Dosen pengampu:
dr. Angela Fitriani Clementine Kalesaran M.Sc., MHSC
DISUSUN OLEH:
Cahya Kamila Sugiarta 20111101121
Chintya Maharani Bilalu 20111101122
Dhea Gita Kiwu 20111101124
Gilfardo Jeriko Raranta 20111101125
Gratia Martina Virginia Marentek 20111101126
Miguel Lumingkewas 20111101129
Arzetty Tatengkeng 20111101137
Berliana Brighitta 20111101138
Meiliv Melinda Akay 20111101149
Meysilia F Polii 20111101150
Prayli Gracia Christi Umboh 20111101154
Pricilia Montang 20111101159
KELOMPOK 3 KELAS 5D
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat, akal, pikiran, serta karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan, tugas
makalah yang berjudul SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Selesainya penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja yang didukung oleh berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
bapak/ibu selaku dosen mata kuliah.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami sangat
menerima kritik dan saran yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kami sangat mengharapkan semoga dari makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan dapat menginspirasi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini
menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Sistem informasi
kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara
sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. SIK yang selama ini
telah dikembangkan, (meskipun masih terfragmentasi) secara Nasional tidak berfungsi, alur
laporan dari pelayanan kesehatan ke jenjang administrasi kabupaten/kota hingga ke pusat banyak
yang terhambat. SIK membantu dalam proses pengambilan keputusan untuk (a) pelaksanaan
pelayanan kesehatan sehari-hari, (b) intervensi cepat dalam penanggulangan masalah kesehatan,
dan (c) untuk mendukung manajemen kesehatan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat
terutama dalam penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. SIK
yang baik adalah sistem informasi yang mampu menghasilkan data/informasi yang akurat dan
tepat waktu SIK telah digunakan untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan sehari-hari
yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama
dalam penanganan pasien dan intervensi penanggulangan masalah kesehatan.
1
Sistem Informasi Puskesmas dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Sistem Informasi
Puskesmas yang dilaksanakan di tingkat puskesams oleh dan dari puskemas itu sendiri dengan
mengunakan perankat keras yaitu komputer sebagai sarana dan perangkat lunak yaitu server
yang nantinya seluruh data kegiatan Puskemas akan di Input, di proses sampai menjadi informasi
kesehatan yang dibutuhkan oleh Puskemas dalam mengabil keputusan. Sistem informasi
puskesmas memuat semua terkait laporan mnajemen puskemas yang mudah diakses dan cepat.
Namun ada kendala dalam melaksanakan SIMPUS/SIP salah satunya dari kemampun sumber
daya manusia sebagai pengendali sistem, maka di perlukan pelatihan untuk keterampilan dalam
mengunakan sistem untuk mengolah data menjadi informasi yang tepat bagi Puskesmas itu
sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat dan turut membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk beberapa kegiatan pokok kesehatan. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Adapun manfaat
SIMPUS adalah mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar
pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat. SIMPUS diharapkan dapat
meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdayaguna. Prosedur
pemrosesan data SIMPUS berdasarkan teknologi informasi yang tepat waktu, akurat, lengkap
dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen
3
7. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari
data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
8. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
9. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
10. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan
4
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara
optimal.
e. Ketidakakuratan data
Data yang dikumpulkan seringkali validitasnya dipertanyakan.
f. Tidak tepat waktu
Sering terjadi keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan data yang didapatkan
kurang dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.
5
2.3 Stakeholder Terkait Sistem Informasi Puskesmas
Istilah stakeholder dimaksudkan sebagai semua hal yang mempengaruhi, dan atau
dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan, dan tindakan dari sistem tersebut. Hal tersebut dapat
bersifat individual, masyarakat, kelompok sosial atau institusi dalam berbagai ukuran, dikesatuan
atau tingkat dalam masyarakat. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten bertugas membina Puskesmas
sehingga Simpus dapat terselenggara di setiap Puskesmas. Dalam melaksanakan tugas tersebut
Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten membentuk Tim yang terdiri dari para pengelola
program serta menyediakan sarana termasuk peningkatan kemampuan dan penyediaan sumber
daya manusia. Dalam pemanfaatan Simpus Kota/Kabupaten perlu menyadari bahwa sistem
informasi manajemen Puskesmas pada hakekatnya merupakan suatu subsistem informasi dalam
sistem informasi manajemen kesehatan Kota/Kabupaten. Sehingga masukan yang diperoleh dari
subsistem ini perlu dikonfirmasi atau dipadukan dengan subsistem informasi lainnya sebagai
dasar pemikiran untuk pengambilan keputusan di Kota/Kabupaten.
1. Melakukan pembinaan Simpus. Dalam pembinaan ini memperhatikan pada ketepatan waktu
laporan, kualitas data, pengolahan dan pemanfaatan data oleh Puskesmas dan oleh tingkat
Kota/Kabupaten.
6
2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem informasi manajemen
Puskesmas.
3. Mengorganisir pertemuan berkala sesuai dengan jadwal yang disepakati di Kota/Kabupaten,
untuk membahas SIMPUS di wilayahnya.
4. Memberikan umpan-balik hasil pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem informasi
manajemen Puskesmas kepada Puskesmas.
5. Mengorganisir supervisi berkala ke Puskesmas dalam rangka pembinaan pelaksanaan
SIMPUS.
Dari permasalahan yang timbul terkait dari implementasi SIMPUS ada beberapa tahapan
solusi :
Man (manusia)
Kaji terlebih dahulu apakah pengguna SIMPUS tersebut telah siap dan mampu
mengoperasikan SIMPUS sesuai dengan harapan. Jika masih belum siap maka perlu diberi
sosialisasi dan pelatihan atau Training of Trainer (TOT) tentang SIMPUS yang akan
diterapkan.
