Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM

PENGANTAR REKAM KESEHATAN ELEKTRONIK 1


“Sistem Informasi Puskesmas”

Dosen Pengampu
Angga Rahagiyanto, S.ST, M.T.

Disusun oleh :
Wahidha Nurul Yaasiintha G41171113
Eka Melynda Indrajita G41171184
Andika Rohmati Roby G41171260
Lusitha Prayuni Sheyla G41171311
Irza Feby Pratama G41171441
Golongan B

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI RI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


2019

i
Daftar Isi
BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Dasar teori / latar belakang adanya SIMPUS ................................................................... 3
2.1.2 Alasan Penggunaan SIMPUS .................................................................................... 3
2.1.2 Penyebab dibuatkan SIMPUS ................................................................................... 3
2.1.3 Dasar dan Legalitas Hukum SIMPUS ....................................................................... 4
2.2 Perbedaan SIMPUS dan SIMRS ...................................................................................... 5
2.2.1 Letak Perbedaan SIMPUS dan SIMRS ..................................................................... 5
2.2.2 Fitur yang harus ada pada SIMPUS .......................................................................... 6
2.2.3 Fitur yang Membedakan SIMPUS dengan SIMRS ................................................... 7
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah
kecamatan. Sebagai unit pelaksanan teknis kesehatan kabupaten/kota, puskesmas berperan
meyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia. Puskesmas melaksanakan kegiatan proses pemyelenggaraan, pemantauan dan
penilaian terhadap rencana kagiatan yang telah ditetapkan baik rencana upaya wajib maupun
pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya. Salah satu
bentuk pemantauan yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi manajemen
puskesmas (SIMPUS).

SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk
puskesmas dengan melihat kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola,
mengolah dan memelihara data-data yang ada. SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single
user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan
aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas. Puskesmas sebagai salah satu
institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang
akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada
para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas,
tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di
puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan puskesmas.

Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-
data arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual.
Selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat
diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah
memakai komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang
belum banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di

1
puskesmas. Informasi adalah hasil analisis, manipulasi dan presentasi data untuk mendukung
proses pengambilan keputusan. Berguna atau tidaknya suatu informasi bergan-tung pada
tujuan penerima informasi,ketelitian penyampaian dan pengolahan data, waktu, ruang/tempat,
pada waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat.

Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan manajemen


kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen institusi, dan
manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan manajemen pasien
memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan pengobatan yang lebih akurat
dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa harus menggunakan SIMPUS?


2. Apa yang menyebabkan dibuatnya SIMPUS?
3. Bagaimana dasar dan legalitas hukumnya?
4. Dimana letak perbedaan SIMPUS dan SIMRS?
5. Fitur apa saja yang harus ada pada SIMPUS?
6. Fitur apa yang membedakan SIMPUS dengan SIMRS?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar teori / latar belakang adanya SIMPUS

2.1.2 Alasan Penggunaan SIMPUS


Penguatan peran bidang kesehatan menjadi andalan program pembangunan di
Indonesia. Dalam hal ini penguatan peran Puskesmas sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan masyarakat menjadi fokus utama program - program
kesehatan pemerintah.
Dalam konteks ini maka pemanfaatan teknologi informasi guna menunjang
pelayanan kesehatan menjadi tidak dapat dihindarkan. Dalam era digital seperti
sekarang, pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi menjadi added value namun
sudah menjadi standart value. Maka implementasi SIMPUS menjadi solusi tepat
untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan.
Tujuan utama SIMPUS ialah untuk meningkatkan manajemen puskesmas
secara lebih berhasil guna dan berdaya - guna, melalui pemanfaatan secara
optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP). Sedangkan
tujuan khususnya diantaranya sebagai berikut :
a) Sebagai dasar penyusunan PTP.
b) Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok
Puskesmas.
c) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program di
puskesmas.
d) Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.
e) Sumber Informasi bagi lintas - sektoral terkait.

2.1.2 Penyebab dibuatkan SIMPUS


Latar belakang penggunaan SIMPUS anara lain (Sutanto dalam Barsasella) :
 Belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit, penyakit, bumil dan
lain-lain dalam wilayah suatu puskesmas.
 Memperbaiki pengumpulan data di puskesmas guna laporan ke dinas
kesehatan kabupaten.

