Anda di halaman 1dari 15

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI HAJI PEMANGGILAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

FERRY CHANDRA NPM : 210102041P


ICA YUSNITA NPM : 210102406P
MELISA KURNIAWATI NPM : 210102391P
TRI WIDAYATI NPM : 210102375P
SUHARINI NPM : 210102274P

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

PRODI DIV KEBIDANAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS”. Penulis menyadari bahwa makalah
yang penulis selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari bersifat membangun guna kesempurnaan makalah penulis
selanjutnya.
Akhir kata, penulis menyucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta penulis berharap agar
makalah ini dapat bermamfaat untuk kita semua.

Pringsewu, Juli 2021


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian SIMPUS......................................................................
B. Tujuan SIMPUS...........................................................................
C. Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi
Puskesmas .........................................................................................
D. Program-program SIMPUS .........................................................
E. Manfaat SIMPUS.........................................................................
F. Kendala dalam Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas .........................................................................................
G. Upaya Pencegahan........................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan
membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai
untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan
terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan
kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di
puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-
data arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual.
Selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat
diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah
memakai komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang
belum banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di
puskesmas. Maka dri itu muncullah sebuah sistem yang merubah kesulitan tersebut yang
disebut SIMPUS.

B. Tujuan
1. Menjelaskan sistem informasi manajemen pukesmas.
2. Memberikan gambaran mengenai sistem informasi manajemen dan puskesmas program-
program sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Puskesmas dan SIMPUS


Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis
kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga
mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien.
SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user
yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam
implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop
(OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang
bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu.
SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-
sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.
Metode pengembangan sistem pelayanan pasien pada puskesmas menggunakan
metode waterfall dengan alat perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS
(Logical Record Structure). Implementasi program menggunakan bahasa PHP dengan
database menggunakan MySQL.
Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk membangun sistem
informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak puskesmas mengolah data
pasien dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan.
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user),
Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Kegiatan Luar
Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian.
Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara real time.
Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan
dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan
program kerja yang lain.
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain:
a. Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan
mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di
akses dengan menggunakan tikus (mouse).
b. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran
Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data
pasien tertentu.
c. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain
masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas
menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entri harus cepat. Dalam kondisi
normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
d. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1
dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
e. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
f. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
g. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,
sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Puskemas memiliki fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk


menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakan program promosi
kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular.
Terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi
utama tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b) Pusat pemberdayaan masyarakat
c) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

B. Tujuan SIMPUS
Tujuan Umum :
Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui
pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan pelayanan dengan
menggunakan kemajuan teknologi.
Tujuan Khusus:
a. Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas
c. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas
d. Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat
dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian
e. Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

C. Komponen Sistem Informasi


Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi Puskesmas:
1. Komitmen
a. Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi)
dibutuhkannya kerjasama antar lintas program dan instansi untuk saling
mempermudah pengaksesan data
b. Keinginan memberi yg terbaik
dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk memfasilitasi tenaga medis untuk
memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga tenaga medis
perlu menyadari bahwa tenaga medis harus memberikan pelayanan yang terbaik
bagi pasien
c. Keinginan untuk melakukan kesinambungan
pengunaan sistem komputerisasi ini harus berjalan berkesinambungan agar
semakin meningkatkan mutu pelayanan
d. Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf
peran aktif dari pimpinan dan staf sangat dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem
ini membutuhkan tenaga manusia untuk menjalankannya. Pengguna juga harus
terlebih dahulu mengerti dalam menjalankan sistem tersebut.
2. Media (Formulir / Hardware/Software)
Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan formulir manual ke software
perlu dilakukan
3. Sumber Daya Manusia
Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa internasional, sehingga perlunya
pengguna diberikan pelatihan penggunaan sistem komputerisasi
4. Organisasi
Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap
masing- masing bidang harus dilakukan agar mempermudah pekerjaan
5. Sarana / Prasarana
Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem manajemen puskesmas
sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem manajemen yang utuh, mudah dan cepat
6. Dana
Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di
tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat
kabupaten.

D. Program-Program Simpus
Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain:
1. Metode waterfall dengan alat perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)
dan LRS (Logical Record Structure).
a. Entity Relationship Diagram (ERD)
b. Logical Relational Structure (LRS)
c. Hasil Logical Relational Structure (LRS)
1. Halaman Login Admin
Admin harus melakukan login terlebihdahulu untuk dapat mengelolah dan mengubah data
didalam halaman admin.

2. Halaman Admin
Halaman admin disini berfungsi untuk mengelola dan mengubah data obat, data dokter, data
ruangan, data petugas, rekam medis dan laporan – laporan transaksi yang terjadi pada proses
berjalannya sistem rekam medis hingga cetak resep untuk pasien.

3. Halaman Pengunjung
Halaman pengunjung disini adalah halaman untuk pengunjung web yang belum menjadi
pasien dimana pengunjung tersebut dapat melihat jadwal dokter dan informasi terkait
puskesmas. Adapun halaman ini memungkinkan pengujung tersebut melakukan pendaftaran
sebagai pasien.

