Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

OLEH:

I MADE WIADNYANA PUTRA (13.1.089)

Ruang Kenanga

POLITEKNIK KESEHATAN RUMAH SAKIT Tk II dr.


SOEPRAOEN

MALANG

2014

KATA PENGANTAR

1
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ........................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3

BAB I
2

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 2/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

Latar Belakang. ......................................................................................................... 4

Rumusan Masalah .................................................................................................... 6

Tujuan ..................................................................................................................... 6

BAB II

PEMBAHASAN ......................................................................................................... 7

Pengertian ............................................................................................................... 7

Peranan Manajemen Sistem Informasi Kesehatan .................................................... 8

Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan .................................... 12

Aplikasi Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit ............................. 14

Aplikasi Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Pusekesmas .............................. 16

Sistem Kesehatan dan Sistem pelayanan Kesehatan

pada Individu dan Masyarakat ................................................................................ 18


SISTEM KESEHATAN DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN  

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN (UKP) .............................................. 20

Rumah Sakit Sebagai Satu Sistem dalam Pencapaian EEQ ......................................... 23

Manajemen Rumah Sakit di Indonesia dan Kebutuhan Data serta Informasinya ....... 25

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam Sistem Informasi


Kesehatan Nasional dan Tantangan Masa Depan ..................................................... 25

BAB III

PENUTUP ................................................................................................................. 27

KESIMPULAN ........................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 28

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 3/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh

seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan

kepada masyarakat. Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi

kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi

desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang

petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.

Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya

memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak

memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem

informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail

sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu. Perkembangan Sistem

Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information

System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang

pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah
Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga

berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit

pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya

komputerisasi

dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan
semua pihak. Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih

disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor

penentu keberhasilan (critical success factors) dalam implementasi sistem informasi

tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam

segala hal juga terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor

pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat

dan

pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global.
Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak
terhadap

sistem pelayanan kesehatan. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan

yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus

pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer,

baik
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 4/30
4
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain

 juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam

biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media

komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi

kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita

pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya.

Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan

penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan mampu

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau

masyarakat sendiri, serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor

pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang

telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian

rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan seterusnya sampai ke pelosok.

Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan

kesehatan menuju pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut

memiliki sistem kesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar

di desa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional. Jaringan sistem pelayanan

kesehatan tersebut

memerlukan sistem informasi yang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan
dan program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui,

dipahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah

membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem

 jaringan informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian

dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana

mestinya. Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasi

kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program dan antar
 jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah

daerah dan jaringan informasi di pusat.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 5/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

1.2 Rumusan Masalah

a)   Apa yang dimaksud manajemen SIK?

b)   Bagaimana peranan manajemen SIK?

c)   Bagaimana konsep pengembangan SIK?

d)   Bagaimana aplikasi manajemen SIK di rumah sakit?

e)   Bagaimana aplikasi manajemen SIK di puskesmas?

f)   Bagaimana system pelayanan kesehatan untuk individu dan masyarakat?

1.3 Tujuan

a)   Mahasiswa mampu mengetahui pengertian manajemen SIK

b)   Mahasiswa mampu mengetahui peranan manajemen SIK

c)   Mahasiswa mampu mengetahui konsep-konsep pengembangan SIK

d)   Mahasiswa mampu mengetahui aplikasi manajemen SIK di rumah sakit

e)   Mahasiswa mampu mengetahui aplikasi manajemen SIK di puskesmas

f)   Mahasiswa mampu mengetahui system pelayanan kesehatan untuk indidu dan


masyarakat.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 6/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Manajemen Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola

siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan

yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan

informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi

untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program

kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,

pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap

pelaksanaan program-program kesehatan. Sistem informasi kesehatan merupakan suatu

pengelolaan

informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka


penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang

menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor

004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan

Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan

pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi

kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem

informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state
of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.

Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang

disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 7/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Berikut adalah beberapa definisi dari system informasi manajemen, yaitu :

1.   Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan

dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi


yang dihasilkan dibutuhkan olehsemua tingkatan manajemen (Kristianto,2003).

2.   SIM adalah sebuah system manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan


keputusan dalam sebuah organisasi (Davis, 2002).

3.   SIM adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara satu

bagian dengan lainnya menggunakan cara tertentu untuk melakukan fungsi

pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya

(processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar

pengambilan keputusan yang berguna danmempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan

akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan

operasional, manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber

daya yang ada dantersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta,2004)

2.2 Peranan Manajemen Sistem Informasi Kesehatan


Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen

(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:

1.   Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan).

2.   Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi

kesehatan).
 
3. Health worksforce (tenaga medis).
4.   Health system financing (system pembiayaan kesehatan).

5.  Health information system (sistem informasi kesehatan).

6.   Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah) Informasi kesehatan

selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi,

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 8/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program,

pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.


Subsistem dalam system informasi kesehatan secara umum meliputi :

a.   Survailans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi

lingkungan dan factor resiko)

b.   Pelaporan rutin dari puskemas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang

farmasi, praktek swasta.

c.   Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS,

yang biasanya bersifat vertical

d.   System administrative, meliputi system pembiayaan, keuangan, system


kepegawaian, obat dan logistic, program pelatihan, penelitian dan lain-lain

e.   Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun imigrasi Jika dicermati, komponen

tersebut tidak hanya tanggung jawab sector kesehatan semata, tetapi juga lintas sector

lainnya seperti statistic vital kependudukan, data kelahiran, data kematian. System

pelaporan informasi kesehatan rutin dari fasilitas kesehatan pun tidak berjalan

dengan baik. Teknologi informasi memberi berbagai kemudahan dalam proses

manajemen di segala bidang. Dengan teknologi Informasi, data dan informasi

dapat diolah dan

didistribusikan secara lebih mudah, cepat, akurat, dan fleksibel. Hal ini mendorong
semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan.

World Health Organization menilai bahwa investasi system informasi menuai

beberapa keuntungan, antara lain :

a.   Membantu pegambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah

kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.


b.   Penguatan evidence based dalam mengambil kebijakan yang efektif, evaluasi, dan

inovasi melalui penelitian.


c.   Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi sumber baru dan akuntabilitas, cara yang

digunakan Data yang diperlukan dalam system informasi kesehatan yang


komprehensif berkisar dari data kelahiran, morbiditas, dan mortalitas untuk jenis
dan lokasi tenaga kesehatan, dengan jenis dan kualitas pelayanan klinis yang

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 9/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

diberikan di tingkat nasional dan sub-nasional dan akhirnya dengan indokator

penduduk, seperti sebaai demografi dan status social ekonomi.

Sebagaimana gambar diatas, informasi kesehatan dapat dibagi menjadi lima

domain yang berbeda, yaitu :

1.   Penentu kesehatan, yang meliputi factor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan,

social ekonomi dan demografi.

2.   Input system kesehatan, yang meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya,

dan organisasi.

3.   Output system kesehatan meliputi, informasi kemampuan pelayanan dan

kualitas.

4.   Hasil system kesehatan meliputi, pemanfaatan pelayanan.

5.   Status kesehatan meliputi, angka kematian, kesakitan atau ketidakmampuan,

dan kesejahteraasn. Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional,

SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem

manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan

informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi

kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum

kesehatan

yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan


nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan

ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.

Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:


1.   Upaya kesehatan

2.   Penelitian dan pengembangan kesehatan

3.  Pembiayaan kesehatan


 
4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
5.  Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6.  Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7.  Pemberdayaan masyarakat.

10

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 10/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun komitmen

setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan

berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam

mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based

Information System). Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan

dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

1.   Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang

ditentukan oleh pemerintah daerah.

2.   Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat

interoperable dengan jaringan lain.

3.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong

pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.

4.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam

teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area
Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem

informasi pemerintah daerah.


 
5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan
memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi

teknologi informasi yang komprehensif.

6.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari,

menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis


data/informasi bagi seluruh stakeholders.

7.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access

point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan
bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga

kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.

11

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 11/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

8.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan

manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan


dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.

9.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi

pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan


pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.

10.  Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi,

untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif. 11.


Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.

2.3 Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun

ketidakkompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem

informasi secara umum, ada beberapa konsep dasaryang harus dipahami oleh para

pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep

tersebut antara lain:

a.   Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi

Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi


komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam

implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based

Information System). Pada pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem

informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong

pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu

organisasi adalah :
 
1) Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
2)   Informasi yang tersedia, tidak relevan.

3)   Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh


manajemen. 4)  Informasi yang ada, tidak tepat waktu.

5)   Terlalu banyak informasi.

12

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 12/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

6)   Informasi yang tersedia, tidak akurat.

7)   Adanya duplikasi data (data redundancy).

8)   Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

b.   Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.

Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh

dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa

pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.

c.   Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem

Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi

sistem yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang

pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:

1)   Perkembangan organisasi
tersebut 2)  Perkembangan teknologi
informasi

d.   Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu

sendiri.
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika

dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan

integrasi sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh

merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara

berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu,

merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.

Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara
selaras, yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer).

Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan

mengembangkan kedua aspek tersebut. Sering kali pengembang sistem informasi hanya

memfokuskan diri pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan

aspek manualnya. Hal

13
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 13/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada aspek

komputernya. Padahal salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan sistem

informasi adalah dukungan perilaku dari para pengguna sistem informasi tersebut,

dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi

pada aspek manualnya.

e.   Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih

untuk pengembangan sistem tersebut.

Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung

kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut.

Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi

diperlukan tahapan pengembangan seperti: Penyusunan Rencana Induk Pengembangan,

Pembuatan Rancangan Global, Pembuatan Rancangan Rinci, Implementasi dan

Operasionalisasi.

f.   Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan

dilakukan secara menyeluruh (holistik).

Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan


menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami

kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi

yang ada didalam organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung

jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi

tersebut menjadi satu sistem informasi yang terpadu. Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem

ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam organisasi tersebut adalah

wewenang dan

tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut.

g.   Informasi telah menjadi aset organisasi.

Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari

suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal

14

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 14/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive

advantage),

h.   Penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur hirarkis yang mudah dipahami.

Dalam semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem, hanya dikenal istilah

sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran

sistem informasi yang cukup luas cakupannya.

2.4 Aplikasi Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan system informasi

kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari system informasi kesehatan itu sendiri.

Untuk itu, perlu kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di

Indonesia, mulai dari rancang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga

pengembangannya. Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah

bertumpu dalam 2 hal penting yaitu “kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan

“sasaran

pengembangan SIRS” tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan
dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut:

a.   SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam

memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.


b.   SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran

Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.

c.   SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun

pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.

d.   SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap

usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang

sedang dikembangkan.
b.   SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap

perubahan dan perkembangan dimasa datang.

15

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 15/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

c.   Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya

investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti
(rate of return) dalam waktu yang relatif singkat.

d.   SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.

e.   Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing

subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.

f.   SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas

yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly).

g.   SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena

keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi


dengan sistem yang baru.

h.   Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap

pengembangan SIRS.

Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di

atas, selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran Jangka

Pendek Pengembangan SIRS, sebagai berikut:

1)   Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan atau pengawasan

(auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable)


oleh unit-unit yang ada di lingkungan rumah sakit.

2)   Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi

cukup lengkap dan terpadu.

3)   Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi

yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.

4)   Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan

pemborosan.
5)   Terjaminnya konsistensi data.

6)  Orientasi ke masa depan.

7)  Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan

16

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 16/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

mempertimbangkan integrasinya sesuai Rancangan Global SIRS. SIRS merupakan suatu

sistem informasi yang, cakupannya luas (terutama untuk rumah sakit tipe A dan B) dan

mempunyai kompleksitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu penerapan sistem yang

dirancang harus dilakukan dengan memilih pentahapan yang sesuai dengan kondisi masing-

masing subsistem, atas dasar kriteria dan prioritas yang ditentukan. Kesinambungan antara

tahapan yang satu dengan tahapan berikutnya harus tetap terjaga. Secara garis besar

tahapan pengembangan SIRS adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Rencana Induk

Pengembangan SIRS, b. Penyusunan Rancangan Global SIRS, c. Penyusunan Rancangan

Detail/Rinci SIRS, d. Pembuatan Prototipe, terutama untuk aplikasi yang sangat spesifik,

e. Implementasi, dalam arti pembuatan aplikasi, pemilihan dan pengadaan perangkat

keras maupun perangkat lunak pendukung. f. Operasionalisasi dan Pemantapan.

2.5 Aplikasi Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Pusekesmas

Penyelenggara layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas merupakan

kegiatan yang dibutuhkan suatu system informasi yang dapat menangani berbagai macam

kegiatan operasional puskesmas mulai dari pengelolaan registrasi pasien, data rekam medis

pasien, farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan bulanan, tribulanan, dan tahunan. Berbagai

laporan

eksekutif yang dihasilkan oleh puskesmas dengan bantuan system informasi sangat dibutuhkan
dalam penentuan kebijakan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Secara umum , SIMPUS

terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut :

a.   Registrasi Pasien Registrasi merupakan subsistem yang menangani data registrasi kunjungan

pasien, baik kunjungan pemeriksaan umum, gigi,, gizi, KIA, imunisasi, KB. Kegiatannya
meliputi :

1)   Pengolahan data pasien

 
2) Pengolahan data registrasi kunjunan pasien, terdapat beberapa macam klasifikasi
registrasi yaitu, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan

imunisasi, kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan laboratorium

b.   Pemeriksaan/Pemberian Tindakan Medis Hal ini merupakan subsistem yang menangani

data yang terkait dengan keiatan pemeriksaan/pemberian tindakan terhadap pasien oleh

17

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 17/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

tenaga kesehatan. Berdasarkan jenis pemeriksaannya, subsistem ini diklasifikasin

menjadi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi,

kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan laboratorium. Kegiatannya meliputi :

1) Pengolahan data kondisi pasien

2) Pengolahan data anamnesis

3) Pengolahan data diagnosis

4) Pengolahan data terapi

5) Pengolahan data pemeriksaan/tindakan medis/penggunaan lab.

6) Pengolahan data obat


7) Pengolahan data rujukan

c.   Farmasi Farmasi merupakan subsistem yang menangani data yang terkait dengan obat.

Fungsionalitasnya meliputi :

1) Pengolahan data master obat 2)

Pengolahan data stok obat baru


3) Pengolahan data persediaan obat

4) Pengolahan data pelayanan/pemberian resep pasien

d.   Pemantaun Data Register Pemantauan data register merupakan pemantauan data yang

terjadi di puskesmas secara harian/bulanan maupun periode tertentu. Kegiatannya


meliputi :

1)   Register pemeriksaan umum

2)  Register pemeriksaan gigi


3)  Register pemeriksaan gizi

4)  Register pemeriksaan imunisasi


5)  Register pemeriksaan KIA
 
6) Register pemeriksaan KB
e.   Laporan Laporan merupakan subsistem untuk membuat laporan/ rekapitulasi. Laporan

manajemen ini meliputi:

1)   Laporan kunjungan pasien

2)   Laporan 10 penyakit terbanyak

18

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 18/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

3)   Laporan pengguanaan obat

4)   Laporan tindakan medis terbanyak

5)   Laporan metode pembayaran oleh


pasien 6)  Laporan billing

f.   Pemetaan Pemetaan wilayah meliputi kunjungan pasien, penyakit terbanyak, penggunaan

obat, riwayat KLB, dan lain sebagainya. Akan tetapi mapping data kesehatan sangat
jarang dilakukan.

2.6 Sistem Kesehatan dan Sistem pelayanan Kesehatan pada Individu dan Masyarakat   Sistem

kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat

kesehatan yang bermutu tinggi dan merata, melalui upaya-upaya dalam tatanan tersebut yang

dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangakau.

Sistem pelayanan kesehatan terdiri atas dua bagian yang merupakan subsistemnya,

yaitu system pelayanan kesehatan (Healht Service Delivery System) dan system pendanaan

kesehatan (Health Financing System). System pendanaan mendanai system pelayanan.

System pelayanan kesehatan terdiri atas dua bagian yang merupakan Subsystemnya,

yaitu system pelayanan kesehatan perorangan (medical service atau pelayanaan medis) dan

system pelayanan kesehatan masyarakat (public health service).


Dalam system pelayanan kesehatan perorangan terdapat berbagai upaya untuk

peningkatan kesehatan perorangan (selanjutnya disebut upaya kesehatan perorangan /UKP),

yaitu mulai dari promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan kecacatan deteksi dini

penyakit/kecacatan dan penanganannya yang lebih tepat agar tidak terjadi komplikasi lebih

lanjut atau kecacatan.


Dalam upaya pelayanan kesehatan masayarakat juga dikenal upaya health promotion

dan specific protection yang dilaksanakan pada masyarakt secara keseluruhan.


Dari gambaran diatas terlihat bahwa upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan UKP) menjadi satu kesatuan upaya passa health promotion dan specific
protection. Dilihat dari sudut pathogenesis penyakit, maka upaya-upaya health promotion dan

specific protection ini adalah upaya pada masa “prepathogenesis”. Sedangkan upaya -upaya

19

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 19/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

early detection ang prompt treatment, disability limitation, rehabilitation adalah upaya-upaya

pada masa “pathogenesis”. 

Dalam system pendanaanya, produk pelayanan kesehatan masyarakt umumnya

merupakan public goods sehingga didanai oleh pemerintah. Produk pelayanan kesehatan

perorangan bisa didanai oleh pemerintah (kalau dianggap public goods misalnya,

pengobatan penderita ppenyakit TBC sebagai bagian dari upaya pemberantasan penyakit TBC),

bisa didanai oleh perorangan sendiri (murni merupakan privat goods yang bisa langsung out

of pocket ataupun melalui asuransi pribadi/privat insurance). Pembiayaan pelayanan juga

bisa campur antara pemerintah dan masyarakat (public-privat mix).

SISTEM KESEHATAN DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN  

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

20

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 20/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Bagan 1.1. Letak hubungan “ Tampak Tindih” bidang kajian, serta  pertimbangannya dari

berbagai subsistem dalam system kesehatan. 

Dalam subsistem pelayanan kesehatan perorangan dalam kerangka keseluruhan system

kesehatan, terdapat berbagai upaya kesehatan perorangan (UKP) terdapat UKP yang

diselenggarakan dengan objek utama adalah penanganan pada periode “pre pathogenesis”

dan UKP dengan objek utama penanganan pada periode “pathogenesis”. UKP pertama

lebih

menekankan upaya promosi kesehatan perorangan /health promotion(misalnya mengajarkan


21

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 21/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

pola hidup sehat pada pasien dan keluarga pasien stroke/pasien penyakit jantung. Upaya

kesehatan ini banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self care), oleh keluarga

(family care) atau kelompok anggota masyarakat (misalnya, perkumpulan jantung sehat).

UKP kedua lebih menekankan pada pelayanan periode “pathogenesis” (disability limitation,
rehabilitation). Upaya ini dilaksanakan di institusi pelayanan kesehatan yang disebut rumah

sakit.

Untuk penyakit yang banyak terjadi di masyarakat (common diseases) pelayanan

dilaksanakan di rumah sakit rujukan awal (primary hospital system) dimana penanganan secara

satu disiplin ilmu dapt dilaksanakan dengan baik.

Untuk penyakit yang penanganannya membutuhkan penanganan yang multidisiplin sederhana,

pelayanan dilaksanakan dirumah sakit rujukan lanjutan (secondary hospital system).

