Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS

Dosen pengampu:
dr. Angela Fitriani Clementine Kalesaran M.Sc., MHSC

DISUSUN OLEH:
Cahya Kamila Sugiarta 20111101121
Chintya Maharani Bilalu 20111101122
Dhea Gita Kiwu 20111101124
Gilfardo Jeriko Raranta 20111101125
Gratia Martina Virginia Marentek 20111101126
Miguel Lumingkewas 20111101129
Arzetty Tatengkeng 20111101137
Berliana Brighitta 20111101138
Meiliv Melinda Akay 20111101149
Meysilia F Polii 20111101150
Prayli Gracia Christi Umboh 20111101154
Pricilia Montang 20111101159

KELOMPOK 3 KELAS 5D
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat, akal, pikiran, serta karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan, tugas
makalah yang berjudul SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Selesainya penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja yang didukung oleh berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
bapak/ibu selaku dosen mata kuliah.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami sangat
menerima kritik dan saran yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kami sangat mengharapkan semoga dari makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan dapat menginspirasi para pembaca.

Manado, 04 November 2022

Kelompok 3 Sistem Informasi Kesehatan 5D

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar belakang...................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Kelebihan Sistem Informasi Puskesmas...........................................................................3


2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas..............................4
2.3 Stakeholder Terkait Sistem Informasi Puskesmas............................................................6
2.4 Solusi Terkait Sistem Informasi Puskesmas.....................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Puskesmas merupakan institusi dimana fungsi utamaya adalah memberikan pelayanan


kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Maka
dengan itu Puskesmas merupakan peran yang paling strategis dalam upaya mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih
dikenal dengan sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit
organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis
operasional dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan.

Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini
menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Sistem informasi
kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara
sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. SIK yang selama ini
telah dikembangkan, (meskipun masih terfragmentasi) secara Nasional tidak berfungsi, alur
laporan dari pelayanan kesehatan ke jenjang administrasi kabupaten/kota hingga ke pusat banyak
yang terhambat. SIK membantu dalam proses pengambilan keputusan untuk (a) pelaksanaan
pelayanan kesehatan sehari-hari, (b) intervensi cepat dalam penanggulangan masalah kesehatan,
dan (c) untuk mendukung manajemen kesehatan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat
terutama dalam penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. SIK
yang baik adalah sistem informasi yang mampu menghasilkan data/informasi yang akurat dan
tepat waktu SIK telah digunakan untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan sehari-hari
yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama
dalam penanganan pasien dan intervensi penanggulangan masalah kesehatan.

1
Sistem Informasi Puskesmas dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Sistem Informasi
Puskesmas yang dilaksanakan di tingkat puskesams oleh dan dari puskemas itu sendiri dengan
mengunakan perankat keras yaitu komputer sebagai sarana dan perangkat lunak yaitu server
yang nantinya seluruh data kegiatan Puskemas akan di Input, di proses sampai menjadi informasi
kesehatan yang dibutuhkan oleh Puskemas dalam mengabil keputusan. Sistem informasi
puskesmas memuat semua terkait laporan mnajemen puskemas yang mudah diakses dan cepat.
Namun ada kendala dalam melaksanakan SIMPUS/SIP salah satunya dari kemampun sumber
daya manusia sebagai pengendali sistem, maka di perlukan pelatihan untuk keterampilan dalam
mengunakan sistem untuk mengolah data menjadi informasi yang tepat bagi Puskesmas itu
sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kelebihan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas?


2. Apa saja kekurangan dan kelemahan SIK Puskesmas ?
3. Apa saja stakeholder yang terkait dalam SIK Puskesmas ?
4. Bagaiamana solusi yang bisa dilakukan terhadap SIK Puskesmas ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana kelebihan Sistem Informasi Puskesmas !


2. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelemahan Sistem Informasi Puskesmas !
3. Untuk mengetahui apa saja stakeholder yang terkait dalam SI Puskesmas
4. Untuk mengetahui bagaiamana solusi SI Puskesmas !

