Anda di halaman 1dari 11

Kelompok: V

Amet
Cahya Hawiyani
Elsi Solaika
Evaririn
Ina Febriana
Nardi Ardianto
Supriadi
Victiyana
Wahyu Widodo
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI) adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penegakan
diagnosis keperawatan dalam rangka
memberikan asuhan keperawatan yang
aman,efektif dan etis. Standar ini merupakan
salah satu komitmen profesi keperawatan dalam
memberikan perlindungan kepada masyarakat
sebagai klien dari asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh anggota profesi perawat.
Diagnosis keperawatan merupakan suatu
penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung actual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu,
keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
 International Council of Nurses (ICN) sejak tahun
1991 telah mengembangkan suatu sistem
klasifikasi yang disebut dengan International
Classification for Nursing Practice (ICNP). Sistem
klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi
diagnosis keperawatan tetapi juga mencakup
klasifikasi intervensi dan tujuan (outcome)
keperawatan
 ICNP membagi diagnosis keperawatan menjadi
lima kategori yaitu Fisiologis, Psikologi, Perilaku,
Relasional, Lingkungan (Wake & Coenen,1998).
Diagnosis
Keperawatan

Fisiologis Psikologis Perilaku Relasional Lingkungan

Nyeri dan
Interaksi Keamanan dan
Respirasi Kenyaman Kebersihan diri
sosial proteksi
an

Integritas
Sirkulasi
ego Penyuluhan
dan
Nutrisi pembelajaran
Pertumbuhan
dan dan
cairan perkemba-
ngan
Eliminasi

Aktivitas
dan
istirahat

Neurosen
sori

Reproduksi
dan
seksualitas
 1. Diagnosis Negatif
Diagnosis Negatif menunjukan bahwa klien dalam
kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga
penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian
intervensi keperawatan yang bersifat penyembuhan,
pemulihan dan pencegahan. Diagnosis ini terdiri atas
Diagnosis aktual dan Diagnosis Risiko.
 2. Diagnosis Positif
Diagnosis Positif menunjukan bahwa klien dalam
kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih
sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan
Diagnosis Promosi Kesehatan (ICNP 2015; Standar
Praktik Keperawatan Indonesia- PPNI, 2005).
Aktual
Negatif

Diagnosis Risiko
Keperawatan

Positif Promosi
Kesehatan
Diagnosis keperawatan memiliki 2 komponen
utama yaitu masalah (problem) atau label
diagnosis dan indikator diagnostik. Masing-
masing komponen diagnosis diuraikan sebagai
berikut :

1. Masalah (problem)
2. Indikator diagnostic
 Penyebab (etiologi)
 Tanda dan Gejala
 Proses Penegakan Diagnosis(diagnostic process )
atau mendiagnosis merupakan suatu proses
yang sistematis terdiri atas 3 tahap yaitu
analisis data, indentifikasi masalah dan
perumusan diagnosis
 1. Analisis data
 2. Indentifikasi masalah
 3. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Analisis • Bandingkan dengan nilai normal
Data • Kelompokkan data

Identifikasi Masalah aktual, risiko atau promosi


masalah kesehatan

• Aktual : masalah b.d. penyebab


Perumusan d.d. tanda/gejala
Diagnosis • Risiko : masalah d.d. factor risiko
• Promkes : masalah d.d.tanda/gejala
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai