Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS

OLEH :

I Dewa Ayu Githa Padmayunita P07120216071


Ni Made Ari Julianita Dewi P07120216072
Putu Ayu Sutarini Dewi P07120216073
I Gde Andre Krisnandha Swara P07120216074
Ketut Elfirasani P07120216075

KELAS B – PROFESI NERS – SEMESTER 1


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

aaaaaaPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas” tepat pada waktunya.
aaaaaaDalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
aaaaaaDalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
dengan terselesainya makalah ini bermanfaat bagi pembaca dandapat memberikan
ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk
mengembankan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan  bagi kita semua. Sekian
penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Om Santih Santih Santih Om

Denpasar, Juli 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

A. Pengertian SIMPUS............................................................................................4

B. Latar Belakang Penggunaan SIMPUS................................................................4

C. Tujuan SIMPUS.................................................................................................5

D. Manfaat SIMPUS...............................................................................................6

E. Penyelenggaraan SIMPUS.................................................................................6

F. Alur SIMPUS.....................................................................................................7

G. Pihak yang terkait dalam pemanfaatan SIMPUS...............................................8

H. Keunggulan SIMPUS.........................................................................................8

I. Kelemahan SIMPUS...........................................................................................9

J. Contoh Penggunaan SIMPUS Berbasis WEB....................................................9

BAB III SIMPULAN...................................................................................................16

A. Kesimpulan.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah program aplikasi


yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat
kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan memelihara
data-data yang ada.SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya
dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi
multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas. Puskesmas sebagai salah
satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem
informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan
lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks
yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas
turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien,
data-data arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara
yang manual. Selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan
data juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar.
Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai komputer sebagai alat bantu untuk
pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak program komputer yang
secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas. Informasi adalah hasil
analisis, manipulasi dan presentasi data untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Berguna atau tidaknya suatu informasi bergan-tung pada tujuan penerima
informasi,ketelitian penyampaian dan pengolahan data, waktu, ruang/tempat, pada
waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat.

1
Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan mana-
jemen kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen
institusi, dan manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan
manajemen pasien memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan
pengobatan yang lebih akurat dan efektif. Informasi yang berkualitas pada
manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan organisasi puskesmas
yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen sistem akan
menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta transparansi
penyehatan masyarakat. Mengingat pentingnya SIMPUS di Puskesmas maka kami
akan membahas lebih lanjut mengenai SIMPUS dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapat, antara lain :


1. Apakah yang dimaksud dengan SIMPUS?
2. Apa sajakah latar belakang penggunaan SIMPUS?
3. Apa sajakah tujuan SIMPUS?
4. Apa sajakah manfaat SIMPUS?
5. Bagaimanakah penyelenggaraan SIMPUS?
6. Bagaimanakah alur SIMPUS?
7. Siapa sajakah pihak yang terkait dengan pemanfaatan SIMPUS?
8. Apa sajakah keunggulan dari SIMPUS?
9. Apa sajakah kelemahan dari SIMPUS?
10. Bagaimanakah contoh penggunaan SIMPUS berbasis web?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang didapat, antara lain :


1. Untuk mengetahui pengertian SIMPUS.
2. Untuk mengetahui latar belakang penggunaan SIMPUS.
3. Untuk mengetahui tujuan SIMPUS.

2
4. Untuk mengetahui manfaat SIMPUS.
5. Untuk mengetahui penyelenggaraan SIMPUS.
6. Untuk mengetahui alur SIMPUS.
7. Untuk mengetahui pihak yang terkait dengan pemanfaatan SIMPUS.
8. Untuk mengetahui keunggulan dari SIMPUS.
9. Untuk mengetahui kelemahan dari SIMPUS.
10. Untuk mengetahui contoh penggunaan SIMPUS berbasis web.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SIMPUS

Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen


pencatatan dan pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas mencapai
sasaran kegiatannya (Wibisono dkk, 2012).
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk
pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, kegiatan pokok yang
dilakukan, dan hasil yang dicapai oleh puskesmas yang meliputi pencatatan,
pelaporan, pelaksanaan, pengawasan (Suryani dan Solikhah, 2013).
SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang
memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat
Puskesmas mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan
kesehatan masyarakat (Sutanto, 2009)