Untuk penyakit yang penanganannya membutuhkan penanganan multidisiplin kompleks,

pelayanan dilaksanakan dilaksanakan dirumah sakit rujukan lanjut (tertiary hospital system).

Untuk Negara yang sangat maju ada pelayanan yang diutamakan dalam rangka pengembangan

ilmu (dengan pelayanan yang tetap berbasis pada kebutuhan pasien, bukan berbasis pada

pengembangan ilmu), pelayanan dilaksanakan dirumah sakit untuk pengembangan ilmu

(quaternary hospital). 
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Perorangan di Indonesia dan Lingkungannya

seperti telah diutarakan diatas, pelayanan kesehatan perorangan (medical service, pelayanan

medic) dapat dikategorikan dalam 4 kategori :

a.   Pelayanan medic mandiri (self care and family medical care) 

Yang dilaksanakan oleh pribadi kelompok masyarakat; aktifitas ini bisa dilaksanakan oleh

masing-masing individu, bisa secara berkelompok; aktifitas ini bisa dilaksanakan sebelum
orang menderita sakit (misalnya, dalam klub jantung sehat), bisa juga setelah orang

menderita penyakit atau kecacatan (misalnya, klub stroke).

b.   Pelayanan medic dasar/primer (essential medical care and basic speciality care,

22

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 22/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Ada yang menyebutnya  preventife medical care atau primary medical care) Pelayanan ini

diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta/kelompok masyarakat. Idealnya pelayanan

ini dilaksanakan oleh dokter keluarga yang merupakan gate keeper dari pelayanan rujukan.

Pelayanan medic dasar ini dilaksanakan di puskesmas pemerintah, balkesmas swasta

serta dokter praktek perorangan swasta.

c.   Pelayanan medic skunder/rujukan awal

Pelayanan ini dilaksanakan dirumah sakit dengan kemampuan nonspesialistik/spesialiatik

dasar (dulu dikenal dengan sebutan rumah sakit tipe D), sampai kerumah sakit dengan

kemampuan pelayanan spesialistik empat dasar( dikenal dengan nama rumah sakit tipe

C) ataupun dirumah sakit dengan kemampuan pelayanan lebih dari empat spesialisme

plus beberapa spesialisme dasar (dikenal dengan nama rumah sakit tipe B-awal). Rumah

sakit rujukan awal ini biasanya ada di ibu kota kabupaten dan kota madya.
d.   Pelayanan medic tersier/rujukan lanjut

Pelayanan ini dilaksanakan dirumah sakit dengan kemampuan pelayanan semua spesialisme

plus beberapa subspesialisme(dikenal dengan nama rumah sakit tipe-B lanjut atau dirumah

sakit dengan kemampuan semua spesialisme dengan seluruh subspesialismenya(rumah

sakit tipe A). diindonesia rumah sakit rujukan lanjut ini semuanya berfungsi sebagai

rumah

sakit pendidikan.

Upaya keseluruhan pada butir-butir diatas yang saling berhubungan (saling berkaitan,

saling berpengaruh, saling bergantung) satu sama lain, diselengarakan dalam satu daerah/

kabupaten/kota dalam satu system kesehatan daerah.

Keseluruhan stakeholders dalam system kesehatan tersebut dapat dilihat pada bagan.

23

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 23/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Bagan 1.2. Upaya kesehatan perorangan/Rumah sakit dan Berbagai Stakeholder dan

lingkungan-Strateginya. 

Rumah Sakit Sebagai Satu Sistem dalam Pencapaian EEQ 

System adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang dinamakan

subsistem), bagian tersebut saling berkaitan (interelasi) saling berpengaruh (interaksi), serta

saling bergantung (interdependensi) satu sama lain. “system” yang sempurna adalah tubuh kita.

Subsistem syaraf otak mengindra sesuatu yang menakutkan mengakibatkan tubuh bereaksi

terhadapnya. Reaksi berupa “lari”, yang dilaksanakan oleh system musculoskeletal, sambil

orang tersebut lari terkencing-kencing diakibatkan oleh subsistem urogenital, dan sebagainya.

Dari sudut operasional rumah sakit sebagai satu system, dikenal subsistem pelayanan

(instalasi rawat jalan, rawat inap, bedah pusat, dan lain-lain), dan subsistem manajemen/

administrasi pelayanan. Dari sudut kewenangan (power), dikenal sub system pemilik, subsistem

professional kesehatan dan subsistem manajemen. Kewenangan yang dimiliki pemilik adalah

merupakan kewenangan yang diberikan olegh kekuasaan birokrasi. Kewenangan tersebut

dinamakan kewenangan birokrasi dan ditandai oleh adanya SK (surat keputusan) dari

birokrasi
diatasnya.
24

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 24/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Kewenangan birokrasi yang dimiliki pemilik dilaksanakan secara operasional oleh satu

intitas birokrasi yang dibentuk oleh pemilik melalui satu surat keoutusan (SK). Kewenangan

yang dimiliki profesi didapat melalui pendidikan yang terstruktur, berjenjang (sarjana

kedokteran, dokter umum, dokter spesialis, dokter subspesialis, dan seterusnya) dan

kewenangan tersebut ditandai dengan sertifikasi kopetensi oleh asosiasi profesi/kolegium

kedokteran bidang ilmu terkait.

Secara operasional komite medic (Depkes,1999) melaksanakan tugas professional

governance dalam masalah yang berkaitan dengan profesi dan profesionalisme, misalnya :

a.   Pengelolaan tumpang tindih kewenangan profesi yang bekerja dirumah sakit.

b.   Pengelolaan penggunaan antibiotic oleh semua spesialisasi.

c.   Melakukan seleksi para professional yang akan bekerja dirumah sakit, untuk menilai

kemampuan profesionalnya (credentialing).

d.   Melaksanakan monitoring dan evaluasi mengenai kinerja profesi para professional yang

bekerja diumah sakit.

e.   Dan lain-lainnya baik yang murni berkaitan hanya dengan keprofesian, maupun yang

berkaitan dengan hal-hal diluar profesi.

Sebagai contoh, dalam pengelolaan profesi dirumah sakit, maka sebagai satu system,
ketergantungan dan saling berpengaruh antara satu subsistem dengan subsistem lain dalam

system rumah sakit pasti terjadi.

Contoh lain, diluar negeri yang gencar tuntunan hukum terdapat profesi dokter, maka

tindakan profesi yang tidak benar akan berdampak pada keuangan ruumah sakit. Itulah

sebabnya resiko kesakitan ataupun resiko kematian perlu dikaitkan juga dengan resiko keuangan

rumah sakit.
Keseluruhan tata cara pengelolaan yang berlaku dirumah sakit ini ditetapkan bersama-sama

oleh unsure profesi dengan unsure birokrasi, yang dibanyak rumah sakit ketentuan dinamakan
hospital by law.

25

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 25/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

Manajemen Rumah Sakit di Indonesia dan Kebutuhan Data serta Informasinya 

Manajemen rumah sakit berkembang dai waktu ke waktu. Pada sesudah perang

dunia ke-2, manajemen rumah sakit dilaksanakan dengan sangat murni sebagai lembaga

social (philanthrop). Pengambilan keputusan manajerial tidak pernah dilaksanakan dengan

memakai asas ekonomi, seperti membandingkan produksi dan biaya(efisiensi). Sitem

informasi yang berkembang dirumah sakit hanyalah berorientasi pada pelayanan mediknya saja.

Perkembangan IPTEK kedokteran dan kesehatan berkembang pesat, biaya pelayanan

kesehatan yang dibiayai pemerintah naik dengan tajam. Ini menyebabkan pemerintah tidak

berkemampuan untuk mendanai pelayanan kesehatan secara penuh, sehingga diharapka

masyarakat ikut mendanai pelayanan kesehatan. Hal ini dimungkinkan karena pada

pelayanan medic khususnya dirumah sakit, komponen privat goods cukup besar sehingga

bila dikelola menurut asas ekonomi (yang tetap bersifat social) akan mengakibatkan

masyarakat dapat ikut mendanai pelayanan rumah sakit. Manajemen rumah sakit kemudian

berkembang menjadi sifat sosio-ekonomis. Muncullah sistilah “rumah sakit swadana” yang

system informasinya mulai

membandingkan produksi dengan biaya produkasi. System informasi rumah sakit juga
berkembang, tidak saja bertujuan “membelanjakan uang untuk pelayanan”’ tetapi dihitung

biaya satuan dari tiap-tiap produkasi pelayanan.

Dalam pengelolaan perusahaan, maka sisa hasil usaha atau yang dalam usaha nonsosial
disebut sebagai “profit”, menjadi salah satu tujuan dan ini juga berkaitan dengan tujuan
efisiensi rumah sakit.

Secara keseluruhan, system informasi pelayanan profesi dirumah sakit dengan system

informasi administrasi pelayanan profesi harus dikuasai secara terpadu oleh profesi yang

bekerja dibidang manajemen informasi kesehatan (di indonesia bernaung dibawah organisasi

PORMIKI).

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam Sistem Informasi  

Kesehatan Nasional dan Tantangan Masa Depan 

System informasi manajemen rumah sakit merupakan salah satu bagian dari system

informasi upaya pelyanan kesehatan perorangan dan SI-UKP ini merupakan bagian dari system

26

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 26/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

informasi pelayanan kesehatan, yang kemudian merupakan bagian dari system informasi

kesehatan (SIK), (Sudarmono,2001).

Dengan berlakunya UU otonomi daerah, keter paduan system informasi kesehatan

didaerah otonom dengan system informasi dipusat merupakan syarat mutlak bagi

keterpaduan Visi, Misi, strategi dibidang kesehatan didaerah dengan visi, misi dan strategi

tingkat nasional (Sudarmono, 2000).

Dengan berlakunya UU praktek kedokteran 2004, maka tindakan para dokter harus bias

dipertanggung jawabkan secara hukum disamping dipertanggung jawabkan secara profesi (hal

terakhir ini sudah dilaksanakan para dokter sebelum UU tersebut). Pertanggungjawaban

penyelengaraan profesi secara hukummemeerlukan bukti-buki hukum tertulis, dan bagian yang

sangat inti dari penyelenggaraan profesi ini ada dalam Remkam Medik.

Menghadapi tiga hal tersebut (globalisasi, otonomi daerah dan perkembangan teknologi

informasi), disamping diperlukan kesatuan Visi dan Misi (Sudarmono,2000).

27

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 27/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

a.   Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan

kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

b.   Enam komponen (building block) sistem kesehatan yaitu : Service delivery (pelaksanaan

pelayanan kesehatan) Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin,

dan teknologi kesehatan) Health worksforce (tenaga medis) Health system financing

(system pembiayaan kesehatan)m Health information system (sistem informasi

kesehatan) Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

c.   Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan antara lain:

1)  Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi

2)   Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.

 
3) Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem
4)   Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem

informasi itu sendiri.

5)   Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang

dipilih untuk pengembangan sistem tersebut.

6)   Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi

dan dilakukan secara menyeluruh (holistik).


 
7) Informasi telah menjadi aset organisasi. h. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi
menggunakan struktur hirarkis yang mudah dipahami.

3.2 SARAN

28

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 28/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

a.   Perlunya dilakukan kajian mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

SIK
b.   Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka sebaiknya SIK

yang dikembangkan disesuaikan denga kebutuhan dan karakteristik

29

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 29/30
7/21/2019 Makalah Sistem Informasi Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Kapita, selekta. 2006. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Unioversitas

Gadja Mada Wulandari, R. 2009. Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

Berbasis Komputer. Semarang: Universitas

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-informasi-kesehatan 30/30

Anda mungkin juga menyukai