3
 Memasuki era otonomi daerah mutlak diperlukan informasi yang tepat,
akurat dan up to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersedian obat,
jumlah ibu hamil, masalah imunisasi dan lain-lain.
 Mengumpulkan data dari tiap puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir,
ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat dan lain-
lain.
 Menghasilkan informasi up to date tentang kondisi kesehatan di suatu
puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga
dapat digunakan sebagai data awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi
pimpinan.
 Membantu kelancaran administrasi dan manajemen puskesmas dalam
penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan puskesmas masing-
masing.
 Memudahkan pekerjaan administrasi puskesmas dalam membuat laporan
harian dan bulanan.

2.1.3 Dasar dan Legalitas Hukum SIMPUS


 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan telah
diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan
melalui sistem informasi kesehatan yang lintas sektor.
 Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 511 Tahun 2014 tentang
Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
di era otonomi daerah menegaskan, bahwa sasaran pengembangan
SIKNAS pada akhir tahun 2009 adalah telah tersedia dan dimanfaatkannya
data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan bidang kesehatan di kabupaten /
kota, provinsi, dan Departemen Kesehatan dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi.
 Menurut Departemen Kesehatan Tahun 2004, SIMPUS adalah suatu
tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas untuk mencapai
sasaran kegiatannya.

4
2.2 Perbedaan SIMPUS dan SIMRS

2.2.1 Letak Perbedaan SIMPUS dan SIMRS


Perbedaan fungsi pelayanan puskesmas dan rumah sakit untuk keperluan
sistem informasi kesehatan adalah :

 Puskesmas
Fungsi pelayanan puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan
yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut
harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health
Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan
rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh PUSKESMAS harus
diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services)
yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health
service).

 SIMPUS
1. Informasi pengelola puskesmas
2. Kegiatan kegiatan puskesmas yg meliputi :
 pelayanan dalam gedung ( 6 upaya wajib ) diantaranya adalah
o upaya promosi kesehatan
o upaya kesehatan lingkungan
o upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
o upaya perbaikan gizi masyarakat
o upaya pencegahan, pemberantaasan penyakit menular
o upaya pengobatan
 pelayanan luar gedung ( UKBM = upaya kesehatan bersum
berdaya masyarakat )
 pelayanan upaya pengembangan

5
 Rumah Sakit
Fungsi rumah sakit adalah :
1. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan
penunjang medis, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi
kesehatan, pencegahan serta peningkatan kesehatan.
2. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
paramedis.
3. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
bidang kesehatan.

 SIMRS
1. Informasi pengelola rumah sakit
2. Kegiatan - kegiatan rumah sakit yg meliputi :
a. Pelayanan rawat jalan
b. Pelayanan rawat inap
c. Pelayanan penunjang ( lab,rontgent,apotik,dsb )
d. Pelayanan tindakan ( kamar operasi )
e. Pelayanan gawat darurat ( emergency)

2.2.2 Fitur yang harus ada pada SIMPUS


Berikut merupakan fitur fitur yang harus ada pada SIMPUS,diantaranya :
- Registrasi Pasien (Baru dan Lama)
- Pelayanan Pasien
- Pelayanan Detail Pasien
- Pemabayaran/Kasir
- Pelaporan Kunnjugan Pasien(Baru dan Lama)
- Pelaporan Pelayanan dan detailnya
- Pelaporan Kubnjungan Per Poli Klinik
- Pelaporan PBI dan Non PBI
- Pelaporan PerDiagnosa
- Pelaporan Kebutuhan Obat

6
Berikut merupakan fitur Unggulan SIMPUS, diantaranya :
 Tata tampilan gambar view tab yang menarik ( berbasis GUI / Graphical
User Interface) dan user friendly
 Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar
gedung (laporan/output bisa disatukan sesuai kebutuhan)
 Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu
Pasien, cetak Surat Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat
Rujukan RS (Umum, ASKES, ASKESKIN)
 Fasilitas pencarian pasien secara cepat
 Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien
 Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X
 Fasilitas warning untuk alergi
 Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas
maupun Swadaya
 Fasilitas Pembuatan resep Obat
 Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan
secara otomatis, sesuai dengan penggunaannya.
 Menyediakan output laporan yang diperlukan untuk Administrasi Ke
Dinas (bulanan dan tahunan)
 Laporan bisa dalam bentuk grafik dan peta visual (contoh: Peta
penyebaran Penyakit dan Grafik Pemantauan Kasus)
 Fasilitas Laporan bisa di-convert dalam bentuk data MS-Excell dan Pdf
 Fasilitas Backup Data Otomatis (Auto Backup)
 Fasilitas Integrasi Data seluruh puskesmas ke Dinas Kesehatan

2.2.3 Fitur yang Membedakan SIMPUS dengan SIMRS


Perbedaan secara umum antara SIMPUS dan SIMRS, yaitu SIMPUS adalah
program aplikasi yang memberikan informasi baik untuk administrasi dan
pengelolaan sebuah puskesmas demi meningkatkan kinerja dan menangani
keseluruhan proses manajemen di Puskesmas, sedangkan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit(SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen

7
Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical
record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.

• SIMPUS
SIMPUS saat ini mengakomodir fitur family folder yang merupakan berkas
keluarga dimana data setiap anggota keluarga dicatat. Tujuan dari adanya berkas
8 keluarga adalah untuk mengetahui keadaan kesehatan seluruh keluarga,
sehingga mudah ditelusuri hal-hal seperti penyakit yang dapat diturunkan secara
genetik maupun penyakit menular. Program Keluarga Sehat yang saat ini sedang
digalakkan di Kementerian Kesehatan dapat dimasukkan ke dalam berkas
keluarga.
Fitur Komponen Data SIMPUS
1. Fitur Data Dasar
a. Identitas Puskesmas.
b. Wilayah kerja Puskesmas.
c. Sumber daya Puskesmas meliputi:
o Manajemen Puskesmas.
o Gedung dan sarana Puskesmas.
o Jejaring Puskesmas, lintas sektor serta potensi sumber daya
lainnya.
o sumber daya manusia kesehatan.
o ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas.
d. Sasaran program.
2. Fitur Data Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKME)
a. Promosi Kesehatan.
b. Kesehatan Lingkungan.
c. Pelayanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Keluarga
Berencana (KB).
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
e. Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
f. Surveilans dan Sentinel Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR).
g. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

8
3. Fitur Data Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan (UKMP)
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Kesehatan Jiwa.
c. Kesehatan Gigi Masyarakat.
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer.
e. Kesehatan Olahraga.
f. Kesehatan Kerja.
g. Kesehatan Indera.
h. Kesehatan Lanjut Usia.

4. Fitur Data Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


a. Kunjungan Puskesmas.
b. Pelayanan umum.
c. Kesehatan gigi dan mulut.
d. Rawat Inap.
e. Unit Gawat Darurat (UGD).
f. Kefarmasian.
g. Kematian.

• SIMRS
1. Pencatatan akuntasi secara accrual
2. Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO
(Askes)
3. Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
4. Fasilitas perhitungan unit cost
5. Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
6. Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
7. Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS
8. Stock opname farmasi bisa dilakukan tanpa menghentikan sistem
9. Perhitungan stock opname obat di setiap unit beserta nilai rupiahnya
10. Billing System terintegrasi secara langsung dengan Sistem Akuntasi
11. Fasilitas pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat dan
laporan

9
12. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien bisa
disesuaikan dengan Standard Internasional yang telah ditetapkan WHO
13. SIMRS telah menggunakan standar ICD X dalam input diagnosa dan
tindakan

BAB III
KESIMPULAN

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas atau yang sering disebut dengan "SIMPUS"
merupakan suatu Aplikasi Manajemen Puskesmas yang dimana fungsi utamanya adalah
memanage semua data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan (Diagnosis)
serta pengobatan Pasien tersebut, kemudian data-data yang sudah diinputkan ditampung
kedalam sebuah database yang nantinya akan dikategorikan sesuai dengan parameter untuk
kebutuhan laporan seperti Laporan kunjungan harian, cara pembayaran, jenis penyakit serta
laporan lainnya yang sebagaimana dibutuhkan didalam Manajemen Puskesmas.

10

Anda mungkin juga menyukai