D. Latar Belakang Penggunaan SIMPUS

1. Belum adanya ke-validan data mengenai orang sakit, penyakit,


bumil,dll dalam wilayahsuatu puskesmas.
2. Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna laporan ke Dinas
KesehatanKabupaten.
3. Memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan Informasi yang tepat,
akurat dan upto date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan
obat, jumlah ibu hamil,masalah imunisasi dll.
(Sutanto, 2009)

4
E. Tujuan SIMPUS

Tujuan Sistem Informasi Management Puskesmas menurut Wibisono dkk,


2012 adalah sebegai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan
berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan
dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang
menunjang kegiatan pelayanan.
2. Tujuan Khusus
Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas.
Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok
puskesmas.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas menurut Sutanto (2009)


adalah :
1. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir,
ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll.
2. Menghasilkan informasi terbaru dan terkini tentang kondisi kesehatan di
suatu Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat, sehingga
dapat digunakan sebagai dara awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi
pimpinan.
3. Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas dalam
penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di Puskesmas masing-
masing.
4. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan
harian maupun bulanan.

5
F. Manfaat SIMPUS

1. Mempermudah dan mempercepat pelayanan (responsive)


2. Membakukan prosedure dan standar pelayanan (public services standard)
3. Mendapatkan data dan informasi yang sahih atau valid (accountable)
4. Dengan seketika saling terhubung antara semua pihak memantau (transparent)
5. Mengurangi beban kerja petugas puskesmas dan dinas kesehatan (efisien)

G. Penyelenggaraan SIMPUS

1. Sumber Informasi
Sebagaimana diketahui, SP2TP terdiri atas komponen pencatatan dan
komponen pelaporan. Namun, yang terutama dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan manajemen puskesmas adalah komponen pencatatannya. Hal ini
dikarenakan informasi    yang   dapat  dihasilkan        dari  komponen  tersebut
lebih  lengkap  dibandingkan dengan komponen   pelaporannya. Pencatatan-
pencatatan yang utama, antara lain:
a. Kartu individu, seperti kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu tb, kartu rumah
dsb
b. Register, seperti register kunjungan, register KIA, register filariasis,
register posyandu dsb
c. Laporan kejadian luar biasa dan laporan bulanan sentinel
d. Rekam kesehatan keluarga (RKK/family  folder) yang diberikan khusus
untuk keluarga berisiko, antara lain:
1) Salah seorang anggotanya menderita tb paru
2) Salah seorang anggotanya menderita kusta
3) Salah seorang anggotanya mempunyai risiko tinggi seperti ibu hamil,
neonatus risiko tinggi (BBLR), balita kurang
energi         kronis  (KEK)
4) Salah satu anggotanya menderita gangguan jiwa
2. Mekanisme

6
a. Data SP2TP dan data  lainnya diolah, disajikan dan diinterpretasikan sesuai
dengan petunjuk pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP serta petunjuk
dari masing-masing program  yang ada (seperti program ISPA, malaria,
imunisasi, kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas dsb).
b. Pengolahan, analisis, interpretasi dan penyajian dilakukan oleh para
penanggung jawab masing-masing  kegiatan di         puskesmas dan
pengelola program di semua  jenjang administrasi.
c. Informasi yang diperoleh dari pengolahan        dan interpretasi data SP2TP
serta sumber lainnya dapat  bersifat  kualitatif (seperti          meningkat,
menurun, atau tidak ada perubahan)        dan bersifat   kuantitatif dalam
bentuk angka, seperti jumlah,  presentase, dsb. Informasi tersebut dapat
berupa laporan tahunan puskesmas.
3. Pemanfaatan
a. Informasi yang diperoleh SP2PT dan informasi lainnya di manfaatkan
untuk menunjang proses manajemen di tingkat puskesmas sebagai bahan
untuk penyusunan rencana tahunan puskesmas, penyususnan rencana kerja
operasional puskesmas, bahan pemantauan evaluasi dan pembinaan.
b. Informasi dari SP2PT dan informasi lainnya akan membantu Dinas
Kesehatan DATI II dalam penyusunan perencanaan tahunan, penilaian
kinerja puskesmas berdasarkan beban kerja dan pencapaian hasil kegiatan
puskesmas sebagai bahan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program di wilayah, untuk menentukan prioritas masalah dan upaya
pemecahan serta tindak lanjut.
c. Informasi dari SP2PT akan membantu kelancaran perencanaan (P1),
penggerakan pelaksanaa (P2) dan penilaian (P3) program-program, sebagai
masukan untuk diskusi UDKP.

H. Alur SIMPUS

Adapun alur SIMPUS data pasien rawat jalan atau kesakitan adalah sebagai
berikut :

7
1. Formulir rekam medis yang sudah di isi kode diagnosis dan kode
obatnya oleh dokter atau perawat dari poli langsung di inputkan datanya ke
dalam program SIMPUS.
2. Setelah selesai mengentri data, petugas SIMPUS wajib membackup
data untuk membuat file cadangan demi keamanan data.
3. Setelah selesai pelayanan petugas SIMPUS wajib menutup program SIMPUS.

I. Pihak yang terkait dalam pemanfaatan SIMPUS

Petugas SIMPUS yang terkait di Puskesmas yaitu :


1. Petugas Pendaftaran selain bertugas mendaftar pasien yang hendak berobat di
Puskesmas, petugas juga harus mengambil dokumen Rekam Medis pasien di
Filling kemudian petugas mengantarkan dokumen tersebut ke poli yang dituju
setelah itu petugas meneliti dan merekap dokumen serta menginput data
tersebut ke komputer.
2. Bidan yang ada di Puskesmas selain bertugas melayani Ibu, Balita dan
Keluarga Berencana (KB), juga harus bertugas melakukan Program Lansia,
SDIDTK, PAUD dan SP3 Online.
3. Perawat yang ada di Puskesmas selain melayani pasien, juga harus melakukan
tugas SIK, SIMPUS dan PTM.
(Wibisono dkk, 2012)

J. Keunggulan SIMPUS

1. Program di desain under windows, sehingga lebih mudah dalam operasional


dan menarik dalam laporan-laporan yang dihasilkan.
2. Dengan data-data yang up tu date akan dapat dibuat analisa-analisa yang
mendukung kebijakan pemerintah daerah.
3. Pelayanan terintergrasi dari bagian pendaftaran hingga bagian obat, sehingga
meminimalisasi pemakaian kertas.
4. Pengelolaan database yang dapat di akses bersama (terbentuk bank data
kesehatan daerah)

8
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang dikehendaki
ataupun rekap keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan.
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone.
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan terpusat maupun terdistribusi.
8. Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan bulanan,
data penyakit.
9. Data bisa di print out sesuai dengan tingkat kebutuhan.
10. Mudah dipelajari

K. Kelemahan SIMPUS

1. Kesulitan dalam pengumpulan data (masih ada kabupaten/kota yang belum


mengirim laporan data)
2. Format pengisian data, terkadang tidak sesuai dengan format data dari
provinsi
3. Laporan data dikirim tidak tepat waktu
4. Data terlau luas
5. Sistem SIMPUS online berjalan lambat.

L. Contoh Penggunaan SIMPUS Berbasis WEB

Alur pengumpulan data di Puskesmas Pajang Surakarta di mulai dari pasien


datang ke puskesmas, kemudian mengambil nomor antrian. Pengambilan nomor
antrian di Puskesmas Pajang sudah menggunakan digital, dengan menekan tombol
antrian. Setelah itu pasien akan dipanggil sesuai urutan untuk didaftar di bagian
pendaftaran. Pada proses ini, di catat nomor rekam medis pasien atau dibuatkan
nomor rekam medis kalau pasien baru pertama kali berkunjung. Pasien menunggu,
sementara petugas akan mencari data pasien di dalam SIMPUS untuk diberikan ke
unit pelayanan tempat pasien ingin berobat. Pasien dipanggil dokter atau perawat dan
pasien di periksa, dicatat anamnesis, diagnosa, tindakan medis, dan obat yang
diberikan. Pasien diarahkan untuk ke bagian kasir, nanti akan dipanggil untuk
membayar kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.

9
Pengumpulan data pasien dimulai dari bagian pendaftaran, pelayanan medis,
penunjang medis dan apotek. Cara yang dilakukan untuk menginput data yaitu login
terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password kemudian dari
pendaftaran akan terintegrasi langsung ke bagian pelayanan medis. Petugas
pelayanan medis akan melakukan login dan memasukkan data pasien seperti
diagnosa, resep obat dan rujukan bila diperlukan. Setelah itu apabila pasien
memerlukan pemeriksaan laboratorium akan di arahkan ke ruang laboratorium, untuk
petugas laboratorium bertugas memasukkan hasil pemeriksaan ke dalam simpus.
Kasir bertugas menerima data dari bagian pelayanan, sedangkan di bagian obat
merupakan tahap terakhir dalam pelayanan. Puskesmas Pajang Surakarta dalam
menginput data disetiap bagian berbeda-beda dan memiliki password masing-masing.
Input data di bagian pendaftaran dilakukan dengan cara memasukkan tanggal
kunjungan, petugas, lokasi pelayanan, dan unit pelayanan. Apabila sudah pernah
periksa pasien diminta kartu pasiennya dan langsung dimasukkan index/kartu pasien.
Apabila pasien baru, diminta identitasnya untuk dimasukkan ke dalam SIMPUS dan
pasien akan mendapatkan kartu periksa.
Pengolahan data meliputi pengolahan data pasien dan data registrasi
kunjungan pasien, terdapat beberapa macam klasifikasi registrasi, yaitu pemeriksaan
umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi, kegiatan KIA,
kegiatan KB, pemeriksaan laboratorium, kasir dan resep obat. Dalam pemeriksaan
memiliki kegiatan dalam pengolahan data seperti data kondisi pasien, data
anamnesis, data diagnosis, data terapi, data pemeriksaan tindakan medis penggunaan
laboratorium, data obat, dan data rujukan. Data yang di olah di bagian farmasi adalah
pengolahan data master obat, data stok obat baru, data persediaan obat, dan data
pelayanan pemberian resep obat.
Informasi riwayat kunjungan pasien disimpan dengan akurat, penomoran
indek yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data
pasien tertentu. Kelebihan dalam pengolahan data SIMPUS berbasis web ini yaitu
dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat laporan LB1
dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan

10
kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Dapat
menampilkan data 10 besar/20 besar penyakit dengan cepat. Menampilkan data-data
keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat, dan dapat digunakan untuk
melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan. Kekurangan dalam pengolahan data adalah petugas tidak bisa
menyelesaikan dalam satu waktu, jadi mempengaruhi dalam proses pelaporannya.
Pelaporan data SIMPUS berbasis Web merupakan sub-sistem untuk membuat
laporan rekapitulasi yang menampilkan data pelaporan LB1, penyakit menular,
LPLPO, data STP, pelaporan askes dan pelaporan ke flashdisk. Pelaporan dari LB1
berisi tentang laporan bulanan data kesakitan yang dibuat oleh Puskesmas dengan
format kode penyakit ICD IX yang menjadi standart internasional untuk klasifikasi
penyakit yang bisa dilihat menurut per jenis kelamin, per kelompok umur,
insiden/prevalensi dan 10 besar penyakit per kode ICD10.
Rekapitulasi data pelaporan LPLPO (Lembar Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat) ini yang harus dibuat yaitu stok awal, penerimaan, persediaan,
pemakaian, sisa akhir, stok optimum dan permintaan dan sumber obat. Surveilans
Terpadu Penyakit (STP) bentuk laporan surveilans pengamatan kasus baru penyakit
menular dalam satuan waktu bulanan. Mengumpulkan data kesakitan, data
laboratorium dan data KLB penyakit dan keracunan di Puskesmas. Hal tersebut
dilakukan secara otomatis, sesuai dengan penggunaannya.Ketepatan waktu dalam
melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta sering terjadi keterlambatan
dikarenakan dari petugas Puskesmasnya juga terlambat untuk melaporkannya
(Damayanti dkk, 2015).
Contoh penggunaan SIMPUS berbasis WEB juga di terapkan di Kota
Makassar dimana Dinas Kesehatan Kota Makassar bekerja sama dengan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) telah mengimplementasikan salah satu
program framework smart city, yaitu e-Puskesmas di beberapa puskesmas di Kota
Makasar. Semua puskesmas percontohan e-Puskesmas menggunakan jenis software
(perangkat lunak) sistem minimal windows XP dan Windows 7. Semua puskesmas

11
percontohan e-Puskesmas menggunakan software aplikasi e-Puskesmas edition v3.0
(Lely, 2015).
Berikut ini contoh tampilan implementasi penggunaan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas :

1. Tampilan login
Pengujian Sistem yang pertama masuk ke web Simpuskesmas, berikutnya
user harus mengisi username dan password seperti gambar 1 :

Gambar 1. Tampilan login admin

2. Tampilan input data pendaftaran


Untuk pengisian input pendaftaran seperti pada gambar 2 :

12
Gambar 2 .Tampilan input data pendaftaran

3. Tampilan rekam medis


Tampilan Rekam tampak pada gambar 3 :

Gambar 3. Tampilan input data rekam medis

4. Tampilan input rujukan


Pengisian Input Rujukan seperti pada gambar 4 :

13
Gambar 4. Tampilan input data rujukan

Setelah data diinput di Sistem Informasi Manajemen Puskesmas akan


menghasilkan ouput laporan seperti pada gambar berikut :
5. Laporan pasien
Laporan Pasien seperti pada gambar 5 :

Gambar 5. Tampilan laporan data pasien

6. Laporan rujukan

14
Laporan Rujukan seperti pada gambar 6 :

Gambar 6 Tampilan laporan rujukan

7. Laporan rekam medis


Laporan Rekam Medis seperti pada gambar 7 :

Gambar 7. Tampilan laporan rekam medis


(Wibisono dkk, 2012)

15
BAB III

SIMPULAN

A. Kesimpulan

SIMPUS sebagai sistem pengelolaan data berbasis tehnologi yang digunakan


Puskesmas Sawangan telah membantu sistem kerja Puskesmas dalam pengolahan,
akses dan trasfer data antar bagian dan model integrasi yang memudahkan sistem
pelaporan menjadi sebuah alat yang membantu Puskesmas dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga tercipta pelayanan yang lebih cepat,
tepat dan akurat.
Penerapan sistem membutuhkan biaya cukup besar, namun hal tersebut adalah
sebuah investasi, terutama instansi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
seperti Puskesmas. Saran yang dapat disampaikan untuk meningkatkan kedisiplinan
input data oleh Petugas/Pegawai Puskesmas adalah memberikan reward dan
punissment atau bentuk evalusi berkala.

16
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Dwi Santy, Muhammad Rusmin, dan ZilfadhilahArranury. Jurnal Ilmiah.


ISSN : 2548-5334, Vol 7, No.2, Juli-Desember 2015. Hal 1-10. Gambaran
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Berbasis WEB di
Puskesmas Kota Makassar Tahun 2015. Tersedia : journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Al-Sihah/article/download/2007/1935
Lely Noor Nilawati. Jurnal Ilmiah. Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (Simpus) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta Tahun
2015. Tersedia : http://eprints.ums.ac.id/47846/
Nurul Dwi Suryani dan Solikhah. 2013. Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (Sp2tp) Di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Provinsi NTB. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. Tersedia :
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_TERPADU_PUSKESM
AS_SP2TP_DI_WILAYAH_DINAS_KESEHATAN_KABUPATEN_DO
MPU_PROVINSI_NTB_Nurul_Dwi_Suryani_Solikhah
Rini Agustina Daulay. Jurnal Ilmiah. Analisis Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (Simpus) Di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan
Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014. Tersedia :
https://id.123dok.com/document/eoy8mrzr-analisis-penerapan-
sisteminformasi-manajemen-puskesmas-simpus-di-puskesmas-pegang-
baru-kecamatan-panti kabupaten-pasaman-sumatera-barat-tahun-
2014.html
Sutanto. Jurnal Ilmiah, ISSN 0216 –0544,Vol. 5, No. 2, Juli 2009. Hal 1-10.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas( SIMPUS).sutanto@uns.ac.id
Wibisono, Setyawan, Munawaroh, dan Siti. 2012. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing. Semarang.

17
Universitas Stikubank. Tersedia :
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/1661

18

Anda mungkin juga menyukai