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelebihan Sistem Informasi Puskesmas

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat dan turut membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk beberapa kegiatan pokok kesehatan. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Adapun manfaat
SIMPUS adalah mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar
pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat. SIMPUS diharapkan dapat
meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdayaguna. Prosedur
pemrosesan data SIMPUS berdasarkan teknologi informasi yang tepat waktu, akurat, lengkap
dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen

Simpus juga merupakan sebagian kemampuan sistem informasi manajemen puskesmas


yang terintegrasi disamping keuntungan lain, seperti:

1. Pencatatan medical record


2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
4. Menggunakan Sistem Operasi Windows, tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk
proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan menggunakan
tetikus (mouse).
5. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang
tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu.
6. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data
yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan
utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu
dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.

3
7. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari
data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
8. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
9. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
10. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan

2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian


terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan baik rencana upaya wajib maupun
pengembangan dalam mengatasi masalah yang ada di wilayah kerjanya.
Sistem Pecatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat (SK Menkes
No 63/Menkes/SK/11/1981). SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap
untuk pengelolaan puskesmas meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
Selama ini banyak masalah terkait dengan sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas
serta pengolahan data di puskesmas. Masalah-masalah tersebut diantaranya:
a. Redundansi data
Pencatatan data yang dilakukan berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga
kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai akibatknya, pelayanan yang dilakukan
pun menjadi lebih lambat.
b. Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi dari
masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
c. Human eror
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan semakin besar.
d. Ketidaklengkapan data

4
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara
optimal.
e. Ketidakakuratan data
Data yang dikumpulkan seringkali validitasnya dipertanyakan.
f. Tidak tepat waktu
Sering terjadi keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan data yang didapatkan
kurang dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.

SIMPUS merupakan program aplikasi yang didesain khusus untuk membantu


memudahkan pencatatan data pasien, pengolahan dan penyajian data menjadi informasi dalam
waktu yang cepat. Dibalik manfaat dari adanya SIMPUS terdapat kendala-kendala yang dihadapi
dalam penggunaan sistem ini, diantaranya:
a. Kekurangan SDM
Integrasi dan informasi dari berbagai unit pelayanan yang ada di Puskesmas baik pelayanan
dalam gedung maupun luar gedung belum dapat dilakukan sepenuhnya karena berbagai
keterbatasan. Data dan informasi dari Pustu dan Ponkendes belum dapat terintegrasi dengan
cepat dan tepat waktu. Integrasi data secara real time merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi kualitas data. Disamping itu, proses entri data juga sangat berpengaruh
terhadap kualitas data yang didapatkan. Petugas entri data di Puskesmas biasanya merupakan
staf yang juga bertugas dalam pelayanan sehingga terjadi rangkap kerja. Apabila jumlah
pasien yang datang berobat sedikit, maka entri data dapat dilakukan dengan segera, tetapi
apabila jumlah pasien cukup banyak maka proses entri data akan lebih lama dilakukan.
Kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap kualitas data dan informasi yang diperlukan.
Data dan informasi perlu tersedia dengan segera, cepat dan tepat waktu agar dapat
dimanfaatkan secara optimal.
b. Pemanfaatan Data Belum Optimal
Data dan informasi yang tersedia sebenarnya masih dapat digunakan untuk tujuan yang lebih
luas sesuai dengan peran data dan informasi sebagai health intelligence, misalnya melihat
sebaran penyakit berdasarkan peta dan waktu, pemeriksaan kehamilan dan imunisasi balita,
pengenalan terhadap potensi KLB, dan masih banyak aplikasi yang dapat digunakan
berdasarkan data dan informasi yang tersedia.

5
2.3 Stakeholder Terkait Sistem Informasi Puskesmas

Menurut Freeman (1984) dalam Reed (2009) pemangku kepentingan (stakeholder)


merupakan pihak yang terpengaruh oleh kebijakan dan pihak yang dapat mempengaruhi
kebijakan (who is affected by the decisions and actions they take, and who has the power to
influence their outcome, i.e. stakeholder). World Health Organization (WHO) memberikan
definisi stakeholder sebagai pihak yang dapat secara langsung atau tidak secara langsung
dipengaruhi oleh suatu proses atau dampak (“who may be directly or indirectly affected by the
process or the outcome). Sedangkan menurut ahli lain, Stakeholder merupakan orang-orang yang
memiliki kepentingan dan dipengaruhi oleh isu strategis/masalah kebijakan yang berkembang,
termasuk pula pihak yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi isu/masalah tersebut,
yakni mereka yang memiliki informasi, sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk
merumuskan dan mengimplementasikan strategi dan pilihan kebijakan.

Istilah stakeholder dimaksudkan sebagai semua hal yang mempengaruhi, dan atau
dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan, dan tindakan dari sistem tersebut. Hal tersebut dapat
bersifat individual, masyarakat, kelompok sosial atau institusi dalam berbagai ukuran, dikesatuan
atau tingkat dalam masyarakat. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten bertugas membina Puskesmas
sehingga Simpus dapat terselenggara di setiap Puskesmas. Dalam melaksanakan tugas tersebut
Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten membentuk Tim yang terdiri dari para pengelola
program serta menyediakan sarana termasuk peningkatan kemampuan dan penyediaan sumber
daya manusia. Dalam pemanfaatan Simpus Kota/Kabupaten perlu menyadari bahwa sistem
informasi manajemen Puskesmas pada hakekatnya merupakan suatu subsistem informasi dalam
sistem informasi manajemen kesehatan Kota/Kabupaten. Sehingga masukan yang diperoleh dari
subsistem ini perlu dikonfirmasi atau dipadukan dengan subsistem informasi lainnya sebagai
dasar pemikiran untuk pengambilan keputusan di Kota/Kabupaten.

Tugas Tim Kota/Kabupaten dalam pembinaan SIMPUS adalah :

1. Melakukan pembinaan Simpus. Dalam pembinaan ini memperhatikan pada ketepatan waktu
laporan, kualitas data, pengolahan dan pemanfaatan data oleh Puskesmas dan oleh tingkat
Kota/Kabupaten.

6
2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem informasi manajemen
Puskesmas.
3. Mengorganisir pertemuan berkala sesuai dengan jadwal yang disepakati di Kota/Kabupaten,
untuk membahas SIMPUS di wilayahnya.
4. Memberikan umpan-balik hasil pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem informasi
manajemen Puskesmas kepada Puskesmas.
5. Mengorganisir supervisi berkala ke Puskesmas dalam rangka pembinaan pelaksanaan
SIMPUS.

2.4 Solusi Terkait Sistem Informasi Puskesmas

Perkembangan teknologi tumbuh sangat pesat yang mempengaruhi seluruh aspek


kehidupan. Pelayanan kesehatan ditujukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut memerlukan sistem informasi kesehatan lintas
sektor seperti yang tertuang di dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009. Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan primer,
memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dan diwajibkan untuk menerapkan SIMPUS sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014
Pasal 43 dan 44.

Solusi Manajemen Puskesmas Terdepan di Indonesia, Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas mudah digunakan, terpusat, dan terbukti membangun hasil yang lebih baik yaitu
SIMPUS. Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan dan
pelaporan yang ada di puskesmas.

Dari permasalahan yang timbul terkait dari implementasi SIMPUS ada beberapa tahapan
solusi :

 Man (manusia)
Kaji terlebih dahulu apakah pengguna SIMPUS tersebut telah siap dan mampu
mengoperasikan SIMPUS sesuai dengan harapan. Jika masih belum siap maka perlu diberi
sosialisasi dan pelatihan atau Training of Trainer (TOT) tentang SIMPUS yang akan
diterapkan.

7
 Money (pembiayaan)
Kaji terlebih dahulu apakah instansi mampu membeli alat-alat yang digunakan untuk
kepentingan SIMPUS. Karena pembiayaan yang dikeluarkan cukup besar untuk memenuhi
komponen sistem informasi.
 Method (metode)
Kaji terlebih dahulu apakah SDM yang akan ditugaskan telah memiliki sertifikat lulus uji
mengoperasikan SIMPUS. Jika belum maka segera dikirim ikut pelatihan atau TOT.
 Material
Kaji apakah sumber daya yang ada sudah mencukupi untuk dilaksanakannya SIMPUS. Jika
masih belum ada ruangan khusus tempat komputer dan ruangan rekam medis berarti perlu
dibuatkan dulu.
 Machine
Kaji terlebih dahulu apakah peralatan elektronik yang menunjang terlaksananya SIMPUS
sudah sesuai standar. Jika belum sesuai standar maka perlu pengadaan alat-alat elektronik.
 Market
Informasi pelatihan untuk pengguna SIMPUS perlu dipasarkan secara online melalui website
agar pesertanya lebih banyak.
 Minute
Instansi terkait harus memiliki target waktu untuk menentukan progres yang dicapai. Dengan
melaksanakan tahapan solusi ini maka SIMPUS akan berjalan dengan optimal, sehingga
informasi dapat terintegrasi dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Kelebihan
Simpus juga merupakan sebagian kemampuan sistem informasi manajemen puskesmas yang
terintegrasi disamping keuntungan lain, seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
4. Menggunakan Sistem Operasi Windows, tampilan secara grafis dan mudah digunakan.
Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).
5. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index
yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien
tertentu.
6. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan
data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi
pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal
hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
7. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan,
dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
8. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
9. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
10. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan
 Kekurangan

9
Selama ini banyak masalah terkait dengan sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas serta
pengolahan data di puskesmas. Masalah-masalah tersebut diantaranya:
a. Redundansi data
Pencatatan data yang dilakukan berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga
kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai akibatknya, pelayanan yang
dilakukan pun menjadi lebih lambat.
b. Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi
dari masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
c. Human eror
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan semakin besar.
d. Ketidaklengkapan data
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara
optimal.
e. Ketidakakuratan data
Data yang dikumpulkan seringkali validitasnya dipertanyakan.
f. Tidak tepat waktu
Sering terjadi keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan data yang
didapatkan kurang dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan
keputusan.
 Stakeholder Terkait
Para stakeholder adalah setiap orang yang mempunyai hak dan kewajiban dalam suatu sistem
yang berjalan. Istilah stakeholder dimaksudkan sebagai semua hal yang mempengaruhi, dan
atau dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan, dan tindakan dari sistem tersebut. Hal tersebut
dapat bersifat individual, masyarakat, kelompok sosial atau institusi dalam berbagai ukuran,
dikesatuan atau tingkat dalam masyarakat. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten bertugas
membina Puskesmas sehingga Simpus dapat terselenggara di setiap Puskesmas. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten membentuk Tim yang
terdiri dari para pengelola program serta menyediakan sarana termasuk peningkatan
kemampuan dan penyediaan sumber daya manusia. Dalam pemanfaatan Simpus

10
Kota/Kabupaten perlu menyadari bahwa sistem informasi manajemen Puskesmas pada
hakekatnya merupakan suatu subsistem informasi dalam sistem informasi manajemen
kesehatan Kota/Kabupaten. Sehingga masukan yang diperoleh dari subsistem ini perlu
dikonfirmasi atau dipadukan dengan subsistem informasi lainnya sebagai dasar pemikiran
untuk pengambilan keputusan di Kota/Kabupaten.
 Solusi
Solusi Manajemen Puskesmas Terdepan di Indonesia, Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas Mudah digunakan, terpusat, dan terbukti membangun hasil yang lebih baik yaitu
SIMPUS. Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan dan
pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya.

3.2 Saran

Kami kelompok 3 menyadari bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan.
Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Jombang. 2015. Simpus Jombang. Link akses


https://dinkes.jombangkab.go.id/simpus.koer diakses pada 5 November 2022.

Hamson Z, dkk. Informasi Teknologi Di Dunia Ilmu Kesehatan. (2021). (n.p.): Media Sains
Indonesia.
https://books.google.co.id/books/about/Informasi_Teknologi_Di_Dunia_Ilmu_Keseha.ht
ml?
id=KmoyEAAAQBAJ&printsec=frontcover&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_
mobile_entity&hl=id&gl=ID&ovdme=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Nilawati, Lely Noor. 2015. “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)
Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta”. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Safitri, A. R. (2022). Optimalisasi Pelayanan Kesehatan melalui Sistem Informasi Kesehatan (SI
ASIK) di Kota Kendari: Perspektif Peningkatan Public Value. Jurnal Kesehatan Global,
5(3), 161-168.

SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/1981

Thenu, dkk. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna Mendukung
Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo. Jurnal
Manajemen Kesehatan. No. 02, Vol. 4.

Tim Pengajar FKM-UNSRAT, 2022. Modul Sistem Informasi Kesehatan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNSRAT Manado

US AID Indonesia. 2015. Modul Puskesmas 1 Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS). Link
akses https://adoc.pub/modul-puskesmas-1-sistem-informasi-puskesmas-simpus.html
diakses pada 5 November 2022.

iii
Yhola, Elsa Alfa Maharani. 2021. Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)
dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gondang
Tulungagung. Link akses https://osf.io/sa9jg/download diakses pada 5 November 2022

iv

Anda mungkin juga menyukai