4. Halaman Tambah Data Obat


Halaman tambah data obat disini ialah halaman yang dikelola oleh admin, dimana admin
dapat menambah suatu data obat baru guna menambah stok obat yang baru.

5. Halaman Pasien

Halaman pasien yang sudah terdaftar di simpus puskesmas

6. Halaman Daftar Pasien


Pada Halaman ini bagi pengunjung yang belum terdaftar sebagai pasien, dapat mendaftar
sebagai pasien baru dengan mengisi tiap kolom yang disediakan.

7. Halaman Tambah Jadwal Dokter


Halaman tambah jadwal dokter disini ialah sebagai inputan jadwal dokter dimana admin
melakukan pengiputan nama dokter dan nama ruangan yang digunakan serta hari, jam awal
dan akhir praktek dokter. Kemudian data tersebut akan tersimpan kedalam database dan akan
tampil ke halaman pasien di antar muka jadwal dokter.

8. Halaman Rekam Medis


Halaman rekam medis disini ialah sebagai transaksi dimana admin atau petugas melakukan
pengiputan nama dokter dan pasien serta hasil diagnosa dokter dan juga obat – obatan yang
akan di input kedalam nota resep.

9. Halaman Jadwal Dokter


Pada halaman ini pengunjung dan pasien melihat jadwal dokter yang sedang bertugas pada
puskesmas berserta jam praktek dan ruangannya dan juga dapat melakukan reservasi kepada
dokter yang dituju. Jika melakukan ambil nomor antrian hanya pasien yang dapat melakukan
pengambilan nomor dan pengunjung akan di arahkan ke halaman pendaftaran pasien.

10. Halaman Cetak Nomor Urut Pasien


Pada halaman ini pasien mencetak nomor urut yang akan dibawa ke puskesmas untuk berobat
kepuskesmas. Di halaman cetak nomor urut pasien akan tercetak nama pasien yang akan
berobat, nama dokter, nama ruangan, tanggal buka praktek dan jam prakter dokter.

E. Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS


Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara
lain: Bagi dokter:
1. Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2. Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3. Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa
saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4. Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan
ditingkat puskesmas.
5. Proses regristasi yang cepat dan mudah
Bagi pasien:
1. Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2. Kesehatan pasien cepat teratasi
3. Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di
puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.
4. Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.
Bagi pemerintah:
1. membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan
mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
2. mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi
permasalahan dalam negara.

F. Kendala –Kendala Puskesmas


Kendala kendala yang dialami puskesmas saat menggunakan SIMPUS ini antara lain:
a. Kendala di bidang Infrastruktur.
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk
pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak
pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi
sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik
juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa
menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi
terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering
terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.
b. Kendala di bidang Manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja
yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari tingkat
puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja
yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari tingkat
puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.Pada kondisi seperti ini
nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas
data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun
dari segi koordinasi antar bagian.
c. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf
puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya
kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak
maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang
tidak pada fungsi yang sebenarnya.
G. Upaya Pencegahan Kesalahan
Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:
1. Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas karena
kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi
berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam
penggunaan program simpus ini.
2. Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.
Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk
merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan
membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien
mungkin.
3. Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil
masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien
beberapa hari ini.
4. Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada
disekeliling masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh
puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan
membuat kesehata masyarakat semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk memperbantukan tugas
suatu penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada para pasien yang ingin berobat ke
suatu organisasi yaitu organisasi puskesmas.
Dalam organisasi ini suatu badan tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini
sulit dkendalikan atau diggunakan bagi istansi puskemas dan di suatu istansi ini memiliki
kekurangan SDM dalam mengolah aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses
pembiayaan. Aplikasi yang terdapat dalam sistem ini cukup banyak jika SDM dalam istasi
puskesmas ini menggunakan semaksimal mungkin dan didorong dengan pembiayaan yang
cukup pasti akan mengalami peningkatan dalam pelayaanan ini. Dan akan bermanfaat bagi
pemerintah dalam menangani masalah kesehatan yang ada di suatu daerah atau suatu lingkup
negara.
Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara atau pembekalan mengenai menggunakan suatu
sistem ini kepada SDM yang ada di suatu instasi atau organisasi puskesmas selain itu adanya
campur tangan pemerintah dalam perizinan menggunakan suatu sistem ini dan memberikan
biaya kepada setiap puskesmas yang ada di seluruh Indonesia terutama puskesmas yang ada
didaerah-daerah terpenting.

B. Saran
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public dengan
istansi pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang mengakibatkan suatu negara
kurang atau tidak dapat maju-maju yang berakibat juka bagi faktor faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA

Jenise Sundari. 2016. ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/665 IJSE Vol.2


No.1.
Aplikasi simkes. 2011. https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-
informasi-manajemen-puskesmas-simpus/. Dikutip tanggal 23 Agustus 2017
http://www.digital-sense.net/simpus Dikutip tanggal 23 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai