Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI


PUSKESMAS BUMIDAYA KECAMATAN PALAS
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Nely Purwanti NPM. 210102344P

Eni Hartati NPM. 210102318P

Eka Noviana NPM. 201012315P

Budi Trisnawati NPM. 210102015P

Anna Dwi Wulandari NPM. 210102010P

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... 1

Daftar Isi .............................................................................................................. 2

Kata Pengantar ..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang............................................................................................. 4

b. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

c. Tujuan ......................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Sistem Informasi Puskesmas% .............................................. 7

b. Ruang Lingkup Sistem Informasi Puskesmas% ...................................... 9

c. Sumber Data Sistem Informasi% ............................................................. 19

d. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas% ...... 20

e. Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas% ....................... 28

f. Penerapan sitem informasi puskesmas bumi daya Kecamatan Palas Kabupaten

Lampung Selatan ...................................................................................... 29

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan .............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

2
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan

Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) Bumi Daya Kecamatan Palas Kabupaten lampung

Selatan Tahun 2021”. Tak lupa shalawat serta salam yang selalu tercurah kepada junjungan

nabi besar kita, Muhammad.Saw.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunannya. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata

sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Aamiin.

Palas, 17 Juli 2021

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas% adalah suatu unit fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan

kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, serta pusat

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal

dalam suatu wilayah tertentu. Peran Puskesmas% sangat penting karena menjadi ujung

tombak dalam upaya kesehatan di masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif

(Azwar, 2010, dalam Hosizah, 2018). Puskesmas% merupakan salah satu instansi yang

bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak

di bangun Rumah Sakit akan tetapi di daerah pelosok atau desa yang ada masih

Puskesmas% yang berfungsi sebagai usaha preventif (pencegahan) dan operatif

(penanggulangan) terhadap upaya-upaya kesehatan masyarakat. Semakin banyak Rumah

Sakit dan Puskesmas% yang dibangun maka sangatlah penting jika pihak Puskesmas%

berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas% tersebut. Untuk menunjang

peningkatan mutu Badan usaha sosial seperti Puskesmas% yang melayani masyarakat di

bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena pelayanan yang

diberikan di Puskesmas% juga harus cepat. Misalnya, mengatasi sistem informasi

manajemen pada pendaftaran pasien yang selama ini digunakan. Penyelenggaraan upaya

pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pokok di dalam

gedung maupun di luar gedung Puskesmas%. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas%

meliputi pengobatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), kesehatan

gigi dan laboratorium. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas%

4
5

meliputi pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi,

penyuluhan kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak lanjut

mengembangkan sarana pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa khususnya

Puskesmas%, perlu diadakan pengolahan sistem informasi manajemen yang memadai. Oleh

sebab itu, untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas% dapat dilakukan dengan cara

membuat sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi tersebut berupa

“Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas% (SIMPUS)“.

Pada undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan telah diamanatkan

bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan

informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem informasi kesehatan yang lintas

sektor. Seiring dengan adanya era desentralisasi, berbagai sistem informasi kesehatan telah

dikembangkan baik di pemerintahan pusat maupun daerah, sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik daerah masing-masing

Berdasrakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2019

tentang Sistem Informasi Puskesmas% menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan

manajemen penyelenggaraan Puskesmas% perlu dukungan Sistem Informasi Puskesmas%

yang mampu menjamin ketersediaan data dan informasi secara cepat, akurat, terkini,

berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem informasi Puskesmas%?

2. Bagaimana ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas%?

3. Bagaimana sumber data sistem informasi Puskesmas%?

4. Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas%?

5. Bagaimana pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas%?


6. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Puskesmas% di Puskesmas% Bumidaya

Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi Puskesmas%.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas%

3. Untuk mengetahui sumber data sistem informasi Puskesmas%

4. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas%

5. Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas%

6. Untuk Mengetahui penerapan Sistem Informasi Puskesmas% di Puskesmas%

Bumidaya Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan

6
7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Puskesmas%

Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk

membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas

dalam mencapai sasaran kegiatannya (Permenkes No 31 Tahun 2019). Sistem informasi

merupakan bagian penting dalam suatu organisasi, termasuk puskesmas. Sistem infomasi

manajemen puskesmas (Simpus) merupakan suatu tatanan atau peralatan yang

menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai

sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Simpus diharapkan dapat meningkatkan

manajemen puskesmas secara lebih berhasilguna dan berdayaguna melalui pemanfaatan

secara optimal dari sistem pencatatan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Sistem

Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan

untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian

umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan

selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi,

penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan

dan pemantauan hingga proses evaluasi. Puskesmas% merupakan salah satu instansi

yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan masyarakat. Sistem Informasi

Puskesmas% (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas% mulai registrasi, tindakan

medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta menejemen terhubung menjadi satu dengan


sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan

dapat memonitor perkembangannya.

Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen

Puskesmas% yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:

1. Pencatatan medical record

2. Kecepatan pelayanan administrasi

3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.

Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas% keberadaan

teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan yang ada.

Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas% dilakukan dengan mempertimbangkan

dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen

Puskesmas% yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas%

dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada

bagian struktural lebih berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan

Puskesmas% yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan

aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada

pasien.

Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem

informasi Puskesmas% adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data

maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian

yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di

8
9

Puskesmas% adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi

menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua

jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.

B. Ruang Lingkup Sistem Informasi Puskesmas Bumi Daya

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di Puskesmas Bumi Daya

Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan adalah sebagai berikut :

No. Nama Jabatan Uraian Tugas

 Melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen, bimbingan dan supervisi.

 Mengadakan koordinasi di tingkat

kecamatan.

 Sebagai penggerak pembangunan

1. Kepala Puskesmas% kesehatan di tingkat kecamatan.

 Sebagai tenaga ahli pendamping

Camat.

 Mengkoordinir dan bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan di

Puskesmas%

 Merencanakan dan mengevaluasi

kegiatan di unit TU

2. Koordinator Unit Tata Usaha  Mengkoordinir dan berperan aktif

terhadap kegiatan di unit

 Menggantikan tugas Kepala


Puskesmas bila Kepala Puskesmas%

berhalangan hadir

 Melakukan perencanaan Keuangan

 Merealisasikan Keuangan

 Membuat pembukuan/penutupan kas.

 Mengambil gaji dan dana operasional

serta yang berkaitan dengan

kesejahteraan pegawai

 Pencatatan dan Pelaporan


3. Keuangan
 Membuat petikan daftar gaji

 Menerima setoran dari masing-masing

unit pelayanan

 Mengkoordinir bendahara-bendahara

di Puskesmas%

 Melakukan setoran perda ke kas

daerah

 Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar

 Melanjutkan disposisi Pimpinan

 Membuat konsep surat

 Mengkoordinir kegiatan petugas


4. Umum
bagian pengiriman semua laporan

Puskesmas%.

 Mengkoordinir kegiatan petugas

bagian perbaikan sarana Puskesmas%

10
11

 Mengarsipkan surat.

 Melakukan kegiatan yang bersifat

umum.

 Mengkoordinir pembuatan spanduk

yang bersifat umum

 Membuat laporan kepegawaian

(Absensi, bezzeting, DUK,

lap.triwulan, tahunan ,dsb.)

 Mengetik SKP yang sudah di isi nilai

oleh Atasan Langsung

 Mendata dan mengarsipkan file


5. Kepegawaian
pegawai.

 Mengusulkan cuti dan kenaikan

pangkat

 Mengusulkan tunjangan pegawai

(penyesuaian fungsional, baju, sepatu

dan lain-lain)

 Sebagai pusat data dan informasi

Puskesmas%.

 Mengumpulkan dan mengecek laporan

6. Data dan Informasi Puskesmas% sebelum dikirim ke dinas

kesehatan

 Menyajikan laporan dalam bentuk

visualisasi data (tabel, grafik,dll)


 Mengidentifikasi masalah program

dari hasil visualisasi data dan

menyerahkan hasilnya kepada

koordinator perencanaan dan penilaian

 Bersama-sama team data dan

informasi menyusun semua laporan

Puskesmas% (PTP, minilok, Lap.

Tahunan, Stratifikasi, dsb.)

 Pencatatan dan pelaporan.

 Mengkoordinir kegiatan team

perencanaan dan penilaian

 Menyusun jadwal evaluasi kegiatan

Puskesmas% secara kontinyu

 Menyusun laporan hasil evaluasi dan


7. Perencanaan dan Evaluasi
perencanaan untuk selanjutnya

diserahkan kepada koord. data &

informasi serta koordinasi program

terkait

 Mengarsipkan hasil kegiatan

 Mengkoordinir dan bertanggung jawab

dalam penyusunan perencanaan dan


Koordinator UKM (Usaha
8. evaluasi kegiatan di unit P2M,PROM.
Kesehatan Masyarakat)
KES, KIA/KB, GIZI dan KESLING

 Mengkoordinir dan berperan aktif

12
13

terhadap kegiatan di Unitnya

 Menyusun perencanaan dan evaluasi

kegiatan di unit P2M

 Mengkoordinir dan berperan aktif

Koordinator Unit Pencegahan dan terhadap kegiatan di unitnya.


9.
Pemberantasan Penyakit (P2M)  Ikut secara aktif mencegah dan

mengawasi terjadinya peningkatan

kasus penyakit menular serta

menindak lanjuti terjadinya KLB.

 Berperan aktif secara dini melakukan

pengamatan terhadap penderita,

kesling, perilaku masyarakat dan

10. Pemegang ProgramSurveilans perubahan kondisi.

 Analisis tentang KLB

 Penyuluhan kesehatan secara intensif

 Pencatatan dan pelaporan

 Bertanggung jawab dan mengkoordinir

kegiatan sebagai berikut : Pelaksanaan

Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG,

DPT pada bayi ditempat pelayanan


11. Pemegang ProgramP2 Imunisasi
kesehatan ( Puskesmas%, Posyandu dan

pustu ).

 Pelaksanaan Imunisasi TT pada

BUMIL & WUS ditempat pelayanan


kesehatan.

 Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke

rumah target yang tidak datang ke

tempat pelayanan kesehatan.

 Penyuluhan untuk memasyarakatkan

hidup bersih dan sehat serta

memasyarakatkan oralit.

 Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber

air sebanyak 2 kali se tahun.

 Surveillance yaitu mengurangi dan

12. Pemegang ProgramP2 Diare menghindari kontak untuk mencegah

penyebaran kasus.

 Pecatatan dan Pelaporan.

 Penemuan dan pengobatan penderita

diare di dalam maupun di luar gedung.

 Aktif dalam penyelidikan

KLB/peningkatan kasus

 Penentuan target sasaran, khususnya di

desa endemis DHF, Penyuluhan DHF

 Pemberantasan vektor melalui PJB dan

13. Pemegang ProgramP2 DHF PSM serta pelaksanaan ULV di

wilayah kerja

 Penemuan dan pengobatan penderita

 Pencatatan dan Pelaporan

14
15

 Melaksanakan Penyelidikan

Epidemiologi DHF

 Pemeriksaan larva

 Pemantauan/monitoring jumantik desa

endemis

 Pertemuan berkala jumantik

 Rekapitulasi laporan jumantik

 Penyuluhan tentang TBC serta

kunjungan dan follow up ke rumah

pasien

 Pencatatan dan Pelaporan kasus

 Penemuan secara dini penderita TBC


14. Pemegang ProgramP2 TBC
 Pengobatan penderita secara lengkap

 Koordinasi dengan petugas

laboratorium terhadap

penderita/tersangka TBC untuk

mencari BTA +

 Penyuluhan tentang ISPA

 Penemuan secara dini penderita ISPA


15. Pemegang ProgramP2 ISPA
 Pengobatan penderita secara lengkap

 Pencatatan dan Pelaporan kasus

 Penyuluhan tentang PMS dan AIDS

16. Pemegang Program PMS-AIDS  Kerjasama dengan Yayasan peduli

AIDS mengenai pendataan penderita


PMS dan AIDS.

 Penemuan secara dini penderita PMS

dan AIDS.

 Pengobatan penderita yang menderita

maupun yang dicurigai.

 Penyuluhan tentang Malaria

 Pemberantasan Nyamuk Anopeles.

 Kerja sama dengan aparat

pemerintahan desa dalam pelaporan

pendatang terutama yang berasal dari


17. Pemegang Program P2 Malaria
daerah endemis Malaria.

 Penemuan secara dini penderita

malaria

 Pengobatan penderita yang menderita

maupun yang dicurigai.

 Penyuluhan tentang Kusta

 Penemuan Penderita Kusta dengan

pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak

sekolah dan case survei

18. Pemegang Program P2 Kusta  Memberikan pengobatan yang tepat

sesuai diagnosa dan klasifikasinya.

 Melakukan pencegahan cacad dengan

mengawasi dan mengevaluasi

pengobatan

16
17

5. Pencatatan dan Pelaporan

 Pencatatan pasien yang digigit HPR (

Hewan Penular Rabies)

 Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)

19. Pemegang Program P2 Rabies bagi pasien digigit anjing

 Pengamprahan dan pencatatan

pemakaian VAR

4. Pembuatan laporan pasien dan vaksin

 Mengkoordinir dan bertanggung

jawab terhadap semua kegiatan

promosi kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas%.

 Perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi kegiatan promosi dilakukan

bersama-sama dengan coordinator

Pemegang Program Promosi program yang terkait.


20.
Kesehatan  Kegiatan dalam Gedung

a. Penyuluhan langsung kepada

perorangan maupun kelompok

penderita di Puskesmas% / Pustu

 Penyuluhan tidak langsung melalui

Media Poster / Pamflet

 Kegiatan di luar Gedung

 Penyuluhan melalui media masa,


pemutaran Film, siaran keliling

maupun media tradisional.

b. Penyuluhan kelompok melalui

posyandu dan sekolah.

 Koordinator pelaksanaan PHBS

 Koordinator pelaksanaan Bali Sehat

 Pencatatan dan pelaporan

 Menyusun perencanaan dan evaluasi

kegiatan di unit KIA,KB, Gizi, Kes.

Anak, Kes Remaja

 Mengkoordinir dan berperan aktif

21. Koordinator Unit KIA,KB, Gizi terhadap kegiatan di unitnya.

 Ikut secara aktif mencegah dan

mengawasi terjadinya masalah dan

memecahkan masalah yang ada di

unitnya.

Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen

Puskesmas% yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:

1. Pencatatan medical record

2. Kecepatan pelayanan administrasi

3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.

Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas% keberadaan

teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu

18
19

pelayanan kesehatan yang ada. Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas%

dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang

berbasis pada struktur manajemen Puskesmas% yang bersangkutan. Secara garis besar

struktur manajemen Puskesmas% dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian

struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan

penanganan aspek administratif dan Puskesmas% yang bersangkutan seperti

pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih

terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.

Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem

informasi Puskesmas% adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data

maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian

yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di

Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi

menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua

jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.

C. Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas %

Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang

sebenarnya di lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan data

dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan.

Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara, yaitu metode rutin dan non

ritun.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas

kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien baik

yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar gedung

fasilitas pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara rutin umumnya dilakukan oleh

petugas kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data secara rutin juga dapat dilakukan

oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan data secara rutin

adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan data secara non-rutin umumnya dilakukan

melalui survei, sensus, evaluasi cepat (kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi

khusus/penelitian.

D. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas%

Usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh Puskesmas% sesuai dengan

kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas% baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/

anggaran yang tersedia. Oleh karena itu Puskesmas Bumi Daya ini menetapkan 15 pokok

usaha kesehatan Puskesmas% yang terdiri dari:

a. Upaya kesehatan ibu dan anak

1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi, balita,

dan anak prasekolah.

2) Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena

kekurangan kalori dan protein, serta bila ada pemberian makanan tambahan

dan mineral.

3) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.

4) Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan

campak 1 kali pada bayi.

20
21

5) Penyuluhan keehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program

KIA

6) Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus pada

mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan

ibu beresiko tinggi.

7) Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-macam

penyakit ringan.

8) Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,

memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan dan mengadakan

pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi Puskesmas% dan meminta

mereka datang ke Puskesmas% lagi.

9) Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.

b. Upaya keluarga berencana

1) Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.

2) Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja

sebagai penggerak calon peserta KB.

3) Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada

kesempatan baik di Puskesmas% maupun ketika mengadakan kunjungan

rumah.

4) Memasang IUD, cara—cara penggunaan pil, kondom, dan cara- cara

lain dengan memberikan sarannya.

5) Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan.

c. Upaya peningkatan gizi


1) Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka

2) Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program

perbaikan gizi.

3) Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara perseorangan kepada

mereka yang membutuhkan terutama dalam rangka program KIA.

4) Melaksanakn program:

a) program perbaikan gizi keluarga

b) memberikan makanan tambahn yang mengandung protein dan kalori yang

cukup pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan ibu yang menyusui.

c) Memberiakn vitamin A pada anak-anak dibawah umur 5 tahun

d. Upaya kesehatan lingkungan

1) Penyehatan air bersih

2) Penyehatan pembuangan kotoran

3) Penyehatan lingkungan perumahan

4) Penyehatan makanan dan minuman

5) Pelaksanaan peratuaran dan perundang-undangan

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

1) Mengumpulkan dan menganalisa penyakit

2) Melaporkan kasus penyakit menular

3) Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan

yang masuk untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui

sumber penularan.

4) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

22
23

5) Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

6) Pemberian imunisasi

7) Pemberantasa vektor

8) Pendidikan kesehatan pada masyarakat

f. Upaya penyuluhan kesehatan

1) penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari tiap-tiap program Puskesmas%. Kegiatan penyuluhan kesehatan

dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan

kelompok masyarakat.

2) Di tingakat Puskesmas% tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi di

tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.

koordinator membantu para petugas Puskesmas% dalam mengembangkan

teknik dan materi penyuluhan di Puskesmas%.

g. Upaya kesehatan sekolah

1) membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi

berupa kantin dan sarana keteladanan kebersiahn lingkungan.

2) Membina kebersihan perseorangan peserta didik.

3) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam

pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.

4) Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.

5) Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV dan guru

berupa pemeriksaan kesehatan sederhana

6) Imunisasi peserta didik I dan VI.


7) Pengawasan terhadap keadaan air

8) Pengobatan ringan pertolongan pertama

9) Rujukan medik

10) Penanganan kasus anemia gizi

11) Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah

12) Pencatatan pelaporan

h. Upaya kesehatan olah raga

1) Pemeriksaan kesehatan berkala

2) Penentuan takaran latihan

3) Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi

4) Pengobatan akibat cedera latihan

5) Pengawasan selama pemusatan latihan

i. Upaya kesehatan masyarakat

1) Asuhan perawatan kepada individu di Puskesmas% maupun di rumah dengan

berbagi tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh kembang dan jenis kelamin

2) Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari

masyarakat (keluarga binaan)

3) Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil, anak

balita, usia lanjut dan sebagainya.

4) Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat

24
25

j. Upaya kesehatan kerja

1) Identifikasi masalah, meliputi:

2) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja

3) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke Puskesmas%

4) Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja

5) Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,

lingkungan kerja dan peningkatan kegiatan kesejahteraan.

6) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:

a. Penyuluhan kesehatan

b.Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain antara

alat kerja agar tidak terjadi stress fisik

c. Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja

d.Pemakaian alat pelindung

7) Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja

8) Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit

9) Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

k. Upaya kesehatan gigi dan mulut

1) Pembinaan/pembangunan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya

pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.

2) 2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi: anak

sekolah, kelompok ibu hamil, menyusui dan anak prasekolah.

3) Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:

a. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang rujuk


b. Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih

mampu

c. Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok

d. Meemlihara kesehatan (hygiene klinik)

e. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan

4) Pencatatan dan pelaporan

l. Upaya kesehatan jiwa

1) Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas%.

2) Penanganan pasien dengan gangguan jiwa

3) Kegaitan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat

4) Pengemabangan upaya kesehatan jiwa Puskesmas% melalui tekanan bola

mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy, dan

pemeriksaan laboratorium.

5) Penataan dan pelaporan

m. Upaya laboratorium kesehatan

1) Diruang laboratorium

a. penerimaan pasien

b. Pengambilan specimen

c. Penanganan specimen

d. Pelaksanaan pemeriksaan

e. Penanganan sisa specimen

f. Pencatata hasil pemeriksaan

g. Pengecekan hasil pemeriksaan

26
27

h. Penyampaian hasil pemeriksaan

2) Terhadap specimen yang akan dirujuk

a. Pengambilan specimen

b. Penaganan specimen

c. Pengemasan specimen

d. Pengiriman specimen

e. Pengambilan hasil pemeriksaan

f. Pencatatan hasil pemeriksaan

g. Penyampaian hasil pemeriksaan

3) Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi

a. persiapan pasien

b. pengambilan specimen

c. menyerahkan specimen untuk diperiksa

4) Diluar gedung meliputi:

a. melakukan tes skrining Hb

b. pengambilan specimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium

Puskesmas%

c. memberikan penyuluhan

d. pencatatan dan pelaporan

n. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

1) Dilakukan oleh semua Puskesmas% (Pembina, pembantu, dan keliling)

2) Pencatatan dan pelaporan mencakup :

a. data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas%

b. data ketenagaan di Puskesmas%


c. data sarana yang dimiliki Puskesmas%

d. data kegiatan pokok Puskesmas% yang dilakukan baik didalam maupun

diluar gedung Puskesmas%

3) Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan, dan tahunan

E. Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas

Strategi pengembangan Puskesmas% yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk

memberikan wadah bagi Puskesmas% untuk mengembangkan diri sesuai potensi

masing-masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara komprehensif

(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap berpegang pada prinsip-

prinsip strategi pengembangan Puskesmas%. Indikator kinerja Puskesmas% antara lain :

1. Kondisi bangunan Puskesmas%

2. Ketersediaan listrik 24 jam

3. Alat kesehatan sesuai standar

4. Kecukupan sarana komunikasi

5. Pelaksanaan perencanaan

6. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan

7. Pertemuan berkala lintas sektor

8. Persentase Penduduk miskin ditangani

9. Cakupan Desa siaga aktif

10. Ketersediaan dan kecukupan air bersih

11. Kecukupan tenaga kesehatan

12. Ketersediaan obat sesuai standar

13. Ketersediaan sarana Transportasi

14. Kecukupan dana operasional

15. Pelaksanaan upaya kesehatan wajib

28
29

16. Rujukan medis dan kesmas

17. Pelaksaan diskusi kasus(audit kasus)

18. Presentase penduduk ditangani

19. Presentase kemandirian posyandu

F. Penerapan Sistem Informasi Puskesmas% Di Puskesmas% Bumidaya

Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan

1) Kondisi data infrastuktur

SIMPUS sebagai sistem yang digunakan untuk manajemen data Puskesmas

berbasis digital memiliki berbagai spesifikasi sesuai dengan model

penggunaannya, yaitu SIMPUS versi Web (Web Based). SIMPUS sebagai

pengelolaan data berbasis tehnologi tentunya membutuhkan perangkat keras

seperti komputer, Puskesmas Bumi Daya memiliki 14 Perangkat computer

untuk pelaksanaan kegiatan input dan pengolahan data. Puskesmas Bumi Daya

untuk mendukung SIMPUS yaitumenggunakan wifi internet yang digunakan

oleh seluruh perangkat komputer. Server SIMPUS berada di Dinas Kesehatan

kabupaten Lampung Selatan, dimana SIMPUS Bumi Daya terintegrasi dengan

Dinkes Kabupaten Lampung Selatan. Data dalam SIMPUS dapat menunjukan

data pasien baru, data kunjungan pasen, data keuangan, diagnosa yang dinput

pada bagian poli (umum, gigi, KB, KIA, Anak Lansia, Jiwa, Gigi,

MTBS/Balita), BPJS, laporan bulanan, dan promosi kesehatan.

2) Ketersediaan aparatur

Secara umum pengoperasian SIMPUS hampir dilakukan oleh semua bagian,

antara lain, Kepala Puskesmas, Ka. Tata Usaha, Keuangan, bagian


pendaftaran, Labolatorium, Poli umum, Poli lansia, MTBS (manajemen

terpadu balita sakit), KIA (kesehatan ibu dan anak), Poli gigi, dan Kasir, jadi

terdapat sekitar 12 pelayanan yang menggunakan SIMPUS dengan 14 usser id.

3) Strategi pemikiran pemimpin

Penerapan sebuah sistem pada sebuah organisasi merupakan bagian dari

perhatian pimpinan sebagai manajer, oleh karena itu perlunya gagasan

pimpinan untuk menciptakan pengembangan pola manajemen dilingkungan

instansinya. Demikian yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas Bumi Daya,

elain dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur, pimpinan Puskesmas juga

memberikan dukungan melalui beberapa kebijakan dilingkungan kerja.

Puskesmas Bumi Daya yang dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas

mengeluarkan beberapa kebijakan terkait pengelolaan manajemen Puskesmas

berbasis digital, diantaranya melalui SK Kepala Puskesmas tentang

Komunikasi Internal Sistem Koneksi Antar Bagian, serta SK Kepala

Puskesmas tentang Penanggung Jawab Data, adalah bagian dari dukungan

pimpinan dalam kelancaran pengelolaan Puskesmas berbasis digital.

30
31

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

SIMPUS sebagai sistem pengelolaan data berbasis tehnologi yang digunakan

Puskesmas Bumi Daya telah membantu sistem kerja Puskesmas dalam

pengolahan, akses dan trasfer data antar bagian dan model integrasi yang

memudahkan sistem pelaporan menjadi sebuah alat yang membantu Puskesmas

dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga tercipta

pelayanan yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Penerapan sistem membutuhkan biaya cukup besar, namun hal tersebut adalah

sebuah investasi, terutama instansi yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat seperti Puskesmas. Saran yang dapat disampaikan untuk

meningkatkan kedisiplinan input data oleh Petugas/Pegawai Puskesmas adalah

memberikan reward dan punissment atau bentuk evalusi berkala.


DAFTAR PUSTAKA

Pedoman sistem informasi manajemen puskesmas - Buku I, II dan III (Depkes RI, 1997)

Petunjuk dan pemanfaatan data SP2TP (Depkes RI, 1997)

Permenkes Nomor 31 tahun 2019 tentang system Informasi Puskesmas

Anonim. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 932/MENKES /SK/VIII/2002

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem In-formasi Kesehatan Daerah

(SIKDA) untuk Tingkat Kabupaten/Kota, Jakarta.

Hosizah. Maryati, Yati. (2018). Sistem Informasi Kesehatan II : Statistik Pelayanan

Kesehatan. Jakarta : BPPSDM Kemenkes RI .

32

Anda mungkin juga menyukai