7
Money (pembiayaan)
Kaji terlebih dahulu apakah instansi mampu membeli alat-alat yang digunakan untuk
kepentingan SIMPUS. Karena pembiayaan yang dikeluarkan cukup besar untuk memenuhi
komponen sistem informasi.
Method (metode)
Kaji terlebih dahulu apakah SDM yang akan ditugaskan telah memiliki sertifikat lulus uji
mengoperasikan SIMPUS. Jika belum maka segera dikirim ikut pelatihan atau TOT.
Material
Kaji apakah sumber daya yang ada sudah mencukupi untuk dilaksanakannya SIMPUS. Jika
masih belum ada ruangan khusus tempat komputer dan ruangan rekam medis berarti perlu
dibuatkan dulu.
Machine
Kaji terlebih dahulu apakah peralatan elektronik yang menunjang terlaksananya SIMPUS
sudah sesuai standar. Jika belum sesuai standar maka perlu pengadaan alat-alat elektronik.
Market
Informasi pelatihan untuk pengguna SIMPUS perlu dipasarkan secara online melalui website
agar pesertanya lebih banyak.
Minute
Instansi terkait harus memiliki target waktu untuk menentukan progres yang dicapai. Dengan
melaksanakan tahapan solusi ini maka SIMPUS akan berjalan dengan optimal, sehingga
informasi dapat terintegrasi dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelebihan
Simpus juga merupakan sebagian kemampuan sistem informasi manajemen puskesmas yang
terintegrasi disamping keuntungan lain, seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
4. Menggunakan Sistem Operasi Windows, tampilan secara grafis dan mudah digunakan.
Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).
5. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index
yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien
tertentu.
6. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan
data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi
pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal
hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
7. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan,
dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
8. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
9. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
10. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan
Kekurangan
9
Selama ini banyak masalah terkait dengan sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas serta
pengolahan data di puskesmas. Masalah-masalah tersebut diantaranya:
a. Redundansi data
Pencatatan data yang dilakukan berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga
kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai akibatknya, pelayanan yang
dilakukan pun menjadi lebih lambat.
b. Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi
dari masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
c. Human eror
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan semakin besar.
d. Ketidaklengkapan data
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara
optimal.
e. Ketidakakuratan data
Data yang dikumpulkan seringkali validitasnya dipertanyakan.
f. Tidak tepat waktu
Sering terjadi keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan data yang
didapatkan kurang dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan
keputusan.
Stakeholder Terkait
Para stakeholder adalah setiap orang yang mempunyai hak dan kewajiban dalam suatu sistem
yang berjalan. Istilah stakeholder dimaksudkan sebagai semua hal yang mempengaruhi, dan
atau dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan, dan tindakan dari sistem tersebut. Hal tersebut
dapat bersifat individual, masyarakat, kelompok sosial atau institusi dalam berbagai ukuran,
dikesatuan atau tingkat dalam masyarakat. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten bertugas
membina Puskesmas sehingga Simpus dapat terselenggara di setiap Puskesmas. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten membentuk Tim yang
terdiri dari para pengelola program serta menyediakan sarana termasuk peningkatan
kemampuan dan penyediaan sumber daya manusia. Dalam pemanfaatan Simpus
10
Kota/Kabupaten perlu menyadari bahwa sistem informasi manajemen Puskesmas pada
hakekatnya merupakan suatu subsistem informasi dalam sistem informasi manajemen
kesehatan Kota/Kabupaten. Sehingga masukan yang diperoleh dari subsistem ini perlu
dikonfirmasi atau dipadukan dengan subsistem informasi lainnya sebagai dasar pemikiran
untuk pengambilan keputusan di Kota/Kabupaten.
Solusi
Solusi Manajemen Puskesmas Terdepan di Indonesia, Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas Mudah digunakan, terpusat, dan terbukti membangun hasil yang lebih baik yaitu
SIMPUS. Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan dan
pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya.
3.2 Saran
Kami kelompok 3 menyadari bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan.
Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah diatas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hamson Z, dkk. Informasi Teknologi Di Dunia Ilmu Kesehatan. (2021). (n.p.): Media Sains
Indonesia.
https://books.google.co.id/books/about/Informasi_Teknologi_Di_Dunia_Ilmu_Keseha.ht
ml?
id=KmoyEAAAQBAJ&printsec=frontcover&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_
mobile_entity&hl=id&gl=ID&ovdme=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Nilawati, Lely Noor. 2015. “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)
Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta”. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Safitri, A. R. (2022). Optimalisasi Pelayanan Kesehatan melalui Sistem Informasi Kesehatan (SI
ASIK) di Kota Kendari: Perspektif Peningkatan Public Value. Jurnal Kesehatan Global,
5(3), 161-168.
SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/1981
Thenu, dkk. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna Mendukung
Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo. Jurnal
Manajemen Kesehatan. No. 02, Vol. 4.
Tim Pengajar FKM-UNSRAT, 2022. Modul Sistem Informasi Kesehatan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNSRAT Manado
US AID Indonesia. 2015. Modul Puskesmas 1 Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS). Link
akses https://adoc.pub/modul-puskesmas-1-sistem-informasi-puskesmas-simpus.html
diakses pada 5 November 2022.
iii
Yhola, Elsa Alfa Maharani. 2021. Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)
dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gondang
Tulungagung. Link akses https://osf.io/sa9jg/download diakses pada 5 November 2022
iv