Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI PUSKESMAS

Dosen: Dewi Ratih., S.Pd. M.Kes.

Oleh:
Kelompok 2
1. Ayu Nancyana (2017C06b0079)
2. Cahya Hawiyani (2017C06b0081)
3. Dede Agus Triharap Minart (2017C06b0082)
4. Delfi Maroangi (2017C06b0083)
5. Desi Pitrianty (2017C06b0084)
6. Emelda Pertiwi (2017C06b0089)
7. Fuathin Nally (2017C06b0091)
8. Ina Pebrina (2017C06b0093)
9. Intan Kusuma Fabriyani (2017C06b0095)
10. Leny Risnawati (2017C06b0097)
11. Supriadi (2017C06b0106)
12. Taufik Rahman (2017C06b0110)
13. Yosua Tambunan (2017C06b0118)
14. Yuliana Ernawati (2017C06b0120)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGSUS S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga dalam menyusun makalah Sistem
Informasi Keperawatan yang berjudul “Sistem Informasi Keperawatan
Puskesmas” ini kita mampu mempelajari dengan baik serta menyelesaikannya
dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk pembaca memperluas pengetahuan mengenai
Sistem Informasi Keperawatan. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan
memerlukan perbaikan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca
dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

Palangka Raya, 28 Maret 2018


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Keperawatan Puskesmas ................................... 3
2.2 Ruang Lingkup (Kajian-Kajian) Sistem Informasi Puskesmas ....................... 4
2.3 Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas ...................................................... 8
2.4 Manfaat Yang Diperoleh Dari Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) ...................................................................................... 9
2.5 Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas ............... 10
2.6 Pengembangan Indikator Sistem Informasi Keperawatan Puskesmas .......... 16
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 17
3.2 Saran .............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan
jasa kesehatan masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak di bangun Rumah
Sakit akan tetapi di daerah pelosok atau desa yang ada masih Puskesmas yang
berfungsi sebagai usaha preventif (pencegahan) dan operatif (penanggulangan)
terhadap upaya-upaya kesehatan masyarakat. Semakin banyak Rumah Sakit dan
Puskesmas yang dibangun maka sangatlah penting jika pihak Puskesmas
berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut. Selama ini
pencatatan data-data puskesmas masih dilakukan secara manual dan ada sebagian
yang dicatat di komputer sehingga data-data masih tersimpan secara terpisah dan
menyulitkan petugas puskesmas dalam pembuatan laporan yang berhubungan
dengan puskesmas. Untuk menunjang peningkatan mutu Badan usaha sosial
seperti Puskesmas yang melayani masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang
terkomputerisasi sangat diperlukan karena pelayanan yang diberikan di
Puskesmas juga harus cepat. Misalnya, mengatasi sistem informasi manajemen
pada pendaftaran pasien yang selama ini digunakan.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan pokok di dalam gedung maupun di luar gedung
Puskesmas. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi pengobatan, kesehatan
ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), kesehatan gigi dan laboratorium.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas meliputi
pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi,
penyuluhan kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak
lanjut mengembangkan sarana pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa
khususnya Puskesmas, perlu diadakan pengolahan sistem informasi manajemen
yang memadai. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas
dapat dilakukan dengan cara membuat sistem informasi yang cepat, tepat dan
akurat. Sistem informasi tersebut berupa “Sistem Informasi Keperawatan
Puskesmas”.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem informasi keperawatan Puskesmas?
2. Bagaimana ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas?
3. Bagaimana sumber data sistem informasi Puskesmas?
4. Apa manfaat yang diperoleh dari penggunaan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS)?
5. Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi
Puskesmas?
6. Bagaimana pengembangan indikator sistem informasi keperawatan
Puskesmas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu
menganalisis perkembangan teknologi keperawatan yang dapat dimanfaatkan oleh
keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi
perawat dalam memonitor klien.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi keperawatan Puskesmas.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi
Puskesmas.
3. Untuk mengetahui sumber data sistem informasi Puskesmas.
4. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari penggunaan Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
5. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi
Puskesmas.
6. Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas.
1.4 Manfaat
Untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
mengenai Sistem Informasi Keperawatan Puskesmas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Keperawatan Puskesmas


Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen
dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran
informasi. Sistem Informasi mempunyai komponen-komponen yaitu proses,
prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier,
dan rekanan.
Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh
dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), sesuai namanya,
adalah sebuah sistem informasi rekam medis yang secara khusus dirancang untuk
digunakan di Puskesmas. Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan,
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang unik, berbeda dengan unit pelayanan
kesehatan lainnya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen
Puskesmas yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas
keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.

3
4

Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan


mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada
struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur
manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural
dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan
penanganan aspek administratif dan Puskesmas yang bersangkutan seperti
pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih
terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan
sistem informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap
transmisi data maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content.
Salah satu bagian yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah
keamanan sistem informasi di Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP.
Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil
pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut
hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.
2.2 Ruang Lingkup (Kajian-Kajian) Sistem Informasi Puskesmas
Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) adalah sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Uraian Tugas
1. Kepala 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
Puskesmas bimbingan dan supervisi.
2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan.
4. Sebagai tenaga ahli pendamping camat.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di puskesmas.
2. Koordinator 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit
Unit Tata TU.
Usaha 2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unit TU.
3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila
Kepala.
4. Puskesmas berhalangan hadir.
3. Keuangan 1. Melakukan perencanaan keuangan.
2. Merealisasikan keuangan.
3. Membuat pembukuan/penutupan kas.
4. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang
5

berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.


5. Pencatatan dan pelaporan.
6. Membuat petikan daftar gaji.
7. Menerima setoran dari masing-masing unit
pelayanan.
8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di
Puskesmas.
9. Melakukan setoran perda ke kas daerah.
4. Umum 1. Rigistrasi surat masuk dan keluar.
2. Melanjutkan disposisi pimpinan.
3. Membuat konsep surat.
4. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
pengiriman semua laporan puskesmas.
5. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
perbaikan sarana puskesmas.
6. Mengarsipkan surat.
7. Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
8. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat
umum.
5. Kepegawaian 1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
bezzeting, DUK, tahunan).
2. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh atasan
langsung.
3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
5. Mengusulkan tunjangan pegawai (penyesuaian
fungsional, baju, sepatu dan lain-lain).
6. Data dan 1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
Informasi 2. Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan
3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data
(tabel, grafik,dll)
4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil
visualisasi data dan menyerahkan hasilnya
kepada koordinator perencanaan dan penilaian
5. Bersama-sama team data dan informasi
menyusun semua laporan puskesmas (PTP,
minilok, Stratifikasi).
6. Pencatatan dan pelaporan.
7. Perencanaan 1. Mengkoordinir kegiatan team perencanaan dan
dan Evaluasi penilaian.
2. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas
secara kontinyu.
3. Menyusun laporan hasil evaluasi dan
perencanaan untuk selanjutnya diserahkan kepada
koordinasi data dan informasi serta koordinasi
program terkait.
4. Mengarsipkan hasil kegiatan.
6

8. Koordinator 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam


UPTF Upaya penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan di
Kesehatan unit P2M, Prom. Kes, KIA/KB, gizi dan Kesling.
Masyarakat 2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unitnya.
9. Koordinator 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di
Unit unit P2M.
Pencegahan 2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
dan kegiatan di unitnya.
Pemberantasan 3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
Penyakit terjadinya peningkatan kasus penyakit menular
(P2M) serta menindak lanjuti terjadinya KLB.
10. Pemegang 1. Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan
ProgramSurvei terhadap penderita, kesling, perilaku masyarakat
lans dan perubahan kondisi.
2. Analisis tentang KLB.
3. Penyuluhan kesehatan secara intensif.
4. Pencatatan dan pelaporan.
11. Pemegang Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan
ProgramP2 sebagai berikut:
Imunisasi 1. Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG,
DPT pada bayi ditempat pelayanan kesehatan
(puskesmas, posyandu dan pustu ).
2. Pelaksanaan Imunisasi TT pada Bumil & WUS
ditempat pelayanan kesehatan.
3. Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah
target yang tidak datang ke tempat pelayanan
kesehatan.
12. Pemegang 1. Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih
ProgramP2 dan sehat serta memasyarakatkan oralit.
Diare 2. Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber air
sebanyak 2 kali se tahun.
3. Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari
kontak untuk mencegah penyebaran kasus.
4. Pecatatan dan pelaporan.
5. Penemuan dan pengobatan penderita diare di
dalam maupun di luar gedung.
6. Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan
kasus.
13. Pemegang 1. Penentuan target sasaran, khususnya di desa
ProgramP2 endemis DHF, Penyuluhan DHF.
DHF 2. Pemberantasan vektor melalui PJB dan PSM
serta pelaksanaan ULV di wilayah kerja.
3. Penemuan dan pengobatan penderita.
4. Pencatatan dan pelaporan.
5. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi DHF.
6. Pemeriksaan larva.
7. Pemantauan/monitoring jumantik desa endemis.
7

8. Pertemuan berkala jumantik.


9. Rekapitulasi laporan jumantik.
14. Pemegang 1. Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan
ProgramP2 follow up ke rumah pasien.
TBC 2. Pencatatan dan Pelaporan kasus.
3. Penemuan secara dini penderita TBC.
4. Pengobatan penderita secara lengkap.
5. Koordinasi dengan petugas laboratorium terhadap
penderita/tersangka TBC untuk mencari BTA +.
15. Pemegang 1. Penyuluhan tentang ISPA.
ProgramP2 2. Penemuan secara dini penderita ISPA.
ISPA 3. Pengobatan penderita secara lengkap.
4. Pencatatan dan Pelaporan kasus.
16. Pemegang 1. Penyuluhan tentang PMS dan AIDS.
Program PMS- 2. Kerjasama dengan Yayasan peduli AIDS
AIDS .mengenai pendataan penderita PMS dan AIDS.
3. Penemuan secara dini penderita PMS dan AIDS.
4. Pengobatan penderita yang menderita maupun
yang dicurigai.
17. Pemegang 1. Penyuluhan tentang Malaria.
Program P2 2. Pemberantasan Nyamuk Anopeles.
Malaria 3. Kerja sama dengan aparat pemerintahan desa
dalam pelaporan pendatang terutama yang berasal
dari daerah endemis Malaria.
4. Penemuan secara dini penderita malaria.
5. Pengobatan penderita yang menderita maupun
yang dicurigai.
18. Pemegang 1. Penyuluhan tentang Kusta.
Program P2 2. Penemuan Penderita Kusta dengan pemeriksaan
Kusta kontak, pemeriksaan anak sekolah dan case
survei.
3. Memberikan pengobatan yang tepat sesuai
diagnosa dan klasifikasinya.
4. Melakukan pencegahan cacad dengan mengawasi
dan mengevaluasi pengobatan.
5. Pencatatan dan Pelaporan.
19. Pemegang 1. Pencatatan pasien yang digigit HPR (Hewan
Program P2 Penular Rabies).
Rabies 2. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi
pasien digigit anjing.
3. Pengamprahan dan pencatatan pemakaian VAR.
4. Pembuatan laporan pasien dan vaksin.
20. Pemegang 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
ProgramPromo semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah
si Kesehatan kerja puskesmas.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
promosi dilakukan bersama-sama dengan
coordinator program yang terkait.
8

3. Kegiatan dalam Gedung


a. Penyuluhan langsung kepada perorangan
maupun kelompok penderita di
Puskesmas/Pustu.
b. Penyuluhan tidak langsung melalui Media
Poster/Pamflet.
4. Kegiatan di luar Gedung
a. Penyuluhan melalui media masa, pemutaran
Film, siaran keliling maupun media
tradisional.
b. Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan
sekolah.
5. Koordinator pelaksanaan PHBS.
6. Koordinator pelaksanaan Bali Sehat.
7. Pencatatan dan pelaporan.
21. Pemegang 1. Pendataan KK dan anggota Gakin.
Program 2. Penyusunan perencanaan dana operasional
JPKMM JPKMM.
3. Pencatatan operasional dana JPKMM.
4. Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM.
5. Penyuluhan tentang prosedur dan tata laksana
pemanfaatan kartu GAKIN.
6. Pencatatan dan pelaporan.
22. Koordinator 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di
Unit KIA,KB, unit KIA, Kb, Gizi, Kes. Anak, Kes. Remaja.
Gizi 2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unitnya.
3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
terjadinya masalah dan memecahkan masalah
yang ada di unitnya.

2.3 Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas


Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta
yang sebenarnya di lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari
pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian sehingga akan berguna untuk
pengambilan keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara,
yaitu:
1. Metode rutin.
2. Metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari
fasilitas kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik
pasien/klien baik yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang
9

dilayani di luar gedung fasilitas pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara


rutin umumnya dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data
secara rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain
dari pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan
data secara non-rutin umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat
(kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi khusus/penelitian.
2.4 Manfaat Yang Diperoleh Dari Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini
antara lain:
1. Bagi Dokter
1) Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2) Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3) Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya
beberapa saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
4) Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara
kesehatan ditingkat puskesmas gondokusuman.
5) Proses regristasi yang cepat dan mudah.
2. Bagi Pasien
1) Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2) Kesehatan pasien cepat teratasi
3) Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap
berobat di puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien
yang sudah ada disana.
4) Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.
3. Bagi pemerintah:
1) Membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan
mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
2) Mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan
mengguranggi permasalahan dalam negara.
10

2.5 Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas


Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas
sejak berdirinya semakin berkembang. Usaha pokok kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap
puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/anggaran yang tersedia. Oleh
karena itu pemerintah dewasa ini menetapkan 20 pokok usaha kesehatan
puskesmas yang terdiri dari:
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi,
balita, dan anak prasekolah.
2) Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan kalori dan protein, serta bila ada pemberian makanan
tambahan dan mineral.
3) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
4) Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali
dan campak 1 kali pada bayi.
5) Penyuluhan keehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
6) Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus pada
mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali
dan ibu beresiko tinggi.
7) Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan.
8) Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan dan
mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas
dan meminta mereka datang ke puskesmas lagi.
9) Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun
bayi.
2. Upaya keluarga berencana
1) Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.
11

2) Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai


penggerak calon peserta KB.
3) Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada
kesempatan baik di puskesmas maupun ketika mengadakan kunjungan
rumah.
4) Memasang IUD, cara-cara penggunaan pil, kondom, dan cara-cara lain
dengan memberikan sarannya.
3. Upaya peningkatan gizi
1) Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka.
2) Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program
perbaikan gizi.
3) Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara perseorangan kepada
mereka yang membutuhkan terutama dalam rangka program KIA.
4) Melaksanakn program:
a. program perbaikan gizi keluarga.
b. memberikan makanan tambahn yang mengandung protein dan kalori
yang cukup pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan ibu yang
menyususi.
c. Memberiakn vitamin A pada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5) Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan.
4. Upaya kesehatan lingkungan
1) Penyehatan air bersih.
2) Penyehatan pembuangan kotoran.
3) Penyehatan lingkungan perumahan.
4) Penyehatan makanan dan minuman.
5) Pelaksanaan peratuaran dan perundang-undangan.
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
1) Mengumpulkan dan menganalisa penyakit.
2) Melaporkan kasus penyakit menular.
3) Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang
masuk untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber
penularan.
12

4) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit.


5) Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi.
6) Pemberian imunisasi.
7) Pemberantasa vektor.
8) Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
6. Upaya penyuluhan kesehatan
1) penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan
kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di
klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
2) Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi di
tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan
kesehatan. koordinator membantu para petugas puskesmas dalam
mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di puskesmas.
7. Upaya kesehatan sekolah
1) membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi
berupa kantin dan sarana keteladanan kebersiahn lingkungan.
2) Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
4) Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
5) Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV dan
guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.
6) Imunisasi peserta didik I dan VI.
7) Pengawasan terhadap keadaan air.
8) Pengobatan ringan pertolongan pertama.
9) Rujukan medik.
10) Penanganan kasus anemia gizi.
11) Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah.
12) Pencatatan pelaporan.
8. Upaya kesehatan olah raga
1) Pemeriksaan kesehatan berkala.
13

2) Penentuan takaran latihan.


3) Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi.
4) Pengobatan akibat cedera latihan.
5) Pengawasan selama pemusatan latihan.
9. Upaya kesehatan masyarakat
1) Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah
dengan berbagi tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh kembang dan
jenis kelamin.
2) Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil
dari masyarakat (keluarga binaan).
3) Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil,
anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
4) Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat.
10. Upaya kesehatan kerja
1) Identifikasi masalah, meliputi:
a. Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja.
b. Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke
puskesmas.
c. Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja.
d. Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja dan peningkatan kegiatan kesejahteraan.
2) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:
a. Penyuluhan kesehatan.
b. Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain antara
alat kerja agar tidak terjadi stress fisik.
c. Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja.
d. Pemakaian alat pelindung.
3) Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja.
4) Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit.
11. Upaya kesehatan gigi dan mulut
1) Pembinaan/pembangunan kemampuan peran serta masyarakat dalam
upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.
14

2) Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi anak sekolah,


kelompok ibu hamil, menyusui dan anak prasekolah.
3) Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:
a. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang rujuk.
b. Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih
mampu.
c. Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok.
d. Meemlihara kesehatan (hygiene klinik).
e. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan.
4) Pencatatan dan pelaporan.
5) Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit.
12. Upaya kesehatan jiwa
1) Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas.
2) Penanganan pasien dengan gangguan jiwa.
3) Kegaitan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta
masyarakat.
4) Pengemabangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan bola
mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy, dan
pemeriksaan laboratorium.
5) Penataan dan pelaporan.
13. Upaya kesehatan mata.
1) Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan
kegaiatan lainnya.
2) Upaya kesehatan mata
a. Anamnesa.
b. Pemeriksaan visus dan mata keluar, tes buta warna, tes tekanan bola
mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy, dan
pemeriksaan laboratorium.
c. Pengobatab dan pemberian kaca mata.
d. Operasi katarak.
e. Perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan oleh tim
rujukan dari rumah sakit.
15

f. Perawatan post operasi katarakdan glukoma akut.


g. Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi.
h. Pemberian protesa mata.
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan,
serta mencipatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
mata mereka.
4) Pengembangan masyarakat kesehatan mata masyarakat.
5) Pencatatan dan pelaporan.
14. Upaya laboratorium kesehatan
1) Diruang laboratorium
a. Penerimaan pasien.
b. Pengambilan specimen.
c. Penanganan specimen.
d. Pelaksanaan pemeriksaan.
e. Penanganan sisa specimen.
f. Pencatata hasil pemeriksaan.
g. Pengecekan hasil pemeriksaan.
h. Penyampaian hasil pemeriksaan.
2) Terhadap specimen yang akan dirujuk
a. Pengambilan specimen.
b. Penaganan specimen.
c. Pengemasan specimen.
d. Pengiriman specimen.
e. Pengambilan hasil pemeriksaan.
f. Pencatatan hasil pemeriksaan.
g. Penyampaian hasil pemeriksaan.
3) Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi |
a. Persiapan pasien.
b. Pengambilan specimen.
c. Menyerahkan specimen untuk diperiksa.
4) Diluar gedung meliputi:
a. Melakukan tes skrining Hb.
16

b. Pengambilan specimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium


puskesmas.
c. Memberikan penyuluhan.
d. pencatatan dan pelaporan
15. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
1) Dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina, pembantu, dan keliling).
2) Pencatatan dan pelaporan mencakup:
a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas.
b. Data ketenagaan di puskesmas.
c. Data sarana yang dimiliki puskesmas.
d. Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik didalam maupun
diluar gedung puskesmas.
3) Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan, dan tahunan.
2.6 Pengembangan Indikator Sistem Informasi Keperawatan Puskesmas
Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk
memberikan wadah bagi Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi
masing-masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara
komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap
berpegang pada prinsip-prinsip strategi pengembangan Puskesmas.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh
dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem
informasi rekam medis yang secara khusus dirancang untuk digunakan di
Puskesmas. Adapun keuntungan dari SIMPUS seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas
keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
3.2 Saran
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak bahkan lebih lengkap
tentang sistem informasi keperawatan puskesmas, pembaca dapat membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan sistem informasi keperawatan
puskesmas.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


(SIMPUS).From:https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-
sistem-informasi-manajemen-puskesmas-simpus/.(diakses 28 Maret 2018)
Departemen Kesehatan.2001.Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional.Depkes RI:Jakarta
Nontin, Melia.2016. Sistem Informasi
Puskesmas.From:http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/mak
alah-sistem-informasi-puskesmas.html.(diakses 28 Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai