasien tersebut, kemudian data-data yang sudah
diinputkan ditampung kedalam sebuah database yang nantinya
akan dikategorikan sesuai dengan parameter untuk kebutuhan
laporan seperti laporan kunjungan harian, cara pembayaran,
jenis penyakit serta laporan lainnya yang sebagaimana
dibutuhkan didalam Manajemen Puskesmas.
TEORI
SIMPUS Menurut Kemenkes No 128/Menkes/SK/II/2014 mengenai
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, SIMPUS
adalah tatanan manusia/peralatan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatan.

SIMPUS merupakan program aplikasi yang memberikan


informasi baik untuk administrasi dan pengelolaan sebuah
puskesmas demi meningkatkan kinerja dan menangani
keseluruhan proses manajemen di Puskesmas.
Menurut Sutanto (2009). SIMPUS adalah
Tujuan Khusus SIMPUS yaitu:
program sistem informasi kesehatan daerah
yang memberikan informasi tentang segala
Sebagai dasar penyusunan Rencana
keadaan kesehatan masyarakat di tingkat
puskesmas mulai dari data diri orang sakit,
Tahunan Puskesmas
ketersediaan obat sampai data penyuluhan Sebagai dasar pemantauan dan
kesehatan masyarakat. evaluasi pelaksanaan kegiatan
Puskesmas
Tujuan Umum SIMPUS yaitu meningkatkan Sebagai bahan laporan ke Dinas
kualitas manajemen Puskesmas secara lebih Kesehatan Kabupaten atau Kota
berhasil-guna dan berdaya guna, melalui Sumber informasi bagi lintas -
pemanfaatan secara optimal data SP2TP sektoral terkait (Depkes RI, 1997)
dan informasi lain yang menunjang.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KEDUDUKAN PUSKESMAS

) ) ) ) ) ) )
Kedudukan puskesmas dalam
Sistem Kesehatan Nasional
sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama
yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
PENGELOLAAN SIMPUS

INPUT PROSES OUTPUT

- Informasi dimanfaatkan untuk :


- Manajemen Data : 1. Mendukung manajemen
1. SDM
1. Data Entry organisasi (Puskesmas) (P1,P2,P3)
2. Sarana 2. Mendukung manajemen
2. Validasi data program dalam perencanaan,
3. Dana
3. Rekapitulasi data monitoring dan evaluasi program
4. Metode (6 program pokok + program
4. Analisis data
pengembangan)
5. Interprestasi data 3. Dasar pengembalian keputusan
6. Penyajian data 4. Masukan bagi Dinas lain /
7. Distribusi data Lintas-sektoral yang
membutuhkan
1. Data dari semua

PROSES sumber

PENGELOLAAN 2. Dikumpulkan

DATA 3. Direkap

4. Diolah

5. Diinterprestasikan

6. Disajikan

7. Dimanfaatkan

8. Didistribusikan
ALUR DATA SIMPUS
Mengapa HARUS SIMPUS?
- Bisa digunakan untuk melihat -profl pasien

- Mampu mencari data – data untuk pelaporan

- Mendukung keputusan dengan melihat data – data


yang dimiliki oleh puskesmas

- Mudah digunakan (pengetahuan komputer yg minimal)

- Fungsi operasi output & input dapat dipelajari dengan


waktu pelatihan tidak terlalu lama
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN
PENGELOLAAN SIMPUS

FAKTOR INPUT FAKTOR PROSES

1. Faktor SDM 1. Komunikasi


2. Faktor Pemangku Interpersonal
Kepentingan 2. Kondisi Geografis
FAKTOR-FAKTOR HAMBATAN SIMPUS
1. Perilaku Petugas Puskesmas
Petugas di Puskesmas Pajang menginput ke dalam SIMPUS satu jenis obat saja, dimana semestinya menginput
seluruh jenis obat yang diresepkan oleh bidan/dokter. Sehingga perlu dilakukan penginputan ulang resep obat
yang dibawa pasien oleh petugas apotek dengan lengkap. Selain itu penginputan data pasien tidak dapat
diselesaikan dalam satu waktu membuat penghimpunan serta pelaporan data ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta
tiap bulannya menjadi tidak tepat waktu. (NURUL KHAFIDA ASSYIDDIKYA, 2021)

2.Sumber Daya (Listrik) dan Sistem Perangkat Lunak (Software)


Adanya perbedaan format laporan SIMPUS dengan format laporan Dinas Kesehatan sehingga pembuatan laporan
dilakukan secara manual. (NURUL KHAFIDA ASSYIDDIKYA, 2021)

3.Perilaku Petugas, Listrik, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Perangkat Lunak
Kemampuan petugas tidak berkembang karena tidak adanya pelatihan. Terdapatnya petugas yang pensiun akan
tetapi tak ada penggantinya menjadikan SIMPUS tak dapat dijalankan dengan optimal. Sedangkan petugas di
Puskesmas Jongaya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. (NURUL KHAFIDA ASSYIDDIKYA, 2021)
Kesimpulan
Software Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) merupakan software
yang ditujukan untuk mengelola aktivitas keseharian Puskesmas
mulai dari pendaftaran pasien, manajemen diagnosa, manajemen
obat, manajemen pasien, sampai dengan rekap pelaporan data.
program aplikasi yang didesain khusus untuk membantu
memudahkan pencatatan data pasien, pengolahan dan penyajian
data menjadi informasi dalam waktu yang cepat dan tepat. Dasar
hukum dari SIMPUS terkandung dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas dari pasal 1 sampai pasal 32.
Daftar Pustaka
Heryana, A. (2020). TANTANGAN PELAKSANAAN PKBM. Universitas Esa Unggul.

Puskesmas Daily Care. (2011). Kedudukan Puskesmas.

Samarinda, K. S. S. K. (2019). IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Indonesia, R. (2009). Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan. Jakarta Republik Indonesia.

Prabowo, R. G. M. (2015). Pengembangan Sistem.

A, N, K. (2021). IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM


PENUNJANG PELAYANAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS. Makassar: SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN PANAKKUKANG.
SESI DISKUSI
1. Mengapa puskesmas harus menerapkan Simpus dalam pelayanan kepada masyarakat? (Penanya,
Syarifah)
JAWAB: (kelompok 2, Audina)
karena puskesmas adalah garda terdepan dalam menangani Kesehatan masyarakat, jadi diperlukan
SIMPUS untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar
pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat.
lalu SIMPUS diharapkan dapat meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasilguna dan
berdayaguna.

2. Menurut kelompok, mengapa ada pelaksanaan SIMPUS yang belum optimal? (Penanya, Mevia )
JAWAB: (Kelompok 2, Hilma)
di beberapa litelatur yang kami baca, di puskesmas terkadang masih ditemukan masalah teknis pada
jaringan sehingga arus data dan informasi terhambat dan membuat pelayanan rekam medis menjadi
kurang optimal. lalu juga ada dari segi software yang digunakan belum optimal karena terdapat
puskesmas yang menggunakan beberapa program yang tidak saling terintegrasi, bahkan ditemukan juga
terdapat puskesmas yang Terdapatnya petugas yang pensiun akan tetapi tak ada penggantinya
menjadikan SIMPUS tak dapat dijalankan dengan optimal.
SESI DISKUSI
3. Bagaimana SIMPUS memastikan keamanan data pasien yang tercatat dalam sistem? Apa langkah-
langkah yang diambil untuk melindungi privasi pasien? (Penanya, Rizky Anggraeni)
JAWAB: (kelompok 2, Richard)
SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) memastikan keamanan data pasien yang tercatat
dalam sistem dengan mengimplementasikan langkah-langkah berikut untuk melindungi privasi pasien:
Keamanan fisik, otorisasi akses, keamanan jaringan, enkripsi data, audit dan pemantauan, pelatihan dan
kesadaran, kebijakan privasi, perlindungan data pribadi, backup dan pemulihan, kepatuhan terhadap
regulasi

4. Apa perbedaan menggunakan aplikasi simpus dan p care dalam pelayanan bpjs? (Penanya, Rifa )
JAWAB: (Kelompok 2, Qurrota )
SIMPUS adalah sebuah sistem kesehatan daerah yang disediakan untuk dapat memberikan informasi
tentang kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas di suatu wilayah. Aplikasi P Care merupakan sistem
informasi yang disediakan untuk melayani pasien peserta BPJS Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai